blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/ikha/files/2012/06/laporan-tanah.docx · Web view(sinar gamma). Metode...

22
May 3, 2010 · 1:13 pm ↓ Jump to Comments berat isi tanah dan berat jenis tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik. Meskipun terdapat kisaran besar dalam kisaran kerapatan mineral tanah, gambaran untuk kebanyakan tanah mineral biasanya bervariasi antara batas yang sempit yaitu antara 2,60 sampai 2,75 gram persentimeter kubik. Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk konversi prosentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk menghitung porositas jika berat jenis partikelnya diketahui dan untuk memperkirakan berat dari volume tanah yang sangat besar.Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah. Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/ikha/files/2012/06/laporan-tanah.docx · Web view(sinar gamma). Metode...

May 3, 2010 · 1:13 pm ↓ Jump to Comments

berat isi tanah dan berat jenis tanahBAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik.

Meskipun terdapat kisaran besar dalam kisaran kerapatan mineral tanah, gambaran untuk kebanyakan tanah mineral biasanya bervariasi antara batas yang sempit yaitu antara 2,60 sampai 2,75 gram persentimeter kubik.

Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk konversi prosentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk menghitung porositas jika berat jenis partikelnya diketahui dan untuk memperkirakan berat dari volume tanah yang sangat besar.Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah.

Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter kubik.

Berat tanah dapat diukur dengan metode silinder, clod, boring, dan radioaktif (sinar gamma). Metode silinder sangat mudah dan sederhana seta praktis untuk tanah- tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut. Tetapi sebaliknya pada tanah yang bersifat mengembang mengerut digunakan metode clod. Sedangkan metode boring dan radioaktif biasanya digunakan secara langsung dilapangan.

1.2. TujuanPengamatan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat menentukan besarnya berat isi dan berat jenis suatu tanah secara benar dengan menggunakan teknik penetapan berat isi tanah. Serta membuktikan bahwa banyaknya pori mempengaruhi berat tanah selain butir-butir partikel tanah.

1.3. ManfaatPengamatan

Manfaat dari pengamatan ini agar Praktikan dapat memperkirakan berat jenis dan berat isi suatu tanah karena berat jenis dan partikel tanah penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel tanah oleh air dan angin, serta perhitungan ruang pori dalam tanah bila berat jenis tanah sudah diketahui.Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifat fisik tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linierextensibility (COLE), dan kadar air tanah. Data sifat-sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus tanah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian

2.1.1. Definisi berat isi tanah (bulk density)

Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006).

Tabel 2.1 NilaiWcuntuktanahkeadaantanahaslilapangan

Macam Tanah Wc %Pasirseragam

Pasirberbutircampuran

Tanah liatlunak

19-32

16-25

70-110

Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut (Pearson et al., 1995).

Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air terhambat (Darmawijaya, 1997).

2.1.2. Definisi berat jenis tanah (particle density)

Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel

padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin

Tabel 2.3 BeratJenis Tanah

Macam Tanah BeratJenisKerikil

Pasir

LanauTakOrganik

LempungOrganik

LempungTakOrganik

Humus

Gambut

2,65-2,68

2,65-2,68

2,62-2,68

2,58-2,65

2,68-2,75

1,37

1,25-1,80

Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya.

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan beratisi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya. Berat jenis adalah perbandingan relative antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.

2.2. Besar berat isi danberatjenispada berbagai lahan

Beda halnya dengan kerapatan butir yang hanya mengenai butir-butir padat saja, kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori-pori maupun butir padat partikel tanah.

Lanau Lempungan

Merupakan endapan rawa dan limpah banjir terutama dibentuk oleh lanau lempungan dengan sisipan pasir lanauan. Lanau lempungan berwarna coklat kehitaman, konsistensilunak, plastisitas rendah – sedang di beberapa tempat mengandung organik, berat isi tanah asli1,575 – 1,715 gr/cm3.

Satuan Pasir – Pasir lanauan

Satuan ini merupakan endapan pematang pantai dan sungai. Satuan ini merupakan merupakan hasil pelapukan lanjut dari batu lempung tufaan, napal dan batu pasir tufaan, dengan penyusunnya berupa lempung  dan lempung lanauan  morfologi pebukitan dengan konsistensi teguh, plastisitas tinggi, permeabilitas rendah, berat isi tanah asli 1,660 gr/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,65 g/cm3.

