Buku bus sekolah
-
Upload
pandirambo900 -
Category
Government & Nonprofit
-
view
97 -
download
0
Transcript of Buku bus sekolah
1
KATA PENGANTARMerupakan hal yang sangat patut dan seharusnya, aparatur
Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat mengucapkan Puji dan
Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusun dan terbitnya buku
ini yang merupakan karya yang lahir untuk mendokumentasikan inovasi
yang telah diterjemahkan secara nyata di tengah-tengah masyarakat
Kabupaten Pakpak Bharat.
Buku ini secara eksplisit menyajikan salah satu program yang
merupakan terobosan baru dalam bidang pendidikan di Kabupaten
Pakpak Bharat, yaitu Pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kaseayang
mendapat apresiasi dari masyarakat. Merupakan komitmen yang terus
dijaga oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat untuk terus
berkreasi dan berinovasi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik,
merata, dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, sehingga
Kabupaten Pakpak Bharat dengan segala sumber daya yang dimiliki
dapat bersaing dan mengejar ketertinggalannya dalam waktu yang tidak
lama lagi.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati
Pakpak Bharat, atas dorongan dan saran yang diberikan untuk
perbaikan buku ini, dan kami juga menyadari bahwa buku ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami tetap menerima sumbangsih
pemikiran untuk penerbitan buku program-program lainnya.
Akhirnya kami berharap, semoga buku ini dapat memberi
inspirasi kepada para pembaca, khususnya dalam usaha
penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik. Terimakasih.
2
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.............................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................... 2
KATA SAMBUTAN KEPALA DAERAH.................................. 4
RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………….. 5
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 7
A. Latar Belakang................................................................ 8
B. Maksud Dan Tujuan………………….…………............... 8
C Ruang Lingkup................................................................ 9
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH KABUPATEN
PAKPAK BHARAT………………………………………………
10
A. Visi Dan Misi Kabupaten Pakpak Bharat........................ 11
B. Kondisi Geografi.............................................................. 12
C. Administratif....................................................................
D. Kependudukan................................................................
E. Permasalahan dan Tantangan........................................
BAB III PENYELENGGARAAN BUS SEKOLAH GRATIS
ASA KASEA……………………………………………………...
5
A. Bus Gratis Sebagai Sebuah Solusi................................. 25
B. Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea.......... 30
BAB IV MANFAAT DAN DAMPAK ………………….............. 40
A. MANFAAT………………………….……………………….. 45
B DAMPAK……………………………………………………. 47
3
BAB V PROSEDUR PENYELENGGARAAN BUS
SEKOLAH GRATIS ASA KASEA..........................................
50
A. Prosedur Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea………………………………………………………….
B. Prosedur Supir dan Pembantu Supir Bus Sekolah Gratis
Asa Kasea…………………………………………………….
C. Prosedur Monitoring dan Evaluasi…………………………
51
52
52
BAB VI PENUTUP……..………………………………………..
Lampiran :
A. Peraturan Bupati Pakpak Bharat tentang
Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
B. Juknis Penyeleggaraan Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea
C. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pakpak Bharat tentang Rute Bus
Sekolah
D. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pakpak Bharat tentang Supir Bus
Sekolah
4
BUPATIPAKPAKBHARATKATASAMBUTAN
Merespon situasi dan kondisi lingkungan yang cepat berubah,sebagai subjek dano bjek pembangunan kita dituntut agar mampu bertindaksecaraa daptif, taktis, sistematis, dan profesional sesuai dengan porsi dankapasitas yang dimiliki. Menyadari pentingnya peran Dinas PendidikanKabupaten Pakpak Bharat sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan,pemberian motivasi dan penekanan arah-arah kebijakan dari kepaladaerah khususnya dalam bidang pendidikan harus tepat sesuai denganarah kebijakan nasional, pertimbangan wilayah dan kebutuhan pendudukserta dengan tetap memperhatikan kearifan budaya lokal.
Dengan berbagai pertimbangan di atas, diinterpretasilah satuprogram yang diformulasikan dalam bentuk Penyelenggaraan BusSekolah Gratis Asa Kaseadi Kabupaten Pakpak Bharat. Program initernyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat kabupaten PakpakBharat serta apresiasi dari masyarakat kabupaten lain dan para pemerhatipendidikan, sehingga dirasa perlu mendokumentasikan konsep program inisecara komprehensif.
Seiring dengan itu,saya menyambut gembira penerbitan buku iniyang menyajikan Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea.Penerbitan buku ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yangkonstruktif dalam usaha pencapaian pendidikan yang lebih baik danmerata, karena informasi yang disajikan telah memberikan manfaatmaupun dampak yang terbukti dan teruji, sehingga komitmen KabupatenPakpak Bharat untuk membangun negeri dari daerah tertinggal teraplikasisecara berkesinambungan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibatdan berharap tetap menjaga kualitas dalam semua kegiatan dokum en tas iseh ingga la yak d igunakan sebaga i bahan pen ye lenggaraanprog ram yang sam a.
BUPATI PAKPAK BHARAT
REMIGO YOLANDO BERUTU
5
RINGKASAN EKSEKUTIFKabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah otonom baru yang
terbentuk berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten
Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.
Sebagai Kabupaten baru, Pakpak Bharat terus mengeksplorasi
kemampuannya untuk memajukan seluruh sektor dalam rangka menuju
masyarakat yang sejahtera (Nduma), termasuk sektor Pendidikan yang
secara tegas dalam UUD 1945 mengamanahkan bahwa memperoleh
pendidikan adalah hak setiap orang, kemudian secara universal hal
yang sama juga diakui oleh PBB.
Menyadari arti pentingnya pendidikan, serta dilatarbelakangi
oleh kondisi perekonomian, pertimbangan geografis dan aspek
demografi, maka berbagai terobosan baru dengan kualitas yang
matang, akurat, efektif, efisien dan akuntabel terus dikreasi oleh Dinas
Pendidikan yang merupakan ujung tombak penyelenggaraan
Pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat.
Salah satu terobosan tersebut adalah pengadaan Bus Sekolah
Gratis Asa Kasea yang lahir untuk menjadi solusi masalah yang selama
ini dianggap mempersulit akses untuk memperoleh pendidikan. Kondisi
Geografis, aspek perekonomian masyarakat yang secara umum masih
minim, kemudian pertimbangan demografi menjadi argumen kuat untuk
pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea.
Penyelenggaraan program ini tentunya harus diorganisasikan
dengan matang, untuk itu Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat
juga membekali program ini dengan Peraturan Bupati sebagai landasan
6
hukumnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pendukung
terjaminnya layanan sampai kepada pembagian rute bus untuk
menjamin bahwa Bus Sekolah Gratis Asa Kaseamenjangkau siswa-
siswa yang jaraknya ke sekolah jauh.
Pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea diharapkan
memberikan manfaat bagi penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten
Pakpak Bharat sehingga berdampak pada kualitas SDM bahkan
penekanan pengeluaran masyarakat.
