BUKU PANDUAN TUTOR · 2020. 10. 12. · 1 BLOK 1.1 KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS BUKU...
Transcript of BUKU PANDUAN TUTOR · 2020. 10. 12. · 1 BLOK 1.1 KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS BUKU...
BUKU PANDUAN TUTOR
BLOK 1.1.
KETERAMPILAN BELAJAR DAN
BERPIKIR KRITIS
Tahun Ajaran 2020/2021
1
BLOK 1.1
KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS
BUKU PANDUAN TUTOR
EDISI 3
ISBN No. ...........
Hak Cipta @Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
HAMKA
Dicetak di Jakarta
Cetakan pertama : September 2018
Dikompilasi oleh :
….
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
HAMKA
All right reserved
@ Faculty of Medicine Press
This publication is protected by Copyright law and permission should be
obtained from publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a
retrieval system, or transmission in any form by any means, electronic,
mechanical, photocopying, recording or likewise
2
Penyusun
Penasihat
Dr. dr. Wawang S Sukarya, Sp.OG(K), MARS, MH.Kes
Koordinator Blok
Dr. dr. Gea Pandhita S, M.Kes, Sp.S
Tim Blok
Dr. dr. Wawang S Sukarya, Sp.OG(K), MARS, MH.Kes
dr. Bety Semara Lakhsmi, MKM
dr. Leli Hesti, MKK
Dr. dr. Gea Pandhita, Sp.S, M.Kes
dr. Oktarina, M.Sc
dr. Rika Lisiswanti, MMedEd
Dr. Yulmaida Amir, MA.Psikolog
Muhib Rosyidi, S.Th.I., M.A., M.Hum
Drs. Hilal Ramadan, M.Ag
Tutor
Dr. dr. Gea Pandhita, Sp.S, M.Kes
Sri Suciati Nigsih, S.Si, M.Biomed
M. Arif Budiman, S.Pd, M.Biomed
Shinta Dewi Permata Sari, S.Si, M.Biomed
3
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaykum Warahmatullaahi Wabarokatuh,
Alhamdulillah, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
serta salawat dan salam kepada Rasul tercinta Muhammad SAW, dimana
atas inayah-Nya dan berkah-Nya kami dapat menyelesaikan buku ini. Buku
blok ini berisikan tujuan pembelajaran, kegiatan mingguan, dan daftar
literatur.
Tujuan blok ini adalah memberikan bekal bagi mahasiswa tentang
keterampilan belajar yang harus digunakan sepanjang hayat sebagai
seorang dokter. Kemampuan belajar sepanjang hayat merupakan salah satu
keterampilan yang harusdimiliki seorang dokter untuk menghadapi
tantangan kemajuan dan dinamika ilmu kedokteran yang selalu berkembang.
Blok ini merupakan blok pertama pada semester 1, dimana
mahasiswa akan beradaptasi dari sistim pembelajaran konvensional dimasa
sekolah menengah atas menuju sistim pembelajaran berbasis kompetensi
dan pembelajaran berdasarkan masalah (PBL-Problem Based Learning). Blok
ini memberikan dasar pondasi untuk pelaksanaan blok-blok selanjutnya
selama pendidikan pre-klink mahasiswa.
Terimakasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyelesaian buku panduan ini. Kami menyadari
buku ini masih banyak kekurangan, kami sangat mengharapkan masukan
dan saran agar kedepannya lebih baik. Semoga buku blok ini dapat
memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya.
Wassalaamu’alaykum Warahmatullaahi Wabarokatuh.
Jakarta, September 2020
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ 3
DAFTAR ISI .......................................................................................... 4
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5
A. DESKRIPSI BLOK ..................................................................... 5
B. TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................... 6
C. BIDANG ILMU YANG TERKAIT .................................................. 8
II. RENCANA PEMBELAJARAN ................................................................ 9
A. AREA KOMPETENSI DAN KOMPONEN KOMPETENSI ...................... 9
B. TINGKAT KOMPETENSI ............................................................. 10
C. RENCANA PEMBELAJARAN BLOK ............................................... 12
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN ............................................................ 17
A. METODE PEMBELAJARAN .......................................................... 17
B. EVALUASI PEMBELAJARAN ........................................................ 18
C. STANDAR PENILAIAN BLOK ...................................................... 19
IV. RENCANA KEGIATAN MINGGUAN .................................................... 20
A. TEMA MINGGUAN .................................................................... 20
B. PETA KONSEP .......................................................................... 22
C. MODUL TUTORIAL ................................................................... 23
D. SKENARIO ............................................................................... 24
E. PENILAIAN TUTORIAL .............................................................. 56
F. JADWAL ................................................................................... 56
Referensi ........................................................................................... 60
5
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI BLOK
1. Kode Blok : Blok 1.1.
2. Nama Blok : Keterampilan Belajar dan Berpikir Kritis
3. SKS : 3 SKS
4. Durasi : 3 Minggu
5. Jadwal Pelaksanaan : Semester I
6. Student’s Entry Behaviour :
Mahasiswa baru yang berasal dari Sekolah Menengah Atas dengan
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
7. Deskripsi Singkat :
Blok keterampilan belajar dan berpikir kritis secara garis besar berisi
tentang keterampilan belajar sepanjang hayat (lifelong learning) yang
harus dimiliki oleh seorang mahasiswa yang akan menjadi bekal hingga
saat sudah menjadi seorang dokter. Selain keterampilan belajar sepanjang
hayat, seorang mahasiswa kedokteran juga perlu melatih keterampilan
berpikir kritis (critical thinking) serta pemecahan masalah (problem
solving). Keterampilan mengenai teknologi informasi juga diperlukan untuk
mendukung keterampilan belajar, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Blok ini mendukung mahasiswa mencapai kompetensi mawas diri dan
pengembangan diri, serta sedikit kompetensi pengelolaan informasi dari
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Materi pada blok ini meliputi pengantar ilmu kedokteran dan
kompetensi pendidikan dokter, dasar-dasar ketrampilan belajar,
pengenalan gaya belajar (learning style), pencarian literatur (literature
searcing), penelusuran sumber belajar secara kritis, mendengar aktif
(active listening), membaca efektif (effective reading), konsentrasi dan
memori (concentating and memory), managemen waktu (time
6
management), membuat catatan kuliah (note taking) dan persiapan ujian
(test preparation). Selain itu dipelajari juga mengenai prinsip pembelajaran
orang dewasa (adult learning), problem solving, problem base learning dan
dan tujuh langkah tutorial. Metode pengajaran berupa kuliah, diskusi
kelompok kecil (tutorial), keterampilan dalam penggunaan teknologi
informasi (IT) dan belajar mandiri.
8. Hubungan Dengan Blok Lain:
Blok Keterampilan Belajar dan Berfikir Kritis berhubungan dengan
Semua blok lain pada tahap akademik. Blok ini memberikan landasan
keterampilan belajar yang akan diperlukan selama tahap akademik.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
1. Mahasiswa mampu melatih kompetensi mawas diri dan
pengembangan diri
2. Mahasiswa mampu melatih kompetensi pengelolaan informasi
Tujuan Khusus:
Pengetahuan:
1. Mahasiswa mampu memahami mengenai pentingnya belajar
sepanjang hayat dalam profesi dokter guna menghadapi
berbagai bentuk tantangan profesi
2. Mahasiswa mampu menganalisis keterampilan belajar, yang
terdiri dari:
a) Pengenalan gaya belajar (learning style)
b) Pencarian literatur (literature searching)
c) Penelusuran sumber belajar secara kritis
d) Mendengar aktif (active listening)
e) Membaca efektif (effective reading)
f) Konsentrasi dan memori (concentration & memory)
g) Manajemen waktu (time management)
7
h) Membuat catatan kuliah (note taking)
i) Persiapan ujian (test preparation)
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
Problem solving dan decission making
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
pemecahan masalah secara ilmiah
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
telaah kritis
6. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
dalam Menilai kesahihan informasi ilmiah
7. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
dalam Keterampilan pemanfaatan evidence based medicine
(EBM)
8. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
dalam keterampilan dasar pengelolaan informasi
9. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis proses
dalam diseminasi informasi dalam bidang kesehatan baik lisan
maupun tulisan
10. Memahami ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam pendidikan
kedokteran.
Keterampilan Umum:
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan prinsip pembelajaran
orang dewasa (adult learning), yang terdiri dari:
a) Belajar mandiri
b) Berpikir kritis
c) Umpan balik konstruktif
d) Refleksi diri
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Problem Based Learning
(PBL)
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip presentasi
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis teknik
presentasi menggunakan media yang sesuai
8
5. Mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan baru
perkuliahan
6. Mahasiswa mampu melakukan coping positif dalam
menghadapai kesulitan belajar
7. Mahasiswa mampu bekerja bersama dalam tim (teamwork)
Sikap:
1. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang ilmu
mendahului amal
2. Membiasakan diri melakukan tindakan dan pengambilan
keputusan berdasarkan ilmu.
3. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang kewajiban
menuntut ilmu.
4. Selalu bersemangat dan meluruskan niat dalam menuntut ilmu.
5. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits yang memerintahkan
untuk tabayun dan tidak menyebarkan berita yang tidak
diketahui kebenarannya.
6. Membiasakan diri melakukan konfirmasi dan berusahaa selalu
mencari kebenaran sebuah informasi atau berita dan tidak
menyebarkan berita yang tidak diketahui kebenarannya.
C. BIDANG ILMU YANG TERKAIT
Ilmu Pendidikan Kedokteran
Psikologi
Al Islam Kemuhammadiyahan
9
II. RENCANA PEMBELAJARAN
A. AREA KOMPETENSI DAN KOMPONEN KOMPETENSI
Area Kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri
2.1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning)
a. Belajar mandiri
b. Berpikir kritis
c. Umpan balik konstruktif
d. Refleksi diri
2.2. Dasar-dasar keterampilan belajar
a. Pengenalan gaya belajar (learning style)
b. Pencarian literatur (literature searching)
c. Penelusuran sumber belajar secara kritis
d. Mendengar aktif (active listening)
e. Membaca efektif (effective reading)
f. Konsentrasi dan memori (concentration & memory)
g. Manajemen waktu (time management)
h. Membuat catatan kuliah (note taking)
i. Persiapan ujian (test preparation)
2.3. Problem based learning
2.4. Problem solving
2.5. Metodologi Penelitian dan statistik
a. Konsep dasar penulisan proposal dan hasil penelitian
b. Konsep dasar pengukuran
c. Konsep dasar disain penelitian
d. Konsep dasar uji hipotesis dan statistik inferensial
e. Telaah kritis
f. Prinsip-prinsip presentasi ilmiah
10
Area Kompetensi 4: Pengelolaan Informasi
4.1. Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi
4.2. Metode riset dan aplikasi statistic untuk menilai kesahihan informasi
ilmiah
4.3. Keterampilan pemanfaatan evidence-based medicine (EBM)
4.4. Teknik pengisian rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
4.5.Teknik diseminasi informasi dalam bidang kesehatan baik lisan
maupun tulisan dengan menggunakan media yang sesuai
B. TINGKAT KOMPETENSI
Tingkat pengetahuan yang diharapkan dicapai pada akhir blok:
C.1. Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan
dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan
maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang
berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful
learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini
dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih
kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition) dan memanggil
kembali (recalling).
