bahan OSCE
-
Upload
deffylettyzia -
Category
Documents
-
view
189 -
download
7
description
Transcript of bahan OSCE
STATION PEMASANGAN FOLEY BALOON CATHETER PADA PRIA
No. Aspek Yang Dinilai Score0 1 2
Persiapan1. Posisi dokter dan asisten berdiri di sebelah kanan pasien
2. Menjelaskan tujuan tindakan pemasangan cathether pada pasien
3. Sebelum melakukan desinfeksi, menggunakan hanscoen secara lege
artisil. Melakukan Disinfeksi4. .tepit Xasa steril dengan tang, celupkan ke dalam lodine Povidone 10%
kemudian oleskan pada daerah operasi dengan arah dari dalam ke luar
selebar mungkin5.. JepiT kasa iferil dengan tang, celupkan ke dalam Alkohol kemudian
oleskan dengan arah yang sama.
b. Pasang Doek Steril untuk mempersempit daerah operasi
ilt. Memasang Cathether7. bibantu asisten yang membuka kemasan Foley Baloon Cathether
8. Lakukan tes fungsi balon pada cathether dengan menyuntikan aquadest
5 -10 cc (tergantung ukuran cathethernya)
9. Dibantu asisten yang memencet Jelly Lubricant pada dorsum manus
sinistra operator10. p"gang cathether dengan tangan kanan seperti pensil dan ujungnya
dilumurijelly11. pegang penis dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri kemudian
tegakkan12. Pasien diminta bernafas dengan mulut. Masukkan cathether ke dalam
orificium urethra externa dengan tangan kanan kemudian dilanjutkan
dengan memakai pinset sampai cathether masuk sedalam-dalamnya ke
vesica urinaria.
13. Kateter dijepit14. Pasang urobag lebih rendah dari pasien biar urine tidak keluar kemana-
mana15. Suntikkan aquadest 5-10 cc untuk memompa balon
16. Tarik cathether ke arah luar sampai balon tersangkut di vesica urinaria
17. Lakukan fixasi ke lateral atas dengan plester (hipafix)
18. Melepas Handschoen secara lege artis
19. Melaksanakan semua prosedur sesuai dengan prinsip sterilitas
Keterangan:0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar
STATION PEMASANGAN FOLEY BALOON CATHETER PADA WANITA
No. Aspek Yang Dinilai Score0 1 2
t. Persiapan1. posisi Ookter dan asisten berdiri di sebelah kanan pasien
2. MffiiasRan iuJuan tindakan pemasangan cathether pada
pasien
3. Sebetum melakukan desinfeksi, menggunakan hanscoen
secara lege artis
il. Melakukan Disinfeksi4" CFiTTasa steril dengan tang, celupkan ke dalam lodine
Povidone 1oo/o kemudian oleskan pada daerah operasi
dengan arah dari dalam ke luar selebar mungkin (mulai
orifisium urethra ext, labium minor-mayor)
5. ,tepit t<asa steril dengan tang, celupkan ke dalam Alkohol
kemudian oleskan dengan arah yang sama.
6. easang Doek Steril untuk mempersempit daerah operasi
ilt. Memasang Cathether7. OiOantu asisten yang membuka kemasan Foley Baloon
Cathether8. Lakukan tes fungsi balon pada cathether dengan
menyuntikan aquadest 5 -10 cc (tergantung ukuran
cathethernya)
9. OiOantu asisien yang memencet Jelly Lubricant pada
dorsum manus sinistra oPerator
10 pegangcathether dengan tangan kanan seperti pensil dan
ujungnya dilumuri jelly
11. Dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri tarik ke arah luar
labia mayor sehingga tampak orificium externa
12. Pasien diminta bernafas dengan mulut. Masukkan cathether
ke dalam orificium urethra externa dengan tangan kanan
kemudian dilanjutkan dengan memakai pinset sampai
cathether masuk sedalam-dalamnya ke vesica urinaria
13. Kateter dijepit14. Pasang urobag lebih rendah dari pasien biar urine tidak
keluar kemana-mana
15. Suntikkan aquadest 5-10 cc untuk memompa balon
16. farif catnether ke arah luar sampai balon tersangkut di
vesica urinaria
17. Lakukan fixasi ke lateral atas dengan plester (hipafix)
18. Melepas Handschoen secara lege artis
19. Melakianakan semua prosedur sesuai dengan prinsip
sterilitas
Keterangan:0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar
STATION PEMERIKSAAN SISTEM URINARY
No. Aspek Yang DinilaiScore
0 1 2
Pemeriksaan Ginial Kanan
1. Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita
2.Gunakan tangan kiri (dengan cara menempatkan ujung jaripada sudut kostovertebral) untuk mengangkat bagianoinooano bawah seiaiar denqan costa ke 12
3.Angkat dan cobalah untuk memindahkan ginjal kanan ke
anterior
4.Tangan kanan menekan daerah RUQ (Right Upper Quadrant)oaralel denqan otot rektus.
