Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

7
Berkompetisi dalam Melakukan Kebaikan User XI IPS 1

Transcript of Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Page 1: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Berkompetisi dalam

Melakukan Kebaikan

UserXI IPS 1

Page 2: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

PendahuluanAda kompetisi yang baik, ada juga yang buruk, bagaimana kompetisi dalam kebaikan menurut Islam ? Hidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga kompetisi untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak orang terjebak pada kompetisi semu yang hanya memperturutkan syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. Kompetisi harta-kekayaan, kompetisi usaha-pekerjaan, kompetisi jabatan-kedudukan dan kompetisi lainnya, yang semuanya bak fatamorgana. Indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada. Itulah kompetisi yang menipu. Bahkan, hal yang sangat memilukan ialah tak jarang dalam kompetisi selalu diiringi “suudzon” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam kompetisi tersebut.

Page 3: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Al-Maidah ;48

Page 4: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Terjemahan Al-Maidah ;48

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Page 5: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Asbabun Nuzul Al-Maidah;48• Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Allah Swt mengutus para

nabi dan menurunkan syariat kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kepada manusia sepanjang sejarah. sebagian dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajarah para nabi, mereka membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan khayalan. Sementara ayat ini menyinggung kedudukan tinggi al-Quran sebagai pembenar kitab-kitab samawi, juga menyebutnya sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Quran juga sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya.

Page 6: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:1. Al-Quran bila dibandingkan dengan kitab-kitab samawi

terdahulu memiliki kemuliaan dan keistimewaan.2. Bahaya yang mengancam para tokoh masyarakat ialah

ketidakpedulian terhadap hakikat ilahi demi menarik simpati manusia, serta menuruti keinginan mereka yang tidak pada tempatnya.

3. Salah satu dari sarana cobaan Allah ialah adanya perbedaan agama di sepanjang sejarah, sehingga dapat memperjelas siapa gerangan yang bisa menerima kebenaran, serta siapa yang ekstrim dan keras kepala.

Page 7: Berkompetisi dalam melakukan kebaikan

Tafsir Ibnu Katsir

Allah merencanakan aneka syariat yang bervariasi untuk menguji hamba-hamba nya dengan apa yang telah disyariatkan kepada mereka. Dan Allah menghajar/menyiksa mereka karena mentaati/mendurhakai Nya. Barang siapa yang mentaati hukum Allah berarti akan diganjar pahala di dunia dan akhirat. Sedangkan mereka yang menolak untuk mematuhi hukum Allah akan disiksa.