Satuan Batu Pasir, Batu Lempung – Napal

Satuan ini merupakan bagian dari anggota batu pasir Formasi Halang yang terdiri dari batu pasir,napal, batu lempung, konglomerat dan serpih.Tanah pelapukan berupa lanau lempungan (MH), berwarna coklat tua kemerahan, plastisitasrendah, permebilitas rendah, konsistensi teguh hingga kaku, dengan ketebalan tanah pelapukanantara 1,00 – < 1,50 meter.Tanah pelapukan satuan batuan ini mempunyai berat isi asli  =1,49 g/cm3 dan berat jenis (GS)= 2,66 g/cm3.

Satuan Breksi Vulkanik

Satuan ini disusun oleh Formasi Kumbang yang terdiri dari breksi vulkanik, lava, batu pasir,konglomerat dengan sisipan napal. Breksi gunungapi  bersifatagak keras-keras dan kompak.Tanah pelapukan berupa lanau lempungan (MH), mengandung pasir halus, berwarna coklatkemerahan, plastisitas rendah, permeabilitas rendah, konsistensi teguh hingga kaku denganketebalan tanah pelapukan < 1,50 m.Tanah pelapukan satuan batuan ini mempunyai  berat isi asli  =1,49 g/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,72 g/cm3.

Satuan Basal

Satuan ini merupakan batuan beku terobosan basal yang berbentuk retas atau retas lempengan, batuan basal bersifat keras, kompak dan di beberapatelah mengalami pelapukan sempurna.Tanah pelapukannya berupa lempung lanauan berwarna coklat kemerahan, plastisitassedang, permeabilitas rendah, konsistensi teguh hingga kaku,  berat isi asli = 1,57 g/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,67 g/cm3.

2.3. Pengaruh pengolahan lahan terhadap berat isidanberatjenis tanahHasil analisis uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5% untuk selisih bobot isi tanah setelah 3 bulan sejak perlakuan menunjukkan bahwa, peningkatan bobot isi tanah oleh kelima jenis bokashi tidak berbeda nyata. Perbedaan nyata hanya terdapat antara pupuk anorganik dengan semua bokashi.

Tabel 2.2 Pengaruhpertanamantunggal (semusim) dan Allay Cropping terhadap Bulk Density dankonduktivitasHidrauliksetelah 14 kali pertanamansemusim

Perlakuan Bulk Density

(kg/meter kubik)

KonduktivitasHidraulik (cm/hari)

Pertanamansemusim

Allay Cropping

1,43

1,29

18,5

50,0

HutanSekunder

LSD (0,05)

1,20

0,06

99,8

6,8

Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Hasil percobaan menunjukkan bahwa bobot isi tanah pada tanah yang dipupuk dengan pupuk anorganik makin tinggi. Sedangkan bobot isi tanah pada tanah yang dipupuk oleh bokashi cenderung tidak berubah. Ketidakberubahan tersebut tampak dari selisih bobot isi tanah oleh bokashi kotoran sapi yang turun, yang tidak berbeda nyata dengan selisih bobot isi tanah olehbokashi lain yang tampaknaik.Peningkatan bobot isi tanah oleh pupuk anorganik diduga terjadi karena pupuk anorganik mengandung unsur-unsur hara yang tidak diperlukan oleh organisme tanah, sehingga aktivitas organisme tanah berkurang, yang menyebabkan berkurangnya zat-zat perekat butiran-butiran tanah, seperti getah dan lilin, yang berguna untuk membentuk agregat-agregat tanah. Di samping itu, curah hujan yang tinggi meningkatkan kadar air tanah, sehingga melewati batas merekat dari tanah tersebut.

BAB III

METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah :

a. contoh tanah utuh, yang pengambilannya menggunakan ring sample.

b. air mendidih untuk menghilangkan kandungan udara dalam tanah

c. air aquadestuntukmenghitungberatdan volume tanah

Alat yang digunakan adalah:

a.  ring sample berbentuk silinder

b. timbangan halus

c. labu ukur 100ml

d. beaker glass

e. dan oven.

f. botolsemprot

Gambar 3.1 Piknometer

3.2 MetodePraktikum

Metode untuk menetapkan berat isi tanah yang digunakan adalah metode ring/silinder. Penetapan berat isi tanah dilakukan dengan menggunakan tanah utuh yang berasal dari ring sample. Sedangkan metode yang digunakan untuk menetapkan berat jenis tanah adalah metode perhitungan dengan menggunakan labu ukur atau piknometer.

