Balai Besar Deramalan Organisme penc4angcu...
-
Upload
trinhkhanh -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Balai Besar Deramalan Organisme penc4angcu...
LAKIN
BBPoP
T
20L5
Balai Besar Deramalan Organismepenc4angcu Tumbulranmp0n&N iltHam$e
BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHANDIREIilOMT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIANz0t6
IAKN aBPOPt 2015
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
(BBPOPT) Tahun 2015 disusun sebagai satah satu pertanggungjawaban atas
pelaksanaan visi, misi, tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Permentan
Nomor: 76/PermentantOf 14o11112011 tanggal 30 November 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT. Laporan ini disusun setiap tahun sebagaimana
diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun '1999 tentang Akuniabilitas Kinerja
lnstansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan ini mengacu pada keluaran dan hasil kegiatan Pengembangan Peramalan
Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2015 sesuai dengan
Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Stfatejlk
(Renstra) BBPOPT Tahun 2015 - 2019. Tujuan disusunnya LAKIN ini adalah sebagai
sarana pengendalian dan penilalan kinerja dalam rangka mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good govemance and clean
govemment. Disamping itu LAKIN digunakan sebagai umpan balik dalam
perencanaan pelaksanaan kegiatan periode tahun berikutnya
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan LAKIN BBOPT Tahun 2015 masih
banyak kekurangan serta memerlukan penyempurnaan, oleh karena 'tu
masuKan
yang membangun sangat diharapkan. Akhhnya kami mengucapkan terima kapih
kepada semua Pihak Yang
2015.
telah membantu tersusunnya IAKIN BBPOPT Tahun
Januari2016Balai,
Wahono Gaib Subroto, M.M.
I
SALAi 3LSA,a. ?[RAttlA',1,!\) CFi ]AiiSARI. KARAV'tAliG
21982021001
1AKN ABPOPT 2O'I 5
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja merupakan pertanggungjawaban instansi dalam melaksanakan
tugas dan fungsi seperti diamanatkan dalam Tap MPR No. X|/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Pencapaian kinerja
sebagaiman tetuang dalam LAKIN diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
publik dan mewujudkan pemerintah yang baik (good governance) dan pemerintah
yang bersih (clean government).
Balai Besar Peramalan Ofganisme Pengganggu Tumbuhan sesuai dengan tugas dan
fungsinya mempunyai peran strategis pengawalan produksi dari gangguan serangan
OPT. Dalam visi, misi, tujuan dan sasaran BBPOPT secara sistematis telah disusun
Renstra BBPOPT Tahun 2010-2014, yang selanjutnya secara rinci dituangkan dalam
RKT-
Dalam upaya pencapaian visi dan m;si BBPOPT, pada Tahun 2015 menetapkan
sasaran kinerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dengan tiga indikator
kinerja sebagai berikut 1) Jumlah teknologi P3OPT dengan target 12 model, 2\
Jumlah informasi peramalan serangan OPT dengan target 48 informasi; dan 3)
Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P30PT dengan target 24 provinsi.
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (lKK) Tahun 2015
memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 101,19% atau "Sangat
Berhasil" menurut kriteria ukuran keberhasilan pencapajan sasaran kinerja, dengan
rincian sebagai berikut.
a. Capaian jumlah teknologi P3OPT yang dikembangkan pada Tahun 2015 dapat
terlaksana 100% daritarget 12 model.
b. Capaian jumlah informasi ramalan serangan OPT yang telah disebarkan selama
Tahun 2015 terealisasi 49 informasi atau 1O2,O8o/o dari target 48 informasi, yang
ll
[At(n! AA|'OP[ 20t6
diukur berdasarkan jumlah jenis OPT, komoditi dan frekuensi musim tanam
dalam setahun. lll
c. Capaian kegiatan utama ini 1 00% dari target 24 provinsi. Pengukuran indikator
kegiatan ini berdasarkan penilaian jumlah provinsi yang telah menerapkan
teknologi PSOPT spesifik lokasi hasil pengembangan yang dibimbing oleh
BBPOPT,
Pada Tahun 2015 BBPOPT mengelola APBN setelah revisi sebesar Rp.
13.184.280.000,- untuk kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT. Kinerja
serapan anggaran APBN BBPOPT Tahun 2015 sampai dengan 31 Desember 2015
dapat terealisasi Rp. 12.690.900.850,- atau 96,26%.
BALA] BESAR PERAMALAN APT JATISARI, KARAWANG
I.AKN AaPoPr 201 5
DAFTAR ISI lv
KATA PENGANTAR
TKHT|SAR EKSKUTTF ....................
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Wewewnang .............
C. Susunan Organisasi dan Tatia Kerja BBPOPT .............
D. Sumber Dava Manusia
BAB II.
E. DukunganAnggaran............. ....
PERENCANMN KINERJA,.,.,..,.,.,..
A. Rencana Stratejik2010-2014
BAB III.
C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
D. Perjanjian Kinerja (PK)
AKUNTABILITAS KINERJA.,.,.,........
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ......
B. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian KinerJa tahun 2015
vi
vii
viii
1
6
8
10
10
'13
't4
16
16
16
BALA| BTSAR PERAMALAN OPT JAT]SARI KARAWANG
16
UIKIN BBPoPT 2O1 5
2. Realisasi Anggaran 28
30
34
34
34
3. Permasalahan dan Tindak Lanjut
BAB IV, PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
I.AKN AA?()PT 2015
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Target Kinerja Kementerian Pertanian pada Sektor Tanaman
Pangan Tahun 2015-2019 ..................... .. 3
Tabel2. Sasaran ProduksiTanaman Pangan Tahun 2015-2019 ......... 4
Tabel 3. Sasaran Output Kegiatan Pengembangan Peramalan
Serangan OPT Tahun 2015 13
Tabel4. Capaian Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Tahun 2015 17
Tabel 5. Reaksi Varietas Padi terhadap Patotipe Penyakit Hawar Daun
Bakteri ................... .. 2'l
Tabel6. Reaksi Varieias Padi terhadap Koloni Wereng Batang Coklat.
(SR = Sangat Rentan, AR = Agak Rentan, R = Rentan, AT =
Agak Tahan) 2'l
Tabel 7. Realisasi Anggaran Kegiatan Pengembangan Peramalan 29
Serangan OPTTA. 2015 ......................
BALAIBESAR PERAMALAII APT JATISARI, KARAWANG
I.AKN AaPOPT 20t 5
viiDAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT
Halaman
6
BALAI EESAR PERAMALAI\] OPT ]ATISARI, KASAV/AN5
lAt$lBAFOPT20t5
LAiiIPIRAN.
Halaman
Lampiran 1 Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dan Jabatan
Fungsional POPT pada Tahun 2015 35
Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Tahun 2015 38
Lampiran 3 Daftar Provinsi Yang Mengembangkan dan Menerapkan
Model Peramalan OPT Spesifik LokasiTahun2015 .......... 40
Lampiran 4 Realisasi Anggaran dan Fisik Kegiatian Pengembangan
Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Tahun 2015 4'l
viii
BALAIBESAR PERAMALAN OPT JAT]SARI, KARAWANG
LAKN ABFOPT 2O1 5
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
merupakan kelanjutan dari RPJMN 2010-2014. Rencana Strategis
Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perlanian
Republik lndonesia Nomor 1g/PermenlanlqK.1401412015 se.ialan dengan
Strategi lnduk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan
sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pada
Paradigma Pertanian untuk Pembangunan (Agiculture for Developmenq yang
memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi
pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup transformasi
demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tatakelola
pembangunan.
NAWA CITA atau agenda prioritas Kabinet Kerja mengarahkan
pembangunan pertanian ke depan untuk mewujudkan kedaulatan pangan,
agar Indonesia sebagai bangsa dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan
pangan rakyatnya secafa berdaulat. Kedaulatan pangan diterjemahkan dalam
bentuk kemampuan bangsa dalam hal: (1) mencukupi kebutuhan pangan dari
produksi dalam negeri, (2) mengatur kebijakan pangan secara mandii, serta
(3) melindungi dan mensejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha
peftanian pangan. Dengan kata lain, kedaulatan pangan harus dimulai dari
swasembada pangan yang secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai
tambah usaha pertanian secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan
petani.
Sasaran Strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-20'19 adalah (1)
Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai sefta peningkatan
produksi gula dan daging, (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3)
peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi
pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan
bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani, sefta (6\ akuntabilitas
kineia aparatur pemerintah yang baik. Dengan sasaran strategis tersebut,
maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan 7 Strategi Utama
TAKIN BBFOPT 2O1 5
Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP)
meliputi (1) peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan, (2t
peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian, (3) pengembangan dan
perluasan logistik benih/bibit, (4) penguatan kelembagaan petani, (5)
pengembangan dan penguatan pembiayaan, (61 pengembangan dan
penguatan bioindustri dan bioenergi, setla (7\ penguatan jaingan pasar
Droduk Deftanian.
Arah kebiiakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN 2015-2019
adalah: pemantapan ketahanan pangan menuiu kemandiian pangan dengan
peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan pangan,
terjaminnya bahan pangan yang aman dan betuualitas dengan nilai gizi yang
meningkat seda meningkatnya keseiahteraan pelaku usaha pangan. Arah
kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut dilakukan dengan 5
strategi utama, meliputi:
a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi
dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, daging, gula,
cabai dan bawang merah.
b. Peningkatan kualitas Distribusi Pangan dan Aksesibilitas Masyarakat
terhadap Pangan.
c. Perbaikan kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat
d. Nilitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama
mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dah serangan
organisme tanaman dan penyakit hewan.
e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan.