5. Mintalah pasien untuk mengambil napas dalam
6.Pada puncak inspirasitekan dengan tangan kanan secarategas dan dalam pada daerah RUQ dibawah costal margin;dan cobalah "menangkap" ginial diantara dua tangan
7.
Mintalah pasien untuk mengeluarkan napas, kemudianmintalah untuk menghentikan napas sebentar, secaraperlahan kurangitekanan tangan kanan; pada saat yang samarasakan ginial bergeser kembali ke posisi ekspirasi
8.Rasakan bila mungkin ada massa. Ginjal kanan normalmungkin bisa teraba terutama pada wanita yang kurus dandalam keadaan rileks
o Bila ginjal teraba, gambarkan ukurannya, kontur dan adatidaknva nveritekanPemeriksaan GinJal Kiri
10. Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita
11.
Merasakan ginjal kiri dengan cara yang sama denganpemeriksaan lien. Tangan kiri melingkar diatas pinggang kiripenderita. Tempatkan ujung jari pada sudut kostovertebral;kemudian tekan daerah tersebut ke arah anterior
12. Tanqan kanan menekan daerah LUQ (Left Upper Quadrant)13. Mintalah penderita mengambil napas dalam
14.Pada puncak inspirasitekan dengan tangan kanan secarategas dan dalam pada daerah LUQ dibawah costal margin;dan cobalah "menangkap" ginial diantara dua tangan
15.
Mintalah pasien untuk mengeluarkan napas, kemudianmintalah untuk menghentikan napas sebentar, secaraperlahan kurangitekanan tangan kanan; pada saat yang samarasakan ginial bergeser kembali ke posisi ekspirasi
16.Rasakan bila mungkin ada massa. Ginjal kiri biasanya tidakteraba.
17.Bila ginjalteraba, gambarkan ukurannya, kontur dan adatidaknva nveritekanPemeriksaan Nyeri Ginjal / Flank Area
18.Penderita duduk tegak dan rileks. Pemeriksa berdiridibelakanq penderita
19.Jika ada rasa nyeri saat pemeriksaan abdomen, carilahdaerah nveri oada daerah sudut kostovertebral
20.Tekanan dari ujung jari biasanya sudah cukup bisamenunjukkan rasa nyeri. Tetapi bila tidak maka gunakanoerkusi oukulan (kepalan tanqan)
21.Letakkan satu tangan pada daerah sudut kostovertebral danpukullah dengan kepalan tangan bagian ulnar kepada telapaktanoan vano lain
22.Gunakan tenaga yang cukup menimbulkan sensasi nyeritetaoi vano tidak menvakiti.