3.3 TahapanPraktikum

3.3.1 Gambar Diagram AlirBobot Isi

3.3.2 Gambar Diagram AlirBobotJenis

Sampel Tanah

Dioven selama 24 jam.

Timbang tanah sebanyak 20 gramLabu ukur ditimbang dalam keadaan kosong (a)Tanah dimasukkan kelabu ukur

Dioven selama 24 jam.

Timbang silinder kosong (y).

Hitung bobot isinya.¼ πdt).

Labu ukur ditimbang dengan tanahnya (b)

Hitung bobot jenisnya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. a. Data Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Bobot Jenis

Labu (a) Labu + Tanah (b) Labu + Tanah + Air sebatas 100 ml (c)

56,78 g 76,78 g 167,21 g

Tabel 4.2 Bobot Isi

Tinggi Tanah Jari-Jari Tanah Massa Plat + Tanah Massa Plat Massa Tanah

5,5 cm 2, 86 cm 169,70 g 40,76 g 122,924 g

4.2 Interpretasi

Perbandingan berat tanah yang telah dioven selama 24 jam dengan tanah yang tidak dioven yaitu lebih berat tanah yang tidak dioven. Ini dikarenakan tanah yang tidak dioven masih mengandung berat air dan udara yang terkandung didalamnya dan juga pori-pori yang terdapat pada tanah.

Sedangkan berat tanah yang sudah dioven sudah tidak lagi terdapat kandungan air sehingga berat yang diukur lebih ringan dibandingkan pada tanah yang tidak dioven.Tetapi pada tanah yang dioven masih memiliki ruang poris ehingga masih harus mencampur tanah dengan air mendidih kemudian baru diukur beratnya. Ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan udara dan ruang pori tanah.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Teknik penetapan berat isi tanah pada prinsipnya adalah perbandingan berat tanah kering dan volume tanah. Nilai berat isi tanah yang diperoleh menggunakan metode ring . Data berat isi tanah sangat diperlukan untuk perhitungan analisis fisika tanah lainnya seperti seperti penetapan COLE, ruang pori total, dan retensi air. Teknik penetapan berat isi tanah dapat dilakukan di lapangan asalkan tersedia peralatan yang diperlukan, seperti timbangan, oven, dan kompor.

5.2 Saran

Dalam menentukan berat isi dan berat jenis tanah, praktikan harus betul-betul memahami apa itu berat isi tanah dan berat jenis tanah dan bagaimana cara menentukan dan perbedaan kedua berat tanah tersebut agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan perhitungan. 

DAFTAR PUSTAKA Altieri, Miguel A. 2000. Agroecology:Principles and Strategies for Developing Sustainable Farming System. University of California.Darmawijaya, M. Isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Foth, Henry D. 1978. Fundamentals of Soil Science. New York: John Wiley and Sons, Inc.Gregorich,E.G., Angers, D.A., Campbell, C.A., Carter, M.R., Drury, C.F., Ellert,B.H., Groenevelt, P.H., Holmstorm, D.a., Monreal,C.M., Rees, H.W., Voroney,R.P., & Vyn,T.J. 2002. Changes in Soil Organic Matter. Agriculture and Agri-Food, Canada.Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 360 halaman.Kuepper, George. 2000. Manures for Organic Crop Production. California: National Center for Appropriate Technology.

Madjid, A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online Fakultas PertanianUnsri, Palembang.

McVay, Kent A. & Rice, Charles W. 2002. Soil Organic carbon and Global Carbon Cycle. Kansas: Kansas State University.

Pearson, C.J., Norman, D.W., & Dixon, J. 1995. Sustainable Dryland Cropping in Relation to Soil Productivity. Dalam FAO Soils Bulletin 72. Rome:FAO.

