Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
-
Upload
muhammad-bilal-saifulhaq -
Category
Documents
-
view
252 -
download
1
Transcript of Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
1/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
2/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
2y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
3/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
3y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
4/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
4y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
5/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
5y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
6/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
6y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
7/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
7y.h.s.
MULUT – KANDIDIASIS MULUT (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
8/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
8y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
9/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
9y.h.s.
ULKUS MULUT (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
10/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
10y.h.s.
GLOSITIS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
11/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
11y.h.s.
ANGINA LUDWIG (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
12/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
12y.h.s.
PAROTITIS (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
13/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
13y.h.s.
KARIES GIGI (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
14/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
14y.h.s.
ESOVAGITIS REFLUKS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
15/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
15y.h.s.
LESI KOROSIF PADA ESOFAGUS (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
16/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
16y.h.s.
Dispepsia Fungsional
Dalam konsensus Roma III (tahun 2006) yatg khusus membicarakan tentang kelainan
gastrointestinal fungsional, dispepsia fungsional didefinisikan sebagai
1.
Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, nyeri ulu
hatilepigaskik, rasa terbakar di epi gastrium.
2. Tidak ada bukti kelainan struktural (termasuk didalamnya pemeriksaan endoskopi
saluran cerna bagian atas) yang dapat menerangkan penyebab keluhan tersebut.
3. Keluhan ini te{adi selama 3 bulan dalam wakhr 6 bulan terakhir sebelum diagnosis
ditegakkan.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
17/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
17y.h.s.
Tx:
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
18/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
18y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
19/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
19y.h.s.
PENDARAHAN GASTROINTESTINAL (3B)
Perdarahan saluran cerna bagian atas
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
20/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
20y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
21/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
21y.h.s.
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
22/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
22y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
23/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
23y.h.s.
Tx
1.
Resusitasi
2. Medika mentosa
Hemoroid firsura ani dan ulkus rektum soliter dapat diobati dengan bulk-forming agent, sitz
baths, danmenghindari mengedan. Salep yang mengandung steroid dan obat supositoria
sering digunakan namun manfaatnya masih dipertanyakan.Kombinasi estrogen dan progesteron dapat mengurangi perdarahan yang timbul pada
pasien yang menderita angiodisplasia. IBD biasanya memberi respons terhadap obat-obatan
anti inflamasi. Pemberian formalin intrarektal dapat memperbaiki perdarahan yang timbul
pada proktitis radiasi. Respon serupajuga terjadi pada pemberian oksigen hiperbarik.
3.
Terapi endoskopi.
Colonoscopic bipolar cautery, monopolar cautery, heater probe application, argon
Kolonoskopijuga dapat digunakan untuk melakukan ablasi dan reseksi polip yang berdarah
atau mengendalikan perdarahan yang timbul pada kanker kolon. Sigmoidoskopi dapat
mengatasi perdarahan hemoroid internal dengan ligasi maupun teknik termal.
4.
Angiografi terapeutik
5. Terapi Bedah
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
24/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
24y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
25/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
25y.h.s.
HERNIA (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
26/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
27/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
27y.h.s.
INFEKSI PADA UMBILIKUS (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
28/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
28y.h.s.
GASTRITIS (4A)
Secara sederhana definisi gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung.
Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik, karena diagnosisnya
sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksan endoskopi dan histopatologi. Sebaiknya biopsi
dilakukan dengan sistematis sesuai dengan update Sydney System yang mengharuskan
mencantumkan topografi . Gambaran endoskopi yang dapat dijumpai adalah eritema, eksudatif, flat-
erosion, raised erosion, perdarahan, edematous rugae.
H. Pylori
Tx
Gastropati OAINS
Tx
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
29/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
29y.h.s.
TUKAK LAMBUNG
Tukak gaster jinak adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran > 5 mm kedalaman sub
mukosal pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuitas/ integritas mukosa lambung. Tukak
gaster merupakan luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak ditutup
debris.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
30/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
30y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
31/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
31y.h.s.
