Beton 3

download Beton 3

of 18

Transcript of Beton 3

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Analisis dan Disain Penampang Balok terhadap Lentur

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*3.1 Elemen Struktur BalokSimple Beam ( Balok sederhana)Continous Beam (Balok menerus)Gaya gaya dalam yang bekerja pada balok :(akibat kombinasi beban yang bekerja)1. Momen lentur Pada Tumpuan : Momen Negatif ( M - ) Pada Lapanga : Momen Positif ( M + )

    2. Lintang/GeserIII. ANALISIS DAN DISAIN BALOK

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Gbr.3-1. Keruntuhan pada balok beton bertulang dengan variasi panjang bentang

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Gbr.3-2. Beberapa variasi penulangan pada balok menerus

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*b. Pelindung beton untuk tulanganUntuk beton bertulang, tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi ketentuan berikut:

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*c. Batasan spasi tulangan :

    1. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang dari db ataupun 25 mm.

    2. Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 25 mm.

    3. Pada komponen struktur tekan yang diberi tulangan spiral atau sengkang pengikat, jarak bersih antar tulangan longitudinal tidak boleh kurang dari 1,5db ataupun 40 mm.

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*3.2 Teori dasar pada Balok LenturAsumsi yang digunakan :

    Ada 4 (empat) asumsi dasar yang diambil dalam teori balok lentur : Penampang tetap rata sebelum dan sesudah lentur2. Kurva tegangan-regangan baja diketahui3. Kuat tarik dari beton diabaikan Kurva tegangan-regangan beton, besar dan distribusinya diketahui.

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Asumsi pertama, merupakan prinsip Bernoulli, dimana regangan longitudinal pada beton dan baja pada setiap titik pada penampang proporsional terhadap jaraknya ke garis netral.Asumsi kedua, menyatakan bahwa kurva tegangan-regangan baja diketahui dengan baik. Digunakan tegangan-regangan bi-linear.Asumsi ketiga, karena nilai kuat tarik beton dibawah garis netral kecil, sehingga dapat diabaikan.Asumsi keempat, kurva tegangan beton diambil pada kondisi yang memberikan distribusi tegangan maksimum

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*(b). Distribusi tegangan tekan yang berhubungan dengan regangan a, b, c dan dGbr. 5-3. Distribusi regangan dan tegangan pada penampang sesuai dengan peningkatan beban sampai tegangan maksimum (a). Elemen balok

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Gbr. 3-4. Distribusi tegangan maksimum pada daerah tekan dari penampang balok persegi.(a). Distribusi aktual ; (b) distribusi ekivalen segi-empat

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Total gaya tekan pada beton adalah : Lengan momen internal adalah : dimana : c = kedalaman/tinggi garis netral Nilai parameter k1, k2, k3 dan e beton diberikan pada tabel berikut :

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*b. Blok Tegangan Segi-empat Ekivalen :Untuk keperluan praktis diusulkan untuk mengganti blok tegangantekan aktual menjadi blok tegangan segi-empat ekivalen., sbb :Besarnya tegangan pada penampang ekivalen menjadi : 0,85.fc

    dan tingginya adalah a, dimana :untuk fc 30 MPa

    a/c = b1 = 0,85

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Resultante gaya tekan aktual dan blok tegangan ekivalen harus sama dan punya titik tangkap yang sama, sehingga nilai-nilai tsb harus memenuhi :dan :Nilai k1.k3 dan k2 yang diperoleh dari pers. diatas kemudiandibandingkan dengan nilai aktualnya.

    Ternyata nilai yang diperoleh hampir sama dengan nilai yang diperoleh dari eksperimen, seperti grafik berikut :

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Gbr.3-5. Nilai k1.k3 dan k2 dibandingkan dengan hasil eksperimen

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Besarnya nilai b1 dapat diambil sebagai berikut :

    b1 = 0,85untuk 0 < fc 30 MPab1 = 0,85 - 0,008(fc - 30)untuk 30 < fc 55 MPab1 = 0,65untuk fc 55 MPa

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*ACI merekomendasikan nilai regangan beton maksimum (ecu)yang digunakan adalah 0,003 pada serat ekstrim dari beton.Gbr.3-6. Regangan beton pada serat ekstrim pada penampang persegi : perbandingan nilai ACI dengan hasil eksperimen

    Konstruksi Beton Bertulang I

  • Konstruksi Beton Bertulang I*Nilai kekuatan lentur dari balok beton tidak terlalu berubah terhadap regangan beton maksimumGbr. 3-7. Kurva momen-regangan dari balok beton didasarkan pada test tekan silinder

    Konstruksi Beton Bertulang I