Bernas Edisi Agustus 2015

36

Click here to load reader

description

Dirgahayu RI Ke 70 : Bersinergi Dengan Semua Elemen Bangsa

Transcript of Bernas Edisi Agustus 2015

Page 1: Bernas Edisi Agustus 2015

DUTA STQ NTT MEWAKILI INDONESIA KE IRAN

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

06 Tah

un IV,

Nomo

r 18, A

gustus

2015

BERSINERGI DENGAN SEMUA ELEMEN BANGSA

PRESENTASI PEMBANGUNAN BIDANG AGAMADIRGAHAYU RI KE 70

Page 2: Bernas Edisi Agustus 2015

Http :// ntt.kemenag.go.id

M I S I• Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama• Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama• Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas• Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi

Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan

Akuntabel• Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan• Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V I S ITerwujudnya Masyarakat

Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun,Cerdas, dan Sejahtera Lahir

Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-Royong

Page 3: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Yos SudarsoBobby Babaputra

Ivony BlegurGenoveva Menggol

Robertus FidiantoPaskalis F. Gara

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Ivony Blegur

Design Grafis/Layout/ Foto :Paskalis F. Gara

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN : CV. INARApublishing

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASIDAH HUBUNGAN MASYARAKAT

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Sejahtera.

Pembaca nan budiman.

Selamat bersua kembali dalam BERNAS edisi keenam. Tema pokok BERNAS edisi bulan Agustus ini adalah Dirgahayu RI Ke 70, Presentasi Pembangunan Bidang Agama. Hal ini dikarenakan

bulan Agustus adalah bulan Kemerdekaan, yang dipenuhi semangat bela negara dan bakti kepada nusa bangsa. Karena itu, sepantasnyalah insan Ikhlas Beramal menunjukkan baktinya sebagai ekspresi rasa cinta kepada tanah air.

Pada rubrik fokus utama, kami suguhkan sekilas apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Agama NTT, sekaligus refleksi atas harapan-harapan founding fathers yang masih harus diperjuangkan dengan penuh rasa tanggungjawab. Dua hal penting yang menjadi sumbangsih Kementerian Agama bagi masyarakat dewasa ini adalah pertama, berkaitan dengan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Dan kedua, peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama.

Liputan Khusus menampilkan kisah torehan prestasi duta NTT pada Ajang STQ Nasional di Jakarta. Selain itu, secara kebetulan pada bulan Agustus pula, tercatat tiga event nasional yang di dalamnya Kanwil Kemenag NTT terlibat yakni STQ Nasional di Jakarta, Pentas PAI Nasional di Bekasi dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) & Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di Palembang.

Kami juga menampilkan informasi terpilih tentang gebyar perayaan HUT RI ke 70 di tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Satker Madrasah se Provinsi NTT. Satu hal yang mendominasi adalah pesan kerukunan yang menjadi core bussines Kementerian Agama. Sebuah iklim kondusif yang lahir dari pemahaman dan penghayatan nilai-nilai luhur agama secara baik, benar dan komprehensif dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Perayaan HUT RI ke 70 dengan tema AYO KERJA menjadi ajakan bagi kita segenap insan Ikhlas Beramal untuk berani menunjukkan kinerja kita, juga untuk secara lebih tegas menampilkan identitas sebagai penjaga pilar bangsa yang utama.

Sekarang adalah saatnya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Jika dalam siklus manajemen, ada yang disebut tahap konsolidasi, tahap animasi dan tahap aksi, maka di usia 70 tahun ini, usia yang tidak mudah lagi, sudah saatnya kita ber- aksi. Jangan justru kita masih bertahan di tahap konsolidasi dan animasi saja. Dirgahayu RI ke 70. Ayo Kerja! Selamat membaca.

Redaksi

Page 4: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 14-18

Seputar Kanwil 19-24

Lintas Flobamora 25-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 13

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Presentasi Hasil Pembangunan,Persembahan untuk Negeri

“Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya”(Soekarno)

STQ, Media Silaturahmi Anak Bangsa“Saya berharap STQ sekaligus mampu menghadirkan fungsi sebagai media silahturahim anak bangsa yang diharapkan memberi resonansi sosial dalam rangka mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli dan memiliki akhlak yang tinggi”, Menag RI.

Merdeka Itu MelakukanSesuatu Tanpa Paksaan‘setinggi apapun ilmu agamamu, kau tetap sulit melangkah jika hatimu penuh dengan kerapuhan’

Page 5: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

3

Bakti Ikhlas Beramal Untuk Negara

Editorial

Tujuh puluh tahun Indonesia Merdeka adalah rahmat tak ternilai dari Allah Yang Maha Kuasa. Kita meyakini sebagaimana para Bapak dan Ibu

Bangsa Indonesia meyakini, bahwa Indonesia Merdeka adalah suatu jembatan emas untuk mewujudkan semua harapan berbangsa dan bernegara.

Harapan itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Hanya melalui kerja, Republik Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama-lamanya dan mampu mewujudkan semua cita-cita mulia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Kerja yang dimaksud bukanlah semata-mata kerja biasa. Kerja haruslah dilakukan dengan keinsyafan akan kekuatan persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan gotong royong dari seluruh anak bangsa tanpa kecuali.

Ayo Kerja! Sesungguhnya adalah perwujudan praktis dari gerakan revolusi mental. Revolusi mental itu bukan hanya untuk rakyat namun harus menjangkau dan mengikat para penyelenggara negara. Para penyelenggara negara memiliki tanggung jawab moral maupun konstitusional untuk bekerja jujur, tanpa pamrih, melayani rakyat secara paripurna.

Di tahun 2015 ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT hadir dengan visi: Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong.

Visi ini dijabarkan ke dalam tujuh Misi yakni meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama, Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama, Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas, Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan, Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel, Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan, serta Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya.

Satu kata kunci yang merangkumnya adalah pembangunan bidang agama. Urusan agama menjadi core bussines-nya Kanwil Kementerian Agama NTT. Dari satu core bussines ini, dua hal yang diharapkan menjadi sumbangan Kementerian Agama adalah terciptanya kerukunan hidup dan terwujudnya penghayatan agama yang benar dan komprehensif di tengah masyarakat NTT.

Rukun karena sudah menghayati ajaran agama secara baik dan benar, artinya agama sudah benar-benar menjadi acuan hidup masyarakat dewasa ini, melampaui nilai-nilai lainnya, yang kerapkali justru memanipulasi agama

untuk kepentingan sesaat individual atau golongan.

A k s i k e k e r a s a n terhadap kemanusiaan yang kerap membawa sentimen agama dewasa ini menjadi pekerjaan berat buat Kementerian Agama, sanggupkah kita bekerja dan bekerja, bukan hanya sekedar bicara saja dalam memberikan pegangan yang mantap kepada masyarakat yakni nilai-nilai ajaran agama, yang pada akhirnya membawa kehidupan yang baik, bonum commune?

Yang patut kita lakukan adalah berani melakukan hal yang berbeda supaya

bisa memperoleh hasil yang berbeda pula. Momen HUT RI ke 70 dengan spirit Ayo Kerja sangat pas dengan 5 Nilai Budaya Kerja dalam upaya membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, artinya kita sudah berikhtiar, tinggal dilaksanakan saja.

Sudah terlalu lama kita hidup dalam dunia wacana idealis dengan praktek minimalis bahkan kontradiktif. Di ulang tahun ke 70 ini sebisanya kita juga merdeka dari kungkungan kebiasaan lama yang meninabobokan, dan berani hidup baru dalam pola yang baru, semangat baru dan cara berpikir baru dan pola perilaku yang baru. Harus mulai berani berpikir, berkata dan berbuat benar sebagai benar dan sebaliknya salah sebagai salah. Sekali lagi, biasakanlah yang benar dan jangan membenarkan yang biasa. (by. john seja)

Page 6: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

4

Fokus Utama

Agustus, Bulan KemerdekaanBagi warga bangsa Indonesia, Agustus adalah

bulan yang spesial. Sukacita dan semarak peringatan kemerdekaan muncul dalam berbagai bentuk dan warna yang dirancang dengan maksud mempertajam semangat patriotisme dan nasionalisme. Jalanan kota dan desa dihiasi suguhan atraksi baris-berbaris dan karnaval, sementara lapangan umum disulap menjadi

arena pameran pembangunan plus tempat hiburan rakyat.

