Buku Informasi Overhaul

29
Information Book – Overhaul & Pengukuran Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 1 Pendahuluan Modul ini didesain terdiri dari 3 buah buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku ini saling terkait dan menjadi referensi dalam pelatihan.: 1. Buku Informasi adalah salah satu sumber informasi bagi peserta dan pelatih yang berisi pengetahuan teori/keterampilan yang dibutuhkan sebelum peserta melaksanakan praktik. 2. Buku kerja adalah buku pegangan kerja peserta untuk memandu kegiatannya selama belajar. Lebih rinci buku ini berisi : Kegiatan peserta untuk menguasai materi atau informasi Kegiatan pemeriksaan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan peserta 3. Buku penilaian adalah buku yang digunakan pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pada buku kerja. Buku ini berisi : Kegiatan yang dilakukan peserta sebagai pernyataan keterampilan. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta. Materi dalam modul ini disusun berdasarkan standar kompetensi yang merupakan pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui oleh industri untuk menangani perawatan sistem pendingin mesin pada alat berat. Modul ini sebaiknya digunakan dengan metoda pendekatan yang berbasis kompetensi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Fokus pembelajaran dengan pendekatan ini berpusat pada peserta latih agar menguasai suatu keterampilan sesuai standar, bukan berapa waktu yang dibutuhkan dalam mengikuti kegiatan belajar (pelatihan).

Transcript of Buku Informasi Overhaul

Page 1: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

1

Pendahuluan

Modul ini didesain terdiri dari 3 buah buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku

penilaian. Ketiga buku ini saling terkait dan menjadi referensi dalam pelatihan.:

1. Buku Informasi adalah salah satu sumber informasi bagi peserta dan pelatih yang

berisi pengetahuan teori/keterampilan yang dibutuhkan sebelum peserta

melaksanakan praktik.

2. Buku kerja adalah buku pegangan kerja peserta untuk memandu kegiatannya selama

belajar. Lebih rinci buku ini berisi :

Kegiatan peserta untuk menguasai materi atau informasi

Kegiatan pemeriksaan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta

Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan peserta

3. Buku penilaian adalah buku yang digunakan pelatih untuk menilai jawaban dan

tanggapan peserta pada buku kerja. Buku ini berisi :

Kegiatan yang dilakukan peserta sebagai pernyataan keterampilan.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

Catatan pencapaian keterampilan peserta.

Materi dalam modul ini disusun berdasarkan standar kompetensi yang merupakan

pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui oleh industri untuk

menangani perawatan sistem pendingin mesin pada alat berat.

Modul ini sebaiknya digunakan dengan metoda pendekatan yang berbasis kompetensi

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya untuk mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Fokus pembelajaran dengan pendekatan ini

berpusat pada peserta latih agar menguasai suatu keterampilan sesuai standar, bukan

berapa waktu yang dibutuhkan dalam mengikuti kegiatan belajar (pelatihan).

Page 2: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

2

Namun demikian modul ini tetap fleksibel, sehingga materi-materinya dapat juga

disampaikan secara klasikal oleh seorang pelatih di depan kelas.

Standar Kompetensi

Melepas top end components

Melepas middle components

Melepas bottom end components

Merakit semua komponen mesin

Menghidupkan dan menyetel mesin

Tujuan

Dapat menguasai besaran-besaran mesin

Dapat membongkar komponen-komponen mesin

Mengidentifikasi komponen-komponen mesin

Dapat menentukan langkah-langkah memeriksa kondisi komponen mesin

Dapat merakit komponen-komponen mesin

Dapat menghidupkan mesin

Prasyarat Kemampuan

Sebelum memulai modul ini Anda harus menguasai prinsip kerja mesin diesel 4 langkah.

Keselamatan Kerja

1. Semua prosedur keselamatan kerja di bengkel wajib dipatuhi selama praktik.

2. Gunakan alat dengan cermat dan hindari penempatan yang tidak rapi.

3. Biasakan bekerja dengan tempat yang bersih.

Page 3: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

3

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pahami tujuan yang harus dicapai, kemudian bacalah modul ini secara bertahap

2. Materi teori dapat dipelajari di luar tatap muka. Tanyakan pada pelatih tentang

hal-hal yang kurang dipahami

3. Untuk menyakinkan pemahaman Anda, jawablah pertanyaan dan tugas pada buku

kerja yang telah disediakan sampai mencapai hasil 100% benar

4. Setelah selesai mengisi pertanyaan pada buku kerja, Anda dapat meminta kepada

pelatih untuk uji teori. Hasil minimal 80%, apabila belum mencapai, maka Anda

harus kembali mempelajari modul ini.

