Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SD/MI kelas 1
-
Upload
dede-abi-fauzan -
Category
Documents
-
view
99 -
download
3
Transcript of Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SD/MI kelas 1
Oleh:
AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang)
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Malang, 19 Februari 2013
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM I MALANG
Isteri : dr. Novi Khila Firani, M.Kes.
Anak : 1. Amila Fadhila Rahmaniati
2. Azry Ahsan Syauqi
HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH
KELUARGA
Alamat Rumah : Jl. Mertojoyo Blok H-2 Malang
Telp. 0341-557722, HP 081 232 217-05; Email: [email protected].
Kantor :Gd. Rektorat Lt. 1 UIN Maliki Malang
Jl. Gajayana 50 MalangTelp. 0341-570898, Fax. 572533
HARGA DIRI TINGGI SEORANG GURU/KEPALA MADRASAH
SERING MEMBICARAKAN
GAGASAN
SERING MEMBICARAKAN
GAGASAN
RENDAH HATIRENDAH HATI
PERCAYA DIRIPERCAYA DIRI
BERPEGANG PADA PRINSIPBERPEGANG PADA PRINSIP
OPTIMISOPTIMIS
EMPATIEMPATI
MAU BELAJARMAU BELAJAR
* PRIBADI MELIMPAH* SPIRITUALIS
* PRIBADI MELIMPAH* SPIRITUALIS
Tenaga Profesional Prospektif Lulusan Berkualitas Dedikasi Menjanjikan Islam Aswaja Jujur Mencerdaskan akhlakul karimah Tekun dan disiplin Menginternalisasikan Cerdas & punya etos ilmiah Ulet Trampil & cinta ilmu Hidup layak Menghimpun potensi Kepuasan konsumen Perekat pend. masyarakat masyarakat Respek Perubahan Pendidikan pembebasan Kolaboratif Manajemen faktual Program dan produk yangSesuai dgn keb, riil Perbaikan berkesinambungan menyentuh aspek riilMasyarakat Perencanaan sistematis
Sekolah Berbasis Mengembangkan TQE Center of Learning SocietyMasyarakat
CITA-CITA PROGRAM PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH
Profil Madrasah IDEAL
Leadership
Adm
inis
trasi
Humasy
Manajemen
Promosi
PROGRAM
VIS
ION
MISSION
THE STUDENT
TO GET OF EXPERIENCES
FUTURE LEADER
ACTUALIZATION
PROSES :
* GURU KURIKULUM
• MANAJEMEN• LEADERSHIP•LINGKUNGAN
• SARANA & PRASARANA• AKTIFITAS PEMBELAJARAN
IN-PUT OUT-PUT
UMPAN BALIK
OUT-COME
LEMBAGA PENDIDIKAN EFEKTIF
Guru
Iklim Organisasi
Kepala Sekolah
Dukungan Masyarakat
Budaya Organisa
si
Sarana Prasaran
a
Pengawas
JaringanKerjasam
a
PERGESERAN PARADIGMA PERGESERAN PARADIGMA PENGELOLAAN PENGELOLAAN LEMBAGA LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAHPENDIDIKAN MADRASAH
NO. PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
01. Subordinasi Otonomi
02. Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipasi
03. Ruang gerak kaku Ruang gerak luwes
04. Pendekatan birokratik Pendekatan profesional
05. Sentralistik Desentralistik
06. Diatur Motivasi diri
07. Overregulasi Deregulasi
08. Mengontrol Mempengaruhi
09. Mengarahkan Memfasilitasi
10. Menghindari resiko Mengelola resiko
11. Gunakan uang secukupnya Gunakan yang seefisien mungkin
12. Individual Individu yang cerdas
13. Informasi pribadi Informasi terbagi
14. Pendelegasian Pemberdayaan
15. Organisasi hierarki Organisasi horisontal
16. Berfikir deduktif & induktif Berfikir kreatif
-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
1111
Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Abad 21 - dsts/d Dekade Akhir Abad 20
TransformasiMelalui
Pendidikan
Kekayaan PeradabanKekayaan Alam
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen
Pergeseran Paradigma Pembangunan
1212
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004RintisanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
‘Kurikulum 2013’
1313
Alasan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan• Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
1414
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
1515
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
1616
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Sistem Nilai:-Universal-Nasional
-Lokal
Efektivitas Pemahaman
Efektivitas Interaksi
Efektivitas Penyerapan
Transformasi Nilai
Iklim akademik, budaya sekolah/ kampus, ....
Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan, ....