7
BAB
1PENDAHUHULAN
8
A. LATAR BELAKANGDalam proses pendidikan dibutuhkan sarana
sebagaiupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu
sarana pendidikan yang diperlukan adalah Bus Sekolah. Bus
Sekolah sebagai alat pendidikan menyediakan fasilitas
angkutan antar jemput siswa/i untuk semua jenjang
pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan
ketersediaan Bus Sekolah dapat mempermudah siswa untuk
sampai kesekolah. Karena pentingnya fungsi bus sekolah ini
bagi institusi pendidikan, dalam hal ini siswa, maka diperlukan
jaminan atas penyelenggaraan Bus Sekolah. Salahsatu upaya
pemerintah untuk menjamin penyelenggaraanBus Sekolah
pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat membuat suatu
kebijakan dengan mengeluarkan Peraturan Bupati tentang
Penyelenggaraan Bus Sekolah.
B. MAKSUD DAN TUJUANTujuan penulisan Buku KebijakanBus Sekolah Gratis
Asa Kaseaini adalah untuk :
1. untuk mendorong terlibatnya stakeholder dalammaksimalisasi tujuan kebijakan dengan program yangmemadai.
2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan DinasPendidikan dalam upaya keberlangsungan danpengembangan kebijakan mendatang.
3. sebagai program prioritas yang dilaksanakan oleh
9
Dinas Pendidikan dengan meminimalisir fragmentasidalam pelaksanaannya sehingga kebijakan mencapaisasaran secara tepat.
4. untuk mendorong partisipasi aktif stakeholder dalamrangka pengembangan kebijakan Ianjutan.
C. RUANG LINGKUPAgar lebih fokus dan terarah, maka lingkup
Penulisan Buku ini dibatasi hanya pada Penyelenggaraan
Bus Sekolah Di Kabupaten Pakpak Bharat. Penulisan Buku
ini diarahkan pada upaya untuk mengetahuiimplementasi
kebijakan Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
Di Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan demikian akan dapat
diketahui besaran, luas cakupan, pemanfaatan Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea dan implementasinya di
lapangan. Untuk melengkapi data, penulisan Buku ini juga
berusaha mendapatkan informasimaupun masukan dari
berbagai SKPD maupunLembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), dan tokoh masyarakat serta pihak lainyang terkait
dan relevan.
10
BAB
2GAMBARAN UMUM DAERAH
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
11
2.1. VISI DAN MISI KABUPATEN PAKPAK BHARATVisi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharatyang Sejahtera serta Kepemimpinan yang Adil danDemokratis dan Pemerintahan yang Profesional yangBerfokus kepada Peningkatan PerekonomianMasyarakat, Sumber Daya Manusia (SDM), IlmuPengetahuan dan Teknologi serta Kesehatan denganmenjungjung Tinggi Nilai Budaya Pakpak dan Agama”.Untuk mencapai Visi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
tentu harus melalui misi yang diemban. Adapun Misi
tersebut sebagai berikut:
1) Mewujudkan percepatan peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat;
2) Mewujudkan pemerintahan yang profesional, kreatif
dan fasilitator;
3) Meningkatkan dan memantapkan kualitas pendidikan
masyarakat;
4) Meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat;
5) Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan
pemerintah, atasan dan kerjasama saling
menguntungkan dalam peningkatan aksesibilitas
dengan daerah lain khususnya yang berbatasan
12
langsung;
6) Meningkatkan iklim kerterbukaan dan partisipatif dalam
sistem sosial dan birokrasi;
7) Meningkatkan sinergitas para pihak pemberdayaan
masyarakat;
8) Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran
perempuan dalam pembangunan;
9) Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan
hukum secara konsisten dan konsekuen;
10) Mengembangkan hubungan yang dinamis dengan
masyatakat perantau;
11) Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam
kebijakan publik;
12) Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam
menggali sumber Pendapatan Asli Daerah.
Berdasarkan misi yang ke-3 yaitu Meningkatkan dan
memantapkan kualitas pendidikan masyarakat maka
Bupati Pakpak Bharat memiliki komitmen untuk
menyelenggarakan pendidikan yang mampu
menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, dan
sudah cukup banyak usaha yang dilakukan Pemkab
Pakpak Bharat, sebagaimana program yang telah
disebutkan diatas.
13
Secara umum, sejak dijalankannya program-
program yang terkait dengan usaha untuk melakukan
pembangunan di bidang pendidikan, banyak manfaat
positif yang dihasilkan atas usaha yang dilakukan oleh
Pemkab Pakpak Bharat. Apabila kita lihat, manfaat
tersebut ada yang secara langsung dirasakan oleh peserta
didik maupun orang tua. Ada juga manfaat lainnya yang
tidak disadari ternyata berkaitan dengan keselamatan
berlalu lintas maupun berkaitan dengan kesehatan
lingkungan.
2.2. KONDISI GEOGRAFIS.Kabupaten Pakpak Bharat sebagai hasil pemekaran
dari Kabupaten Dairi, terletak pada garis 2015’00” – 3032’00”
Lintang Utara dan 90000’-98031’ Bujur Timur. Sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Dairi, Sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, Sebelah
Selatan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan
sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Singkil.
Luas Keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah
1.218,30 km2 yang terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan
Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sietellu Tali Urang
Jehe, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Tinada,
Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Pergetteng-getteng
14
Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Kabupaten Pakpak Bharat
dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki
keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga
merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup
menjanjikan.
15
Tabel 1. LetakGeografiMenurutKabupaten/Kota
Kabupaten/Kota LintangUtara BujurTimur
Kabupaten:1.Nias 0012'00''-1032'00" 97000'-98000'2.MandailingNatal 0010'00''-1050'00" 98050'-1000103. TapanuliSelatan 0002'00''-2003'00" 98049'-100022'4. TapanuliTengah 1011'00''-2022'00" 98007'-98012'5. TapanuliUtara 1020'00''-2041'00" 98005'-99016'6. TobaSamosir 2003'00''-2040'00" 98056'-99040'7.LabuhanBatu 1026'00''-2006'11" 97007'-98053'8.Asa h a n 2003'00''-3026'00" 99001'-100000'9.Simalungun 2036'00''-3018'00" 98032'-99035'10.Da i ri 2015'00''-3000'00" 98000'-98030'11.Ka ro 2050'00''-3019'00" 97055'-98038'12.DeliSerdang 2057'00''-3016'00" 98033'-99027'13.L a n gk a t 3014'00''-4013'00" 97052'-98045'14.PakpakBharat 2015'00''-3032'00" 96000'-98031'15.HumbangHasundutan 2001'00''-2020'00" 98010'-98058'16.NiasSelatan 0012'00''-1032'00" 97000'-98000'17.Samosir 2024'00''-2048'00" 98030'-99001'18.SerdangBedagai 2057'00''-3016'00" 98033'-99027'Kota:19.Si b o l ga 1044'00'' 98047'20.TanjungBalai 2058'00'' 99048'21.PematangSiantar 3001'09''-2054'00" 99006'-99001'22.TebingTinggi 3019'00''-3021'00" 98011'-98021'23.Med a n 2027'00''-2047'00" 98035'-98044'24.Bi n ja i 3031'40''-3040'22" 98027'-98032'25.P.Sidempuan 1018'00''-1029'00" 99013'-99021'
Sumber : BPS (Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2014).
