Biodata - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-fitrijunit... ·...
Transcript of Biodata - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-fitrijunit... ·...
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Biodata
Identitas pasien
Nama : An. C
Umur : 2 tahun 11 bulan 10 hari
No. Register : 6000168
Alamat : Perum Griya Ngaliyan Semarang
Tanggal masuk RS : 11 April 2009 / 19/07/2009
Diagnosa Medis : Diare akut dehidrasi ringan sedang (DADRS)
Tanggal pengkajian : 13 April 2009 / jam 14.00 WIB
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Y
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Perum Griya Ngaliyan Semarang
Hub. dengan pasien : Ayah
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pada saat dikaji, pasien diare 6x cair dan lendir warna
kuning.
Riwayat kesehatan sekarang
Satu hari sebelum anak dirawat di rumah sakit anak di rumah
diera 8 kali dengan konsistensi cair disertai lendir tetapi
tidak disertai muntah, kemudian pada tanggal 13 April anak
dibawa ke RS Kariadi untuk dirawat inap.
Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatrakan sejak 6 bulan pasien sering batuk,
pilek, panas, penyakit tidak mempunyai riwayat alergi dan
belum pernah dirawat di RS. Pasien mendapat imunisasi
lengkap : BCG, DPT 3x, Polio 4x, Hepatitis 3x, Campak 1x.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
B. Prenatal
Ibu pasien mengatakan selama kehamilan sehat, tidak
ngidam, nafsu makan baik, makan satu porsi lebih. Ibu
memeriksakan kesehatannya 6 kali, dan telah mendapat
imunisasi DT 2x, pemeriksaan dilakukan ditempat bidan
praktek setempat.
C. Intranatal
Anak lahir tanggal 12 Mei 2006 dirumah bidan : ditolong
oleh bidan, anak lahir spontan, langsung menangis, BB
waktu lahir 3400 kg gram, PB 50 cm, Umur kehamilan 9
bulan.
D. Postnatal
Anak diberi sampai 3 bulan oleh karena sudah
tidak keluar lagi. Anak diberi susu Formula SGM. Anak
diberi makan pendamping mulai usia 5 bulan.
Setelah lahir anak sehat pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan umur.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini. Tidak
mempunyai penyakit keturunan dan tidak mempunyai
penyakit menular (TBC, hepatitis, diare). Anggota keluarga
dalam setahun terakhir tidak ada yang sakit sampai dirawat
dirumah sakit.
Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
Pola Nutrisi dan metabolik
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anak Z makan 3x
sehari dengan bubur promina, 1 porsi habis minum susu
setiap haus ± sehari 5 kali. Setelah sakit anak Z tidak mau
makan hanya habis ¼ p;orsi yang disediakan di RS, pasien
minum setiap haus ± sehari 5 kali.
Pola Eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 2-3 kali
sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning, BAK 6-7
kali sehari. Selama sakit BAB ± 6x sehari dengan
konsistensi cair, berlendir dan setiap BAB ± ¼ gelas dan
BAK 2-3 kali sehari dan tampak kemerahan di sekitar anus.
Pola aktivitas dan latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien anak yang aktif.
Setelah dirawat di RS pasien hanya tidur lemah dan rewel
sebelum bermain.
Pola istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan baik dirumah arau di RS pasien
sehari tidur kurang lebih 10-12 jam (malam jam 20.00 – jam
06.00, dan siang selama 1 atau 2 jam).
Tingkat perkembangan
1) Kemandirian dan bergaul
Menurut perkataan orang tua anak dirumah bermain dengan teman
sebaya, namun di RS ketika pertama dikaji masih agak rewel.
2) Motorik Halus
Anak dapat membentuk dua kubus dan dapat menaruh kubus
dicangkir.
3) Personal Sosial
Anak dapat bermain bola dengan pemeriksa dan dapat
dada dengan ayahnya.
4) Motorik Kasar
Anak sudah dapat berjalan sendiri.