Dalam rangka pencapaian sasaran pencapaian ketahanan pangan
sebagai bagian dafi kedaulatan pangan nasional, maka disusun langkah
operasional peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Target
swasembada dari ketiga komoditas tersebut menjadi penting dalam rangka
pemenuhan kebutuhan nasional dengan mengedepankan produksi dalam
negeri dan kemandirian dalam menentukan kebijakan nasional di bidang
pangan. Langkah operasional peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai
terbagi dua yaitu peningkatan luas tanam dan peningkatan produktivitas
LAKN ABPoPT 2O.I 5
Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
Kementerian Pertanian, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi
Tanaman Pangan, yang meliputi:
- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
- Pengelolaan ProduksiTanamanSerelja.
- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.
- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPl.
- Penanganan Pasca PanenTanaman Pangan
- Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem
Mutu Laboratorium Pengujian Benih.
- Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan.
- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan.
Target kinerja Kementerian Pertanian pada tingkat sasaran kinerja pesifik
yang akan dicapai dalam periode 2015-2019, khususnya pada sektor tanaman
pangan tertuang pada Tabel 1.
Tabel 1. Target Kinerja Kementerian Pertanian pada Sektor Tanaman PanganTahun 2015-2019.
Sasaran produksi tujuh komoditas utama tanaman pangan Tahun 2015-
2019 sebagaimana disajikan pada Pertemuan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Pertanian 20'15 di Jakarta tanggal 13 Mei 2014 disajikan pada
fabel2.
NO Rincian IKUBaseline
2414
Target / RKP Pertum-buhan
(o/o,{hn)2015 2016 2017 2018 2019
Prcduksi Padi (juta ton) 70,8 73,4 76,2 78,1 80,1 82,1 3,0
2 Produksi Jagung [ula ton) 20,3 21,4 22,4 23,5 24,7
3 Prcduksi Kedelai 0uta lon) 0,95 1,20 1,82 2,76 2,95 3,00 27,5
Sunber Renstrc Kenenteian Pedanian Tahun 20112019.
Tabel 2. Sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2O15-2019.
NO KomoditasBaseline
2014
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Padi 0uta ton) 73.16 74.84 76.57 78,33 80.13 81.97
2 Jagung (iuta ton) 20.09 20.55 21.02 21.51 22.Q0 22.51
3 Kedelai 0uta ton) 1.27 1.29 1.32 1.36 1.39 1.42
4 Kacang Tanah (jula lon) 0,73 0,74 0,76 0,77 0,78 0,79
5 Kacang Hijau tuta ton) 0,287 0,291 0,295 0,300 0,304 0,309
6 Ubi Kayu (tuta ton) 26,00 26,53 27,08 27,62 28,19 m,76
7 UbiJalar 0uta ton) 2,60 2,65 2,70 2,80 2,85
Sunber: Direkorct Jender Tahamah Pangan.
uruN BAmPr 2015
Berdasarkan kebijakan Menteri Pertanian dalam mempercepat pencapai
produksi diluncurkan Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi,
Jagung dan Kedelai (Pajale) pada Tahun 2015 dengan sasaran produksi Padi
80,31 1 juta ton, Jagung 23,815 juta ton dan Kedelai 1,416 juta ton.
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran produksi komodiias utama
tanaman pangan tersebut, sejalan dengan Rencana Stratejik Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019, Balai Besar Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) sebagai Unit Pelaksana
Teknis Pusat mengemban tugas melaksanakan kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Dukungan
anggaran Tahun 2015 berdasarkan Nomor: DIPA-o18.03.2.O2OO7212O15
tanggal 14 Nopember 2014 dengan pagu anggaran setelah revisi tanggal 6
Januari 2015 sebesar Rp. 13.'184.280.000,-.
Sasuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BBPOPT dalam mendukung
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, sebagaimana
telah tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2015 - 2019
adalah melaksanakan kegiatan utama sebagai Indikator Kinerja Kegiatan
(lKK), yaitu:
(01) Penerapan dan Pengembangan Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (Provinsi),
4
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
I.AKIN BBP'OPT 2O1 5
(02) Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
(lnformasi), dan
(03) Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (Model).
Semua kegiatan utama tersebut mempunyai tujuan untuk mendukung
program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan
melalui peningkatan perlindungan tanaman dari gangguan OPT.
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, BBPOPT berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan
secara teknis dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan
Direktur Perlindungan Hortikultura. Hal tersebut tercantum dalam Permentan
Nomor: 76/Permentanlof .MOl11l20l1 tanggal 30 November 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan.
Dalam kedudukannya BBPOPT mengemban tugas melaksanakan dan
mengembangkan peramalan OPT sena rujukan proteksi tanaman pangan dan
hotlikultura. Dalam melaksanakan tugasnya, BBPOPT menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan
OPT, dan rujukan proteksitanaman pangan dan hortikultura;
2. Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor
penentu perkembangan OPT:
3. Pelaksanaan dan penyusunan peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT;
4. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan dan
pengamatan, pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama
Terpadu (PHT);
5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT;
6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu
standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT;
uKtN aaFoPr 201 5
8. Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan
OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
9. Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional;
10. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.
C. SBunan Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisgsi, BBPOPT dipimpin
oleh seorang Kepala dengan struktur organisasi sebagai berikut (Gambar 1).
Pelaksanaan tugas pekerjaan secara rinci telah diatur dalam Permentan
Nomor 44lPermentanlQf 1401612012 tanggal '19 Juni 2012 tentang Rincian
Tugas Pekerjaan Eselon lV linggkup BBPOPT.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT
D. Sumber Daya Manusia
Pada awal Tahun 2015 sumber daya manusia (SDM) BBPOPT berjumlah
89 pegawai, terdiri dari 1l Pejabat struktural (12,36ok),40 Pejabat Fungsional
Umum (44,94%) dan 38 Pejabat Fungsional Khusus POPT (42,70yo).
Sedangkan proporsi pegawai berdasarkan bagian/bidang adalah Bagian
Umum 28 pegawai (31,46%); Bidang Program dan Evaluasi 10 pegawai
6
tDtitclEut Mtil!fiqmofltl1Dlll
00Kr$IA!
BALAI BESAR PERAMALAI.I OPI IATISAR], KARAWAIIG
IAKN ABMPT 2O15
(11,240/o): Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi 13 pegawai
(14,610/o); dan Kelompok Jabatan Fungsional 38 pegawai (42,70o/o\.
Selama kurun waktu 2015 terjadi pengurangan jumlah pegawai sebanyak
2 pegawai dan penambahan sebanyak 6 pegawai, sehingga pada akhir tahun
anggatan 2015 menjadi 93 orang pegawai. Pengurangan tersebut oleh karena
atas nama Meliawati, NlP. '1 96008041982022001 Diberhentikan Dengan
Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil atas Permintaan Sendiri Dengan Hak
Pensiun, Terhitung Mulai tanggal '1 Juni 2015, berdasarkan Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 287lKP.710lC.810412015, Tanggal 29 April 2015,
Selanjutnya atas nama Dadan Hardyana, B.Sc, NIP 195911211987021001,
Diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena telah
mencapai batas usia pensiun Terhitung Mulai Tanggal 1 Desember 2015,
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
O1}OIKEP IAV 112013/1 5, Tanggal 4 Februari 20'1 5, sedangkan penambahan
karena penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 6 Pegawai,
Terhitung Mulai '1 Juni 2015, terdiri dari, 3 Calon Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT) Terampil Pelaksana, atas nama : Hadi
Suyanto, A. Md., NIP '198001232015031001, Titin Hartini, A. Md., NlP.
198108172015032001, Sendy Sofyan M., A. Md., NlP. 198509142015031002,
dan 3 Calon Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Terampil
Pelaksana Pemula atas nama Didah Mahmudah, NIP 1 9870707201 5032003,
Tika Dewi Munifah, NIP 1995'10262015032001, Chika Putri Hiddyanti, NIP
199604052015o32o01. Pada Tahun 2015 Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 3'1 Pegawai dan Kenaikan Jabatan Fungsional (KJF) POPT
sebanyak 7 Pegawai (Lampiran 1).
Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) akhir Tahun 2015 komposisi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) BBPOPT dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
Klasifikasi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut : SMP I pegawai (1,080/0), SLTA 47 pegawai (50,54%),
Diploma lll 10 pegawai (10,75%), Sarjana 33 pegawai (35,48%), dan
Pasca Sarjana 2 pegawai (2,15ok),.
I,AKIN BBPiOPT 2O1 5
2. Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Ga,
Pengelompokkan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan sebagai
berikut; Golongan lV-C 1 pegawai (1,0870), lV-A 3 pegawai (3,23%), lll-D
6 pegawai (6,457o), lll-C'10 pegawai (10,75%), lll-B 25 pegawai (26,88%),
flFA '15 pegawai (16,13%), ll-D 12 pegawai ('12,90%), IFC 9 pegawai
(9,68%), ll-B 7 pegawai (7,53%), dan ll-A 5 pegawai (5,38%).
3. Jumlah Pegawai BBPOPT berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin 0endeo sebagai berikut:
laki-laki 65 pegawai (69,89olo) dan perempuan 28 pegawai (30,11%).
Dalam rangka mendorong peningkatan layanan dan kinerja pada Tahun
2015, BBPOPT merekrut 19 orang tenaga kerja kontrak yang sumber
pembiayaannya dibebankan pada DIPA-BBPOPT TA 2015, sebagai
berikut:
a. Tenaga kerja kontrak pengemudi untuk pelayanan Kepala Balai
sebanyak 1 orang (5,26%);
b. Tenaga kerja kebersihan untuk kebersihan dan kenyamanan
lingkungan dan fasilitas kantor sebanyakg (42,1'lo/o) otang, ;
c. Tenaga kerja Satuan Pengamanan (Satpam) untuk monjaga
keamanan, ketertiban lingkungan kantor dan mengamankan Asset
Negara sebanyak 6 (31,58%) orang, serta
d. Tenaga kerja kebersihan laboratorium, rumah kaca, kebun koleksi dan
kebun percobaan untuk kebersihan dan kenyamanan lingkungan
laboratorium dan lahan praktek sebanyak4 (21,OSn/o) otang
E. Dukungan Anggaran
Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan OPT teiah disahkan oleh Menteri Keuangan
berdasarkan Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran Tahun
Anggaran 2015 Nomor: DIPA-o18.03.2.02007212015 l€nggal 14 Nopember
2014 dengan pagu anggaran Rp. 14.929.000.000,-. Dalam perjalanannya,
telah dilakukan revisi anggaran sebanyak 3 kali, yaitu:
1. Revisi-1, tanggal 6 Januari 2015 Rp. 13.184.280.000,- terjadi pengurangan
Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.744.72o.0oo,- dari output kegiatan
BALAIEESAR PERAMALAN OPT IATISARI. KARAWANG
TAI{N BBSOPT 2O15
Rancangan Kerja BBPOPT, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, dan
Gedung/Bangunan.
