Bakteri Parastiologi

download Bakteri Parastiologi

of 19

description

Entamoeba hystolitica

Transcript of Bakteri Parastiologi

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    1/19

    Pengertian Protozoa

    Protozoa adalah hewan terdiri atas satu sel, tetapi telah memiliki fungsi yang lengkap.

    Morfologi

    Protozoa terdiri atas (satu atau lebih) inti dan sitoplasma. Inti berfungsi untuk

    mempertahankan hidup dan untuk reproduksi. Sitoplasma terdiri atas ektoplasma dan

    endoplasma. Ektoplasma berfungsi dalam pergerakan, penyerapan zat-zat makanan,

    ekskresi, respirasi, dan perlindungan. Endoplasma berisi vakuol makanan, makanan

    cadangan, benda asing, vakuol kontraktil, dan benda kromatoid.

    Bentuk-bentuk Protozoa

    Trofozoit adalah bentuk aktif yang dapat memperbanyak diri. Kista adalah

    bentuk yang tidak aktif (tidak dapat bergerak, tumbuh, dan berkembang biak) yang

    terbungkus dalam dinding tebal dan mampu bertahan hidup dalam berbagai faktor.

    Reproduksi

    Reproduksi pada protozoa berlangsung secara aseksual dan seksual. aseksual

    dengan cara membelah diri (simple binary fission)dan multiple fission (skizogoni).

    Seksual dengan cara konjugasi.

    Klasifikasi

    Protozoa terdiri atas 4 kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa, dan ciliata.

    Penyakit-penyakit Protozoa pada Manusia

    Amoebiasis disebabkan Entamoeba histolytica. Balantidiasis (ciliata)

    disebabkan Balantidium coli. Giardiasis (flagellata) disebabkan Giardia lambia.

    Trichomonad vaginitis disebabkan Trichomonas vaginalis. Toxoplasmosis

    disebabkan Toxoplasma gondi. Cryptosporidiosis disebabkan Cryptosporidium

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    2/19

    parvum. Trypanosomiasis disebabkan T. bruci dan T. cruzi. Leishmaniasis

    disebabkanL. donovani, L. tropica, danL. braziliensis. Malaria disebabkanP. vivax,

    P. falciparum, P. malariae, P. ovale. Pneumocystosis disebabkan Pneumocystis

    carinii.

    Protozoa Usus

    Entamoeba histolytica

    Penyebab amoebiasis. Manusia merupakan satu-satunya hospes parasit ini.

    Distribusi Geografik

    Terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama di daerah tropik dan daerah

    beriklim sedang.

    Habitat

    Trofozoit dapat hidup dalam mukosa dan sub mukosa usus besar. Trofozoit

    juga dapat bermigrasi ke organ lain misal: hati, paru, dan otak. Kista dapat hidup

    dalam lumen.

    Morfologi

    Stadium trofozoit berukuran 10-60 m (+ 20 m), dapat bergerak aktif, Inti

    dengan kariosoma sentris dan butir kromatin teratur, dan terdapat sel darah merah

    dalam endoplasma.

    Stadium prekista ditandai dengan gerakan lamban, pada sitoplasma ada masa

    glikogen dengan kromatoid berbentuk seperti cerutu, berinti satu, dan berdinding tipis.

    Stadium kista berukuran 10-20 m, berbentuk bulat atau oval, berdinding

    tebal, berinti 1 hingga 4.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    3/19

    Mekanisme Transmisi

    Entamoeba histolytica masuk ke tubuh hospes melalui makanan dan minuman

    yang tercemar dan tidak memerlukan hospes intermediet.

    Daur Hidup

    Kista matang dikeluarkan bersama tinja penderita. Infeksi Entamoeba

    histolyticaoleh kista matang berinti empat. Tinja terkontaminasi pada makanan, air,

    atau oleh tangan. Terjadi ekskistasi dalam usus dan berbentuk trofozoit. Selanjutnya,

    bermigrasi ke usus besar. Trofozoit memperbanyak diri dengan cara membelah diri

    (binary fission) dan menjadi kista, menumpang dalam tinja. Karena untuk

    mempertahankan dirinya, kista akan dapat bertahan beberapa hari sampai dengan

    berminggu-minggu pada keadaan luar dan penyebab penularan. (bentuk trofozoit

    selalu ada pada tinja diare, namun dengan cepat dapat dihancurkan oleh tubuh, dan

    jika tertelan bentuk ini tidak dapat bertahan saat melewati lambung). Dalam banyak

    kasus, trofozoit akan kembali berkembang menuju lumen usus (noninvasive infection).