16
2.3. AdministratifDengan ditetapkannya UU Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat
dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara,
maka Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu kabupaten yang
dimekarkan dari Kabupaten Dairi pada Tahun 2003.
Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka Luas
wilayahnya sekarang menjadi 2.497,72 KM2 terdiri dari 8
kecamatan (52 Desa), dengan rincian sebagai berikut :
1. Kecamatan Salak;
2. Kecamatan Kerajaan;
3. Kecamatan STTU Jehe;
4. Kecamatan STTU Julu;
5. Kecamatan PGGS;
6. Kecamatan Tinada;
7. Kecamatan Siempat Rube;
8. Kecamatan Pagindar.
2.4. KependudukanDipertengahan tahun 2013, hasil proyeksi jumlah penduduk
Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebanyak 50.954 jiwa.Sebanyak
50.954 penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di delapan
Kecamatan dan 52 desa, persentase terbesar berada di
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu 23,32% (9.827 jiwa)
sedangkan persentase terkecilada di Kecamatan Pagindar yaitu
17
2,97%(1.250jiwa).
Berdasarkan data peserta didik pada tahun 2014 untuk
jenjang jumlah siswa Tingkat SD sebanyak 6.530 orang, SMP
sebanyak 2978 orang, SMA 1586 orang dan SMK 785 orang
yang jumlah keseluruhannya adalah 11.879 orang, walaupun
belum secara keseluruhan terjangkau oleh bus sekolah tetapi
sudah mengutamakan jarak tempuh yang paling jauh dari
hunian masyarakat.
Tabel 2. JumlahMuridSD, SMP dan SMA/SMK se Kab. Pakpak Bharat
Sumber Data : Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat
NO KECAMATAN SD SMP SMA/SMK
1 Salak 1.263 619 566
2 Sitellu Tali Urang Jehe 1.502 654 370
3 Pagindar 232 95 0
4 Pergetteng-Getteng Sengkut 445 348 215
5 Sitellu Tali Urang Julu 543 195 785
6 Kerajaan 1.183 638 307
7 Tinada 621 134 128
8 Siempat Rube 741 295 0
18
0500
100015002000
Grafik 1. Jumlah Siswa SD, SMP, SMA/SMK
SD SMP SMA
2.5. Permasalahan dan Tantangan
Sektor pendidikan menjadi salah satu fokus perhatian
pemerintah pusat, sehingga tiap tahunnya dialokasikan
anggaran sebesar 20% dari jumlah APBN. Demikian juga di
daerah, termasuk kabupaten Pakpak Bharat yang
mengalokasikan diatas 20% dari jumlah APBD tiap tahunnya
untuk sektor pendidikan. Alokasi anggaran tersebut dapat
dilihat pada diagram berikut:
19
-50,000,000,000.00
100,000,000,000.00150,000,000,000.00200,000,000,000.00250,000,000,000.00300,000,000,000.00350,000,000,000.00400,000,000,000.00
2011 2012 2013
Grafik 2. Anggaran Pendidikan (Jutaan)
Sumber Sumber Data : DIPPEKADE KAB. PAKPAK BHARAT
Dengan anggaran yang cukup besar, berbagai program
dilaksanakan secara berkesinambungan maupun bertahap,
karena disadari bahwa hasil dari program yang diterjemahkan
ke dalam kegiatan tidak diperoleh saat itu juga, tetapi
manfaatnya akan diperoleh beberapa tahun ke depan.
Untuk memformulasikan arah yang ingin dicapai dari
rangkaian program yang dilaksanakan, maka ditentukan target
jangka panjang yang menampung seluruh indikator
keunggulan dari esensi sumber daya manusia.
Sebagai bentuk untuk mewadahi rencana di atas, maka
ditetapkan kebijakan penyelanggaraan Bus Sekolah Gratis
Asa Kasea sebagai arah kebijakan dari pendayagunaan
tenaga,pikiran dan anggaran yang dimiliki saat ini.
20
Penyelanggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea melalui
sektor pendidikan memiliki tantangan tersendiri. Tetapi
walaupun demikian, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
tetap memiliki komitmen untuk memperbaiki penyelenggaraan
pendidikan dan meminimalisir tantangan dan hambatan yang
dihadapi. Hal ini dilakukan karena, Bupati Pakpak Bharat,
Remigo Yolando Berutu menyadari betapa pentingnya kualitas
SDM yang mampu bersaing dalam usaha pembangunan
daerah kedepannya. Sebagaimana yang selalu diungkapkan
bahwa tidak ada daerah yang tertinggal, tetapi pola pikirlah
yang tertinggal.
Hambatan dan tantangan tersebut antara lain keadaan
geografis serta keterbatasan infrastruktur penunjang,
banyaknya masyarakat yang tidak mampu secara finansial
untuk bisa mengenyam pendidikan. Untuk mengatasi masalah
ini, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mengeluarkan
beberapa program untuk menjadi solusi terhadap beberapa
tantangan dan hambatan yang dihadapi, antara lain
pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea bagi para siswa.
Dengan berjalannya program ini, peningkatan jumlah peserta
didik mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Sejak
dimulainya program ini, yakni pada tahun 2009, secara umum
telah mampu meningkatkan angka partisipasi pendidikan.
21
Tabel 3.Data APK dan APM 5 tahun terakhir
Tingkat
Pendidikan
APM APK
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
SD 95,05 96,55 97,89 98,07 99,08 97,04 99.24 100,04 100,37 111,81
SLTP 80,60 82,06 84,32 92,32 98,06 86,02 87,05 89,70 99,70 109,33
SLTA 70,05 72,60 75,92 90,65 98,47 71,01 73,57 79,35 84,40 99,71
Sumber : Profil Pendidikan Dinas Pendidikan Kab. Pakpak Bharat
22
BAB
3PENYELENGGARAAN BUS GRATIS
23
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang
dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi
intelektual, sikap, dan keterampilan demi turut terlibat dan
berperan-serta dalam peradaban. Setiap orang pastinya
memerlukan pendidikan untuk menjalani kehidupan ditengah-
tengah masyarakat dalam lingkungan apapun. Pendidikan
tersebut tentunya harus disalurkan dengan tepat melalui
system tertentu. Adapun yang disebut dengan system kegiatan
pendidikan adalah suatu system kemasyarakatan yang
kompleks dan diletakkan sebagai suatu usaha bersama untuk
mememnuhi kebutuhan pendidikan dalam rangka demi
membangun dan mengembangkan diri (Banathy, 1992:175).
Hak memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat adalah
tuntutan yang harus diusahakan dan dipenuhi oleh Negara
atau pemerintah. Oleh sebab itu, Negara/pemerintah
mempunyai kewajiban untuk menyediakan serta
menyelenggarakan akses pendidikan bagi masyarakat.