C.2. Memahami (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi.
Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan
(classification) dan membandingkan (comparing).
C.3. Mengaplikasikan/menerapkan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melakukan percobaan dan
menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi
pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi
11
kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan
(implementing).
C.4. Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan
dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan
tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis
merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran sebagian besar mengarahkan
seseorang untuk mampu membedakan fakta dan pendapat, serta
menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi pendukung. Menganalisis
berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut (attributing) dan
mengorganisasikan (organizing).
C.5. Evaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar, baik yang sudah ada maupun yang dibuat
sendiri. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif. Evaluasi
meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing)
C.6. Membuat (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-
unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan
mengarahkan seseorang untuk menghasilkan suatu produk baru dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda
dari sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir
kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan untuk
menciptakan. Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif
lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan
menganalisis seseorang bekerja dengan informasi yang sudah dikenal
sebelumnya, sedangkan pada menciptakan akan menghasilkan sesuatu yang
baru.
12
C. RENCANA PEMBELAJARAN BLOK
Perte
muan
Kemampuan akhir
yang diharapkan Indikator
Materi Pokok
(Bahan Kajian)
Bentuk
Pembelajaran
(Metode dan
Pengalaman Belajar)
Penilaian
Referensi Jenis Kriteria Bobot
1 Memahami tentang
kontrak belajar MK.
Memahami kontrak belajar dan
assessment tentang kebutuhan
belajar.
Memahami manfaat mempelajari
MK dalam konteks profesi dokter
Memahami metode pencapaian
tujuan belajar
Memahami hubungan dengan mata
kuliah lain
Kontrak belajar dan assessment
tentang kebutuhan belajar.
Manfaat mempelajari MK dalam
konteks profesi dokter
Metode pencapaian tujuan
belajar
Hubungan dengan mata kuliah
lain
Kuliah interaktif
2 x 50 menit
Kuis Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
- dr. Gea
2 Memahami pentingnya
seorang dokter belajar
sepanjang hayat
Memahami pentingnya belajar
sepanjang hayat dalam profesi
dokter guna menghadapi berbagai
bentuk tantangan profesi
- Peran, tugas dan wewenang
dokter
- Tantangan profesi
- lifelong learning.
Kuliah interaktif
2 x 50 menit
MCQ
level C2
3 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
3 dr. Wawang
3 Melakukan Prinsip
pembelajaran orang
dewasa (adult learning)
- Melakukan prinsip
pembelajaran orang dewasa
dalam kehidupan perkuliahan
- Melakukan p umpan balik
konstruktif dan refleksi diri
dalam kehidupan perkuliahan
- Menganalisis proses umpan
balik konstruktif dan refleksi diri
- Belajar mandiri
- Umpan balik konstruktif
- Refleksi diri
Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ level
C3
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
3
dr. Oktarina
Praktikum belajar
mandiri & umpan balik
konstruktif & refleksi
diri
1x150 menit
Tugas
Refleksi &
umpan
balik
Kesesuaian dengan
kriteria refleksi dan
umpan balik yang
baik
5%
13
4 Mahasiswa mampu
menganalisis
keterampilan belajar
- Memahami dan menganalisis
gaya belajar dan kemampuan
memori diri sendiri
- menganalisis dan menentukan
cara belajar yang paling sesuai
dengan gaya belajar dan
kemempuan memori
- Pengenalan gaya belajar
(learning style)
- Konsentrasi dan memori
(concentration & memory)
Kuliah interaktif &
penjelasan hasil
kiusioner gaya belajar
2x50 menit
MCQ
Level C4-C5
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5
dr. Gea
Praktikum gaya belajar,
konsentrasi & memori
1x150 menit
Tugas Kesesuaian dengan
kriteria
5%
5 Mahasiswa mampu
menganalisis
keterampilan belajar diri
sendiri
Mampu mengaplikasikan dan
menganalisis cara mendengar aktif
dan membaca efektif
- Mendengar aktif (active
listening)
- Membaca efektif (effective
reading)
Kuliah interaktif
1x50 menit
MCQ C4-C5
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5
dr. Rizka
Praktik mendengar aktif
& membaca efektif
1x150 menit
Tugas
mendengar
aktif dan
membaca
efektif
Kesesuaian dengan
kriteria
mendengar aktif
dan membaca
efektif
5%
7 Mahasiswa mampu
menganalisis
keterampilan belajar diri
sendiri
Mampu mengaplikasikan dan
menganalisis cara membuat
catatan kuliah dan mind maping
Membuat catatan kuliah (note
taking & mind maping)
Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ level
C4-C5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
3 dr. Oktarina
Praktik membuat
cacatan & mind maping
1x150 menit
Tugas Kesesuaian dengan
kriteria note taking
dan mind maping
yang baik
5%
14
8 Mahasiswa mampu
memahami Problem
based learning (PBL)
Mampu mengaplikasikan Problem
based learning (PBL)
Problem based learning Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ level
C1-C2
3 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
3 dr. Oktarina
mengaplikasikan
Problem Based Learning
(PBL)
- Melakukan tutorial 7 Langkah
- Memahami ilmu-ilmu yang
harus dipelajri dalam
pendidikan kedokteran
- Mengetahui ayat-ayat Alquran
& Hadits tentang ilmu
mendahului amal & kewajiban
menuntut ilmu
Tutorial 7 Langkah Praktikum
2x150 menit
Penilaian
tutorial
Kesesuaian dengan
rubrik tutorial
Tim Tutorial
9 - mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip presentasi
- mampu
mengaplikasikan dan
menganalisis teknik
presentasi
menggunakan media
yang sesuai
- Menggunakan prinsip
presentasi ilmiah dalam proses
kegiatan belajar mengajar
- Menggunakan dan menganalisis
teknik presentasi
- Jenis-jenis presentasi ilmiah
- Pembuatan slide ppt yang
baik dan benar
- Penyajian presentasi ilmiah
dalam forum kelas
- Diskusi ilmiah
Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ level
C4-C5
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5 dr. Leli
Praktik Presentasi
1x150 menit
Tugas Kesesuaian dengan
kriteria slide yang
baik
Waktu & cara
penyampaian
5% dr. Leli / dr.
Betty / dr.
Octarina
10 Teamwork Mampu melakukan teamwork
dalam perkuliahan
Teamwork Kuliah interaktif
1x50menit
Games 2x30 menit
Tugas Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5% Ibu Yulmaida
11 Adaptation Mampu beradaptasi dengan
lingkungan perkuliahan
Adaptation
Kuliah interaktif 1x50
menit
Tugas Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
5% Ibu Yulmaida
15
Games 2x30 menit diberikan.
12 Coping Mechanism memiliki mekanisme coping yang
menunjang belajar
Coping Mechanism Kuliah interaktif 1x50
menit
Games 2x30 menit
Tugas Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5% Ibu Yulmaida
14 Mahasiswa mampu
mengaplikasikan dan
menganalisis proses
Problem solving dan
decission making
Mengaplikasikan dan menganalisis
langkah-langkah ilmiah dalam
pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
- Berpikir kritis
- Problem solving
- Decission making
Kuliah
2x50 menit
MCQ
Level C4-C5
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5
dr. Gea
Praktikum Berpikir kritis,
Problem solving,
decission making
1x150 menit
Tugas Kesesuaian dengan
kriteria note taking
dan mind maping
yang baik
5%
15 Mahasiswa mampu
menganalisis
keterampilan belajar,
serta mampu
mengaplikasikan dan
menganalisis salah satu
proses evidence based medicine (EBM), yaitu
langkah berfikir kritis
- Mampu mengaplikasikan dan
menganalisis langkah berfikir
kritis yaitu membuat
pertanyaan dan mencari
jawaban
- Mampu melakukan pencarian
informasi yang kontekstual
- Mampu menganalisis sumber-
sumber informasi yang dapat
dipercaya
- Langkah Membuat
Pertanyaan
- Langkah Mencari jawaban
pertanyaan
- Pencarian informasi yang
kontekstual berdasar buku
teks
- Penelusuran informasi yang
dapat dipercaya
Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ
Level C4-C5
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5 dr. Gea
Pencarian dan penelusuran
informasi
Praktikum
1x150 menit
Tugas Kesesuaian
pekerjaan dengan
tugas yang
dberikan.
5%
16 Mahasiswa mampu
menganalisis
- Mampu menganalisis
manajemen waktu
- Membuat/ menyusun jadwal
- Manajemen waktu (time
management)
- Persiapan ujian (test
Kuliah interaktif MCQ level
C5-C6
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
5 dr. Rizka
16
keterampilan belajar belajar harian
- Menganalisis kebutuhan untuk
persiapan ujian
preparation) 2x50 menit 5 soal diberikan.
17 Tutorial - Memapu melakukan langkah
berfikir kritis
- Mengaplikasikan langkah-
langkah ilmiah dalam
pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
- Mampu melakukan pencarian
informasi melalui sumber-
sumber yang dapat dipercaya
- Mengetahui ayat-ayat Alquran
& Hadits yang memerintahkan
untuk tabayun dan tidak
menyebarkan berita yang tidak
diketahui kebenarannya
- Berpikir kritis
- Problem solving
- Decision making
- Literature (information)
searching
Tutorial Penilaian
tutorial
Kesesuaian dengan
rubrik tutorial
Tim tutorial
18 Mahasiswa mampu
memahami manhaj
Muhammadiyah, Prinsip
Muhammadiyah dalam
mengaktualisasikan
Islam
- Materi tentang pengenalan
Muhammadiyah, khususnya
terkait Manhaj Muhammadiyah,
Prinsip Muhammadiyah dalam
mengaktualisasikan Islam
- Pengenalan Muhammadiyah
- Manhaj Tarjih Muhammadiyah
- Prinsip Muhammadiyah dalam
mengaktualisasikan Islam
Kuliah interaktif
2x50 menit
MCQ level
C5-C6
5 soal
Kesesuaian
jawaban dengan
pertanyaan yang
diberikan.
5 Ust. Muhib
Ujian Akhir Blok (MCQ) 40%
Tugas/praktikum 35%
Penilaian tutorial 25%
TOTAL 100%
17
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. METODE PEMBELAJARAN
1. Tutorial Problem Based Learning (PBL)
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (10
mahasiswa), dan didampingi oleh seorang tutor/fasilitator. Pada saat
kegiatan tutorial pertemuan pertama, mahasiswa harus mengidentifikasi
tujuan pembelajaran dari setiap masalah yang ada pada sekenario yang
diberikan pada saat itu. Pada pertemuan kedua tutorial, mahasiswa
mendiskusikan hasil belajar mandiri dan memastikan semua tujuan
pembelajaran telah dibahas. Mahasiswa akan belajar bagaimana
bekerjasama sebagai suatu tim, saling membantu, serta saling bertukar
fikiran mengenai masalah yang diberikan dalam tutorial. Hal ini akan
membentuk kebiasaan belajar mandiri serta bersosial yang dapat
memberikan dasar untuk tahapan belajar selanjutnya.