2. Revisi-2, tanggal2S Juli 2015 terjadi perubahan pada akun.
3. Revisi-3, tanggal29 September 2015 terjadi perubahan pada akun.
Anggaran tersebut dikelola dalam rangka pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis belanja:
'1. Belanja Pegawai yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan Rp.
5.745.919.000,- (Lima milyar tujuh ratus empat puluh lima juta sembilan
rafus sembilan ibu rupiah) atau 43,58o/o dari total anggaran.
2. Belanja Barang Rp. 5.218.236.000,- (Lima milyar duaratus delapan belas
juta dua ratus tiga puluh enam ibu rupiah, atau 39,58o/o dari total
anggaran.
3. Belanja Modal Rp. 2.22Oj25.OOO,- (Dua milyar dua ratus dua puluh juta
seratus dua puluh lima ribu rupiah) atau 16,84% daritotal anggaran.
Alokasi anggaran digunakan untuk melaksanakan 14 output kegiatan
yaitu: l) Rancangan Kerja BBPOPT, 2) Data dan Informasi Peramalan
Serangan OPT Pangan, 3) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT,4)
Produk Agens Pengendali Hayati Padat (isolat), 5) Produk Agens Pengendali
Hayati Cair (isolat), 6) Model Peramalan OPT, 7) Layanan Diseminasi
Informasi P3OPT, 8) Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT, 9)
Pelatihan P3OPT, 10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, lf) Laporan
Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, 12) Layanan
Perkantoran, 13) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, dan '14)
Gedung/Bangunan.
I
BALA]BESAR PERAMALAN OPI IATISAR], KARAWANG
tahtN BBmPr 2015
BAB II, PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Stratejik 2015-20'19
'1. Msi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan
lingkungan stratejik yang dihadapi tersebut di atas, BBPOPT mempunyai
visi "Meniadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan
Peramalan OPT dan Diahui Dunia lnternasional",
2. Misi
Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka BBPOPT
merumuskan misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petugas di Bidang
Pengamalan, Peramalan, dan Pengendalian OPT (P3OPT);
b. Menciptakan Model Peramalan OPT yang tepat dan akurat;
c. Menciptakan Metode Pengamatan OPT yang tepat dan akurat,
d. Merakit dan Mengembangkan Teknologi Pengendalian OPT tepat guna
yang efektil efisien dan aman;
e. Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik lokasi; dan
f. Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi P3OPT.
3. Motto'Perama/an Akurat, Pengendalian Tepat, Produksi Meningka{
4. Maklumat'EBPOPT Melayani Konsultasi Teknologi P3OPT Gratis
5. Tujuan dan Sasaran BBPOPT
Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi, dan misi BBPOPT telah
merumuskan tujuan stratejis, yailu'Membeikan dukungan pengananan
produksi dan mengoptimalkan penggunaan teknologi penganatan,
peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan dan
dampak perubahan iklim".
Sesuai dengan sasaran stratejik yang ingin dicapai, maka dirumuskan
strategi pengamanan produksi dari serangan OPT melalui antisipasi dan
pengendalian serangan OPT secara dini. Sasaran strategis yang ingin
dicapai BBPOPT dalam upaya pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya sumber daya manusia (SDM) baik petugas, petani
maupun masyarakat lainnya di bidang peramalan, pengamalan, dan
10
BALAI BLSAP h PAMALAN OPI JA|ISARI K4FAI,I'AN6
LAKIN BABOPT 2O.I 5
pengendalian OPT dalam rangka pemahaman, pelaksanaan,
pemasyarakatan dan pelembagaan konsepsi PHT.
b. Tercapainya koordinasi dan sinkronisasi instansi pemerintah, swasta
dan masyarakat terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan pedindungan tanaman.
c. Terlaksananya penyusunan program dan mengevaluasi peramalan,
pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan
dan hortikultura, serta sinkronisasi dengan program dan kegiatan
perllndungan tanaman antar berbagai instansi baik di tingkat pusat
maupun oaeran.
d. TeMujudnya dukungan teknologi di bidang peramalan, pengamatan,
dan pengendalian OPT (P3OPT) kepada pihak pengambil kebijakan
dalam pelaksanaan P3OPT dan rujukan proteksi.
e. TeMujudnya peran aktif dalam mendukung kegiatan pembangunan
tanaman pangan khususnya pencapaian dan pertumbuhan produksi
pangan nasional khususnya padi, jagung, kedelai dan ubi kayu pada
tahun 2015-2019.
Arah Kebijakan
Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian OPT secara
terpadu merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yang melekat pada tugas dan fungsi Direktorat Perlindungan
Tanaman dan BBPOPT. Kebiakan tersebut untuk mendukung Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk
mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.
Dukungan tersebul diharapkan dapat menjadi arah kebijakan untuk
meniamin terjadinya peningkatan produksj dan produktivitas pada taraf
tinggi, menguntungkan bagi petani dan aman terhadap lingkungan.
Strategi
Strategi Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta misi untuk mencapai visi yang
diinginkan yaitu :
a. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia yang
bergerak dalam bidang perlindungan tanaman.
11
6.
7.
I.AKN BAPOPT 2O1 5
b. Nleningkatkan kuantitas dan kualitas teknologi peramalan dan rulukan
proteksi tanaman Pangan.
c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi, komunikasi dan
diseminasi hasil peramalan dan ruiukan proteksi tanaman..
d. Menjalin dan meningkatkan kualitas kemitraan dalam rangka
mewujudkan hubungan sinergi antara kelembagaan perlindungan
tanaman pangan dan hortikultura di tingkat pusat dan daerah.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas, sumber daya manusia, dan
dana untuk pengembangan peramalan dan rujukan proteksi
Kegiatan BBPOPT
Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan BBPOPT berdasarkan tiga
Indikator Kinerja Kegiatan (lKK) yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja
(PK) Tahun 2015, yaitu :
1. Jumlah teknologi P3OPT dengan target 12 model.
Sasaran indikator kinerja kegiatan utama ini adalah tersusunnya I model
teknologi P3OPT pangan tingkat lapang dan 4 model tingkat semi
laboratorium. Dukungan indikator kinerja kegiatan ini adalah output
kegiatan Model Peramalan OPT, Operasional Pengelolaan Laboratorium
OPT dan Peralatan dan fasilitas kantor.
2. Jumlah informasi peramalan serangan OPT dengan target 48 informasi.
Sasaran indikator kinerja kegiatan utama ini adalah tersusun dan
tersebarnya 48 informasi peramalan serangan OPT selama Tahun 2015
yang terdiri dari 14 informasi OPT Padi, 14 OPT Jagung, 12 OPT Kedelai,
2 OPT Ubi kayu dan 6 OPT spesifik lokasi dari komoditi utama tanaman
pangan pada MK 2015 dan MH 2015/2016. Dukungan indikator kinerja
kegiatan ini adalah output kegiatan Rancangan kerja BBPOPT, Data dan
Informasi Ramalan Serangan OPT, Layanan Diseminasi lnformasi
P3OPT, Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan OPT, dan
Pelatihan P3OPT.
3. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P3OPT dengan target 24
provrngl.
Sasaran indikator kinerja kegiatan utama jni adalah diterapkannya
teknologi P3OPT di 24 provinsi, melalui pelaksanaan output kegiatan
U|KIN BAFOPT 2O1 5
Pengembangan dan Penerapan Peramalan OPT dan Produk Agens
Pengendali Hayati padaucair (isolat) yang diproduksi oleh BBPOPT pada
Tahun 2015.
C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Rencana Stratejik BBPOPT disusun dengan mengacu kepada Strateji Umum
Pembangunan Pertanian, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan Renstra Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan.
Selanjutnya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam
Renstra BBPOPT Tahun 2015-2019, disusun Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) dalam setiap periode pelaksanaan anggaran. Berdasarkan DIPA-
BBPOPT, RKT dirangkum menjadi 14 sasaran fisik output kegiatan yang ingin
dicapai (Tabel 3).
Tabel 3. Sasaran Output Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPTTahun 2015.
NoKegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/lndikator
OutoutSasaran
Fisik Satuan
1. Terlaksananya Rancangan Kerja BBPOPT 8 Rancangan
2. Terlaksananya Data dan InformasiRamalan Serangan OPT Pangan
48 Data
3. Terlaksananya Operasional LaboratoriumPengelolaan OPT
I Laboratorium
4. Terlaksananya Produk Agens PengendaliHayati (Padat)
3.500 Testube
5. Terlaksananya Produk Agens PengendaliHayati (Cair)
3.500 Test Tube
6. Terlaksananya Model Peramalan OPT 12 Model
7. Terlaksananya Layanan DiseminasiInformasi P3OPT
6 Paket
8. Terlaksananya Penerapan danPengembangan Peramalan OPT
24 Lokasi
9. Terlaksananya Pelatihan P3OPT 125 Orang
1A
LAruN ABP0PI 2O.I 5
No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/lndikatorOutout
SasaranFisik Satuan
10. Terlaksananya Administrasi PelaksanaaanKeoiatan
Bulan
11. Terlaksananya Laporan KegiatanPengembangan Peramalan Serangan OPT
51 Laporan
Terlaksananya Layanan Perkantoran Bulan
Terlaksananya Pengadaan Peralatan danFasilitas Perkantoran
580 Unit
14. Terlaksananya Pengadaan, Pemeliharaandan Perbaiakan Gedung dan Bangunan
2.197 M2
D. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kesepakatan
kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja
dimaksud adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) yang merupakan serangkaian dokumen perencanaan dan
mempunyai keterkaitan sangat erat dengan Renstra, Rencana Kerja (Renja),
Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan DIPA yang telah disusun sebelumnya.