5. Setelah dinyatakan lulus teori oleh pelatih, Anda dapat mengikuti latihan praktik

6. Apabila Anda sudah siap diuji praktik, maka Anda dapat mengajukannya kepada

pelatih.

7. Pernyataan kelulusan Anda dapat dilihat dari hasil penilaian akhir yang telah

ditandatangani oleh pelatih.

Page 4: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

4

MATERI PEMBELAJARAN TEORI

PENGERTIAN DASAR DAN BESARAN MESIN

1. Energi

Energi atau sering kali disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

digunakan orang, maksudnya adalah sesuatu yang menghasilkan perubahan suatu

keadaan. Energi tidak menempati ruang atau tidak mempunyai berat seperti

pengertian kita terhadap suatu materi di dalam alam.

Bentuk-bentuk energi dapat kita kenali antara lain energi listrik, energi cahaya,

energi suara dan energi panas.

Setiap kegiatan memerlukan energi. Kita melakukan tenaga untuk berjalan,

mengayuh sepeda, berlari, berpikir, bahkan untuk makan dan bernafas.

Pada saat kita berolahraga atau melakukan aktivitas yang banyak berarti kita

memerlukan energi yang banyak, namun sebaliknya bila kita beristirahat, maka

energi yang dibutuhkan dan dikeluarkan pun sedikit. Manusia mendapat energi

dari makanan yang dimakannya. Mesin-mesin mendapatkan energi dari bahan

bakar yang dibakarnya.

Jadi energi dapat juga kita katakan adalah sesuatu yang memungkinkan suatu

benda melakukan usaha atau pekerjaan.

1.1 Bentuk Energi

Sesungguhnya energi bukanlah benda atau materi, sehingga ia tidak dapat

dilihat. Energi hanya dapat kita amati setelah terjadi suatu perubahan atau

kegiatan. Gambar berikut akan memperlihatkan bagaimana energi tersebut

bekerja.

Page 5: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

5

Gambar di atas menunjukkan energi panas merubah air, energi cahaya

membentuk bayangan pada layar dan energi listrik

bekerja dalam sel-sel kimia.

Setiap materi yang dapat melakukan kegiatan atau

kerja disebut memiliki energi dan dalam melakukan

kegiatan tersebut memerlukan energi. Jika kita

mempunyai spiral yang terbuat dari kertas kemudian

digantungkan dengan sehelai benang yang di bawah

kertas tersebut terdapat sebuah lilin menyala.

Perhatikan apa yang terjadi. Memiliki tenagakah lilin yang menyala itu !.

Energi kendaraan bermotor didapat dari bahan bakar, misalnya solar atau

bensin. Dalam bahan kimia ini tersimpan energi. Mesin kendaraan bermotor

mengeluarkan energi atau tenaga yang tersimpan dalam bahan bakar

menjadi energi yang dapat digunakan.

Page 6: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

6

a. Energi kimia

Tenaga yang tersimpan dalam bahan kimia disebut energi kimia.

b. Energi listrik

Energi yang terkandung dalam aliran elektron disebut energi listrik.

Energi listrik mampu menjalankan motor listrik, menyalakan lampu dan

mengaktifkan berbagai komponen mobil.

c. Energi cahaya

Cahaya pun memiliki energi. Matahari, nyala api, nyala lampu merupakan

sumber energi cahaya.

d. Energi kinetik

Bentuk lain energi adalah energi kinetik. Energi potensial bahan bakar

setelah dibakar dalam mesin menjadi energi kinetik yang menyebabkan

poros engkol berputar.

1.2 Perpindahan Energi

Energi dapat dipindahkan dari satu benda ke benda lain, atau lebih umum

dari satu sistem ke sistem lain. Perpindahan energi ini disebut transfer

energi. Misalnya dalam contoh kita di dapur, energi pembakaran yang ada

dalam api dipindahkan ke air yang ada dalam panci. Perpindahan energi

seperti ini, terjadi semata-mata karena perbedaan temperatur.

Energi adalah suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk dan dapat

pindah dari satu sistem ke sistem lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya

adalah tetap. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan juga tidak dapat

dimusnahkan. Kita hanya dapat merubah bentuk energi atau memindahkan

energi.

Page 7: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

7

2. Tekanan (Pressure)

Tekanan adalah gaya yang bekerja per satuan luas. Tekanan 7 Psi (Pounds Per

Square Inch) artinya gaya sebesar 7 pounds yang bekerja pada permukaan seluas

1 inci persegi.