Pemeriksaan Kandung Kemih
23. Kandung kemih normalnya tidak dapat diperiksa kecuali bilameregang ("distended") diatas symphysis pubis. Pada palpasi,kubah dari blader vanq tereqanq teraba halus dan bulat
24. Periksa adanva nveri25. Gunakan perkusi untuk mengecek adanya pekak ("dullness")
dan untuk menentukan seberapa tinggi kenaikkan bladerdiatas svmphvsis pubis
Keterangan : 0 : tidakdilakukan1 : dilakukan, tetaPi kurang benar2 : dilakukan dengan benar
CHECK LIST PEMBACAAN FOTO POTOS ABDOMEN {B.OF.I NORMAT
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 t 2
Persiapan
1. Menyalakan lampu box
Memastikan kebenaran identitas pada foto (nama, umur)
2. Memastikan marker "R" ada di sebelah kiri pemeriksa
il Pemeriksa mendeskripsikan
L. Bayangan gas dalam usus normal
2. Hepar dan Lien tak membesar
3. Besar dan contour ginjal kanan dan kiri normal
4. Psoas shadow simetris
5. Tulang-tulang normal (Os
os coccygeus, os pubis)
vertebrae, os coxae, os sacrum,
6. Tak tampak batu opaque ditraktus urinarius
lil Kandidat mengambil kesimpulan: B.O.F. Normal
TOTAL
Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar
CHECK LIST PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 1 2
PERSIAPAN
1. Menjelaskan tujuan tindakan pemeriksaan refleks patologis
2. Posisi kandidat berdiri disebelah kanan pasien
3. Pasien dalam posisi duduk diperintahkan melepas cincin,
gelang, jam tangan, dll
PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMANN
4. Jari-jari tangan pasien diperintahkan untuk relaks dan
dorsofleksikan jari tengah
5. Gores kuku jari tengah dengan cepat, perhatikan
responsnya
5. Kandidat menuliskan
kerjanya
hasil pemeriksaan dan diagnosa
PEMERIKSAAN REFTEKS TROMNER
7. Jari-jari tangan pasien diperintahkan untuk relaks dan
dorsofleksikan jari tengah
8. Jari telunjuk kandidat diletakkan di
interphalangeal distal jari tengah pasien
bawah sendi
9. Ketuk (tapping) ujung jari tengah pasien, perhatikan
responsnya
10. Kandidat menuliskan
kerjanya
hasil pemeriksaan dan diagnosa
PEMERIKSAAN REFIEKS BABINSKI
11. Pasien diperintahkan berbaring
t2. Gores dan tekan pada telapak kaki daritumit lateral ke arah
metatarsophalangeal joint bagian medial, perhatikan
responsnya (dorsofleksi ibu jari kaki dan tanning jari-jari
kaki yang lain)
13. Kandidat menuliskan
kerjanya
hasil pemeriksaan dan diagnosa
PEMERIKSAAN REFLEKS CHADDOK
t4. Pasien diperintahkan berbaring
L5. Gores dan tekan mulai dari inferior maleolus lateralis,
perhatikan responsnya
16. Kandidat menuliskan
kerjanya
hasil pemeriksaan dan diagnosa
TOTAL
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar
CHECK LIST PEMERIKSAAN SARAF CRANIALIS
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 L 2
PERSIAPAN
t. Menjelaskan tujuan tindakan pemeriksaan saraf cranialis
2. Posisi kandidat berdiri disebelah kanan pasien
3. Pasien dalam posisi duduk diperintahkan melepas kacamata atau
softlens
PEMERTKSAAN REFTEKS CAHAYA (N. OCULOMOTORIUSI
4" cahaya slitlamp diarahkan dari samping mata untuk melihat
ukuran pupil, isokhor atau tidak
5. Cahaya slitlamp diarahkan pada pupil untuk melihat pupil
konstriksi atau tidak
6. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya
PEMERTKSAAN REFLEKS CORNEA (N. TRIGEMINUSI
7. Pasien diperintahkan melirik ke arah kontralateral atas dengan
kepala dalam posisi fleksi
8. Gores limbus dengan ujung kapas yang sudah diruncingkan,
berkedip atau tidak
9. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya
PEMERIKSAAN N. FACIALIS
L0. Pasien diperintahkan mengangkat alis, perhatikan simetris kanan-
kiri atau tidak
11. Pasien diperintahkan memejamkan mata, perhatikan palpebra
menutup rapat atau tidak
L2. Perhatikan pasien dalam keadaan diam dan perhatikan nasolabial