5) Bahasa
Anak dapat mengatakan mama, papa, anak dapat
mengatakan satu kata.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi badan : 72 cm
d. Berat badan : 10 kg
e. LILA : 14,5 cm
f. Lingkar kepala : 46 cm
g. Lingkar dada : 44 cm
h. TTV : N : 120 x/mnt, RR : 28 x/mnt, S : 370 C,
i. Kepala : Mesochepal, ubun-ubun agak cekung,
rambut hitam lebat
j. Mata : Cekung, pada saat menangis tidak keluar air
mata, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada sekret.
k. Hidung : Bersih, tidak ada nafas cuping hidung
l. Mulut : Bersih, mukosa bibir kering, tidak ada
sianosis
m. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
n. Dada dan thorak : Bentuk dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada.
o. Paru :
I : Tidak ada otot bantu nafas
Pa : Fokal fremitus sama kiri kanan
Pe : Sonor di seluruh bagian paru
Au : Suara nafas Vesikuler, tidak ada wheezing,
tidak ada ronchi
p. Jantung :
I : Ictus cordis tak tampak
Pa : Ictus cordis teraba
Pe : Pekak pada inter costa 4, 5, 6
Au : S1 dan S11 murni, mur-mur tidak ada, gallop
tidak ada
q. Abdomen :
I : Bentuk cembung
Pa : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hari (patomegali)
Pe : Hipertimpani (kembung)
Au : Bising usus 36 kali/menit
r. Ekstremitas : Terpasang infus pada ekstremitas bawah kiri
tidak edema, ekstremitas atas dapat
digunakan dengan baik
s. Genetalia : Tidak ada kelainan genetalia
Data Penunjang
Laboratorium tanggal 13 april 2009
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hematologi
Analiozer hema
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
Calcium
11.40
34.2
4.53
25.20
75.50
33.40
12.10
3700
141
40
105
2.58
11.40 – 13.00
36.0 – 44.0
36.0 – 5.00
23.00 - 31.00
77.00 – 101.00
29.00 - 36.00
6.00 – 18.0
150.0 – 400.0
136 – 145
35 – 51
98 – 107
2.12 – 2.52
gr %
%
Juta/mmk
pq
fl
g/dl
ribu/mmk
ribu/mmk
mmol/l
mmol/l
mmol/l
mmol/l
Analisa hasil laboratorium pada tanggal 11 April 2009 adalah :
Hematokrit kurang dari nilai normal, Eritrosit kurang dari normal,
MCV kurang dari normal.
Feces Rutin
Warna kuning dan konsistensi lembek dan mengandung
bakteri dan jamur.
Program Therapy
Program Therapy menggunakan infus RL KAEN 3B 12 tetes /
menit, peroral : amroxal 3 x 5, lacbon 3 x ¼ tablet, vactrim
sirup 3 x cts injeksi cefotaxim 3 x3 00 mg IV, DIIT : 3 x lunak,
5 x 90 cc laktogen II. Paracetamol 4 x 200 mg (PO), jika suhu :
> 380 C.
Analisa Data
No.
Dx
Tgl Data Fokus Etiologi Problem
1 13-4- 2009
DS : Keluarga mengatakan anaknya sudah BAB 6 kali sehari dengan konsistensi cair berlendir
DO : Klien tampak lemah, ubun-ubun cekung, mata agak cekung, mukosa kering, tampak kemerahan di sekitar anus Turgor jelek I : 300, O : 600, IWL : 21,87, BC : -321,87
Pengeluaran berlebih Defisit volume cairan
2 13-4- 2009
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 6 kali cair, warna kuning dan ada lendirnya
DO : Klien BAB cair 6 kali cair, warna kuning ada lendir
Hiperperistaltik usus
Perubahan pola eliminasi
BAB
3 13-4- 2009
DS : Ibu klien mengatakan anaknya BAB sehari 6 kali dengan konsistensi cair, berlendir
DO : Tampak kemerahan di sekitar anus, kulit parineal tampak lecet, setiap BAB
Seringnya buang air
besar
Gangguan integritas kulit
4 13-4- 2009
DS : Ibu klien mengatakan anaknya sering rewel, Hospitalisasi Cemas / takut
melihat orang memakai putih-putih takut
DO : Anak menangis saat didekati perawat
Pathway
GASTEONTERITIS
Reaksi inflamasi (virus, bakteri, parasit)
Peningkatan sekresi
Isi rongga meningkat
Tubuh kehilangan cairan & elekrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Reaksi makanan beracun
Rangsangan toksin terhadap elektrolit
Pergeseran cairan & elektrolit ke rongga usus
Faktor psikologis
Hospitalisasi
Psikologis cemas
Isi rongga meningkat
Hiperperistaltik
Perubahan pola eliminasi
Defekasi 3x sehari
Kemerahan / iritasi
Gg. Integritas kulit
Diagnosa Keperawatan
Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebih
Perubahan pola eliminasi BAB berhubungan dengan hiperperistaltik usus
Gangguan kerusakan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air