Rahardjo, Pudjo., dkk. 2001. Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis Bahan Organik Terhadap Ketersediaan Air Bagi Tanaman Teh pada Tanah Latosol. Dalam Prosiding Seminar Budidaya Teh Organik. Gambung: Pusat Penelitian Teh dan Kina.LAMPIRAN

Perhitungan Bobot Isi : o massa plat + tanah = 169,70 gro massa plat = 40,76 gro mp = (massa plat + tanah)-(massa plat)=122,924 gro t = 5,5 cmo vt   = πr²t

= 3,14 x (2,68)² x 5,5

= 124

Perhitungan Bobot Jenis : o massa labu (a) = 56,78 gro massa labu+ tanah (b) = 76,78 gro massa labu + tanah + air sebatas 100 ml (c) = 167,21 gr

http://adekoer.wordpress.com/2010/05/03/berat-isi-tanah-dan-berat-jenis-tanah/

Jumat, 22 Oktober 2010

Bobot Jenis 2 2.1.1. Definisi berat isi tanah (bulk density)Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006).

Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air terhambat (Darmawijaya, 1997).

2.1.2. Definisi berat jenis tanah (particle density)Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya.Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan beratisi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya. Berat jenis adalah perbandingan relative antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.

http://adekoer.wordpress.com/2010/05/03/berat-isi-tanah-dan-berat-jenis-tanah/

http://lovegerda4ever.blogspot.com/2010/10/bobot-jenis-2_22.html

Sabtu, 29 Mei 2010

LAPORAN PENGUKURAN BERAT ISI DAN BERAT JENIS TANAH (PRAKTIKUM DIT) BAB IPENDAHULUAN1. 1 Latar BelakangDalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari tanah. Dalam dasar ilmu tanah, dapat dipelajari mengenai penentuan Berat isi dan Berat jenis partikel. Berat isi berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain itu, dalam pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi, konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Berat isi masih berhubungan dengan sifat-sifat tanah yang lain.Oleh karena itu, Berat isi dan Berat jenis partikel sangat penting untuk dipelajari sehingga pengetahuan mengenai Berat isi dan Berat jenis partikel semakin bertambah. Dan kita dapat menghitung dan menentukan Berat jenis dan Berat Isi suatu tanah. Data sifat-sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus tanah.Berat isi tanah juga diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur dan pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan. Hal ini karena pada luas lahan dengan kedalaman tertentu menggunakan satuan volume (m3), sedangkan pupuk, kapur atau pembenah tanah dalam satuan berat, sehingga volume tanah harus diubah terlebih dahulu menjadi satuan berat (kg atau ton). Untuk mengubah menjadi satuan berat maka diperlukan data berat isi tanah. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman tentang berat isi dan berat jenis tanah.

1.2 Tujuan Untuk memahami pengertian dari berat isi dan berat jenis tanah Untuk memahami faktor – faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah. Untuk memahami cara menentukan berat isi dan berat jenis tanah

BAB IITINJAUN PUSTAKA2. 1 Definisi Berat Isi dan Berat Jenis Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori diantaranya. (Tim Dosen, 2009) Definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc). (Lembaga Penelitian Tanah, 1979) Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.(Anonymous, 2010) Berat Jenis adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel padat (tidak termasuk volume pori-pori tanah). (Hardjowigeno, 1992) Soil bulk density is the size of packaging or compression of soil particles (clay, silt, and sand). Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). (Pearson et al., 1995). 2. 2 Metode Pengukuran Berat Isia. Metode SilinderMetode silinder sangat mudah dan sederhana serta praktis untuk tanah-tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut, dan pengukuran bobot isi denngan menggunakan silinder yaitu pipa PVC yang berbentuk tabung ditancapkan kedalam tanah sampai bagian atas silinder tanah.b. Metode ClodPengukuran bobot isi dengan metode clod digunakan pada tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut serta sulit diambil contohnya dengan silinder.c. Metode Wash BoringTanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan ± 200 kg. pengikisan dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa seniri fulgar 3. Hal ini yang menyebabkan tanah yang terkikis terdorong keluar dari lubang bor.d. Metode Radioaktif / sinar gammaMetode ini pada pengukuran Berat Isi (BI) digunakan secara langsung ditempat terbuka (lapangan) pada tanah-tanah yang mudah mengembang serta mengerut, sehingga dalam penetapanya diperhitungkan pada kondisi hisapan bor.(Anonymous, 2009)2. 3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Berat Isi (BI) dan Berat Jenis (BJ) Faktor yang Mempengaruhi Berat Isi (BI)a. Struktur TanahTanah yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI) yang lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur yang kurang mantap (remah)