Dengan kata lain, setiap warga Negara berhak untuk
memperoleh pendidikan yang layak karena setiap orang
memiliki hak atas pendidikan yang berdasarkan pada prinsip
kebebasan, moralitas dan solidaritas umat manusia (Tiburcio,
2001:159).
Sudah seharusnya Negara menempatkan pendidikan
24
sebagai salah satu sektor utama yang harus dijadikan sebagai
salah satu sector utama yang harus dijadikan sebagai prioritas
untuk dikedepankan. Bagaimanapun juga, pendidikan adalah
pilar kokohnya suatu Negara dan oleh karena itu, kebutuhan
pendidikan bagi setiap orang harus menjadi perhatian utama
bagi pemerintah.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 Ayat 1
dan 2 menegaskan bahwa setiap warga Negara berhak
mendapatakan pendidikan. Tak hanya itu, UUD 1945 juga
mengamanatkan bahwa pemerintah harus memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk
memperoleh pendidikan, tanpa melihat latar belakang social,
ekonomi, gender, dan geografis.
Hak bagi setiap manusia untuk memperoleh pendidikan
juga ditegaskan dalam Pasal 26 Deklarasi Universal yang
dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangasa (PBB). Pasal
26 Deklarasi Universal PBB tentang hak Atas Pendidikan
mencakup 3 (tiga) poin penting.
Pertama, setiap orang berhak memperoleh pendidikan
dengan cuma-cuma, setidak-tidaknya untuk tingkatan sekolah
rendah dan pendidikan menengah. Pendidikan terendah harus
diwajibkan, sedangkan pendidikan tehnik dan kejuruan harus
dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua orang
25
berdasarkan kecerdasan (Shuttleworth, 2008:27).
Kedua, pendidikan harus ditujukan kearah
perkembangan pribadi yang seluas-luasnya serta untuk
mempertebal penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM) dan kebebasan yang mendasar. Pendidikan harus
menggalakkan saling pengertian, toleransi, dan persahabatan
di antara semua bangsa, kelompok ras maupun agama, serta
harus memajukan kegiatan PBB dalam memelihara
perdamaian.
Ketiga, orangtua adalah pihak yang mempunyai hak
utama dalam memilih jenis pendidikan yang akan diberikan
kepada anak-anaknya.
UNESCO (United Nations Education, Scientific and
Cultural Organization), badan khusus PBB di bidang
pendidikan, pengetahuan dan budaya, telah merumuskan
Empat Pilar Pendidikan (Four Pillars of Education) yaitu
Learning to live together, learning to know, learning to do, dan
learning to be (Singh, 2011:60). Keempat pilar pendidikan ini
oleh UNESCO disembut sebgai empat soko guru pendidikan di
abad ke 21 untuk menghadapi arus informasi dan kehidupan
yang terus-menerus berubah.
Sementara itu, pendidikan menengah menjadi standar
minimal bagi setiap warga Negara dalam memperoleh fasilitas
26
pendidikan. Salah satu poin dalam Pasal 26 Deklarasi
Universal yang dirumuskan oleh PBB menyebutkan bahwa
setiap orang berhak memperoleh pendidikan secara cuma-
cuma, setidaknya untuk tingkatan rendah atau pendidikan
menengah. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai hak
dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang layak. Akan tetapi, sampai detik ini belum semua
masyarakat berkesempatan menyelesaikan jenjang sekolah
formal karena berbagai factor penyebab, antara lain karena
alasan ekonomi, masih kurangnya kesadaran orangtua akan
pentingnya pendidikan, dan factor dari diri sendiri yang
membuat seseorang tidak mau melanjutkan sekolah. Orang
tua wajib meyakinkan anaknya bahwa sekolah adalah prioritas
utama. Hak untuk memperoleh pendidikan adalah suatu
keharusan, bukan sebaliknya.
Jika hal demikian diabaikan, maka akan menjadi
benang kusut yang susah diurai. Padahal, pendidikan adalah
wahana untuk memperluas akses dan mobilitas social dalam
masyarakt, baik vertical maupun horizontal. Pendidikan juga
merupakan salah satu instrument untuk memberantas
kemiskinan, sejauh apa yang diperoleh peserta didik relevan
dengan kebutuhan hidup mereka. Artinya, sudah seharusnya
pendidikan tetap menjadi saka guru kehidupan berbangsa.
27
Sumbangan nyata pendidikan pada proses
pembangunan menyangkut wilayah dalam skala makro dan
mikro. Bagaimanapun, pendidikan merupakan upaya agar
peserta didik menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan
bermoral tinggi. Pendidikan menyiapkan manusia sebagai
sumber daya, atau sebagai kunci pembangunan. Kesuksesan
pembangunan sangat tergantung pada manusianya. Selain itu,
pendidikan akan menghasilkan manusia yang baik, yaitu
manusia yang dapat mempengaruhi lingkungan dimana dia
berada. Aktivitas pendidikan menunjang pengembangan dan
pengisian bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat
hidup orang banyak, dan mampu bersaing dalam kancah
kehidupan bangsa-bangsa di dunia.
A. BUS GRATIS SEBAGAI SEBUAH SOLUSIPenyelenggaraan bus gratis oleh Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat tentunya telah melalui kajian yang
matang dengan berbagai pertimbangan mendasar dan faktual.
Pertimbangan dari sudut pandang pemerintah ini ternyata
masih berkembang lebih luas lagi setelah kebijakan
penyelenggaraan bus gratis dilaksanakan, dimana masalah
yang tidak terjangkau sebelumnya muncul ke permukaan.
Pertimbangan dari sudut pandang pemerintah secara garis
28
besar terbagi atas dua.
Pertimbangan pertama yaitu sarana/prasana seperti
minimnya alat transportasi umum dan terbatasnya jumlah
sekolah pada jenjang menengah dan atas, itupun
terkonsentrasi di daerah tertentu yang jaraknya jauh dari
daerah sekitarnya (hinterland), sehingga hampir semua
sekolah oleh peserta didik harus ditempuh dengan berjalan
kaki. Hal ini berdampak terhadap motivasi siswa/i dan orang
tua untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Pertimbangan kedua yaitu untuk menekan pengeluaran
masyarakat. Dengan adanya bus gratis maka pengeluaran
para orang tua untuk ongkos anak-anaknya ke sekolah dapat
di gunakan atau dialihkan ke sektor pengeluaran lainnya yang
dianggap penting apalagi produktif. Tetapi yang paling
diharapkan adalah para orang tua dapat menabung
(mempunyai saving) yang dapat digunakan nantinya untuk
keperluan yang lebih besar.
Kemudian dilihat dari sisi regulasi, hal utama dari
penyelenggaraan bus gratis adalah untuk meningkatkan
layanan pendidikan dalam memperluas akses pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan sebagaimana di
amanatkan pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
29
Sebelum adanya Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea
Peserta didik tidak terjamin
kedisiplinannya untuk sampai
di sekolah, karena 80%
peserta didik ke sekolah dengan berjalan kaki yang jarak
tempuhnya rumah ke sekolah bervariasi antara 1 km sampai
dengan 11 km sedangkan peserta didik yang lain diantar
dengan sepeda motor oleh orang tuanya dan naik becak.