2. Kuliah Pakar
Kuliah Pakar diberikan sesuai dengan jadwal untuk memberikan dasar
pemahaman atau konsep ilmu tertentu serta mengkonfirmasi kebenaran
hasil belajar mandiri mahasiswa.
3. Belajar mandiri
Belajar mandiri diwajibkan untuk melatih keterampilan belajar.
Dengan mengacu pada tujuan pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat
memahami materi sesuai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Jika
pada saat belajar mandiri ada materi yang tidak dipahami, mahasiswa bisa
berdiskusi dengan mahasiswa lain, mencari referensi atau bertanya pada
pakar.
4. Konsultasi Pakar
Mahasiswa dapat berkonsultasi dengan pakar tentang masalah
maupun konsep yang masih belum difahami pada saat belajar mandiri.
Teknis pelaksanaannya ditentukan oleh mahasiswa dengan pakar yang
bersangkutan.
5. Praktikum
Praktikum bertujuan untuk menunjang teori dan menambah
pemahaman mahasiswa. Pelaksanaan praktikum sepenuhnya diserahkan
18
kepada setiap bagian/departemen.
B. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Formatif assessment yaitu penilaian yang bersifat membangun,
memantau pembelajaran mahasiswa saat masih dalam proses,
mengenali kekuatan dan kelemahan mahasiswa, karakteristik
pembelajaran dan karakter mahasiswa, mendiagnosis kebutuhan
belajar mahasiswa, membantu dosen memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian yang bersifat formatif pada blok ini dilakukan
melalui refleksi, tugas, dan penilaian tutorial .
2. Sumatif assessment yaitu evaluasi yang dilakukan setelah proses
pembelajaran selesai, untuk melihat apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai atau tidak. Penilaian ini berfungsi untuk
mengkomunikasikan hasil pembelajaran mahasiswa kepada orang
tua atau pihak lainnya dan mereviu keberhasilan proses
pembelajaran.
Komponen penilaian sumatif terdiri dari:
Ujian Akhir Blok (MCQ) : 40%
Tugas/praktikum : 35%
Penilaian tutorial : 25%
TOTAL : 100%
Ujian Akhir Blok: berupa Multiple choice question (MCQ) merupakan
instrument yang berisi diskripsi suatu hal dan mahasiswa memilih
salah satu jawaban yang sudah terstruktur. Pertanyaan dapat berupa
kasus yang berhubungan dengan materi dan dapat menilai
kedalaman pembelajaran hingga C6 dengan 5 pilihan jawaban
(a,b,c,d,e)
Tugas/praktikum : membuat suatu tugas yang diberikan selama kuliah
maupun praktikum. Tugas tersebut akan dinilai oleh dosen yang
19
bersangkutan berdasarkan rubrik penilaian. Penilaian oleh dosen
harus disertai dengan catatan umpan balik untuk perbaikan
mahasiswa
Penilaian tutorial: penilaian yang dilakukan oleh tutor selama kegiatan
tutorial. Penilaian tutorial harus disertai dengan catatan umpan balik
untuk perbaikan mahasiswa
Refleksi: merupakan metode menilai kemampuan diri sendiri. Metode ini
merupakan menilaian formatif yang dapat membantu mahasiswa
mengenali sejauh mana pencapaian belajar dan mengidentifikasi
tujuan pembelajaran yang belum tercapai untuk kemudian
merumuskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
C. STANDAR PENILAIAN BLOK
Nilai blok yang dicapai peserta didik ditentukan oleh penialian sumatif
blok. Bobot nilai yang dikeluarkan berdasar pada acuan patokan yang
ditetapkan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA),
yaitu:
Nilai Akhir Nilai Mutu Bobot Predikat
80-100 A 4 Sangat baik
68-79 B 3 baik
56-67 C 2 Cukup
45-55 D 1 Kurang
0-44 E 0 Sangat Kurang
20
IV. RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
A. TEMA MINGGUAN
Tujuan Pembelajaran
Minggu 1
Tema: Learning
& PBL
Memahami pentingnya belajar sepanjang hayat dalam profesi dokter guna
menghadapi berbagai bentuk tantangan profesi
Melakukan prinsip pembelajaran orang dewasa dalam kehidupan perkuliahan
Melakukan prinsip umpan balik konstruktif dan refleksi diri dalam kehidupan
perkuliahan
Menganalisis proses umpan balik konstruktif dan refleksi diri
Memahami dan menganalisis gaya belajar dan kemampuan memori diri sendiri
Menganalisis dan menentukan cara belajar yang paling sesuai dengan gaya
belajar dan kemempuan memori
Mampu mengaplikasikan dan menganalisis cara mendengar aktif dan membaca
efektif
Mampu mengaplikasikan dan menganalisis cara membuat catatan kuliah dan
mind maping
Mampu memahami PBL
Melakukan tutorial 7 Langkah
Menggunakan prinsip presentasi ilmiah dalam proses kegiatan belajar
mengajar
Menggunakan dan menganalisis teknik presentasi
Mampu melakukan teamwork dalam kegiatan perkuliahan
Mampu beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan
Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang ilmu mendahului amal
Membiasakan diri melakukan tindakan dan pengambilan keputusan berdasarkan ilmu.
Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang kewajiban menuntut ilmu.
Selalu bersemangat dan meluruskan niat dalam menuntut ilmu.
Minggu 2
Tema:
Memiliki mekanisme coping yang menunjang belajar
Mampu mengaplikasikan dan menganalisis langkah berfikir kritis yaitu
membuat pertanyaan dan mencari jawaban
21
Effective Information Searching
Mengaplikasikan dan menganalisis langkah-langkah ilmiah dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
Mampu melakukan pencarian informasi yang kontekstual
Mampu menganalisis sumber-sumber informasi yang dapat dipercaya
Mampu menganalisis manajemen waktu
Membuat/ menyusun jadwal belajar harian
Menganalisis kebutuhan untuk persiapan ujian
Memapu melakukan langkah berfikir kritis
Mengaplikasikan langkah-langkah ilmiah dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
Mampu melakukan pencarian informasi melalui sumber-sumber yang dapat
dipercaya
Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits yang memerintahkan untuk tabayun dan tidak menyebarkan berita yang tidak diketahui
kebenarannya. Membiasakan diri melakukan konfirmasi dan berusahaa selalu mencari
kebenaran sebuah informasi atau berita dan tidak menyebarkan berita yang
tidak diketahui kebenarannya.
Minggu 3 Persiapan Ujian
22
B. PETA KONSEP
INFORMATION
GATHERING
Adult
Learning
Reflection &
Metacognition
Positive feedback
LEARNING
Learning Skills
Lifelong
Learning
Learning result
Presentation
PBL Teamwork
Learning
Difficulties
Active Listening &
Effective Reading
23
C. MODUL TUTORIAL
Alokasi Waktu Tutorial
Pertemuan Pertama
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Doa, perkenalan tutor, absensi mahasiswa 5 menit
2 Langkah 1. Clarifying terminology 10 menit
3 Langkah 2. Defining problem 15 menit
4 Langkah 3. Brainstrorming of prior knowledge 70 menit
5 Langkah 4. Interim Conclussion 25 menit
6 Langkah 5. Formulate learning objective 15 menit
7 Feed back dan penutup 15 menit
Total Waktu 150 menit
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Doa, absensi mahasiswa 5 menit
2 Langkah 7. Discuss the knowledge acquired 130 menit
3 Feed back dan penutup 15 menit
Total Waktu 150 menit
24
D. SKENARIO
SKENARIO PRAKTIKUM TUTORIAL
New student in Medical School of Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA are doing self directed learning activities to prepare discussion
materials in a small group discussion (tutorial). Tutorial activity is a part of
Problem Based Learning (PBL) method that applied in the Medical School of
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. There are seven steps to do
in the tutorial.
This time, discussion topic is about the sciences that must be studied in
medical school. This is important to know because a doctor must learn
throughout his life. And before doing something, a doctor must know in
advance the science that underlies his actions.
25
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
1. Memahami dan mengaplikasikan 7 langkah tutorial.
2. Memahami ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam pendidikan
kedokteran.
3. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang ilmu mendahului amal
4. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits tentang kewajiban menuntut
ilmu.
CAPAIAN PEMBELAJARAN 1
Tujuh langkah tutorial merupakan sebuah metode pembelajaran yang
dikembangkan pada University of Limburg-Maastricht sebagai bentuk utama
pendekatan belajar berbasis masalah (Problem Based Learning-PBL). Pada
metode ini mahasiswa akan dibagi dalam kelompok kecil berjumlah 10-12
orang dan difasilitasi oleh seorang tutor. Setiap kelompok akan diberikan
suatu permasalahan dalam bentuk sekenario. Permasalahan dalam tutorial
tersebut akan dibahas dalam 7 langkah tutorial berikut ini:
1. Langkah 1. Clarifying terminology and concept. Mahasiswa
melakukan klarifikasi terminologi dan konsep yang belum dipahami.
Pada tahap ini mahasiswa melakukan penyamaan persepsi mengnai
permasalahan yang ada di dalam sekenario, sehingga semua orang
yang ada dalam kelompok memiliki arahan yang sama dalam
membahas permasalahan yang ada.
2. Langkah 2. Defining problem. Mahasiswa mengidentifikasi
permasalahan yang ditemukan dalam sekenario. Pada tahap ini
masing-masing mahasiswa menyatakan pendapatnya mengenai
permasalahan yang dirasa terdapat dalam sekenario.
3. Langkah 3. Brainstrorming & activation of prior knowledge.
Menganalisis permasalahan dan menawarkan penjelasan sementara
dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Pada tahap ini, pengguanan prior knowledge sangat penting
diperhatikan, karena berhubungan dengan salah satu cara untuk
membuat suatu pengetahuan masuk dalam memori jangka
panjang, adalah dengan asosiasi. Tutor harus dapat memastiakan
mahasiswa dalam grup menghubungkan pengetahuan yang akan
26
didapat dalam proses belajar mandiri memiliki asosiasi dengan
pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa.
Mahasiswa dapat mengungkapkan apapun yang terkait
dengan sekenario tanpa harus dikoreksi benar atau tidaknya
pernyataan tersebut. Semua mahasiswa dapat mengungkapkan
pendapatnya, namun harus ditekankan bahwa semua pendapat
pada tahap braisntorming masih perlu dipastikan kebenarannya.
Dilakukan hanya dengan aktivasi prior knowledge.