Manajemen dan
Kepemimpinan
Penilaian pada kemampuan proses,
nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai
sendiri
Kesinambungan Pembelajaran secara horisontal dan vertikal
1717
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
1818
No Rasionalitas1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
1. Minimum number of hours per year.2. Estimated because breakdown by age is not available.3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
= 15%
1919
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Kultural Afektif2020
Kreatif
Tema Pengembangan Kurikulum 2013Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi
2121
Posisi Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
2222
23
Proses Pembelajaran yang Mendukung KreativitasDyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:•2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.•Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.•Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning2323
24
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll
2424
25
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak DiniCenter on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.•Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain•Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak•Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]•Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 2525
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem Nilai
Kompetensi:-Sikap
-keterampilan-Pengetahuan
Peng
etah
uan
&
Kete
ram
pila
nAktualisasi
(Action)Internalisasi (Reflection)
Watak/Perilaku Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
-Produktif-Inovatif-Peduli-...
Watak/Perilaku Kolektif
2626
Kesiapan:-Fisik-Emosional-Intelektual- Spiritual
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Pembelajaran
Kurikulum(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses *Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung JawabKontributor Peradaban yang Efektif
* tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan:-Individu-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia-Peradaban
Kelayakan:-Materi-Metode Penyampaian-Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural
2727
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
2828
Elemen PerubahanElemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Mata pelajaran wajib dan pilihan
• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi
2929
Elemen Perubahan
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
303030
Elemen PerubahanElemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan terpadu
• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
3131
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)• UKS• PMR• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
Elemen Perubahan
3232
Keliling persegi panjang ini = ....
4
61. -Hanya ada satu jawaban-Hafalan rumus-Mekanistis-Tidak terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari jawaban-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur
4
62. -Banyak cara menjawab-Algoritmis-Terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya-Dapat diukur spektrum pemahamannya
1. Diketahui: -panjang = 6-Lebar = 42. Ditanya:-Keliling3. Rumus yang digunakan:- Keliling = (panjang + lebar) x 2
4. Penyelesaian:Keliling = (6 + 4 ) x 2
= 10 x 2= 20
5. Jawab: 20
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
3333
3. 20
a. Persegi panjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah....
-Banyak jawaban-Paham konsep persegi panjang-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama
-Banyak jawaban-Paham konsep luas-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh-Mengamati perilaku observation based learning-Mencoba -Menyimpulkan discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan discovery learning
64
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan
6
4
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
3434
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
4. Paman memiliki kebun di belakang rumahnya. Denahnya memperlihatkan bahwa kebun tersebut melintang dari utara ke selatan sepanjang 6 meter dan membujur dari timur ke barat sepanjang 4 meter. Paman akan memasang tiga lapis kawat mengelilingi kebun tersebut untuk menjaga agar tanamannya tidak terinjak-injak. Cari panjang kawat yang harus disiapkan paman dengan jawaban terstruktur.
-Memahami banyak konsep: bahasa, geografi, matematika
-Pembelajaran terintegrasi-Penerapan pada permasalahan faktual
-Melatih berfikir jernih/clarity-Mampu merumuskan masalah-Mampu membayangkan, menggambarkan dan menyajikan
3535
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sat Pendidikan
Peserta Didik
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-kognitif
SD
SMP
SMA/K
PT
SDSMPSMA/KPT 3636
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1.Perkembangan psikologis anak2.Lingkup dan kedalaman materi3.Kesinambungan4.Fungsi satuan pendidikan5.Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
3737
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1.Perkembangan psikologis anak2.Lingkup dan kedalaman materi3.Kesinambungan4.Fungsi satuan pendidikan5.Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
3838
No Komponen Rancangan 1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: -IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Rancangan Struktur Kurikulum SD
3939
Alasan Pemisahan IPA dan IPS di SD• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-
istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. • Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan
materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun – Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak
(operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
IPA dan IPS sebagai Mapel terpisah untuk Kelas IV – VI
IPA dan IPS sebagai Mapel terpisah untuk Kelas V – VI 4040
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SDStruktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
4141
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai obyek pembelajaran. Oleh karena itu, secara substantif
tetap diajarkan.meskipun tidak ada Mapel IPA, IPS.