b. Pengolahan TanahJika suatu tanah sering diolah tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi daripada tanah yang dibiarkan saja, dan didalam pengolahan tanah yang baik akan meanghasilkan tanah yang baik pula.c. Bahan OrganikJika didalam tanah tersebut banyak ditemukan bahan organik tanah tersebut memiliki Berat Isi lebih banyak disbanding tanah yang tidak terdapat bahan organik . jadi bahan organik sebanding lurus dengan bobot isi.d. Agregasi TanahAgregasi merupakan proses pembentukan agregrat-agregrat tanah dengan terbentuknya agregat-agregat itu, tanah menjadi berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur, dapat menyimpan dan mengalirkan udara dan air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel-partikel tanah.(Hakim, 1986) Faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis (BJ)a. Tekstur TanahPartikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memilki nilai berat jenis yang tinggi misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel liat sehingga berat jenis pasir lebih tinggi dari pada liat dan sebaliknya.(Darmawijaya, 1997)b. Bahan Organik TanahBahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagaian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan Organik tanah memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah.(Rahardjo, 2001)

2. 4 Hubungan Berat Isi (Bi) dan Berat Jenis (BJ)Berat Isi dan Berat Jenis tanah saling berhubungan. Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu.(Tim Dosen FPUB, 2010)2. 5 Pengaruh Pengolahan Lahan Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis tanah sangat banyak, di antaranya dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka penyerapan air akan baik atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman.

Grafik pengaruh pengolahan tanah terhadap berat isi pada 3 minggu setelah tanamPengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah. Untuk mengatasi itu, maka diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak tanah dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat ronga atau pori-pori dalam tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus.( Hanafiah, 2005 )BAB IIIMETODOLOGI3. 1 Alat dan BahanAlat : - Ring (pipa PVC)- Kayu- Palu- Timbangan Digital- Oven- Buku dan Alat TulisBahan :- Sampel tanah A (tanah sampel yang diambi dari tanaman semusim)- Sampel tanah B (tanah sampel yang diambil dari hutan produksi)- Sampel tanah C (tanah sampel yang diambil dari lahan kampus FP UB)

3. 2 Metode PraktikumMetode yang dipakai dalam pengamatan adalah metode ring. Cara kerjanya sangat mudah yaitu contoh tanah dalam ring sample yang telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring) ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditetapkan kadar airnya. Untuk selanjutnya, dimasukkan ke dalam oven dan dihitung berat kering tanahnya. Metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut.

3. 3 Tahapan PraktikumUntuk alur kerja pada tanah lahan semusim, tanah pada hutan produksi dan tanah lahan kampus sama-sama menggunakan cara yang sama, yaitu :Menyiapkan Alat dan Bahan↓

Mengambil sampel tanah pada masing-masing lahan↓Membersihkan tanah yang ada di bagian luar ring↓Menimbang Berat Basah (BB) tanah↓Oven tanah dengan suhu 100oC selama 24 jam↓Menimbang Berat Kering (BK) tanah↓labu ukur diukur beratnya↓Tanah seberat 20 gr dimasukkan ke dalam labu dan diukur beratnya↓Kemudian labu ukur diberi air dan ditimbang beratnya↓semua hasil pengamatan kemudian dicatat.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Data Hasil PengamatanLokasi BTB ( gr ) BTO ( gr ) V tanah ( cm3 ) V partikel ( cm3 ) Ring ( gr )Hutan Produksi 227,21 167,96 125,89 10,44 33.7Semusim 215,90 170,15 109,87 11,36 48.66Kampus 218,50 164,18 114,45 9,61 31.64Tabel pengamatan 1

Keterangan : BTB : Berat Tanah BasahBTO : Berat Tanah Oven

Lokasi Labu ( gr ) Labu + Tanah ( gr ) Labu + Tanah + Air ( gr )Hutan Produksi 57,06 77,06 166,62Semusim 55,72 75,72 164,36Kampus 56,68 76,68 167,07Tabel pengamatan 2LOKASI BI (gr / cm3 ) BJ (massa labu ukur + tanah ) – massalabu ukur (gr / cm3 )Hutan Produksi 1,334 1.915Semusim 1,548 1.760Kampus 1,434 2.081Tabel pengamatan 3