besar
Cemas berhubungan dengan hospitalisasi
Intervensi Keperawatan
No.DX Hari / tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Senin
13 April 2009
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
24 jam, tidak terjadi kekurangan cairan, dengan KH :
Tidak temukan tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun
cekung, mata cekung, turgor lambat, bibir kering,
urin kurang, kehausan)
Nadi 120-140 x/mnt, isi dan tekanan kuat
RR : 36-37,50 C
Kadar HT 35-45 %
Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun
cekung, mata cekung, turgor lambat, bibir
kering, urin kurang, kehausan)
Monitor tanda vital
Monitor masukan dan pengeluaran cairan tubuh
Monitor hasil pemeriksaan elektrolit dan
hematokrit
Anjurkan orang tua untuk memberikan minum
sebanyak-banyaknya
Berikan cairan parenteral / infus KAEN 3B 12
tts/mnt
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
diharpkan diare dapat teratasi dengan KH:
- Pola el iminasi (1 -2kali BAB)
- Feses tidak bercampur lendir dan darah
- Observasi dan catat frekuensi defekasi
- Tingkatkan tirah baring klien
- Identifikasi makanan dan cairan
- Mulai lagi pemasukan per oaral secara
- BAB tidak encer /lunak bertahap,tawarkan minuman jernih tiap jam,
hindari minuman dingin
Kolaborasi obat sesuai indikasi misal,
antikoligernik
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
24 jam, tidak terjadi kerusakan integritas kulit,
dengan KH :
Kulit bersih dan kering
Kulit utuh
Kaji adanya kerusakan kulit setiap sehabis BAB
Ceboki dengan kapas lembab dan keringkan daerah
perenial setiap selesai BAB
Ganti celana dan pengalas setiap basah (BAB &
BAK)
Berikan pendkes kepada orang tua untuk
membersihkan perenial setelah BAB & BAK
kemudian menggantinya dengan celana yang
bersih dan kering
Membentuk trus dengan orang tua / ibu
Melibatkan ibu pada setiap tindakan keperawatan
Siapkan persediaan yang bersih dan kering
Hindari pakaian / alat tenun yang lembab
Bila perlu berikan krim / lotion perawatan perenial
4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
24 jam, anak tidak terjadi hospitalisasi, dengan KH :
Anak tidak rewel pada saat ketemu dengan petugas
kesehatan
Anak mau diajak bermain perawat
Anak mau diajak berjabat tangan oleh perawat
Menjaga ruangan supaya tidak gaduh
Jangan terlalu banyak perawat yang memberi
intervensi keperawatan sehingga anak tidak
asing terus-terusan
Memberikan mainan sesuai dengan kesukaan
Mempertahankan kontak kepada orang tua dan
anak dengan pendekatan yang kondusif untuk
anak (dengan bermain)
Memonitor setiap perkembangan terutama tentang
hospitalisasi
Implementasi Nama : An.C No. Reg : 62910
Umur : 2 th Ruang : IRNA C1
Tanggal : 13 – 15 April 2009
Tgl /
Waktu
No.DX Implementasi Respon klien TTD
13 April
2009
07.00
1 Memonitor tanda vital S : 37,60 C, RR : 32 x/mnt, Nadi : 128 x/mnt isi
dan tekanan cukup
07.15 1 Memantau pemasukan cairan per oaral seecara
bertahap
Mencegah diare berulang
08.00
1 Mengkaji adanya tanda-tanda dehidrasi (ubun-
ubun cekung, mata cekung, turgor lambat, bibir
kering, urin kurang, kehausan
Turgor kembali agak lambat, mata cekung,
ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering
09.00 2 Memonitor frekuensi BAB dan konsistensi tinja Mulai pasien datang jam 23.00 sampai jam
08.00 BAB 6x air sedikit ampas, 30 cc, tidak
ada lendir dan darah
09.15 3 Membersihkan perennial dengan kapas basah
dan menganjurkan kepada orang tua untuk
melakukannya setiap anak BAB
Memonitor daerah pantat
Memberikan krim / lotion untuk perawatan
perennial
Mengganti alat tenun yang kering dan bersih
Sekitar perennial bersih, kering, dan bersedia
untuk melakukannya sesuai anjuran
Pantat kemerahan
Alat tenun bersih dan kering
09.30
1
Memberikan cairan parenteral / infus KAEN 3B
12 tts/menit
Melibatkan ibu pada setiap tindakan
keperawatan
Cairan infus menetes lancar, tak ada udara
Perawat akrab / terbentuk trus dengan ibu
pasien
10.00 4 Menjaga ruangan supaya tidak gaduh
Mengkaji kepada orang tua tentang mainan
kesukaan
Memberikan mainan sesuai dengan kesukaan
(boneka yang mirip panda)