4. Langkah 4. Interim Conclussion. Mengindentifikasi dan
meninjau kembali hasil penjelasan sementara dan membuat alur,
koneksi dan kesimpulan sementara dari hasil brainstorming. Sangat
dianjurkan pada tahap ini mahasiswa dapat membuat peta konsep
dari permasalahan yang ditemukan.
5. Langkah 5. Formulate learning objective. Menformulasi tujuan
belajar dar hasil kesimpulan sementara.
6. Langkah 6. Information gahtering by independent learning.
Mahasiswa mengumpulkan informasi dan mengkonfirmasi
kebenaran informasi yang didiskusikan sebelumnya melalui belajar
mandiri maupun diskusi pakar.
7. Langkah 7. Discuss the knowledge acquired. Mahasiswa
berdiskusi dan mengevaluasi hasil belajar mandiri bersama sama.
Setelah itu mahasiswa melakukan refleksi dengan tutor untuk
mendiskusikan ketercapaian tujuan pembelajaran.
27
CAPAIAN PEMBELAJARAN 2
Kurikulum pendidikan dokter harus berorientasi pada masalah
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan
kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga, serta
memiliki muatan lokal yang spesifik.
Isi kurikulum harus meliputi ilmu Biomedik, ilmu Kedokteran Klinik,
ilmu Humaniora Kedokteran, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran
Pencegahan / Kedokteran Komunitas dengan memperhatikan prinsip
metode ilmiah dan prinsip kurikulum spiral. Isi kurikulum harus mengacu
pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Komponen penting dari kurikulum adalah tersedianya kesempatan
bagi mahasiswa untuk terpapar secara dini dengan masalah klinik dan
masalah komunitas
Sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia, nomor 15
tahun 2013, bidang ilmu yang akan dipelajari sebagai bekal untuk menjadi
seorang dokter minimal adalah:
Ilmu Biomedis yang meliputi: Anatomi, Biokimia, Histologi, Biologi
Sel dan Molekular, Fisiologi,
Ilmu paraklinis yang meliputi: Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi
Anatomi, Patologi Klinik, dan Farmakologi.
28
Ilmu kedokteran klinis meliputi: Ilmu Penyakit Dalam dengan
percabangannya, Ilmu Bedah dengan percabangannya, Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Ilmu
Penyakit Saraf, Ilmu Kesehatan Jiwa, Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu THT, Ilmu Gizi Klinik, Ilmu
Anestesi, Ilmu Radiologi, Ilmu Rehabilitasi Medik, serta Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Ilmu Humaniora Kedokteran meliputi ilmu pendidikan
kedokteran, ilmu perilaku kesehatan, sosiologi kedokteran,
antropologi kedokteran, agama, bioetika dan hukum kesehatan,
bahasa, serta Pancasila dan kewarganegaraan
Ilmu kesehatan masyarakat / kedokteran pencegahan/
kedokteran komunitas meliputi biostatistik, epidemiologi, ilmu
kedokteran keluarga, ilmu kedokteran kerja, ilmu kesehatan
lingkungan, ilmu manajemen dan kebijakan kesehatan, ilmu sosial
dan perilaku kesehatan, serta gizi masyarakat.
Prinsip metode ilmiah meliputi metodologi penelitian,
berpikir kritis, penalaran klinis, dan kedokteran berbasis bukti
Keseluruhan bidang ilmu diatas disusun sedemikian rupa sehingga
menghasilkan dokter dengan kompetensi sesuai dengan yang telah diatur
dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
CAPAIAN PEMBELAJARAN 3 & 4
Ilmu Mendahului Amal dan Kewajiban Menuntut Ilmu
Kata ilmu dengan berbagai derivasinya terulang sebanyak 750 kali
dalam al Quran. Salah satu di antaranya adalah QS. Al Baqarah, 2:269:
كر إل وتي خيرا كثيرا ومايذولوا الألباب يؤتي الحكمة من يشآء ومن يؤت الحكمة فقد أ
أ
“Allah menganugerahkan al-Hikmah (kefahaman yang dalam
tentang al-Qur’an dan as-Sunnah) kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al-Hikmah, dia
benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya
29
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari
firman Allah).” (Al-Baqarah: 269).
Imam Qurthuby dalam kitab Tafsirnya menjelaskan bahwa
pengertian dasar dari kata hikmah adalah sesuatu yang menghilangkan
kebodohan. Sementara itu, Muhammad Abduh sebagaimana dikutip oleh
Buya Hamka menjelaskan bahwa hikmah itu adalah ilmu yang sah, yang
dapat dipertanggungjawabkan, .... Allah menganugerahkan hikmah berarti
Allah menganugerahkan kepada manusia alat yang sangat sempurna yaitu
akal.
Dengan akal manusia dapat membedakan mana ilmu yang benar,
yang dapat dipertanggungjawabkan dan mana yang sebaliknya. Buya Hamka
mengibaratkan seorang yang baru menyelesaikan pendidikan diperguruan
tinggi sebagai seorang yang alim (berilmu pengetahuan) namun ia belum
dapat disebut sebagai ahli hikmah. Ia baru dapat disebut sebagai seorang
ahli hikmah manakala ia mempraktekkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Melalui praktek dan pengamalan ilmu pengetahuan seseorang akan
mendapatkan beberapa hikmah dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya yang
tidak ia peroleh dalam buku buku yang ia pelajari dan dari perkuliahan yang
ia ikuti.
Dengan demikian jelaslah bahwa ilmu pengetahuan merupakan
fondasi dari perkataan dan perbuatan atau amal. Dalam kaitan ini, Imam
Bukhari dalam menyusun kitab Shahihnya membuat satu bab yang berjudul
“ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”. Pada bab ini, Imam Bukhari
memulai dengan mengutip al Quran Surat Muhammad, 47: 19 yang
berbunyi:
واستغفر ه إل الل يعلم فاعلم أنه ل إل لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات والل
) 19متقلبكم ومثواكم )
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi
dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan
tempat kamu tinggal”.
30
Selanjutnya, Imam Bukhori menyatakan bahwa ia memulai dengan
dengan ilmu pengetahuan dikarenakan para ulama (ilmuwan) merupakan
pewaris para nabi. Barang siapa yang dapat mewarisi ilmu pengetahuan
maka ia memperoleh keberuntungan yang besar (berlimpah) dan barang
siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu pengetahuan maka Allah
mudahkan baginya jalan ke surga. Seiring dengan itu Allah berfirman, QS.
Fathir, 35:28:
“Hanya para ulama (ilmuwan) sajalah (dari hamba hamba Allah) yang takut
kepada-Nya.”
Selanjutnya Allah berfirman dalam QS. al Ankabut, 39:43
“dan tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang orang yang
berilmu”
Kemudian dalam QS. Al Muluk, 67:10
“Dan mereka berkata, sekiranya kami mau mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) tentulah kami tidak menjadi penghuni neraka sa’ir (api
yang menyala nyala)”.
Dalam QS. Az- Zumar, 39:9
“Katakanlah (Muhammad), apakah sama orang yang berilmu dan yang
tidak berilmu?”
Seiring dengan ayat ayat di atas nabi Muhammad saw bersabda:
وقال النبي صلى الله عليه وسلم من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين وإنما العلم بالتعلم
Dan Nabi saw bersabda barang siapa yang dikehendaki Allah untuk mendapat kebaikan maka Allah jadikan ia menjadi orang yang paham terhadap agamanya, dan hanya saja ilmu itu diperoleh melalui proses
pembelajaran.
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam
31
Berdasarkan ayat ayat dan hadits di atas maka dapatlah dikatakan
bahwa setiap orang Islam diwajibkan untuk mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Sebab dengan mempelajari ilmu pengetahuan manusia
terbebas dari kebodohan dan kesesatan dan dengan ilmu pengetahuan
manusia akan mendapatkan berbagai kemudahan hidup baik di dunia
maupun di akhirat.
32
SKENARIO TUTORIAL
Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. HAMKA (FK UHAMKA) mendapatkan pertanyaan dari keluarganya.
Keluarganya menanyakan tentang berita yang baru saja dia baca di salah
satu blog di internet. Berita tersebut menyatakan bahwa telah ditemukan
suatu ramuan yang dapat membunuh virus SARS Cov 2. Ramuan tersebut
apabila dikalungkan di leher akan membuat seseorang dapat terhindar dari
penyakit Covid-19. Keluarga mahasiswa FK UHAMKA tersebut menanyakan
apakah berita tersebut benar? Karena dia akan menyampaikan berita
tersebut kepada anggota keluarga yang lain dan menganjurkan supaya
menggunakan kalung tersebut.
33
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
1. Mampu melakukan langkah berfikir kritis
2. Mengaplikasikan langkah-langkah ilmiah dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
3. Mampu melakukan pencarian informasi melalui sumber-sumber yang
dapat dipercaya
4. Mengetahui ayat-ayat Alquran & Hadits yang memerintahkan untuk
tabayun dan tidak menyebarkan berita yang tidak diketahui
kebenarannya
CAPAIAN PEMBELAJARAN 1
Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir
dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan
pemikiran yang reflektif, indepen-den, jernih dan rasional.
Berpikir kritis mencakup ketrampilan menafsirkan dan menilai
pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikir-an
dan penggunaan alasan yang logis, mencakup ketrampilan membandingkan,
mengklasifikasi, melakukan pengurutan (sekuensi), menghubung-kan sebab
dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian,
memberi alasan secara deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan,
perumusan hipotesis, dan penyam-paian kritik. Berpikir kritis mencakup
penentuan tentang makna dan kepentingan dari apa yang dilihat atau
dinyatakan, penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan ditarik
berda-sarkan bukti-bukti pendukung yang memadai.
Ada 3 syarat diperlukan untuk memiliki kemampuan berpikir kritis:
1. Sikap untuk menggunakan pemikiran yang dalam di dalam melihat
suatu permasalahan, dengan menggunakan pengalaman dan bukti
yang ada
2. Pengetahuan tentang metode untuk bertanya dan mengemukakan
alasan dengan logis
3. Ketrampilan untuk menerapkan metode tersebut
34
Seorang pemikir kritis memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
1. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting,
merumuskannya dengan jelas dan teliti
2. Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan relevan untuk
melakukan tugas. Pemikiran kritis memiliki peran penting untuk
menilai manfaat ide-ide baru, memilih ide-ide yang terbaik, atau
memodifikasi ide-ide jika perlu
3. Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan,
dengan menggunakan gagasan abstrak untuk menafsirkannya
dengan efektif
4. Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat, bukti yang
kuat, dan mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar
yang relevan
5. Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai alternatif sistem
pemikiran, sembari mengenali, menilai, dan mencari hubungan-
hubungan antara semua asumsi, implikasi, akibat-akibat praktis
6. Mampu mengatasi kebingungan, mampu membedakan antara
fakta, teori, opini, dan keyakinan
7. Mengkomunikasikan dengan efektif kepada orang lain dalam upaya
menemukan solusi atas masalah-masalah kompleks, tanpa
terpengaruh oleh pemikiran orang lain tentang topik yang
bersangkutan
8. Jujur terhadap diri sendiri, menolak manipulasi, memegang
kredibilitas dan integritas ilmiah, dan secara intelektual independen,
imparsial, netral
CAPAIAN PEMBELAJARAN 2
Masalah kesehatan/kedokteran adalah masalah yang terkait dalam
bidang kesehatan/kedokteran. Masalah kesehatan/kedokteran dapat terkait
dengan perorangan (individu) maupun masyarakat (komunitas). Masalah
kesehatan/kedokteran dapat terkait aspek pencegahan penyakit (preventif),
promotif, pengobatan (kuratif), dan rehabilitatif.
