blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../11/MAKALAH-TULISAN-ILMIAH-POPULER.docx · Web viewDalam makalah ini...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../11/MAKALAH-TULISAN-ILMIAH-POPULER.docx · Web viewDalam makalah ini...
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia ini dengan judul “Tulisan Ilmiah Populer”.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Tulisan Ilmiah Populer yang
meliputi ciri,bentuk , bahasa serta kiat dan praktek penulisan Tulisan Ilmiah Populer.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Nanang Bustanul Fauji, S.S. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan juga
kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 5 Oktober 2011
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………... 3
Latar Belakang ......................................................................................................... 3
1.1. Rumusan
Masalah .................................................................................. 3
1.2. Tujuan
.................................................................................................... 3
Bab II Pembahasan .................................................................................................. 4
2.1. Ciri
Tulisan Ilmiah Populer ................................................................... 5
2.2. Bentuk
Tulisan Ilmiah Populer ............................................................. 6
2.3. Kebahasa
an Tulisan Imiah Populer ...................................................... 7
2.4. Kiat dan
Praktek Penulisan Tulisan Ilmiah Populer …………………. 7
Bab III Penutup ....................................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 16
3.2. Saran .................................................................................................... 16
Bab IV Daftar Pustaka ............................................................................................ 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai masyarakat kita pasti sangat membutuhkan tulisan ilmiah populer, seperti
berita, artikel dan lain- lain. Sebagai sumber informasi dan media untuk dapat mengikuti
perkembangan zaman. Berita tersebut sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap
manusia dalam kehidupan sehari – hari.
Tetapi walaupun berita,artikel sudah menjadi kebutuhan pokok manusia, seringkali
ketika ditanya apa sebenarnya yang dimaksud dengan berita itu, kita tidak mengerti dan
tidak tahu cara mendefenisikan. Kita juga kadang tidak bisa membedakan apa itu berita,
artikel, feature, opini, tajuk rencana, dll, yang termasuk tulisan ilmiah populer.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana ciri – cirri tulisan ilmiah populer
1.2.2. Bagaimana bentuk tulisan ilmiah populer
1.2.3. Bagaimana penggunaan bahasa dalam tulisan ilmiah populer
1.2.4. Bagaimana kiat dan praktik penulisan tulisan ilmiah populer
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk menjelaskan apa saja ciri – ciri tulisan ilmiah populer
1.3.2. Untuk mengetahui bentuk – bentuk tulisan ilmiah populer
3
1.3.3. Untuk menjelaskan kebahasaan tulisan ilmiah populer
1..3.4. Untuk menjelaskan kiat dan praktek penulisan tulisan ilmiah populer
BAB II
PEMBAHASAN
Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,
dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan
informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin banyak ditekuni. Saat ini kumpulan karya
tulis dapat dinikmati dengan mudah, mulai dari koran, majalah, buku-buku fiksi, hingga
internet yang secara cuma-cuma menyajikan informasi dan ilmu. Perkembangan dunia tulis-
menulis semakin pesat, yang diindikasikan dengan maraknya karya tulis yang semakin
beragam.
Secara garis besar pada hakikatnya karya tulis terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi
dan non-fiksi. Fiksi adalah karya tulis berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan
(khayalan), contohnya novel. Sedangkan non fiksi adalah karya tulis yang berdasarkan fakta
dan kenyataan. Satu di antara jenis tulisan non-fiksi yang banyak ditemukan adalah karya
tulis ilmiah populer.
Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih jelas, terlebih dahulu
dilakukan pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri.
Melalui hal tersebut dapat ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut
adalah pemaparan dari ketiga elemen tersebut:
1) Tulisan
Menurut Dr. Slamet Suseno, tulisan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah
karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain.
seseorang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain disebut
4
penulis, bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan
menggabungkan menjadi satu) berbagai bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta
sebuah tulisan baru yang lebih utuh.
2) Ilmiah
Ilmiah berarti bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah
adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam
membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris
(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten.
Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah.
Namun belakangan ini mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis
ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melainkan juga suatu kajian
terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional. Contoh dari karya
tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, skripsi, tesis,
disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan)
makna bila digandengkan dengan kata populer.
3) Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah populer merujuk kepada penggunaan bahasa yang
relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh pembacanya yang begitu beragam, dan
tampilan atau layout yang disajikan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk
membacanya.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulankan, pengertian karya tulis ilmiah populer
adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa
umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan layout yang menarik sehingga
masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karya tulis ilmiah populer lebih banyak
diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan
orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya
tulis ilmiah populer lebih cocok disebut sebagi tulisan daripada karangan.
2.1. Ciri Tulisan Ilmiah Populer
5
Adapun ciri – ciri tulisan ilmiah populer yaitu:
2.1.1. Menyajikan fakta yang objektif dan subjektif
2.1.2. Penyajiannya menggunakan bahasa yang cermat, logis, dan mudah dipahami
masyarakat umum.
2.1.3. Tidak menimbulkan kebingungan pada pembacanya, menghindari istilah asing
yang belum sepenuhnya diketahui masyarakat.
2.1.4. Menarik , informatif dan bermanfaat bagi masyarakan umum.
2.1.5 Biasanya membahas tentang hal – hal yang ada kaitannya dalam kehidupan
sehari – hari.
2.1.6. Biasanya dimuat di media massa( koran, majalah, tabloid)
2.2. Bentuk – Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk – bentuk karya ilmiah populer antara lain:
2.2.1 Tajuk Rencana
Merupakan opini yang berisi pendapat suatu media sebagai institusi penerbitan
terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di
masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi
sekaligus mencerminkan pendapat media yang bersangkutan.
2.2.2. Berita
Merupakan penyampaian informasi, penulisan ikhtisar dari suatu kejadian
yang diperuntukkan publikasi.
2.2.3. Opini
Tulisan opini di media massa lazimnya adalah tulisan ilmiah populer. Karena
para kolumnis media massa rata – rata adalah para pakar dan pengamat yang
melakukan pengkajian mendalam terhadap masalah yang dibahasnya.
2.2.4. Feature
Merupakan tulisan kreatif, kadang subyektif, terutama pembaca untuk
menghibur dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
keadaan atau berbagai aspek kehidupan.
6
2.2.5. Pojok
Tujuan penulisan pojok, untuk “menyentil” atau “mengusili” suatu peristiwa
yang dimuat di dalam Koran. Pojok ditulis secara singkat, lugas, dan jenaka.
2.2.6. Artikel
Tulisan lepas tentang berbagai hal yang aktual, merupakan opini pribadi
penulis. Bahan tulisan berasal dari referensi, isinya merupakan pandangan,
penilaian dan solusi penulis. Penulisnya bisa dari dalam (wartawan koran/
majalah tersebut) atau orang luar.
2.3. Kebahasaan dalam Tulisan Ilmiah Populer
Penggunaan bahasa dalam tulisan ilmiah populer :
2.3.1. Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang ringan , tidak terlalu
teknis, tidak terlalu terikat oleh bahasa formal.
2.3.2. Menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari,
sehingga masyarakat dengan mudah mengetahui pesan apa yang disampaikan.
2.3.3. Penggunaan bahasa yang disampaikan dapat diterima oleh akal.
2.3.4. Penyampaian informasi secara ringkas, padat, tepat, informatif.
2.4. Kiat dan Praktik Penulisan
2.4.1. Kiat
Gunakan kosakata dan istilah yang lazim dipakai oleh kebanyakan orang.
Masalah yang dibahas dalam tulisan upayakan yang sedang menjadi
pembicaraan hangat banyak orang
Gaya bahasa yang digunakan mudah dipahami dan disesuaikan dengan
sasaran pembacanya. Pastikan tulisan mudah dibaca dan dipahami oleh
pembaca.
Hindari istilah asing yang belum secara keseluruhan orang tahu.
Hindari jargon,singkatan dan akronim. Jargon adalah istilah atau kosakata
yang hanya dipakai dan dipahami lingkungan tertentu.
Spesifikasi dan konkret tulisan ilmiah populer menyajikan sesuatu yang
nyata dan spesifik, bukan pernyataan yang abstrak dan kabur.
7
2.4.2. Praktik Penulisan
2.4.2.1. Tajuk Rencana
TAJUK RENCANA
| Rabu, 12 Januari 2011 | 03:21 WIB
Kritik atas Kebohongan Publik
Keresahan sejumlah tokoh agama mengawali tahun 2011 bukan tanpa alasan. Mereka
menyuarakan keresahan umat. Pamrihnya kepentingan publik.
