BCR

11
BAB II KONSEP-KONSEP EKONOMI DAN BIAYA I. PENGERTIAN UMUM Ada beberapa definisi tentang “biaya” yang dikenal dalam kegiatan ekonomi, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Biaya adalah suatu harga tukar atau nilai tukar sebagai akibat atau adanya pengorbanan yang dibuat untuk memperoleh suatu manfaat (guna). 3. Biaya adalah pengorbanan atau pembebanan yang diukur dalam nilai uang, yang harus dibayarkan untuk sejumlah barang dan jasa. Seringkali kata biaya (cost) diartikan sama dengan kata ongkos (expense), dimana ongkos bisa juga berarti jumlah yang dibayarkan untuk sesuatu atau bisa juga berarti harga pasar yang wajar dari sesuatu yang diberikan sebagai pengganti dari sesuatu yang diterima. Penyajian dan analisa data biaya terutama bermanfaat dalam beberapa hal, antara lain untuk : 1. Perencanaan keuntungan 2. Pengendalian ongkos 3. Pengukuran keuntungan tahunan atau periodik PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 1

Transcript of BCR

Page 1: BCR

BAB II

KONSEP-KONSEP EKONOMI DAN BIAYA

I. PENGERTIAN UMUM

Ada beberapa definisi tentang “biaya” yang dikenal dalam kegiatan ekonomi, antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin

timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Biaya adalah suatu harga tukar atau nilai tukar sebagai akibat atau

adanya pengorbanan yang dibuat untuk memperoleh suatu manfaat (guna).

3. Biaya adalah pengorbanan atau pembebanan yang diukur dalam nilai

uang, yang harus dibayarkan untuk sejumlah barang dan jasa.

Seringkali kata biaya (cost) diartikan sama dengan kata ongkos (expense), dimana

ongkos bisa juga berarti jumlah yang dibayarkan untuk sesuatu atau bisa juga berarti

harga pasar yang wajar dari sesuatu yang diberikan sebagai pengganti dari sesuatu

yang diterima.

Penyajian dan analisa data biaya terutama bermanfaat dalam beberapa hal, antara lain

untuk :

1. Perencanaan keuntungan

2. Pengendalian ongkos

3. Pengukuran keuntungan tahunan atau periodik

4. Membantu penetapan harga jual dan kebijaksanaan harga

5. Penyediaan data yang relevan untuk proses pengambilan keputusan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 1

Page 2: BCR

Berdasarkan pengelompokkannya ada beberapa klasifikasi biaya yang dikenal dalam

perhitungan ekonomi, 2 diantaranya yang banyak digunakan dalam analisis usaha

adalah :

1. Klasifikasi Biaya menurut sifat dan hubungannya dengan produk

2. Klasifikasi Biaya menurut jumlah satuan produk atau tingkat kegiatan

II. Klasifikasi Biaya Menurut Sifat dan Hubungannya dengan Produk

Untuk kategori ini biaya dikelompokkan lagi dalam dua rumusan pokok, yakni : biaya

produksi dan biaya komersial. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang diperlukan dalam

menjalankan kegiatan operasional dalam suatu unit usaha (misalnya dalam suatu

pabrik). Biaya ini biasa disebut juga dengan biaya pembuatan produk atau biaya lepas

pabrik (Overhead cost).

Yang termasuk dalam kelompok biaya produksi adalah : biaya primer (biaya langsung

pabrik) dan biaya tak langsung pabrik. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok

biaya komersial adalah : biaya administrasi dan biaya pemasaran (biaya

marketing).

Biaya primer terdiri dari :

Biaya bahan langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada bahan yang terkait

langsung dengan proses produksi dan menjadi bagian dari produk jadinya.

Misalnya : Susu dalam pembuatan yoghurt, tripleks dalam pembuatan meja,

plastik dalam pembuatan ember.

Biaya buruh langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada buruh yang langsung

terkait dalam proses produksi. Misalnya : Pengolah susu dalam pembuatan

yoghurt, tukang kayu kayu dalam pembuatan meja operator mesin moulding

pada pembuatan ember.

Biaya tak langsung pabrik terdiri dari biaya bahan tak langsung, biaya buruh

langsung dan biaya tak langsung lainnya.

Biaya bahan tak langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada bahan yang

terkait dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari

produk jadinya. Misalnya : bahan bakar mesin, minyak pelumas.

Biaya buruh tak langsung, yaitu biaya yang dibebankan pada kegiatan yang ada

di pabrik, tapi tidak terkait pada proses produksi secara langsung. Misalnya :

petugas keamanan/kebersihan, mandor pengawas.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 2

Page 3: BCR

Biaya tak langsung lainnya,yaitu biaya yang dibebankan pada kegiatan pabrik

yang tidak menyangkut biaya bahan dan buruh. Misalnya : biaya listrik dan

depresiasi (biaya penyusutan asset, baik berupa alat, mesin, atau gedung),

konsultan, dsb.