Pemecahan masalah memerlukan metode ilmiah. Pemecahan masalah
35
kesehatan/kedokteran juga memerlukan metode ilmiah
kesehatan/kedokteran. Metode ilmiah (scientific method) adalah proses
berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol. Proses berpikir dalam metode ilmiah dilakukan secara sistematis
dan berurutan sesuai langkah-langkah metode ilmiah. Setiap metode ilmiah
selalu disandarkan pada data empiris yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara objektif. Proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol, yaitu
dilakukan dalam keadaan sadar dan terjaga.
Langkah-langkah metode ilmiah dalam pemecahan suatu masalah
dilaksanakan secara sistematis, berurutan, dan terkontrol. Langkah-langkah
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Mengumpulkan data/informasi dan bukti ilmiah
4. Menguji hipotesis
5. Merumuskan kesimpulan dan mengambil keputusan
(1) Merumuskan Masalah
Rumusan masalah dalam metode ilmiah disusun dalam bentuk kalimat
tanya. Penggunaan kalimat tanya akan memudahkan seseorang dalam
mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan, menganalisis data
tersebut, dan kemudian mengambil kesimpulan. Bentuk pertanyaan dalam
merumuskan masalah kesehatan/kedokteran dapat berbentuk background
question (pertanyaan dasar, pertanyaan latar belakang) ataupun foreground
question (pertanyaan aplikatif, pertanyaan latar depan).
Pertanyaan latar belakang (background question) dikemukakan untuk
memperoleh pengetahuan medis yang bersifat mendasar. Pertanyaan ini
lazim dikemukakan oleh mahasiswa kedokteran tingkat dasar, misalnya
fisiologi dan pato-fisiologi penyakit. Format pertanyaan latar belakang
(background question) biasanya menggunakan kata kunci 5W+1H (Who,
What, Where, When, Why, + How).
36
Pertanyaan latar depan (foreground question) dikemukakan bertujuan
untuk memperoleh informasi spesifik yang dibutuhkan dalam mengambil
keputusan klinis. Pertanyaan latar depan (foreground question) antara lain
tentang keakuratan diagnosis, kebenaran kausa (penyebab penyakit),
keakuratan prognosis (probabilitas kesembuhan penyakit), serta efektivitas
dan kerugian terapi. Pertanyaan latar depan (foreground question) perlu
dirumuskan dengan spesifik, dengan struktur terdiri atas empat komponen,
disingkat PICO (Patient and Problem, Intervention, Comparison, dan
Outcome).
(2) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah. Jawaban
sementara ini nantinya harus dibuktikan berdasarkan analisis data/informasi
yang akan dicari dan dikumpulkan. Rumusan hipotesis yang baik akan
memudahkan seseorang untuk mencari dan mengumpulkan data yang
benar-benar diperlukan. Proses selanjutnya dalam metode ilmiah dilakukan
untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut berdasarkan analisis
data/informasi yang ditemukan dari berbagai literatur ilmiah.
(3) Mengumpulkan Data/Informasi dan Bukti Ilmiah
Pengumpulan data/informasi dan bukti ilmiah dilakukan berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data/informasi dan bukti
ilmiah memiliki peran penting dalam metode ilmiah, karena berkaitan dengan
pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada hasil analisis data/informasi dan bukti ilmiah yang
dikumpulkan.
Data/informasi dan bukti ilmiah untuk menjawab pertanyaan latar
belakang (background question) dapat dikumpulkan dari buku teks
(textbook) atau kajian pustaka. Data/informasi dan bukti ilmiah untuk
menjawab pertanyaan latar depan (foreground question) dapat dikumpulkan
dari artikel penelitian hasil riset yang otoritatif dan terpercaya kebenarannya
dengan ciri-ciri "Evidence that is Understandable, Relevant, Extendible,
Current and Appraised (EUREKA)" – yaitu bukti yang dapat dipahami,
relevan, dapat diterapkan / diekstrapolasi, terkini, dan telah dilakukan
37
penilaian.
(4) Menguji Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Langkah menguji hipotesis dalam metode ilmiah dilakukan tidak untuk
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun ditujukan untuk
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Uji hipotesis dimaksudkan untuk
memperoleh jawaban akhir terhadap rumusan masalah yang telah disusun
pada langkah pertama.
Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara
hipotesis dengan data/informasi dan bukti ilmiah yang telah dikumpulkan
pada langkah ketiga. Uji hipotesis ini baru dapat dilakukan setelah seseorang
membaca, mengkaji, dan menganalisis data/informasi dan bukti ilmiah yang
telah dikumpulkan tersebut.
(5) Merumuskan Kesimpulan dan Mengambil Keputusan
Rumusan kesimpulan harus bersesuaian dengan rumusan masalah
yang telah diajukan. Kesimpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif
secara singkat tetapi jelas untuk menjawab pertanyaan pada langkah
pertama metode ilmiah. Data/informasi dan bukti ilmiah yang tidak relevan
(tidak terkait, tidak bersesuaian) dengan masalah yang diajukan, tidak perlu
ditampilkan.
Keputusan yang diambil untuk memecahkan suatu masalah,
khususnya masalah kesehatan/kedokteran, harus mempertimbangkan tiga
hal penting, yaitu: (1) mengacu kepada rumusan kesimpulan jawaban
pemecahan masalah berdasarkan metode ilmiah, (2) mempertimbangkan
aplikabilitas (kemamputerapan / kemampuan untuk diterapkan) pada kondisi
yang aktual, dan (3) mempertimbangkan nilai-nila dan norma-norma yang
berlaku pada individu atau komunitas tersebut.
Seorang Dokter dalam memecahkan masalah gangguan kesehatan
pasien dan kemudian mengambil keputusan pengobatan apa yang akan
diterapkan terhadap pasien, selalu mendasarkan kepada tiga pilar utama
praktek kedokteran, yaitu:
38
1. Keahlian klinis yang dimilikinya (individual clinical expertise),
2. Bukti ilmiah terbaik yang tersedia (current best evidence),
3. Mempertimbangkan kondisi spesifik tiap-tiap pasien dari aspek medis
maupun non-medis (patient value).
(1) Individual Clinical Expertise
Keahlian klinis seorang Dokter diperoleh terutama dari pendidikan
formal, pelatihan, dan pengalaman praktek klinis. Penatalaksanaan pasien
yang dilakukan oleh orang yang tidak kompeten akan mengakibatkan
penanganan yang salah, sembarangan, dan membahayakan pasien.
(2) Current Best Evidence
Bukti ilmiah terbaik yang digunakan oleh seorang Dokter dalam
memecahkan masalah kesehatan pasien diperoleh dari penelitian klinis yang
sesuai, baik dari penelitian basic sciences of medicine (misal: genetika dan
imunologi), maupun dari penelitian klinis yang berfokus pada pasien (misal:
epidemiologi klinis). Penatalaksanaan pasien menggunakan metode
pengobatan yang tidak memiliki bukti ilmiah yang memadai dapat berakibat
penanganan menjadi tidak tepat, out of date, merugikan, dan bahkan
membahayakan pasien.
Hasil penelitian klinis dapat dijadikan bukti ilmiah untuk mendukung
penatalaksanaan pasien apabila memenuhi beberapa kaidah, diantaranya:
sesuai logika biologis medis, menggunakan indikator keberhasilan yang
terukur jelas dan objektif (tidak cukup hanya berupa testimoni), metode
pengobatan yang digunakan dideskripsikan secara detail sehingga dapat
diuji ulang dan dibuktikan kebenarannya oleh peneliti lain, serta tidak
bertentangan dengan etika.
Etika penelitian klinis disusun berdasarkan prinsip kebaikan, keadilan,
serta penghormatan terhadap manusia. Salah satu tujuannya adalah untuk
menghindarkan seseorang yang sedang sakit menjadi “kelinci percobaan”
dari orang yang tidak bertanggung jawab, yang “mencobakan” metode
pengobatan yang belum jelas bukti ilmiah manfaat dan keamanannya.
39
(3) Patient Value
Nilai-nilai, harapan, dan ekspektasi yang dimiliki oleh pasien (dan
keluarga), harus juga menjadi pertimbangan seorang Dokter dalam
mengambil keputusan klinis. Keputusan klinis seorang Dokter tidak boleh
bertentangan dengan moral keagamaan dan nilai-nilai yang dipercaya oleh
pasien.
Apabila keputusan klinis seorang Dokter berpotensi menimbulkan
konflik dengan nilai-nilai, harapan, dan ekspektasi yang dimiliki oleh pasien
(dan keluarga), hal tersebut harus didiskusikan dengan pasien (dan
keluarga). Pasien (dan keluarga) harus terlibat dalam setiap pengambilan
keputusan klinis yang akan diterapkan terhadap pasien.
CAPAIAN PEMBELAJARAN 3
Pencarian informasi merupakan salah satu unsur yang menyusun
kemampuan literasi informasi seorang mahasiswa. Kemampuan ini
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Tahap awal konsep
literasi informasi adalah keterampilan mengidentifikasi. Identifikasi informasi
merupakan suatu proses untuk mengetahui, mengenali, serta memahami
topik dan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Topik Informasi
Sebuah topik merupakan abstraksi dari suatu fenomena yang sedang
terjadi. Untuk menentukan sebuah topik, kita perlu mengamati berbagai
fenomena dan gejalanya menggunakan sumber-sumber informasi dari media
cetak, media elektronik, dan web (Internet). Beberapa pertanyaan mungkin
akan muncul saat kita mempersiapkan sebuah topik, antara lain: topik apa
yang akan dicari?, aspek apa saja yang berkaitan dengan topik tersebut?,
bagaimana cara mencari informasi tentang topik tersebut?, kata kunci apa
saja yang digunakan?, sarana apa yang digunakan untuk mencari
informasi?
Topik yang kita tentukan pertama kali tentu masih bersifat umum dan
luas. Topik itu belum dapat menggambarkan masalah dengan lebih jelas dan
40
fokus. Oleh karena itu topik perlu dikembangkan lebih lanjut dan dibatasi
ruang lingkupnya dengan mengumpulkan kata-kata kunci dan sub-sub topik.