fold dan sudut mulut simetris atau tidak
L3. Perintahkan pasien dalam keadaan meringis, perhatikan sudut
mulut tertinggal / simetris
14. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya
PEMERIKSAAN N. HYPOGTOSUS
15. Pasien diperintahkan menjulurkan lidah, perhatikan ujung lidah di
tengah atau mengarah ke sisi parese
16. Kandidat menuliskan hasil pemeriksaan dan diagnosa kerjanya
TOTAT
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar
CHECKUST KETRAMPI tAN PEMERI KSAAN TEtl NGA {OTOSKOPI)
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 t 2
t. PERSIAPAN
1. Menyediakan alat-alat:1. Lampu kepala Van Hasselt
2. Otoskop (baterai)
3. Spekulum telinga4. Alat penghisap
5. Haaktajam6. Pemilin kapas
7. Forsep telinga (optional)
8. Balon politzer (optional)
9. Semprit telinga (oPtional)
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan: memeriksa meatus
eksternus (MAE) dan membran timpani (MT)
meneranginya memakai cahaya lampu
akustikusdengan
I. CARA MEMAKAI TAMPU KEPAIA
3" Pasang lampu kepala sehingga tabung lampu berada di antara
kedua mata4. Letakkan telapak tangan kanan pada jarak 30 cm di depan mata
kanan, mata kiri ditutup5. Proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi
cahaya dan saling bersinggungan
5. Diameter proyeksicahaya kurang lebih 1cm.
il|. CARA DUDUK:7. Persilahkan pasien duduk di depan pemeriksa
8. Lutut kiri pemeriksa berdempetan denga!l lq!!! l<trlpgllen
9. Kepala pasien dipegang dengan ujung jari pemeriksa
10. Waktu memeriksa telinga kontralateral, hanya posisi kepala
penderita yang diubah.Kaki dan lutut pasien/ pemeriksa tetap pada keadaan semula
tv. PEMERIKSAAN TELINGA
11. Amati Aurikulum : ada/ tidak kelainan kongenital (misal:
mikrotia, fistula preaurikula), keradangan (misal: erisipelas,
dermatitis aurikularis, perikondritis, dll), trauma (othaematoma,
oseudo-othaematoma) ataupun tumor (ateroma)
t2. Cara memegang telinga kanan :
Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll, jari lain pada planum
mastoid.Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior untuk meluruskan MA
13. Cara memegang telinga kiri :
Aurikulum dipegang dengan jari I dan ll dan ditarikpostero-superior. Jari lll, lV dan V di depan aurikulum.
ke arah
v. Pemerikaan Otoskopi
74. Amati MAE: ada/ tidak kelainan
stenosis kongenital), keradangangranulasi), tumor (polip, papiloma,
dan cerumen.
kongenital (misal: atresia/(furunkel, otitis eksterna,
carcinoma), corpus alienum
15. Amati Membran timpani (normal : intack, warna putih seperti
mutiara, ada pantulan cahaya)
a. perubahan warna: hiperemi (radang), putih, kuning ataupun
kehitaman (karena jamur)
b. perubahon posisi:- retraksi : manubrium mallei memendek (tertarik ke medial
dan lebih horizontal), reflek cahaya berubah/ hilang, prosesus
brevis menoniol sehinsea plika anterior tak tampak dan plika
c.
posterior lebih jelas
- bombans : MT terdesak ke lateral, cembung dan hiperemi
perubohon struktur : perforasi, ruptur (karena trauma),
sikatrik (bekas perforasi yang telah menutup) ataupun
granulasi.
L6. Pemeriksaan menggunakan speculum telinga :
- pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen MAE
- nyalakan lampu otoskoP- masukkan spekulum telinga pada MAE
TOTAL
CHECKTIST KETRAMPI LAN PEM ERI KSAAN RHINOSKOPI ANTERIOR
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 1 2
t. PERSIAPAN AIAT1.. Sediakan alat-alat pemeriksaan :
- Spekulum Hartman- Pinset (angulair)- Bayonet (Lucae )
- Aplikator- Pipa penghisap
2. Jelaskan tuiuan pemeriksaan rhinoskopi anterior
ii. PEMERIKSAAN LUAR
3. lnspeksi : ada/tidak deformitas dorsum nasi,
edema, ulkus naso-labial. Bibir atas maserasi
sinusitis dan adenoiditis.