Gambar 1. Kondisi Siswa SMA N 1 Salak yang harus berjalan kaki
saat pulang sekolah karena keterbatasan
angkutan umum
30
Tabel 4. JumlahKendaraanBermotor Jumlah TerdaftarMenurutJenisnyadiKabupatenPakpakBhmoarat
2013
JenisKendaraanJumlah
MobilPenumpang
MobilBus
MobilGerobak
SepedaMotor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Januari/January 1 - 26 178 205
Pebruari/February 14 - 10 153 177
Maret/March 15 - 4 139 158
April/April 16 - 11 144 171
Mei/May 13 - 14 128 151
Juni/June 10 - 7 101 118
Juli/July 22 - 12 14 182
Agustus/August 9 - 7 102 118
September/September
19 - 10 159 188
Oktober/October 24 - 7 168 199
Nopember/November 29 - 19 163 211
Desamber/December 41 4 5 199 249
Jumlah/Total 213 4 132 1648 1997
Sumber: DinasPendapatanUPT Pakpak BharatSource: Dinas PendapatanUPT Pakpak Bharat
27
Perjalanan menuju sekolah adalah salah satu
tahap perjuangan saat menuntut ilmu. Maka dari itu,
dalam aspek ini
lingkungan
sosial dengan
status apapun
tentunya punya
cara dalam
menempuh
perjalanan ke
sekolah. Untuk anak dengan status keluarga
berkecukupan mungkin untuk menempuh perjalanan ke
sekolah dengan memakai fasilitas kendaraan yang
diberikan orangtuanya. Sedangkan untuk anak yang
status keluarganya biasa saja akan menggunakan
fasilitas umum yang ada bahkan dengan berjalan kaki.
Khususnya untuk anak-anak sekolah di pedesaan hal ini
sudah menjadi masalah pelik dari dulu, walaupun
sepertinya tidak menjadi masalah karena memang
mayoritas anak sekolah di pedesaan pasti jalan kaki.
Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa hambatan yang
mereka hadapi banyak seperti cuaca, keamanan,
keterlambatan dan stress akibat suasana jalan yang sulit
Gambar 2. Siswa/I yang harus berjalan kaki saat pulang sekolah
28
dilalui sehingga akan mengganggu kondisi anak saat
belajar di kelas.
Kondisi anak sekolah dari status sosial
berkecukupan atau masyarakat biasa saja tetap ada
resiko tentang perjalanan anak saat pergi dan pulang
sekolah tersebut. Untuk anak yang memperoleh fasilitas
kendaraan pribadi dari orangtuanya, mungkin rentan
mengalami kecelakaan karena konsentrasi anak terbagi
antara pelajaran sekolah dan fokus berkendara, syarat
kepemilikan SIM juga belum terpenuhi. Sedangkan untuk
anak yang menggunakan angkutan atau berjalan kaki,
ada kecenderungan terjebak susahnya mendapat
kendaraan umum yang nyaman, terbatasnya jumlah
transportasi umum, terlambatnya sampai ke sekolah
karena harus berjalan kaki. Untuk mengurangi hal
tersebut diperlukan alat transportasi yang dapat melayani
siswa sekolah untuk berangkat dan pulang sekolah
Melihat permasalahan ini Dinas Pendidikan melihat
perlunya solusi yang konstruktif, efektif, efisien dan
akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan) serta tetap
dalam kerangka visi dan misi kabupaten Pakpak Bharat.
Untuk itu Dinas Pendidikan mengumpulkan data melalui
penyebaran angket yang diisi oleh peserta didik dengan
29
fokus pertanyaan jarak tempuh ke sekolah, jam
keberangkatan, jam tiba di sekolah, biaya transportasi,
dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi apabila berjalan
kaki menuju sekolah maupun menggunakan transportasi
umum.
Pengadaan bus sekolah merupakan ide yang
sangat tepat melihat letak geografis sekolah pada jenjang
SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Kabupaten Pakpak Bharat
yang sebagian besar tidak terletak pada jalur stategis
yaitu jauh dari pemukiman penduduk.
Sedangkan sebagian lagi terkonsentrasi di daerah
tertentu yang siswanya berasal dari berbagai daerah
sekitarnya. Pengadaan bus sekolah ini dimulai pada
tahun 2009 hingga tahun 2013.
Dengan adanya
fasilitas Bus
Sekolah Gratis
Asa Kasea ini,
anak sekolah
bisa pergi dan
pulang sekolah dengan aman, nyaman, hemat dan
selamat sampai tujuan, dimana Dengan fasilitas Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea ini diharapkan seluruh anak
Gambar 3. Siswa/I menaiki Bus Sekolah pada saat Pulang Sekolah
30
sekolah dari berbagai penjuru di Kabupaten Pakpak
Bharat mendapat akses yang sama dalam hal transportasi
untuk memperoleh pendidikan.
Gambar 4. Bupati Pakpak Bharat saat Launching Bus Sekolah Gratis Asa Kasea di SMK N 1
Pergetteng-getteng Sengkut Salak
Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
bagi para siswa di berbagai jenjang pendidikan yang terus
beroperasi di kecamatan Kabupaten Pakpak Bharat,
dimana program ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
poin dari tujuan didirikannya Negara Indonesia
sebagaimana yang terdapat pada pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alinea keempat, ialah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Semenjak berdirinya bangsa ini, para
pendiri negeri ini telah menaruh perhatian yang sangat
31
besar untuk bisa menyelenggarakan pendidikan di
Indonesia yang bukan hanya berkualitas baik, tetapi
jugadapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan itu adalah adanya
komitmen yang dimiliki baik oleh pemerintah tingkat
pusat, provinsi, maupun daerah, untuk menyelenggarakan
pendidikan yang dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat.
Secara garis besar, implementasi dari
pembangunan pendidikan yang ada di Kabupaten Pakpak
Bharat diturunkan kedalam beberapa program
diantaranya Bus Sekolah Gratis Asa Kasea untuk
berbagai jenjang pendidikan. Untuk bisa menjalankan
program-program tersebut, Pemkab Kabupaten Pakpak
Bharat tetap berkomitmen untuk mengalokasikan 20%
dari anggarannya untuk menunjang pelaksanaan
pendidikan tiap tahunnya. Sebagian dari alokasi dana
20% anggaran Dinas Pendidikan tersebut dialokasikan
untuk penyelenggaraan Bus Sekolah sebagai berkut.