Metode untuk mengembangkan topik adalah dengan melakukan curah
gagasan (brainstorming), yaitu teknik mengembangkan dan mengumpulkan
ide-ide atau konsep yang berkaitan dengan topik. Secara umum, terdapat
beberapa cara untuk mengembangkan topik melalui brainstorming, yaitu:
membuat daftar pertanyaan (questioning), mengelompokan topik
berhubungan (clustering), dan enulis bebas (free writing).
Brainstorming dapat dilakukan dengan bertanya kepada narasumber
(pakar), berdiskusi dengan teman-teman, bertanya pada diri sendiri atau
mencari ke berbagai sumber informasi. Sumber-sumber informasi yang
dapat digunakan untuk brainstorming antara lain: ensiklopedi dan kamus;
buku teks dan buku pedoman; tesaurus dan daftar subjek; serta web,
database, atau katalog perpustakaan. Sumber-sumber informasi tersebut
akan memberikan banyak sekali informasi yang kita perlukan, mulai dari arti
kata, definisi, sinonim, dan cakupan sebuah topik serta topik-topik yang
berhubungan.
Menentukan kata kunci
Kata-kata kunci sangat berguna dalam suatu pencarian
informasi (information searching). Kata-kata kunci (keywords) merupakan
kata-kata atau frase yang penting dan sering muncul di dalam sebuah teks
atau dokumen. Kata-kata kunci juga terdapat di dalam judul, abstrak, dan isi
tulisan. Pada setiap halaman dokumen atau web terdapat kata-kata kunci
yang dianggap sebagai kata-kata penting.
Kata-kata kunci dapat diperluas atau dipersempit melalui kata-kata
lain yang berkaitan dengan topik supaya informasi yang dicari dalam
pencarian informasi dapat tepat sasaran. Database online memiliki fasilitas
yang dapat digunakan untuk mengembangkan kata kunci sesuai dengan
bidang subyek yang menjadi cakupannya, antara lain: Thesaurus, Daftar
Tajuk Subjek, Library of Congress Subject Headings, Sears List Subject
Heading, Medical Subject Headings (Bidang Kedokteran dan Kesehatan), dan
Macro Thesaurus (Bidang Ekonomi).
41
Sumber Informasi
Sumber informasi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Sumber primer (primary sources)
Sumber primer merupakan informasi yang berasal dari penemuan
baru atau ilmu pengetahuan baru. Sumber primer disebut juga informasi
yang berasal dari asalnya, yang dihasilkan oleh penulis atau peneliti.
Sumber primer ada yang diterbitkan dan ada yang tidak diterbitkan.
Contoh sumber primer yang diterbitkan adalah: Laporan penelitian;
Paten; Prosiding; serta Skripsi, Tesis, Disertasi (jika diterbitkan sebagai
artikel atau buku). Contoh sumber primer yang tidak diterbitkan adalah:
Berkas pribadi; Berkas lembaga; Buku harian dan memo; serta Skripsi,
Tesis, Disertasi (yang tidak diterbitkan sebagai artikel atau buku).
2. Sumber sekunder (secondary sources)
Sumber sekunder merupakan penilaian, ringkasan atau kritikan
terhadap suatu karya atau penelitian seseorang, dan merupakan
informasi tentang sumber primer yang disusun secara sistematis supaya
mudah diakses. Contoh sumber sekunder adalah: Buku, Jurnal, Majalah,
Ulasan (reviews), Essay, dan Antologi.
3. Sumber tersier (tertiary sources)
Sumber tersier memuat informasi berupa saringan, rangkuman,
atau kumpulan dari sumber primer dan sekunder. Contoh sumber tersier
adalah: Almanac, Ensiklopedia, dan Bibliografi.
Strategi Penelusuran Informasi
Strategi penelusuran informasi dapat digunakan untuk mencari dan
menemukan sumber informasi secara efektif dan efisien untuk mendapatkan
hasil yang relevan. Pencarian informasi ini dapat ditemukan di perpustakaan
maupun di internet. Tujuan menggunakan strategi penelusuran informasi
adalah untuk: (1) menghindari jumlah informasi yang terlampau banyak, (2)
menghindari informasi yang tidak relevan, (3) menghindari informasi yang
terlampau luas cakupannya, (4) mendapatkan informasi yang lebih spesifik
42
cakupannya, dan (5) mendapatkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Sebelum melakukan penelusuran informasi, kita harus sudah
menentukan:
1. Kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik utama,
2. Jenis informasi apa yang akan dicari,
3. Format atau bentuk sumber informasi yang diperlukan,
4. Lokasi, tempat, atau alamat sumber informasi berada.
Contoh sebuah topik: "Peran gizi dalam keluarga"
Tentukan kata kunci yang mengandung konsep utama, yaitu:
1 2 3
Peran Gizi Keluarga
Setelah itu setiap konsep dikembangkan dengan bainstorming sehingga
diperoleh konsep lain yang berhubungan dengan konsep utama tersebut,
misalnya sebagai berikut:
Peran Gizi Keluarga
Fungsi Nutrisi Rumah Tangga
Pengaruh Makanan Anak
Dampak Diet Kelompok Umur
Efek Junk Food Kebiasaan
Konsep-konsep atau kata-kata kunci yang berhubungan dapat
menggunakan sinonim kata, jamak/tunggal, antonim, singkatan, atau
bahasa Inggris. Misalnya:
43
Peran Gizi Keluarga
Fungsi Nutrition Family
Pengaruh Food Children
Dampak Kuliner Parent
Efek Junk Food Kebiasaan
Kata-kata kunci tersebut dalam penelusuran secara online di internet dapat
digabungkan dengan menggunakan "operator pencarian", antara lain:
Operator Boole (AND, OR dan NOT), pemenggalan (truncation), *, ?, dan
operator kata (misal: filetype, site).
Evaluasi Informasi
Informasi yang ditemukan harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum
dapat digunakan. Informasi tersebut harus dievaluasi karena: (1) belum
tentu informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan, (2) informasi tersebut
dapat saja menyesatkan dan tidak dapat dipercaya atau berasal dari sumber
yang tidak kredibel, atau (3) informasi tersebut sudah ketinggalan atau
sudah tidak up to date.
Apabila kita menemukan suatu buku, harus dievaluasi terlebih dahulu
siapa penulisnya, tahun berapa ditulisnya/diterbitkan, dan sekilas tentang
apa isinya. Demikian pula apabila kita menemukan sumber informasi di
internet, harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum digunakan supaya jelas
dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Kriteria dalam melakukan evaluasi informasi mencakup tiga bagian
utama, yaitu:
1. Kepengarangan (Authorship) untuk mengevaluasi kredibilitas
pengarang atau organisasi dari karya yang akan dibaca.
2. Kesesuaian (Relevance) untuk mengetahui tingkat relevansi dengan
topik yang diperlukan. Suatu informasi yang memiliki kualitas sangat
44
baik tetapi tidak relevan dengan topik yang diperlukan tetap
dikategorikan tidak relevan.
3. Kekinian (Currency) untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
perkembangan suatu ilmu.
Evaluasi Sumber Informasi Tercetak
1. Pengarang (Author)
a. Anda dapat mengetahui latar belakang penulis, seperti
pendidikan, posisi saat ini dll?
b. Apakah penulis berkualitas (qualified) memiliki otoritas untuk
menulis untuk menulis pada satu topik tertentu?
2. Tanggal penerbitan (Date of publication)
a. Kapan buku atau artikel tersebut diterbitkan?
b. Apakah tanggal tercantum sesuai dengan topic yang akan ditulis?
3. Penerbit (Publisher)
a. Apakah anda mengenal dengan baik penerbitnya?
b. Apakah penerbit sudah terbiasa dalam menerbitkan karya-karya
ilmiah, seperti Oxford University Press; UI Press dll?
4. Judul jurnal (Title of Journal)
a. Apakah jenis Jurnal dikategorikan ilmiah, popular atau
perdangangan?
b. Apakah jurnal masuk kategori jurnal ilmiah?
5. Pembaca yang dituju (Intended audience)
a. Apakah karya tersebut ditujukan untuk kelompok pembaca
tertentu?
b. Apakah karya tersebut dikategorikan karya umum yang bisa
dibaca oleh masyarakat umum?
6. Objektifitas (Objectivity / Bias)
a. Apakah karya tersebut objektif berdasarkan kajian ilmiah atau
penelitian?
b. Apakah data yang ditampilkan merupakan data factual, bukan
propaganda atau pendapat umum?
7. Isi (Content)
45
a. Apakah isi diperoleh dari sumber pertama (primary sources) atau
sekunder (secondary sources)?
b. Apakah karya tersebut masuk dalam sumber pertama di
bidangnya?
8. Tinjauan (Reviews)
a. Apakah terdapat tinjauan terhadap karya-karya tersebut, contoh
artikel jurnal dan buku dll. ?
b. Apakah karya tersebut sudah ditinjau dari sudut pandang yang
berbeda, seperti sudut pandang ahli di bidang lain?
9. Bedakan buku-buku akademis dan nonakademis
Apabila manuskrip seorang penulis berhasil diterima untuk
diterbitkan, hal itu berarti bahwa seseorang telah menganggap karya mereka
layak untuk didiskusikan. Namun, ada perbedaan yang penting dan signifikan
antara buku-buku yang diterbitkan untuk tujuan akademis dan nonakademis.
Buku-buku akademis ditulis dengan tujuan utama memberi
informasi; buku-buku ini menawarkan ide-ide baru, mengkritik ide-
ide lama, dan memberikan data-data atau teori terbaru yang relevan
terhadap para pembaca akademis mereka. Buku-buku nonakademis
bisa saja membahas materi akademis—semisal, sosiologi atau politik.
Namun, buku-buku ini juga ditulis untuk menghibur pembaca, bukan
untuk memberi informasi kepada khalayak akademis.
Buku-buku akademis sering kali diterbitkan oleh percetakan
universitas (Amherst College Press) dan asosiasi profesional
(American Historical Association), sedangkan artikel-artikel
nonakademis diterbitkan oleh penerbit komersial (Houghton Mifflin).
Buku-buku akademis akan memberikan daftar pustaka yang ekstensif
untuk meningkatkan kredibilitas akademis mereka, sedangkan buku-
buku nonakademis sering kali hanya mengklaim tanpa memberikan
tunjangan referensi yang bisa dipercaya.
46
Evaluasi Sumber Informasi Non Tercetak
1. Pengarang atau organisasi (Author or Organization)
a. Adakah karya lainnya dari penulis tersebut? Jika ya, apakah penulis
sudah jelas identitasnya?
b. Apakah penulis mempunyai kapabilatas untuk menulis di topik
tersebut?
c. Apakah penulis berafiliasi dengan universitas dan organisasi tertentu?
d. Adakah karya-karya penuls di sitasi oleh penulis lainnya?
e. Apakah sumber-sumber tersebut mewakili kelompok, organisasi,
kelembagaan, korporasi atau badan lembaga lainnya?
f. Adakah sarana berkomunikasi lebih lanjut (kontak) dengan penulis
dan atau organisasi tersebut?
g. Siapa yang ada di balik website tersebut?