Rakyat Indonesia kembali menyelami suasana gembira bercampur haru yang meliputi para pejuang dan pendiri negeri ini di masa tahun ’45. Sebuah masa di mana Tuhan Yang Maha Esa berkenan merubah nasib bangsa yang terjajah sekian ratus tahun menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Kini ketika bangsa Indonesia telah sekian kali merayakan kemerdekaan, masih juga tersisa pertanyaan menggelitik terlontar di ruang publik. Benarkah kita telah merdeka? Sudahkah warga bangsa ini menikmati kue pembangunan secara adil dalam kebhinekaan yang membentang dari ujung barat Sabang sampai ke timur Merauke, dan dari Mianggas di titik utara membelah ke Rote di bujur

paling selatan?Dalam aras gugatan tanya demikian, penggalan

kalimat pidato Presiden RI I, Ir. Soekarno di depan massa yang merayakan HUT RI tahun 1964 layak untuk dibaca kembali, “ Tuhan tidak merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”

Sekian periode masa kepemimpinan berganti, sampai pada usia yang ke-70 tahun sejumlah rencana dan aksi pembangunan telah dinikmati masyarakat.

Presentasi Hasil Pembangunan,Persembahan untuk Negeri

“Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya”

(Soekarno)

Page 7: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

5

Juga pembangunan di bidang agama. Pada aspek pembangunan yang satu ini, Kementerian Agama berdiri di depan, step by step berjuang mewujudkan pembangunan masyarakat agama yang rukun, cerdas, berkepribadian, sejahtera berlandaskan semangat gotong-royong.

Presentasi Tugas Pembangunan Agama Kanwil Kemenag NTT

Pembangunan bidang agama merupakan upaya mendorong peningkatan kualitas pengetahuan dan penghayatan serta pengamalan umat beragama akan

nilai-nilai keutamaan yang terkandung dalam ajaran agama. Ini bagiannya Kementerian Agama. Terhadap tugas dan tanggungjawab ini, Direktur Agama, Pemuda dan Olahraga Bappenas, Hadiat, dalam kesempatan gelar tatap muka dengan jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu mengatakan ada dua fokus yang sangat berkaitan erat dengan pembangunan di bidang agama. Pertama, berkaitan dengan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama dan kedua, peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama.

Karena i tu Kanwi l Kemenag NT T dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya berpijak pada kebijakan Menteri Agama dan peraturan perundang-undangan serta rumusan Arah kebijakan Pembangunan Agama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.

Dengan kata lain, pelaksanaan pembangunan bidang agama pada tahun 2014/2015 ditetapkan dalam 3 fungsi yaitu Fungsi Pelayanan Umum, Fungsi

Agama dan Fungsi Pendidikan. Implementasi dari ketiga fungsi pelayanan ditetapkan dalam program dan sasaran strategis, antara lain program

peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Agama; peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Agama; pendidikan Islam; penyelenggaraan ibadah haji dan umroh; Bimbingan Masyarakat Islam; Bimbingan Masyarakat Kristen; Bimbingan Masyarakat Katolik ; Program Bimbingan Masyarakat Hindu dan Program Bimbingan Masyarakat Budha.

Sedangkan sasaran strategis pembangunan bidang agama dijabarkan melalui Pertama, peningkatan kualitas kehidupan umat beragama demi terwujudnya kondisi keberagamaan

masyarakat Nusa Tenggara Timur yang dinamis dan mampu mendukung percepatan pembangunan nasional.

Kedua, peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan demi tersedianya layanan pendidikan yang merata, bermutu dan berdaya saing, meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan agama dan keagamaan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan, profesionalitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, terwujudnya lembaga pendidikan keagamaan sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan agama dan Keagamaan.

Ketiga, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama dan lembaga agama dengan maksud menciptakan kehidupan harmonis interen dan antarumat beragama serta antara umat beragama dengan pemerintah melalui pelbagai kegiatan seperti penyaluran bantuan pembangunan sekber dan operasional forum kerukunan umat beragama;

Ada dua fokus yang sangat berkaitan erat dengan pembangunan di bidang agama. Pertama, berkaitan dengan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Dan kedua, peningkatan

harmoni sosial dan kerukunan umat beragama.

Page 8: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

6

Persembahan untuk NegeriBoleh jadi sebagian masyarakat NTT belum

merasakan sentuhan dan pelayanan pembangunan di bidang agama di tingkat daerah, namun tidak dapat

dipungkiri geliat pembangunan di bidang agama yang telah dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama setidaknya telah memberi andil keberhasilan pembangunan secara keseluruhan baik dalam tataran nasional maupun dalam lingkup daerah.

Meluasnya akses pelayanan pembangunan agama melalui pemberian bantuan kepada lembaga agama dan keagamaan. Peningkatan kualitas dan

kuantitas pendidikan agama terus bertambah melalui penyaluran bantuan fasilitas sarana prasarana, terbentuknya lembaga pendidikan keagamaan di kabupaten, mulai dirasakan oleh masyarakat.

Hal lain, torehan prestasi d i b idang pendidikan agama dan keagamaan dalam bentuk keterlibatan di pelbagai event berskala nasional , parts ipasi aktif dalam menggelar pameran pembangunan dan berbagai hajatan pemerintah daerah otonomi serta tersedianya iklim kerukunan yang kian kondusif menunjukkan bahwa Kanwi l Kementer i an Agama NTT mampu mengemban tugas pembangunan bidang agama di wilayah dengan 22 Kabupaten/kota ini.

resolusi konflik sosial demi kerukunan umat beragama di NTT; peran penyuluh agama berbasis Bhineka Tunggal Ika; dan koordinasi lintas sektoral tentang kerukunan umat beragama.

Keempat, peningkatan kualitas penyelenggaraan haji seperti pelayanan haji secara prima; pembinaan layanan haj i , dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya penyelenggaraan haji dan umrah berupa pelatihan tenaga operator SISKOHAT dan pengadaan peralatan multimedia.

Kelima, peningkatan tata kelola pemer intahan yang bers ih dan berwibawa demi terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel, serta tersedianya aparatur professional melalui pembinaan administrasi kepegawaian dan organisasi tata laksana, pembinaan administrasi tata hukum, pembinaan administrasi keuangan dan BMN, pembinaan administrasi peren canaan, pembinaan administrasi umum, pembinaan administrasi informasi keagamaan dan kehumasan serta peningkatan sarana dan prasarana.

Tabel 1. Capaian program kegiatan dan anggaran semester I tahun 2015.

Tabel 2 : Realisasi belanja berdasarkan fungsi semester I Tahun 2015

NO ESELON PAGU REALISASI % SISA ANGGARAN1 Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

79.679.695.000 19.354.162.198 24,29 60.325.532.802

2 Program Bimbingan Masyarakat Islam

49.035.440.000 10.460.987.419 21,33 38.574.452.581

3 Program Pendidikan Islam 269.901.959.000 60.471.101.902 22,40 209.430.857.0984 Program Bimbingan

Masyarakat Kristen116.815.470.000 22.545.694.807 19,30 94.269.775.193

5 Program Bimbingan Masyarakat Katolik

212.980.182.000 47.928.997.028 22,50 165.051.184.972

6 Program Bimbingan Masyarakat Hindu

4.803.196.000 1.126.649.108 23,46 3.676.546.892

7 Program Bimbingan Masyarakat Buddha

2.036.825.000 170.532.058 8,37 1.866.292.942

8 Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah

9.707.288.000 2.238.663.501 23,06 7.468.624.499

TOTAL 744.960.055.000 164.296.788.021 22,05 580.663.266.979

NO FUNGSI ANGGARAN 2015 REALISASIRp. (000) % Rp. (000) %

1 Pelayanan Umum 134.674.870.000 100 27.436.097.021 20,372 Fungsi Agama 73.911.198.000 100 12.420.308.724 16,803 Fungsi Pendidikan 536.373.987.000 100 124.531.604.362 23,22

TOTAL 744.960.055.000 164.296.788.021 22,05

Page 9: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

7

Misalnya dalam perhelatan akbar Kompetensi Sains Madrasah (KSM), Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Kementerian Agama tahun 2015 yang berlangsung di Palembang, Kontingen NTT berhasil membawa pulang 5 medali Perunggu ke Bumi Flobamorata. Di bidang pelayanan haji misalnya peluncuran kuis dan game manasik haji merupakan sebuah prestasi yang pantas diletakkan sebagai hadiah untuk ibu pertiwi.

