Bor Pile Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan

2
Bor Pile, Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan Pengerjaan pondasi bor pile merupakan tantangan terbesar pembangunan Jembatan Tayan. Kepala Satuan Kerja (Satker) Sementara Pelaksana Jembatan Tayan Yuda Handita mengatakan keberhasilan konstruksi bor pile menentukan kecepatan pembuatan jembatan sepanjang 1.420 meter tersebut. "Kendala terbesar teknisnya ialah pembuatan bor pile, bila itu berhasil ditangani dengan baik, maka dapat dikatakan 90 persen pembuatannya akan bisa lancar," ungkap Yuda di sela-sela Peresmian Pemancangan Pertama Jembatan Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu (19/9). Dia melanjutkan, pihaknya merencanakan pembangunan pondasi bor file akan berlangsung paling lama satu tahun. Hal tersebut sudah memperhitungkan bila nanti pembangunannya mengalami beberapa kali kesulitan di lapangan. Jembatan senilai Rp 907 miliar tersebut akan terdiri dari dua buah jembatan masing-masing sepanjang 280 meter dan 1.140 meter. Jembatan itu juga dilengkapi dengan jalan akses dengan total panjang 3,7 Kilometer. Selain itu, Jembatan yang akan menghubungkan Kalbar dengan Kalimantan Tengah tersebut dilengkapi akses koneksi bagi masyarakat pulau Tayan yang diapit kedua jembatan Tayan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan kehadiran jembatan ini sudah lama dinantikan masyarakat Kalbar. Demi mewujudkannya, Kementerian PU mulai melakukan Studi Kelayakan pada 2004. Hal tersebut dilanjutkan dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada 2008. Dan pada 2009-2011 dilakukan pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar. page 1 / 2

description

Dokumen ini menjelaskan tentang perencanaan proyek Jembatan Tayan menggunakan pondasi bore pile.

Transcript of Bor Pile Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan

Page 1: Bor Pile Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan

Bor Pile, Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan

Pengerjaan pondasi bor pile merupakan tantangan terbesar pembangunan Jembatan Tayan.Kepala Satuan Kerja (Satker) Sementara Pelaksana Jembatan Tayan Yuda Handita mengatakankeberhasilan konstruksi bor pile menentukan kecepatan pembuatan jembatan sepanjang 1.420meter tersebut.

"Kendala terbesar teknisnya ialah pembuatan bor pile, bila itu berhasil ditangani dengan baik,maka dapat dikatakan 90 persen pembuatannya akan bisa lancar," ungkap Yuda di sela-selaPeresmian Pemancangan Pertama Jembatan Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) padaRabu (19/9).

Dia melanjutkan, pihaknya merencanakan pembangunan pondasi bor file akan berlangsung palinglama satu tahun. Hal tersebut sudah memperhitungkan bila nanti pembangunannya mengalamibeberapa kali kesulitan di lapangan.

Jembatan senilai Rp 907 miliar tersebut akan terdiri dari dua buah jembatan masing-masingsepanjang 280 meter dan 1.140 meter. Jembatan itu juga dilengkapi dengan jalan akses dengantotal panjang 3,7 Kilometer. Selain itu, Jembatan yang akan menghubungkan Kalbar denganKalimantan Tengah tersebut dilengkapi akses koneksi bagi masyarakat pulau Tayan yang diapitkedua jembatan Tayan.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan kehadiran jembatan ini sudah lamadinantikan masyarakat Kalbar. Demi mewujudkannya, Kementerian PU mulai melakukan StudiKelayakan pada 2004. Hal tersebut dilanjutkan dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) pada 2008. Dan pada 2009-2011 dilakukan pembebasan lahan oleh Pemerintah ProvinsiKalbar.

page 1 / 2

Page 2: Bor Pile Tantangan Terbesar Konstruksi Jembatan Tayan

Namun Djoko Kirmanto menyesalkan tertundanya pembangunan selama 11 bulan karena prosespencairan pinjaman China yang berbelit. Untuk mengejar waktu, Menteri PU meminta agarkontraktor dan konsultan pelaksana dapat merampungkan pembangunan sesuai target yaitu padaakhir 2014. Kontruksi dilakukan oleh China Road dan Bridge Cooperatian bekerjasama dengan PTWijaya Karya.

Menurut Djoko Kirmanto pembangunan ini merupakan komitmen nyata Pemerintah Pusat untuklebih memajukan Kalimantan. Jembatan Tayan juga termasuk dalam Masterplan Percepatan danPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Jembatan Tayan sangat penting untuk mengoptimalkan layanan lalu lintas kendaraan di LintasSelatan sebagai koridor ekonomi utama Kalimantan. Selain itu juga untuk pengembangan wilayahKalimantan Barat, baik secara ekonomi maupun sosial dan budaya," tutur Menteri PU.

Yuda mengatakan, adanya Jembatan Tayan akan menghubungkan Lintas Selatan Kalimantansecara keseluruhan. Selama ini, kendaraan angkutan barang dan orang harus menggunakan kapalferry untuk menyeberangi Sungai Kapuas yang memisahkan Kota Tayan dengan Piasak.

"Selama ini kendaraan antri menggunakan ferry bisa sampai tiga jam bahkan lebih padapuncak-puncak tertentu seperti Lebaran. Dengan Jembatan Tayan, hal tersebut tidak akan adalagi," terang Kepala Satker Sementara Pelaksana Jembatan Tayan. (rnd)

Pusat Komunikasi Publik

200912

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

page 2 / 2