    Pada carier yang asimtomatik, kista ada dalam tinjanya. Pasien yang diinfeksi oleh

    trofozoit di dalam mukosa ususnya (intestinal disease), atau menuju aliran darah yang

    secara ekstra intestinal menuju hati, otak, dan paru (extraintestinal disease), dengan

    berbagai kelainan patologik.

    Patologi dan Gejala Klinis

    Pada infeksi akut E. histolytica segera menyerang jaringan setelah invasi

    dengan gejala yang tidak jelas dan mendadak. Gejala ringan dapat berupa sakit perut

    dan diare. Gejala berat dapat berupa sakit perut hebat, demam, disentri, dan gangguansistemik berupa dehidrasi dan lesu.

    Pada infeksi kronis parasit sulit ditemukan dan timbul gejala seperti

    pengeluaran lender bersama dengan tinja, BAB tak tentu, sakit perut ringan dan hepar

    yang sedikit membesar.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    4/19

    Amebiasis ekstraintestinal

    Jika menyerang hati maka akan timbul gejala seperti abses, hepar membesar

    pada lobus kanan, terdapat sel dan jaringan yang rusak, demam ringan, dan tak

    bertenaga serta berat badan turun. Jika menyerang paru maka akan timbul keluhan

    pada paru kanan bagian bawah dan pleura disertai batuk pendek. Jika menyerang otak

    maka terjadi abses otak dan tumor. Jika menyerang kulit akan terjadi ulkus disertai

    gatal-gatal.

    Diagnosis

    Diagnosis klinis dengan cara pemeriksaan fisik, biopsi, radiologi,

    ultrasonografi, dan CT Scan. Diagnosis laboratoris dengan menemukan parasit

    dengan menggunakan mikroskop dari biakan tinja/biopsi jaringan. Diagnosis

    molekuler dengan enzyme activity assay dan isoenzyme patterns, PCR, ELISA, dan

    tes aglutinasi.

    Terapi

    Golongan Metronidazole dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dapat diberikan 1

    atau 3 hari. Golongan Tinidazole dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal.

    Golongan Ornidazole dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal.

    Epidemiologi

    Prevalensi tertinggi di daerah tropik, subtropik, dan daerah dengan sanitasi

    yang buruk. Prevalensi bervariasi tergantung pada umur, jenis kelamin, status sosial

    dan ekonomi, dan level sanitasi. Prevalensi meningkat pada anak usia sekolah, daerahpedesaan dengan sanitasi buruk, dan pada akhir musim penghujan.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    5/19

    Pencegahan

    Memasak air minum sampai mendidih sebelum diminum, menutup dengan

    baik makanan yang dihidangkan untuk menghidari kontaminasi oleh lalat dan lipas,

    mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar di jamban, dan menjaga

    kebersihan sumber air minum.

    Giardia lambia

    Penyebab penyakit giardiasis. Manusia merupakan hospes alami utama.

    Distribusi Geografik

    G. lamblia adalah parasit yang tersebar kosmopolit dan lebih sering

    ditemukan di daerah beriklim tropik dan sub tropik daripada di daerah yang beriklim

    dingin. Terutama ditemukan di Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Meksiko,

    dan bagian barat Amerika Selatan. Parasit ini juga ditemukan di Indonesia.

    Habitat

    G. lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu duodenum, bagian proksimal

    yeyunum, dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu.

    Morfologi

    Pada stadium trofozoit bentuknya seperti buah pir, ujung posterior runcing

    dan tipis, berukuran 12- 15 m, mempunyai diskus pengisap, gerakan progresif

    seperti daun jatuh, alat gerak berupa 4 pasang flagellum yang berpangkal di

    blefaroplas (anterior, posterior, ventral, dan lateral), inti 2 buah berbentuk ovaldengan kariosoma besar di tengah, 2 axonema, dan terdapat parabasal.

