BETON I

download BETON I

of 6

description

xxx

Transcript of BETON I

NAMA : IQBAL JALALUDDIN M

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

NAMA : IQBAL JALALUDDIN MKELAS : XI TGB 3SMK NEGERI 6 BANDUNGGAMBAR KONSTRUKSI BETON

PENGERTIAN PELAT

Yang dimaksud dengan pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada apabila struktur tersebut.Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan bentang panjang/lebar bidangnya.Pelat beton ini sangat kaku dan arahnya horisontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi sebagai diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban gravitasi (beban mati dan/atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur (seperti pada kasus balok).

TUMPUAN PELATUntuk merencanakan pelat beton bertulang yang perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan saja, tetapi juga jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Kekakuan hubungan antara pelat dan tumpuan akan menentukan besar momen lentur yang terjadi pada pelat.Untuk bangunan gedung, umumnya pelat tersebut ditumpu oleh balok-balok secara monolit, yaitu pelat dan balok dicor bersama-sama sehingga menjadi satu-kesatuan, seperti pada gambar (a) atau ditumpu oleh dinding-dinding bangunan seperti pada gambar (b). Kemungkinan lainnya, yaitu pelat didukung oleh balok-balok baja dengan sistem komposit seperti pada gambar (c), atau didukung oleh kolom secara langsung tanpa balok, yang dikenal dengan pelat cendawan, seperti gambar (d).

Jenis perletakan pelat pada balokKekakuan hubungan antara pelat dan konstruksi pendukungnya (balok) menjadi satu bagian dari perencanaan pelat. Ada 3 jenis perletakan pelat pada balok, yaitu sbb :1) Terletak bebasKeadaanini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut, lihat gambar (1). Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk dalam kategori terletak bebas.2) Terjepit elastisKeadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar (2))3) Terjepit penuhKeadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat (lihat gambar(3)).

PLAT BETON

Pengertian Beton BertulangBeton adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air, kemudian dimasukan kedalam suatu cetakan, kemudian campuran tersebut akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. Beton Bertulang adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air, kemudian dimasukan kedalam suatu cetakan dan didalamnya diberi tulangan-tulangan berupa besi atau baja, kemudian campuran itu akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. Konstruksi beton bertulang merupakan komponen dalam bangunan yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen lainnya karena merupakan salah satu subsistem dalam bangunan. Sebelum pelaksanaan pembangunan gedung diperlukan penggambaran konstruksi beton. Penggambaran harus sesuai dengan perencanaan, sehingga dalam pelaksanaan tidak akan mengakibatkan kefatalan atau kegagalan dalam konstruksi. Penggambaran Konstruksi Beton Bertulang diperoleh dari hasil perencanaan dan perhitungan-perhitungan konstruksi beton bertulang. Untuk itu diperlukan seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam perencanaan dan perhitungan konstruksi beton bertulang yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam perhitungan beton bertulang dimulai dari konstruksi yang paling atas (plat atap) dan diakhiri dengan perhitungan konstruksi paling bawah (pondasi), sedangkan dalam pelaksanaan di lapangan sebaliknya pembangunan dimulai dari konstruksi yang paling bawah ke konstruksi yang paling atas.Menggambar Rencana Plat v Plat berada di atas balok, yang berfungsi sebagai pijakan/landasan. Bersama balok dan kolom, pelat melengkapi ketiga elemen dasar dan bangunan pada umumnya. Pelat dapat terdiri atas unit pracetak atau sebagian beton yang dicor setempat sedapat mungkin monolit (menjadi satu) dengan balok pendukungnya. v Sifat pelat di bawah suatu pembebanan, dalam kaitannya dengan keadaan dukungan ujung dan dukungan antara adalah mirip dengan balok. Tergantung pada bentuk panel pelat yang ditinjau, yaitu perbandingan antara panjang pada lebarnya, desain mungkin dilakukan sebagai penegangan satu arah saja, atau dalam dua arah yang biasanya tegak lurus satu dengan yang lain. v Di dalam praktek, suatu pelat yang yang direncanakan membentang satu arah saja akan mencoba, menurut beberapa tingkat kemampuannya untuk menegang pada arah lain mengikat sifat alamiah konstruksi sebagai satu kesatuan. v Oleh karena itu, tulangan yang jumlahnya minimum dipasang pada arah tegak lurus terhadap tulangan utama. Peletakan tulangan atas dan tulangan bawah pelat adalah serupa dengan peletakannya pada balok.v Pelat dapat diberi tulangan yang berbentuk anyaman yang diikat dengan kawat beton.

Merancang Denah Rencana Penulangan plat Untuk merancang denah rencana penulangan plat, pertama-tama dibuat dahulu gambar-skema denah dari plat dan balok atap/lantai tersebut dengan diberi notasi mengenai nama plat dengan huruf a, b, c dan seterusnya nomor, balok dengan nomor 1,2, 3 dan seterusnya, gambarkan-skema denah plat dan balok atap/lantai dengan nama plat dan nomor balok. Simbol Konstruksi Beton Bertulang Simbol adalah: penunjang dalam penggambaran, sehingga siapapun penggunanya dapat menterjemahkan gambar tersebut untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Ataupun pengertian gambar antara satu dengan lainnya sama.

Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk pelat luifel, atap dan lantai sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memahami ke tentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton bertulang. Apabila momen yang bekerja kecil, maka jarak tulangan pokok dari pusat ke pusat maksimal 40 cm. Untuk segala hal tulangan pelat tidak boleh kurang dari 0,25% dari luas penampang beton (untuk keperluan tulangan pokok, pembagi, dan susut). Beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk penulangan plat menurut PBI 1971 :v Tebal pelat lantai tidak boleh diambil kurang 12 cm dan 7 cm untuk pelat atap. v Luas tulangan pembagi harus diambil minimum 0.25% dan luas beton.