Bioma Alpine

6
Bioma alpine Bioma alpine adalah jenis bioma yang tidak terdapat vegetasi berupa pepohonan karena letaknya yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggian ini menyebabkan iklim yang terlalu dingin dan berangin sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan vegetasi pohon. A. Karakterikstik: Bioma Alpine biasanya terletak di antara ketinggian di atas 4.000 meter, dan tempat di mana garis salju gunung dimulai. Flora alpine ditandai dengan semak kerdil dekat dengan tanah. Vegetasi bioma alpine berupa rumput, lumut, dan lumut kerak. Pada elevasi 4.100-4.200 m vegetasinya berupa lumut dan lumut kerak. Pada

description

penjelasan mengenai biogeogafi bioma alpine

Transcript of Bioma Alpine

Page 1: Bioma Alpine

Bioma alpine

Bioma alpine adalah jenis bioma yang tidak terdapat vegetasi berupa pepohonan karena

letaknya yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggian ini menyebabkan iklim yang terlalu

dingin dan berangin sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan vegetasi pohon.

A. Karakterikstik:

Bioma Alpine biasanya terletak di antara ketinggian di atas 4.000 meter, dan tempat di

mana garis salju gunung dimulai. Flora alpine ditandai dengan semak kerdil dekat dengan tanah.

Vegetasi bioma alpine berupa rumput, lumut, dan lumut kerak. Pada elevasi 4.100-4.200 m

vegetasinya berupa lumut dan lumut kerak. Pada elevasi 4.000-4.500 m vegetasinya berupa

padang rumput yang lebat dan padat.

Musim panas dapat berlangsung dari bulan Juni sampai September. Musim tanam

tertinggi berlangsung selama 45-90 hari, dengan suhu musim panas suhu rata-rata berkisar dari

40 sampai 60 ° F (4,5-15,5 ° C). Suhu di bioma alpine yang dinamis, dapat berubah dari hangat

ke dingin dalam satu hari. Di musim dingin suhu sering jatuh di bawah titik beku. Musim dingin

berlangsung dari sekitar bulan Oktober sampai Mei. Presipitasi umumnya terjadi berupa salju

Page 2: Bioma Alpine

musim dingin. Curah hujan rata-rata 12 inci (30 cm) setiap tahun. Ketersediaan air tanah pada

bioma alpine sangat bervariasi tergantung dari musim, lokasi, dan topografi. Beberapa habitat

alpine memungkinkan turunnya salju hingga 70% pada musim dingin. Angin kencang

merupakan hal yang umum pada bioma alpine. Angin tersebut dapat menyebabkan erosi tanah

yang signifikan dan secara fisik serta fisiologis merugikan tanaman. Selain itu, kondisi angin

yang tinggi ditambah dengan radiasi matahari tinggi dapat meningkatkan proses evaporasi dan

transpirasi pada bioma alpine.

B. Persebaran

Seperti yang digambarkan pada peta di atas, kondisi alpine ditemukan di pegunungan

besar dunia. Pegunungan global yang merupakan bagian dari bioma alpine termasuk Rockies,

Sierra, dan pegunungan Cascade di Amerika Utara, Andes di Amerika Selatan, Himalaya di

Asia, Pegunungan Alpen dan Pyrenees di Eropa, dan Rift Pegunungan Afrika. Sebagian besar

pegunungan ini berkaitan dengan lempeng tektonik.

Page 3: Bioma Alpine

C. Flora yang dominan

Karena habitat vegetasi alpine yang terpengaruh oleh radiasi, angin, dingin, salju, dan es

vegetasi bioma alpine yang dapat tumbuh berupa rumput, lumut, dan lumut kerak. Selain itu juga

terdapat tanaman herbal abadi (termasuk rumput, daun, dan rendah semak-semak berkayu) yang

umumnya mendominasi bentanglahan alpine. Tanaman ini memiliki lebih banyak akar dan

rimpang biomassa daripada tunas, daun, dan bunga. Akar dan rimpang tidak hanya berfungsi

untuk penyerapan nutrisi dan air, tetapi juga memainkan peran yang sangat penting dalam

musim dingin untuk penyimpanan karbohidrat. Tanaman tahunan hidup langka di ekosistem ini

dan biasanya hanya tumbuh beberapa inci, dengan sistem akar yang lemah.

Padang rumput alpine terbentuk dari sedimen pelapukan batuan yang menghasilkan

tanah yang cukup baik untuk mendukung perkembangan rumput dan alang-alang. Lumut non-

berbunga melekat pada batuan dan tanah. Kemampuan beradaptasi dari angin yang kering dan

musim yang dingin membuat vegetasi alpine terlihat sangat kuat, namun ternyata pada beberapa

hal vegetasi ini sangat rapuh.

Page 4: Bioma Alpine

D. Fauna yang dominan

Karena bioma alpine terletak di daerah yang luas dan tersebar di berbagai belahan Bumi,

maka tidak ada spesies hewan yang khas untuk bioma alpine. Sebagian besar hewan yang ada

memiliki ciri berdarah panas. Hewan alpine beradaptasi dengan melakukan hibernasi,

bermigrasi ke daerah lebih hangat, atau mengisolasi tubuh mereka dengan lapisan lemak dan

bulu yang tebal. Beberapa hewan dari lingkungan alpine adalah kea, marmut, kambing gunung,

chinchilla, tahr Himalaya, yak dan pika.