    Pada stadium kista berbentuk elipsoidal, berukuran 10-12 m, berdinding tipis,

    terdapat axonema, benda parabasal, dan bekas flagellum.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    6/19

    Mekanisme Transmisi

    G. lamblia masuk ke tubuh hospes melalui makanan dan minuman yang

    tercemar.

    Daur Hidup

    Giardia lamblia hidup dalam usus halus orang yaitu bagian duodenum,

    yeyunum dan bagian atas dari ileum, melekat pada permukaan epitel usus. Protozoa

    dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya.

    Pada penderita dengan infeksi berat dapat ditemukan 14 milyar parasit dalam

    feses, sedangkan pada infeksi sedang dapat ditemukan sekitar 300 juta kista.

    Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk

    trofozoit, tetapi setelah masuk kedalam kolon parasit akan membentuk kista.

    Pertama-tama flagella memendek, sitoplasma mengental dan dinding menebal,

    kemudian kista keluar melalui feses. Pada awal terbentuknya kista, ditemukan dua

    nukleoli, setelah sejam kemudian ditemukan 4 nukleoli.. Bila kista tertelan hospes

    maka kista tersebut langsung masuk kedalam duodenum, flagella tumbuh, dan

    terbentuk trofozoit kembali.

    Patologi dan Gejala Klinis

    Terdapat penderita yang asimtomatik, infeksi sering terjadi pada anak-anak

    daripada orang dewasa, timbul giardiasis akut dengan gejala warna tinja pucat/putih

    kekuningan seperti dempul, anorexia, sakit di daerah epigastrium, diare diselingi

    obstipasi, kadang menjadi akut dan encer. Gejala kronis berupa hipoproteinemia,

    hipogammaglobulinemia, defisiensi asam lemak dan vitamin yang larut dalam lemak,

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    7/19

    Diagnosis

    Pada pemeriksaan ditemukan trofozoit dalam tinja cair dan kista dalam tinja

    padat, enterotest untuk mencari trofozoit, dan dengan ELISA, CIE (Conter Imuno

    Electrophoresis).

    Terapi

    Dianjurkan memilih obat metronidazole dengan dosis 0,25 gram dalam 3 kali

    sehari, berturut-turut selama 5 hari.

    Epidemiologi

    Prevalensi 1,5% hingga 20% yang berkaitan dengan dengan status sosial

    ekonomi.

    Pencegahan

    Menemukan dan mengobati carrier, perbaikan hygiene, sanitasi, nutrisi, serta

    makanan dan minuman, menggunakan sarana air minum yang baik dengan purifikasi

    ditambah larutan iodine.

    Balantidium coli

    Penyebab balantidiasis. Hospes parasit ini adalah babi, tikus, dan beberapa

    spesies kera yang hidup di daerah tropis. Manusia merupakan inang aksidental.

    Distribusi Geografik

    Parasit ini ditemukan di seluruh dunia yang beriklim sub tropik dan tropik,tetapi frekuesinya rendah, juga di Indonesia. Parasit ini jarang ditemukan pada

    manusia.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    8/19

    Habitat

    Parasit ini hidup di selaput lendir usus besar terutama di daerah sekum.

    Morfologi

    Pada stadium trofozoit memiliki bentuk seperti kantong, berbentuk oval

    dengan ukuran kurang lebih 60 m, bagian anterior tajam sedangkan posterior bulat,

    tubuh tertutup cilia, inti terdiri atas mikronukleus dan makronukleus, terdapat vakuola

    kontraktil.

    Pada stadium kista berbentuk agak bulat, dinding terdiri atas 2 lapis, kadang

    terlihat cilia, terdapat makronukleus, terdapat mikronukleus bisa juga tidak ada,

    terdapat vakuola, mampu bertahan hidup di luar inang hingga beberapa minggu.

    Mekanisme Transmisi

    Balantidium coli masuk ke tubuh hospes melalui makanan dan minuman yang

    tercemar.