TUKAK DUODENUM
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
32/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
32y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
33/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
33y.h.s.
GASTROENTERITIS (KOLERA GIARDIASIS) (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
34/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
34y.h.s.
REFLUKS GASTROESOFAGUS (4A)
Penyakit refl uks gastroesofag eal (gastroseofagial reflux diseasel GERD) adalah suatu keadaan
patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus, dengan berbagai gejala yang
timbul akibat keterlibatan esofagus, fartng, laring dan saluran nafas. Telah diketahui bahwa refluks
kandungan lambung ke esofagus dapat menimbulkan berbagai gejala di esofagus maupun ekstra-
esofagus, dapat menyebabkan komplikasi yang berat seperti striktur, Barrett b esophagus bahkan
adenokarsinoma di kardia dan esofagus.
Refluks gastroesofageal pada pasien GERD terjadi melalui 3 mekanisme:
1. Refluks spontan pada saat relaksasi ZESyang tidak adekuat
2. aliran retrograd yang mendahului kembalinya tonus LES setelah menelan
3.
meningkatnya tekanan intra abdomen
Tx:
1.
Medikamentosa
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
35/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
35y.h.s.
Metoklopramid: Dosis: 3x10mgDomperidon: Dosis: 3 x l0-20 mg sehari
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
36/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
36y.h.s.
Cisapride: Dosis 3 x l0 mg sehari
Sukralfat (Aluminium hidroksida + sukrosa oktasulfat) dosis 4xl gram
Antasida : 4x1 sendok makan
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
37/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
37y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
38/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
38y.h.s.
APENDISITIS AKUT (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
39/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
39y.h.s.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
40/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
40y.h.s.
ABSES APENDIKS (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
41/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
41y.h.s.
DEMAM TIFOID (4A)
TYPHOID FEVER 4A)
SUBJECTIVE
A severe nonspecific febrile illness in a patient who has been exposed to typhoidal salmonella,
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
42/90
Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
42y.h.s.
Objective (S)
PE : Lemah, Demam, Malaise, TTV (demam), Pemeriksaan Put it all together.
Pemeriksaan Penunjang :
1. Cultur
2. Nested PCR (using two primers with different sequences within the H1-d flagellin gene of S typhi )
3.
Specific serologic tests
- measure agglutinating antibodies against O (Somatic Antigen) (1 : 160) and H (Flagella Antigen) (1
: 320) antigens of S typhi (WIDAL : fourfold increase in the titer )
-
Indirect hemagglutination, indirect fluorescent Vi (envelope) antibody, and indirect enzyme-
linked immunosorbent assay (ELISA) for immunoglobulin M (IgM 3 days can be measured) and
IgG antibodies to S typhi polysaccharide,
4. Other nonspecific laboratory studies
Most patients with typhoid fever are moderately anemic, have an elevated erythrocyte sedimentation
rate (ESR), thrombocytopenia, and relative lymphopenia.
Most also have a slightly elevated prothrombin time (PT) and activated partial thromboplastin time
(aPTT) and decreased fibrinogen levels.
Circulating fibrin degradation products commonly rise to levels seen in subclinical disseminated
intravascular coagulation (DIC).
Liver transaminase and serum bilirubin values usually rise to twice the reference range.
Mild hyponatremia and hypokalemia are common.
A serum alanine amino transferase (ALT) –to –lactate dehydrogenase (LDH) ratio of more than 9:1
appears to be helpful in distinguishing typhoid from viral hepatitis. A ratio of greater than 9:1
supports a diagnosis of acute viral hepatitis, while ratio of less than 9:1 supports typhoid hepatitis.1 Assesment (A)
http://emedicine.medscape.com/article/199627-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/199627-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/199627-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/199627-overview
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
43/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
1
1.
Typhoid Fever
DDx
Abdominal Abscess
Amebic Hepatic Abscesses
Appendicitis
Brucellosis
Dengue
Influenza
Leishmaniasis
Malaria
Rickettsial diseases1
Complication :
Perforasi USUS karena kerusakan dari patch peyer
Planning
a. PDx (Culture, nested PCR, Serologic, Laboratory)
b. Ptx
1. Pemberian antibiotik
a.