Oleh karena itu, pertemuan para tokoh agama yang digagas Maarif Institute, Senin
(10/1), itu bermakna profetis. Di antaranya jauh dari muatan kepentingan politik praktis,
kecuali sesuai dengan fungsi kenabian agama-agama menyuarakan apa yang dirasakan
umat. Dan, justru dalam konteks fungsi itu, seruan mereka sah secara etis dan moral,
sepantasnya mendapatkan perhatian.
Seruan profetisnya jelas. Pemerintah melakukan kebohongan-kebohongan publik,
menyitir istilah Ahmad Syafii Maarif. Kekuasaan atas nama rakyat dikelola tidak
terutama untuk kebaikan bersama. Seruan itu terdengar sarkastis yang menggambarkan
gentingnya keadaan. Kebohongan tidak saja dilakukan eksekutif, tetapi juga yudikatif
dan legislatif—tiga lembaga negara demokratis.
Peristiwa aktual-heboh pelantikan terdakwa kasus korupsi Wali Kota Tomohon
Jefferson Rumajar dan penanganan terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan
sekadar dua contoh. Legalitas pelantikan berbenturan dengan rasa keadilan publik.
Kasus pelesir Gayus ke Bali, Makau, dan entah ke mana lagi mungkin hanya aberration
(penyimpangan) kasus raksasa masalah mafia pajak.
Dua contoh di atas merupakan puncak gunung es sikap dasar (optio fundamentalis)
tidak jujur, tertutup praksis politis yang menafikan kebaikan bersama sebagai acuan
berpolitik. Media massa sudah nyinyir menyampaikan praksis kebohongan yang seolah-
olah majal berhadapan dengan kerasnya batu karang nafsu berkuasa.
Begitu liat-rakusnya kekuasaan sampai kebenaran yang menyangkut data pun dinafikan.
Kebohongan demi kebohongan dilakukan tanpa sadar sebagai bagian dari praksis
8
kekuasaan tidak prorakyat. Jati diri sosiologi praktis para tokoh agama adalah
menyuarakan seruan profetis, representasi keresahan dan keprihatinan umat. Kita
tangkap dalam ranah itulah kritik atas kebohongan publik para tokoh agama.
Hendaknya disikapi sebagai seruan profetis, seruan mengingatkan rakusnya kekuasaan,
dan ajakan elite politik kembali kepada jati diri sebagai pelayan masyarakat.
Kritik atas kebohongan niscaya disampaikan semata- mata karena rasa memiliki atas
masa depan negeri bangsa ini. Seruan mereka tidak dengan maksud mengajak
berevolusi, tetapi menyuarakan nurani etis-moralistis. Mereka pun tidak bermaksud
membakar semangat revolusioner, tetapi penyadaran bersama tentang gawatnya
keadaan. Suara kenabian mengajak laku otokritik, bersama-sama melakukan evaluasi
dan refleksi. Bahwa kekuasaan atas mandat rakyat perlu dikelola untuk bersama-sama
maju.
Pluralitas Indonesia sebagai realitas yang sudah niscaya perlu terus dikembangkan,
dimanfaatkan sebagai sarana memajukan rakyat. Sekaligus menghentikan ”patgulipat”
apologetis atas nama rakyat. Rakyat seharusnya menjadi titik pusat dan batu penjuru
atas praksis kekuasaan.
2.4.2.2. Berita
Pipa ekspor minyak utama Yaman diledakkan Kamis di daerah Wadi
Obeida,sebelah timur Sanaa, kata seorang pemimpin suku kepada AFP, namun ia
mengesampingkan Al-Qaida sebagai pelaku serangan itu."Pipa minyak tersebut
disabotase sekitar pukul 17.00 (pukul 21.00 WIB) dan ledakan itu menimbulkan
lubang di pipa dan mengakibatkan kebakaran," kata Syeikh Mohsen Mabkut bin
Mayili, seorang pemimpin suku di provinsi Marib.
Menurut Mayili, serangan itu mungkin dilakukan oleh orang-orang suku yang
menuntut konsesi dari pemerintah, bukan oleh Al-Qaida.Serangan itu merupakan
aksi sabotase keenam tahun ini terhadap pipa minyak di terminal Ras Issa di kawasan
Laut Merah, katanya.