32
2011 2012 2013
7 2,450,352 ,040.0 0
97,178,95 8,242.00
111,151 ,666,12 5.00
184,600,000.00 246,720,000.00 284,302,000.00
Alokasi Anggaran Disdik Alokasi Anggaran BUS
Grafik 3. Alokasi Anggaran Bus
B. PENYELENGGARAAN BUS SEKOLAH GRATIS ASAKASEA
Bus Sekolah Gratis
Asa Kasea digunakan
oleh seluruh peserta didik
mulai dari jenjang
pendidikan SD, SLTP, dan
SLTA. Pengadaan bus
sekolah merupakan suatu langkah nyata dan serius yang
dibuat oleh pemerintah untuk memudahkan
masyarakatnya untuk mendapatkan akses pendidikan.
33
Program Bus Sekolah Gratis Asa Kasea ini mulai
dilaksanakan padatahun 2009 yang dimulai dengan
pembelian bus sekolah sebanyak 3 (tiga) unit yaitu Bus 1,
Bus 2 dan Bus 3.
1 unit mobil yang merupakan bus pinjaman dari
Dinasn Kebudayaan, Pariwisata, Perhubungan,
Pertamanan, dan Kebersihan (DISBUDPAR-
HUBMANSIH) pada tahun 2010 dan 2 unit pada tahun
anggaran 2013. Penentuan rute yang akan dilayani bus
tersebut melalui
beberapa
pertimbangan, antara
lain berdasarkan luas
wilayah, jumlah
Gambar 5. Bus Perhubungan yang diperuntukkan untuk Bus Sekolah
Gambar 5. Bus 1, 2 dan 3 adalah merupakan Pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea Tahun 2009
34
penduduk yang menjadi peserta didik, jumlah sekolah
yang ada di wilayah kecamatan tersebut, serta tersedia
atau tidaknya infrastruktur jalan yang memungkinkan
untuk dapat diakses oleh bus tersebut. Terhitung dari
tahun 2009, jumlah Bus Sekolah Gratis Asa Kasea yang
dimiliki oleh Kabupaten Pakpak Bharat sampai pada tahun
2014 sebanyak 6 buah. Bus ini beroperasi pada jam
masuk dan pulang sekolah. Evaluasi terhadap program
bus gratis dilakukan oleh Pemkab Pakpak Bharat. Hingga
saat ini seluruh bus masih dioperasikan dengan
sebagaimana mestinya.
Gambar 6. Bupati Pakpak Bharat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat
beserta Para Guru SMK N 1 PGGS foto bersama pada saat Launching Bus Sekolah
35
Gratis Asa Kasea pada Tahun 2013 (Pengadaan 2 Unit Bus pada tahun 2012)
Gambar 7. Kegembiraan siswa SMK N 1 PGGS saat launching 2 Unit Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea pada tahun 2012 oleh Bapak Bupati Pakpak Bharat
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan BBM dan
perawatannya serta jasa supir Bus tersebut. Untuk
pengoperasian bus sekolah yang lebih baik maka berikut
digambarkan rute perjalanan yang harus dilalui oleh bus
sekolah.
(1) Rute Bus 1 dari Tinada ke Santar, simpang Traju,
Simpang
Jambu, SMA N
1 Salak, Salak
Gambar 9. Rute Bus 1 (keberangkatan)
36
(Bank Sumut), PGGS (SMK N 1 PGGS), kembali ke
Salak(Bank Sumut) untuk menjemput siswa yang
berasal dari Mbinanga Boangke PGGS (SMK N 1
PGGS).
Rute Pulang dari
SMKN 1 PGGS ke
Mbinanga Boang,
kembali ke SMK N
1 PGGS untuk
menjemput siswa
yang berasal dari Salak, Simpang Jambu, Simpang Traju,
Santar dan Tinada.
(2) Rute Bus 2 dari Tinada ke Buluh Tellang, Pardomuan,
Sileuh, Simpang
Penggiringen,
Simpang SMA N
1 Kerajaan ,
Sukarame (SMP
N 1 Kerajaan),
kemudian menjemput siswa yang berasal dari Pettal
dan Kacimbe ke SMP N 1 Kerajaan.
Gambar 10. Rute Bus 1 (Pulang Sekolah)
Gambar 11. Rute Bus 2 (Keberangkatan)
37
Rute Pulang dari SMP
N 1 Kerajaan ke
Kacimbe dan Pettal,
kembali ke SMP N 1
Kerajaan untuk
menjemput siswa
yang berasal dari
SMAN 1 Kerajaan ke Simpang Penggiringen, Sileuh,
Pardomuan, Buluh Tellang dan Tinada.
(3) Rute Bus 3 dari
Nanjombal ke Lae
Ntomel, Nantimbo,
Lae Mbulan,
Sibancer (SMK N 1
STU Jehe),
Sibande, Kuta Onan
(SMA N 1
Sigunung). Rute Pulang Dari SMA N 1 Sigunung ke
Sibande, Sibancer (SMK N 1 STTU Jehe), Lae Mbulan,
Nantimbo, Lae Ntomel, dan Nanjombal.
Gambar 12. Rute Bus 2 (Pulang Sekolah)
Gambar 13. Rute Bus 3 (Keberangkatan dan Pulang Sekolah)
38
(4) Rute Bus 4 dari Namuseng ke Lae Langge, Sp. SMAN
1 STTU Julu, Singgabur, Ulumerah, Singgabur,
Cikaok, Sp. Kuta
Tinggi, Mbinanga
Boang,Salak
(Bank Sumut),
SMK N 1 PGGS.
Rute Pulang dari
SMK N 1 PGGS
menuju Salak (Bank Sumut), Mbinanga Boang, Sp.
Kuta Tinggi, Cikaok, Singgabur, Ulumerah, Singgabur,
Sp. SMAN 1 STTU Julu, Lae Langge, Namuseng.
(5) Rute Bus 5 dari Resdes ke Jambu Mbellang, Jambu
Rea, Sp. Jambu, SMA
N 1 Salak, Salak (Bank
Sumut), SMK N 1
PGGS. Rute Pulang
dari SMK N 1 PGGS ke
Salak (Bank Sumut),
SMAN 1 Salak, Sp.
Jambu, Jambu Rea,
Gambar 14. Rute Bus 4 (Keberangkatan dan Pulang Sekolah)
Gambar 15. Rute Bus 5 (Keberangkatan dan Pulang Sekolah
39
Jambu Mbellang, Resdes.
(6) Rute Bus 6 dari Kuta Delleng, Panggegeen, Dusun
Sitabu, Kuta Onan
(SMAN 1 Sigunung),
Sibande, Sibancer
(Sp. SMK N 1 STTU
Jehe), Nantimbo, SMK
N 1 STTU Jehe. Rute Pulang dari SMK N 1 STTU
Jehe ke Nantimbo, Sibancer (Sp. SMK N 1 STTU
Jehe), Sibande, Kuta Onan (SMA N 1 Sigunung),
Dusun Sitabu, Panggegeen, Kuta Delleng.
Armada Bus sekolah dari rute diatas akan
ditambah lagi mengingat masih banyak siswa dan
pemukiman yang belum terjangkau, untuk Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat akan melakukan
upaya agar Bus sekolah lebih maksimal peruntukannya
dan mengalokasikan anggaran untuk penambahan Bus
sekolah dimaksud.