KloramfenikolHari 1 : 4 x 250 mg
Hari 2 : 4 x 500 mg, dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam
Hari sesudah demam 4 x 250 mg selama 5 hari kemudian
b. Amoksilin : 50-150 mg/kgBB, diberikan selama 2 minggu
c.
Kotrimoksazol : 2x2 tablet (1 tablet mengandung 400 mg sulfametoksazol + 80 trimetoprim)
, diberikan selama 2 minggu
d. Sefalosporin Gol II dan III
-
Seftriakson 4g/hari selama 3 hari
-
Norfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hari
- Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hari
e. Antibiotik khusus ibu hamil
-
Golongan penisilin (ampisilin atau amoksisilin)-
Sefalosporin golongan 3 (Sefoperazon,sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon, sefotiam,
sefiksim, sefpodoksim, dan sefprozil)
2. Istirahat dan perawatan profesional
3. Diet dan terapi penunjang
-
Pertama diberi bubur saring, bubur kasar dan akhirnya nasi
-
Nutrisi yang tercukupi
- Vitamin dan mineral
-
Antipiretik (paracetamol ) untuk demam
(Kapita Selekta Kedokteran)
Preventive
1. Avoid risky foods and drinks, washing hand
2.
Get vaccinated against typhoid fever (Ty21a (Vivotif Berna) and (Typhim Vi))2
http://emedicine.medscape.com/article/183920-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/213430-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/215840-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/220298-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/221134-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/221134-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/220298-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/215840-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/213430-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/183920-overview
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
44/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
2
MALABSORBSI (3A)
Malabsorpsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan pada proses absorpsi dan digesti secara
normal pada satu atau leblhzat gizi.Padatmunya pasien datang dengan diare sehingga kadang kala
sulit membedakan apakah diare disebabkan oleh malabsorpsi atau sebab lain. Selain itu kadang kala
penyebab dari diare tersebut tumpang tindih antara satu sebab dengan sebab lain termasuk yang
disebabkan oleh mal absorpsi
Kriteria Dx
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
45/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
3
Kriteria Tx
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
46/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
4
INTOLERANSI MAKANAN (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
47/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
5
ALERGI MAKANAN (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
48/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
6
KERACUNAN MAKANAN (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
49/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
7
BOTULISME (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
50/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
8
INFEKSI CACING (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
51/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
9
HEPATITIS A 4A)
Subjective
Anamnesis :
Demam dulu
Jundice pada badan mata
Kencing teh (pekat)
BAB pucat
Mual muntah
HAV memiliki masa inkubasi 10 sampai 40 hari. Ini adalah waktu dari paparan virus sampai timbulnya penyakit
ini. Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
1.
Pendahuluan (prodromal) dengan gejala demam tiba-tiba (sifat demam terus-menerus),
letih, lesu, demam, kehilangan selera makan, mual, muntah, diare, sakit otot dan sendi;
2. Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik) ditandai dengan kulit dan mata menjadi
kuning, air kencing berwarna tua, tinja pucat.; Gejala kuning tidak selalu ditemukan
3.
stadium kesembuhan (konvalesensi).
Lamanya penyakit ini biasanya dua sampai tiga minggu, tetapi setiap orang dapat tetap bergejala untuk
beberapa bulan.
Objective
Pemeriksaan Fisik
1. Sclera icteric (bisa bilirubin indirek atau direk ↑, > 3)
2.
Mungkin Hepatomegali
3. Spleenomegali (Traube space +)
Pemeriksaan penunjang :
1.