2.1 Tekanan Atmosfir

Tekanan atmosfir adalah berat udara atau

atmosfir yang berada di sekeliling dan di

atas kita. Lingkaran atmosfir yang

mengelilingi bumi kita ini adalah mendekati

965 Km dari permukaan bumi dan tetap

tertahan oleh tarikan gravitasi bumi.

Satuan tekanan atmosfir dinyatakan dalam ‘Pounds Per

Square Inch’ (Psi), atau dalam satuan Kpa, Atm.

Tekanan atmosfir diukur oleh alat yang disebut

barometer. Tekanan atmosfir bervariasi sesuai

ketinggian di atas permukaan laut, sebab berat udara

menjadi berkurang dengan bertambahnya ketinggian.

Tekanan atmosfir normal diukur pada permukaan laut

sebesar 14,7 Psi (101,4 Kpa.= 1 atm)

Page 8: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

8

2.2 Tekanan Alat Ukur (Gauge Pressure)

Bila udara dibatasi dalam suatu wadah atau kontainer yang tertutup, maka

perbedaan tekanan dalam kontainer dan tekanan atmosfir luar diukur

menggunakan alat ukur (gauge) dalam satuan ‘ Pound Per Square Inch’ atau

bisa juga dalam satuan lain Kg/cm². Jika tekanan dalam kontainer berbeda

dari tekanan atmosfir, maka nilai perbedaan itu merupakan tekanan alat

ukur (gauge pressure). Tekanan alat ukur hanya mengukur tekanan di atas

tekanan atmosfir (1 atm = 14,7 Psi), oleh karena itu alat ukur disetel pada

pembacaan nol terhadap tekanan atmosfir di permukaan laut.

Sebagai contoh, jika alat ukur (gauge) menunjukkan pembacaan 2 atm.

berarti tekanan tersebut adalah nilai tekanan di atas tekanan atmosfir.

2.3 Tekanan Mutlak (Absolute Pressure)

Tekanan mutlak nol adalah 14,7 Psi di bawah tekanan atmosfir, sehingga kita

dapat mengetahui bahwa tekanan mutlak adalah sama dengan tekanan alat

ukur ditambah 14,7 Psi.

2.4 Tekanan Negatif (Vacuum)

Tekanan mutlak yang kurang

dari 14,7 Psi disebut vakum,

biasa juga disebut tekanan

negatif. Keadaan benar-

benar vakum nol apabila

tekanan mutlak bernilai nol

Psi.

Page 9: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

9

3. Momen Puntir (Torque)

Dalam ilmu fisika dikatakan bahwa

momen puntir atau torsi adalah gaya

yang bekerja dan menghasilkan

putaran pada titik pusat. Dalam

proses kerja mesin, kita gunakan

prinsip dengan mengatakan bahwa

torsi adalah sejumlah upaya memutar poros engkol untuk menyelesaikan suatu

kerja. Satuan ukuran momen puntir ada bermacam-macam yaitu : Nm, Kg m, atau

Ft lbs. Satu feet pounds maksudnya adalah satu pounds gaya yang bekerja pada

jarak satu feet dari pusat putaran.

4. Daya (Power)

4.1. Daya Kuda (Horse Power)

Bila kita mempelajari daya, maka pengertian daya tidak terlepas dari faktor

waktu, sehingga daya (power) dapat didefinisikan sebagai nilai kerja per

satuan waktu. Satuan daya adalah

tenaga kuda (horse power) atau

watt.

Satu tenaga kuda adalah

sejumlah kerja yang dapat

menggerakkan benda sebesar

33.000 pounds dengan jarak satu

feet dalam satu menit.

Page 10: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

10

4.2. Indicated Horse Power (IHP)

Indicated horse power (IHP) adalah

daya kuda secara teoritis yang diukur

pada ruang pembakaran silinder oleh

sebuah instrumen khusus. Instrumen

tersebut mengukur tekanan gas yang

dihasilkan , sehingga para ahli dapat

menghitung jumlah energi yang

diperoleh dalam silinder.

4.3. Friction Horse Power (FHP)

FHP adalah daya kuda yang terpakai karena adanya gesekan komponen-

komponen mesin seperti gesekan bantalan-bantalan, piston dan dinding

silinder, daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan piston saat langkah

kompressi, daya yang digunakan untuk memutar alternator dan lain-lain.

Gesekan merupakan faktor kerugian dan sebagai penghasil panas.