Gambar 16. Rute Bus 6 (Keberangkatan dan Pulang Sekolah
40
41
BAB
4DAMPAK DAN MANFAAT BUS GRATIS
42
Gambar 17. Terlihat beberapa siswa harus berjalan kaki karenakapasitas Bus dengan jumlah siswa tidak sebanding
Penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
sebagai sebuah turunan kebijakan yang terkandung
dalam visi misi kabupaten Pakpak Bharat merupakan
program yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara
umum, bahkan dapat dikatakan berpengaruh secara
langsung terhadap kebutuhan dasar dari pihak yang
menggunakan layanan bus tersebut.
Dilihat dari sisi kebijakan publik, program
penyelenggaraan bus gratis sangat tepat untuk kondisi
dan situasi masyarakat, infrastruktur, keterbatasan
transportasi serta keadaan alam Kabupaten Pakpak
Bharat. Sehingga
tidak berlebihan jika
program ini dikatakan
sebagai sebuah
kebijakan populis
yang tepat, yang
dilaksanakan pada
waktu yang tepat pula untuk kenyataan Kabupaten
Pakpak Bharat saat ini.
Secara teknis penyelenggaraan Bus Sekolah
Gratis Asa Kasea ini membantu masyarakat Pakpak
Bharat untuk menjamin kedisiplinanan anak-anaknya
43
dalam usaha memiliki pendidikan. Sebelum ada
pengadaan bus sekolah, kita bisa membayangkan ada
peserta didik yang wajib berjalan kaki setiap harinya 22
km, tentu sekali melelahkan. Dari segi kelengkapan
sekolahnya tentu mengharuskan pengeluaran yang
berlipat yaitu seperti cepatnya rusak sepatu peserta didik
dan yang paling masalah begitu banyaknya godaan
ditengah jalan untuk tidak bersekolah mulai dari faktor
kemalasan, godaan dari peserta didik yang sudah putus
sekolah, demikian juga godaan untuk merusak ladang
pertanian atau disebut pada zaman sekarang adalah
kenakalan remaja. Pihak orang tua juga susah untuk
berkoordinasi dengan sekolah tentang keberadaan anak-
anaknya di sekolah melihat jarak yang sangat jauh. Tetapi
setelah pengadaan bus sekolah semua menjadi lebih
mudah dan terjangkau tinggal perawatannya yang harus
ditingkatkan.
44
A. MANFAATPengadaan bus sekolah sangat dibutuhkan karena
melihat letak setiap sekolah tidak pada jalur strategis
yaitu jauh dari tempat hunian masyrakat. Kabupaten
Pakpak Bharat telah berdiri pada 28 Juli 2003 tetapi
pengadaan bus baru pada tahun 2009, melihat dampak
yang dirasakan masyarakat pemerintah merasa kurang
cepat untuk merealisasikan Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea ini. Tetapi pemerintah tidak berhenti disitu dan
selalu dinamis untuk mendapatkan yang lebih baik.
Desain program yang dilakukan oleh Kabupaten Pakpak
Bharat di atas memungkinkan untuk dijadikana cuan bagi
daerah tertinggal lainnya.
Telah banyak manfaat yang dirasakan oleh pelajar,
wali murid maupun guru-guru. Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea ini turut pula membantu program pemerintah agar
masyarakat bisa berhemat karena tak perlu mengeluarkan
biaya untuk pergi ke sekolah. Selain itu, angka kecelakaan
lalu lintas pun dapat ditekan.
Melalui pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
ini beberapa manfaat yang diperoleh adalah :
a. Mengurangi penggunaan sepeda motor pada siswa
sekolah yang memang belum umur untuk mcukup
45
engunaan sepeda motor
b. Hemat energi, bahan bakar bensin dapat dikurangi
siswa tidak perlu membeli bahan bakar bensin
c. Hemat biaya, siswa tidak perlu mengeluarkan biaya
ongkos perjalanan ke sekolah ataupun keluar uang
untuk beli bensin perawatan sepeda motor. Hemat
juga bagi orang tua karena tidak perlu memberi uang
saku untuk transportasi.
d. Orang tua murid tidak perlu repot mengantar jemput
anak sekolah
e. Anak dapat
bersosialisasi
dengan murid
sekolah lain di
dalam bus
sekolah
f. Kecelakaan pada
remaja/siswa sekolah dapat diminimalisir sedikit
mungkin.
g. Go green, emisi karbon dari kontribusi kendaraan antar
jemput anak-anak sekolah terhadap pemanasan global
yang membawa bencana-bencana besar dunia akan
berkurang.
Gambar 18. Para siswa melakukan interaksi bersama siswayang berasal dari sekolah lain
46
B. DAMPAKDampak dari program penyelenggaraan Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea yang telah diimplementasikan
terkait pembangunan pendidikan dapat dilihat dari
beberapa aspek.
1. Perspektif APM dan APKSecara makro, dampak yang terjadi dengan
program-program
bantuan yang
diselenggarakan
oleh pemerintah
daerah bagi para
peserta didik di
Kabupaten
Pakpak Bharat, dapat dilihat dari tingkat angka
partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi kasar
(APK). Program-rogram bantuan tersebut, jika telah
tersosialisasikan dengan baik, maka akan mampu
menarik hati masyarakat untuk turut serta dalam
mengenyam pendidikan.
Gambar 19. Siswa/I saat menaiki Bus Sekolah
47
2. Dampak pengeluaran Rumah TanggaPenyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea
secara matematik dapat menekan pengeluaran biaya
yang harus dialokasikan untuk tranportasi anaknya ke
sekolah, sebab bus sekolah tidak dipungut biaya alias
gratis. Pengelolaan keuangan keluarga yang baik
diharapkan dapat menunjukkan dampak terhadap
kemampuan ekonomi keluarga, karena biaya yang
seharusnya dialokasikan untuk ongkos anaknya ke
sekolah dapat ditabung, atau apabila uang tersebut
memang harus digunakan, keluarga selektif
menggunakan uangnya untuk hal-hal yang produktif,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga
bahkan membuka peluang sumber pendapatan yang
baru.
