Bersihan Jalan Nafas Tdk Efektif

2
RSUP. DR. SARDJITO RAWAT INAP NO . RM : REKAM DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : Lantai : Ruang : Instalasi : TGL SHIF JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN /MASALAH KOLABORASI PERENCANAAN KEPERAWATAN EVALUASI HASIL TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN TANGGAL TERATASI Bersihan jalan napas tidak efektif (00031), berhubungan dengan : Lingkungan : asap, asap rokok, inhalasi asap, perokok pasif. Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, mucus banyak, sekresi yang tertahan, adanya jalan nafas buatan, bendaasing di jalan nafas, sekresi di bronkus, eksudat di alveoli. Fisiologi : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, penyakit paru obstruksi kronis, infeksi, asma, alergi. Data subjektif : Gelisah ………………………………………… Data objektif : Dispnea. Penurunan suara nafas. Orthopnea. Suara nafas tambahan : rales, ronkhi, crakles, wheezing. Batuk tidak efektif atau tidak Setelah dilakukan perawatan selama ............. ......... bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi dengan kriteria hasil: Status respiratori : kepatenan jalan nafas. Status respiratori : pertukaran gas. Status respiratori : ventilasi klien tidak mengalami tersedak. Klien mempunyai RR dalam kisaran : 25-60x/mnt (bayi), 20-30 x/mnt (1-4 tahun), 14-25 x/mnt(5- 14tahun), 11-24x/mnt (>14 tahun), Klien mampu Manajemen jalan nafas. Suktion jalan nafas. Buka jalan nafas. Lakukan suktion endotrachel atau nasotracheal. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning. Berikan O2 Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dan mengurangi dispnea. Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan bronkodilator : Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi. Monitor status hemodinamik Monitor respirasi dan oksigenasi Kolaborasi dengan dokter tentang antibiotik Nama Paraf Nama Paraf

description

DIAGNOSA KEPERAWTAN

Transcript of Bersihan Jalan Nafas Tdk Efektif

RSUP

RSUP. DR. SARDJITO

RAWAT INAP

NO . RM :

REKAM DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATANNama :

Umur :

Jenis Kelamin : Kelas : Lantai :

Ruang :

Instalasi :

TGL

SHIFJAMDIAGNOSA KEPERAWATAN /MASALAH KOLABORASIPERENCANAAN KEPERAWATANEVALUASI HASIL

TUJUAN DAN KRITERIA HASILRENCANA TINDAKAN

TANGGAL TERATASI

Bersihan jalan napas tidak efektif (00031), berhubungan dengan :

Lingkungan : asap, asap rokok, inhalasi asap, perokok pasif.

Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, mucus banyak, sekresi yang tertahan, adanya jalan nafas buatan, bendaasing di jalan nafas, sekresi di bronkus, eksudat di alveoli.

Fisiologi : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, penyakit paru obstruksi kronis, infeksi, asma, alergi.

Data subjektif :

Gelisah

Data objektif :

Dispnea.

Penurunan suara nafas.

Orthopnea.

Suara nafas tambahan : rales, ronkhi, crakles, wheezing.

Batuk tidak efektif atau tidak dapat batuk.

Produksi sputum.

Sianosis.

Kesulitan bicara.

Mata melebar.

Perubahan ritme atau frekuensi nafas.Setelah dilakukan perawatan selama ...................... bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi dengan kriteria hasil:Status respiratori : kepatenan jalan nafas.

Status respiratori : pertukaran gas.

Status respiratori : ventilasi

klien tidak mengalami tersedak.

Klien mempunyai RR dalam kisaran :

25-60x/mnt (bayi),

20-30 x/mnt (1-4 tahun), 14-25 x/mnt(5-14tahun),

11-24x/mnt (>14 tahun),

Klien mampu mengeluarkan sputum dari jalan nafas.

Tidak ada suara nafas tambahan.

Klien mampu bernafas dengan mudah.

Klien tidak mengalami dispnea saat istirahat.

Tidak ada sianosis.

Pa O2 35-45 Pa CO2 80-100 Perfusi ventilasi seimbang.

Manajemen jalan nafas.

Suktion jalan nafas.

Buka jalan nafas.

Lakukan suktion endotrachel atau nasotracheal.

Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.

Berikan O2

Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dan mengurangi dispnea. Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Berikan bronkodilator:

Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan: O2, Suction, Inhalasi. Monitor status hemodinamik

Monitor respirasi dan oksigenasi Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antibiotik

Nama Paraf

Nama Paraf