4.2 InterpretasiDari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tiga lahan yang berbeda yaitu lahan hutan produksi, komposit semusim, dan lahan kampus mempunyai nilai berat isi dan berat jenis yang berbeda-beda sehingga dapat dilakukan analisis. Namun, disini lebih ditekankan kepada dua jenis

lahan yaitu lahan hutan produksi dan lahan komposit semusim karena mempunyai hubungan yang erat dalam pengembangan dunia pertanian. Diantaranya adalah jumlah kandungan partikelnya, untuk lahan hutan produksi dapat disimpulkan bahwa kandungan partikel-partikel dalam tanahnya lebih banyak dibandingkan dengan lahan komposit semusim terbukti dari berat tanah basah hutan produksi lebih besar dibandingkan dengan lahan komposit semusim. Namun, setelah dilakukan pengovenan, berat tanah kering yang berada di lahan komposit semusim mempunyai nilai berat yang lebih besar sehingga dapat diindikasikan bahwa tanah komposit semusim mempunyai kandungan air dalam tanah lebih sedikit daripada lahan hutan produksi. BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori yang berada diantaranya. Sedangkan berat jenis adalah perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume yang di dalamnya tidak termasuk ruang pori yang ada. Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah struktur tanah, pengolahan tanah, bahan organik, dan agregasi tanah. Sedangkan faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah tekstur tanah dan bahan organik tanah. Untuk mengetahui berat isi dan berat jenis tanah dapat digunakan metode ring. Cara kerjanya adalah dengan contoh tanah dalam ring sample yang telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring) ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditetapkan kadar airnya. Untuk selanjutnya, dimasukkan ke dalam oven dan dihitung berat kering tanahnya. Namun metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut.

5.2 SaranPraktikum mengenai materi berat isi dan berat jenis tanah sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Tetapi dalam kegiatan praktikum sebaiknya praktikan diberikan kesempatan seluruhnya untuk aktif dalam kegiatan pengamatan, dan asisten hanya memberi petunjuk dan membenarkan jika praktikan ada kesalahan. Selain itu, untuk lebih mendukung apabila dalam melakukan praktikum harus dengan melakukan praktikum untuk kedua jenis lahan agar praktikan bisa mengerti perbedaan antara hutan produksi dan tanaman semusim.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2009. http : // google.ci.id / metode berat isi. (diakses tanggal 16 april 2010)Anonymous. 2010. http : // ilmusipil.com / cara mengetahui berat jenis tanah. (diakses tanggal 02 Mei 2010)Darmawijaya, M. isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. YogyakartaHakim. 1986. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UB. MalangHanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Jakarta : Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada.Hardjowigeno, Sarnono. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta : Maduatama Sarana Pratama.Lembaga Penelitian Tanah. 1979. Penuntun Analisa Fisika Tanah. Bogor : Lembaga Penelitian Tanah.

Pearson, C.J., Norman, D.W., & Dixon, J. 1995. Sustainable Dryland Cropping in Relation to Soil Productivity. Dalam FAO Soils Bulletin 72. Rome:FAO. http://www.Fao.org/docrep/V9926E/V996e04.htm. [10 Nopember 2003].Rahardjo, pudjo dkk. 2001. Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis Bahan Organik terhadap ketersediaan Air bagi Tanaman. Pusat Penelitian The dan Kina. GambungTim Dosen Jurusan Tanah FPUB. 2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Universitas Brawijaya. Malang

Lampiran Perhitungan Berat Isi dan Berat Jenis Tanaho Berat Isi TanahBI = Keterangan : MP : massa padatan dalam keadaan kering ovenV tanah = V pipa silinder

BI hutan produksiBI = =1,334 gr / cm3BI lahan semusimBI = =1,548 gr / cm3 BI lahan kampusBI = =1,434 gr / cm3

o Berat Jenis TanahBJ = Keterangan : MP : ( massa labu ukur + tanah ) – massa labu ukurV partikel : 100 – (massa labu ukur + tanah + air – massa labu ukur + tanah )BJ hutan produksiBJ= =1.915 gr / cm3BJ lahan semusimBJ= =1.760 gr / cm3BJ lahan kampusBJ= =2.081 gr / cm3

Diposkan oleh hijau di 04:32

http://yogafp.blogspot.com/2010/05/laporan-pengukuran-berat-isi-dan-berat.html