Perjanjian Kinerja digunakan sebagai ukuran dalam menilai tingkat capaian
sasaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT secara efektif,
efisien, akuntabel, dan terukur, serta berorientasi pada keluaran (output) dan
hasil (oufcome).
Perjanjian Kinerja BBPOPT Tahun 2015 telah ditandatangani Kepala Balai
dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan pada N4aret 2015
di Jakarta (Lampiran 2).
Daiam rangka mendukung tercapainya sasaran kinerja BBPOPT, sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) maka seluruh pegawai BBPOPT telah menyusun SKP 2015.
Secara berjenjang SKP Kepala Balai Besar Peramalan OPT dijabarkan
menjadi SKP pejabat Eselon lll (Kepala Bagian/Kepala Bidang), SKP pejabat
Eselon lll dijabarkan menjadi SKP Pejabat Eselon lV (Kepala
11
r 0N aamPT 2015
subbagian/Kepala Seksi).Tugas Eselon lV yang dituangkan dalam SKP
Eselon lV dijabarkan menjadi SKP pejabat Fungsional Umum yang berada
dibawah binaannya, sedangkan untuk Pejabal Fungsional Khusus (POPT)
SKP disusun dengan merujuk kepada uraian tugas jabatan tungsional POPT
yang disesuaikan dengan tugas, fungsi, visi, misi dan sasaran kinerja
BBPOPT.
16
BALAI BESAR PERAMALAN OPT IATISARI. KARAWANG
t-lu$N BBFOPT 2016
BAB III, AKUNTABILITAS KINERJA
Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja dikelompokan
berdasarkan penilaian capaian melalui metode scorrhg dengan kategori;
1. Sangat berhasil: realisasi >100% dari target,
2. Berhasil: realisasi 80-100% daritarget,
3. Cukup berhasil: realisasi 60-790/o daritarget, dan
4. Kurang berhaail: realisasi <60% daritarget.
Panilaian capaian sasaran kinerja BBPOPT Tahun 2015 dilakukan dengan
membandingkan realisasi masing-masing IKK terhadap target yang telah
ditetapkan pada PK 2015. Standar pengukuran untuk masing-masing IKK
sebagai berikut:
'1. Realisasi indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur
berdasarkan kumulatif iumlah teknologi P3OPT 0enis
OPT/komoditi/model) yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif
teknologi yang didapat sebelumnya. Selain itu dapat dievaluasi
berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT yang baru.
2. Realisasi indikator kinerja penyebaran informasi peramalan serangan OPT
diukur berdasarkan jumlah informasi prakiraan serangan oFT hasil
perkalian jumlah jenis OPT, komoditas dan musim ianam yang disebarkan
ke "slake holdel dalam kurun waktu Tahun 2015 baik melalui media
cetak, media elektronik dan bimbingan teknivworkshop/pelatihan/seminar.
3. Realisasi indikator kinerja penerapan teknologi P3OPT diukur
berdasarkan penambahan jumlah provinsi yang menerapkan teknologi
P3OPT atau semakin banyak provinsi yang menerapkan dan
menindaklanjuti informasi peramalan OPT.
capaian Kinerja Organisasi
'1. Capaian Kinerja Tahun 2015
Capaian kinerja BBPOPT berdasarkan tiga IKK uiama pada Tahun 2015
mencapai 101,19% dari targst yang ditetapkan pada PK 2015 dan Renstra
atau masuk kriteria "Sangat Berhasil". Tingginya capaian Tahun 2015
dipengaruhi oleh jumlah iniormasi peramalan serangan OPT yang
1€
A.
B.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARA\IJANG
U|K|N aBmPr 2015
disebarkan dengan capaian 102,08% (Tabel 4). Capaian kinerja Tahun
2015 lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2014
yang mencapai 105,56%. Rendahnya perbandingan capaian kinerja
Tahun 20'15 dengan 2014 disebabkan adanya perbedaan metode
penghitungan, kinerja yang diharapkan dan standar indokator pada
periode Renstra 2009-2014 dengan Renstra 2015-2019.
Tabel4. Capaian Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan Tahun 2015.
Capaian kinerja masing-masing indikator kegiatan utama secara rinci
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian Jumlah Teknologi P3OPT.
Capaian jumlah teknologi P3OPT yang dikembangkan pada Tahun
2015 masuk kriteria'Berhasil" dapat terlaksana 100% dari target 12
model, yang terdiri dari teknologi Padi 8 model, Jagung 2 model,
Kedelai 2 model. Dukungan keberhasilan IKK utama ini meliputi 3
output kegiatan, yaitu:
- Model Peramalan OPT dengan total pagu anggaran Rp.
378.000.000,-, yang terdiri dari komponen kegiatan kajiterap
pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapangan dan semi
laboratorium, workshop finalisasi hasil pengembangan teknologi
P3OPT pangan.
NO lrdikator (inerla Kegiatan (lKK) Satuan
TA MI4 TA 20$
lvoll
Rea [a5iTaqet
knstn
lVoll
TaqetP(
{vo }
Reaisasl
{Voll
% hoaianthdo
v0l %
Target
20$
Renttra
20$.
20$
llmlah hknologi pe]]ganatan,
)effia an dal] pengendalia|]oPTMode 8 1S,00 12 I2 t2 100,00 100,00
umlah infomasl perama an
enngaf0PTlnfor|l]asi 54 58 107,41 48 43 49 102,08 10108
unlah provinii yang ne|]erapkan
pmmalan0PTProvinsl 28 79 103,v 24 24 24 1m,00 100,00
]UMLAH 90 $ 1$,56 84 84 85 101,19 10t,tg
[A(|N BSFIIPT 2015
- Operasional laboratorium pengelolaan OPT dengan total pagu
anggaran Rp. 237.500.000,-, yang terdiri dari pengeloaan
Laboratorium Entomologi, PCR, Trichogramma, Fitopatologi,
Rumah Kaca, Kebun Percobaan, dan Kebun koleksi, serta
operasional penyusunan Pesf /lsl oPT pangan.
- Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan pagu anggaran Rp.
1.034-000.000,-, yang terdiri dari pengadaan peralatan
laboratorium dan peralatan/fasilitas perkantoran.
Teknologi P3OPT yang dihasilkan dari IKK ini pada Tahun 2015
adalah sebagai berikut'l) Korelasi Populasi Wereng Batang Coklat Terhadap
Perkembangan Penyakit Kerdil Rumput Tipe 2 di Lapangan.
Teknologi yang dihasilkan adalah:
a) Terdeteksinya gejala visual penyakit kerdil rumput tipe 2 pada
tanaman muda (2 MST);
b) Diketahuinya 3 pola hubungan antara populasi WBC dengan
perkembangan penyakit kerdil rumput tipe 2 di lapangan yaitu:
(1) WBC berpengaruh pada perkembangan penyakit kerdil
rumput tipe 2 sampai pada umur 4 mst; (2) berpengaruh pada 6
mst, dan (3) tidak berpengaruh pada perkembangan penyakit
kerdil rumout tioe 2.
2) Pengaruh lklim Terhadap Serangan Penggerek Batang Padi
dalam Rangka Pengembangan Model Peramalan Penggerek
Batang Padi. Teknologi yang dihasilkan adalah peramalan
intensitas serangan PBP dengan nilai koeisien determinasi
dengan kontribusi sebesar 63% di Subang dan 59% di
Purwakarta. Model prediksi intensitas serangan PBP di :
a) Subang:
Y1t.z) = 0,5515 (Y) - 0,02929 (X) + 1,2076
cL=0,38 R2=0.63 N=24 Sig-F = O,OOO
b) PuMakarta:
Y6.r1 = 0,6505 (Yt) - 0,0494 (X) + 2,009
1a
EALAI BESAR PERA!,/IALAN APT.!ATISARI, KARAWANG
uxfi aBPoPT 2016
CL=0,73 R2=0,59 N=24 Sis-F = o,0Oo
Dimana;
X ; Suhu udara ("C)
Y ; Intensitas serangan PBP (%)
t ; Periode (minggu)
3) Pengembangan Model Peramalan Penyakit Blas Pada Tanaman
Padi. Teknologi yang dihasilkan adalah peramalan intensitas
serangan penyakit blas menggunakan metode sMcE dengan nilai
ekuivalen sebesar 72,60/o dan dengan metode regresi prediksi
intensitas serangan maximum
a) Hasil teknologi dengan metode SMCE:
Koefisien kerawanan serangan penyakit blas dengan kategori
tinggi (0,88 dan 0,73); kategori sedang (0,57 dan 0,42); dan
kategori rendah (0,26)
b) Model Peramalan dengan persamaan regresi:
Log (Y+1) = 0,8146 + Log (X+1); R2; 0,61 Sig-F: 4,47x10-05
Dimana:
Y ; Intensitas serangan blas maksimum pada 7 MST
X ; lntensitas serangan blas pada umur 4 MST
4) Model Peramalan Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai.Teknologi
yang dihasilkan adalah:
Model peramalan populasi B. fabaci Gennadius dengan
perkembangan Intensitas serangan SMV (Soybean Mozaic Virus)
adalah:
Y1t*zy = 0.844 log(x) - 1,791 :R2 = 0,593; N = 77; Sig = 0,000;
Dimana
Y ; rata-rata intensitas serangan SMV (persen)
X ; rata-rata populasi B. fabacl (ekor/pohon).
