BIOLOGI ANEMON DI PERAIRAN LITORAL DAERAH BATU HITAM …repository.umrah.ac.id/26/1/BIOLOGI ANEMON...
Transcript of BIOLOGI ANEMON DI PERAIRAN LITORAL DAERAH BATU HITAM …repository.umrah.ac.id/26/1/BIOLOGI ANEMON...
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
1
BIOLOGI ANEMON DI PERAIRAN LITORAL DAERAH BATU HITAM RANAI
KEBUPATEN NATUNA
Henky Irawan
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125
Pengutipan ditulis:
Irawan, H. 2013. Biologi Anemon di Perairan Litoral Daerah Batu Hitam Ranai
Kebupaten Natuna. Dinamika Maritim Vol 3.No 1. Hal 1-10.
Abstrak
Penelitian ini diawali dari pengamatan dan penelitian pendahuluan yang telah di
lakukan selama dua minggu diperairan litoraldaerah Batu Hitam Ranai Kabupaten
Natuna, maka ditemukan hewan avertebrata air laut yang unik dimana hewan sejenis
anemon ini hanya berada pada gundukan pasir atau kukop dalam bahasa lokal Ranai.
Anemon yang terdapat di gundukan pasir atau kukop perairan litoral daerah Batu
HitamRanai KabupatenNatuna adalah anemon yang tergolong genus Peachia dan spesies
nya karena belum jelas disebut Peachia sp. Nama spesies yang diusulkan adalah
daffasehingga dapat disebut Peachia daffa, Irawan 2012.
Morfologi anemon ini memiliki ciri-ciri tubuh berwarna oren, bentuk tubuh
seperti tabung dan memanjang, tekstur kulit licin, tekstur tubuh lunak, tubuh dapat
memendek apa bila dikeluarkan dari substratnya.Bagian atas tubuh ditandai dengan
adanya mulut yang memiliki 6 tentakel oral yang pendek mengelilingi mulut dan 12
tentakel marginal yang lebih panjang terletak disekitar mulut, jika bagian ujung tentakel
diganggu maka tentakel akan masuk kedalam tubuh dan tubuh mengkerut masuk kedalam
substrat. Bagian bawah tubuh semakin ke bawah semakin mengecil dan agak meruncing.
Anemon ini hidup meliang didalam sedimen dan hanya bagian mulut serta
tentakelnya saja yang muncul kepermukaan untuk mendapatkan makanan dan bernapas
hal ini terlihat dari kulaitas perairan laut yang baik untuk kehidupan biota laut pada
umumnya sedangkan kualitas air poros yang tidak cocok untuk kehidupan biota laut.
Apabila tentakel di sentuh atau untuk mempertahankan dirinya anemon ini akan
memasukkan bagian tubuhnya yang muncul kepermukaan tersebut masuk kedalam
sedimen.
Kata kunci: Avertebrata Air, Anemon, litoral
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
2
I. PENDAHULUAN
Penelitian ini diawali dari
pengamatan dan penelitian pendahuluan
yang telah di lakukan selama dua
minggu diperairan litoral daerah Batu
Hitam Ranai Kabupaten Natuna, maka
ditemukan hewan avertebrata air laut
yang unik dimana hewan sejenis anemon
ini hanya berada pada gundukan pasir
atau kukop dalam bahasa lokal
Ranai.Hewan anemon ini setelah
diidentifikasi belum ada kejelasan
mengenai spesiesnya sehingga sangat
berpotensi untuk diteliti karena
mengingat telah adanya lembaga
akademis yang juga bergerak di bidang
penelitian seperti Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan UMRAH dan belum
adanya data mengenai hewan
avertebrata air ini secara terperinci di
Kepulauan Riau umumnya dan Daerah
Batu Hitam Ranai Kabupaten Natuna
khususnya.
Salah satu hewan-hewan
avertebrata yang terdapat di perairan
litoral Daerah Batu Hitam Ranai
Kabupaten Natuna adalah anemon.
Hingga saat ini belum ada informasi
yang terperinci mengenai biologi hewan
tersebut,oleh karena itu sangat perlu di
lakukan penelitian agar dapat
memperoleh data mengenai biologi
hewan jenis anemon tersebut.