Hal ini setidaknya dapat menguatkan spirit aparatur Kementerian Agama untuk tidak hanya mengumbar motto Ikhlas beramal atau menjadi pemberi harapan palsu (php). Sebaliknya terus bekerja membangun kepercayaan masyarakat melalui kesungguhan melaksanakan tugas fungsinya yang disokong oleh lima nilai budaya kerja Kementerian Agama sehingga kehadiran Kanwil Kementerian NTT bukan sekedar ko-eksistensi tetapi pro-eksistensi yang mendorong berkembang dan meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama.

Sama Rata, Sama RasaPerjuangan mengisi kemerdekaan tidak akan

pernah berhenti, terutama lembaga pemerintah yang

mengemban amanah mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir batin. Kanwil Kementerian Agama NTT pun tetap menggelorakan semangat juang mengemban misi pembangunan bidang agama. Hal itu tentu dimulai dengan kesadaran aparaturnya untuk memberikan pelayanan dan pembangunan agama sehingga dapat mengantarkan Kanwil Kementerian Agama NTT bukan hanya sebagai lembaga yang kelak berada di Zona Integritas tetapi lebih dari itu membawa perubahan bagi kemajuan masyarakat dan nasib bangsa. Itulah arti kemerdekaan.

Karena arti kemerdekaan menurut Bung Karno, Sang Proklamator seumpama jembatan emas. Merdeka hanyalah sebuah jembatan, walaupun jembatan emas. Di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis! Karena itu, dalam kesadaran kolektif mari berjuang untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Sebab Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya.

(bobby babaputra)

Page 10: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

8

Sssttt...Ini Bukan SARA

8

Di suatu kampung ada peserta ikut lomba nyanyi lagu Hari Kemerdekaan. Dengan semangat dia mulai menyanyi.Peserta : "Enam belas Agustus tahun

empat lima ..." Juri : "Bapak, salah itu ... Ulangi!" Peserta mulai lagi: "Enam belas Agustus tahun

empat lima ..." Juri : " M a s i h s a l a h . . . I n i

kesempatan terakhir!" Peserta lomba : "Saya ndak salah pak,

sampian dengar saya nyanyi dulu"

Akhirnya juri serius mendengarkan, Peserta : "Enam belas Agustus tahun

empat lima... BESOKNYA hari Kemerdekaan kita ..."

(Ivony Blegur dari berbagai sumber)

TIDAK ADA TEKSNYA

Untuk memperingati hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus, maka terjadilah perdebatan seru seputar analisis, kritik, apresiasi, dan perkembangan film Indonesia sekarang ini. Ada yang berpendapat bahwa banyaknya film yang diproduksi bukan indikator kemajuan film Indonesia. Ada juga yang berpendapat bahwa bagaimanapun banyaknya film yang sudah diproduksi merupakan bukti kemajuan film

Indonesia. Pokoknya seru sekali perdebatan saat itu. Namun, ada satu mahasiswa yang dari awal diskusi hingga akhir tampak bengong saja seperti enggan terlibat dalam diskusi.Pak dosen bertanya, "Anton, dari tadi kamu kok diam saja. Apa kamu tidak suka dengan film Indonesia?"Anton: "Bukan, Pak."Dosen : "Lalu kenapa diam?"Anton : "Soalnya tidak ada teksnya, Pak. Kalau film barat kan ada teksnya." (Ivony Blegur dari berbagai sumber)

BELUM LAHIRPada sebuah sekolah dasar kelas 5, seorang

guru sedang mengajar pelajaran sejarah kemerdekaan RI. Ketika itu Bapak Guru sedang menerangkan kapan dan bagaimana kemerdekaan RI pada waktu itu diperjuangkan oleh bangsa Indonesia.

"Kalian tahu, bagaimana pada saat itu

pejuang-pejuang kita memperjuangkan kemerdekaan RI? Mereka berjuang hidup atau mati hingga tetes darah penghabisan! Nah, kamu Dodit, coba kamu ceritakan bagaimana Bung Karno dan teman-temannya berjuang pada saat itu?"

Dodit yang terkenal sering mengantuk pada saat pelajaran sejarah itu segera tersentak, "Aduh! Mana saya tahu Pak, kan ketika itu saya belum lahir...."

(Ivony Blegur dari berbagai sumber)

Lomba Nyanyi Tujuh Belasan

Page 11: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

9

Liputan Khusus

Luar biasa. Mungkin itu bahasa yang cocok untuk melukiskan kemeriahan acara pembukaan Seleksi Tilawatil Quran

(STQ) XXIII Tingkat Nasional Tahun 20015, Senin, (10/08/2015) yang berlangsung di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta. Kemasan acara yang apik berpadu dekorasi panggung yang mentereng seolah menggelorakan daya juang seluruh peserta lomba, utusan dari seluruh Provinsi se-Indonesia untuk bersaing menjadi yang terbaik secara sportif. Bukan cuma itu, kehadiran paduan suara Direktorat Jendral Bimas Katolik yang mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Mars Musabaqah Tilawatil Quran menjadi catatan tersendiri dalam kegiatan

yang berlangsung hingga 16 Agustus 2015 ini.“Yang menarik dari STQ tingkat nasional

ini adalah lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars MTQ dinyanyikan oleh paduan suara saudara kita dari Direktorat Jenderal Bimas Katolik, Kemenag RI. Luar biasa…,” demikian diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus yang diamini oleh Bapak Marhaban, Kepala Kantor Kemenag Kab. Alor yang juga turut menghadiri acara pembukaan ini bersama ibu.

Sementara itu, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya menungkapkan bahwa STQ, selain sebagai ajang untuk menilai prestasi seni baca Alquran, juga mesti menjadi momentum yang tepat untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup manusia.

“Kegiatan STQ salah satu barometer untuk menilai prestasi seni baca alquran dan sekaligus upaya memaknai alquran sebagai pedoman hidup manusia terutama dalam memberikan solusi bagi isu-isu yang sedang dan terus berkembang,” demikian urai Menag RI di

STQ, Media Silaturahmi Anak Bangsa“Saya berharap STQ sekaligus mampu menghadirkan fungsi sebagai media

silahturahim anak bangsa yang diharapkan memberi resonansi sosial dalam rangka

mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling

peduli dan memiliki akhlak yang tinggi”, Menag RI.

Page 12: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

10

hadapan 500an undangan yang hadir sambil berharap agar ajang STQ ini bisa menjadi media silahturahmi anak bangsa, terutama di tengah dinamika kehidupan berbangsa sekarang ini.

“Saya berharap STQ sekaligus mampu menghadirkan fungsi sebagai media silahturahim anak bangsa yang diharapkan memberi resonansi sosial dalam rangka mendorong terbangunnya masyarakat yang saling menghargai, saling menolong, saling peduli dan memiliki akhlak yang tinggi,” demikian harapan Menag RI.

Untuk itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak segenap elemen bangsa untuk tiada henti berjuang untuk memelihara

d a n m e n i n g k a t k a n kerukunan hidup di tanah air.

“ K i t a p e r l u t e r u s b e r u p a y a menghindarkan setiap potensi yang dapat menggiring masyarakat ke arah pusaran konflik, terlebih konflik yang berimbas dan bersangkut paut dengan isu-isu agama,” u jar orang nomor satu Kementerian Agama RI ini.

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Indonesia

Dalam ajang yang bertajuk “STQ Nasional Upaya Melestarikan Khasanah Budaya Islam Nusantara dalam Membangun Generasi Qur’ani yang partisipatif dan bermartabat menuju Indonesia” Nusa Tenggara Timur mengambil bagian dalam tiga cabang lomba masing-masing Tilawah kategori dewasa putra dan putri, Tilawah kategori anak putra dan putri serta lomba Hifzhil Quran golongan 1 Juz putra dan putri.