Perlu diingat bahwa energi tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah.

Jika bantalan-bantalan menjadi panas, sedangkan energi mekanik sementara

berlangsung, maka sebagian energi mekanik akan berubah menjadi panas dan

hilang ke dalam sistem pendingin.

FHP dapat dikatakan selisih antara indicated horse power dengan horse

power yang berguna.

Pada putaran rendah, gesekan relatif rendah, tetapi ketika putaran

meningkat maka gesekan pun meningkat dengan cepat.

Page 11: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

11

4.4. Fly wheel Horse Power atau Brake Horse Power (BHP)

Fly wheel horse power

disebut juga brake horse

power (BHP), yaitu horse

power maksimum yang

dihasilkan mesin pada fly

wheel. Secara sederhana

friction horse power adalah

semua kerugian mesin,

gesekan dan lain-lain. Jika

kerugian-kerugian tersebut besarnya 10 Hp (7,5 Kw) dan IHP besarnya 50

Hp (37 Kw), maka brake horse power adalah :

BHP : IHP – FHP

: 50 Hp– 10 Hp = 40 Hp (29,5 Kw)

BHP diukur menggunakan Prony Brake atau Dynamometer. Instrumen uji ini

bekerja dengan cara memberikan beban pada mesin, sehingga kita dapat

mengukur torsi dan daya yang dihasilkan mesin tersebut.

5. Efisiensi Mesin

5.1. Efisiensi Mekanik

Efisiensi mekanik mesin adalah perbandingan antara output brake

horsepower terhadap indicated horsepower dan dinyatakan dalam

persentase.

ME = X 100 %

BHP

IHP

Page 12: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

12

Sebagai contoh, apabila BHP sebuah mesin adalah 100 hp dan IHP-nya

adalah 72 hp, maka efisiensi mekanik mesin adalah .....

ME = X 100 = 72 %

Apabila efisiensi mekanik besar, maka kerugian-kerugian seperti gesekan

menjadi kecil. Kerugian-kerugian yang dimaksud adalah kerugian gerak

piston ketika langkah isap dan buang, mekanisme penggerak katup, pompa

bahan bakar, pompa air, alternator, air conditioner, jenis dan ukuran mesin

dan lain-lain.

5.2. Efisiensi Volumetric

Efisiensi volumetrik dinyatakan dalam persentase. Efisiensi volumetrik

adalah volume udara atau campuran udara dan bahan bakar yang aktual

masuk ke dalam silinder selama langkah isap dibandingkan dengan volume

silinder secara teoritis.

Efisiensi volumetrik yang

normal pada motor bensin

berkisar 80 %. Faktor yang

mempengaruhi efisiensi

volumetrik ini adalah belokan

dan hambatan pada saluran

masuk, hambatan pada katup,

panas sekeliling yang

menyebabkan kerapatan udara

72

100

Page 13: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

13

menurun. Sehingga efisiensi volumetrik pada motor bensin hanya dapat

berkisar 80 %.

Untuk mencapai efisiensi yang tinggi , maka katup masuk dibuat lebih besar

atau setiap silinder menggunakan 2 buah katup masuk . Saluran masuk

dibuat lebih besar dan diperhalus.

6. Perbandingan Kompressi

Perbandingan kompressi adalah perbandingan isi

silinder saat piston di Titik Mati Bawah (TMB) dan

saat piston di Titik Mati Atas (TMA).

Ketika piston berada pada titik terbawah,

kemudian dimasukkan sejumlah cairan ke dalam

silinder dan ternyata setelah diukur volumenya

adalah 100 cc (centimeter cubic). Selanjutnya

semua cairan tadi dikeluarkan dan piston

digerakkan ke Titik Mati Atas (TMA), kemudian

kita masukkan cairan dan kita ukur lagi, hasilnya

adalah 25 cc, maka perbandingan kompressi mesin

tersebut adalah 4 : 1. Dengan demikian gas yang

masuk ke dalam mesin terdiri dari 15 bagian udara

dan 1 bagian bahan bakar akan ditekan oleh piston

dalam perbandingan 4 : 1. Semakin tinggi

perbandingan kompressi, suhu dan tekanan dalam

ruang mesin semakin tinggi dan menghasilkan tenaga yang tinggi pula.