Limfositosis (khas virus)
Leukositosis dan neutrofilia (khas bakteri)
2. SGOT ↑ SGPT ↑ (rata rata diatas 500, dominan PT)
SGOT ↑ (AST) : inflamasi otot (jantung, post trauma)SGPT ↑ (ALT) : inflamasi pada liver
3. Bilirubin
Bermasalah di direk karena terjadi inflamasi di intrahepatal
Direk↑ : intrahepatal, posthepatal (Bilier)
ALP dan Gamma GT ↑ permasalahan di sistem bililer
Indirek ↑: prehepatal , ex : sbelum masuk liver sudah mengalami
4. Diagnosa pasti : IgM anti Hep A Serologic test
a. Anti-hepatitis A virus immunoglobulin M
Test results for anti-HAV IgM are positive at the time of onset of symptoms and usually
accompany the first rise in the alanine aminotransferase (ALT) level. the results remain
positive for 3-6 months after the primary infection and for as long as 12 months in 25% ofpatients. In patients with relapsing hepatitis, IgM persists for the duration of this pattern of
disease.
b. Anti-hepatitis A virus immunoglobulin G
Anti-HAV immunoglobulin G (IgG) appears soon after IgM and generally persists for many
years. The presence of anti-HAV IgG in the absence of IgM indicates past infection or
vaccination rather than acute infection. IgG provides protective immunity.
Assesment
Hepatitis A
DD :
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
52/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
10
4.
Leptosperosis (ada riwayat berkontak dengan lingkungan yang kotor, karena penularan melalui tikus)
5. Malaria (dari daerah endemis, ex dimalang selatan) : demam, menggigil, berkeringat , tapi diberi
antipiretik tetap menggigil berkeringat
6.
Colelitiasis : ada nyeri upper quadran pain
Etiologi :
Fecal oral (dari makanan yang terkontaminasi virus)
Planning
PDx : Darah Lengkap, SGOT SGPT, Bilirubin dan Serologic Test (Sesuai indikasi)
PTx :
1.
Istirahat yang Cukup
2.
Self limiting
3. Makan tinggi kalori dan protein, rendah lemak untuk memulihkan kesehatan livernya (hati)
4.
Suplemen : diberikan lebih baik
5.
supportive treatment :
-
antipiretik : paracetamol (hindari dosis toksis > 3000 mg)-
Nausea and vomiting are treated with antiemetics
- hepatoprotektor
6.
rawat inap :
-
jika SGOT SGPT > 700 , karena bisa menjadi Hepatitis Fulminan
-
Bila pasien tidak dapat makan dan minum serta terjadi dehidrasi berat dapat diberikan
cairan infus untuk mengatasi kekurangan cairan
Pmo : S (apakah keluhan masih ada ), VS, Lab SGOT SGPT
Penularan : bisa menularkan saat 2 minggu sebelum gejala muncul , melalui tinja.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
53/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
11
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
54/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
12
Hepatitis B 3A)
Bisa bergejala atau tidak, dan biasanya terdiagnosis melalui screening Hbs Ag.
Subjective
Acute phase
The incubation period is 1-6 months in the acute
phase of hepatitis B infection. Patients with
symptomatology have the same symptoms as
patients who develop icteric hepatitis.
Icteric hepatitis is associated with a prodromal
period, during which a serum sickness –like
syndrome can occur. The symptomatology is more
constitutional and includes the following:
-
Anorexia
-
Nausea
-
Vomiting
-
Low-grade fever
-
Myalgia
- Fatigability
-
Disordered gustatory acuity and smell
sensations (aversion to food and cigarettes)
- Right upper quadrant and epigastric pain
(intermittent, mild to moderate)
Chronic phasePatients with chronic hepatitis B disease can be
immune tolerant or have an inactive chronic infection
without any evidence of active disease; they are also
asymptomatic.
Patients with chronic active hepatitis, especially
during the replicative state, may complain of
symptomatology such as the following:
- Symptoms similar to those of acute hepatitis
- Fatigue
-
Anorexia-
Nausea
- Mild upper quadrant pain or discomfort
Objective
PE
Acute Phase- Low-grade fever
-
Jaundice (10 days after appearance of
constitutional symptomatology, lasting for 1-3
mo)
- Hepatomegaly (mildly enlarged, soft liver)
- Splenomegaly (5-15%)
- Palmar erythema (rarely)
- Spider nevi (rarely)
Chronic Phase- Icteric
- Hepatomegaly
- Splenomegaly
- Muscle wasting
- Palmar erythema
- Spider angioma
- Vasculitis (rarely)
Assesment
Hepatitis B
PlanningPDX dan PTx
1.
