Bobot Iisi Tanah
-
Upload
ahyat-hartono -
Category
Documents
-
view
17 -
download
3
description
Transcript of Bobot Iisi Tanah
![Page 1: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/1.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tanah
Tanah dikenal sebagai sistem porus atau dengan sebutan sistem tiga fase,
yaitu terbentuk dari fase padat, cairan dan gas, seperti pada Gambar 2. Fase
cairan terdiri dari air tanah yang mengandung bahan-bahan mineral dan organik.
Jadi air tanah (soil water) disini yang juga sering disebut dengan kelembaban
tanah (soil moisture) diartikan sebagai air yang terdapat pada solum atau lapisan
tanah. Air tanah ini dijumpai dalam bentuk cairan, padat (es) dan gas (uap air).
Secara garis besar tanah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian padatan dan bagian
kosong atau pori (makro dan mikro) yang dapat diisi air dan udara. Komposisi
dan keberadaan bagian-bagian ini akan menentukan kedudukan dan sifat tanah,
seperti potensial tekanan dan kandungan airnya serta kerapatan volume dan
konduktivitas hidroliknya.Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi
berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering
dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi
tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaa
kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,
2.2. Pengertian Porositas
Porositas merupakan hal yang sangat penting untuk mengukur ruang kosong
yang tersedia bagi tempat menyimpan fluida hidrokarbon. Porositas (Φ) adalah
kemampuan suatu batuan untuk menyimpan fluida. Porositas adalah
perbandingan ruang kosong /pori-pori dalam batuan dengan keseluruhan volume
batuan dikali 100 (untuk menyatakan persen).
![Page 2: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/2.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
Porositas dibagi 2 berdasarkan asal usulnya :
1. Original (Primary) Porosity
Porositas yang terbentuk ketika proses pengendapan batuan (deposisi) tanpa ada
faktor lain. Pada umumnya terjadi pada porositas antar butiran pada batupasir,
antar Kristal pada batukapur, atau porositas oolitic pada batukapur.
2. Induced (Secondary) Porosity
porositas yang terbentuk setelah proses deposisi batuan karena beberapa proses
geologi yang terjadi pada batuan tersebut, seperti proses intrusi, fault, retakan,
dan sebagainya. Proses tersebut akan mengakibatkan lapisan yang sebelumnya
non-porosity/permeabelitas menjadi lapisan berporositas. Contohnya retakan
pada shale dan batukapur, dan vugs atau lubang-lubang akibat pelarutan pada
batukapur.
Batuan yang berporositas original lebih seragam dalam karakteristik batuannya
daripada porositas induced.
• Porositas berdasarkan kualitas :
- Intergranuler : Pori-pori terdapat di antara butir.
- Interkristalin : Pori-pori terdapat di antara kristal.
- Celah dan rekah : Pori- pori terdapat di antara celah/rekahan.
-Pin-point porosity : Pori-pori merupakan bintik-bintik terpisah-pisah, tanpa
terlihat bersambungan.
-Tight : Butir-butir berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil sekali dan
![Page 3: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/3.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
hampir tidak ada porositas.
- Dense : Batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada porositas.
- Vugular : Rongga-rongga besar yang berdiameter beberapa mili dan kelihatan
sekali bentuk bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar.
- Cavernous : Rongga-rongga besar sekali yang merupakan gua-gua, sehingga
porositasnya besar.
• Porositas berdasarkan kuantitas :
- ( 0% – 5 %) dapat diabaikan (negligible)
- (5% – 10%) buruk (poor)
- (10%- 15%) cukup baik (fair)
- (15%- 20%) baik (good)
- (20%- 25%) sangat baik ( very good )
- (>25%) istimewa ( excellent )
Faktor Yang Mempengaruhi Porositas
1. Susunan Batuan
Pemeriksaan porositas batuan salah satunya dengan melihat porositas gabungan
batuan. Dalam memperkirakan nilai porositas, Slichter dan kemudian Graton
dan Fraser menghitung porositas berbagai susunan batuan serupa. Porositas
dengan susunan kubik atau biasa disebut cubic packing (agak kompak) adalah
47.6 %, sedangkan rombohedral (seperti belah ketupat, lebih kompak) adalah
25,96 %.
![Page 4: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/4.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
2. Distribusi Batuan
Kita tahu bahwa di alam, batuan terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang
tidak hanya menyebabkan perbedaan susunannya saja tapi juga angularity dan
distribusi dari berbagai ukuran partikel akan mempengaruhi nilai porositas
batuan.
Distribusi suatu batuan berhubungan erat dengan komposisi butiran dari batuan
tersebut. Batuan dengan satu jenis unsur penyusun bisa memiliki porositas yang
lebih besar daripada porositas batuan yang terdiri dari berbagai macam unsur
penyusun. Misalnya saja batupasir dapat tersusun dari butiran kuarsa, feldspar,
limestone, fossil, dan chert. Keberagaman penyusun batuan ini sangat
mempengaruhi besarnya porositas dari suatu batuan karena bentuk dan ukuran
dari masing-masing penyusun yang berbeda. Jelas akan sangat berbeda
perhitungannya dengan ukuran partikel yang seragam.