Page 14: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

14

Formula

Volume langkah (VL) + Volume ruang bakar (VRb)

Perbandingan Kompressi =

(Compression Ratio) Volume ruang bakar (VRb)

VL + VRb VL

CR = CR = + 1

VRb VRb

Contoh Soal 1 : Diketahui

Diketahui Diameter x Langkah (Bore x Stroke) = 78,7 x 77,0 mm

Perbandingan kompressi = 9,4 : 1

Hitung Volume ruang bakar = cm3

Jawab

¼ . . (D)2 . L

CR = + 1

VRb

0,785 . (7,87)2 . 7,7

CR – 1 =

VRb

374,38

VRB = = 44,59 cm3 (atau CC)

8,4

Contoh Soal 2 : Diketahui

Langkah = 77,0 mm

Perbandingan kompressi (CR) = 9,1 : 1

Page 15: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

15

Volume ruang bakar = 50 CC

Hitung Diameter silinder = mm

Jawab

¼ . . (D)2 . L

CR = + 1

VRb

0,785 . (D)2 . 7,7

(9,1 – 1) =

50

0,785 . (D)2 . 7,7 = (9,1 – 1) x 50

(9,1 – 1) x 50

D =

0,785 x 7,7

D = 81,86 mm

7. Diagram Kerja Katup

Untuk memperoleh kinerja mesin yang

maksimum, maka waktu buka tutupnya

katup diatur berdasarkan diagram

katup. Dimana katup masuk mulai

terbuka sebelum piston mencapai titik

mati atas (Top Dead Centre/TDC) saat

langkah buang dan menutup setelah

melewati titik mati bawah (Bottom Dead

Centre/BDC). Untuk katup buang sudah

mulai terbuka beberapa derajat sebelum piston mencapai BDC dan akan menutup

Page 16: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

16

setelah melewati TDC. Oleh karena itu pada saat tertentu akan terjadi kedua

katup (katup masuk dan buang) akan terbuka secara bersamaan (overlap).

MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

A. OVERHAUL MESIN

Untuk melaksanakan reparasi besar (overhaul) mesin umumnya dilakukan berdasarkan

waktu atau periode yang telah ditetapkan, namun reparasi yang dimaksud tersebut

dapat juga dilakukan dalam keadaan sebagai berikut :

1. Tenaga mesin berkurang akibat celah yang bertambah besar antara piston dan

cylinder liner, keausan piston ring dan keausan katup-katup.

2. Pemakain minyak pelumas mesin terlalu boros.

3. Tekanan minyak pelumas berkurang sebagai akibat celah antara bearing dan

crankshaft terlalu besar.

4. Minyak pelumas bercampur air.

5. Ganguan atau kerusakan beberapa bagian mesin yang tak dapat diatasi tanpa

melaksanakan bongkar mesin.

Page 17: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

17

1. CYLINDER HEAD

A. PENGGANTIAN KEPALA SILINDER (CILINDER HEAD REPLACEMENT)

Catatan : Ikuti prosedur overhaul dan spesifikasi mesin yang sedang dibongkar.

Melepas

1. Lepaskan intake dan exhaust manifold serta valve cover.

2. Baut Cylinder head dapat dilepaskan ketika mesin sudah dingin.

3. Tandai setiap rocker arm dan kelengkapan lainnya kemudian lepaskan dari

atas cylinder head. Semua komponen yang dilepas harus dipasang seperti

keadaannya semula.

4. Lepaskan baut cylinder head dengan prosedur yang ditentukan dalam buku

petunjuk. Secara umum dapat dilakukan dari arah tengah ke luar. Hal ini

dimaksudkan untuk mencegah cylinder head melengkung atau retak.

Page 18: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

18

Urutan melepas dan mengencangkan

Memasang

1. Pastikan semua permukaan dan baut cylinder head sudah bersih.

2. Periksa lubang baut cyl. Head pada cylinder block bersih dan kering untuk

mencegah kerusakan ketika baut dikencangkan. Bersihkan ulir baut untuk

menjamin momen pengencangan baut yang akurat.

3. Pasang cylinder head gasket pada cylinder block. Beberapa pabrik

merekomendasi penggunaan sealant sebelum pemasangan.

4. Pastikan bahwa semua lubang harus tepat. Jika terdapat tanda pada gasket,

maka tanda tersebut biasanya dipasang menghadap ke atas.

5. Pasang cylinder head tanpa merusak head gasket dan pastikan cylinder head

benar-benar duduk pada cylinder block. Beberapa pabrik biasanya

merekomendasi agar baut cylinder head dilapisi dengan sealant atau dilapisi

dengan oli mesin ketika akan dipasang.

6. Pasang baut cylinder head kemudian kencangkan sesuai prosedur dan

spesifikasi yang tepat.