Cek Hbs Ag
2.
Kalau Hbs Ag + , cek SGOT/SGPT
3. Jika nilai SGOT/SGPT normal : tidak usah diterapi antiviral, akan mungkin menjadi sero konversi (bisa
karena sembuh atau kesalahan Lab. Tidak perlu diterapiKarena jika diteapi akan mengaktifkan virus
yang sedang dorman dan memperparah penyakitnya. Tapi tetap menular melaui tranfusi darah,
cairan dari dalam tubuh , jarum suntik, dan hubungan seksual. Tetap berikan terapi supportif.
Hep B tidak perlu diterapi dengan antiviral jika
1. Pada tahap infeksi akut
2.
SGOT/SGPT normal
http://emedicine.medscape.com/article/332032-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/332032-overview
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
55/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
13
3.
Sudah sirosis dekompensata (ciri nya muncul tanda sirosis : varises esofagus, hipertensi vena
porta, ascites, edema dan ikterus)
Tapi ada literatur , pada sirosis dekompensata diberikan terapi agar tidak menjadi HCC
(Hepatoma Cell Carcinoma)
Pmo : cek HbsAg , cek SGOT/SGPT 3 – 6 bulan lagi
Jika SGOT/SGPT↑ , lanjutkan test Hbe Ag (untuk menentukan planning terapi) dan Hpv DNA ,
kemudian rujuk
Yang perlu diterapi dengan antiviral adalah Hepatitis B kronik > 6 bulan .
Kriteria :
1.
HbsAg sero + > 6 bulan
2.
HpV DNA > 20.000
3.
ALT↑ persisten
Terapi yang diberikan dirumahsakit rujukan adalah :
1.
interferon alfa-2b
2.
lamivudin
3.
adefovir dipivoxil4.
entecavir dan
5. peginterferon alfa-2a
Pmo : Hpv DNA (untuk mengetahui apakah virus masih ada atau tidak) setiap 6 bulan
Terapi yang diberikan tidak bisa menyembuhkan atau menghilangkan virus , tapi bisa terjadi
serokonversi sesudah terapi (12 bulan) , selain itu risiko terjadinya sirosis dan kanker hati dapat
dihambat
Terapi dihentikan jika
1. Hpv DNA : 2x negatif
2.
Anti Hbs Ag : postif
Kalo sudah diteapi, monitor setiap 6 bulan, cek Hpv DNA.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
56/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
14
Hepatitis C
Tidak memberikan gejala khusus
Hep C akut 6 mingggu atau 6 bulan pertama setelah terpajan
Cek : Hcv ag , OT/PT dan HCV RNA
HCV RNA + : lakukan terapi
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
57/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
15
DIARE AKUT
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram ata;.r 200 mU24 janr.
Defrnisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kati per hari. Buang
air besar encer tersebut dapat/tanpa disertaI lendir dan darah. Diare akut yaitu diare yang
berlangsung kurang dari l5 hari.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
58/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
16
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
59/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
17
Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan:
1. Dehidrasi Ringan (hilang cairan 2-5%'BB)z gambaran klinisnya turgor kurang, suara serak(vox
cholerica) ,pasien belum jatuh dalam presyok.
2.
Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8oZ BB): turgorburuk, suara serak, pasien jatuh dalampresyok atau syok, nadi cepat, napas cepat dan dalam.
3.
Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB): tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran
menurun (apatis sampai koma), otot-otot kaku, sianosis.
Tx
1. Resusitasi Cairan
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
60/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
18
2. Oralit
Pemberian per oral diberikan larutan oralit yang hipotonik dengan komposisi 29 g glukosa,
3,5 g NaCl, 2,5 g Natrium Bikarbonat dan 1,5 g KCI setiap liter.