5) Pengembangan Model Peramalan Penyakit Bulai Pada Tanaman
Jagung. Teknologi yang dihasilkan adalah:
a) Model peramalan intensiias serangan penyakit bulai pada
jagung (Y) dari kepadatan spora (X) dengan rumus :
Yr*zr = 0,310(X + 0,5\ + 14.632
19
JALAl 8I S4P PfRA'/'ALAN ODT IATISAR' (AAAWA\G
uruN BaPOPT 201 5
(R2= 0,612 P = 0,000 CL = 0,368)
Dengan Y: Intensitas serangan penyakit bulai (%)
X : Kepadatan spora (uniucmz)
t : Periode (MST)
b) Model peramalan intensitas serangan penyakit bulai pada
jagung (Y) dari faktor kelembaban (X) dengan rumus sebagai
berikut :
Y6*21 = 0,601(\ + 0,5) - 0,416
(R2 = 0, 729 P = 0,000 CL = 0,350)
Dengan
Y : lntensitas serangan penyakit bulai (o/o)
X : Kelembaban (o/o)
T : Periode (MST)
Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri Tanaman Padi Skala
Luas. Teknologi yang dihasilkan adalah terciptanya 1 (satu) sistem
pengendalian terpadu yang dapat menekan intensitas serangan
penyakit HDB sebesar 66,36 % dan menekan kehilangan hasil
6,81%. Teknologi pengendalian yang dihasilkan disajikan dalam
bentuk Rakitan Sistem Pengendalian HDB Terpadu.
Pengendalian Penggerek Batang Padi Skala Luas.Teknologi yang
dihasilkan adalah terciptanya 1 (satu) sistem pengendalian
terpadu yang dapat menekan intensitas serangan PBP sebesar
82,76%; menurunkan kehilangan hasil sebesar 8,23 %;
meningkatkan tingkat parasitasi sebesar 29,48%; meningkatkan
Beneft Cost (BC) ratio sebesar 0,87. Teknologi pengendalian
yang dihasilkan disajikan dalam bentuk Rakitan Sistem
Pengendalian PBP Terpadu.
Pengendalian Wereng Batang Coklat Skala Luas. Teknologi yang
dihasilkan adalah terciptanya 1 (satu) sistem pengendalian
terpadu yang dapat menekan populasi WBC sebesar 82,54% dan
mengurangi frekuensi penyemprotan pestisida sebesar 71,43ol0.
Teknologi pengendalian yang dihasilkan disajikan dalam bentuk
Rakitan Sistem Pengendalian WBC Terpadu.
20
o,
7)
8)
BALAI BESAR PERAMALAN APT JAT|SARI, KARAWANG
)NVMVAV) lAVStlVl ldo NV.1VWV\1d AVSTS lvlvg
JZ
elel I eorH(rnu/lf
a/'^el) ueqnlSVMg|' uedul
IV u UV usselali?A !uotoy
snlPls
'(ueLle1 Ie6V = IV 'uEueU
= U 'uBNaU lpOV = UV'uelueu lp6ues = US) lElIoC6uEeg oueJaM ruopy depeqrol lp€d sBlslJen r$lesu 9laqBf
lnlueq rBoeqes laqE Eppd u"llrduelp
6up^ ruolo) BdeJaqaq Uep sqaue^ edaaqaq lsIBaJ qelsp8
uel[seqrp 6uBI !6oloula1 9loz unqel ]sef llnE epo]ey{ Inlelaw
lBDloC ouBle8 6uereM depeqraf rped selsupn uBupqelay rtn (ot
eqz'zl loJluo)
r.l.rBEf "orH
9L'LZ uElusu lEbues Inq6 r, uElueu
ueluau lBDuas l
elt Lz loJluoy
sIouv aduV
qz6 9z uelueu leoues nqzIe, u"qPl
rez 9, ueluou l
e86 82 lorluo)
6ueraqrC
qt9 08 uBlugu leoues tnq9t ee u€lueu l€DV nlce! 69 uElueu I
I!SPHue6uPlrqe) usr!€uB1!sleau edIoled sPlauBn
'rJslleg un"crElr^"H lryplusd sd4oled depewal lped selauen rs)ieau 9loqal
:lnlueq reoeqos loqel eped UB)l|lduellp 6ue^ lltn uep'nl 'lll
sd0olsd lJaDleq un?p rpl'^pq lr)ielued dpppqJal splauE^ edeJeqaq
rsleal qelepe uplllsEr]rp 6ue^ rooloulef uelleg uneo Jpl\ BH
trle{ued leqDlv lrspH upouplrqa) uep rped se}euen ueueqelo) tfn (6
I roz rdodas Nuvl
1AKIN BBPoPT 2O.I 5
Koloni VarietasStatus
SR AR R AT
Ampek Anqke
Ciheranq
Mekonooa
Sintanur
lR-64Ciqeulis
InDari 10
TNI 1
Hioa Jatim 3
tR 42
Cisadane
Cilamava Muncul
Subang (JawaBarat)
HiDa Jatim 3
Ciherano
tR-64,
Inpari-10
WAB
Hioa 6 Jete
AmDek Anoke
InDari 13
lR42
Cisadane.
Cilamava muncul
TNI
Mekonqqa
Sintanur
11) Uji Efektifitas Beberapa Pestlsida Nabati dan Agens Hayati dalam
Menekan Penyakit Hawar Daun Jagung. Teknologi pengendalian
yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah aplikasi Lengkuas dengan
dosis 50 gr/liter pada periode umur tanaman 2-8 MST mampu
22
BALAI EESAR PERAMALAN OPI JATISARi, KARAi4/ANG
IAI(|N BAPOFT 2O1 6
menekan perkembangan penyakit hawar daun jagung sebesar
62,5% dibandingkan dengan kontrol pada 3 MST.
12) Pengendalian Penyakit Virus Pada Tanaman Kedelai. Teknologi
yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah aplikasi Daun Sereh
dengan dosis 100 gr/iter pada umur tanaman 2 MST sampai
panen mampu menekan penyakit virus pada tanaman kedelai
sebesar 65,6%.
b. Capaian Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT.
Capaian jumlah informasi ramalan serangan OPT yang telah
disebarkan selama Tahun 2015 mencapai kategori "Sangat Berhasil"
dengan realisasi 49 informasi atau '1o2,08o/o dari target 48 informasi,
yang diukur berdasarkan jumlah jenis OPT, komoditi dan frekuensi
musim tanam dalam setahun.
Informasi peramalan serangan OPT utama padi, jagung, kedelai,
aneka kacang dan umbi telah sampaikan secara rutin kepada instansi
terkait baik di pusat maupun daerah sebagai acuan dalam menyusun
perencanaan upaya-upaya pengendalian oPT di lapangan. Dukungan
keberhasilan indikator kegiatan utama ini terdiri dari 5 output kegiatan,
yaitu:
- Rancangan Kerja BBPOPT dengan pagu anggaran Rp.
691.655.000,- yang di dalamnya komponen kegiatan Pertemuaan
Rumusan Peramalan OPT.
- Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT dengan pagu
anggaran Rp. 639.000.000,- yang meliputi komponen kegiatan Datia
dan informasi peramalan serangan OPT padi, jagung, kedelai,
aneka umbi dan kacang dengan aktivitas pengamatan keadaan
lapang OPT dan bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT.
- Layanan diseminasi informasi P3OPT dengan pagu anggaran Rp.
596.000.000,- yang meliputi komponen dan aktivitas kegiatan
pameran pembangunan pertanian (diseminasi informasi P3OPT),
layanan bahan publikasi cetak (majalahijurnal, leaflet, poster dan
brosur), pengembangan perpustakaan BBPOPT, website BBPOPT
(diseminasi informasi P3OPT melaluai website), dan SMs based
23
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAKN BAPOPI 2O1 5
server (diseminasi iformasi P3OPT melalui SMS Based Server),
dan siaran radio dan televisi (diseminasi informasi P3OPT melalui
Radio dan Televisi).
- Pelatihan P3OPT dengan pagu anggaran Rp. 514.500.000,- yang
meliputi pelatihan P3OPT bagi SDM luar BBPOPT yang
dikhususkan bagi petugas THL-TB-POPT-PHP dari seluruh
Indonesia, pelatihan P3OPT Tanaman Pangan bagi SDM BBPOPT,
dan workshop pengembangan P3OPT pangan.
- Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan OPT dengan pagu
anggaran Rp. 302.000.000,- yang di dalamnya terdapat aktivitas
Pertemuan Evaluasi Peramalan OPT Pangan.
lnformasi prakiraan serangan OPT disebarkan melalui media cetak,
media elektronik dan bimbingan teknis. Penyebaran informasi dengan
media cetak disajikan pada Buku Prakiraan dan Evaluasi Serangan
OPT yang diterbitkan 2 kali dalam setahun, Majalah BBPOPT yang
diterbitkan 2 kali dalam setahun, Leaftlet, Poster dan Brosur, serta
melalui media cetak lain yang dibuat oleh instansi terkait. lnformasi
dengan media elektronik disajikan melalui website BBPOPT, siaran
radio, dan televisi. Informasi peramalan juga disampaikan melalui
bimbingan teknis kepada petani dan petugas yang dilakukan secara
langsung di lapangan atau pada acara pameran/ pertemuanl rapatJ
lokakarya yang diselenggarakan oleh BBPOPT atau instansi terkait
baik di pusat maupun daerah. Capaian indikator penyebaran informasi
prakiraan serangan OPT menurut komoditi padi, jagung, kedelai dan
umbi-umbian dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Informasi prakiraan serangan OPT padi secara nasional telah
dirumuskan dan dievaluasi 7 OPT utama (Penggerek batang,
Wereng coklat, Tikus, Tungro, Blas, BLB, dan Ulat Grayak) untuk
musim tanam 2015 dan 201512016. Berdasarkan hasil kegiatan
pendukung pengamatan keadaan lapang OPT padi selama Tahun
2015, disamping OPT utama juga telah ditemukan dan informasi
prakiraan serangan 3 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan
perhatian yaitu hama penyakit Bercak Coklat Cercospora sp.,
21
I AKIN BBPIOPT 2O1 5
Kerdil Hampa, dan Busuk Pelepah Sarocladium sp. Iniensitas
serangan yang cukup tinggi untuk ketiga penyakit tersebut adalah
Bercak Coklat Cercospora sp. ditemukan di Provinsi Aceh,
Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah; Kerdil Hampa di Aceh,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur; Busuk Pelepah
Sarocladium sp. di Jawa Barat.