48
Tabel 5. Pengeluaran Orang Tua untuk kebutuhan transportasi anak yang bersekolah di Kecamatan
Salak
NO SISWA TK/SD SISWA SMP SISWA SMA Total Pengeluaran Keterangan
1 Rp. 2.000/hari Rp. 4.000/hari Rp. 6.000/hari
1. TK/SD :
Rp.508.000/thn
2. SMP:
Rp.1.016.000/thn
3. SMA/SMK :
Rp.1.524.000/thn
Siswa yang
bersekolah di
Kec. Salak dan
Bermukim di
Kec. Salak
2 Rp. 5.000/hari Rp. 8.000/hari Rp. 10.000/hari
1. TK/SD :
Rp.1.270.000/thn
2. SMP:
Rp.2.032.000/thn
3. SMA/SMK :
Rp.2.540.000/thn
/thn
Siswa yang
bersekolah di
Kec. Salak
namun
bermukim di
Kec. PGGS
3 Rp. 5.000/hari Rp. 8.000/hari Rp. 10.000/hari
1. TK/SD :
Rp. 1.270.000/thn
2. SMP:
Rp.2.032.000/thn
3. SMA/SMK :
Rp.2.540.000/thn
/thn
Siswa yang
bersekolah di
Kec. Salak
namun
bermukimdi
Kec. Siempat
Rube
49
BAB
5PROSEDUR PENYELENGGARAAN
BUS SEKOLAH GRATIS ASA KASEA
50
A. PROSEDUR PENYELENGGARAAN BUS SEKOLAHGRATIS ASA KASEA1. Penetapan peraturan Bupati tentang penyelenggaraan
Bus Sekolah Gratis Asa Kasea;
2. Studi faktual perimbangan jumlah Bus yang
dibutuhkan dengan jumlah siswa dan sekolah yang
diasumsikan menggunakan layanan Bus Sekolah
Gratis Asa Kasea;
3. Penyediaan anggaran untuk biaya pengadaan
(pembelian) Bus dan biaya operasional pertahun
anggaran;
4. Pembagian dan penentuan rute Bus Sekolah Gratis
Asa Kasea;
5. Sosialisasi penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa
Kasea;
6. Perekrutan supir dan pembantu supir berdasarkan
syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan bupati;
7. Penyusunan SOP Supir dan Pembantu Supir Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea;
8. Pelaksanaan penyelenggaraan Bus Sekolah ;
9. Monitoring dan evaluasi supir dan pembantu supir Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea.
51
B. PROSEDUR SUPIR DAN PEMBANTU SUPIR BUSSEKOLAH GRATIS ASA KASEA1. Supir Bus tiba di tempat start keberangkatan pukul
05.30 WIB;
2. Supir Bus melakukan pengecekan Bus untuk kesiapan
keberangkatan;
3. Bus berangkat pada pukul 06.00 WIB;
4. Sopir bus mengikuti rute yang telah ditentukan;
5. Supir Bus
menunggu siswa di
titik rute terakhir
sampai jam pulang
sekolah dan
kembali mengikuti
rute yang sudah
ditentukan.
C. PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI1. Satu (1) kali dalam seminggu Dinas Pendidikan
memantau pelaksanaan penyelenggaraan Bus
Sekolah Gratis Asa Kasea;
2. Mengumpulkan hasil pantauan yang akan dijadikan
sebagai bahan evaluasi;
Gambar 20. Pembantu Supir menuntun para siswauntuk menaiki Bus Sekolah
52
3. Evaluasi dilaksanakan secara langsung terhadap Supir
dan pembantu supir 1 kali dalam 3 bulan;
4. Jika ada hal-hal yang mendesak pada waktu tertentu,
evaluasi dilakukan saat itu juga;
5. Hasil Monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Bupati
Pakpak Bharat.
53
BAB
6PENUTUP
54
Pengadaan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea berdampak
baik terhadap kesegaran peserta didik mengikuti pelajaran
dan meningkatnya pendapatan masyarakat karena tidak lagi
terhalang untuk bekerja.
Melihat dampak yang sangat terasa terhadap masyarakat
tentang pengadaan bus sekolah maka orang tua sangat
terbantu baik dari segi pendanaan, efektifitas waktu
sehubungan dengan itu pemerintah berharap orang tua untuk
berlomba-lomba melanjutkan sekolah anak-anaknya ke
jenjang yang lebih tinggi.
Keberhasilan penyelenggaraanBus Sekolah Gratis Asa
Kasea tidak terlepas dari tata cara pengorganisasian yang
lebih baik yang pelaksanaannya dimonitor dilapangan. oleh
karena itu dibutuhkan saran dan masukan segenap
stakeholder untuk mendukung kelancaran proses
penyelenggaraan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea di Pakpak
Bharat.
55
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2013. Pakpak Bharat Dalam Angka. Salak : Badan Pusat Statistik KabupatenPakpak BharatDinas Pendidikan. 2013. Profil Pendidikan. Salak.Dinas PendidikanBagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah. 2012 Buku InformasiPembangunan. Kabupaten Pakpak Bharat;Bagian Ekonomi dan PembangunanSekretariat DaerahHasbullah, 2006. Otonomi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo PersadaImron , Ali. 1995. Kebijakan Pendiikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
56
BAB
6LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
TESTIMONI:
1. Edison Putra Boangmanalu salah satu siswa SMK N 1 Pergetteng-getteng Sengkut kelas XII adalah pengguna layanan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea sudah hampir 3 tahun. Dia sangat senang dengan adanya Bus
Sekolah ini. “Saya sangat senang dengan adanya fasilitas Bus Sekolah Gratis Asa Kasea di Pakpak Bharat ini, beda dengan daerah lain, mereka harus mengeluarkan ongkos Bus walaupun bus itu merupakan fasilitas pemerintah. Sudah 3 tahun saya menggunakan layanan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea, tapi saya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun, sehingga saya sangat terbantu dari segi biaya, karena orang tua saya juga kurang mampu. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Pakpak Bharat Bapak Remigo Yolando Berutu, semoga Pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat semakin maju.“
58
2. Liston Silaban, Kepala Sekolah SMP N 1 STTU Julu mengatakan Bus Sekolah Gratis Asa Kasea sangat bermanfaat untuk kemajuan Dunia Pendidikan di Kabupaten Pakapk
Bharat. “ Bus Sekolah Gratis Asa Kasea sangat bermanfaat untuk siswa juga untuk orang tua siswa, siswa tidak pernah terlambat karena datang tepat waktu. Minat belajar tinggi, karena tidak capek. Dibandingkan dengan sebelum adanya Bus Sekolah, siswa lebih sering mengantuk pada jam-jam pelajaran. Harapan saya kepada Bapak Bupati agar Bus Sekolah tetap dipertahankan karena manfaatnya sangat besar terhadap siswa untuk kemajuan pendidikan di kabupaten pakpak bharat”.
59
3. Besfendi Banurea, salah satu orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMAN 1 Salak “Menurut saya Pengadaan
Bus Sekolah Gratis Sangat bermanfaat, karena waktu lebih efektif, dari segi perekonomian saya sangat terbantu karena biaya tidak dikutip oleh pemerintah dibandingkan anak saya harus menggunakan becak yang mengeluarkan biaya Rp. 10. 000 per hari ke SMA N 1 Salak. Coba bayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan dalam setahun untuk biaya transportasinya? Jadi saya selaku orang tua saya sangat berterimakasih kepada Bapak Bupati Pakpak Bharat karena sudah memberikan Bus Sekolah Gratis untuk anak-anak siswa di Pakpak Bharat. Karena bukan saya saja yang merasakan manfaatnya, orang tua yang lain pun pasti merasakan hal yang sama dengan saya. Harapan saya kepada Bapak Bupati Pengadaan Bus sekolah dilaksanakan secara terus menerus sampai kedepannya.”