Dengan demikian, total ada 6 orang duta Nusa Tenggara Timur dalam ajang tersebut. Irwan Ismail, S.Sos untuk cabang Tilawah Dewasa putra, Lulu Purwati, S.Pd untuk cabang Tilawah Dewasa putri. Dari cabang Tilawah Anak putra, ada Anwar Syukur Bainsyah sedangkan untuk cabang Tilawah Anak putra, NTT diwakili oleh Putri Meilani Sengadji. Sementara untuk cabang hafiz (hafalan) 1 juz diwakili oleh Muhammad Salman Ismail untuk putra dan Halimatus Sa’adiah untuk putri.

Dari ketiga cabang yang dikuti, Nusa Tenggara Timur berhasil meraih peringkat II nasional untuk cabang Tilawah kategori dewasa putra atas nama Irwan Ismail. Sementara Putri Meilani Sengadji berhasil merebut peringkat 6 nasional untuk cabang Tilawah golongan anak-anak. Hal itu diungkapkan Ketua LPTQ Nusa Tenggara Timur, Drs. H. Jamaluddin Ahmad, ketika menyampaikan

Page 13: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

11

laporan hasil STQ XXIII nasional kepada Kakanwil Kemenag Provinsi NTT di ruang kerja Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Kamis, (20/08/2015).

“Kami laporkan kepada bapak Kakanwil bahwa kontingen kita berhasil meraih juara II untuk cabang Tilawah golongan dewasa atas nama Irwan Ismail, S.Sos dan juara harapan III untuk cabang Tilawah golongan anak-anak atas nama Putri Meilani Sengadji,” lapor Ketua LPTQ.

Menurutnya, hal ini tentu sangat membangga-kan mengingat bahwa NTT yang notabene minoritas Muslim bisa mengalahkan para peserta lomba dari Provinsi lain yang dari komposisi umat Islam sangat mayoritas. Untuk itu, haji Jamal yang juga Ketua KORPRI NTT mengharapkan bantuan Kakanwil untuk selalu memberikan dukungan dan perhatian untuk pembinaan lanjutan bagi pemenang kedua STQ tingkat nasional ini terutama dalam m e n g h a d a p i pege laran MTQ n a s i o n a l ta h u n depan.

“ M e l a l u i k e s e m p a t a n i n i ka m i m i nta dukungan bapak Kakanwi l untuk selalu “mengawal”

persiapan Irwan Ismail dalam mempersiapkan diri sebagai calon qori yang akan mewakili NTT pada ajang MTQ nanti,” pinta Jamaluddin.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs Sarman Marsel inus mengungkapkan kebanggaanya atas suskes yang diraih ini. Menurutnya hasil tersebut tidak terlepas dari dukungan dan perhatian semua pihak termasuk LPTQ dalam membangun budaya tilawah di seluruh Nusa Tenggara Timur

sebagai media lahirnya bibit-bibit unggul di bidang seni baca quran.

“Secara pribadi saya merasa bangga karena lewat kesuksesan ini, NTT semakin besar di mata nasional. Karena itu saya berterimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk ini, termasuk LPTQ,” ungkap Kakanwil.

Dalam pertemuan akrab yang berlangsung selama sejam itu, Kakanwil juga mengharapkan bantuan dan partisipasi semua pihak untuk mengangkat nama NTT di ajang MTQ tingkat nasional tahun depan.

Lebih jauh, Ketua LPTQ menginformasikan bahwa Irwan Ismail, S.Sos, peraih juara II STQ XIII selanjutnya akan menjadi duta NTT dan Indonesia pada ajang STQ tingkat dunia yang akan berlangsung di Iran. (bernas~fidianto)

Page 14: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

12

Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT mengambil bagian pada Pawai Pembangunan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 70, tanggal 20 Agusustus 2015.

Bidik Lensa

“Ayo Kerja... dan marilah kita memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa agar kerja kita berhasil dan berguna bagi nusa dan bangsa.” Sepenggal doa dari Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus pada Upacara Bendera

HUT RI ke 70 di Alun-alun Rujab Gubernur NTT.

Page 15: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

13

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus berdampingan dengan Kapolda NTT, Brigjen. Pol. Drs. Endang Sunjaya, SH, MH pada Acara Toast Untuk Keselamatan Bangsa dan Negara RI

di Aula Rujab Gubernur NTT, Jln. El Tari, Kupang.

Para penyuluh agama Katolik PNS se Provinsi NTT bergambar bersama Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Eusabius Binsasi.

Page 16: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

14

Inilah duta madrasah NTT yang berhasil meraih 5 medali perunggu pada perhelatan akbar Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) & Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

Kementerian Agama tahun 2015 di Palembang Sport and Covention Centre, Sumatera Selatan.

Duta Kanwil Kemenag Prov. NTT (Deny Ch. Lawa dan Melania Tisera) berbusana adat Timor Amarasi (warna hijau) pada Lomba Krida Pembukaan Pameran Pembangunan di Lippo Plaza, Fatululi, Kupang.

Page 17: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

15

Kunjungan Kerja ke Kantor Kemenag Kab. Belu di Atambua sekaligus memimpin apel perayaan Hari Ulang Tahun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu yang ke 46 pada 29 Agustus 2015.

Menghadiri acara penutupan kegiatan peningkatan kualitas kependidikan bagi guru agama Katolik tingkat dasar se daratan Timor, Alor dan Rote Ndao di Aula Novisiat SVD Nenuk, Atambua.

Page 18: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

16

Seputar Kanwil

Kupang – “Kalian harus percaya diri. Jangan merasa kecil ketika mengikuti ajang yang besar,” ujar Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Djata Dominikus yang meminta seluruh peserta kompetisi KSM dan AKSIOMA asal Provinsi NTT untuk percaya diri menghadapi ajang kompetisi KSM dan AKSIOMA tingkat nasional.

Hal itu dikatakannya ketika memberikan sambutan pada acara pelepasan kontingen KSM dan AKSIOMA asal Provinsi Nusa Tenggara Timur di aula Asrama Haji, Kupang, Sabtu (01/08/2015).

Mantan Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Sulawesi Tengah itu meminta seluruh kontingen untuk tidak minder dan merasa kecil berhadapan dengan peserta dari daerah lain di Indonesia. Menurutnya, NTT meski kecil tetapi selalu menampilkan prestasi yang baik di tingkat nasional.

“NTT, biarpun kecil tetapi selalu menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kemenag NTT, Drs. H. Husen Anwar yang dimintai keterangan di sela-sela acara pelepasan kontingen KSM dan AKSIOMA asal Provinsi Nusa Tenggara Timur di aula Asrama Haji, Kupang menjelaskan, Kementerian Agama Provinsi NTT siap mengikuti ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat Nasional yang diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan.

Peserta yang akan mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur pada kedua ajang tersebut berjumlah 22 orang dengan perincian, sebelas orang siswa akan mengikuti Kompetisi Sain Madrasah (KSM), 11 orang lainnya mengambil bagian dalam ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah.

Kegiatan dimaksud akan berlangsung dari tanggal 01 s/d 07 Agustus 2015 di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/RF/JW

Jangan Merasa KecilDalam Situasi Yang Besar

Page 19: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

17

Kupang – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur terlibat penuh dalam rangkaian kegiatan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 70 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd di sela-sela persiapan Pembukaan Pameran Pembangunan, Lomba Krida dan Hiburan Rakyat Tingkat Provinsi NTT di Lippo Plaza, Kelurahan Fatululi, Kupang, Jumat (14/08/2015).

“Tahun 2015 ini, Kanwil Kemenag Prov. NTT mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh Pemprov NTT. Kegiatan itu mencakup Jalan Sehat, Ziarah, Renungan Suci, pameran pembangunan, lomba Krida, Pawai Karnaval/Budaya Flobamorata, Pawai Pembangunan dan upacara bendera,” demikian disampaikan pak Hasan.

Secara khusus tentang kegiatan pameran pembangunan, walaupun ruang yang disediakan untuk pameran sangat terbatas, diupayakan agar dapat memberikan informasi yang memadai tentang Kanwil Kemenag Prov. N T T ke p a d a p a ra pengunjung. Karena itu, konsep pameran i n i b e r b e d a d a r i konsep konvesional yang pernah dibuat sebelumnya.

