Buku Kastrat Fix
-
Upload
aldyredberret -
Category
Documents
-
view
418 -
download
83
Transcript of Buku Kastrat Fix
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 1/18
Manual
HandbookKASTRAT
Edisi 1
Bidang Kajian StrategisISMKI 2007-2008
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 2/18
Mengapa buku ini dibuat…
Secara sederhana… Buku kecil ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab
animo institusi yang semakin tinggi akan Bidang Kajian Strategis. Pasca Konferensi
Nasional Mahasiswa Kedokteran Indonesia 20087 di Makassar yang mengangkat
tema « Revitalisasi Jati Diri Mahasiswa Kedokteran Indonesia », kesadaran akan
pentingnya sebuah lembaga eksekutif kemahasiswaan memiliki fungsi Kajian
Strategis semakin terasa. Akan tetapi, secara aplikatif pembentukan dan kinerja,
masih banyak kebingungan yang mengganggu. Pemahaman tentang esensi, urgensi,
dan kinerja bidang Kajian Strategis menjadi pertanyaan yang ditanyakan oleh banyak
institusi. Oleh karena Itu, Bidang Kajian Strategis ISMKI 2007-2008 mencoba untuk
membuat sebuah buku panduan sederhana. Yang bisa menjadi pegangan awal bagi
institusi yang akan memulai merintis keberadaan Kastrat. Kami berharap, buku ini
dapat menjadi salahsatu sarana yang menunjang masifikasi pergerakan Mahasiswa
Kedokteran Indonesia terutama di bidang Kajian Strategis.
Kastrat ISMKI sangat menanti masukan untuk penyempurnaan materi dalam buku
ini. Baik dari institusi-institusi yang telah memiliki dan menjalankan fungsi Kastrat,
maupun dari institusi yang baru mulai merintis Kastrat, sehingga kita bersama dapat
mewujudkan kebutuhan untuk berbagi inspirasi dan menyatukan langkah.
Hidup Mahasiswa!!!
Kastrat ISMKI 2008
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 3/18
Apa yang perlu kita ketahui tentang Kajian Strategis….
Definisi
Bidang Kajian Strategis adalah bagian dari organisasi kemahasiswaan yang turut
berkontribusi kepada pergerakan mahasiswa dengan fungsi spesifik mengkaji dan
menelaah permasalahan-permasalahan (isu) yang terdapat di masyarakat (ruang
lingkup kampus maupun masyarakat umum). Kemudian hasil pengkajian terhadap
masalah-masalah menjadi sumber penyusunan rancangan pergerakan yang
kemudian diwujudkan dalam suatu langkah nyata di ranah publik baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Urgensi
1. Kebutuhan mahasiswa kedokteran untuk mengembangkan pola pikir kritis,
ilmiah, kreatif, dan solutif sebagai salahsatu kualitas dokter di masa depan dan
implementasi jati diri sebagai “intelektual muda”.
2. Kebutuhan mahasiswa kedokteran untuk mengasah “sense of crisis”, ”
environmental awareness” sebagai salah satu kualitas dokter di masa depan.
3. Kebutuhan mahasiswa kedokteran untuk mengeluarkan ide-ide konstruktif dan
bergerak menuju perubahan yang lebih baik sebagai implementasi dari jati diri
“Agent of change” dan “Agent of Development”.
4. Kebutuhan mahasiswa kedokteran untuk memberikan sumbangsih terbaik
sesuai dengan jati diri dan kapasitasnya bagi pembangunan bangsa.
Ruang lingkup kerja
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 4/18
Alur Kerja dan Jaringan
Kastrat Institusi
Stake Holder Daerah
Kastrat Nasional
Masyarakat Umum
Masyarakat Kampus
Kastrat Wilayah
Stake Holder NasionalStake Holder Institusi
MahasiswaDekanat/Rekto
rat
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 5/18
ISU
Definisi
Dalam terminologi Kastrat, istilah isu dapat diartikan sebagai segala permasalahan-
permasalahan yang ada di masyarakat (Baik dalam ruang lingkup kampus maupun
masyarakat pada umumnya).