Semakin besar ukuran butiran, semakin besar ruang kosong yang akan diisi
dengan batu lempung atau partikel-partikel lebih kecil dan materi semen.
Semakin banyak partikel kecil yang masuk, mengurangi jumlah pori-pori
batuan. Seperti contoh hasil pengayakan antara batupasir (a) dengan batupasir
serpihan (b)
Distribusi ukuran batuan dapat dilihat dari skewness (kecondongan).
Eksperimen yang dilakukan oleh Tickell di pasir Ottawa menunjukkan bahwa
porositas adalah fungsi dari skewness distribusi ukuran batuan. Secara umum,
semakin kecil butiran dan semakin besar angularity maka porositas semakin
besar. Semakin besar ukuran butiran maka semakin kecil porositas.
![Page 5: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/5.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
Material semen juga perlu diperhatikan karena semen akan menyegel batuan
sehingga fluida tidak dapat mengalir.
3. Sementasi
Sementasi juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
porositas. Material semen juga perlu diperhatikan karena semen akan menyegel
batuan sehingga fluida tidak dapat mengalir. Jika suatu batuan tersementasi
dengan baik, maka kemungkinan besar akan terdapat banyak pori yang tidak
berhubungan. Hal ini dapat menyebabkan porositas efektif dari batuan itu
menjadi kecil, sebaliknya jika suatu batuan tidak tersementasi dengan baik,
kemungkinan besar semakin banyak pori yang terhubungkan, sehingga harga
porositas efektif semakin besar.
4. Kompaksi
Kompaksi dapat mempengaruhi harga dari porositas. Semakin dalam posisi
batuan dari permukaan, beban yang diterima semakin besar. Tekanan yang
disebabkan oleh akumulasi beban batuan yang berada di atasnya disebut tekanan
overburden. Jika suatu batuan terkompaksi dengan baik artinya semakin dalam
dari permukaan, pori-pori dari batuan itu akan semakin kecil karena butiran
penyusun semakin merapat, contohnya pada rhombohedral packing. Begitu pula
sebaliknya, jika kompaksi semakin rendah maka presentasi pori akan semakin
besar, contohnya saja pada cubic packing.
5. Angularitas
Jika derajat angularitas butiran penyusun batuan semakin besar (semakin jauh
dari kebundaran/roundness), bentuk butirannya akan semakin menyudut. Hal ini
akan menyebabkan daerah sentuh antar butiran yang satu dengan yang lainnya
akan semakin besar jika dibandingkan dengan bidang sentuh antar butiran yang
roundness-nya tinggi (daerah sentuhnya kecil). Sehingga, mengakibatkan ruang
![Page 6: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/6.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046
yang dapat ditempati fluida akan semakin berkurang dan porositasnya menurun.
Porositas Total dan Effective Porosity
Total Porosity / Absolute Porosity adalah perbandingan ruang kosong/ pori-pori
dalam batuan dengan bulk volume batuan (dinyatakan dalam persen).
Effective Porosity adalah perbandingan ruang kosong/ pori-pori yang saling
berhubungan dalam batuan dengan bulk volume batuan (dinyatakan dalam
persen).
Porositas Residual adalah porositas yang besarnya merupakan perbandingan
antara volume pori yang tidak berhubungan dengan volume bulk batuan
(dinyatakan dalam persen).
Para reservoir engineering menginginkan nilai effective point yang besar karena
berhubungan dengan kelancaran laju alir fluida dalam batuan. Untuk batuan
dengan penyemenan yang buruk hingga pertengahan, porositas total kira-kira
hampir sama dengan effective porosity. Sedangkan penyemenan yang sangat
tinggi dan batukapur, kemungkinan terjadi perbedaan yang signifikan antara
porositas total dengan effective porosity.
Susunan pori sangatlah kompleks, tetapi relatif terdistribusi merata.
Kekompleksan susunan pori meningkat dari interaksi berbagai faktor dalam
lingkungan geologi, yaitu pengepakan butir dan distribusi ukuran butir dari
kerangka pecahan, tipe material yang mengisi bagian kosong, dan tipe kadar
penyemenan. Induced porosity seperti batuan karbonat memiliki tingkat susunan
pori yang lebih kompleks. Terkadang terdapat dua atau lebih sistem pori pada
batuan. Materi dasar batuan biasanya kristal sebagai matriks. Matriks
mengandung pori-pori kecil terbuka yang terdiri dari 1 sistem pori. Sistem ini
berasal dari struktur kristal dari dalam batuan. Sistem pori dapat juga berasal
dari fracturing/ retakan, lepasan dari batuan utama, atau pelarutan.
![Page 7: Bobot Iisi Tanah](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082502/54e3589d4a795909738b4e6b/html5/thumbnails/7.jpg)
Muhammad Caesario Barkah 240110100046