Seluruh format dan materi pameran dirancang , d ibuat dan disajikan oleh Sekretar iat . Un i t-unit teknis (Bidang/Pembimbing) tidak lagi terlibat langsung. Hal ini dikarenakan semua informasi dan data sudah tersedia

pada Subbagian Informasi dan Humas sebagai PPID (Pengelola Pelayanan Informasi dan Dokumentasi) Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Penyajian informasi kali ini disampaikan melalui foto yang ditampilkan pada baliho dan pada layar TV berbasis wi-fi. Juga ditampilkan data-data dan informasi kegiatan strategis pada Kanwil Kemenag Prov NTT, yang diperkuat dengan menghadirkan pula tutor-tutor berpengalaman ASN Kanwil Kemenag Prov. NTT yang akan melayani pertanyaan pengunjung stand pameran.

Seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan HUT RI ke-70 ini ditangani oleh Sekretariat/Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, yang pelaksanaan teknisnya dipercayakan kepada 5 Subbag yakni Subbag Umum, Subbag Inmas, Subbag Ortapeg, Subbag Perkeu dan Subbag Hukum & KUB.

Kegiatan pameran pembangunan ini berlangsung selama sepekan yakni dari tanggal 14 Agustus hingga 23 Agustus 2015. Sumber : ntt.kemenag.go.id/Jose/JW

Kanwil Kemenag Prov NTTIkut Pameran Pembangunan

Page 20: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

18

Kupang – Memasuki hari ketiga (Minggu, 16/08/2015) pelaksanaan pameran pembangunan tingkat Provinsi NTT Tahun 2015, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Leburaya bersama Ibu Lusia Adinda Leburaya beserta rombongan berkenan mengunjungi stand pameran Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Kedatangan orang nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan sebuah kehormatan bagi stand Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT yang letaknya kurang strategis pada pameran pembangunan tahun ini karena lokasi stand yang berada di pojok.

Gubernur dan rombongan mendatangi stand Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT menjelang pukul 19.00 Wita. Melihat-lihat isi dalam stand Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Gubernur sempat melontarkan pertanyaan terkait kunjungan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saiffudin di Kabupaten Alor

kepada Bapak Drs. Frans Manek yang pada saat itu bertugas sebagai tutor bersama Ibu Ince Moro.

Tutor menjelaskan tentang kunjungan Menteri Agama RI ke Kabupaten Alor untuk memenuhi undangan Pemerintah Daerah Kabupaten Alor guna menghadiri acara Halal Bi Halal bersama para tokoh agama di Kabupaten Alor.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Seksi pada Bidang Pendidikan Katolik ini juga menunjukkan slide video terkait kunjungan Menteri Agama di Nusa Tenggara Timur yang terpampang dalam layar monitor smart-TV 50 inch di depan stand.

Gubernur bersama Ibu tampak menyaksikan dan mengamati video dalam stand sembari tak lupa mengisi buku tamu, sebelum meninggalkan stand pameran Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/JW

Gubernur Kunjungi Stand Kanwil Kemenag NTT

Page 21: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

19

Kupang – Doa memohon kepada Tuhan agar masyarakat adil dalam kemakmuran dan sejahtera dalam keadilan membuka pelaksanaan Karnaval Budaya tahun 2015 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (Rabu, 19/08/2015) bertempat di jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT.

Doa yang dibawakan secara khidmat oleh Kepala Bidang Pendidikan Islam, Drs. H. Husein Anwar ini membuka rangkaian acara karnaval budaya yang diikuti oleh puluhan sekolah, dinas/instansi, BUMN/BUMD dan berbagai unsur masyarakat dengan didominasi pakaian bernuansa budaya Nusa Tenggara Timur.

Doa Untuk Kemakmuran Awali Karnaval Budaya

Gubernur NTT, Frans Leburaya ketika memberikan sambutan sebelum melepas peserta karnaval budaya secara resmi meminta generasi muda untuk tidak malas dan menjauhi narkoba karena sangat membahayakan.

Pelepasan Karnaval Budaya ditandai dengan pelepasan 3 ekor burung merpati oleh Gubernur dan Wakil Gubernur didampingi FORKOPIMDA NTT. Kanwil Kemenag Prov. NTT juga terlibat dalam kegiatan Karnaval Budaya ini dengan melibatkan 30 orang duta yang mengenakan busana adat Ende dan kostum tokoh/pimpinan umat beragama di NTT.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/JW

Page 22: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

20

Kupang – Jangan ingkari keragaman, Indonesia lahir, terwujud dan tercipta, dari keragaman. Itulah pesan yang diusung rombongan karnaval Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT pada kegiatan Karnaval Budaya Flobamorata dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI KE 70 di Kupang, Rabu (19/8/2015).

Pesan tersebut sebelumnya disampaikan o leh Menter i Agama RI , Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela peringatan HUT RI di Istana Merdeka Jakarta beberapa waktu lalu. Selain mengusung pesan tersebut, tim karnaval Kanwil Kemenag Provinsi NTT yang berbalut busana adat Ende Lio juga menampilkan kelima pimpinan agama dalam barisannya. Penampilan kelima tokoh ini berhasil menyedot perhatian warga Kota Kupang yang menyaksikannya sepanjang rute karnaval.

“Biksu…biksuuu. Om Biksuuu tolong beta do,”

ramai terdengar dari ribuan masyarakat yang memadati jalan raya rute Karnaval Budaya 2015 ketika rombongan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT melintas.

Tidak hanya teriakan, para pemeran 5 tokoh agama yang berjalan bergandengan tangan ini juga menjadi favorit untuk diabadikan masyarakat. Terutama biksu yang diperankan oleh Gaspar Tokan, S. Kom, staf pada Subbag Perkeu (subbagian perencanaan dan keuangan). Gaspar selain menggunakan pakaian biksu, juga menunjukan totalitasnya untuk mengikuti karnaval budaya tahun ini dengan mencukur habis rambutnya ala biksu.

Rute karnaval yang dilalui kali ini sama seperti yang dilalui pada kegiatan karnaval tahun sebelumnya, yang dimulai dari Jl. El Tari (depan rumah jabatan Gubernur NTT) dan finish di Stadion Merdeka Kupang.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/PG/JW

Jangan Ingkari Keragamaan

Page 23: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

21

Kupang – Subbagian Informasi dan Humas (Inmas) Kanwil Kemenag Prov. NTT menyelenggarakan rapat koordinasi internal dalam rangka konsolidasi layanan informasi publik, pada Jumat (21/08/2015), bertempat di Aula 2, Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kupang.

Dalam arahannya, Plh. Kabag TU, Seingo Bili, S.Pd menekankan pentingnya mengimplementasikan pesan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) nomor 14 tahun 2008.

Sementara itu, Kasubbag Inmas, John Seja, S.Fil menyampaikan terima kasih atas kontribusi setiap unit teknis dalam layanan informasi publik di tingkat Kanwil Kemenag Prov. NTT. Walau demikian, disadari pula bahwa ruang penyampaian informasi masih sangat terbatas untuk dapat mengakomodir semua informasi publik pada setiap unit teknis di Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Kemenag Kabupaten/Kota dan Madrasah.

Karena itu, mantan penyuluh agama Katolik ini mengimbau kepada peserta rapat untuk juga mencari bentuk dan modus penyampaian informasi publik pada setiap unit teknis, yang pada akhirnya akan diintegrasikan pada system layanan informasi publik

pada subbag Inmas sebagai Juru Bicara Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

“Website kita dengan domain ntt.kemenag.go.id sudah berupaya menghadirkan informasi aktual dan ter-up to date tentang kinerja kita. Tetapi sayang sekali, banyak ASN kita belum memanfaatkan sarana ini. Mungkin karena jaringan internet yang belum tersedia. Walau demikian, diharapkan sekurang-kurangnya kita sebagai penanggungjawab bidang informasi publik berkesempatan untuk setiap waktu membuka website kita,” demikian kata Jose.

