BUDAYA ANTARBANGSA DALAM
-
Upload
chity-na-menanti -
Category
Documents
-
view
67 -
download
0
Transcript of BUDAYA ANTARBANGSA DALAM
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 1/7
BUDAYA ANTARBANGSA DALAM BERORGANISASI
Bagi perusahaan yang tidak memiliki aliansi bisnis dengan negara lain, memahami
perbedaan budaya bangsa tampaknya tidak begitu penting. Lain halnya kalau perusahan yang
memiliki aliansi bisnis. Hal ini penting agar dapat dibangun kerjasama antarpelaku bisnis yangsaling menguntungkan; misalnya dalam riset dan pengembangan, rekrutmen karyawan, manajemen
kompensasi, dan manajemen karir. Disitu dibutuhkan saling bertukar pikiran tentang metodologi
yang digunakan termasuk instrumen pengujian proses dan hasil penelitian. Begitu pula tentang
metode rekrutmen, penetapan karir dan kompensasi.
Karena itu paling sedikit ada tiga dimensi budaya yang perlu dipahami oleh masing-masing
perusahaan yang bekerjasama.Yang pertama adalah masalah bahasa; kedua tentang perilaku sosial
dan kebiasaan-kebiasaan tiap bangsa, dan ketiga adalah perbedaan budaya. Perbedaan budaya
nasional dapat menyebabkan setiap bangsa memiliki perbedaan cara memandang ketika
menghadapi persoalan yang sama. Karena itu dinilai perlu untuk mencari solusi bagaimana dapat
dikembangkan upaya berbagi pemahaman tentang budaya masing-masing. Dengan demikian friksi
aliansi bisnis dapat diperkecil.
Professor Hofstede, pendiri Institute for Research on Intercultural Cooperation di Belanda,
adalah salah seorang perintis yang melakukan studi tentang budaya antarbangsa khususnya dalam
pengeleloaan bisnis. Dari temuannya, dia membuat klasifikasi perbedaan budaya di sejumlah
negara. Dalam perspektif individu, baik Hofstede maupun peneliti lainnya tidak membantah bahwa
tiap orang di setiap negara pasti memiliki perbedaan perilaku. Namun ditinjau dari keseluruhan
perilaku dominan dapat diuraikan gambaran umum budaya yang dianut suatu bangsa.
Dalam artikel ini diuraikan empat dimensi budaya dari yang telah dikemukakan Hofstede,
sebagai berikut (David Hussey,2002,Business driven to HRM, John Wiley&Sos) .
1. Power Distance Index (PDI); mengandung pengertian kalau anggota institusi memiliki
kekuasaan rendah dalam suatu organisasi di negara tertentu mencerminkan terjadinya
ketimpangan dalam hal distribusi kekuasaan. Beberapa negara seperti Inggeris, Jerman, danAmerika Serikat memiliki PDI yang rendah. Artinya para pelaku organisasi di instusi negara-
negara itu bersifat independen, ketimpangan kekuasaan yang rendah, dan persamaan hak yang
tinggi. Sebaliknya di sejumlah negara-negara Asia dan Amerika Selatan tidak seperti itu.
2. Individualism Index (IDV); menggambarkan pola kerja yang dilakukan anggota-anggota
suatu organisasi. Negara-negara seperti Amerika dan Eropa memiliki angka IDV yang tinggi.
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 2/7
Artinya mereka cenderung bekerja secara individual ketimbang di negara-negara Asia seperti
Jepang, Singapura, dan Korea yang bekerja secara koletif. Karena itu angka IDV di negara-
negara itu rendah.
3. Masculinity Index (MAS); kalau angka MAS tinggi mencerminkan adanya nilai-nilai dominan
dalam suatu masyarakat yang memiliki sifat-sifat tegas, keras hati, dan fokus untuk mencapai
prestasi dan keberhasilan tertentu. Negara-negara yang termasuk klasifikasi di atas adalah
Austria, Jepang, Swiss, Italia, Inggeris Raya, dan Jerman. Sementara, negara-negara seperti
Belanda dan Skandinafia termasuk angka MASnya yang rendah. Ini mencerminkan pula suatu
gambaran atribut feminin yang begitu peduli dalam mengendalikan kualitas hidup keluarga.