Sekitar 125.000 barel minyak per hari biasanya mengalir melalui pipa saluran itu,
yang merupakan porsi besar dari ekspor minyak Yaman. Pemboman pipa minyak itu
dilakukan di tengah meningkatnya bentrokan-bentrokan antara kelompok militan dan
pasukan pemerintah, khususnya di Yaman selatan. Rabu, enam orang tewas dalam
9
bentrokan antara gerilyawan Al-Qaida dan milisi pro-pemerintah di daerah sebelah
timur kota Aden, Yaman selatan.
"Milisi yang mendukung militer menyerang sebuah kantor pemerintah di Zinjibar
(ibu kota provinsi Abyan), menewaskan empat militan Al-Qaida, termasuk seorang
dokter Pakistan," kata satu sumber suku.
Dua penyerang terluka dalam bentrokan itu, tambahnya.Dalam insiden terpisah,
sebuah bom yang dipasang militan Al-Qaida meledak di dekat pos pemeriksaan di
kota berdekatan Loder yang didirikan oleh komite lokal yang membantu pemerintah
memerangi gerilyawan tersebut, kata satu sumber suku lain.
Dua anggota komite itu tewas dan sembilan orang cedera, tambah sumber itu.
Zinjibar, ibu kota provinsi bergolak Abyan, dan sedikitnya tiga kota lain di wilayah
itu dikuasai militan sejak Mei.Sejak protes anti-pemerintah meletus di Yaman pada
akhir Januari, militan memanfaatkan melemahnya kekuasaan pusat dengan
membangun pangkalan di sejumlah provinsi selatan.Pasukan keamanan Yaman
selama beberapa pekan ini memerangi kelompok orang bersenjata yang dituduh
sebagai anggota Al-Qaida di Abyan, Yaman selatan, khususnya di ibu kota provinsi
itu, Zinjibar, yang sebagian besar dikuasai oleh militan sejak Mei.Kekerasan
menewaskan ratusan prajurit sejak militan bersenjata yang menamakan diri
"Pengikut Sharia" menguasai sebagian besar Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan, pada
29 Mei.
Para pejabat keamanan mengatakan bahwa militan itu adalah Al-Qaida, namun
oposisi politik menuduh pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh mengada-ada
tentang ancaman jihad dengan tujuan menangkal tekanan Barat terhadap
kekuasaannya yang telah berlangsung 33 tahun.Pertempuran di Abyan itu
berlangsung ketika protes massal yang menuntut pengunduran diri Presiden Ali
Abdullah Saleh memasuki bulan kesembilan, yang melumpuhkan sejumlah kota dan
mendorong negara itu ke dalam ketidakpastian politik.Saleh, yang berada di sebuah
rumah sakit di Arab Saudi sejak Juni setelah ia cedera dalam serangan bom terhadap
istananya di Sanaa, kembali ke Yaman pada 23 September dengan menjanjikan
perdamaian.
Demonstrasi di Yaman sejak akhir Januari yang menuntut pengunduran diri Saleh
telah menewaskan ratusan orang.Dengan jumlah kematian yang terus meningkat,
Saleh, sekutu lama Washington dalam perang melawan Al-Qaeda, kehilangan
10
dukungan AS.
Pemerintah AS mengambil bagian dalam upaya-upaya untuk merundingkan
pengunduran diri Saleh dan penyerahan kekuasaan sementara, menurut sebuah
laporan di New York Times.Para pejabat AS menganggap posisi Saleh tidak bisa lagi
dipertahankan karena protes yang meluas dan ia harus meninggalkan kursi presiden,
kata laporan itu.
Meski demikian, Washington memperingatkan bahwa jatuhnya Saleh selaku sekutu
utama AS dalam perang melawan Al-Qaeda akan menimbulkan "ancaman nyata"
bagi AS.Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al-Qaida Osama bin
Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan
selatan.Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik
Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat
sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan
penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di
Yaman, termasuk kegiatan Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).
Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan
gagal dan Al-Qaida memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat
cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat
peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut. (M014).