    Daur Hidup

    Siklus hidupBalantidium colisebenarnya hampir sama denganE. Histolytica,

    tetapi pada B. coli kista tidak dapat membelah diri. Kista akan termakan bersama

    dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh hospes, lalu akan terjadi

    ekskistasi di dalam usus halus dan menjadi bentuk trofozoit, lalu menuju ke sekum.

    Setelah berada di sekum, trofozoit akan berkembang biak dan membelah diri. Selain

    itu bentuk trofozoit ini akan terbawa oleh aliran isi usus. Di daerah kolon tranversum

    keadaan kurang menguntungkan bagi trofozoit sehingga akan terjadi enkistasi.

    Trofozoit akan berubah menjadi kista lalu kista tersebut akan keluar bersama dengan

    tinja.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    9/19

    Patologi dan Gejala Klinis

    Dapat terjadi invasi di mukosa dan sub mukosa usus dan dapat pula mencapai

    apendiks. Jika memperbanyak diri akan terbentuk sarang yang menimbulkan abses

    yang dapat menjadi ulkus.

    Diagnosis

    Diagnosis dibuat dengan menemukan trofozoit dalam tinja encer atau kista

    dalam tinja, atau trofozoit ditemukan melalui sigmoidoskopi. Bila diperlukan dapat

    dilakukan colonoscopy. Pada penderita dengan komplikasi paru dapat dilakukan

    bronchoalveolar lavage(BAL).

    Terapi

    Tetrasiklin, kombinasi metronidazole dan diiodohidroksikuin, iodoquinolin,

    nitrimidazin, paramomycin.

    Epidemiologi

    Babi merupaka inang reservoir yang penting bagi manusia, walau kera juga

    dapat terinfeksi. Insidens manusia cukup tinggi di daerah pemeliharaan babi dan

    pemotongan babi dengan hygiene dan sanitasi yang buruk.

    Pencegahan

    Menjaga kebersihan badan sebelum dan setelah masuk atau membersihkan

    kandang babi.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    10/19

    Protozoa Jaringan

    Toxoplasma gondii

    Penyebab toksoplasmosis konginetal dan toksoplasmosis akuisita. Hospes

    definitif Toxoplasma gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya (Felidae). Hospes

    perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya dan burung.

    Distribusi Geografik

    Parasit ini ditemukan kosmopolit pada manusia dan binatang.

    Habitat

    Seluruh organ dan jaringan tubuh hospes, kecuali sel darah merah karena

    tidak memiliki inti.

    Morfologi

    Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung

    lain agak membulat. Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan mempunyai

    selaput sel, satu inti yang terletak di tengah bulan sabit dan beberapa organel lain

    seperti mitokondria dan badan golgi. Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom

    serta tidak berpigmen. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti

    burung dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagal hospes definitif. Takizoit

    ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh. Takizoit dapat memasuki

    tiap sel yang berinti.

    Kista dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit yang membelah telah

    membentuk dinding. Ukuran kista berbeda-beda, ada yang berukuran kecil hanya

    berisi beberapa bradizoit dan ada yang berukuran 200 mikron berisi kira-kira 3000

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    11/19

    bradizoit. Kista dalam tubuh hospes dapat ditemukan seumur hidup terutama di otak,

    otot jantung, dan otot bergaris.

    Ookista berbentuk lonjong, berukuran 11-14 x 9-11 mikron. Ookista

    mempunyai dinding, berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas.

    Pada perkembangan selanjutnya ke dua sporoblas membentuk dinding dan menjadi

    sporokista. Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8 x

    2 mikron dan sebuah benda residu.

    Mekanisme Transmisi

    Memakan hospes perantara seperti domba, sapi, babi, dan ayam yang tidak

    dimasak dengan baik dan terinfeksi Toxoplasma gondii.

    Daur Hidup

    Kucing dan hewan sejenisnya merupakan hospes definitif dari T. gondii. Di

    dalam usus kecil kucing sporozoit menembus sel epitel dan tumbuh menjadi trofozoit.