4. Uncertainty Avoidance Index (UAI); menggambarkan tingkat perasaan suatu masyarakat atas
ancaman oleh adanya situasi yang tidak pasti dan tidak diketahuinya. Angka skor yang tinggi
mengindikasikan ketidak-toleransian terhadap kemenduaan, sementara kalau angkanya rendah
berarti masyarakat yang toleran. Inggeris memiliki angka terendah diantara negara-negara
masyarakat Eropa lainnya.
Dari angka-angka indeks di atas belum diketahui apa posisi Indonesia dalam hal berbudaya
organisasi atau bisnis. Tetapi yang jelas dari angka-angka indeks persaingan usaha dan
kemudahan berbisnis, Indonesia menempati posisi yang rendah. Sementara dari angka korupsi,
Indonesia termasuk jagonya..
SukaBe the first to like this post.
7 Komentar
Filed under Iklim bisnis, MSDM, Mutu, organisasi
7 Respon untuk BUDAYA ANTARBANGSA DALAM BERORGANISASI
1.
Yari NK
Desember 21, 2007 pada 11:29 pm
Prof, saya jadi ingat iklan HSBC (namun sayangnya iklan tersebut tidak ada di TV-TV lokal),
semboyan mereka sangat sederhana tapi menyentuh bahwa “Kemanapun kita pergi, kita adalah
tamu jadi kitalah yang seyogianya menyesuaikan diri”, begitulah intinya. Jadi sepertinya HSBC
dalam mengembangkan ekspansi bisnisnya di luar negeri berpedoman pada prinsip sederhana itu
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 3/7
yang juga terbukti berhasil menyederhanakan dengan baik problematika gap-gap yang ada dalam
persoalan budaya antar bangsa. Prinsip seperti ini nampaknya cukup ampuh untuk membuat
mereka menjadi sangat kompetitif dengan pemain2 lokal.
Begitu juga dengan MTV yang mempunyai motto: “Think Globally Act Locally”, motto seperti ini
juga disinyalir cukup membuat MTV eksis di berbagai negara termasuk di Indonesia, yang berani
menayangkan acara2 musik dangdut yang merupakan ciri khas Indonesia.
Kalau motto saya mungkin: “Think Globally Act Lo(gi)cally” Huehehehe….
Tapi tentu saja ya prof, penyesuaian terhadap budaya2 lokal, seyogianya tidak termasuk budaya2
yang merugikan seperti: korupsi dan sebagainya, kalau budaya seperti itu mungkin harus
disingkirkan atau mungkin bahasa halusnya harus “disesuaikan” dengan zaman agar sesuai dengan
atmosfir yang lebih kondusif. Itu menurut saya lho.
Hubungan Budaya antar Bangsa : Aspek Penting dalam Kebijakan Luar
Negeri Jepang di Akhir1980-an
Muhammad Mossadeq Bahri
Deskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=77147&lokasi=lokal
------------------------------------------------------------------------------------------
Abstrak
Untuk saat ini, karena Jepang telah diterima dan diakui sebagai salah satu anggota dari kelompok
negara
adidaya dan maju, maka adalah penting baginya untuk terlibat dan bersaing dengan negara adidaya
lain
dalam kerangka dunia yang dikuasai dan diperintah oleh aturan dari negara-negara Barat. Oleh
karena itu,
sebagai partisipan baru dalam masyarakat internasional (setelah 1952, perjanjian San Fransisco)
Jepang
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 4/7
harus banyak belajar dari Barat dalam menjalankan kebijakan hubungan budaya antar bangsanya,
terlebih
lagi pada akhirnya, menciptakan gaya dan caranya sendiri.
Sepanjang menyangkut hubungan budaya antar bangsa yang Jepang jalankan, kita melihat bahwa
strategi
yang diambil adalah menjalankan kebijakan hubungan budaya antar bangsa yang menyeluruh
sifatnya.