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SDStruktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
42
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
4242
No Komponen I II III IV V VIA Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 32 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 43 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 74 Matematika 5 6 6 6 6 65 IPA - - - - 3 36 IPS - - - - 3 3
B Kelompok B1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 62 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
No Komponen I II III IV V VIA Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 32 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 43 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74 Matematika 5 6 6 6 6 65 IPA - - - 3 3 36 IPS - - - 3 3 3
B Kelompok B1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 62 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar
SK-KD Lama Mapel per kelas
SK-KD Lama Mapel per kelas
Standar Kompetensi Lulusan Baru
Standar Kompetensi Lulusan Baru
• Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Evaluasi
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi IntiKompetensi Inti
Kompetensi Dasar BaruKompetensi Dasar Baru
4343
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4444
SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
IV (K)
Menyajikan pengetahuan faktual dalam:
•Bahasa yg jelas dan logis•Karya yg estetis•Gerakan yang sehat•Tindakan akhlak mulia
+ secara sistematis + pengetahuan konseptual+ secara kritis
III (P)Memahami pengetahuan
faktualMengamati & MenanyaDi rumah dan sekolah
+ tempat bermain+ konseptual+ Mencoba
II (S)Jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, percaya diri(keluarga, teman, guru)
(+tetangga) (+ cinta tanah air)
I (S) Menerima dan menjalankan ajaran agamanya + menghargai
I II III IV V VIKIKelas
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
PenguatanPenguatan
Penguatan Penguatan
Penguatan Penguatan
4545
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
TEMA KELAS I WAKTU
1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih 4 Minggu
2.Kegemaranku 4 Minggu
3. Kegiatanku 4 Minggu
4. Keluargaku 4 Minggu
5. Pengalamanku 4 Minggu
6. Lingkunganku Bersih dan Sehat 4 Minggu
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku 4 Minggu
8. Peristiwa Alam 4 Minggu
Daftar Tema dan Alokasi Waktu
4646
Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD terutama jujur, disiplin, dan peduli.
Contoh Jaringan Tema SD Kelas IDiri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
4747
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersihDiri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
PPKn:•Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2)•Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)•……
PPKn:•Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2)•Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)•……
Matematika:•Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)•…..
Matematika:•Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1)•…..
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:•Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1)•Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1)•……..
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:•Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1)•Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1)•……..
Seni, Budaya dan Desain:•Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2)•Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2)•…..
Seni, Budaya dan Desain:•Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2)•Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2)•…..
Bahasa Indonesia:•Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1)•Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)•…..
Bahasa Indonesia:•Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1)•Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)•…..
Penguatan peran pemerintah dalam
pembinaan dan pengawasan
Penguatan peran pemerintah dalam
pembinaan dan pengawasan
Penguatan manajemen dan budaya sekolah
Penguatan manajemen dan budaya sekolah
Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
4848
Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Faktor Pendukung
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Sarana Prasarana
Lulusan yang Kom
petenSistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
4949
Peserta Didik
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
GURU UTAMA
GURU
INSTRUKTUR DIKLAT Unsur Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas,
Kepala Sekolah
Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah
Guru kelas, guru mata pelajaran, SD, SMP, SMA, SMK
Strategi Penyiapan Guru
5050
No Entitas Pendidikan
Perubahan Yang Diharapkan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajar
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3 Manajemen Satuan Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan
Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Masyarakat Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5 Negara dan Bangsa
Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
5151
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat Kurikulum
Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks
Implementasi Terbatas
Implementasi Meluas
Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Formative Evaluation Summative Evaluation
• Kerangka Dasar• Struktur
Kurikulum dan Beban Belajar
• Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP)
Implementasi Terbatas Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional
Juni 2013Des 2012 Juni 2016
Kerangka Implementasi Kurikulum
pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Alternatif :1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
• Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran)
• Buku Teks Pelajaran
Mar 2013
Uji Publik dan Sosialisasi
5252
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun2013 2014 2015
1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
Jadwal Implementasi
5353
Pengembangan Kurikulum ini adalah Momentum Terbaik Dalam
Mempersiapkan Generasi Menyongsong100 Tahun Kemerdekaan RI (2045)
5454
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise....... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely
understood ....
5555
5656
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
1. 2.
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
1 Kurikulum berbasis sains Pembelajaran dilakukan secara rasional-empiris
2 Memasukkan pendidikan karater pada semua mata pelajaran
Pembelajaran menekankan pada contoh-contoh yang konkrit dan operasional serta kontekstual-religius
3 Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: - IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll - IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
Pembelajaran integratif, interdisipliner dan multidisipliner dengan menggunakan BEBAS
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
1. 2.