    Inti trofozoit membelah menjadi banyak sehingga terbentuk skizon. Skizon matang

    pecah dan menghasilkan banyak merozoit (skizogoni). Daur aseksual ini dilanjutkan

    dengan daur seksual. Merozoit masuk ke dalam sel epitel dan membentuk

    makrogametosit dan mikrogametosit yang menjadi makrogamet dan mikrogamet

    (gametogoni). Setelah terjadi pembuahan terbentuk ookista, yang akan dikeluarkan

    bersama tinja kucing. Di luar tubuh kucing, ookista tersebut akan berkembang

    membentuk dua sporokista yang masing-masing berisi empat sporozoit (sporogoni).

    Bila ookista tertelan oleh mamalia seperti manusia, domba, babi, sapi dan tikus serta

    ayam atau burung, maka di dalam tubuh hospes perantara akan terjadi daur aseksualyang menghasilkan takizoit. Takizoit akan membelah, kecepatan membelah takizoit

    ini berkurang secara berangsur kemudian terbentuk kista yang mengandung bradizoit.

    Bradizoit dalam kista biasanya ditemukan pada infeksi menahun (infeksi laten).

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    12/19

    Bila kucing sebagai hospes definitif makan hospes perantara yang terinfeksi

    maka berbagai stadium seksual di dalam sel epitel usus muda akan terbentuk lagi.

    Jika hospes perantara yang dimakan kucing mengandung kista T. gondii, maka masa

    prepatennya 2 -3 hari. Tetapi bila ookista tertelan langsung oleh kucing, maka masa

    prepatennya 20 -24 hari. Dengan demikian kucing lebih mudah terinfeksi oleh kista

    dari pada oleh ookista

    Patologi dan Gejala Klinis

    Toksoplasmosis kongenital dapat berakibat fatal, terjadi hidrosefalus dan

    mikrosefalus, serta karioretinitis. Toksoplasmosis akuisita dapat menyerang semua

    organ dan jaringan yang berinti.

    Diagnosis

    Diagnosis dapat dilakukan dengan tes serologi dan tes kulit.

    Terapi

    Pirimetamin dan sulfadiasin.

    Epidemiologi

    Sering terjadi di penduduk yang senang memelihara kucing.

    Pencegahan

    Memasak makanan hingga matang dan jika memelihara kucing, kebersihan

    kucing harus dijaga.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    13/19

    Protozoa Atrial

    Tr ichomonas vaginalis

    Penyebab trikomoniasis vagina. Manusia merupakan hospes parasit ini.

    Distribusi Geografik

    Parasit ini dapat ditemukan secara kosmopolit, termasuk di Indonesia.

    Habitat

    Habitat Trichomonas vaginalis adalah vagina wanita, prostat, vesikel seminal

    laki-laki serta urethra wanita dan laki-laki.

    Morfologi

    Trofozoit T. vaginalis berbentuk oval dengan panjang 7 m hingga 23 dan

    memiliki 5 flagella dan undulating membrane. Intinya berbentuk oval dan terletak di

    bagian atas tubuhnya, dan di bagian belakang ada blepharoblast sebagai tempat

    keluarnya empat buah flagella yang berjuntai bebas dan melengkung di ujungnya

    sebagai alat geraknya yang maju-mundur. Flagella kelimanya melekat keundulating membrane dan menjuntai ke belakang. Bawah membrannya terdapat costa

    yaitu suatu cord yang mantap, berfilamen dan berfungsi untuk menjaga undulating

    membrane. Juga mempunyai axostyle yang terdapat pada sitoplasmanya yang

    berfungsi sebagai tulang.

    Mekanisme Transmisi

    Transmisi infeksi yang sering adalah melalui hubungan seksual di mana

    wanita menjadi reservoir infeksi dari laki-laki.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    14/19

    Daur Hidup

    Siklus hidup T.vaginalis boleh dilengkapkan dengan single host yaitu sama

    ada wanita atau laki-laki. Transmisi infeksi yang sering adalah melalui hubungan

    seksual di mana wanita menjadi reservoir infeksi dari laki-laki. Pada wanita, parasit

    tersebut akan mendapat nutrisinya dari permukaan mukosa vagina, serta dari bakteri

    dan eritrosit yang diingesti. Setelah itu ia berkembang biak melalui longitudinal

    binary fission di mana dimulai dengan pembahagian nukleus diikuti apparatus

    neuromotor dan terakhir adalah pemisahan sitoplasma kepada dua anak trofozoit.