Tujuan dari penelitianbiologi
anemon di perairan litoral daerah Batu
Hitam Ranai Kebupaten Natuna adalah
untuk menggali informasi mengenai
biologi jenis anemon yang terdapat di
perairan litoral daerah Batu Hitam
sehingga informasi tersebut nantinya
dapat berguna khususnya dalam
memperkaya bahan ajar matakuliah
avertebrata air di Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Universitas Maritim Raja
Ali Haji, Tanjungpinang Provinsi
Kepulauan Riau.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan
padabulan November hingga Desember
2012 yang bertempat di perairan litoral
daerah Batu Hitam Ranai Kabupaten
Natuna.Pemilihan lokasi berada pada
perairan litoral karena dari hasil survey
di seluruh perairan litoral daerah Batu
Hitam pada penelitian pendahuluan
ditemukan keunikan pada gundukan
pasir yang hanya di daerah tersebut
dapat dijumpai hewan anemon ini.
Gambar 1. Poligon putih merupakan
lokasi perairan litoral
daerah Batu Hitam Ranai
Kabupaten Natuna, sumber
google earth citra tahun
2006.
Gambar 2. Poligon merah merupakan
gundukan pasir atau kukop,
sumber google earth citra
tahun 2006.
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
3
Gambar 3. Poligon merah merupakan
gundukan pasir atau kukop
diperairan litoral daerah
Batu Hitam Ranai
Kabupaten Natuna, sumber
foto udara tahun 2012.
Prosedur Kerja Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode survey lapangan
untuk mengambil hewan anemon yang
ditemukan,metode wawancara dengan
nelayan dan penduduk sekitar lokasi,
dan metode sampling dengan
mengambil hewan anemon sebanyak 3
individu anemon sebagai sampel untuk
studibiologi yaitu pengamatan morfologi
dan anatomi di laboratorium dan
mengambil data kualitas perairan
dengan 3 kali ulangan. Setiap kegiatan
penelitian di dokumentasikan dengan
menggunakan kamera digital.
Biologi anemon
A. Klasifikasi
Klasifikasi hewan anemon
dilakukan dengan membawa sampel dari
lokasi pengamatan ke laboratorium dan
mengidentifikasi ciri-ciri spesies yang
mengacu pada panduan identifikasi
filum Coelenterata (Suginyo, Widigdo,
Wardianto, Krisanti,. 2005) dan
dikonfirmasi serta di daftarkan World
Register of Marine Spesies dengan
alamat website
http://www.marinespecies.org.
B. PengamatanMorfologi
Pengamatan morfologi juga di
lakukan di laboratoriumdan yang
dilakukan adalah dengan
menggambarkan bentuk tubuh, ciri-ciri
spesifik, lalu melakukan pengukuran
panjang dan berat dengan penggaris.
C. PengamatanAnatomi
Pengamatan anatomi juga
dilakukan di laboratorium dan yang
dilakukan adalah dengan membedah
tubuh anemon tersebut untuk melihat
organ-organ dalamnya lalu
menggambarkannya
D. Pengamatan Pencernaan dan Isi
Lambung
Pengamatan pencernaan dan isi
lambung merupakan langkah berikutnya
setelah pengamatanan atomi.
Pengamatan pencernaan di lakukan
dengan melihat organ pencernaan
anemon. Pengamatan isi lambung di
lakukan dengan cara mengeluarkan isi
dari lambung dan mengamati
karakteristik sisa makanan tersebut di
mikroskop. Tujuan dari pengamatan ini
untuk mengetahui jenis makanan yang di
makan oleh anemon tersebut.
E. Pengamatan Ciri-ciri Penentu
Kelamin
Ciri-ciri penentu kelamin juga
merupakan langkah berikutnya setelah
pengamatan anatomi. Pengamatan ini di
lakukan dengan mengamati ciri-ciri
kelamin sekunder berupa organ testis
atau ovari dan ditemukannya sperma
atau sel telur pada anemon tersebut.
Ciri-ciri kelamin primer lalu dikaitkan
dengan morfologi anemon tersebut
untuk menyimpulkan ciri-ciri kelamin
sekundernya.
Ekologi anemon
A. Gambaran habitat
Penggambaran habitat anemon
dilakukan dengan mengamati keadaan
lingkungan sekitar lokasi penelitian
secara deskriptif.
http://www.marinespecies.org/
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
4
B. Pengamatan kondisi perairan
Pengamatan kondisi perairan
dengan melihat parameter: Fisika, Kimia
dan Biologi dalam pengamatan ini juga
di lakukan sampling hewan anemon
yang diamati lebih lanjut di
laboratorium. Parameter fisika yang di
amati adalah: kecerahan, kedalaman,
danpasangsurut. Parameter Kimia yang
di amatiadalah DO, pH, Salinitas baik
yang ada di permukaan dan di
dasarperairan.