Manajemen Isu
Dalam kehidupan masyarakat yang sangat kompleks dewasa ini, permasalahan-
permasalahan yang muncul sangat banyak dan multidimensional. Bahkan dalam ruang
lingkup kampus yang relatif kecil pun, arus informasi tentang isu sangat cepat dan
banyak. Tak dapat dipungkiri hal ini merupakan sebuah tantangan sekaligus
kesempatan tersendiri bagi Bidang Kajian Strategis. Tidak mungkin kita membahas
sekian banyak isu dalam satu waktu dengan sumber daya yang terbatas. Bagaimana
memilih dan memilah sekian banyak isu untuk kemudian dianalisa dan dibuat bentuk
konkrit penyelesaiannya secara nyata? Untuk itu, sangat penting bagi bidang kajian
strategis untuk melakukan suatu pola manajemen isu. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah kinerja dan membentuk pola gerakan yang efektif, efisien, dan terarah.
Manajemen Isu Sendiri meliputi:
1. Problem Listing
2. Filterisasi
3. Analisis
4. Pengemasan Isu
1. Problem Listing
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 6/18
Tahap ini dapat dikatakan sebuah fase brainstorming, dimana kita murni
mengumpulkan isu-isu yang ada tanpa analisa lebih lanjut. Hal ini berguna untuk
memperluas jangakauan pemikiran sehingga dapat menghindari adanya isu-isu
yang luput. Tetapi, dalam pengumpulan isu ini sebaiknya kita mencari sumber-
sumber yang valid dan diklarifikasi.
2. Filterisasi
Tahap Filterisasi merupakan tahap paling esensial dalam manajemen isu.
Karena pada tahap inilah kita melakukan “screening” isu hingga
menghasilkan isu-isu strategis yang benar-benar layak untuk diangkat dan
diperjuangkan. Dalam proses Filterisasi ini, kita dapat melihat dari
beberapa sudut pandang, sbb.:
a. Klasifikasi
Isu yang telah kita list pada tahap sebelumnya dapat kita klasifikasikandengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang ada. Misalnya:
Ruang lingkup, komponen yang terlibat, tema, kepentingan dlsb.
b. Relevansi
Relevansi disini merupakan penilaian seberapa relevan kita (Sesuai
dengan jati diri dan kepentingan kita sebagai mahasiswa) membahas
dan mengangkat isu ini. Apakah isu ini relevan dengan agenda kerja
kita?
c. Urgensi
Seberapa penting dan mendesak dibutuhkan perubahan?
d. Signifikansi
Besaran dan luasnya dampak positif yang dapat dihasilkan jika
perubahan kebijakan terjadi.
3. Analisa
Proses analisa dilakukan dengan menggunakan pola pikir yang harus memiliki
nilai-nilai, sbb. :
1. Ilmiah
2. Kritis
3. Kreatif
4. Integratif
5. Konstruktif
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 7/18
6. Solutif
Proses analisa ini memilki tujuan untuk menentukan etiologi serta
patomekanisme dan patofisiologi dari masalah, dengan demikian, kita dapat
menentukan langkah pemecahan yang paling tepat untuk masalah tersebut.
4. Pengemasan Isu
Pengemasan isu dan penyebarannya di masyarakat merupakan hal yang penting
dalam manajemen isu sebagai bagian dari pergerakan. Karena dengan
penegmasan isu yang baik kita bisa mendapatkan daya dorong yang luar biasa
untuk membuat suatu perubahan secara nyata terutama di masyarakat luas.
Dengan pembentukan opini publik, perubahan yang kita inginkan akan dapat
terjadi secara lebih masif dan mengena ke seluruh lapisan masyarakat.
Pengemasan isu dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan isu yangdiangkat serta publik sebagai target opini yang ingin digarap.
ADVOKASI
Definisi
- Advokasi adalah upaya untuk memperbaiki atau merubah suatu kebijakan
publik sesuai dengan kehendak atau kepentingan mereka yang mendesakkan
terjadinya perbaikan atau perubahan tersebut.
- Suatu kegiatan mendesakkan terjadinya perubahan social (social movement)
secara bertahap maju melalui serangkaian perubahan kebijakan publik.
Dalam definisi di atas, kita mendapatkan beberapa kata kunci yaitu kepentingan,
perbaikan, perubahan, dan kebijakan publik . Kata-kata kunci inilah yang menjadi
perhatian kita untuk memahami advokasi.
Tujuan
1. Menyelesaikan masalah
2. Adanya perubahan social sesuai dengan kehendak/kepentingan pihak yang
melakukan advokasi.