Periksa alamat (URL) website tersebut dan lihat akhiran
domainnya (.id, .com, dll.) yang terkadang dapat membantu
mengenali jenis organisasi di balik website. Contoh:
domain .go.id merupakan situs resmi milik pemerintah,
domain .ac.id untuk lembaga pendidikan tinggi, dan domain
.or.id untuk organisasi atau komunitas resmi yang memiliki akta
pendirian.
Periksa halaman ‘Tentang Kami’, ‘About’ atau semisalnya untuk
melihat organisasi, perusahaan, atau individu yang menjalankan
dan mensponsori website. Apakah mereka mencantumkan alamat,
nomor telepon atau email yang dapat dihubungi?
Periksa apakah pihak yang menjalankan website memiliki reputasi
yang baik. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan cross-
check via Google, atau dari sumber lain yang dapat menjelaskan
reputasi mereka.
2. Ketepatan (Accuracy)
a. Apakah sumber informasi tersebut sudah diedit atau dikaji sebelum
dipublikasikan?
47
b. Apakah informasi yang fatual sudah diverifikasi dengan sumber-
sumber yang terpecaya?
c. Apakah sudah jelas siapa yang bertanggungjawab terhadap
ketepatan informasi tersebut?
d. Apakah data dalam bentuk grafik, diagram sudah jelas sumber
informasinya?
3. Kekinian (Currency)
a. Adakah tanggal kapan karya tersebut dibuat atau diterbitkan?
b. Sudah jelaskan kapan sumber tersebut terakhir diperbaharui,
direvisi atau di edit?
c. Adakah indikasi jika materi tersebut sering diperbarui atau secara
konsisten selalu menampilkan informasi terkini?
d. Adakah links ke wesites yang terbaru?
4. Objektif (Objectivity)
a. Apakah halaman situs bebas iklan atau promosi?
b. Apakah halaman yang ditampilkan bias atau mengandung banyak
perspektif?
c. Adakah kejelasan tentang sudut pandang lain dari subjek
tersebut di masa yang akan dating?
d. Apakah mengandung bahasa yang provokatif?
5. Cakupan (Coverage)
a. Apakah sumber informasi tersebut selalu terbaru dari karya
lainnya dan mendukung karya lain yang and abaca sebelumnya?
b. Apakah sumber informasi mencakup topik yang komprehensif
atau hanya meninjau dari satu aspek saja?
c. Apakah sumber online tersebut sudah baik atau masih dalam
penataan (under construction)?
d. Jika sumber online memiliki sumber tercetak, apakah bentuk
tercetak sesuai dengan informasi di website, atau hanya ada di
situs saja tanpa bentuk tercetak?
48
Alat Bantu Penelusuran Informasi Non Tercetak
Alat bantu penelusuran adalah sarana (tools) yang digunakan untuk
mencari sumber informasi. Alat pencarian informasi tersedia di perpustakaan
maupun di Internet. Contoh alat bantu pencarian informasi adalah:
1. Online Public Access Catalog (OPAC)
OPAC adalah katalog perpustakaan yang diakses secara online melalui
Internet dan Intranet. Contoh:
a. OPAC perpustakaan UI: http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/
b. OPAC perpustakaan IPB: http://elibisis.perpustakaan.ipb.ac.id/
2. Search engines
Mesin pencari yang tersedia di internet antara lain:
a. Google (http://www.google.com)
b. Yahoo (http://www.yahoo.com)
c. Bing (http://www.bing.com)
d. Ask (http://www.ask.com)
e. Allthe web (http://www.alltheweb.com)
f. Metasearch engines
Mesin pencari di internet dengan fasilitas pencarian yang lebih luas
melalui mesin pencari lain, misalnya:
a. Dogpile: http://www.dogpile.com
b. Excite: http://www.excite.com
c. IBoogie: http://www.iboogie.tv/
d. InfoGrid: http://www.infogrid.com
e. IxQuick: http://www.ixquick.com/
f. Kartoo: http://www.kartoo.com
g. Mamma: http://www.mamma.com
h. MetaCrawler: http://www.metacrawler.com
i. ProFusion: http://www.profusion.com
j. Search.com: http://www.search.com
k. SearchOnline: http://www.searchonline.info/
l. SurfWax: http://www.surfwax.com
m. Vivisimo: http://vivisimo.com/
49
n. Webcrawler: http://www.webcrawler.com
o. Directory
Sarana bantu pencarian informasi di Internet yang mengelompokkan
sumber informasi berdasarkan subjek/topik dan kriteria tertentu,
misalnya:
a. Dmoz Open Directory Project: http://dmeoz.org
b. Yahoo directroy: http://dir.yahoo.com
c. Internet Public Library: http://www.ipl.org/
d. Infomine: http://infomine.ucr.edu
e. Subject gateways
Subject gateways merupakan portal atau gerbang untuk masuk ke
sumber informasi khusus suatu bidang tertentu. Sumber informasinya
telah diseleksi dan dievaluasi serta disusun secara sistematis oleh pakar
bidang ilmu tersebut dan juga oleh pustakawan yang menguasai bidang
tersebut sehingga informasinya cukup berkualitas dan layak dipercaya.
Contoh Subject Gateways bidang kesehatan, antara lain:
a. BIOME: http://biome.ac.uk
b. Cancer Net: http://cancernet.nci.nih.gov
c. National Library of Medicine Gateway: http://gateway.nlm.nih.gov
d. BioMed Central: http://www.biomedcentral.com
50
Operator Pencarian Informasi Non Tercetak
A. Operator Boole
1. Operator AND digunakan untuk menggabungkan kata-kata kunci atau
konsep untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Misal kata
kunci: peran, gizi, dan keluarga. Apabila ketiga kata kunci tersebut
dihubungkan dengan operator AND, maka akan diperoleh gabungan
informasi dari ketiganya. Operator AND dapat juga ditulis dengan tanda
plus ( +).
Peran AND Gizi AND Keluarga Peran +Gizi +Keluarga
2. Operator NOT digunakan untuk mengeluarkan kata kunci atau konsep
yang tidak diperlukan dalam pencarian. Misalkan kata kunci "keluarga"
tidak diperlukan dalam pencarian, sehingga yang diperoleh hanya
informasi yang berisi kata kunci "Peran DAN Gizi" saja. Operator NOT
dapat ditulis juga dengan tanda minus (-).
51
Peran AND Gizi NOT Keluarga
Peran +Gizi -Keluarga
3. Operator OR digunakan untuk memperluas informasi yang akan
diperoleh. Contoh "Peran OR Gizi OR Keluarga" maka semua informasi
yang mengandung kata kunci Peran, Gizi atau Keluarga akan diperoleh.
Peran OR Gizi OR Keluarga
B. Pemotongan kata (truncation) dengan tanda (*) atau (?) digunakan untuk
52
mendapatkan informasi yang mengandung kata di depannya. Contoh:
tele* akan diperoleh kata-kata yang mengandung kata depan "tele"
seperti, Teledor, Telematika, Telepati, Telepon, Telerama.
C. Pembatasan pencarian dengan menggunakan:
1. Tanda petik "............."
Contoh: "Kenaikan tarif jalan tol"
2. Tanda kurung (............)
Contoh: (gejala OR pengobatan) + "demam berdarah"
3. Kata tertentu, seperti: Lokasi, Jenis file, Judul, dsb.
Contoh: "how to stop smoking" filetype:pdf
"Pelanggaran lalulintas di Jakarta" site:kompas.com
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit pendukung utama dalam
kegiatan akademis di pendidikan tinggi. Keberadaan perpustakaan dalam
proses pembelajaran dan penelitian mutlak diperlukan karena perpustakaan
memiliki dan menyimpan sumber informasi yang lengkap dan terbaru.
Perpustakaan memiliki 5 fungsi, yakni :
1. Sumber informasi. Perpustakaan berfungsi sebagai tempat
menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku,
majalah, dan sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan
hitam, dan sejenisnya. Dalam kaitannya dangan fungsi simpan,
perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya hasil
masyarakat.
2. Sarana pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan merupakan
sarana pendidikan nonformal dan informal, artinya perpustakaan
merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga
tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah.
3. Penelitian. Perpustakaan sebagai penunjang kegiatan penelitian
dalam rangka fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi, menjadi sumber
informasi yang menjadi acuan dalam mencari literatur.
53
4. Pengabdian masyarakat. Perpustakaan menjadi sarana pendukung
dalam pelaksanaan salah satu fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi.
5. Rekreasi. Perpustakaan sebagai tempat untuk menikmati rekreasi
kultural dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan
perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada perpusakaan
umum.
CAPAIAN PEMBELAJARAN 4
Bertabayyun Serta Tidak Menyebarkan Berita Bohong
Secara bahasa tabayyun berarti mencari kebenaran tentang sesuatu
berita hingga menjadi nyata kebenarannya. Secara istilah tabayyun berarti
menelaah, meneliti dan meyeleksi berita, dengan mengumpulkan berbagai
informasi dari berbagai sumber agar tidak salah dalam membuat keputusan
dan menetapkan kebijakan dan tindakan.
Tabayyun merupakan akhlaq mulia yang menjadi dasar utama dalam
membangun kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjaga kemurnian
agama. Selain itu, tabayyun dapat pula menghindarkan seseorang dari
fitnah yang keji dan meminimalisir atau bahkan menghilangkan penyebaran
berita berita bohong.
(1) SAAT MENDENGAR/MEMBACA ISSUE ATAU BERITA YANG BELUM
DIKETAHUI KEBENARANNYA
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq
membawa suatu berita, maka tabayyun-lah agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (QS Al Hujuraat ayat
6)
*) Panggilan orang-orang yg beriman di ayat ini menunjukan isi ayat sangat
penting dan harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang yang beriman,
supaya tidak lepas iman dari hatinya.
*) Fasiq maknanya keluar utk melakukan kerusakan atau menyimpang dari
keta’atan kepada Allah dan Rasul-Nya. Diantara perbuatan fasiq adalah ber-
ghibah, membicarakan isu gossip keburukan orang lain.
54
*) Tabayyun bermakna memeriksa dengan teliti; meneliti berita dengan
cermat, tidak tergesa-tergesa menghukumi suatu perkara, dan tidak
meremehkan urusan, sehingga benar-benar menghasilkan keputusan yang
benar.