Hasil prakiraan OPT spesifk lokasi diinformasikan secara khusus
dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total
informasi prakiraan serangan OPT padi 17 informasi atau
121,43% dati target 14 data informasi yang terdiri dari 14
informasi prakiraan serangan OPT utama padi dan 3 informasi
prakiraan serangan OPT spesifik lokasi.
Informasi prakiraan serangan OPT jagung secara nasional telah
dirumuskan dan dievaluasi 7 OPT utama jagung (Lalat bibit,
Penggerek batang, Bulai, Tikus, Penggerek tongkol, Ulat grayak,
dan Hawar Daun Jagung) musim tanam 2015 dan 201512016.
Berdasarkan hasil kegiatan pendukung pengamatan keadaan
lapang OPT jagung, disamping OPT utama juga telah ditemukan 3
OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama
Wereng Jagung, Belalang, dan Karat Daun. Wereng jagung
ditemukan di Provinsi Gorontalo, Belalang di Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur, dan Karat daun di Lampung, Jawa Barat
dan Jawa Timur. Hasil temuan OPT di lapangan telah disusun
prakiraan serangan spesifik lokasi dan diinformasikan secara
khusus dalam benluk rekomendasi dan saran tindak kepada
daerah. Total informasi prakiraan serangan OPT jagung 17
informasi atau 12'l,43o/o dati target 14 data informasi yang terdiri
dari 14 informasi prakiraan serangan OPT utama jagung dan 3
informasi prakiraan serangan OPT spesifik lokasi.
Informasi prakiraan serangan OPT kedelai secara nasional telah
dirumuskan dan dievaluasi 6 OPT utama (Penggerek polong, Lalat
kacang, Ulat grayak, Tikus, Penggulung daun, dan Ulat jengkal)
untuk musim tanam 2015 dan 201512016. Berdasarkan hasil
25
2)
1AKIN BBBOPT 2OI5
pengamatan lapang OPT kedelai, disamping OPT utama juga
telah ditemukan 1 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan
perhatian yaitu hama Perusak polong Heliofis sp., ditemukan di
Provinsi Lampung, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil temuan
OPT di lapangan telah disusun prakiraan serangan spesifrk lokasi
yang disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan
saran tindak kepada daerah. Total informasi prakiraan serangan
OPT kedelai 13 data informasi atau 108,33% dari target 12 data
informasi, yang terdiri dari 12 informasi prakiraan serangan OPT
utama kedelai dan 1 data informasi prakiraan serangan OPT
spesifik lokasi.
4) Informasi prakiraan serangan OPT aneka umbi secara nasional
telah dirumuskan dan dievaluasi 1 OPT utama Ubi Kayu (Tungau
Merah Ubi Kayu) untuk musim tanam 2015 dan 201512016. fotal
informasi prakiraan serangan OPT umbi-umbian 2 informasi yang
disamDaikan oada awal musim tanam 2015 dan 201512016.
c. Capaian Jumlah Provinsi yang Menerapkan Teknologi Pengamatan,
Peramalan dan Pengendalian OPT
Indikator kegiatan utama penerapan P3OPT diukur berdasarkan
jumlah provinsi yang telah menerapkan teknologi P3OPT spesifik
lokasi yang dikembangkan masing-masing provinsi atas bimbingan
BBPOPT. Teknologi yang dikembangkan dan diterapkan daerah
adalah teknologi peramalan dan pengendalian spesifik lokasi,
peningkatan kinerja tahunan diukur berdasarkan peningkatkan jumlah
teknologi spesifk lokasi yang diterapkan provinsi. Pada Tahun 2015
capaian kinerja kegiatan ini 100% atau masuk kategori "Berhasil'
diterapkan di 24 provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Dl Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Suiawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat
(Lampiran 3).
26
IAKN ABBOPT 201 5
Dukungan indikator kinerja kegiatan utama ini terdiri dari 3 output
kegiatan, yaitu:
- Penerapan dan pengembangan peramalan OPT dengan pagu
anggaran Rp. 313.500.000,-, yang meliputi bimbingan
pengembangan dan penerapan peramalan OPT pangan spesifik
lokasi tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
- Produk agens pengendali hayati padat dengan pagu anggaran Rp.
79.002.000,-, berupa perbanyakan agens pengendali hayati padat
dan pemeliharaan isolat.
- Produk agens pengendali hayati cair dengan pagu anggaran Rp.
84.000.000,-, berupa perbanyakan agens pengendali hayati cair
dan pemeliharaan isolat.
Kinerja kegiatan utama Tahun 2015 dapat tercapai karena adanya
dukungan manajemen kegiatan, yaitu;
- Layanan perkantoran yang meliputi komponen kegiatan pembayaran
gaji dan tunjangan, serta layanan perkantoran lainnya (langganan
listrik, telepon dll).
- Rancangan kerja BBPOPT yang meliputi komponen kegiatan
penyusunan rencana anggaran, rencana kerja, petunjuk pelaksanaan
kegiatan, rencana kerja akrediiasi, dan rumusan peramalan OPT.
- Administrasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi kegiatan penyusunan
dokumen administrasi pengelolaan keuangan Satker, pembbkalan dan
apresiasi keuangan, SAI dll., dan peningkatan kemampuan SDM
(Kepegawaian, Ketatausahaan dan Pengelolaan BMN).
- Laporan kegiatan pengembangan peramalam serangan OPT yang
meliputi komponen kegiatan laporan hasil pemantauan dan evaluasi
mutu Laboratorium PHP dan AH, laporan hasil pemantauan dan
evaluasi kegiatan lapang BBPOPT, laporan SPl, Iaporan bulanan,
tahunan dan laporan kinerja instansi pemerintah BBPOPT dan
pertemuan evaluasi peramalan OPT pangan.
U|KN AAPOPT 20t 5
Realisasi Anggaran
Pada Tahun 2015 BBPOPT mengelola APBN setelah revisi sebesar Rp.
13.184.280.000,- untuk kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan
OPT. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker BBPOPT dengan rincian
realisasi anggaran per output kegiatan pada Tabel 7.
Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPTTahUn 2015 sampai dengan 31
Desember 2015 dapat terealisasi Rp. '1 2.690.900.850,- atau 96,26%
(Lampiran 4). Realisasi anggaran berdasarkan pengelompokan jenis
belanja adalah sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai yang meliputj pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp. 5.745.919.000,- (43,58% dari total pagu anggaran BBPOPT),
dengan realisasi Rp. 5.403.312.209,- atau 94,04% dari pagu.
b. Belanja Barang, sebesar Rp.5.218.236.000,- (39,58% dari total pagu
anggaran BBPOPT) dengan realisasi Rp. 5.085.810.441,- atau 97,460/0.
c. Belanja Modal yang meliputi pangadaan peralatan dan fasilitas kantor
serta pengembangan dan pemeliharaan gedung/banguan sebesar Rp.
2.220.125.000,- (16,840/0 dati total pagu anggaran BBPOPT) dengan
realisasi Rp. .2.201.778.200,- atau 99,17%.
Realisasi anggaran tertinggi diperoleh output kegiatan Operasional
Laboratorium Rp. 237.354.186,- atau 99,940/0 dari pagu Rp. 237.500.000,.
Sedangkan realisasi anggaran yang terendah Rp 812.363.880,- atau
93,37o/o dari pagu Rp. 870.080.000,- yang terjadi pada kompnen kegiatan
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran pada output
kegiatan Layanan Perkantoran. Rendahnya realasasi anggaran pada
komponen kegiatan ini disebabkan adanya etisiensi anggaran langganan
listrik dengan adanya kebijakan pimpinan dalam penggunaan pendingin
ruangan (AC).
Realisasi serapan Anggaran Tahun 2015 lebih tinggi jika dibandingkan
dengan realisasi serapan anggaran Tahun 2014.
2a
uruN EamPr 2015
Tabel 7. Realisasi Anggaran Kegiatan Pengembangan PeramalanSerangan OPT TA. 2015.