Pada akhir pertemuan, disepakati bahwa perlahan-lahan akan diupayakan peningkatan kualitas layanan informasi publik tingkat Kanwil Kemenag Prov. NTT antara lain dengan menghimpun data informasi publik pada waktunya, mematuhi standar operasional prosedur layanan informasi publik melalui subbag Inmas sebagai Jubir Kanwil Kemenag Prov. NTT, dan meningkatkan peran seksi informasi pada unit teknis sebagai kontributor informasi publik.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/PG/Jose/JW

Konsolidasi Layanan Informasi PublikKanwil Kemenag Prov. NTT

Page 24: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

22

Kupang – Dalam acara diskusi Inside Humanity bersama Anton Bele, bertempat di Aula 1, Lantai 3 Kanwil Kemenag Prov. NTT pada Jumat (21/08/2015), Kepala Bidang Bimas Kristen, Drs. Sem Saetban menyampaikan permintaan kepada Pemprov NTT untuk peduli lembaga pendidikan swasta di bawah naungan Kementerian Agama seperti SMTK (Sekolah Menengah Teologia Kristen) dan SMAK (Sekolah Menengah Agama Katolik).

“Kami meminta kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui Bapak Anton Bele selaku anggota DPRD Provinsi NTT, untuk peduli dan ikut membantu operasional penyelenggaraan sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama yang masih berstatus swasta. Sekarang ini sudah ada sekitar 30 an SMTK dan hampir 10 SMAK yang berada di wilayah Provinsi NTT,” demikian

Kabid Bimas Kristen MintaPemprov NTT Peduli SMTK dan SMAK

disampaikan Kabid Bimas Kristen.Menanggapi permintaan ini, Anton Bele

selaku anggota DPRD Provinsi menyampaikan terima kasih dan akan menindaklanjutinya dalam forum DPRD. Ikut hadir dalam kesempatan diskusi ini Staf Sekretariat DPRD Provinsi NTT yang akan mencatat hasil diskusi bersama ASN Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Kehadiran SMTK dan SMAK pada Kementerian Agama secara khusus di wilayah Provinsi NTT merupakan tanggapan atas PP nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Ke depan, diharapkan agar SMTK dan SMAK akan menjadi sama seperti Madrasah pada Pendidikan Islam, karena itu dukungan semua pihak sangatlah dibutuhkan terutama pemerintah daerah.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/Jose/RF/JW

Page 25: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

23

Lintas FLOBAMORA

Kefamenanu - Dalam rangka HUT ke 70 Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2015 Tingkat Kabupaten Timor Tengah Utara, Kepala Kankemenag Kab. TTU, Dra. Yosefina M. Neonbeni, M.Hum melakukan anjangsana di Rumah Tahanan (Rutan) Kefamenanu Jumat (14/08/2015).

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kasdim Kab. TTU, Kabag Humas Pemda TTU, Kepala BPJS dan Kepala Indo Motor.

“Sebaiknya semua Pegawai Negeri Sipil bekerjalah sesuai regulasi yang ada dan sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Masyarakat biasa pun sebaiknya berbuat dan bersikap sesuai

KaKankemenag TTU Anjangsana ke Rutan Kefamenanu

dengan ajaran Agama masing-masing,” pesan Ibu Fin di sela-sela anjangsana ini dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh PEMDA TTU tersebut diwarnai dengan acara pemberian bingkisan yang diserahkan langsung kepada Kepala Rutan Kefamenanu. Selain bantuan Sosial, juga dibacakan remisi kepada tahanan. Tahanan yang mendapat remisi sebanyak 90 orang dari 143 tahanan. Dan dari 90 tahanan yang mendapatkan remisi, dua orang di antaranya langsung dinyatakan bebas.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/wens/yen

Page 26: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

24

Waingapu - Setelah lima tahun berturut-turut absen dari kegiatan Waingapu Karnaval, akhirnya Kemenag Kab. Sumba Timur turut serta dalam kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT RI Ke 70 Tahun 2015.

“Beda Itu Indah,” merupakan tema yang diusung dalam kegiatan dimaksud. Dengan memvisualisasikan kerukunan beragama lewat para rohaniwan dalam pakaian rohaniwan dari 5 agama (Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha).

Diawali dengan pelepasan peserta oleh Asisten II Pemkab Sumba Timur yang mengambil tempat di lapangan Rihi Eti Waingapu. Setapak demi setapak dilalui para ASN Kemenag Kab Sumba Timur dengan diringi tepukan tangan dan sambutan yang luar biasa oleh masyarakat Sumba Timur.

“Biksu Thong mana dewi quan inn,“ teriakan dari para penonton dan masih banyak lagi komentar-komentar yang membuat ASN Kemenag Sumba Timur semakin bersemangat.

Pe r j a l a n a n i n i berakhir di rumah jabatan Bupati dan disambut meriah oleh Bupati Sumba Timur Drs. Gideon Mbilijora M.Si dan Wakil Bupati d r. M a t h i u s K i t u beserta Forkompinda dan tamu undangan lainnya. “Perjalanan yang melelahkan tapi kami senang karena

semua Kepala Seksi/penyelenggara dan Kepala KUA turut serta, ada energi tambah,” ujar Linda Staf Kepegawaian.

“Akhirnya masyarakat Sumba Timur tahu bahwa Agama Buddha juga ada di Waingapu,” imbuh Bapak Yosef Bria Tahuk, Kasubag Tata Usaha Kemenag Kab. Sumba Timur.

“Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini dan terimakasih buat semua ASN yang telah berpartisipasi pada kegiatan kali ini,” tegas Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur, Maxy Lakapu, S.Pd, sembari membubarkan barisan carnaval.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/Fdjae/yen

Beda Itu Indah

Page 27: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

25

Larantuka - Ratusan ASN, anggota TNI/POLRI dan Karywan/ti BUMN/BUMD se- Kota Larantuka, menghadiri Misa Syukur Kenegaraan dalam rangka HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di Katedral reinha Rosari, Sabtu, (15/08/2015).

Misa Syukur Kenegaraan yang dikoordinir oleh Kantor Kemenag Flores Timur tersebut dihadiri oleh Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin,S.Sos, Wakil Bupati Flores Timur, Valentinus Sama Tuka, S.Ap, Ketua DPRD kab. Flotim, Sekda Flotim bersama para pimpinan SKPD, para ASN dan awam birokrat serta para siswa/i.

Misa dengan liturgi bernuansa kemerdekaan ini dipimpin oleh Pastor Paroiki Katedral Reinha Rosari Larantuka, Rm. Yos Nara Leni,Pr bersama para imam konselebran diawali dengan perarakan yang melibatkan para pejabat serta siswa/i barisan Bhineka Tunggal Ika yang mengenakan busana-busana adat dari sabang samapai merauke serta busana-busana profesi.

“Apa yang menjadi hak rakyat harusnya diberikan kepada rakyat dan apa yang menjadai hak negara serahkan semua itu kepada negara,” tegas Rm. Martinus Kapitan dalam khotbahnya.

Misa Syukur semakin meriah dengan Paduan Suara SMAK (Sekolah Menengah Agama Katlolik) St. Fransiskus Asisi Larantuka yang membawakan koor pada Misa tersebut.

Tampil perdana di publik di usianya yang baru satu tahun melaksanakan KBM sesuai Ijin Operasional dari Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI pada tahun lalu, membuktikan bahwa SMAK serius untuk menjawabi tuntutan UU Sisdiknas melalui berbagai program pendidikan yang salah satunya adalah pada bidang liturgis.

Kombinasi musik modern dan tradisional yang dimainkan sungguh dinikmati oleh umat dalam situasi doa. Hal tersebut diakui oleh semua umat yang hadir baik para pejabat maupun umat lainnya.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/peter/yen

ASN Kota Larantuka Hadiri Misa Syukur Kenegaraan

Page 28: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

26

Labuan Bajo - Mengisi Kemerdekaan yang kita rayakan ini, Ayo Kerja Untuk Menjaga Kerukunan di Kabupaten Manggarai Barat yang telah menjadi salah satu destinasi wisata dunia dengan binatang langka Komodo.

Itulah semangat umum yang disampaikan Kementerian Agama Manggarai Barat kepada masyarakat Labuan Bajo dalam pawai merayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-70 yang berlangsung seru dan meriah, Selasa (18/08/2015) sore.

