Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

6
Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen 1. Penggunaan obat-obatan terlarang 2. Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi 3. Konflik Kepentingan 4. Pengawasan Kualitas atau Quality Control 5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia 6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan 7. Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan 8. Pemecatan tenaga kerja 9. Polusi Lingkungan 10. Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis 11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur 12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan Tujuh PNS Kementerian Keuangan suap CPNS Rp 30 Triliun praktek suap-menyuap yang dilakukan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bentuk korupsi suatu tindakan penyimpangan dan penyalahgunaan dana suap-menyuap yang termasuk suatu tindak pidana atas nama pejabat maupun pegawai negeri hanya untuk memperkaya diri. pelanggaran etika dalam Whistle Blowing menyangkut tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan suatu kecurangan, yang dalam kasus ini adalah kecurangan atau tindakan penyalahgunaan PNS dengan menyuap CPNS, dengan tujuan masyarakat pada umumnya tahu tentang keburukan, yang dapat merusak nama baik pegawai ataupun intansi pemerintahan di mata masyarakat apabila tidak di bongkar dan tindak lanjuti sumber permasalahan dari kasus suap ini. Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi : 1. Penetapan tujuan tahunan

description

isu

Transcript of Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

Page 1: Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

1. Penggunaan obat-obatan terlarang

2. Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi

3. Konflik Kepentingan

4. Pengawasan Kualitas atau Quality Control

5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia

6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan

7. Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan

8. Pemecatan tenaga kerja

9. Polusi Lingkungan

10. Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis

11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur

12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan

pemegang kebijakan

Tujuh PNS Kementerian Keuangan suap CPNS Rp 30 Triliun

praktek suap-menyuap yang dilakukan  sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 

bentuk korupsi suatu tindakan penyimpangan dan penyalahgunaan dana suap-menyuap yang termasuk suatu tindak pidana atas nama pejabat maupun pegawai negeri hanya untuk memperkaya diri.

 pelanggaran etika dalam Whistle Blowing menyangkut tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan suatu kecurangan, yang dalam kasus ini adalah kecurangan atau tindakan penyalahgunaan PNS dengan menyuap CPNS,  dengan tujuan masyarakat pada umumnya tahu tentang keburukan, yang dapat merusak nama baik pegawai ataupun intansi pemerintahan di mata masyarakat apabila tidak di bongkar dan tindak lanjuti sumber permasalahan  dari kasus suap ini. 

Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi :

1. Penetapan tujuan tahunan 

2. Pembuatan kebijakan 

3. Alokasi sumber daya 

4. Perubahan struktur organisasi yang ada 

5. Restrukturisasi dan rekayasa ulang 

Page 2: Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

6. Perbaikan program penghargaan dan insentif 

7. Minimalisasi penolakan terhadap perubahan 

8. Pengenalan manajer pada strategi 

9. Pengembangan budaya yang mendukung strategi 

10. Adaptasi proses produksi/operasi 

11. Pengembangan fungsi sumber daya manusia yang efektif 

Tujuan Tahunan

Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh

manajer dalam suatu organisasi. 

Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena : 

1. Merupakan landasan untuk alokasi sumber daya 

2. Merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer 

3. Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang 

4. Menetapkan prioritas organisasional, divisional dan departemental 

Waktu dan tenaga yang besar perlu diluangkan untuk memastikan bahwa tujuan tahunan direncanakan dengan

baik, sejalan dengan tujuan jangka panjang, dan mendukung strategi yang hendak diterapkan.

Kebijakan

Perubahan dalam arah strategis perusahaan tidak terjadi secara otomatis. 

Dalam kenyataan sehari-hari, kebijakan dibutuhkan untuk membuat suatu strategi berjalan. 

Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan memandu penerapan strategi. Apa pun

cakupan dan bentuknya, kebijakan berfungsi sebagai mekanisme untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan. 

Sebisa mungkin, kebijakan harus dinyatakan dalam bentuk tulisan. Kebijakan merepresentasikan sarana untuk

menjalankan keputusan strategis. 

Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya merupakan aktivitas (kegiatan) utama manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi.

Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan

tahunan. 

Tidak ada yang lebih menghambat manajemen strategis dan keberhasilan organisasi melebihi sumber daya

yang dialokasikan secara tidak konsisten dengan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan. 

Page 3: Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

Semua organisasi mempunyai setidaknya empat jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan : 

1. sumber daya keuangan, 

2. sumber daya fisik, 

3. sumber daya manusia, dan 

4. sumber daya teknologi. 

Mengelola Konflik 

Interdependensi tujuan dan kompetisi untuk sumber daya yang terbatas seringkali mengakibatkan konflik. Konflik

dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa isu atau

masalah. 

Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori : 

1. penghindaran, 

2. defusi, dan 

3. konfrontasi. 

Mencocokkan Struktur dengan Strategi 

Ada dua alasan utama perubahan dalam strategi sering kali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur yaitu : 

1. Struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan ditetapkan 

2. Struktur mendikte bagaimana sumber daya akan dialokasikan 

Perubahan dalam strategi menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi. 

Struktur seharusnya dirancang untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan dan karenanya

mengikuti strategi tersebut. 

Kita mencermati isu ini dengan cara berfokus pada tujuh jenis struktur organisasi dasar : 

1. fungsional, 

2. divisional, 

3. unit bisnis strategis (Strategic business unit-SBU) dan 

4. matriks. 

Restrukturisasi dan Rekayasa Ulang 

Restrukturisasi menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit,

serta jumlah tingkat hierarkis dalam struktur organisasi perusahaan.

Page 4: Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

Pengurangan dalam hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Restrukturisasi berkaitan

terutama dengan kepentingan pemegang saham (shareholder) dan bukannya kepentingan karyawan. 

Rekayasa ulang lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen daripada kepentingan pemegang

saham. 

Rekayasa ulang menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi peningkatan

atau perbaikan biaya, kualitas layanan, dan kecepatan. Rekayasa ulang biasanya tidak memengaruhi struktur atau

bagan organisasi, dan juga tidak mengimplikasikan hilangnya pekerjaan atau pemecatan karyawan. 

Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi 

Kebanyakan perusahaan saat ini menggunakan bentuk kompensasi atas dasar kinerja untuk para manajer dan

karyawan. 

Sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan dewasa ini menawarkan bentuk-bentuk program bonus tertentu, yang

menyediakan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menghemat biaya selama masa-masa sulit dan berbagi laba

selama masa-masa baik. Banyak perusahaan juga menggolongkan karyawan atas dasar kinerja alih-alih fungsi

pekerjaan mereka sebab perusahaan ingin menarik dan mempertahankan karyawan terbaik. 

Mengelola Resistensi terhadap Perubahan 

Resistensi terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. 

Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau di tingkat manapun dari proses penerapan strategi. 

Meskipun ada beragam pendekatan untuk menerapkan perubahan, tiga strategi yang lazim digunakan adalah:

1. strategi perubahan paksa, 

2. strategi perubahan edukatif, dan 

3. strategi perubahan rasional atau demi kepentingan sendiri. 

Mengelola Lingkungan Hidup

Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkungan hidup. 

Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis ramah lingkungan, divestasi atau

beralih dari bisnis yang merusak lingkungan, upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui minimalisasi

limbah dan konservasi energi, serta pelaksanaan strategi diferensiasi melalui fitur produk yang hijau. 

Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi 

Page 5: Berbagai Isu Seputar Etika Manajemen

Para penyusun strategi harus berusaha keras untuk melestarikan, menekankan, dan membangun berdasarkan

aspek-aspek budaya (culture) yang ada yang mendukung strategi baru yang diusulkan. 

Banyak riset mengindikasikan bahwa strategi baru sering kali digerakkan oleh pasar dan didikte oleh berbagai

kekuatan kompetitif. 

Oleh karena alasan ini, mengubah budaya sebuah perusahaan agar sesuai dengan strategi baru biasanya lebih

efektif daripada mengubah strategi agar sesuai dengan budaya yang ada. Beragam teknik tersedia untuk mengubah

budaya suatu perusahaan, diantaranya rekrutmen, pelatihan, transfer, promosi, restrukturisasi rancangan organisasi,

model peran, dan penegasan positif. 

Masalah-masalah Produksi/Operasi Ketika Menerapkan Strategi 

Kapabilitas, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasi dapat secara signifikan membantu atau menghambat

pencapaian tujuan. 

Proses produksi biasanya merupakan lebih dari 70 persen total aset sebuah perusahaan. 

Bagian terbesar dari proses penerapan strategi terjadi di bagian produksi. Keputusan-keputusan yang terkait dengan

produksi dapat memiliki dampak yang dramatis terhadap keberhasilan atau kegagalan upaya-upaya penerapan

strategis. 

Masalah-masalah Sumber Daya Manusia Ketika Menerapkan Strategi 

Sistem manajemen strategis yang dirancang dengan baik bisa gagal jika tidak ada perhatian yang memadai pada

dimensi sumber daya manusia. 

Masalah-masalah sumber daya manusia yang muncul ketika bisnis menerapkan strategi biasanya dapat dilacak

pada salah satu dari tiga penyebab berikut : 

Gangguan struktur sosial dan politik 

Kegagalan untuk memadukan keahlian seseorang dengan tugas-tugas penerapan, dan 

Kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktivitas penerapan