2g
NoKegiatan/ Sub
Keglatanru raian/lndikator0uiput
Anggaran (Rp.) REallsasi(Rp.)Reslisasi
fkl
1. Rancangan Kerja BBPOPT 69'1.655.000 681.592,450 98,55
2. Data dan Informasi Ramalan
Serangan oPT Pangan682.200.000 680,030,648 99,68
3. Operasional Laboratorium
Pengelolaan OPT
237,500,000 27.354.186 99,94
4. Produk Agens Pengendali
Hayati (Padat)79.002.000 78.935.700 oo 09
5. Produk Agens Pengendali
Hayati (Cair)84.000.000 83.901.100 oo ca
6. l/odel Peramalan OPT 334.800.000 317.551.300 94,85
7. Layanan Diseminasi
lnformasi P3OPT
596,000.000 570.220.700 95,67
8. Penerapan danPengembangan Peramalan
OPT
312.771.500 oo 77
9. Pelatihan P3OPT 514,500.000 50s.609.600 98,27
'10. Administrasi Pelaksanaaan
Kegiatan
512.999.000 509,446,527 99,31
11. Laporan Kegiatan
Pengembangan Peramalan
Serangan oPT
302.000.000 296.032.850 98,02
12. Layanan Ped(antoran 6.615.999.000 6.2'15.676.089 93,94
13. Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
1,034.000.000 1.024.026.700 99,04
14. Pengadaan, Pemeliharaan
dan Perbsiakan Gedung dan
Bangunan
't.186.125.000 1.177.751.500 99,29
JUMLAH 13.184.280.000 12.690.900.850 96,26
BALAI BESAR PERAMALAN OPf JATISARI, KARAWANG
IAK|N BAPOPT 2OI 5
3. Permasalahan dan Tindaklanjut
a. Permasalahan
Perkembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian
OPT di dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Khususnya dalam pengembangan model peramalan OPT
membutuhkan pengetahuan dan kemanpuan multidisiplin, selain
pengetahuan tentang OPT juga memerlukan pengetahuan biologi,
ekologi, statistik, modeling, klimatologi, dan faktor-faktor Iain yang
berpengaruh secara kausal terhadap perkembangan OPT. Tuntutan
kinerja mendatang yang lebih berat dalam menghadapi
kecenderungan global yang terjadi saat ini memerlukan SDM yang
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah dan
bekerja kolaboratif, serta pemanfaatan sistem informasi. Tantangan
agronomis atau tantangan pada fase kegiatan on-farm yang dominan
bersifat teknis, maka solusi inovatifnya adalah menyediakan teknologi
yang relevan secara teknis dan layak secara ekonomi. Sesuai dengan
kondisi tersebut di atas, maka permasalahan yang dihadapi dalam
upaya pencapaian sasaran kinerja kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan OPT selama tahun 2015 dan ke depan antara
lain sebagai berikut:
1) Aspek Sumber Daya Manusia
- Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) khususnya dalam pengembangan peramalan
OPT dan teknologi informasi sesuai dengan kompetensi yang
diperlukan.
- Penempatan tenaga kerja baik di pusat maupun daerah belum
sepenuhnya sesuai dengan keahlian dan bidang tugasnya.
- Sering terjadi mutasi/alih tugas pegawai yang menangani
pengelolaan dan analisis data terutama di daerah, khususnya
yang telah memperoleh pelatihan dan bimbingan peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT.
30
I.AKIN BBMPT 2O1 6
- Semakin berkurangnya kuantiias dan minat SDM dalam bidang
perlindungan tanaman, khususnya dalam pengembangan
teknologi peramalan OPT.
Aspek Pembiayaan
- Masih rendahnya anggaran belanja barang untuk mendukung
biaya kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi
peramalan, pengamatan dan pengendalian serta sistem
informasi.
- lvlasih rendahnya anggaran belanja modal untuk mendukung
Jasilitas kegiatan pengembangan teknologi dan sistem
informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian serta
sistem informasi.
- Masih kurang tepatnya penyusunan rencana anggaran yang
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
- Adanya revisi anggaran yang menghambat jalannya
pelaksanaan kegiatan.
Aspek Fasilitas Kerja
- Kurang sesuainya kondisi ruang laboratorium dalam menunjang
pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan,
pengamatan dan pengendalian serta sistem informasi.
- Kurangnya kelengkapan alat yang menunjang pengembangan
teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan
pengendalian serta sistem informasi.
- Masih sulitnya memperoleh beberapa bahan laboratorium
dalam menunjang pengembangan teknologi dan sistem
informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian serta
sistem informasi.
Aspek Kerjasama
- Belum optimumnya kerjasama dengan peneliti dan perguruan
tinggi dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan
dan pengendalian OPT.
- Belum adanya kerjasama pengembangan dan penerapan
peramalan oPT dengan organisasi internasional.
31
2)
4)
IAKN BAMPT 2O1 5
- Masih rendahnya pemahaman dan pemanfaatan informasi
peramalan OPT sebagai dasar pengambilan keputusan dan
perencanaan agroekosistem.
- Masih rendahnya dukungan instansi terkait dalam
memanfaatan teknologi peramalan, pengamatan dan
pengendalian OPT yang telah dihasilkan BBPOPT.
b. Upaya Tindak Lanjut
Upaya tindaklanjut yang telah dan perlu terus dilakukan dalam upaya
perbaikan pelaksanaan kegiatan ke depan antara lain:
1) Aspek Sumber Daya Manusia
- Mengajukan tambahan SDM yang kompeten dalam
pengembangan peramalan OPT dan teknologi infcrmasi.
- Meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan SDM
mglalui pendidikan formal, pelatihan, magang dan sarana
pendidikan lainnya.
- Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian dan
bidang tugasnya.
- Mengusulkan adanya regulasi yang mengatur tentang
muiasi/alih tugas pegawai yang menanganj pengelolaan dan
analisis data terutama di daerah, khususnya yang telah
memperoleh pelatihan dan bimbingan peramalan, pengamatan
dan pengendalian OPT.
2) Aspek Pembiayaan
- Mengusulkan tambahan anggaran belanja barang untuk
mendukung biaya kegiatan pengembangan teknologi
peramalan, pengamatian dan pengendalian serta sistem
informasi.
- Mengusulkan tambahan anggaran belanja modal untuk
mendukung fasilitas kegiatan pengembangan teknologi
peramalan, pengamatan dan pengendalian serta sistem
informasi.
32
EAI AI BISAR PTRAMAIAN OP. JAIISAR| KARAWANG
LAKN ABFOPI 2015
- Menyusun rencana anggaran yang sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan kegiatan berdasarkan usulan dari pelaksana
kegiatan.
Aspek Fasilitas Kerja
- Meningkatkan fasilitas ruang laboratorium yang sesuai dengan
kebutuhan teknis pengembangan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian serta sistem iniormasi.
- Mengajukan pengadaan alat kegiatan teknis yang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian serta sistem informasi.
- Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan penyedia bahan
laboratorium agar dapat memperoleh bahan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan.
Aspek Kerjasama
- Meningkatkan kerjasama dengan peneliti dan perguruan tinggi
dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan
pengendalian OPT.
- Merintis kerjasama pengembangan dan penerapan peramalan
oPT dengan organisasi yang membidangi peramalan oPT
negara lain yang lebih maju.
- Meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan informasi
peramalan OPT sebagai dasar pengambilan kepulusan dan
perencanaan agroekosistem melalui kegiatan pelatihan,
pertemuan dan publikasi informas..
- Meningkatkan dukungan instansi terkait dalam memanfaatan
teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT yang
telah dihasilkan BBPOPT melalui koordinasi dan sosialisasi.
33
3)
4)
BALAI BESAR PERAMAiAN OPf JATISARI, KARAWANG
IAK|N ABFOPT 2OI 5
BAB IV. PENUTUP
Capaian kinerja BBPOPT Tahun 2015 sangat berhasil dengan dukungan
anggaran kegiaian Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang efisien berkat
peran aktif pimpinan, pejabat dan seluruh jajaran pegawai yang telah memegang
komitmen untuk merealisasikan target secara konsisten dan berkesinambungan.
A. Simpulan
a. Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (lKK) Tahun
2015 memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 101,19%
atau'Sangat Berhasil" menurut kriteria ukuran keberhasilan pencapaian
sasaran kinerja, baik dibandingkan dengan target PK maupun Renstra.
b. Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPT Tahun 2015 dapat terealisasi
Rp. 12.690.900.850,- atau 96,26% dari pagu anggaran setelah revisi Rp.
13.184.280.000,-, terdapat efisiensi anggaran sebesar 3,74%.
B. Rekomendasi
Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi BBPOPT dapat dilakukan antara lain melalui:
a. Mrencanakan program dan kegiatan lebih terarah, efisien dan efektif serla
antisipatil sehingga dalam pelaksanaanya tidak mengalami masalah.
b. Meningkatkan kerjasama pengembangan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT dengan seluruh "sfake holdelr''
BBPOPT baik di ousat mauoun daerah.
c. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan SDM melalui
pendidikan formal, pelatihan, magang dan sarana pendidikan lainnya.
31
BALAI BESAR PERAMALAN API JATISARI, KARAWANG
rArcN EAmPr 20t 5
TLampiran 1. Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dan Jabatan Fungsional
POPT pada Tahun 2015.
No. Nama/NlPKenaikan Pangkat /
Jabatan KeKeterangan
A Kenaikan Pangkaucol Periode Aptil 2015:
