Bimbingan & KonselingSiti Fatimah, S.Psi, m.pd

Menurut Santrock (1995) remaja diartikan sebagaimasa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasasebagai masa perkembangan fisik, kognitif, dansosial-emosional yang memberi tantangan, peluang-peluang, dan pertumbuhan yang besarsekali.

Papalia (2008) mendefinisikan remaja adalahtransisi perkembangan antara masa kanak-kanak kemasa dewasa yang mengandung perubahan besarbaik fisik, kognitif dan psikososial.

Monks (1999) memberikan batasan usia masaremaja adalah antara 12-21 tahun denganperincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja akhir.

Hurlock (1980) yang membagi masa remajamenjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal 13-16 tahun, sedangkan masa remaja akhir 17-18 tahun.

Papalia & Olds (2008) usia remaja adalah antarausia 12 tahun sampai 20 tahun.

Menurut Hurlock (1980), pada masa remaja iniada beberapa perubahan yang bersifat universal yaitu meningkatnya emosi, perubahan fisik, perubahan terhadap minat dan peran, perubahan pola perilaku, nilai-nilai dan sikapambivalen terhadap setiap perubahan.

Ciri-ciri perubahan yang terjadi pada masaremaja:a. Perubahan fisikb. Perubahan Emosionalc. Perubahaan sosial

ORANG TUA DAN ANGGOTA KELUARGA LAINNYA

MEMBANTU ANAK DALAM MENYAMBUT FASE INI

Transisi biologis Transisi kognitif Transisi sosio-emosional

Cemas dan ragu apakah merekapopuler di antara teman2nya, apakah

fisik mereka menarik (body image), apakah mereka mampu menghadapi

tuntutan sosial, dsb.

STORM AND STRESS

Papalia (2008) mengungkapkan bahwa padamasa remaja ini, baik laki-laki maupunperempuan mengalami ledakanpertumbuhan masa remaja yaitu karakteristikseks utama (organ reproduksi) membesardan sempurna. Kemudian karakteristik keduayaitu kematangan seksual.

o perubahan bentuk tubuho perubahan kelenjar dan hormono pubertas (karakteristik seksual)

MASALAH:

psikosomatik jerawat

masalah berat badan

sakit karena menstruasi

gender identity

Aspek- Aspek Psikologis yang MenyertaiPerubahan Biologis

Remaja disibukkan dengan tubuh mereka

Mengembangkan citra individual tentanggambaran tubuh mereka (body image)

Adanya ketidakpuasan dengan tubuh mereka

Adanya minat berpacaran

Adanya perilaku seksual

Pola emosi pada masa remaja sama denganpola emosi pada masa kanak- kanak. Perbedaan terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan pengendaliandalam mengekspresikan emosi.

1. Mampu berpikir abstrak, logis, dan idealistis2. Mampu menguji pemikiran diri sendiri3. Mampu memikirkan pemikiran orang lain4. Mampu menginterpretasikan dan memantau dunia

sosial

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Remaja mulai menuntut adanya otonomi Munculnya konfilk orang tua dan remaja Adanya tekanan dari dan konformitas dengan

teman sebaya Semakin berkembangnya kelompk remaja Munculnya inat berpacaran

Monks (1999) menyebutkan ada dua bentukperkembangan remaja yaitu memisahkan diridari orangtua dan menuju kearah temansebaya.

Havigurst mengemukakan sepuluh tugas perkembanganremaja yaitu (1) mencapai hubungan dengan teman lawanjenisnya secara memuaskan dan matang (2) mencapaiperasaan seks dewasa yang diterima secara sosial (3) menerima keadaan badannya dan menggunakannyasecara efektif (4) mencapai kebebasan emosional denganorang dewasa (5) mencapai kebebasan ekonomi (6) memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan (7) menyiapkanperkawinan dan kehidupan keluarga (8) mengembangkanketerampilan dan konsep intelektual yang perlu bagiwarga negara yang kompeten (9) menginginkan danmencapai tingkah laku yang bertanggungjawab secarasosial (10) mencapai suatu perangkat nilai yang digunakansebagai pedoman tingkah laku.

Carilah Permasalahan yang biasa dihadapioleh remaja yang berkaitan dengan aspekfisik, sosial, kognitif, emosi masing-masing 5 permasalahan

Carilah solusi dari permasalahan tersebut

Memberikan pengarahan atau pemintaan kepada orang lain

Menggunakan kualitas suara yang sesuai dengan situasinya

Duduk bersama denga orang lain selama melakukan aktivitas sosial

Bekerja secara kooperatif dalam sebuah kelompok

Menatap orang lain ketika sedang berbicara atau diajak berbicara

Mempertahankan kontak mata selama melakukan percakapan

Memulai percakapan yang ramah dengan orang lain

Menjaga jarak yang nyaman antara dirinya dengan orang lain

Lancar dan tidak ragu-ragu dalam berbicara

Merendahkan orang lain dengan cara mengejek, memanggil nama dengansuatu sebutan, atau bergosip

Mengggunakan bahasa tubuh secara berlebihan atau di luar konteks

Melakukan sentuhan yang tidak pada tempatnya atau menghindari kontakfisik

Membiarkan kesalahan terjadi

Menyombongkan prestasi, kterampilan, dan penampilan

Secara verbal merendahkan dirinya sendiri atau menjatuhkan harga dirinyasendiri

Bicara dengan nada yang keras atau kasar

Hurlock. Elizabeth B. 1980. Psikologi PerkembanganSuatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Ke-Lima. Alih Bahasa Istiwidayanti danSoedjarwo. Jakarta : Erlangga.

Monks, F. J, Knoers, A. M. P, and Haditono, S. R. 1999. Psikologi Perkembangan (Pengantar Dalam BerbagaiBagiannya). Gajah Mada Universiy Press.

Papalia, D. E. 2008. Human Development (PsikologiPerkembangan). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Santrock, John W. 1995. Life Span Development. JilidDua. Alih Bahasa: Achmad Chusairi. Jakarta : Erlangga.