Menempuh rute sekitar 5 km dari Kampung Ujung hingga Kantor Bupati Manggarai Barat, pawai kemerdekaan yang disambut antusias warga dan wisatawan manca negara yang berseliweran di Kota Labuan Bajo ini dimeriahkan dengan tarian, atraksi

drum band, olahraga bela diri, serta kehadiran kelompok transgender yang menampilan busana seksi dan nyentriknya.

Kementerian Agama Manggarai Barat sendiri dalam visualisasinya menampilkan gambar rumah ibadah dari 6 agama yang telah memiliki struktur dalam pemerintahan di Indonesia, mendukung kearifan lokal dengan menampilkan miniatur rumah adat Wae Rebo peraih Award of Excellence For Cultural Heritage Conservation UNESCO serta spanduk 5 budaya kerja yang menjadi landasan seluruh ASN Kemenag dalam bekerja melayani masyarakat.

Sumber: ntt.kemenag.go.id/Johnmance/yen

Ayo KerjaUntuk Menjaga Kerukunan

Page 29: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

27

Mbay - Masih dalam suasana perayaan HUT RI ke 70 tahun 2015 kesunyian kota Mbay pecah setelah seluruh pasukan dari berbagai instasi pemerintah, sekolah, kampus, kelompok masyarakat, perusahan swata, dan tak ketinggalan Kementerian Agama Kab. Nagekeo turun ke jalan untuk ambil bagian dalam memeriahkan pawai Karnaval.

Semua menyatu dalam suasana kebersamaan dan rasa kegembiraan dalam persaudaraan. Kontingen Kementerian Agama Kab. Nagekeo tentu salah satu intansi Vertikal dengan penampilan yang unik selain dihiasi berbagai variasi ornamen

Kontingen Kemenag Ramaikan Karnaval Nagekeo

kerukunan ditampilkan juga perwakilan tokoh agama, tokoh pemerintah dan tokoh adat yang memberikan pesan kerukunan yang digelorakan oleh Kementerian Agama Kab. Nagekeo dalam menyatukan masyarakat Nagekeo dari berbagai suku, ras, adat dan budaya yang berbeda.

Pawai karnaval yang berlansung pada Selasa (18/08/2015) telah menyedot perhatian seluruh masyarakat kota Mbay yang rela meluangkan waktu untuk menyaksikan penampilan berbagai macam ragam adat budaya dan perbedaan yang ada di negeri ini.

P a r a p e n o n t o n p u n tak bisa menutupi rasa kegembiraan mereka dan sekal i -kal i melontarkan komentar dan candaria melihat penampilan unik dari peserta karnaval.

K e n d a t i k e g i a t a n b e r l a n g s u n g d i b awa h terik matahari Mbay dan berjalan kaki namun antusias peserta pesta rakyat tersebut tetap tinggi. Salah satu staf Kementerian Agama Kab. Nagekeo, Ninang Herawati, S.Hi mengungkapakan rasa gembiranya atas pelaksanaan karnaval ini karena melihat rasa kebersamaan dalam semangat persaudaraan dan berharap agar kegiatan seperti ini tetap berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/Valensngotom/yen

Page 30: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

28

Ende - MIS Nurul Qamar Roworena dipercayakan menjadi penyelenggara Apel Kebangsaan memperingati HUT Ke-70 Kemerdekaan RI, dengan melibatkan seluruh Madrasah se kota Ende, komite sekolah dan orangtua siswa. Apel berlangsung meriah dan khidmat di halaman sekolah tersebut.

Tampil sebagai pembina upacara pengawas PAI Kantor Kemenag Kab. Ende, Husni, M.PdI.

Dalam sambutanya, Putra kelahiran Bima ini menegaskan bahwa makna kemerdekaan sesungguhnya adalah memberi yang terbaik dari apa yang kita punyai untuk kemajuan bangsa.

“Sebagai siswa kita dituntut untuk belajar dengan selalu menyesuaikan diri terhadap tuntutan zaman sehingga mampu bersaing. Sebagai pendidik kita mestinya memiliki kreativitas dan inovasi dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik sehingga dengan demikian kita pantas disapa sebagai guru yang professional,“ demikian disampaikan Husni dalam

HUT Kemerdekaan RI Di MIS Nurul Qamar Roworena

sambutannya.Selanjutnya kepada orang tua murid dan

komite beliau mengajak, “Mari membangun kerja sama yang sinergi demi mendukung terwujudnya visi menjadikan madrasah lembaga pendidikan yang bernuansa keagamaan yang memiliki daya saing dan yang berprestasi baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan ketrampilan; juga dalam bidang akhlak moral religius sehingga akhirnya output yang dihasilkan dapat menjadi garda terdepan generasi penerus cita-cita bangsa.“

Usai upacara apel bendera, Kepala MIS Roworena, Muhamad Tata, S.Pd.I mengajak para tamu undangan mengambil bagian dalam acara syukuran ramah tamah sederhana dengan menampilkan berbagai acara hiburan yang dibawakan oleh siswa-siswi serta pembagian hadiah lomba kegiatan memperingati HUT ke -70 Kemerdekaan RI tersebut.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/nipa/yen

Page 31: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

29

Atambua – ASN Kankemenag Belu mengikuti aksi bersama membersihkan sampah, pada Jumat (28/8/2015) bertempat di Pasar Baru Atambua dan sekitarnya sebagai suatu gerakan moral bersama memaknai momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI yang bertemakan Ayo Kerja.

Hal ini digagas dan dilaksanakan guna menggugah perhatian seluruh lapisan masyarakat Kab. Belu terhadap permasalahan sampah yang semakin meresahkan.

Tampak seluruh ASN, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para pelajar, mahasiswa dan pemerhati lingkungan dengan semangat dan antusias membersihkan bantaran sungai sepanjang Pasar Baru Atambua, SMA Kristen Atambua hingga bagian

belakang MIS Al-Islamiyah Atambua.Aksi bersama membersihkan sampah

ini merupakan tindak lanjut hasil Rapat Kerja Regional Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ekoregion Bali –Nusra Tenggara, tanggal 29-31 Juli 2015 di Denpasar, Bali. Salah satu rekomendasi raker tersebut adalah perlu adanya aksi bersama membersihkan sampah di lingkungan kerja, kampus, sekolah maupun tempat tinggal yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Ekoregion Bali-Nusa Tenggara yang meliputi Provinsi Bali, NTB dan NTT.

“Ayo Kerja! Ayo Serwisu!,” kata Martinus Mali, salah satu JFU bagian Umum dengan dialek Tetunnya yang kental.

Sumber : ntt.kemenag.go.id/deky/JW

Aksi Bersama ASN Kankemenag Belu

Page 32: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

30

Sahabat BERNAS

30

DUA tahun berturut-turut ia dipercayakan untuk memainkan peran sebagai pemuka Agama Buddha dalam barisan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT saat mengikuti Karnaval Budaya tingkat Provinsi NTT. Ia pun menjawab kepercayaan tersebut dengan penuh totalitas. Rambut pun rela dicukur habis. Kehadirannya di barisan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT senantiasa menjadi magnet yang memikat setiap mata saat menyaksikan Karnaval Budaya. Bahkan, orang asing yang turut menyaksikan Karnaval Budaya ikut terpikat dan mengambil gambar bersamanya.

Pria kelahiran Adonara, 37 tahun silam yang akrab disapa Gaspar ini tampak begitu menikmati perannya sebagai pemuka Agama Buddha. Bahkan saking miripnya, ia kerap disangka pemuka Agama Buddha. Ketika ditemui di sela-sela kesibukannya, pria pemilik motto hidup ‘setinggi apapun ilmu agamamu, kau tetap sulit melangkah jika hatimu penuh dengan kerapuhan’ ini tampak terkejut dan malu untuk berbincang dengan Bernas. Namun penyuka Badminton, traveling, dan membaca ini lantas menyanggupi permintaan wawancara dengannya.

Berikut kami sajikan petikan perbincangan bersama Gaspar Tokan, S.Kom yang sehari-harinya ditugaskan sebagai JFU Penyusun Rencana Program & Anggaran pada Subbag Perkeu.

Mengapa anda tampil penuh totalitas saat berperan sebagai pemuka Agama Buddha dalam Karnaval Budaya? Mmmmm…alasannya sebenarnya cuma satu yakni

biar identik dengan pemuka Agama Buddha yang sebenarnya.