Kata Kunci
1. Kepentingan
Kepentingan atau kebutuhan adalah suatu hal yang mendasari adanya advokasi. Tanpa
adanya motivasi atau keterbutuhan akan sesuatu yang belum terpenuhi, advokasi tidak
akan terjadi. Kepentingan yang tidak terpenuhi adalah sebuah masalah, dan advokasiadalah salahsatu cara yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah tersebut,
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 8/18
terutama bila hal yang menjadi masalah tersebut terkait dengan suatu otoritas yang
lebih tinggi dari si pemilik kepentingan.
Kepentingan-kepentingan yang muncul sangat dipengaruhi oleh latar belakang si pemilk
kepentingan. Oleh karena itu, sebagai pelaku advokasi, satu hal yang pertama harus
kita lakukan adalah mendefinisikan siapa kita, apa kepentingan kita, dan
mengapa kita harus melakukan advokasi.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki jati diri yang harus dipertahankan. Secara filosofis,
kita adalah pemuda dengan semangat membara, hati nurani bersih, dan intelektualitas
terasah. Kita memiliki kapasitas dan kapabilitas tertentu sebagai seorang mahasiswa,
baik dari segi keilmuan, pengalaman, ataupun aspek-aspek lain yang harus menjadi
bahan pertimbangan ketika kita melakukan advokasi.
Jangan sampai terjadi gerakan-gerakan kita ditunggangi olehg kepentingan-kepentingan
lain yang tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai mahasiswa. Jangan pula memaksakan
diuri melakukan sesuat diluar batas kapabilitas dan kapasitas kita sebagai mahasiswa.
Hal ini sangat penting untuk dicamkan karena langkah awal inilah yang akan mendasarikita ketika membuat rencana dan bergerak nantinya. Hal inilah yang membuat gerakan-
gerakan kita akan memiliki ruh , daya dobrak, serta memberi inspirasi. Bukan sekedar
gerakan tak berjiwa.
2. Perubahan & Perbaikan
Suatu advokasi harus memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Dan baru bisa
dikatakan berhasil ketika pemecahan masalah itu membawa perubahan ke arah yang
lebih baik. Ini juga sesuatu hal yang konsisten dengan jati diri dan tanggungjawab kita
sebagai mahasiswa, « Agent of change », « Agent of Development ».
3. Kebijakan Publik
Komponen lainnya yang menjadi target dari sebuah advokasi adalah kebijakan publik.
Adapun kebijakan publik itu sendiri dapat kita pahami sebagai sebuah sistem hukum
(System of Law) yang terdiri dari:
• Isi hukum (content of law); yakni uraian atau penjabaran tertulis darisuatu kebijakan yang tertuang dalam bentuk perundang-undangan,peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan pemerintah.
• Tata laksana hukum (structure of law); yakni semua perangkatkelembagaan dan pelaksana dari isi hukum yang berlaku (lembaga hukumdan para aparat pelaksananya).
• Budaya Hukum (culture of law) ; yakni persepsi, pemahaman, sikap
penerimaan, praktek-praktek pelaksanaan, penafsiran terhadap dua aspeksistem hukum diatas isi dan tata laksana hukum. Dalam pengertian ini
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 9/18
juga tercakup bentuk-bentuk tanggapan (reaksi, response) masyarakatluas terhadap pelaksanaan isi dan tatalaksana hukum yang berlaku.
Sebagai suatu kesatuan sistem (systemic). Tiga aspek hukum tersebut salingtumbuh dan berkait satu sama lain. Karena itu, idealnya, suatu kegiatan atauprogram advokasi harus juga mencakup sasaran perubahan ketiganya. Karena,
dalam kenyataannya perubahan yang terjadi pada salah satu aspek saja tidakdengan serta merta membawa perubahan pada aspek lainnya. Dengan demikiansasaran perubahan terhadap suatu kebijakan publik mestilah mencakup ketigaaspek hukum atau kebijakan tersebut sekaligus. Dengan kata lain, suatukegiatan atau program advokasi yang baik adalah yang secara sengaja dansistematis memang dirancang untuk mendesakkan terjadinyaperubahan baik dalam isi, tata laksana maupun budaya hukum yangberlaku. Adapun perubahan dalam tiga aspek diatas dapat dilakukan secarasinergis maupun berawal dari satu poin terlebih dahulu yang kemudian berlajutdengan titik lain secara berkesinambungan dan terencana. Adapun pemilihandilakukan secara bersamaan atau satu per satu adalah sangat tergantungdengan analisa prioritas dan strategi pelaksanaan advokasi itu sendiri. Tujuanakhirdari suatu advokasi tetaplah upaya terjadinya perubahan kebijakan secaramenyeluruh.