3. Diet
Pasien dianjurkan justru minum minuman sari buah, teh, minuman tidak bergas, makanan
mudah dicerna seperti pisang, nasi, keripik dan sup. Susu sapi harus dihindarkan karena
adanya defisiensi laktase transien yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Minuman
berkafein dan alkohol harus dihindari karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
4. Obat anti diare
Obat-obat ini dapat mengurangi gejala-gejala.
a.
Yang paling efektif yaitu derivat opioid misal loperamide, difenoksilat-atropin dan tinktur
opium. Loperamide paling disukai karena tidak adiktif dan memiliki efek samping paling
kecil. Bismuth subsalisilat merupakan obat lain yang dapat digunakan tetapi
kontraindikasi pada pasien HIV karena dapat menimbulkan ensefalopati bismuth. Obatantimotilitas penggunaatnya harus hati- hati pada pasien disentri yang panas (termasuk
infeksi Shigella) bila tanpa disertai anti mikroba, karena dapat memperlama
penyembuhan penyakit.
b. Obat yang mengeraskan tinj a: atapulg ite 4 x 2 tab lhari,smectite 3 x 1 saset diberikan
tiap diare/BAB encer sampai diare berhenti.
c. Obat anti sekretorik atau anti enkephalinase: Hidrasec 3 x l tablhari.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
61/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
62/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
20
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
63/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
21
DIARE KRONIK
Diare yaitu buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atalu setengah cair (setengah
padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atat200 mll24 jam.
Definisi ini tidak menunjuk pada berapa frekuensi diarenya, tetapi definisi lain tetap memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer atau air
in dapatltanpa disertai lendir dan darah. Diare kronikyaihr diare yang berlangsung lebih dari 15
hari.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
64/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
22
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
65/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
66/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
24
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
67/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
25
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
68/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
26
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
69/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
27
ABSES HEPAR AMOEBA (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
70/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
28
PERLEMAKAN HEPAR (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
71/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
29
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
72/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
30
KOLESISTITIS (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
73/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
31
DIVERTIKULOSIS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
74/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
32
KOLITIS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
75/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
33
DISENTRI BASILER / DISENTRI AMOEBA (4A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
76/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
34
IRITABLE BOWEL SYNDROME (3A)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah salah satupenyakit gastrointestinal fungsional. Pengertian
lrritable Bowel Syndrome (IBS) sendiri adalah adanya nyeri perut, distensi dan gangguan pola
defekasi tanpa gangguan organik. Gejala yang dapat muncul pada pasien dengan IBS cukup
bervariasi. Disisi lain pemeriksaan fisik dan laboratorium yang spesifik pada pasien IBS tidak ada,
oleh karena itu penegakkan diagnosis IBS kadang kala tidak mudah.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
77/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
35
TX
1. Psikoterapi
Pasien-pasien dengan IBS harus selalu diingatkan untuk dapat mengendalikan stresnya.
Pasien diminta unhrk tidak bekerja berlebihan dan mengenyampingkan waktu istirahatnya,
menyediakan waktu yang cukup untuk dapat melakukan buang airbesar secara teratur diluar
waktu sibuk bekerja dan juga yang terpenting selama makan disediakan waktu yang cukup
agar makan yang dilakukan dapat dilakukan dalam ketengangan dan tidak terbtru-buru. Olah
ragayangteraltr merupakan kunci penting yang juga harus diperhatikan agar pasien dengan
IBS dapat menyesuaikan diri dengan keluhan-keluhan yang ada
2. Diet
Modif,ftasi diet terutama untuk peningkatan konsumsi serat ditujukan pada IBS dengan
konstipasi. Disisi lain pada pasien dengan IBS tipe diare konsumsi serat dikurangi. Pada IBS
tipe konstipasi peningkatan konsumsi serat juga dsertai konsumsi air yang meningkat
disertai aktivitas olah raga rutin.