Apa yang melatar belakangi anda sehingga rela

mencukur habis rambut anda?? Apa ya….singkatnya, saya hanya mau katakan bahwa melakoni segala sesuatu itu mesti ikhlas.

Apakah ada hal lain selain mencukur rambut yang dikorbankan demi penampilan totalitas anda?

Ka l a u p a ka i a n dan aksesorisnya saya pinjam dari Penyelenggara Buddha Kemenag Kota Kupang, Pak Imah. Tapi ada juga yang saya beli sendiri yakni sepatu agar senada dengan warna pakaian pemuka Agama Buddha

Sepatu itu saya cari dan pesan secara online ketika saya dipercayakan untuk berperan sebagai pemuka Agama Buddha.Boleh tahu harga sepatunya? Aduh tidak etislah bicara harga heheheheee….

kurang lebih senilai Rp. 225.000,-Hambatan seperti apa yang anda alami saat

berperan sebagai pemuka Agama Buddha? Hambatannya (sambil menerawang). Saya

kesulitan pada cara memakai jubah itu maklum saya Katolik. Kalau pakai jubah itu awalnya saya dibantu oleh temannya Pak Imah, namun ketika sudah berjalan kadang di tengah jalan kita harus menahan jubah itu sekuat mungkin agar tidak terjatuh. Caranya harus menjepit sekuatnya agar tidak terlepas. Heheheeee…. Ada juga hambatan lainnya yang lebih sulit yakni membawa diri saat karnaval berlangsung sebagai seorang tokoh Agama Buddha. Bagaimana rasanya menjadi semacam ikon

dan daya pikat tersendiri yang mewarnai barisan Karnaval Budaya Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sehingga anda sering disoraki

Merdeka Itu MelakukanSesuatu Tanpa Paksaan

Page 33: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

31

BIODATANama : Gaspar Tokan, S.Kom NIP : 197801032003121004TTL : Watoone, 03 Januari 1978Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda Tk. I, III/BRiwayat Pendidikan : 1. SD Inpres Watoone 2. SMP Katolik Lamaholot 1912 Watoone 3. SMA Katolik Kesuma Cakranegara Mataram – NTB. 4. D III STMIK Bumigora Mataram. 5. S1 STIKOM Uyelindo Kupang 6. S2 Universitas Katolik Widya Mandira KupangRiwayat Jabatan :

1. Pengadministrasi Subbag Ortapeg Kanwil Kemenag Provinsi NTT (2003-2008)2. Pengadministrasi Subbag TU Kemenag Kabupaten Kupang (2008 – 2010)3. Pengadministrasi Subbag Keuangan & IKN Kanwil Kemenag Provinsi NTT

(2010-2012).4. JFU. Penyusun Rencana Program & Anggaran Subbag Perencanaan & Keuan-

gan (Sekarang)Alamat : Jln. Bajawa RT. 044 RW. 009 Kelurahan Oebufu Kota Kupang. Istri : Theresia Bengan Ola.Anak : -Prestasi : Juara III Tim Badminton Garuda Cup Tahun 2014.

31

sepanjang jalan yang dilewati? Terus terang saya merasa senang dan bangga.

Terutama bisa menonjolkan yang minoritas. Dalam arti tidak selamanya atau bukan berarti minoritas yang terbelakang.Bagaimana bila di kemudian hari anda

dipercayakan untuk menjadi suster Katolik? Apakah anda bersedia tampil total seperti ini? (Tertawa) Kalau peran

lelaki iya tapi kalau menjadi suster tidak mungkinlah. Tidaklah saya t idak bersedia ( s e m b a r i t e r t a w a heheheeee….)Bila boleh memilih.

Peran seperti apa yang ingin anda lakoni dalam Karnaval Budaya ini? Kalau boleh memilih saya

ingin diberikan peran sebagai tokoh Agama H i n d u ta p i d e n ga n pakaian Pedande yang sanggulnya ke atas.

Karnaval Budaya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka menurut seorang Gaspar Tokan itu seperti apa? Merdeka itu melakukan sesuatu tanpa beban.

Tak ada paksaan dari orang lain. (by.JoeWassa)

Page 34: Bernas Edisi Agustus 2015

Edisi 06 Tahun IV, Nomor 18 Agustus 2015

32

Bianglala

“Merdeka atau mati” Itu semboyan yang terpateri di nurani generasi awal bangsa ini. Sontak muncul pertanyaan, ada apa sampai semangat ini sedemikian kuat merasuk jiwa raga anak bangsa? Pertanyaan ini bisa melahirkan beragam jawaban yang memuat inti yang sama, yakni pentingnya sebuah kemerdekaan.

Kemerdekaan. Seberapa pentingkah itu sampai jiwa raga harus jadi taruhan? Kemerdekaan senantiasa penting bagi suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia. Karenanya, hal itu terus diperjuangkan. Kemerdekaan menjadi puncak dari perjuangan untuk lepas dari himpitan penjajah dan menjadi “ jembatan emas” untuk mencapai cita-cita.

K e m e r d e k a a n begitu penting, namun ia bukanlah tujuan a k h i r. M e n g a p a ? Karena kemerdekaan tidak dapat menjamin j a y a n y a s u a t u b a n g s a , a p a l a g i m e n s e j a h t e ra k a n seluruh rakyatnya. Kemerdekaan barulah sebuah awal. Ia jadi pintu gerbang menuju cita-cita bangsa.

Ta h u n i n i , 7 0 tahun sudah Indonesia merdeka. Banyak hal telah dilakukan, dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lalu, sudah seberapa jauhkah kita menapaki “jembatan emas”, kemerdekaan ini?

Soekarno, Sang Proklamator Indonesia pada peringatan sewindu usia bangsa ini pernah berujar demikian, “Kita tidak bertujuan bernegara hanya satu windu saja, kita bertujuan bernegara seribu windu lamanya, bernegara buat selama-lamanya”.

Senada dengan itu, Presiden Joko Widodo sejak

Merdeka dan Ayo Kerjaawal masa kepemimpinannya mengumandangkan semangat yang sama, melalui Gerakan Revolusi Mental. Hal itu dikonkretkan lagi olehnya dari kilometer nol Indonesia, tatkala ia mencanangkan Gerakan Nasional Ayo Kerja. “Untuk hidup sejahtera kita perlu kerja keras, butuh pengorbanan, ayo kerja untuk bangsa! ayo kerja untuk negara, ayo kerja untuk rakyat!” Gerakan ini diharapkan menjadi gerakan yang membangkitkan semangat untuk mewujudkan impian Indonesia merdeka. Agar kita tidak duduk manis di atas ”jembatan emas” atau

“merdeka lalu mati”.S e l a n j u t n y a

Kementerian Agama menjabarkan Gerakan R e v o l u s i M e n t a l t e r s e b u t d a l a m Lima Budaya Kerja Kementerian Agama, ya k n i : I nte g r i ta s , P r o f e s i o n a l i t a s , Inovasi , Tanggung J a w a b , d a n Keteladanan. Kelima ni lai budaya kerja ini terus digalakkan demi membaharui semangat dan pola kerja agar pelayanan kepada masyarakat lebih berkual i tas . D en gan d emi k i an s e t i a p i n s a n

Kementerian Agama harus mampu menempatkan diri sebagai penopang tegaknya bangsa ini.

Marilah dalam semangat ikhlas beramal dengan dijiwai Lima Nilai Budaya Kerja kita baharui semangat kerja. Ayo kita bekerja, sambil berdengung Padamu Negeri Kami Mengabdi, Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami. Itulah spirit kemerdekaan yang harus kita persembahkan sebagai kado untuk Indonesia tercinta di ulang tahunnya yang ke-70. Ingat! Semakin besar pengabdian kita, maka akan semakin besar pula kehormatan dan harga diri bangsa tercinta, Indonesia. Merdeka!

Krispinus Dombo Sina, S.Fil(Penyuluh Agama Kantor Kemenag Kab. Kupang)

Page 35: Bernas Edisi Agustus 2015

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

Gerakan Nasional ”Ayo Kerja” 70 Tahun Indonesia Merdeka

REPUBLIK INDONESIA

SELAMAT HARI ULANG TAHUN

Page 36: Bernas Edisi Agustus 2015