Catatan : Beberapa pabrik memerlukan pengencangan kembali baut cylinder

head setelah waktu tertentu untuk mencegah kerusakan cylinder

head gasket.

7. Setel celah katup. (lihat cara menyetel katup).

B. PENYETELAN KATUP (VALVE ADJUSTMENT)

Pada buku spesifikasi kita dapat menemukan berapa besar celah katup,

bagaimana prosedur penyetelannya. Ikuti petunjuk pabrik apakah penyetelan

katup harus dilakukan dalam keadaan dingin atau hangat.

Page 19: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

19

Celah katup (valve clearance) diperiksa antara ujung rocker arm dan ujung

batang katup (valve stem) menggunakan feeler gauge.

Penyetelan dilakukan dengan cara memutar adjusting screw (1) sampai diperoleh

celah yang tepat kemudian mengencangkan lock nut (2).

C. CYLINDER HEAD OVERHAUL

Membongkar (Disassembly)

1. Beri tanda pada katup agar

tidak tertukar. Gunakan

valve spring compressor

untuk menekan valve

springs.

2. Lepaskan valve locks (1)

kemudian perlahan-lahan

regangkan valve spring compressor.

Page 20: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

20

3. Lepaskan retainer (2), valve spring, spring seat and valve. Tempatkan semua

komponen dengan aman dan teratur.

4. Bersihkan semua komponen sesuai petunjuk pada buku manual.

Memeriksa

Beberapa bagian penting cylinder head yang perlu diperiksa

1 Perubahan keadaan ruang bakar, katup isap dan katup buang apakah terdapat

korosi, retak serta terdapat kerak karbon.

2 Permukaan kepala silinder yang bersentuhan dengan blok. Apakah terdapat

bekas kebocoran gas dan air, serta terjadi perubahan bentuk.

3 Saluran-saluran air terdapat kotoran, kerak-kerak dan penyumbatan yang

menghambat aliran air.

4 Baut-baut pengikat apakah terjadi perubahan bentuk atau terjadi kerusakan

pada ulirnya.

5 Perhatikan dengan teliti terhadap ukuran,tebal, dan kondisi gasket kepala

silinder. Gantilah gasket kepala silinder setiap kali kepala silinder dilepas.

Page 21: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

21

Cylinder head and gasket

6 Keadaan katup dan kontak katup.

Apakah tepi daun katup (margin)

ketebalannya masih tepat dan

tidak terdapat kerusakan.

Kemudian periksa apakah kontak

katup terhadap dudukannya masih

keadaannya masih baik, demikian

pula terhadap keausan baji (valve

key).

Ketika membongkar mesin, maka

semua katup dan kelengkapannya

tidak boleh tertukar.

7 Celah antara batang katup (valve

stem) terhadap penghantarnya

(guide). Periksa apakah celahnya

masih dalam batas toleransi. Jika

tidak gantilah keduanya.

8 Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, korosi dan periksa pula

kemiringan dan tegangannya.

Page 22: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

22

2. PISTON DAN CONNECTING ROD

Melepas

1. Perhatikan tanda yang mungkin terdapat

pada bagian atas piston. Beberapa piston

mempunyai tanda berupa tanda panah atau

tanda "FRONT". Piston harus dipasang

dengan arah yang tepat.

2. Periksa nomor atau tanda pada connecting

rod dan cap-nya, apakah sesuai dengan

nomor silinder, karena connecting rod dan

cap harus dirakit dengan arah dan

pasangan yang sesuai untuk menjamin

bantalan (con. Rod bearing) dapat terkunci

dengan baik pada dudukannya. Tandailah

connecting rod dan cap jika diperlukan.

3. Lepaskan mur atau baut pengikat bearing

cap, kemudian lepaskan bearing cap.

4. Pasang stud protectors pada baut

connecting rod untuk melindungi dinding

silinder tergores ketika mengeluarkan

piston dan connecting rod. Pastikan bahwa

Page 23: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

23

tonjolan pada bagian atas dinding silinder (ridge) telah dibersihkan.

5. Tekan connecting rod dari bawah silinder menggunakan tangkai yang lunak.

Membongkar

1. Gunakan piston ring expander untuk melepas piston rings.

2. Lepaskan piston pin retaining rings. Pada jenis pressed type piston pins,

gunakanlah alat khusus (special fixtures), kemudian keluarkan piston pin dengan

prosedur yang benar untuk mencegah piston pecah atau berubah bentuk.