Konsep diatas dapat diterapkan di semua tataran gerak dengan beberapaadaptasi sederhana. Tidak semata hanya ditataran pemerintahan Negara danmasyarakat secara luas. Tetapi juga dalam ruang lingkup kampus, atau strukturapapun dimana melibatkan otoritas sebagai pembuat kebijakan dan sekelompokorang sebagai objek kebijakan.
Langkah-langkah Advokasi
KAJIAN
Analisis
WHAT
WHEN
WHERE
WHO
WHY
HOW
IdentifikasiFiltrasi
Klasifika
si
Proble
m
listing
Isu
Strategis
Perencanaan
Gerak
MAN
METHOD
MATERIAL
MACHINE
MONEY
AKSI
Evaluasi & Follow-Up
Publik
Opini
Sosialisasi
Konsentrasi
Mobilisasi
Pemilik
Kepenting
an
Aliansi
Stake
Holder
Petisi
Audiensi
Demonstrasi
Mediasi
Negosiasi
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 10/18
Penutup
Advokasi hanyalah satu cara untuk mendapatkan sesuatu, satu tahap dalam mencapai
tujuan, yaitu pemecahan masalah dan perubahan kearah perbaikan.
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 11/18
Bagan Arus Kerja Gerakan Terpadu
(Diadopsi dari Bagan Arus Advokasi Terpadu dalam Panduan Advokasi INSIST)
Bentu
k
Lingka
r
inti
Pengumpula
n
data-info
Pilih Isu
Strategi
s
Analisa
data
Pengemasan
Issu
Penggalanga
n sekutu
SekutuBangu
n Basis
Geraka
nLancarkan
Pengaruhi
Pendapat
Pengharuhi
pembuat dan
pelaksana
Lakukan
Upaya
Hukum
Ajukan
Konsep
Tanding
PERUBAHAN
Class action
legal
standing
Lobbi
negosiasi
mediasi
Kampanye
pers rilis
jajakpendapat
selebaranUnjuk
rasa
mogok
boikot
aksi
massa
revolusi
Siapkan sistem pendukung
logistik, informasi, akses)
Co
unter Legal
draft
judicial review
kertas posisi
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 12/18
ISMKI sebagai symbol pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia, hendaknya
memiliki arus kerja gerakan yang sistemik dan integrative, guna menyampaikan tujuan
yang kita citakan secra efektif dan tepat sasaran. Sehingga diperlukan sebuah standard
operasional prosedur sebagai pemandu dalam menyikapi isu-isu yang ada dalam
Kesehtaan, sebagaiman tanggung jawab kita sebagai mahasiswa kedokteran, guna
tercapainya makna sehat secara sebenarnya. Sehat secara individu dan juga komunitas
secara jasmani dan rohani sehingga memungkinkannya tiap individu untuk
berkontribusi secara ekonomi dan social. Arus Gerakan ini bukan lah sesuatu yang rigid,
sehingga menimbulkan kesulitan penggunannya, tetapi sebagai panduan dalm
bergerak, yang dipakai sesuai dengan tujuan masing-masing yang ingin kita capai.
PENJELASAN
1. Bentuk lingkar inti / pusgerak (pusat penggerak)
Lingkar Inti (Dapur Gerakan)
Lingkar inti adalah kumpulan orang atau kumpulan beberapa organisasi,
bidang, atau tim yang menjadi penggagas, pemrakarsa, penggerak dan
pengendali utama semua kegiatan kerja gerakan. Dari sinilah semua alur
kajian di lakukan. Komitmen setiap anggotanya menjadi syarat mutlak.