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
4 Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Perlu penataan jadwal yang tepat, agar pembelajaran fungsional
5 Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangangi menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: - TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya - Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
Sama dengan di SD, pembelajaran integratif, interdisipliner dan multidisipliner dengan menggunakan BEBASSemua siswa harus menguasai TIK
Penggalian budaya yang khas Indonesia atau islami
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
6 Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD
Jika dianggap perlu, masuk ekstra kurikuler
7 Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian
Perlu penataan jadwal yang tepat, agar pembelajaran fungsional
8 Pelajaran Agama Bertambah Menjadi 4 (Empat) Jam
Harus ada kesesuaian antara hal-hal yang normatif dan empiris-problematisMadrasah dijabarkan menjadi 10 jam (5 Mapel)
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
9 Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Pembelajaran harus mampu menumbuhkan berbagai kecerdasan: SQ, EQ, IQ, AQ, CQMenggunakan PAIKEMI
10 Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi
Menekankan proses dan produk, bahkan mempertimbangkan perilaku siswa di kelas sebagai bagian dari penilaian akhir
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
11 Alokasi waktu per jam pelajaran SD = 35 menit SMP = 40 menit SMA = 45 menit
Sama dengan sekarang
12 Banyak jam pelajaran per minggu SD: Kelas I = 30 jam, kelas II = 32 jam, kelas III =34 jam, kelas IV, V,VI =36 jam SMP = 38
jam SMA = 39
jam
Perlu Penjadwalan Mata Pelajaran yang lebih tepatMadrasah menambah masing-masing 6 JP (5 mapel)
NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 NILAI STRATEGIS DALAM KURIKULUM 2013 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARANDAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
NO. NILAI STRATEGIS IMPLIKASI
13 Guru tidak perlu menyusun silabus dan RPP, tetapi lebih terfokus pada penguasaan materi
Penguasaan materi oleh guru harus dibuktikan dengan membuat peta konsep dalam setiap pembelajaran
14 Penilaian lebih ditekankan pada proses dan produk (siswa aktif bertanya dihargai sebagai bentuk kreatifitas)
Penilaian integratif dengan menekankan pada PSKN dengan menggunakan instrumen penilaian rubrik
15 Pembelajaran mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Pembelajaran mengembangkan daya nalar dan berfikir kritis serta problematis
16 Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual
Pembelajaran aktual dan kontektual (bisa dengan CTL
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SDStruktur Kurikulum Sekarang Struktur Kurikulum Baru
NoKomponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2Pend. Kewarganegaraan
2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7Seni Budaya & Ketrpln.
4 4 4
8Pend. Jasmani, OR & Kes.
4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 262728323232
6363
NoKomponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama (5 MP)4/10
4/ 10
4/ 10
4/ 10
4/ 10
4/ 10
2Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah30/36
32/38
34/40
36/42
36/42
36/42
Tematik
Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai obyek pembelajaran. Oleh karena itu, secara substantif tetap
diajarkan.meskipun tidak ada Mapel IPA, IPS.
No Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: -TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science danintegrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanyasebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
7 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa
8 Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian 64
Rancangan Struktur Kurikulum SMP
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
KOMPONEN
ALOKASI WAKTU
MINIMAL PER MINGGU [JP]VII VIII IX
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47 Bahasa Inggris 4 4 48 Seni Budaya 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU [JP]VII VIII IX
Kelompok A 1. Pendidikan Agama ( 5 MP) 4/10 4/10 4/102. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 33. Bahasa Indonesia 5 5 54. Matematika 5 5 55. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 32. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)3 3 3
3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38
/4438/ 44
38/44
Struktur Kurikulum Sekarang Struktur Kurikulum Baru
65
STRUKTUR KURIKULUM SMA Berdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi
66
No Komponen Rancangan1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama menulis dan membaca dengan cepat dan paham
8 Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran matematika
9 Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif67
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
No Alternatif Kelebihan Kekurangan
1 Penjurusan Mulai Kelas X
• Ada pengurangan pelajaran di Kelas X yang dianggap memberatkan
• Implementasi mudah karena tidak banyak berbeda dengan yang ada
• Peserta didik dapat berkonsentrasi penuh mempelajari bidang tertentu
• Peminatan ditetapkan berdasarkan hasil belajar sebelumnya (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/ Tes Bakat)
• Menimbulkan stigma jurusan tertentu lebih unggul
• Masih ada Penjurusan yang sudah tidak ada padanannya di dunia
2 Berdasarkan Minat pada Pendidikan Lanjutan
• Pemilihan mata pelajaran berdasarkan minat ke pendidikan lanjutan
• Memungkinkan untuk memilih mata pelajaran pada bidang yang berbeda
• Tidak harus mengambil mata pelajaran yang tidak disukai
• Perlunya membedakan mata pelajaran untuk persiapan ke perguruan tinggi dan untuk memenuhi rasa ingin tahu saja
• Memerlukan administrasi akademik yang baik
• Proses bimbingan harus efektif.• Sistem UN harus diubah
3 Non penjurusan (SKS)
• Siswa belajar mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya
• Tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau untuk sekedar ingin tahu
• Idem diatas [tetapi lebih kompleks lagi]
68
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
AGUS MAIMUN