2.4.2.3. Opini
Suap,Uang dan Berhala Kepentingan
(Tulisan yang dimuat di HU Suara Karya, 20 Mei 2010)
KASUS penggelapan pajak yang melibatkan pegawai pajak Gayus Tambunan dan
“koleganya”, menjelaskan bobroknya mentalitas manusia dan sistem kelembagaan yang jadi
fondasi norma, hukum, dan harapan bersama. Kasus selalu berasal dari relasi antara
kesempatan dan peluang yang ditawarkan, sekaligus pemanfaatan jejaring kebersamaan demi
sekecil apa pun risikonya. Terseretnya banyak pihak menegaskan rapuhnya mentalitas
penyangga hukum dan norma, padahal ia akan jadi harapan para pencari keadilan dan
kebenaran seutuhnya manusia.
Suap telah lama jadi aktivitas manusia kita di bumi birokrasi. Mengapa birokrasi?
Suara mufakat selalu berasal dari relasi kebersamaan ketika aturan adalah keseragaman yang
11
eksklusif. Filosofi “kalau dapat dipersulit, mengapa urusan harus dipermudah”, kemudian
jadi pilihan kerja menciptakan masalah. Bila normal, dan berjalan sebagai konsekuensi
administratif, barangkali apa pun tidaklah masalah. Tetapi, yang seringkali menggejala
adalah manipulasi kewenangan, ketidaktransparanan, dan mentalitas kerja yang siaga
“menadahkan tangan”.
Dari satu kasus ketika kerja berarti “menadahkan tangan”, yang akan birokrasi
ciptakan adalah kelas pekerja bermental pengemis yang memandang uang sebagai prioritas,
hasil, dan bahkan alat kerja. Ini petaka, karena orientasi bukan pada perbaikan dan
kemaslahatan sistemik, melainkan pemenuhan isi perut. Kerja bukan pengembangan potensi
diri, melainkan konsumsi hidup. Kaya dengan berbagai cara jadi kiblat baru menafkahi diri
dan keluarga.
Sifat dasar suap-menyuap adalah personal mulanya, tidaklah sistemik karena urusan
dikontrol dan diatur oleh manajemen diri dalam suatu sistem bersama. Akan tetapi, ketika
kerja adalah hubungan atasan-bawahan, sekaligus seseorang yang mencari kepastian
administratif, segala hal kemudian berubah penanganan dan urusan. Parahnya, setiap
pemenuhan kebutuhan seseorang (klien) adalah juga kebutuhan diri si oknum yang membawa
konsekuensi logis bahwa memberi dan menerima adalah transaksi kebutuhan. Fungsi layanan
kemudian berubah jadi fungsi juragan dan kepeningan, seseorang yang seharusnya bertugas,
jadi bertindak demikian culas.
Di balik kasus suap, urusan tidak lagi selesai sebatas urusan semata, melainkan imbal
balik dan imbal beli. Imbal balik karena ada sesuatu yang “diserahkan”; imbal beli karena
memeroleh kemudahan adalah mengeluarkan biaya atau tarif “seharusnya”. Ituah sebabnya,
simbiosis mutualisma seakan-akan tercipta dari ikatan yang saling “menguntungkan” dan
menggantungkan diri.
Suap realitasnya adalah kata kerja menyerahkan dan menganga. Di satu pihak,
seseorang berkecenderungan aktif bahkan progresif memberi, sementara yang lainnya adalah
yang diberi. Di pihak lain, seseorang lainnya manusia pasif, menyerahkan diri pada sikap-
sikap fatalis. Betapa tidak, ia selalu pasrah pada keadaan, tuntutan, dan bahkan kebutuhan apa
pun. Risiko harus ia bayar sesuai “harga”. Yang disuap sesungguhnya adalah siapa pun yang
berposisi tidak berdaya dan tidak mengupayakan diri. Seorang anak kecil, polos, dan lugu
12
berkecenderunganmelakukan itu, bergantung sepenuhnya pada “sang ibu”. Ibu di matanya
adalah “kebenaran”, “kepentingan”, tempat hidup memberi “rasa nyaman”.
Penyuap membutuhkan kemudahan. Penyuap bukanlah seorang makhluk yang
melugukan diri dan memoloskan diri, menganggap diri “tidak berdaya” di hadapan berala
sistemik, segala upaya ia jajal demi melanggengkan peluang urusan, tentu dengan harga yang
bisa “dibincangkan”.
Parahnya, tarif tidaklah lahir dari aturan yang berlaku, melainkan persekongkolan sistemik
antarmanusia di balik si penyuap dan yang disuap. Yang namanya manusia, tentu
memosisikan diri terserah keakuannya, biasanya yang satu adalah subjek yang lainnya objek,
selebihnya adalah instrumen bagi insting keserakahannya. Suatu urusan yang alami kemudian
jadi demikian dilematis, dipersulit, dan korban diperbodoh “aturan” ini-itu.
