bimbingan karir

13
 Pengertian Bimbingan Karir 7 Februari 2010 Arya Utama Tinggalkan Komentar  Go to comments Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku  jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbaga i tuntutan dari lapanan pekerjaa n yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11) Menurut Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan- ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

Transcript of bimbingan karir

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 1/13

 

Pengertian Bimbingan Karir

7 Februari 2010 Arya Utama Tinggalkan Komentar Go to comments 

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingandan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir

adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih

lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku

 jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaanyang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan

perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program

pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu

(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahamidirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan

yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa

keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan

dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (RuslanA.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang

sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individumemahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan

dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan

mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan

terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia

kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yangdiharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan

bertanggungjawab.

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 2/13

 

Pengertian Bimbingan Karier. 

Dalam buku Bimbingan Karier dijelaskan :

“Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami danberbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil

keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”.(Manrihu, 1988 : 18).

Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pelaksanaan  Bimbingan Karier   di Sekolah adalahproses membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang tepat

untuk kemantapan cita-citanya.

Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud denganBimbingan Karier dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk 

mengenal potensi dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampumemperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinyasesuai dengan cita-cita para siswa.

2. Tujuan Bimbingan Karier 

Secara umum tujuan Bimbingan Karier di Sekolah sebagai berikut: “Membantu siswa

dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan danpengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan

memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan

lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31). 

Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah

menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :

  Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept ),

  Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,

  Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihanlapangan kerja dalam persiapan memasukinya,

  Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil

keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia

kerja,

  Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama

kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.

3. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier 

Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 3/13

 

diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya

terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah.

Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier di Sekolah di antaranya adalah : 

 Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.

  Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup

memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan

perencanaan karier.

  Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan

antara pendidikan dengan kariernya.

  Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman

yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.

  Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsangpendidikan siswa .

 Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengandikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusimasyarakat.

4. Program Bimbingan Karier di Sekolah 

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umumbertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan

diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu

untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karier

yang di rencanakan dengan matang.

Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang

peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah.Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada

beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:

  Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yangberkesinambungan dan terintegrasi.

  Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam

proses perkembangannya.

  Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang

kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi

cita-cita para siswa.

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 4/13

 

  Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa

secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk 

mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyangdicita-citakannya.

  Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

5. Pilihan Individu dan Perencanaan Karier. 

Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk 

memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk 

memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi

tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.

Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karier di

Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal berikut ini

mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :

  Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan

keputusan.

  Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan beberapa

kepercayaan dalam diri sendiri.

  Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari

aktivitas siswa di Sekolah.

 Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenalkesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar

Sekolah.

  Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya

dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

6. Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier 

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan,

yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok dalam

Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karier dapatditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam prosespengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier

yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya

sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.

Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi suatu

pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 5/13

 

semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier

dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:

“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatanyakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok 

dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karierdan (5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).

Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara

pendekatan sebagai berikut:a. Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan

karier melalui dua cara:

  Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yangdihadapi siswa.

  Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya,

memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia

kerja.

b. Pendekatan Kelompok 

  Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan limaPendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman

lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.

 Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitandengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasiyang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi

yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang

disampaikan.

  Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi.

Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan.Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.

  Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan

ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.

  Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaanuntuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 6/13

 

7. Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan Pengambilan Keputusan Dan

Lapangan Pekerjaan. Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses pengambilan keputusan mengenai suatu

pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan, pertimbangan, dan didalamnya terkandung suatu

harapan dan keyakinan atas apa yang di perbuat.

Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan informasi bagi

siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan dirinya, pendidikan lanjutandan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun keputusan

memasuki lapangan pekerjaan. Kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu,

terutama berkaitan dengan kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa yang

bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih lapangan pekerjaan akan menilai dirinyasendiri bidang pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan

untuk memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minatmemberikan kecendrungan senang atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu.Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-

citakannya.

Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka terdapat empat jalur yang dapatditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan pendidikannya, yaitu:

a. Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.

b. Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran sebelum bekerja.c. Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat akademi / sarjana

muda.

d. Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jenjang strata satu / S1.

Konsep Bimbingan Karier

Posted on 7 Februari 2008 

oleh : Akhmad Sudrajat, M.Pd. 

Konsep bimbingan jabatan lahir bersamaan dengan konsepbimbingan di Amerika Serikat pada awal abad keduapuluh, yang dilatari oleh berbagai

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 7/13

 

kondisi obyektif pada waktu itu (1850-1900), diantaranya : (1) keadaan ekonomi; (2)

keadaan sosial, seperti urbanisasi; (3) kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk 

membentuk kembali dan menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalamrangka meningkatkan kemampuan diri dan statusnya; dan (4) perkembangan ilmu

(scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi eksperimantal yangdipelopori oleh Freechner, Helmotz dan Wundt, psikometrik yang dikembangkan oleh

Cattel, Binnet dan yang lainnya Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakanbimbingan jabatan (vocational guidance) yang tersebar ke seluruh negara (Crites, 1981

dalam Bahrul Falah, 1987).

Isitilah vocational guidance pertama kali dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun 1908

ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga yang bertujuan untuk membantu anak-anak 

muda dalam memperoleh pekerjaan.

Pada awalnya penggunaan istilah vocational guidance lebih merujuk pada usaha membantuindividu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya

berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.

Namun sejak tahun 1951, para ahli mengadakan perubahan pendekatan dari model

okupasional (occupational) ke model karier (career ). Kedua model ini memliki perbedaan

yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih jabatan. Padamodel okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan

persyaratan pekerjaan. Sedangkan pada model karier, tidak hanya sekedar memberikan

penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengankonsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi,

konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.

Bimbingan karier  tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yangmuncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna

pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidupseseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karier mengandung

konsep yang lebih luas. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan

pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaankehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya

agar ia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif 

yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.

Perubahan istilah dari bimbingan jabatan (vocational guidance) ke bimbingan kariermengandung konsekuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan layanan

bimbingan terhadap para siswanya. Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedarmembimbing siswa dalam menentukan pilihan-pilihan kariernya, tetapi dituntut pula untuk 

membimbing siswa agar dapat memahami diri dan lingkungannya dalam rangka

perencanaan karier dan penetapan karier pada kehidupan masa mendatang. Dalamperkembangannya, sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dewasa ini,

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 8/13

 

bimbingan karier merupakan salah satu bidang bimbingan yang telah berhasil mempelopori

pemanfaatan teknologi informasi, dalam bentuk cyber counseling.

Sementara itu, dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karier sudah

mulai dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesiapada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA padawaktu itu. Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum

1984, bimbingan karier cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan

penyuluhan dan pada tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbinganpenyuluhan menjadi bimbingan dan konseling dalam Kurikulum 1994, bimbingan karier

ditempatkan sebagai salah bidang bimbingan.

Sampai dengan sekarang bimbingan karier tetap masih merupakan salah satu bidangbimbingan. Dalam konsteks Kurikulum Berbasis Kompetensi, dengan diintegrasikannya

Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill Education) dalam kurikulum sekolah, maka

peranan bimbingan karier sungguh menjadi amat penting, khususnya dalam upayamembantu siswa dalam memperoleh kecakapan vokasional (vocational skill), yang

merupakan salah jenis kecakapan dalam Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill

 Education).

Terkait dengan penjabaran kompetensi dan materi layanan bimbingan dan konseling di

SMTA, bidang bimbingan karier diarahkan untuk :

1.  Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak

dikembangkan.

2.  Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya dan karier yang hendak

dikembangkan pada khususnya.

3.  Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

4.  Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMTA.

5.  Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi,

khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.