Biaya pemasaran, yang merupakan bagian dari biaya komersial adalah biaya yang

digunakan untuk kegiatan yang menyangkut usaha untuk memasarkan produk

seperti biaya untuk iklan dan biaya untuk distribusi / pemasaran serta pelayanan

kepada konsumen. Sedangkan biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan pelaksanaan atau operasional perusahaan seperti biaya untuk

belanja pegawai kantor (gaji, telepon, surat menyurat, dsb).

Klasifikasi biaya menurut sifat dan hubungannya dengan produk ini digunakan

terutama dalam perhitungan harga pokok dan harga jual produk yang dibuat oleh

suatu pabrik atau perusahaan. Klasifikasi Kelompok biaya menurut sifat dan

hubungannya dengan produk dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Kelompok biaya dalam proses produksi suatu barang dalam pabrik sebagai contoh

misalnya pada proses produksi kursi kantor.

Gambar 2.1 Klasifikasi Kelompok Biaya Menurut Sifat dan

Hubungannya dengan Produk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 3

Page 4: BCR

III. Klasifikasi Biaya Menurut Jumlah Satuan Produk atau Tingkat Kegiatan

Yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya tetap dan biaya variabel. Kedua

biaya ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam penentuan jumlahnya dan yang

menjadi parameternya adalah volume atau jumlah satuan produk atau tingkat

kegiatan yang dihasilkan oleh unit usaha.

A. Biaya Tetap

Biaya Tetap dalam hal ini didefinisikan sebagai biaya yang harus dikeluarkan

secara periodik dan besarnya tetap dengan tidak dipengaruhi oleh banyak

sedikitnya satuan produk atau tingkat kegiatan yang dihasilkan. Adapun yang

termasuk dalam kategori biaya tetap ini antara lain :

1). Biaya penyusutan (Depresiasi)

2). Bunga modal

3). Biaya asuransi

4). Pajak

5). Biaya sewa tempat (lahan)

6). Biaya perawatan dan perbaikan asset (alat, mesin atau bangunan)

Yang dimaksud dengan depresiasi adalah biaya yang secara periodik harus

dikeluarkan sebagai konsekuensi atas penurunan kinerja alat, mesin atau asset

lainnya akibat pemakaian. Pengeluaran biaya depresiasi dimaksudkan untuk

mengantisipasi kemungkinan berakhirnya umur pakai asset yang dibeli dan diganti

dengan asset yang baru. Dengan demikian depresiasi ini dapat berfungsi sebagai

biaya kompensasi untuk penggantian asset pada saat sudah berakhir umur

pakainya. Depresiasi ini muncul karena 2 hal, yakni :

1. Adanya keausan atau kerusakan akibat pemakaian (mesin, rumah atau asset

lainnya)

2. Asset yang ada tidak sesuai lagi dengan teknologi atau perkembangan jaman.

Ada dua pengertian umur yang dikenal dalam istilah ekonomi teknik, yaitu umur

ekonomi dan umur teknis. Umur ekonomi adalah umur dari suatu asset yang

berakhir hingga secara ekonomi penggunaan asset tersebut tidak menguntungkan

lagi secara ekonomi, walaupun secara teknis asset tersebut masih dapat dipakai.

Sedangkan umur teknis adalah umur asset yang berlaku hingga secara teknis asset

yang dipakai tidak dapat dipergunakan lagi. Dalam hal ini pengertian umur ekonomi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 4

Page 5: BCR

bisa lebih singkat dari umur teknisnya. Sebagai contoh misalnya : Sebuah komputer

dengan konfigurasi sistem board tipe AT286 memiliki umur teknis selama 5 tahun,

akan tetapi secara ekonomi penggunaan komputer jenis tersebut tidak atau kurang

menguntungkan lagi apabila pada tahun pertama setelah komputer tersebut dipakai,

telah muncul komputer generasi terbaru (misalnya tipe Pentium) dengan kinerja

yang lebih baik dan biaya yang lebih murah dari komputer tipe AT286 tersebut.

Untuk menghitung depresiasi dapat digunakan beberapa rumus, antara lain yaitu :

1. Metode Garis Lurus (straight line)

2. Metode Penurunan Berimbang (declining balance)

3. Metode Penjumlahan Angka Tahun (sum of the year’s digit = SYD)

4. Metode Penurunan Jumlah Pendanaan (sinking fund)

Komponen biaya tetap lainnya setelah depresiasi adalah bunga modal. Biaya ini

dihitung apabila investasi dilaksanakan dengan menggunakan dana pinjaman dari

bank dengan bunga pinjaman yang harus dibayarkan setiap bulan atau tahun secara

periodik. Biaya untuk pembayaran bunga modal ini dapat dihitung dengan beberapa

cara, antara lain :

a. Bunga Modal = i.P

b. Bunga Modal = i.P(N+1)/2N dimana i = suku bunga bank (%)

B. Biaya Variabel

Yang dimaksud dengan biaya variabel adalah biaya yang besarnya ditentukan oleh

jumlah satuan produk atau tingkatan kegiatan, artinya bila satuan produk atau

tingkat kegiatannya meningkat, maka biaya variabelnya akan meningkat pula.