1 h. Mustaghfirin
1962090'11989031002
Pembina/lV,a KP Pilihan
2. Carwika, S. TP.
19751205200501 1001
Penata/lll.c KP Reguler
3. Yoshi Futaki, S.lP.
198306082011011011
Penata lvluda Tk. l/ lll.b KP Regulel
4. Siyam
1967 02022002121001
Pengatur Timgkat l/ ll.d KP Reguler
5. Nurpiah
1971111020021n001
Pengatur Timgkat l/ Il.d KP Reguler
6, Mira Sahara
1 97505092000032001
Penata liluda/ lll.a KP Penyesuaianljasah
7. Wawan Gunawan
196408261999031001
Penata Muda/ lll.a KP Penyesuaian
ljasah
8. Ita Sumirta
19630727'1999031001
Penata Mudai Ill.a KP Penyesuaianljasah
9. Umi Kulsum, SP
1985050620091 22005
Penata Muda Tk. l/ lll.b KP Reguler
10. Sudarti, SP
197 412282009122001
Penala Muda Tk. l/ lll.b KP Fungsional
11. ldah Faridah, SP
1 978040420091 22003
Penata Muda Tk. l/ lll.b KP Fungsional
12. Berry Budhiarsa Agustina,S.P.
197908182009121003
Penata Muda Tk. l/ lll.b KP Fungsional
tJ, Dewi NiMati, SP
198308222009122002
Penata Muda Tk. I/ lll.b KP Fungsional
14. Ani Widarti, S. Si
198404232009122006
Penata l\.4uda Tk. l/ lll.b KP Fungsional
BALAI EESAR PERAMALAN OPT JATISARL KARA\uANG
TAKN ABPOST 2O1 5
36
No. Nana/NIPKenaikan Pangkal /
Jabatan KgKeterangan
15. Rahmad Gunawan, SP
198209192011011004
Penata lt4uda Tk, l/ lll,b KP Fungsional
16. Wahyudin
196107291987021001
Penata l/ lll.c KJF dan KPFungsional
17. Maryono
196609121992031003
Penata i lll,c KJF dan KPFungsional
18. Cahyadi lMan
196606051993031003
Penata Muda Tk. U lll.b KP Fungsional
19. Surono, A, [,ild
197810302011011003
Pengatur i ll.d KP Fungsional
20. Rina Nurdiana, A, Md
'198302072011012009
Pengatur / ll.d KP Fungsional
21. Lia Lisnawati
198803272009122003
Pengatur Muda Tk. li ll.b KP Fungsional
22. Atep Budiman
198212302011011010
Pengatur Muda Tk. l/ ll.b KP Fungsional
Gun Gun Gunawan
197807302011011004
Pengatur [,1uda Tk. l/ ll.b KP Fungsional
24. Nanar A . Cahyana
1978071n011011007
Pengatur liluda Tk. li ll.b KP Fun$ional
25. Nur lkhsan Hidayat
198312042011011013
Pengatur Muda Tk. l/ ll.b KP Fungsional
B Kenaikan Panqkaucol Periode oktober 2015:
1. Yadi Kusmayadi, SP
'196603171992031001
Penala./lll.c KP Fungsional
2. Fitrah Rahmatullah
197809042009101002
Penala Muda/ lll.a KP Penyesuaianljasah
Anton Yustiano, SP
197602232009121001
Penata Muda Tk. l/ lll.b KP Fungsional
4. Sujiono, SP
197809012011011005
Penata Muda Tk. U lll.b KP Fungsional
Wiliing Bagarjang, SP
19410402201'1011007
Penata lruda Tk. U lll.b KP Fungsional
BALAI B} ' AR OTRT,]/4ALAN OPT J^-1SAEI, KARAIVANS
LAKN BBFOPT 2O1 5
37
No. Nama/NlPKenaikan Pangkat /
Jabatan KeKeterangan
Shinta Stephanie D. L., A.Md
19830207201 1012009
Pengatur / ll.d KP Fungsional
B Kenaikan Jabatan Funqsional:
Wahyudin
196107291987021001
PoPT Terampil Penyolia 01-03-2015
2. l\,laryono
196609121992031003
POPT Terampil Penyelia 01-03-2015
3. Dedi Darmadi, SP
19740907200901 1006
POPT Ahli [4uda 0'1-09-201s
4. Tri Muminingtyas Puji Lestari
196701171994032001
POPT Terampil Penyelia 0'1-0$20'r5
5. Rosalia Maryana, A. [,/d.
198203132011012011
POPT Terampil Pelaksana
Lanjutan
01-09-2015
6. Turyadi, A. Md,
1980022720110'1'1006
POPT Terampil PelaksanaLanjutan
01-09-2015
7. Suci Niscahya Bhakti, A. lvld
19820205201'1012009
POPT Terampil Pelaksana
LanJutan
01-09-20'15
BALAI BESAR PERAMALAN OPT ]ATISARI. KARA\4/ANG
LAKN ABPOPT 2O1 5
Perjanjian Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan Tahun 2015.
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAiI PANOAN
SALAI BESARPERAMALANOROANISME PENGOANGGUIUMBUHANJAIjN FiYA KAL|,{S|N JAI SARI TROMO! pOS 1 JATTSAR roRAwAnG 413/4
TELEPoN / FAKalMlLl (026,1) 350531, 360363 F MAIL: [email protected].@hwEBSrrE: h p;//b5r.p1^ai.da^pan9anp.na^lango.id
3a
Lampiran 2.
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJABALAI EESAR PERAMALAI{ ORGANISiJE PET{GGANCGU TUUBUHAN
OIREKTOIIAT JEiIDERAL TANAf,AN PANOANKEMENTERIAN PERTANIAII
PERJAI'IJIAN KINERJA TAIIUN 2015
Dalam rangka mlwujudkan manej€men pemadnlahan yeng .f6Kif. tramParan daflaklnlabclserca beroientasi pada ha6ll, kami yang b.rtanda tangan di bawah ini :
Nama I lr sars o wahono Gaib subrolo, M.M.Jab.tan : Kepala Balei Beler Peramalan O€anl€me Pengganggu Tumbuhan
Selanjutflys disebur piha( ped.ma
Nama : Dr. lr. HasilSembiring, lvl.Sc.Jabatrn : Dkektur JendeEI Tanaman Psngan
S.lanrutny€ dl36bd Prhlk ked
Pihah pe[ama b€rjanii akan mewuiodkan targel kineia !€ng ssharusnya 6e5uai lampkanpeianjian ini dalam €ngka menc€pai larg.t kinada jan€ta menengah sepad yang tslahditeta8an dalam dokum€n p€€ncanaen. K€tarha6ilan den k.gagalan poncapaian targetkinsia terE€but menjadi tanggung jawab pihak pedama.
Pihak kedua akan msmbeikan supervisi yang dipenukan 6enq aksn melakukan evalua8i
leftadap oapahn kneda dali peianjien inidan mengambil t'ndakan yang dlp€dukan dalamEngka penbedan penghaEaan dan sank€i.
Dr. lr Haall S.mbidng, M.ScNIP. 19600210198t!031001
v",,+^*Y#
BALAI BESAR PERAMALAN OPT IATISARI, KARAWANG
IAKN ABFOPT 2O1 6
Lampiran 2. Peneiapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme PenggangguTumbuhan Tahun 2015 (lanjutan).
KEI!,IENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT J€NDERAL TANAMAN PANGAN
BALAI BESAR PER,AMALATI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUTIAN
JA]IN RAYA KALIASIN JAIISAR TROMOL FOS I JA?ISAR KAMTJANG 4J374TELEpONT FATGIMTL (ozs1) 360ts 1 , 360363 E.tA L: podml,h dru@rotrul com
wEBSliE rilrJ,bbpopuLntma.p.dsan petunisnoo.ld
LEmpf€n:PERJANJIAN KINERJA
BALAI BEAAR PERAMALAIiI ORGANFIE PEI{GGANGGU ru BUHAI{
Unlt OEanisasiEs€ton ll : BaiaiBessr Pelamalan Organisme P6ngg$ggu TumbuhanTahunAnggran :2015
39
Ssaran Strat€gis Taryql
3.E
Serang€nO.g6nismePengganggu
TeFedianya infoflnasidan m6del paramalanOrganEms P€nggengguTumbuhan (oPD3ebagai ru;ukan dalampengatnanan produbiknaman Pangan dan
Terlaksananya hfo.mssi I
p€ngamaran, p€€maEndan p€ngBndalian OPT
OPT
u
: K€g,alan P€ng6mbangan Per€m€lan Se€nqan Organ,lmrP€nggat€gu Tumbuhan sebes$ Rp 13.184.2E0.000,'
Dir6Kur J6nderal Tanaman Pangan,
Df. l. Has'lS€mbldng, M.Sc.NtP. 196002r01988031001
Jakana, Mar€l2015
- i l(epala Balai8€tar Peramalan
v"*lAPAsi#s
BALAISFSAP FTRAM4lAN OPI JATISARI, AARAWANA
LAKIN ABFOPT 201 5
Lampiran 3. Daftar Provjnsj Yang Mengembangkan dan Menerapkan ModelPeramalan OPT Spesitik Lokasi Tahun 2015.
40
l{0. PRoVlltsl
Model Pennulan $oesifik Lokasi
Penqembangan Model Peneraoan Model Tahun 2015
2013 2014 Padi Jagung
Pemerintah Aceh 4 4 4
2 Sumatera Utara 7 7 7
3 Sumatera Barat 4 4 4
4 Riau 3 3 3
5 Jalnbi 2 5 5
6 Sumatera Selatan 6 6 6
7 Benqkufu 5 6 6
8 Lampung 4 1 7
I Jawa Barat 6 6 6 2
10 Jawa Tenqah 6 6 6
11 Dl. Yogyakarta 5 6 6
12 Jawa Timur 6 6 6
13 Banten 5 4 4
14 Bali 5 6 6
15 Kalimantan Baat 6 5 5
'16 Kalilnantan Tenoah 3 5 5
17 Kalimantan Selatan 4 6 6
18 Kalimantan Timur 4 3 3
IY Sulawesi Utaa 7 5 5
20 Sulawesi Tenqah 3 4 4
21 SulawesiSelatan 5 5 5
22 Sulawesi Tengqara 4 4 4
23 Gorontalo 2 2 2
24 NTB 6 6 6
JUMLAH 112 121 121 0
t$
3trsOe
s
d
$
E
'6
s
6 6- -- -- -- - 6 6- --
a a
Pt
P-g
-gB i E = -g = E
x
g
aa a
Rg
a
dr
<;d
R6 R6
s
R R e
c
P6
ts5
o
?p
E
E
og
-=*&.
*in
EEiFzx6B
==Y=
fr
=6;?d
6
f
6
E
I=
2=
=
k
ho
I9o
o3
I
II
E
=
a
Ion
3
=
(9
o
oI
=
o
a
I=6
=a
5
E1:f=
=o
6
=
(.,
6
2
=
143
o
{
tt
6
24
d
s=ffi
=o
(9
1
tr
=2
€P
o
I p R R R
&:
{!
ll,(L(D
.9(5
o
Not
.g(tl
6o(L
6
6
o
o(L
.go:<
(!
(5(!
dc
d#
o
(5J