luka-luka, warna,akibat sekresi dari
4. p"tpari Aorsum nasi krepitasi, deformitas {tanda fraktur nasal},
ala nasi nyeri pada furunkel vestibulum nasi, regio frontalis/fosa
ca ni na nyeri pada sinusitis f rontlis/maksilaris
ilt. PELAKSANAAN
5. P"gfig spekulum dengan tangan kiri, ibu jari di atas, telunjuk
untuk memfiksasi pasien, jari lain di bawah, telapak tangan
menghadap ke pasien, posisi spekulum horisontal (mendatar),
tangkai lateral, mulutnya medial (masuk O{@6, memasukkan spekulum :
mulut spekulum dalam keadaan tertutup, masukkan ke dalam
kavum nasi dan mulut spekulum dibuka pelan-pelan.
Terlihat bagian-bagian cavum nasi, conchae, meatus nasi
superior, medius, inferior, septum nasi, dasar cavum nasi, atap
cavum nasi.
7. Mengeluarkan spekulum :
mulut spekulum ditutup 90% (tidak boleh rapat), baru
dikeluarkan. Jika ditutup LOO%, bulu rambut dapat terjepit dart
ikut tercabut keluar.
TOTAT
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar
CHECKTIST KETRAMPIIAN PEMERIKSMN PHARVNX
No. Aspek Yang Dinilai Score
0 1 2
t. PERSIAPAN AI,AT
L. Sediakan alat-alat pemeriksaan :
- Tongue Spatula (Spatula lidah)plastic
- Baskom cuci- Savlon
terbuat dari logam I
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan pharynx
il. PEMERIKSAAN
3. Pegang tongue spatula {spatula lidah) dari plastic/logam dengan
tangan kiri. Posisijari telunjuk dan tengah di atas.
4. Amati (kondisi normal) uvula posisi di tengah, dinding pharynx
tidak hiperemia, tidak ada edema, ada reflex pharynx (muntah)
densan menyentuh dinding pharynx pakai spatula lidah lain
TOTAT
0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar
CHECK LIST PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN/ VISUS
No PROSEDUR KLINIS SKOR
0 1 2
1. @tujuanpemeriksaan,yaituuntukmengetahuitajampenglihatan pasien tersebut
2. Pemeriksaan visus naturalis dilakukan tanpa kaca mata atau soft lense'
Pasien duduk di kursi dengan jarak 5 meter dari kartu Snellen
3. ffiakanan,matakiriditutupolehtanganpenderitaterlebih dahulu, kemudian pasien diminta membaca angka-angka atau
huruf-huruf yang tertera di kartu Snellen, dimulai dari huruf atau angka
yang paling atas( 6/40) samPai6/6
Tiap baris angka-angka mempunyai nilai tajam penglihatan sendiri-sendiri
4. pai baris terbawah atau angka/ huruf terkecil
maka tajam penglihatan pasien 6/6, normal atau emetrop
5. ca baris tertentu dari angka-angka atau huruf,
maka tajam penglihatan pasien tersebut adalah angka atau huruf yang
masih bisa dibaca
6. @esarpadakartuSnellen(6/40)tidakbisadibaca,maka selanjutnya pasien diperiksa tajam penglihatannya dengan
menggunakan pemeriksaan hitung jari dimulai darijarak 1 meter dilanjutkan
bertahap sampai 6 meter (angka yang dikeluarkan diacak)
7 @imenyebutkandalamjaraktertentu,makaitulahtajam penglihatan pasien tersebut (dalam meter)
8. @iiksaan hitung jari fiarak 1 meter) tidak bisa
menyebutkan, maka dilakukan pemeriksaan dengan lambaian tangan (kiri
kanan atau atas bawah, tidak boleh dikibas kibaskan), apabila pasien