Sistem yang berjenjang memungkinkan urusan jadi berjenjang. Peluang memermudah dan
memersulit terbuka di depan mata siapa pun. Bahwa jalan pintas dipilih oleh tiap orang, dan
dengan sendirinya memanfaatkan cara-cara ilegal, karena menyelesaikan urusan seringkali
tidak pernah memberi petunjuk tentang prosedur urusan semestinya. Administrasi yang
menyangkut kemiskinan, teramat prosedural dan bertingkat-tingkat. Seorang pasien akan
telanjur mati sebelum dirumahsakitkan, sebagian bahkan lebih memilih kehormatan diri
dengan tidak menjelaskan status kemiskinannya.
Dibalik penyuapan, pemilik uang adalah pemilik kuasa dan dengan demikian ia dapat
mengangkangi peraturan atau prosedur urusan. Akibatnya, birokrat berkecenderungan
mengabdi kepada yang punya, suatu kenyataan paradoksal di balik kasus Gayus. Selalu akan
muncul realitas manusia sebagai oknum di kemudian hari. Ini bukan semata-mata renumerasi
yang menikam rasa keadilan pendapatan banyak orang, tetapi ini jadi mentalitas seseorang
menagih uang pasti.
Oknum tercipta karena ada peluang memanfaatkan kesempatan. Oknum adalah siapa pun
yang bermental bobrok dalam melihat kewenangan (hak) sepantasnya dibandingkan dalam
menempatkan kewajiban (keharusan) sebaiknya. Oknum adalah siapa pun yang seringkali
jadi jembatan penghubung, tetapi menarabas aturan normatif dan administratif, berdalih di
balik pembenaran menegakkan aturan, demi mengejar kepentingan diri dan sistem yang
bobrok.
13
Penyuap dan yang disuap berada dalam posisi yang setara. Yang satu memanfaatkan
kapasitas relasional dan material dengan memanfaatkan orang-dalam sebagai cara menerabas
aturan, yang kedua tuah pelicin selalu diyakini memiliki “daya gugah” dan “daya rogoh”
mengubah pendirian. Sikap-sikap yang dapat dibeli selalu berasal dari amanat basa-basi.
2.4.2.4. Feature
Pesona Wisata Danau Singkarak
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan
pariwisata alamnya yang sangat menawan. Danau, Lembah, dan air terjun membentang di
sepanjang negeri . Jika berniat berkunjung ke provinsi ini, tidak ada salahnya menengok
kawasan wisata alam di negeri kerajaan Pagaruyung ini. Salah satu kawasan wisata yang
cocok untuk di kunjungi apalagi bagi yang hobi kuliner juga sambil menikmati keindahan
alam adalah Danau Singkarak, yang terletak di Kecamatan X Koto Diateh, Kabupaten Solok
Sumatera Barat. Danau ini merupakan danau terluas ke dua di Sumatera setelah danau toba,
dan merupakan danau yang terkenal sebagai penghasil ikan kecil yang gurih, renyah dan enak
serta memiliki rasa yang khas, masyarakat Singkarak biasanya menyebutnya dengan ikan
“bilih”. Banyak para wisatawan yang penasaran dengan rasa ikan ini dan sengaja berkunjung
ke kawasan wisata Danau Singkarak.
Selain daya tarik kuliner, kawasan wisata danau singkarak juga dikenal karena air
danaunya yang biru, fasilitas wisatanya juga cukup memadai. Di kawasan wisata Danau
singkarak ini memiliki berbagai arena bermain bagi anak-anak. Selain itu juga disediakan
fasilitas penangkapan ikan bagi anda yang ingin menangkap sendiri ikan “bilih” dari danau
ini, juga tersedia sampan bagi yang ingin menikmati panorama danau singkarak dengan lebih
dekat dengan harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan tempat lain.