Untuk mempermudah implementasinya maka dibentuk struktur koodinasi
lingkar inti/pusgerak terdiri dari :
1. Koordinator isu
Job desk : Bertanggung jawab atas terlaksananya alur kajian
2. Sekretaris
Job desk : Mendokumentasikan semua data dan hasil kajian
3. Anggota
Job desk : Mengikuti proses kajian
2. Pemilihan isu strategis
Isu adalah masalah yang timbul, ketika keadaan realita tidak sesuai dengan
idealita yang diinginkan bersama. Sehingga isu ini akan selalu ada,di semua dimensi
kehidupan manusia, salah satunya terkait dimensi kesehatan. Akhir-akhir ini, aktivitas
mahasiswa sering diwanai dengan kericuhan, aksi-aksi anarkis, jauh dari harapan bahwa
seorang mahasiswa adalh insan intelektual dan bermoral. Hal ini bisa terjadi, salah
satunya disebakan karena mahasiswa gagal memposisikan diri sesuai dengan kondisi
sekarang. Keadaan yang lalu, Reformasi, telah menggambarkan bagaimana posisi kita
saat itu, dimana pemerintahan yang otoriter telah mengungkung hak-hak politik dan
hukum sebagai hak dasar dalam bernegara dan berdemokrasi. Sehingga pemuhan hak-hak sipil politika guna terciptanya tatanan pemerintahan yang berorientasikan
kesejahteraan rakyat menjadi titik sentral dalam pergerakan kita. Namun, Pasca
reformasi, mahasiswa seperti kehilangan orientasinya dalam bergerak. Sehingga
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 13/18
Gerakan Mahasiswa , yang diharapkan menjadi penyambung lidah rakyat, gagal dalam
membaca situasi sekarang, ketika apa yang kita perjuangkan, secara fisik, jauh dari
pemahaman rakyat(efek menara gading) Oleh karenanya dibutuhkan suatu
transformasi isu, yang bisa lebih mendekatkan apa yang kita perjuangkan sesuai
dengan yang diinginkan rakyat. Tranformasi isu dimana Gerakan mahasiswa tidak lagi
berorientasi pada pemenuhan hak-hak sipil-politik akan tetapi lebih menitikberatkan
pada advokasi terhadap hak-hak yang secara langsung dirasakan oleh rakyat seperti
hak-hak dalam bidang ekonomi, social dan budaya. Sehingga isu kedepannya
adalah isu-isu yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak kesehatan
masyarakat sebagai bagian dari hak ekonomi, social dan budaya. Pemfokusan ini
bertujuan agar gerakan mahasiswa kedokteran tidak terlihat gerakan yang menyikapi
realitas sosial secara reaktif tanpa tujuan dan arah yang jelas, tapi secara lebih kritis
melihat isu tersebut secra sistematis. Adapun sub sub bab isu yang akan dibahas :
1. Anggaran Kesehatan dalam RAPBN/RAPBD terkait, nominal (cukup atau tidak),
prioritas alokasi (untuk program yang berparadigma sehat atau tidak), efisiensi,
dan efektifitasnya.2. Isu-isu kebijakan lain seperti SKN
3. Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Pengembangan kompetensi secara keilmuan dan terkait keprofesian.
5. Pengembangan Masyarakat
6. Pengangkatan isu kesehatan di media (investigative, analitis, dan advokatif)
Sumber isu diatas dapat berasal dari media, berasal dari institusi, wilayah
dan nasional, yang terinformasikan secara terpusat melalui Milis
3. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data akan dilakukan secara terpusat, kastrat nasional
menyediakan bank data melalui milis kastrat yang dapat diakses oleh
semua institusi. Termasuk juga dalam proses pengumpulan data, setiap
institusi pun memiliki kewajiban up load semua berita/data/informasi
apapun yang dibutuhkan dalam proses kajian termasuk hasil kajian agar
menjadi referensi bagi institusi lain. Upload data dapat dilakukan melalui
milis [email protected]
4. Aliansi Gerakan
Adalah sebuah hukum alam,semakin banyak sekutu gerakan maka kekauatan
gerakan akan semakin kuat. Oleh karena itu sangat mustahil bila ISMKI ataw BEM
institusi berangan-angan melakukan gerakan tanpa adanya sinergis dengan
kekuatan-kekuatan lain.
Dalam membangun sekutu (jaringan) hendaknya ISMKI ataw BEM institusi
memiliki posisi yang jelas dalam aliansi yang dibangun. Hal ini dimaksudkan agar
jangan sampai gerakan ISMKI ataw BEM institusi I ditunggangi oleh pihak yang
kita jadikan sekutu. Oleh karena itu ISMKI ataw BEM institusi harus memilikibatasan-batasan : dalam hal apa kita bisa membangun sekutu, dengan siapa saja
kita boleh membangun sekutu, sampai kapan sekutu dipertahankan ?