mampu menyebutkan arah lambaian tangan (atas bawah, kiri kanan) maka
tajam penglihatan pasien tersebut adalah 1/300
L Bm dengan lambai-n tangan tidak bisa, maka dilakukan pemeriksaan light
perception (LP(+1 atau 1l-, LP (-) atau 0)
9. Untuk pemeriksaan lambaian tangan dan light perception harus dilanjutkan
dengan pemeriksaan proyeksi iluminasi dengan menyebutkan dari mana
arah sinar yang datang (Pl BSA, ragu ragu atau jelek)
10. Pemeriksa menyebutkan hasil pemeriksaan
TOTAL
0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
CHECK LIST PEMERIKSAAN STRABISMUS
TTINSCHAERG TEST,r ' iuk mengetahui
Pemeriksa menlera6[an-tlilEn pemeriksaan' yaitu un
apakah ada deviasi pada mata pasien secara kuantitatif (apakah ada
tropia Pada mata Pasien)Pasien dengan
meminta pasien untuk melihat glabella pemeriksa. sehingga leflex cahaya
ffigai berikut:
- Bira refreks cahaya tepat di tengah kedua pupil, disebut kondisi
orthoPhoria
- Bila refleks cahaya ditepi pupil' berarti deviasi 15"
- Bila refleks cahaya di antara pupil dan limbus' berarti deviasi 30"
- Bila refleks cahaya ditepi limbus' berarti deviasi 45"
- Bila refleks cahaya di lateral limbus disebut esotropia
.Bilareflekscahayadibagiannasal(medial)limbusdisebutexotropia
; ; l,UK lllEl lyerqr rvl
Pemeriksa menleraG[an-tujuan pemeriksaan' yaitu un'
apakahadadeviasipadamatapasiensecarakualitatif(apakahadaphoria
pada mata Pasien)tu Persatu mata
Pasien denganffian ke glabella Pa
meminta pasien untuk melihat glabella pemeriksa. sehingga refleks cahaya
dapat dilihat pada kornea yang tidak ditutup
ffibagai berikut:
.Setelahtanganpemeriksadibuka,danposisimatabergulirkearah
nasal(medial), maka pasien tersebut dikatakan exophoria
-Setelahtanganpemeriksadibuka,danposisimatabergulirkearah
lateral, maka pasien tersebut dikatakan esophoria
Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna
2 = melakukan semPurna
CHECK LIST PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR MATA
PROSEDUR KLINIS
aitu untuk mengetahui
apakah segmen anterior normal atau tidak
ien, fiksasi mata Pasien
dengan melihat snellen atau obyek di depan pasien'
frletafuXan evaluasi sebagai berikut :
- Palpebra : apakah normal atau ada edema, hordeolum, chalazion'
laserasi, dll
-Koniungtiva:apakahjernihatauadahiperemi'pterygium'granuloma, subkonjungtival bleeding, dll (palpebra superior di eversi)
- Kornea : apakah jernih atau ada edema, keruh, ulkus, abses, sikatrik,
corpus alienum, dll
- Bilik Mata Depan : apakah dalam atau dangkal, atau ada hyphema,
hypopion, dll
- lris : radier atau irradier
- Pupil : bentuk bulau tdk bulat, diameter normal (3mm atau
lebih/kurang), Refleks Cahaya + atau I- Lensa : kesan jernih atau keruh, katarak
Keterangan0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak sempurna2 = melakukan sempurna
GHECKLIST KETRAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK (THORAX)
NSPCT YANG DINILAI
ffierikan Penjelasqn tenta n vang akan dilakukan
inta pasi ilahkan duduk.