6.  Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan; pelatihan diri untuk keterampilan kejuruan

khusus pada lembaga kerja (instansi, perusahaan, industri) sesuai dengan program

kurikulum sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan. (Muslihudin, dkk, 2004)

===============

Sumber : 

Bahrul Falah. 1987. Konstribusi Orientasi Nilai Pekerjaan dan Informasi Karier terhadap

Kematangan Karier (Skripsi). Bandung : PPB-FIP IKIP Bandung.

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 9/13

 

Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. 

Jakarta : BP3K.

Muslihudin, dkk. 2004.  Bimbingan dan Konseling (Makalah). Bandung : LPMP Jawa

Barat.

BAB I. PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANGOrang-orang muda sekarang dan masa yang akan datang menghadapi masalah yang besar,

yaitu bagaimana mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang di harapkan. Masalah ini

semakin di rasakan karena pertumbuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan

pertumbuhan penduduk.Kemajuan-kemajuan yang di capai di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak saja

membawa keberuntungan tetapi juga kerugian. Diantara kerugian yang di timbulkan oleh

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu adalah semakin bekurangnya jumlahkesempatan kerja yang semulanya di lakukan oleh tenaga manusia sekarang digantikan oleh

alat-alat teknologi seperti robot, computer dan sebagainya.

Masalah lain yang tidak jarang di hadapi sehubungan dengan pekerjaan ini adalah masihbanyak para orang muda yang telah di terima pada lapangan kerja tertentu justru merasa

pekerjaan itu tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga tidak jarang ada di

antaranya yang tidak mampu melaksanakan tugas-tugas atau pekerjaan yang di percayakan

kepadanya dengan baik. Sudah tentu keadaan seperti itu sangat merugikan tidak saja bagilapangan kerja yang bersangkutan tetapi juga bagi individu itu sendiri.

Pada masa-masa yang akan datang, masalah-masalah tersebut di atas setidak-tidaknya dapat

di kurangi kalau para orang muda mempersiapkan dirinya secara matang, dengan jalan

memahami dirinya, memahami lingkungannya, dan dapat menyesuaikan keadaan diridengan tuntutan dengan jalan menyelenggarakan program layanan bimbingan karir sejak 

dini, mulai dari sekolah dasar.

BAB II. PEMBAHASANA. PENGERTIAN BIMBINGAN KARIER

Ada satu anggapan, terutama dari kalangan guru, yang mengatakan kehadiran bimbingankarier di sekolah adalah untuk menggantikan program bimbingan dan konseling yang telah

mulai dilaksanakan di sekolah sejak sebelumnya. Anggapan seperti itu sudah tentu

merupakan anggapan yang keliru. Bimbingan karier merupakan bagian dari program

bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Didalam program bimbingan dan konseling

terdapat beberapa jenis layanan bimbingan, seperti bimbingan pendidikan, bimbinganpribadi, bimbingan social, bimbingan karier dan sebagainya. Kehadiran bimbingan karier di

sekolah dimaksudkan untuk lebih memberikan arti bagi program bimbingan dan konselingsecara keseluruhan.

Masalahnya sekarang adalah apakah yang di maksud dengan bimbingan karier? Untuk 

mengerti maksud bimbingan karier yang sebenarnya perlu di kemukakan beberapa definisi

tentang bimbingan karier yang di buat oleh para ahlinya. Sebagaimana di kemukakan olehTolbert (1974: 25) bahwa:

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 10/13

 

 

“ Bimbingan dan konseling karier menggunakan istilah-istilah yang perlu di defenisikan.

Sebagian seperti Pembuatan keputusan, telah di pahami secara umum, tapi yang lain-lainseperti Perkembangan jabatan merupakan istilah yang masih baru sementara yang lainnya.

Sementara yang lainnya memiliki defenisi atau makna yang berbeda dari penggunaansehari-hari.