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 14/18
Aliansi gerakan dibedakan menjadi aliansi gerakan internal (ISMKI, dan Institusi)
dan aliansi eksternal, Public Sector (Pemerintah) Private Sector (Perusahaan atau
lembaga lain yang bersedia menjadi Donatur dan pendukung gerakan) Third
Sector (NGO, Gerakan Mahasiswa lain, Komunitas-komunitas masyarakat,
Pers/wartawan), Lainnya (tokoh2 atau individu yang memilik apresasi pada
gerakan mahasiswa kedokteran.
Negosiasi
Negosiasi, adalah suatu cara untuk menetapkan yang dapat disepakati dan diterima
oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan
dimasa mendatang. Negosiasi juga dapat diartikan sebagai proses tawar-menawardengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dengan pihak lain. Dari
pengertian diatas , unsure komponen dalam negosiasi yaitu :
• ada 2 pihak yang melakukan negosiasi, baik perseorangan, tim, atau mewakili
lembaganya.
• terjadi proses tawar menawar
• adanya tujuan yang ingin dicapai
negosiasi,sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti proses tawarmenawar dalam transaksi ekonomi, sehingga dapat menjadi konsep landasan kita
dalam bernegosiasi. Dalam suatu transaksi ekonomi, ada 2 belah pihak yang terlibat ,
yaitu penjual dan pembeli, yang kemudian melakukan proses tawar menawar dalam
ruang antara penawaran oleh pembayar dan pembeli (The Bargaining Zone) hingga
akhirnya tercapai kesepakatan harga didalamnya . Sebagaimana di bawah ini :
Diatas, dapat dilihat bahwa terdapat The Bargaining Zone yang merupakan ruang kita
untuk dapat melakukan proses tawar menawar. Dalam ruang ini, kita dapatmenciptakan berbagai pilihan , sehingga mem fleksibelkan kita dalam melakukan proses
Penawaran awal
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 15/18
tawar menawar. The Bargaining zone itu , dapat kita analogikan dengan tangga yang
bertingkat , seperti :
Pada saat proses negosiasi, kita harus menentukan Penawaran awal kita, yaitu suatu
kondisi yang ditawarkan ke pihak lain, dan kondisi terebut merupakan pencapaian yangdapat menguntungkan kita secara maksimal. Dan Penawaran akhir, yaitu suatu kondisi
di mana menjadi batas dimana kita harus menghentikan negosiasi, karena pada titik ini,
tidak ada hal yang menguntungkan bagi kita.
Berikut Tips dalam melakukan negosiasi :
1. Persiapan, misalnya memahami apa yang kita bawa, mengapa kita
membawanya, apa tujuan yang ingin kita capai,tawaran maksimal dan minimal ,
dan alternative-alternatif pilihan yang kita bawa.
2. Mengetahui lawan negosiasi, sehingga semenjak awal, kita dapat menentukan
strategi negosiasi
3. Sering bertanya untuk mengeksplor keinginan dari lawan kita, dengan demikian
kita memiliki siasat yang jitu untuk memenuhi keinginan kita. semisal : “Bapak
sendiri melihat mahasiswa keinginannya seperti apa?”, dengan jawaban yang
diberikan kita bisa memberikan timpalan, “yah, mahasiswa seperti itu juga yang
kita inginkan mengapa kami mengadakan kegiatan ini”
4. Membangun aliansi dengan individu ataw kelompok lain, yang memilki kesamaan
tujuan dengan apa yang kita bawa
Hal yang perlu disadari dalam bernegosiasi adalah kejujuran karena memiliki peran
penting dalam keberlangsungan kerjasama negosiasi itu.
Penawaran akhir
Pilihan
1
Pilihan
2
Pilihan
…
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 16/18
FORUM MAHASISWA BERBICARA ISMKI (FMB)
I. Urgensi
Mahasiswa Kedokteran sebagai intelektual muda yang cinta tanah air dan bangsa
memiliki hak dan kewajiban yang diembannya sebagai bentuk tanggung jawab dari
sebuah jati diri. Berdasarkan Deklarasi Mahasiswa Kedokteran Indonesia yang
dideklarasikan pada momentum 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2008,
Mahasiswa Kedokteran Indonesia telah bersepakat untuk menggunakan seluruh sumber
daya dan potensi yang dimilikinya untuk kesehatan Bangsa dan menjadi garda terdepanbagi pembangunan Indonesia. Inilah bentuk pernyataan dan tanggung jawab Mahasiswa
Kedokteran untuk masyarakat dan masa depan Indonesia.