Mainan kesukaan adalah panda
Pasien menerima boneka yang diberikan
perawat
10.15 4 Mempertahankan kontak kepada orang tua dan
anak dengan pendekatan kondusif untuk anak
(dengan bermain)
Anak mau tersenyum dengan mata menatap
pada saat diajak cilup ba
10.45 1 Memberikan bubur tempe Bubur dimana hanya habis ¼ porsi, tidak
muntah
11.00 4 Bermain dengan anak Anak mau diajak bermain hanya 10 menit,
kemudian menangis
14 April
2009
07.30
2 Mengkaji adanya tanda-tanda dehidrasi (ubun-
ubun cekung, mata cekung, turgor lambat,
bibir kering, urin kurang, kehausan
Turgor kembali agak lambat, mata cekung,
ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering
08.00 2 Memonitor tanda vital S : 37,50 C, RR : 28 x/mnt, Nadi : 128 x/mnt isi
dan tekanan cukup
08.30 2 Memberikan cairan parenteral / infus KAEN 3B
12 tts/menit
Cairan infus menetes lancar, tidak ada suara
09.00 2 Merawat daerah insersi intra venus dengan kasa
betadin
Pasien menangis, luka insersi tertutup kasa
betadin, daerah pemasangan infus tidak ada
tadna merah, bengkak, tidak nyeri
09.15
10.00
1 Melibatkan ibu pada setiap tindakan
keperawatan
Ibu pasien mendampingi setiap aak dilakukan
implementasi
10.30 Menjaga ruangan supaya tidak gaduh
Menyuntik Cefotaxim 300 mg IV
Mengajak anak untuk bermain boneka
Obat masuk tidak ada reaksi alergi
Anak senang diajak bermain terbukti mau
tertawa
11.00 4 Mempertahankan kontak kepada orang tua dan
anak dengan pendekatan yang kondusif untuk
anak (dengan bermain)
Anak mau senyum dengan mata menatap pada
saat diajak cilup ba
12.00 1 Memberikan bubur tempe Bubur dimana hanya habis ¼ porsi, tidak
muntah
13.00 4 Bermain dengan anak
Anak mau diajak bermain hanya 10 menit,
kemudian menangis
13.30 2 Monitor BAB
Monitor daerah perennial
Pasien belum BAB dari pagi
Kulit perennial utuh
15 April
2009
07.30
1 Mengkaji adanya tanda-tanda dehidrasi (ubun-
ubun cekung, mata cekung, turgor lambat,
bibir kering, urin kurang, kehausan
Turgor kembali agak lambat, mata cekung,
ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering
08.00 2 Memonitor tanda vital S : 37,50 C, RR : 28 x/mnt, Nadi : 128 x/mnt isi
dan tekanan cukup
09.00 4 Melepas infus Anak tersenyum ketika infuse dilepas
09.15 3 Merawat daerah insersi intra venus dengan kasa
betadin
Pasien menangis, luka insersi tertutup kasa
betadin, daerah pemasangan infus tidak ada
merah, bengkak, tidak nyeri
10.00
4
Melibatkan ibu pada setiap tindakan
keperawatan
Menjaga ruangan supaya tidak gaduh
Ibu pasien mendampingi setiap aak dilakukan
implementasi
10.30 4 Mengajak anak untuk bermain boneka
Mempertahankan kontak kepada orang tua dan
anak dengan pendekatan yang kondusif untuk
anak (dengan bermain)
Anak mau senyum dengan mata menatap pada
saat diajak cilup ba
11.15 2 Memberikan penkes cara perawatan dirumah Bubur dimana hanya habis ¼ porsi, tidak
muntah
11.30 4
Bermain dengan anak
Orang tua mendengarkan dan kooperatif pada
saat diajak diskusi
12.00 2 Monitor BAB
Monitor daerah perennial
Mulai pagi BAB 1 kali lembek, kuning
Kulit perennial utuh
Evaluasi Nama : An.C No. Reg : 62910
Umur : 2 th Ruang : IRNA C1
Tanggal : 13 – 15 April 2009
Tgl / waktu No.
DX
Evaluasi TTD
13 April 2009
13.00
1
S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi masih berak 2 kali lembek sedikit cair, jumlah ¼
gelas, warna kuning, tak ada lendir dan darah
O : Klien masih tampak lemah, ubun-ubun agak cekung, mata agak cekung, mukosa agak
lembab, menangis masih belum keluar air mata, kencing sudah banyak mulai jam
07.00 – 13.00 4 kali, nadi 120 x/menit isi dan tekanan cukup, RR : 28 x/menit, suhu
37,50 C
A : Masalah teratasi sebagian, anak masih resiko tinggi kekurangan cairan
P : Lanjutkan intervensi, monitor tanda vital, monitor tanda dehidrasi, monitor pemberian
cairan dan berikan cairan sesuai kebutuhan
13.15 2
S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi masih berak 3 - 4 kali lembek sedikit cair, , warna
kuning, lender berkurang dan darah
O : Klien masih tampak lemah, BAB berkurang menjadi 3 - 4 kali sehari,warna kuning dan
sudah tidak ada lender lagi.
