“Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

7
Selepas isya, sang sufi mengumpulkan muri- muridnya. Dalam keheningan malam berpayung jutaan bintang, ia pun mulai mengajarkan ilmu dan hikmah. Dari mulutnya keluarlah kata-kata hikmah tentang perjalanan (al-asfar) manusia. Ia mulai dari alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur, ….sampai menemui ar Rabb

description

- PowerPoint PPT Presentation

Transcript of “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Page 1: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Selepas isya, sang sufi mengumpulkan muri-muridnya. Dalam keheningan malam berpayung jutaan bintang, ia pun mulai mengajarkan ilmu dan hikmah. Dari mulutnya keluarlah kata-kata hikmah tentang perjalanan (al-asfar) manusia. Ia mulai dari alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur,….sampai menemui ar Rabb

Page 2: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

“Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai

melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

hikmah yang kuajarkan padamu tak ada

gunanya jika tidak dapat kau amalkan

dalam realitas kehidupan,” begitu kata

sang guru

Page 3: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Berbekal seadanya, rombongan sufi berkelana. Sampailah

mereka di suatu wilayah yang dikuasai penguasa durjana. Sang

sufi dan rombongan tertangkap pasukan. Tak ada hakim, saksi,

pengacara, atau jaksa. Dalam kamus hukum sang raja hanya

ada satu kata: “hukum gantung”

Page 4: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Rombongan pun dibawa ke lapangan terbuka di depan istana. Sang guru

diputuskan digantung yang pertama. Namun belum sempat si guru dibawa

algojo ke tiang gantungan, beberapa muridnya berteriak:

“Wahai raja, apalah artinya engkau menggantung ‘si tua’ yang tidak memiliki

apa-apa, kecuali celana. Gantunglah kami semua, sebagai gantinya.”

“Tidak ya paduka, mereka semua hanya terbawa

nafsu belaku. Tidakkah paduka merasa terhina,

menggantung anak-anak yang

tak kenal dunia?”

Page 5: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Perdebatan murid dan guru membuat raja terkesima,

“Ada apa gerangan, orang kok berebut maut?” tanya

sang raja kepada penasihat di sebelahnya. Sang

penasihat tak bisa menjawab

Page 6: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Kesal dengan penasihatnya, sang raja pun memanggil si guru

untuk mendekati singgasana. Bertanyalah ia, “Mengapa kalian

semua berebut maut, padahal semua orang menghindarinya?”

Dengan tutur lembut si guru menjawab. Kata-kata hikmah

keluar dari hatinya, “apalah artinya dunia fana jika yang baqa

(tetap) menanti di nirwana”

Page 7: “Besok, setelah terbit mentari, kita akan mulai  melakukan perjalanan (safar) ‘fisik’ ilmu dan

Akhirnya sang raja minta

digantung pertama, diikuti oleh seluruh

pengawalnya. Kini yang tinggal hanya

si guru dan murid-muridnya. “Aku mafum

kalian semua rindu pada si Empunya. Namun kita masih

banyak tugas di dunia, untuk menghapuskan segala

‘bencana’, terutama yang ada

pada hati kita semua”