    Trofozoit merupakan fase infektif parasit ini. Dan semasa kontak seksual, trofozoit ini

    akan ditransmisikan kepada laki-laki dan terlokasir pada urethra atau kelenjar prostat

    dan mengalami replikasi yang sama seperti di vagina.

    Patologi dan Gejala Klinis

    Trikomonas menyebabkan spektrum klinis yang berbeda pada wanita dan

    laki-laki. Laki-laki lebih bersifat asimptomatik sering terabaikan. Pada wanita yang

    simptomatik, trikomoniasis dapat menyebabkan vulvo-vaginits dan urethritis. Gejala

    yang timbul pada wanita termasuklah pengeluaran sekret tubuh berwarna kuning

    kehijauan dan berbau, menimbulkan iritasi atau rasa gatal, dispareunia dan disuria.

    Selain itu, juga terjadi pendarahan abnormal setelah koitus atau nyeri abdomen. Jika

    terjadi urethritis maka gejala yang timbul adalah disuria dan frekuensi berkemih

    meningkat. Pada pemeriksaan epitel vulva dan vaginal dengan spekulum, mukosa

    tampak hiperemis dengan bintik lesi berwarna merah dan ini dikenal sebagai

    strawberry vaginitis atau colpitis macularis.

    Trikomoniasis pada laki-laki yang simptomatik akan mengalami iritasi penis,

    penegeluaran cairan atau perasaan terbakar setelah berkemih atau ejekulasi. Masa

    inkubasi adalah selama 10 hari namun boleh juga di antara 4-28 hari. Fase akut

    penyakit boleh dari beberapa minggu ke bulan.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    15/19

    Diagnosis

    Diagnosa trikomoniasis ditegakkan melalui gejala klinis namun menjadi sulit

    apabila pasiennya asimptomatik. Maka boleh dilakukan pemeriksaan mikroskopik

    yaitu secara langsung yang dilakukan dengan membuat sediaan dari sekret vagina.

    Sediaan vagina dengan pH lebih dari 5,0 dicampurkan dengan saline normal maka

    akan terlihat trokomonas yang motil dan predominan PMNs. Cara lain adalah melalui

    kultur sekret vagina atau urethra pada pasien akut atau kronik. Hasil kultur positif bila

    sel clue dan test bau amine positif, hapusan saline mount atau Gram akan

    menunjukkan perubahan flora bakteri vagina. Pemeriksaan serologi dan immnunologi

    juga boleh dijalankan namun belum cukup sensitive untuk mendiagnosis T. vaginalis.

    Terapi

    Trikomoniasis diobati dengan Metronidazole 2 gr dosis tunggal, atau 2 x 0,5

    gr selama 7 hari. Mitra seksual turut harus diobati. Pada neonatus lebih dari 4 bulan

    diberi metronidazole 5 mg/kgBB oral 3 x /hari selama 5 hari.

    Epidemiologi

    Trikomoniasis vagina dapat ditemukan dimana-mana. Parasit ini ditemukan di

    semua bangsa/ras dan pada semua musim. Sukar untuk menentukan frekuensi

    penyakit ini di suatu daerah, karena kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan

    tertentu saja.

    Pencegahan

    Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan pendidikankepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan. Mendiagnosis dan

    menangani penyakit ini dengan benar. Pencegahan primer dan sekunder trikomoniasis

    termasuk dalam pencegahan penyakit menular seksual. Pencegahan primer adalah

    untuk mencegah orang untuk terinfeksi dengan trikomoniasis dan pengamalan

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    16/19

    perilaku koitus yang aman dan selamat. Pencegahan tahap sekunder adalah memberi

    terapi dan rehabilitasi untuk individu yang terinfeksi untuk mencegah terjadi

    transmisi kepada orang lain.