Walaupun demikian, deklarasi tersebut hanyalah merupakan suatu titik tolak yang
membutuhkan tindak lanjut berupa langkah nyata yang konkrit sebagai sebuah
pembuktian, bahwa pergerakan mahasiswa tidak bergerak di tataran wacana semata.
Kampus, selain sebagai institusi pendidikan yang menghasilkan produk berupa
generasi-generasi intelektual juga selayaknya menghasilkan ide-ide segar untuk
pembangunan dalam berbagai bidang sebagai produk sampingan dari proses
pembelajaran, termasuk dalam bidang kesehatan. Sangat disayangkan, pada era ini
produk-produk kampus masih belum terlihat dan dapat dinikmati secara nyata oleh
masyarakat. Ide-ide segar dan brilian hanya mengemuka sebatas wacana di kalangan
kampus tanpa pernah menyentuh persoalan masyarakat secara langsung. Atau bahkan
pola lain yang keluar dari produk kampus yang berupaya untuk langsung terjun di
masyarakat melalui mimbar bebas ataupun demonstrasi seringkali malah menjadi hal
yang kontraproduktif dan kurang efektif bagi pergerakan kampus terutama mahasiswa
itu sendiri. Kebuntuan ini bila dibiarkan berlarut-larut akan menjadi permasalahan kronis
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 17/18
yang lambat laun akan mematikan peran kampus sebagai “think tank” bagi bangsa dan
masyarakat.
Terobosan baru harus dibuat untuk memecah kebuntuan ini. Bagaimana caranya, ide-
ide brilian kampus menembus tataran wacana dan menjadi nyata, tetapi dengan cara
yang produktif, efektif, serta efisien. Media massa sudah lama dilirik sebagai media
penyampaian ide. Media cetak maupun elektronik, radio, dan televisi berlomba-lomba
membuat kolom-kolom artikel ataupun program-program yang melibatkan kampus
terutama mahasiswa. Tetapi. Kembali media-media tersebut masih tidak efektif untuk
dapat memaparkan seluruh ide-ide yang dimiliki kampus secara utuh. Apalagi format
program-program yang ada masih menempatkan mahasiswa sebagai “Pelengkap” atau
pelaku pasif dari acara tersebut. Sangat sedikit kesempatan untuk mengungkapkan ide
secara utuh.
Untuk menjawab kebutuhan itu, dibutuhkan sebuah forum istimewa, dimana mahasiswa
dapat mengeluarkan ide-idenya, menjadi pelaku, bukan sekedar pelengkap acara.
FORUM MAHASISWA BERBICARA. Ini dapat menjadi sebuah jalan tengah, Secara
sederhana, bila akses kampus untuk keluar ke masyarakat dan birokrat masih terbatas,
maka datangkanlah masyarakat dan birokrat ke kampus. Kita jamu mereka dengan
hidangan-hidangan intelek yang menyegarkan.
Tentunya, sebagai tuan rumah yang baik, kita tidak bisa menyajikan hidangan asal-asalan. Hidangan yang keluar haruslah hidangan terbaik yang diolah dalam dapur
terbaik dengan resep-resep terbaik pula. Ide-ide yang kita keluarkan adalah hasil
kajian yang matang, bukan sekedar produk asal bunyi. Dengan demikian, hasil yang
akan kita dapatkan pun akan menjadi lebih rigid dan konkrit. Adalah sebuah harapan
besar bagi mahasiswa kedokteran untuk dapat membuktikan kontribusinya bagi
pembangunan kesehatan Indonesia melalui ide-ide segar hasil kajian. Dengan demikian,
kita buktikan bahwa kita layak memiliki identitas sebagai Intelektual muda, insan
kesehatan di masa depan, sekaligus bagian penting dari masyarakat Indonesia.
ISMKI sebagai wadah pergerakan Mahasiswa Kedokteran Indonesia mengangkat Forum
Mahasiswa Berbicara ini sebagai pergerakan mahasiswa Kedokteran di tataran nasional
sebagai sarana pengkajian dan penyampaian isu-isu nasional yang membutuhkan
kerjasama dan daya dobrak besar untuk mencapai perubahan yang kita harapkan.
Sebuah tantangan untuk kita bersama menyatukan pemikiran dan langkah dalam
sebuah langkah nyata untuk perubahan
5/16/2018 Buku Kastrat Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/buku-kastrat-fix 18/18