Ada pula kawasan pasar yang menyediakan berbagai oleh-oleh khas provinsi
Sumatera Barat. Pasar ini disebut pasar ombilin, disebut pasar ombilin karena
berdekatan dengan PLTA ombilin yang merupakan pemasok listrik utama kawasan
kota dan kabupaten Solok. Di pasar ini dijual pula oleh-oleh khas Danau Singkarak
yaitu ikan bilih yang sudah dikemas dan dapat di bawa dalam perjalanan jauh dengan
14
pelayanan yang sangat ramah dari para pedagang yang sebagian besar penduduk asli
daerah pinggir Danau Singkarak. Bagi yang ingin membeli ikan bilih yang masih
segar, juga dijual disini dan harganya lebih murah karena berasal dari nelayannya
langsung. Kunjungan ke danau ini akan menjadi pengalaman menarik bagi Anda dan
juga membuat Anda ingin datang lagi (ry).
2.4.2.5. Pojok
Pakde : Pemerintah membatasi izin mendirik mini market.
Pakho : Kasihan pedagang kecil tak kebagian pembeli hi…hi…
2.4.2.6. Artikel
Anak Gemuk Cenderung Hadapi Masalah Pergaulan
(ANTARA News) - Anak-anak berusia empat dan lima tahun yang berat
badannya lebih besar dari anak-anak lain di usianya akan lebih keras berjuang dalam
membangun hubungan dengan anak-anak lainnya pada beberapa tahun kemudian,
demikian sebuah studi di Australia seperti dikutip Reuters.
Para peneliti pimpinan Michael Sawyer, profesor pada Universitas Adelaide, meneliti
3.300 anak berusia empat tahun dan mendapati fakta bahwa anak-anak gendut akan
mengalami kesulitan sosial di usia delapan atau sembilan tahun.
"Kualitas hubuangan berpasangan selama periode masa ini berpotensi menciptakan
dampak (negatif) signifikan terhadap kesehatan mental anak," tulis Sawyer dalam
email kepada Reuters.
Para peneliti mensurvai 3.363 anak Australia, sedangkan wawancara diadakan saat
anak berusia empat atau lima tahun, lalu mereka ditanya lagi lima tahun kemudian.
Yang diukur dari anak-anak ini adalah kesehatan mental dan prilakunya, seperti
masalah emosi, hiperaktivitas, dan kemampuan bersosial.
Bobot badan si anak juga diukur setiap mereka bertambah umur.Di umur
empat dan lima tahun, 222 anak laki-laki (13 persen) dan 264 anak perempuan (16
persen) dikategorikan berat badannya berlebih (overweight), sementara 77 anak laki-
laki (4,5 persen) dan 87 anak perempuan (5.2 persen) dinilai obesitas.
Anak-anak yang berat badannya berlebih ini --setidaknya 1,6 poin lebih berat
dibandingkan anak berberat badan normal di usinya, berisiko menghadapi masalah-
masalah sosial seperti diasingkan atau diusili.Pada usia delapan dan sembilan tahun,
15
anak-anak berberat badan besar inilebih sering dievaluasi prilaku interaksi sosialnya.
Para peneliti menyatakan bahwa stigma terhadap anak gendut membuat si anak sulit
bergaul sehingga mereka menarik diri dari pergaulan karena khawatir diolok-olok.
Anak-anak obesitas malah berisiko dikasari.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam menulis ilmiah popular perlu memperhatikan ciri-ciri, bentuk, kebahasaan, dan
kiat penulisan. Karena poin-poin penting tersebut adalah dasar untuk membuat tulisan ilmiah
popular. Sehingga, pembaca mudah untuk memahami tulisan ilmiah popular.
3.2. Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap pembaca dapat mengetahui serta
memahami apa yang dimaksud dengan tulisan ilmiah populer.
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
PPirsyad82.multiply.com/journal/item/24 – Filipina
staff.uny.ac.id/system/..../Jenis-Jenis%20Tulisan%20Ilmiah.pptxnasional.kompas.com/read/2011/01/12/.../TAJUK.RENCANAhttp://saksipena.wordpress.com/2010/07/16/suap-uang-dan-berhala-kepentingan/rikar08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/contoh-feature/
http://www.antaranews.com/berita/276746/anak-gemuk-cenderung-hadapi-masalah-pergaulan
17
Tulisan Ilmiah Populer
Anggota Kelompok :
1. Ariany Veronika Sitanggang 1150608011110782. Arif Hermawan 1150608071110503. Firmansyah Arif Maulana 1150608071110764. Healtho Brilian Argario 1150608021110035. Ira Anis Anifa 115060800111023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN INFORMATIKA
MALANG
OKTOBER 2011
18