Membersihkan

Bersihkan karbon dan kotoran dari piston. Gunakan ring groove cleaner untuk

membersihkan semua kotoran dari alur piston ring (ring grooves). Pastikan ring

grooves benar-benar bersih untuk mencegah macetnya piston ring. Jangan mencoba

membersihkan piston menggunakan sikat baja (wire brush).

Memeriksa

1. Periksa kondisi piston dari keretakan, goresan, dan keausan.

2. Ukur diameter piston dan cocokkan dengan spesifikasi pabrik.

3. Ukur kondisi kebengkokkan dan kepuntiran connecting rod menggunakan alat

khusus (conncting rod alignment tool). Ganti semua komponen yang tidak

memenuhi spesifikasi.

Page 24: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

24

4. Ukur ketirusan, oval dan keausan

dinding silinder menggunakan cylinder

bore gauge atau dial indicator.

5. Ukur celah antara piston dan dinding

silinder.

6. Periksa alur piston ring dan ukur celah

piston ring

Merakit

1. Pilih piston dan connecting rod sesuai tanda yang telah diberikan. Pastikan tanda

pada bagian atas piston sesuai dengan nomor connecting rod dan cap-nya.

2. Lumasi piston pin dan rakit pada connecting rod. Pasang piston pin retainers

pada alurnya.

Memasang

1. Pasang upper insert connecting rod

bearings., kemudian berilah pelumasan

dengan oli mesin.

Page 25: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

25

2. Pasang lower insert bearings pada rod caps. Pastikan bearing tabs (locating lug)

duduk dengan baik.

3. Atur posisi celah piston ring menurut petunjuk pabrik.

4. Lumasi piston, piston rings dan dinding silinder.

5. Dengan menggunakan ring compressor, jepit piston ring dan perhatikan semua

ring tidak berputar.

6. Pasang pelindung plastik pada baut connecting rod.

7. Putar crankshaft hingga rod journal dari piston yang akan dipasang berada pada

titik mati bawah.

8. Pasang piston dan connecting rod

assembly. Pastikan tanda pada piston

menghadap arah depan mesin. Hati-hati

memasukkan piston ke dalam silinder

sampai bantalan connecting rod duduk

pada crankshaft journal.

9. Cabut pelindung plastik kemudian

pasang rod cap dan bearing-nya.

10. Kencangkan baut connecting rod sesuai prosedur dan spesifikasi mesin.

3. CRANKSHAFT DAN MAIN BEARINGS

Melepas (REMOVAL)

1. Beri tanda pada semua bearing (jika perlu)

sesuai lokasi silinder. Biasanya beberapa main

bearing caps telah diberi tanda agar tidak

tertukar saat nanti memasang kembali.

Page 26: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

26

2. Lepaskan baut main bearing cap, kemudian keluarkan main bearing caps.

3. Keluarkan crankshaft dengan hati-hati.

Membersihkan dan Memeriksa

1. Bersihkan seluruh bagian crankshaft menggunakan solvent.

2. Pastikan semua saluran-saluran oli (oil passages) tidak tersumbat dan bersih

dari kotoran-kotoran.

3. Periksa crankshaft dari kemungkinan bergores, retak dan aus.

4. Periksa permukaan tempat seal belakang crankshaft dari kemungkinan rusak

atau beralur.

5. Periksa crankshaft gear dari kerusakan.

Memasang

1. Pasang upper main bearing pada cylinder block. Pastikan lock tab duduk dengan

tepat dalam cylinder block.

2. Pasang bearing pada main bearing cap. Pastikan semua saluran oli (oil passages)

sejajar dengan lubang bantalan .

3. Pasang rear seal (jika dilepas).

4. Pastikan crankshaft journals bersih kemudian lumasi upper main dengan oli

mesin.

5. Pasang crankshaft dengan hati-hati.

6. Periksa setiap main bearing clearance

menggunakan plastigage.

7. Pasang main bearing caps pada tempatnya

semula.

8. Pasang rear seal in rear main bearing cap.

(jika dilepas).

Page 27: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

27

9. Pasang dan kencangkan semua baut sesuai momen spesifikasi. Catatan : setiap

kali mengencangkan baut main bearing cap putar crankshaft untuk memastikan

crankshaft berputar dengan lancar.

4. CYLINDER BLOCK

Pemeriksaan

1. Periksa block secara visual kemungkinan terdapat retak. Keretakan biasanya

terdapat pada bagian bawah silinder, main bearing saddles, dan water jackets.