A : Masalah teratasi sebagian klien masih resiko tinggi diare
P : Lanjutkan intervensi , monitor frekuensi defekasi
13.30 3 S : Ibu mengatakan pantat anak tidak lecet
O : Pantat kemerahan, kulit perennial bersih tidak ada yang lecet
A : Masalah teratasi, anak masih beresiko terjadi gangguan integritas
P : Pertahankan intervensi, bersihkan perennial setelah anak BAB / BAK, ganti celana &
alat tenun, keringkan pantat, berikan krim
13.35 4 S : Orang tua mengatakan sekarang kalau didatangi perawat mau melihat walaupun tidak
lama kemudian menangis
O : Anak tidak terlalu rewel, mau diajak senyum oleh perawat, mau diberi mainan, dan
mau senyum sebentar, pada saat diajak cilub ba anak mau tersenyum
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
14 April 2009
13.00
1 S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi belum berak
O : Klien tidak lemah, ubun-ubun tidak cekung, mata tidak cekung, mukosa lembab,
menangis masih keluar air mata, kencing sudah banyak mulai jam 07.00 – 13.00 4
kali, nadi 120 x/menit isi dan tekanan cukup, RR : 28 x/menit, suhu 37,50 C
A : Masalah teratasi sebagian, anak masih resiko tinggi kekurangan cairan
P : Lanjutkan intervensi, monitor tanda vital, monitor tanda dehidrasi, monitor pemberian
cairan dan berikan cairan sesuai kebutuan
13.15 2 S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi masih berak 2 kali lembek sedikit cair, , warna
kuning, tak ada lendir dan darah
O : Klien masih tampak lemah, BAB berkurang menjadi 2 kali sehari,warna kuning dan
sudah tidak ada lender lagi.
A : Masalah teratasi sebagian klien masih resiko terjadinya diare
P : Lanjutkan intervensi , monitor frekuensi defekasi
13.30 3 S : Ibu mengatakan pantat anak tidak lecet
O : Pantat kemerahan, kulit perennial bersih tidak ada yang lecet
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi, bersihkan perennial setelah anak BAB / BAK, ganti celana
dan alat tenun, keringkan pantat, berikan krim
13.35 4 S : Orang tua mengatakan sekarang kalau didatangi perawat mau melihat dan tersenyum
O : Anak tidak rewel, mau diajak senyum oleh perawat, mau diajak bermain, dan mau
tersenyum, pada saat diajak cilub ba anak mau tersenyum
A : Masalah teratasi, masih mungkin untuk menolah orang yang tak dikenal
P : Pertahankan intervensi
15 April 2009
12.00
1 S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi berak sekali lembek, warna kuning, jumlah cukup
seperti waktu sehat tak ada lendir dan darah
O : Klien tidak lemah, ubun-ubun tidak cekung, mata tidak cekung, mukosa lembab,
menangis masih keluar air mata, kencing sudah banyak sehari semalam 10 x @ ½
gelas, nadi : 120 x/menit isi dan tekanan cukup, RR : 28 x/mnt, suhu : 37,50 C
A : Masalah teratasi infus telah dilepas, pasien boleh pulang
P : Berikan penkes untuk pulang
12.30 2 S : Ibu pasien mengatakan mulai pagi masih berak 2 kali lembek , warna kuning, tak ada
lendir dan darah
O : Klien masih tampak lemah, BAB berkurang menjadi 2 kali sehari,warna kuning dan
sudah tidak ada lendir lagi.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi , monitor frekuensi defekasi
13.00 3 S : Ibu mengatakan pantat anak tidak lecet
O : Pantat tidak kemerahan, kulit perennial bersih tidak ada yang lecet
A : Masalah teratasi
P : Berikan penkes untuk pulang
13.30 4 S : Orang tua mengatakan sekarang kalau didatangi perawat mau melihat dan tersenyum
O : Anak tidak rewel, mau diajak tersenyum oleh perawat, mau bermain, dan mau
tersenyum, pada saat diajak cilub ba anak mau tersenyum
A : Masalah teratasi, anak boleh pulang
P : Pertahankan intervensi