C. Pengamatansedimen
Pengamatan sedimen dilakukan
dengan mengambil sedimen permukaan
di lokasi ditemukannya anemon.
Sedimen dibawa kelaboratorium untuk
diamati struktur dan jenisnya secara
deskriptif dengan mikroskop.
Karakteristik sedimen yang diamati
adalah tipe sedimen, warna sedimen, dan
organisme yang menempel pada
sedimen tersebut.
D. Pengamatan pemanfaatan oleh
masyarakat
Pengamatan pemanfaatan oleh
masyarakat dilakukan dengan cara
melakukan wawancara kepada penduduk
dan nelayan lokal di sekitar lokasi
pengambilan sampel tersebut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Biologi
A. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Ordo : Actiniaria
Family :Haloclavidae
Genus : Peachia
Species : Peachiasp
Common name : Peachia
anemone
Nama umum : Anemon laut
Nama lokal : cacing laut
Nama spesies yang diusulkan
adalah (Peachia daffa, Irawan 2012)
B. PengamatanMorfologi
Morfologi memiliki ciri-ciri
tubuh berwarna oren, bentuk tubuh
seperti tabung dan memanjang, tekstur
kulit licin, tekstur tubuh lunak, tubuh
dapat memendek apa bila dikeluarkan
dari substratnya.Bagian atas tubuh
ditandai dengan adanya mulut yang
memiliki 6 tentakel oral yang pendek
mengelilingi mulut dan 12 tentakel
marginal yang lebih panjang terletak
disekitar mulut, jika bagian ujung
tentakel diganggu maka tentakel akan
masuk kedalam tubuh dan tubuh
mengkerut masuk kedalam substrat.
Bagian bawah tubuh semakin ke bawah
semakin mengecil dan agak meruncing.
Gambar 4. Anemon dialam, pada pasir
pantai hanya bagian
tentakelnya saja yang
terlihat sedangkan tubuhnya
berada didalam substrat.
Gambar 5. Anemon dialam, pada
pasir pantai terlihat
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/actiniaria/cnidaria.htmhttp://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/actiniaria/anthozoa.htmhttp://www.wildsingapore.com/wildfacts/cnidaria/actiniaria/actiniarianoid/actiniaria.htm
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
5
bagian tubuh yang
berwarna oren.
Gambar 6. Anemon dialam, posisi
meliang dipasir terlihat
seluruh bagian tubuh
yang berwarna oren.
Gambar 7. Anemon yang telah
dikeluarkan dari dalam
pasir atau substrat.
Gambar 8. Posisi tubuh anemon saat
berada didalam substrat.
Gambar 9. Posisi tentakel marginal
berwarna abu-abu gelap
pada lingkaran luar dan
tentakel oral yang
berwarna hijau pada
lingkaran dalam.
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
6
Tentakel marginal adalah
tentakel yang terdapat pada tepi terluar
dari mulut pada anemon ini berjumlah
12 buah, berwarna abu-abu gelap dan
ukurannya lebih panjang dari pada
tentakel oral. Tentakel oral adalah
tentakel yang terdapat pada tepi lubang
mulut pada anemon inni berjumlah 6
buah, berwarna hijau dan ukurannya
lebih pendek dari pada tentakel
marginal.
Filum Coelenterata dalam
bahasa yunani adalah invertebrata yang
memiliki rongga tubuh dan juga dikenal
sebagai Cnidaria yang dalam bahasa
yunani cnide adalah sengat (Suginyo,
Widigdo, Wardianto, dan Krisanti.
2005). Hewan anemon termasuk
kedalam kelas Anthozoa dimana polip
memiliki belah vertikal (mesenteries)
pada bagian tubuh tampak dari atas.
Hewan ini selalu dalam bentuk polip dan
tidak ada fase bentuk medusa. Pada sub
kelas Zoantaria polip memiliki 6 hingga
12 mesenteries dan beberapa tentakel
kecil contohnya anemon (Moore, J.
2006).
Gambar 10. Morfologi anemon.
Keterangan: (1) Anemon berada
disubstrat. (2) Anemon melindungi diri
dengan memasukkan tentakel ke dalam
tubuh dan mengerutkan badan agar
terbenam kedalam substrat. (a) Physa
sebelum mengkerut. (b) Substrat.
(c)Tubuh sebelum mengkerut. (d)Arah
peregangan column tubuh sebelum
mengkerut. (e) Tentakel menghilang saat
tubuh mengkerut. (f) Physa setelah
mengkerut. (g) Arah pengkerutan tubuh
saat mengkerut (Brusca, R,C dan Brusca
G, J. 2003).