Berdasarkan penafsiran di atas maka seorang muslim diwajibkan
untuk bertabayyun atas tiap tiap berita atau informasi yang disampaikan
(terutama oleh seorang pembohong). Dalam hal menilai keabsahan suatu
berita atau informasi perlu diperhatikan pembawa berita atau informasi dan
substansinya atau isinya. Dari aspek pembawa berita atau informasi perlu
dicermati kecerdasan, kepribadian, dan otoritasnya terhadap berita atau
informasi yang disampaikan. Sementara itu, dari aspek substansi berita atau
informasi yang dibawa dapat dilakukan dengan cara menelaah dan meneliti
isi berita atau informasi yang disampaikan. Untuk itu perlu dipertimbangkan
aspek rasionalitas, mengumpulkan fakta fakta yang ada, waktu dan tempat
peristiwanya dan lain sebagainya.
Selanjutnya, ayat di atas mengingatkan untuk tidak bertindak bodoh
atau ceroboh. Dengan kata lain, dilarang membuat keputusan atau bertindak
berdasarkan fakta fakta yang tidak lengkap. Dengan kata lain jangan tergesa
gesa bila fakta dan data tidak lengkap. Sebab hal ini akan berakibat pada
keputusan yang keliru dan tindakan yang salah yang pada akhirnya akan
menimbulkan penyesalan.
(2) SAAT INGIN SEKALI MENYEBARKAN ISSUE ATAU BERITA YANG BELUM
DIKETAHUI KEBENARANNYA
“Sesungguhnya orang-orang yangg ingin agar (berita) perbuatan yang amat
keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab
yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu
tidak mengetahui” (QS An Nuur ayat 19)
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung-jawabannya” (QS Al Isra’ ayat
36)
55
Nabi SAW melarang seseorang mengikuti dan menyebarkan issue/gosip yang
tidak jelas sumbernya, hanya dari "katanya dan katanya":
"Dan Rasulullah membenci dari kalian "katanya dan katanya", …" (HR
Bukhori & Muslim)
(3) SAAT MENGANGGAP MENYEBARKAN ISSUE ATAU BERITA YANG BELUM
DIKETAHUI KEBENARANNYA ITU MERUPAKAN HAL YANG RINGAN DAN
HANYA PERMAINAN SAJA
"(Ingatlah) ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut,
dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun,
dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja, padahal dalam
pandangan Allah itu persoalan yang besar" (QS An Nuur ayat 15)
(4) SAAT MENYEBARKAN ISSUE ATAU BERITA YANG BELUM DIKETAHUI
KEBENARANNYA SUDAH MENJADI KEBIASAAN
Dalam sunan Abu Dawud denga sanad yang shahih bahwasanya Nabi SAW
bersabda:
"Seburuk-buruk kebiasaan seseorang adalah menjadikan perkataan
"persangkaan mereka" sebagai kendaraannya"
56
E. PENILAIAN TUTORIAL
RUBRIK PENILAIAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) FK UHAMKA
No
Mahasiswa Pengetahuan Keterampilan Umum
Sikap
Nilai (total : 30 x
100) Feedback
NIM Nama Pengetahuan Pemahaman &
Penalaran Sumber belajar
Partisipasi & Komunikasi
Teamwork
1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
8 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
9 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
10 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
11 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
57
Petunjuk Penilaian
Skor Pengetahuan Pemahaman & Penalaran Sumber belajar Partisipasi &Komunikasi Teamwork Sikap
1
Tidak memiliki
prior
knowledge
sama sekali
Tidak terlihat memahami
konsep-konsep dasar
permasalahan dalam sekenario
Tidak berusaha mencari tahu
terhadap konsep yang belum
diketahui
Tidak memiliki
persiapan sama
sekali
Tidak merespon isyarat dan
petunjuk verbal/ non verbal
dari peserta lain, hanya
merespon pertanyaan tutor
Samasekali tidak
berpartisipasi dalam diskusi
Tidak berkontribusi dalam
mengidentifikasi tujuan
pembelajaran sekenario
Tidak memberikan
kesempatan orang lain
berbicara
Menyela pembicaraan orang
lain
Tidak mau menerima
pendapat orang lain
Tidak mau menerima tugas
yang diberikan
Tidak memenuhi keempat
kriteria
Datang tepat waktu
Berpakaian rapi dan sesuai
peraturan
Sopan dan santun selama
diskusi
Menjaga kebersihan
lingkungan diskusi
2
Memiliki prior
knowledge
yang sangat
terbatas atau
memiliki prior
knowledge
Berhasil memahami konsep-
konsep dasar permasalahan
dalam sekenario dengan
banyak bantuan / pancingan
Hanya sesekali mencari tahu
terhadap konsep yang belum
diketahui
Memiliki persiapan
hanya pada 1-2
tujuan
pembelajaran
mingguan
Jarang bertanya
Hanya merespon petunjuk
verbal
Respon terbatas terhadap
petunjuk non-verbal
Memberikan pernyataan
dan penjelasan namun tidak
jelas dan sulit dimengerti
Jarang berkontribusi dalam
mengidentifikasi tujuan
pembelajaran sekenario
Memiliki kecenderungan
untuk mendominasi diskusi
Menerima tugas setelah
didesak
Hanya memenuhi satu kriteria:
Datang tepat waktu
Berpakaian rapi dan sesuai
peraturan
Sopan dan santun selama
diskusi Menjaga kebersihan
lingkungan diskusi
3
Memiliki prior
knowledge
yang banyak
dan
mengaplikasika
n dengan tepat
pada tujuan
pembelajaran
saat ini
Berhasil memahami konsep-
konsep dasar permasalahan
dalam sekenario dengan sedikit
bantuan/pancingan
Selalu mencari tahu terhadap
konsep yang belum diketahui
Dapat menarik kesimpulan
berdasar dari data / informasi
yang didiskusikan
Memiliki persiapan
pada sebagian
besar tujuan
pembelajaran
mingguan
Sesekali bertanya
Merespon petunjuk verbal
dan non-verbal
Sesekali memberikan
pernyataan dan penjelasan
yang dapat dimengerti
Sering berkontribusi dalam
mengidentifikasi tujuan
pembelajaran sekenario Mengajukan diri untuk
tugas-tugas
Hanya memenuhi dua kriteria Datang tepat waktu
Berpakaian rapi dan sesuai
peraturan
Sopan dan santun selama
diskusi
Menjaga kebersihan
lingkungan diskusi
4
Memahami
adanya
integrasi/keter
kaitan
Memahami konsep-konsep
dasar permasalahan dalam
sekenario dengan jelas tanpa
bantuan
Memiliki persiapan
pada semua
tujuan
pembelajaran
Sering mengajukan
pertanyaan yang
menstimulasi diskusi
Slalu berkontribusi dalam
mengidentifikasi tujuan
pembelajaran sekenario
Hanya memenuhi tiga kriteria:
Datang tepat waktu
Berpakaian rapi dan sesuai
peraturan
58
pengetahuan
saat teman
yang lain
menjelaskan
Dapat menarik kesimpulan
yang tepat dan dapat
menginterpretasikan data /
informasi yang didiskusikan
dengan baik
Menyadari dan mengidentifikasi
bila terdapat informasi / data
yang kurang tepat
Mempertahankan pendapat /
informasi yang didapat dengan
penalaran yang tepat
mingguan dan
dapat
menyebutkan
sumber belajar
Merespon petunjuk verbal
dan non-verbal
Sering memberikan
pernyataan dan penjelasan
yang dapat dimengerti dan
membantu menjelaskan
pernyataan peserta lain
yang kesulitan
Membantu menyusun daftar
tujuan pembelajaran
berdasarkan prioritas
Membantu dan mendukung
peserta lain untuk
berpastisipasi dalam diskusi
Sopan dan santun selama
diskusi
Menjaga kebersihan
lingkungan diskusi
5
Mengintegrasik
an keseluruhan
pengetahuan
mengenai
suatu masalah
dan
keseluruhan
tujuan
pembelajaran
mingguan
Memahami dan mengaitkan
konsep-konsep dasar dengan
konteks dalam permasalahan/
sekenario.
Dapat menjelaskan konsep-
konsep dasar pada peserta lain
dnegan jelas dan mudah
dimengerti
Dapat mengintegrasikan
konsep-konsep yang sulit
Menyadari dan mengidentifikasi
bila terdapat informasi / data
yang kurang tepat
Memiliki persiapan
pada semua
tujuan
pembelajaran dan
dapat
menyebutkan
sumber belajar
yang sesuai dan
dapat dipercaya
Pemimpin diskusi yang baik
Sering mengajukan
pertanyaan yang
menstimulasi diskusi
Merespon petunjuk verbal &
non-verbal
Selalu memberikan
pernyataan & penjelasan
yang dapat dimengerti &
membantu menjelaskan
pernyataan peserta lain
yang kesulitan
Selalu menyimak diskusi
dengan baik, sehingga
dapat membantu
melakukan klarifikasi &
membuat kesimpulan
Menanyakan umpan balik /
tanggapan dari peserta lain
Mengorganisasi kelompok
diskusi
Menunjukkan empati pada
tiap peserta diskusi yang
lain
Mencoba untuk
mengaktifkan peserta yang
kurang aktif secara halus
Memenuhi keempat kriteria:
Datang tepat waktu Berpakaian rapi dan sesuai
peraturan
Sopan dan santun selama
diskusi
Menjaga kebersihan
lingkungan diskusi
SKOR
1 : Unsatisfactory 2 : Marginal 3 : Satisfactory
4 : Good 5 : Outstanding
59
F. JADWAL
60
Referensi
Dent AJ & Harden MR. 2009. A practical guide for medical teachers. Churchill
Livingstone: Edinburg
Krathwohl, D. R. 2002. A revision of Bloom's taxonomy: An overview. Theory
into practice, 41(4), 212-218.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. 2016. Taksonomi Bloom–revisi ranah kognitif:
kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan
penilaian. Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar dan
pembelajaran, 2(02).
Schmidt, H.G., Loyens, S.M., Van Gog, T. and Paas, F., 2007. Problem-Based
Learning is Compatible with Human Cognitive Architecture:
Commentary on Kirschner, Sweller, and. Educational
psychologist, 42(2), pp.91-97.
Biro Akademik dan Kemahasiswaan UHAMKA. 2017. Acuan Akademik 2017-
2018. UHAMKA. Jakarta
Standar Kompetensi Indonesia. 2012. Peraturan KKI No. 11/2012. KKI.
Jakarta.
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia. 2013. Perkonsil KKi no 15 tahun
2013. KKi. Jakarta
Murti, B., 2012. Berpikir Kritis (Critical Thinking)-Seri Kuliah Blok Budaya
Ilmiah.
Bhisma Murti, 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Bhisma Murti, 2002. Inferensi Induktif, Deduktif, dan Epistemologi Popper
dalam Riset Epidemiologi, Majalah kedokteran Indonesia, Volume:
52, Nomor: 6
Bhisma Murti, -. Filosofi dan Metode Ilmiah, Institute of Health Economic and
Policy Studies (IHEPS), Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Suhadi Mukhan, 2013. Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah,
Pendidikan Sains Universitas Negeri Surabaya
http://lontar.ui.ac.id/il/index.jsp
https://id.wikihow.com/Menilai-Kredibilitas-Sumber-Informasi