Beberapa makanan atau minuman tertentu juga dapat mencetuskan tet'adinya IBS pada
beberapa pasien oleh karena itu harus dihindarkan. Beberapa makanan dan minuman yang
sering mencetuskan IBS antara lain gandum, susu, kafein, bawang, coklat danbeberapa
sayur- sayuran. Biasanya jika keluhan menghilang setelah menghindari makanan dan
minuman yang dicurigai sebagai pencetus bisa dicoba untuk dikonsumsi lagi setelah 3 bulan
dengan jumlah diberikan secara bertahap.
3. Obat-obatan
Untuk mengatasi nyeri abdomen sering digunakan antispasmodik yang mempunyai efek
antikolinergik dan lebih bermanfaat pada nyeri perut setelah makan, tetapi umunya kurang
bermanfaat pada nyeri kronik disertai gejala konstipasi. Obat-obatan yang sering dan sudah
beredar di Indonesia antara lain mebeverine 3x135 mg, hiosinN- butilbromida 3x10 mg,Chlordiazepoksid 5 mg/klidinium 2,5 mg 3x1 tab, alverine 3x30 mg dan obat antispasmodik
terbaru dan juga sudah digunakan di Indonesia otolium bromida.
Untuk IBS konstipasi, laksatifosmotik seperti lakhrlosa, magnesium hidroksida terutama
pada kasus-kasus dimana konsumsi tinggi serat tidak membantu mengatasi konstipasi. Obat-
obatan laksatif stimulan biasanya tidak dipergunakan karena akan memperburuk rasa nyeri
abdo- men pasien. Tegaserod suatu 5-HT4 reseptor agonis, obat IBS tipe konstipasi yang
relatif baru dan sudah beredar di Indonesia bekerja untuk meningkatkan akselerasi usus
halus dan meningkatkan waktu transit feses di kolon dan juga disebutkan dapat
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
78/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
36
meningkatkan sekresi cairan usus. B eberapa penelitian menunjukkan bahwa te gaserod
memperbaiki gejala pasien secara global dan meningkatkan frekuensi defekasi dan
konsistensi feses. Tegaserod biasanya diberikan dengan dosis 2x 6 mg selama 10-12
minggu. Tetapi saat ini tegaserod sudah ditarik dari perederan karena efek samping pada
jantung walau sebenarnya obat ini cukup efektifdalam penangani kasus-kasu IBS tipe
konstipasi khususnya pada wanita.
Untuk IBS tipe diare beberapa obat juga dapat digunakan antara lain loperamid dengan dosis
2-16 mg perhari.
Dalam pengobatan pasien dengan IBS kadang-kadang dipergunakan obat-obatan yang
sebenarnya tidak dibutuhkan oleh pasien dan ini sebaiknya menjadi perhatian dokter. IBS
bukan disebabkan oleh jamur dan infeksi sehingga antibiotika dan antijamur tidak
dibutuhkan. Begitu juga enzim, malabsorbsi bukan penyebab IBS sehingga suplementasi
ensim pada pasien dengan IBS kurang tepat.
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
79/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
37
INSUSEPSI / INVAGINASI (3B)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
80/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
38
PROKTITIS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
81/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
39
ABSES PERIANAL (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
82/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
83/90
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
84/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
42
PROLAPS REKTUM, ANUS (3A)
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
85/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
43
Penyakit tropmed
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
86/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
44
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
87/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
45
Geriatric Giant adalah problem-problem raksasa/ luar biasa besar pada pasien geriatri
yaitu :
1. Imobilisasi
2. Instabilitas dan jatuh .
3. Inkontinensia urin dan alvi
4. Gangguan Intelektual (demensia)
5. Infeksi
6. Gangguan penglihatan & pendengaran
7. Impaksi (konstipasi)
8. Isolasi (depresi)
9. Inanisi (malnutrisi)
10. Impecunity (kemiskinan)
11. Latrogenesis (sering karena terlalu banyak obat)12. Insomnia
13. Defisiensi imunitas
14. Impotensi
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
88/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
46
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
89/90
y.h.s
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099
47
-
8/16/2019 Buku 5. Sistem Gastrointestinal , Hepatobilier Dan Pankreas
90/90
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER DAN PANKREAS Yuni Hendrati Sulfia115070100111099