    Protozoa Darah

    Plasmodium sp.

    Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium falciparum

    menyebabkan malaria tertiana maligna, Plasmodium malariaemenyebabkan malaria

    kuartana,Plasmodium ovalemenyebabkan malaria ovale.

    Istilah Parasit Malaria

    Sporozoit : stadium infektif dalam kelenjar liur nyamuk yang dibentuk dalam ookista

    melalui proses sporogoni.

    Hipnozoit : bentuk sporozoit yang inaktif (dorman), pada Plasmodium vivax

    menyebabkan relaps.

    Merozoit : hasil pembelahan skizogoni (aseksual).

    Mikrogametosit : gametosit jantan yang membentuk mikrogamet.

    Makrogametosit : gametosit betina yang membentuk satu makrogamet.

    Zigot : makrogamet yang dibuahi mikrogamet.

    Ookinet : zigot yang masih bergerak aktif.

    Ookista : zigot yang sudah membentuk kista.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    17/19

    Masa Inkubasi

    Masa inkubasi adalah interval antara masuknya sporozoit sampai timbulnya

    gejala klinis yang pertama.Plasmodium falciparummemiliki masa inkubasi 8 sampai

    12 hari. Plasmodium vivaxmemiliki masa inkubasi 12 sampai 17 hari. Plasmodium

    malariae memiliki masa inkubasi 21 sampai 40 hari. Plasmodium ovale memiliki

    masa inkubasi 10 sampai 17 hari.

    Morfologi

    Pada sediaan darah tipis yang mengandung Plasmodium vivax akan terjadi

    pembesaran ukuran eritrosit yang terinfeksi. Pada Plasmodium vivax terdapat ciri

    khas yaitu adanya zona merah karenaPlasmodium vivaxmemiliki bintik Schuffner.

    Umumnya stadium trofozoid tua (bentuk cincin mulai agak kasar) dan

    schizontP.falciparumtidak ditemukan di darah perifer, karena berada di kapiler lien

    dan hati. Pada sediaan darah tipis yang mengandung P.falciparum, eritrosit bulat,

    ukuan normal. Bintik padaP.falciparumdisebut bintik Maurer.

    Pada sediaan darah tipis yang mengandung P. malariae, ukuran eritrosit

    normal, bentuk bulat. Terdapat bintik Ziemman. Stadium trofozoid muda berbentuk

    cincin dengan titik (inti) di tengah. Stadium trofozoid tua bentuk amuboid (seperti

    pita/basket). Ciri khas schizont P. malariae yaitu merozoid berbentuk seperti

    mahkota bunga dengan jumlah merozoid 6 - 12.

    Pada sediaan darah tipis yang mengandungP. ovale, eritrosit selalu berumbai.

    Nampak pula zona merah seperti pada P. vivax, kerana P. ovalemempunyai bintik

    Schuffner. Schizont berisi merozoid dengan jumah 6 - 12.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    18/19

    Daur Hidup

    Pada hospes definitif yaitu Anopheles sp. terjadi siklus hidup seksual. Pada

    hospes perantara yaitu manusia terjadi siklus hidup aseksual.

    Gejala Klinis

    Gejala dapat berupa gejala ringan hingga berat dengan gejala utama yaitu

    demam, anemia, dan pembesaran limfa.

    Mekanisme Transmisi

    Dapat melalui gigitan Anopheles sp, transfusi darah, melalui plasenta kepada

    janin dari ibu yang terinfeksi, dan jarum suntik.

  • 5/25/2018 Bakteri Parastiologi

    19/19

    Diagnosis

    Melalui tetes tebal darah untuk mengetahui hospes menderita malaria atau

    tidak, hapusan darah untuk mengetahui macamPlasmodium sp, dan tes serologi.

    Pengobatan

    Klorkina, amodiakina, primakina, kina, pirimetamin, dan biguanid.

    Pencegahan

    Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan obat

    nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi,

    menjauhkan kandang ternak dari rumah, mengurangi berada di luar rumah pada

    malam hari.

    Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air, membersihkan lumut,

    menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan

    kepala timah, nila merah, gupi, mujair.