Contoh : Biaya pemakaian bahan bakar akan meningkat apabila kegiatan produksi

makin banyak.

Adapun yang termasuk ke dalam kelompok biaya variabel ini antara lain misalnya :

1). Biaya bahan bakar

2). Biaya Olie

3). Biaya/Upah pekerja (harian)

4). Biaya energi (listrik)

5). Biaya untuk penyediaan air

Klasifikasi biaya menurut jumlah satuan produk atau tingkat kegiatan ini berguna

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 5

Page 6: BCR

dalam analisis titik impas atau Break Even Point (BEP).

III. Metode Analisis Runtun Waktu

Metode analisis runtun waktu atau time series analysis digunakan untuk

sekumpulan data observasi untuk kurun waktu tertentu, yang diperkirakan pola

datanya mengikuti runtun waktu dan diperkirakan berulang karena berjalannya waktu

tersebut. Dalam metode ini runtun waktu yang diprediksi adalah Kecenderungan

(Trend = T), Siklus (Cyclical C), Musiman (Seasonal S) dan Random (R).

Beberapa metode runtun waktu yang seringkali digunakan adalah :

1. Metode Rata-rata bergerak (Moving Average).

2. Metode Rataan Eksponensial (Eksponensial Smoothing)

3. Metode Perhitungan Menurut Pengaruh Musiman (Seasonal)

IV. ASPEK EKONOMI

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu

investasi usaha. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain yaitu :

1. Metode ekivalensi nilai sekarang (present worth analysis) atau lebih dikenal

dengan isitilah umum NPV atau Net Present value.

Metode ini didasarkan atas nilai sekarang bersih dari hasil perhitungan nilai

sekarang aliran dana masuk (penerimaan) dengan nilai sekarang aliran dana

keluar (pengeluaran) selama jangka waktu analisis dan suku bunga tertentu.

Kriteria kelayakannya adalah apabila nilai sekarang bersih atau NPV > 0, yang

dirumuskan dengan : NPV = (S PV Pendapatan) - (S PV Pengeluaran)

2. Metode ekivalensi nilai tahunan (annual worth analysis).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 6

Page 7: BCR

Metode ini didasarka atas ekivalensi nilai tahunan dari aliran dana masuk dan

aliran dana keluar (nilai A ). Kriteria kelayakannya adalah bila nilai A bersih

bersihnya positif atau lebih besar dari nol (A > 0) bersih.

3. Metode ekivalensi nilai yang akan datang (future worth analysis). Metode ini

hampir sama dengan dua metode sebelumnya hanya yang dihitung adalah nilai

yang akan datangnya. Kriteria kelayakannya juga sama yaitu bila nilainya lebih

besar dari nol.

4. Metode periode pengembalian modal (payback period analysis).

Metode periode pengembalian modal ini berbeda dengan metode-metode

lainnya. Pada metode ini tidak digunakan perhitungan dengan menggunakan

rumus bunga, akan tetapi yang dianalisis adalah seberapa cepat modal atau

investasi yang telah dikeluarkan dapat segera kembali. Kriteria penilaiannya

adalah semakin singkat pengembalian investasi akan semakin baik.

5. Metode rasio manfaat dan biaya (benefit cost ratio analysis) atau lebih dikenal

dengan istilah BC Ratio.

Metode BC Ratio pada dasarnya menggunakan data ekivalensi nilai sekarang

dari penerimaan dan pengeluaran, yang dalam hal ini BC Ratio adalah

merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari penerimaan atau

pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang dari

pengeluaran (biaya) selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun wakt

tertentu. Kriteria kelayakannya adalah bila nilai BC Ratio > 1. dan dirumuskan

dengan :

BCR = (S Nilai Sekarang Pendapatan) : (S Nilai sekarang Pengeluaran)

Metode tingkat suku bunga pengembalian modal (rate of return analysis) atau

lebih dikenal dengan nama IRR (Internal Rate of Return).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 7

Page 8: BCR

IRR adalah suatu nilai penunjuk yang identik dengan seberapa besar suku

bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku

bunga bank yang berlaku umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive

Rate of Return / MARR). Pada suku bunga IRR akan diperoleh NPV = 0, dengan

perkataan lain bahwa IRR tersebut mengandung makna suku bunga yang dapat

diberikan investasi, yang akan memberikan NPV = 0. Syarat kelayakannya yaitu

apabila IRR > suku bunga MARR. Untuk menghitung IRR dapat digunakan cara

coba-coba dengan formula berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Nurul Diena Novania ST EKONOMI TEKNIK 8