Selanjutnya Tolbert juga mengemukakan bahwa istilah karier biasanya menunjukkankepada rangkaian pekerjaan-pekerjaan yang di laksanakan oleh seseorang dalam hidupnya,

sedangkan pekerjaan atau jabatan menyatakan suatu hidupnya, sedangkan pekerjaan atau

 jabatan menyatakan suatu peranan kerja yang khas, seperti dokter, masinis dan lain-lain.Bimbingan karier mencakup semua layanan yang bertujuan untuk membantu murid dalam

membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan tentang pendidikan dan jabatan.

Tentang defenisi bimbingan karier, dikatakan sebagai berikut:

“Bimbingan karier adalah suatu program yang terkoordinasi untuk membantu orang muda

mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan

 pekerjaan”. ( Tolbert, 1974:27 )

“Bimbingan karier merupakan salah stu jenis bimbingan yang berusaha membantu individumemecahkan masalah karier ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-

 baiknya dengan mas depannya (PB3K, 1974 )”.

“Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individudalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian diri yang

sebaik-baiknya dengan masa depannya ( BP3K, 1984:1 )

“Bimbingan karir ialah proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerimagambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luardirinya,

mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu, untuk pada

akhirnya dapat:-

memilih bidang pekerjaan

- menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan,- memasukinya dan

- membina karier dalam bidang tersebut.( Rochman Natawidjaja, 1980: 2 )

B. PRINSIP BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH

Agar bimbingan karir di sekolah dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

tujuan yang telah di tetapkan. Maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip bimbingan

perlu di perhatikan oleh para pembimbing pada khususnya dan administrator sekolah pada

umumnya, terutama dalam penyusunan program pelaksanaan layananbimbingan karir di

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 11/13

 

sekolah. Secara umum prinsip-prinsip bimbingan karir di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam

pencapaian karirnya secara tepat. Tidak ada pengecualian baik itu yang kaya maupun yang

miskin atau factor lainnya.

2. Setiap siswa harus memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup,dan

pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.

3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai

terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan social pribadi dan perencanaan

pendidikan karir.

4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang

hubungan antara pendidikan dan karirnya

5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan

dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai an norma-norma yang memiliki

aplikasi karir bagi masa depannya.6. Program bimbingan karir di sekolah hendaknya di integrasikan secara funfsional dengan

program bimbingan dan konseling pada khususnya.

7. Program bimbingan karir di sekolah hendaknya berpusat di kelas dengan koordinasi oleh

pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.

Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karir tersebut dapat di simpulkan

bahwa, bimbingan karir dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan jelas

dan memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan

tentang karakteistik dunia kerja sehingga mampu menciptakan kemandirian siswa dalam

menentukan arah pilih karir yang sesuai dengan keadaan dirinya. Agar mampu mencapaikebahagiaan hidup di masa depan karirnya.

C. FUNGSI BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH

Bimbingan karir sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati

oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karir

yang sesuai dengan kemampuan siswanya. Adapun pentingnya bimbingan karir di sekolah

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemantapan pilihan penjurusan kepada siswa, karena penjurusan akan

mempesiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.

2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja

sesuai dengan keinginannya.

3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja

D. TUJUAN BIMBINGAN KARIR

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 12/13

 

Beberapa tujuan bimbingan karir disekolah adalah sebagai berikut:

1. Membantu murid dalam mengembangkan konsep diri

2. Merangsang murid untuk menyenangi berbagai jenis pekerjaan

3. Mengembangkan sikap yang konstruktif terhadap kerja

4. Membantu murid menyadari perubahan-perubahan dunia kerja

5. Membantu murid putus sekolah dan memasuki dunia kerja

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli 

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli  - Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajaranya.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau

keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan

intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan

pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil

belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :

  Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat

dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

  Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas

pengajaran.

5/17/2018 bimbingan karir - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bimbingan-karir-55ab58e9a272e 13/13

 

 

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang

optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.

  Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada dirisiswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras

untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

  Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan

percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha

sebagaimana mestinya.

  Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,

membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan

kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.

  Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup

ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik,

keterampilan atau perilaku.  Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama

dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha

belajarnya.