Gambar 11. Posisi mulut anemon.
Gambar 12. Jumlah tentakel marginal
ada 12 buah.
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
7
Gambar 13. Beberapa sampel anemon
dengan panjang 7 cm hingga 9 cm.
Gambar 14. Morfologi anemon.
Column merupakan bentuk
tubuh pada bagian atas seperti tabung
memanjang samapai pada batas pada
bagian tubuh yang mulai mengerucut
yang disebu physa. Septa merupakan
lekuk kerutan atau belahan pada
sepanjang tubuh anemon dimana
jumlahnya sesuai dengan banyaknya
tentakel yaitu 12.
Physa disebut juga sebagai kaki
pada anemon karena merupakan bagian
bawah dari tubuh anemon yang memiliki
peran untuk menahan posisi tubuh dalam
sedimen dan mengarahkan gerak tubuh
kearah bawah atau kedalam sedimen
saat mempertahankan diri dengan cara
bersembunyi didalam sedimen.
C. PengamatanAnatomi
Gambar 15. Anatomi anemon.
Gambar 16. Bentuk dinding tubuh
bagian dalam anemon.
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
8
Gambar 17. Bentuk organ pencernaan
anemon.
Gambar 18. Bentuk makanan yang
ditemukan dari usus
dengan perbesaran
mikroskop 4X5.
Gambar 19. Bentuk sedimen, berupa
butiran pasir dengan
perbesaran mikroskop
4X5.
Dari pengamatan isi lambung
dan usus pada gambar 18 terlihat bentuk
makanan berupa bubur halus atau berupa
gumpalan koloid serta setelah
membandingkan dengan sedimen pada
gambar 19 yang berupa butiran pasir
maka dapat disimpulkan bahwa anemon
ini tidak memakan sedimen dan
menyaring pasir, makanan anemon ini
tentunya berasal dari air yang yang
disaring kedalam tubuhnya.Jenis
makanan apa yang dicerna anemon ini
tidak dapat dikenali karena bentuknya
yang berupa bubur halus sehingga tidak
ada ciri-ciri morfologi dan tekstur yang
dapat digunakan untuk menerusuri jenis
makanan tersebut.
Ekologi
A. Gambaran habitat
Anemon ini hanya ditemukan
pada gundukan pasir, di posisi yang
berhadapan dengan gelombang air laut,
pada bagian gundukan pasir yang
menghadap ke darat dimana airnya tidak
bergelombang atau tenang anemon ini
tidak ditemukan.
B. Pengamatan kondisi perairan
Parameter lingkunganhewan ini
hidup di perairan laut dengan substrat
berpasir dengan kisaran salinitas 27 ‰-
28 ‰, suhu perairan 29 oC-29,5
oC, pH
7,83-7,94 , dan DO 4,2 mg/L- 7,6 mg/L
kisaran pada DO ini memiliki nilai yang
berubah-ubah seiring dengan datangnya
ombak dimana saat ombak kearah pantai
maka nilai DO menjadi tinggi dan saat
ombak surut nilai DO menurun.
Parameter perairan di dalam subtrat atau
air poros dengan dengan kisaran
salinitas 26 ‰, suhu perairan 30,4 oC,
pH 7,78-7,85 , dan DO 1,8 mg/L.
Kualitas air laut yang baik
sesuai baku mutu air laut menurut Baku
Mutu Air Laut Keputusan Menteri
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
9
Negara Lingkungan Hidup Untuk Biota
Laut Nomor Tahun 2004 Lampiran III
untuk adalah: suhu (khusus untuk coral)
28-30oC (Diperbolehkan terjadi
perubahan sampai dengan
-
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 3 nomor 1 tahun 2013 1- 10
10
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Baku Mutu Air Laut Keputusan, Menteri
Negara Lingkungan Hidup
Untuk Biota Laut Nomor Tahun
2004. Lampiran III.
Brusca, R,C dan Brusca G, J. 2003.
Invertebrates-second edition.
Sinauer Associates, Inc
Publisher. Sunderland,
Massachusetts.
Moore, J. 2006. An Introduction to the
Invertebrates Second Edition.
Cambridge University
Press.New Hall, Cambridge.
Suginyo.S., Widigdo,B., Wardianto,Y.,
dan Krisanti,M. 2005.
Avertebrata Air Jilid I.
PenebarSwadaya. Jakarta.