2. Periksa semua ulir lubang baut cylinder head.

5. CAMSHAFT

Membersihkan dan memeriksa

1. Bersihkan camshaft.

2. Periksa cam lobes dan bearing journals dari goresan, retak atau pecah-pecah.

Gunakan micrometeruntuk mengukur diameter bearing journal.

3. Tempatkan camshaft pada "V" blocks kemudian ukurlah kebengkokkan poros

dengan dial indicator (lihat modul pemeriksaan camshaft).

4. Periksa tinggi angkat bubungan camshaft (cam lobe lift).

5. Periksa camshaft gear dari kerusakan dan keausan.

Memasang

1. Lumasi permukaan bantalan dan cam lobes menggunakan oli mesin kemudian

tempatkan camshaft dengan hati-hati.

2. Kencangkan baut pengikat sesuai spesifikasi.

3. Periksa end play dan backlash camshaft gear.

Page 28: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

28

B. MENJALANKAN MESIN

1. MENJALANKAN MESIN BARU Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan mesin yang masih baru

meliputi beberapa hal :

1. Periksa semua baut, kokohkan apabila ada yang longgar.

2. Periksa keadaan saringan udara, sebab umur mesin menjadi pendek apabila

saringan udara tidak dalam keadaan baik.

3. Pakailah minyak pelumas sesuai dengan yang tercantum pada buku pedoman

mesin.

4. Isi radiator dengan air yang bersih. Berilah larutan anti beku apabila ada

kemungkinan terjadi pembekuan air pendingin, khususnya pada waktu sedang

tidak dipakai.

5. Periksalah apakah tangki bahan bakar dan salurannya ada dalam keadaan

bersih kemudian isi dengan bahan bakar yang bersih.

6. Buang udara dari dalam saluran bahan bakar hingga injektor.

7. Periksa semua bagian-bagian mesin yang akan bergerak supaya dapat

diketahui apabila ada yang kurang baik atau rusak.

8. Sesudah mesin dapat di-start, panaskan mesin terlebih dahulu dalam keadaan

tanpa beban. Setelah itu barulah mesin dapat dibebani. Usahakan tidak

menjalankan mesin pada putaran tinggi. Demikian juga beban supaya dibatasi

pada 70 % -80 % dari beban nominalnya.

2. PEMERIKSAAN SEBELUM STARTING 1. Periksa jumlah minyak pelumas dengan menggunakan deep stick yang ada pada

mesin. Lakukan pengamatan berulang kali sehingga yakin akan jumlah minyak

pelumas yang ada. Jika keadaannya berkurang, tambahkan dengan minyak

pelumas yang sejenis.

Page 29: Buku Informasi Overhaul

Information Book – Overhaul & Pengukuran

Hari Krismanto - P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik I Tingkat Menengah -2008 –

29

2. Periksa keadaan air pendingin, tambahkan atau ganti jika perlu.

3. Periksa jumlah bahan bakar dalam tangki. Jumlah bahan bakar harus dapat

mencukupi kebutuhan sehingga mesin tidak akan mati karena kehabisan bahan

bakar. Apabila mesin sudah lama tidak dijalankan, maka sebelum mesin di-

start buang udara (air bleeding) dari sistem bahan bakar.

4. Periksa hubungan listrik dari battery ke motor starter, atau tekanan udara

yang diperlukan untuk men-start.

5. Periksa apakah mesin sudah tidak tidak dibebani, mesin tidak boleh dibebani

dalam keadaan di-start.

3. PEMERIKSAAN SETELAH MESIN DAPAT DI-START Prosedur me-start mesin biasanya diberikan dalam buku pedoman menjalankan

mesin, maka ikutilah petunjuk yang sudah diberika itu.

Setelah mesin dapat di-start, jalankan mesin pada putaran sedang tanpa beban

selama kurang lebih 5 menit sampai mesin mencapai suhu normal. Sementara itu

perhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Tekanan minyal pelumas. Setiap mesin mempunyai nilai berapa besarnya

tekanan tersebut, namun secara umum berkisar 2 – 4 kg/cm2.

2. Bunyi dan getaran. Biasanya mesin berbunyi keras pada awal start dan

berangsur-angsur hilang setelah mesin panas.

3. Warna gas buang

4. Kebocoran air atau minyak pelumas.

4. MEMATIKAN MESIN Jangan mematikan mesin dengan tiba-tiba. Lepaskan bebannya terlebih dahulu

secara berangsur-angsur, kemudian biarkan mesin bekerja tanpa beban pada

putaran rendah sekitar 5 menit, kemudian mesin boleh dimatikan.