Dalam hal ini, wilayah yang tercakup adalah menyebar untuk seluruh penjuru dunia. Meskipun.
demikian,
Jepang tetap juga menjadi daerah Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Utara dan Eropa Barat
sebagai
tempat strategis bagi program hubungan budaya antar bangsanya. Hal ini bisa dimengerti, sebab
wilayah ini
merupakan partner dagang Jepang yang paling utama.
Ide dari berbagai program dan kegiatan yang dijalankan Jepang dalam hubungan budaya antar
bangsa ini
pada dasarnya bisa dilihat dari Laporan Akhir Komite Penasehat Hubungan Budaya Antar Bangsa
pada
bulan Mei 1989. Laporan final inilah yang menjadi rambu atau pedoman bagi Jepang dalam
menciptakan
kebijakan guna menjalankan hubungan budaya antar bangsa. Dengan demikian, bagi Jepang,hubungan
budaya antar bangsa merupakan aktifitas yang diakui sebagai alat untuk mempertahankan
keberadaan
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 5/7
nasionalnya. Hubungan budaya antar bangsa yang tercipta ini beroperasi dalam berbagai cara,
seperti
jaringan uang, jaringan barang dan jaringan informasi.
Pertukaran Seni Budaya Antar-Negara ASEAN Ditingkatkan
Minggu, 8 Mei 2011 13:39 WIB | 1415 Views
Jero Wacik. (ANTARA)
Berita Terkait
Asean Jazz Festival digelar Juni di Batam
Jero Wacik: Sudomo berjasa kepada negara
ASEAN siaga antisipasi dampak gempa Aceh
Penguasa Myanmar janjikan kebebasan pers
Menteri ESDM perketat pengawasan BBM bersubsidi
Video Terkait
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 6/7
Mobil Dibawah 1500cc Diberi ...
SPBG Akan Dibangun Di Daerah
Jakarta (ANTARA News) - Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Perhimpunan Bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) memunculkan gagasan untuk lebih meningkatkan program pertukaran seni
dan budaya antarnegara peserta di masa mendatang.
"Pertukaran seni dan budaya akan semakin ditingkatkan di masa mendatang," kata Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, di Jakarta, Minggu.
Jero Wacik mengatakan, upaya untuk meningkatkan program pertukaran seni dan budaya
merupakan gagasan yang sangat baik untuk semakin mempererat hubungan negara-negara anggota
ASEAN.
5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 7/7
"Selain itu , hubungan antarnegara di bidang seni dan budaya juga akan semakin lentur," katanya.
Selain itu, Wacik juga mengatakan, mengenai adanya gagasan untuk meningkatkan jumlah
kunjungan wisata antarnegara ASEAN.
"Jadi, di masa mendatang sesama negara ASEAN akan mendorong masyarakatnya untuk berwisata
antarnegara ASEAN saja," katanya.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata ,menurut Wacik, juga akan mendorong masyarakat
Indonesia untuk menjadikan negara-negara ASEAN menjadi tujuan wisata jika ingin ke luar
negeri.
KTT ke-18 ASEAN diselenggarakan di Jakarta, 7-8 Mei dihadiri oleh Sultan Brunei Darussalam,
Sultan Hassanal Bolkiah Mu`izzaddin Waddaulah, Perdana Menteri (PM) Kerajaan Kamboja, Hun
Sen, PM Laos, Thongsing Thammavong, dan PM Malaysia, Dato` Sri Mohd Najib bin Tun Abdul
Razak.
Selain itu, PM Myanmar, Thein Sein, Presiden Filipina Benigno S. Aquino III, Menteri Senior Singapura, S. Jayakumar, yang mewakili Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, PM
Kerajaan Thailand, Abhisit Vejjajiva, dan PM Vietnam, Nguyen Tan Dung. Sementara itu,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai Ketua ASEAN dan tuan rumah.
PM Singapura, Lee Hsien Loong, tidak dapat hadir karena pemilihan umum di dalam negerinya.
(T.W004/A011)
Editor: Priyambodo RH