a Lehert sternocleidomastoid'
nafasan aoakah menoniol atau tidakada pembesaran di daerah leher
aloasiiar di lehereraba apakah ada
t iaba trachea di atas
uiaris. npaldn posisinya Oitengah / berge
kukan insPeksi dari dePan ;isi kanan reg'o thorax sebagian
h lobus inferior dani ri regio thorax sebagian
rlah lobus superior dan sedikjt lobus inferior!!Fl!eI
p sisi terluar dalam
dan bernafas (bergerak),- simetris / tidak- terdapat benjolan / tidak- mencembung/ tidak- bentuk dada: pigeon chest, barrel chest, dll
- kelainan (deviasi)- ruang intercostal (melebar / menyempiQ
- garislgaris anatomis sepe*i Midsternal line, Midclavicular line
Anterior axillary line, Midaxillary line, Posterior axillary line
Vertebral line dan ScaPular line
- terdaoat bendungan venar (angulus sterni ke atas
kan inspeksi regio thotgl-l19 h sisi kanan dan kiriiocessus xYPhoideus
h) sisi kanan dan kiriThorax
10. @suara (vokal) kanan-kiri
lua tangan sisi ulnar pada dinding thorax depandengan meleta
aru) bila menYemPit
n tuberculosis
0 = tidak melakukani = metat<ukan tidak sesuai prosedur
2 = melakukan sesuai Prosedur
CHECK LIST PEMBACAAN FOTO THORAX
Mem
Aspek Yang Dinilai
ffiScoreNo
0 1 2
1. Menentukan poSiSi fOto SeCara anatomls Oengan cara mellnal rlrarKer
R pada sudut kiri atasi, jenis kelamin, alamat, tanggal
pembuatan fotoMemperhatikan apakah foto layak Daca: . ..
- Processus -spinosus vertebrae tampak di tengah corpus
vertebrae, jaiak (panjang clavicula) kanan dan kiri sama,
sternum berada di tengah
2.
2
- COTpUS Vertebrae thgragalls tenlnal Sampal oengatl vertsurd.,
Th 4.
Marrr
KedUa SCapUla terbUka, Kedqa SInUS pnrenlco-Gos1alls larIrPa^
semuanYentuh Pertengahan diafragma
kanan, margo meclial scapula berhimpit dengan lateral thoraxalailri olrr rklr tr *kaletal
6..,
fr ^lr"irr ila eosfa dan vertebrae thoracalisf,lam -+tt r^ .^ft tic,s,ne atarr dindino dada seluruhn
8.
9.
hanft rlz fr rll U
6]t nlfac.,:liLan franhaa
10. Memperhatikanberimpitan den(llanilai Dartr
cabang bronchusln Dembuluh darah
Kln (raololuscent) yar19
tue)Kanan/
11. Menilai warna radiolucent dan sudut phrenicocostalis taja41
ovascular Pattern) normal tidakrnalahihi dr ranerfina dari masino-maSi ru
12.
Jbah (convex ke cavum thorax)r{an rela
13
Manilai Jantuno14. ffial iantuns (pada lemttholel JiO15. iung (Cardio Thoracic Ratio), CTR
normal < 50%16. ri; Pinggang jantung dibentuk oleh
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis; apex jantung dalam keadaan
normal sudut tumPul17. Memoerhatikan batas iantung kanan
Jumlah
Keterangan :
0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tetapi kurang benar2 = dilakukan dengan benar
cHEcKLISTKETRAMPILANPEMERIKSAANABDoMEN
ASPEKYANG DINILAI
t'nldaktn vans akar19[!g[q!a1
i aerah Pemeriksaan
IBI Ut/^dBerusaha memoua tut dan mengajak
ana Yang PalingMeminta pasien untuk memberikan it
Pemer*sA nerdiridi sebelah kanan
.umuiticus:adaltidakhernia-umbilicalis,Cullensign(sekitar*ain" X"niruan pada perforasisaluran cerna)
- Bentuk Permukaan: datar/cembung- Simetris/tidak- Pembesaran: distensiitidak- Organ / massa : ada tumor/tidak
iri untuk melihat :tak*an inspeksi abdomen dengan pos
- -
kutit: adaitioat< venaectasy (caput medusa) ,.:a^-
AUSKULTASIsi dengan tujuan suPaya
t enum (regiof-eta[fan stetosfoP Pada satu lok
.oioastrium/ tidak dipindah-pindahkan) dengarkqn bising u"stls' --------.-'--,tuk mengevaluasi
bisinq usus dan adanYa suara tambah
epat Pada garistakukan- P tLsi untuk menentukat
llllLll\lqYlt\vrsr
Lakukan perkusi hePar Pada garis
i lar (normal 6-12
be) di garis axillaris
anterior kiri (norral'iv*p"ni, kalau redup atau pekak berarti ada
PALPASI ng-ujung jariara menyeluruh dengan
Lno"n kanan (bisa palpasi dangkal atau palpasidalam)
untuf nveritekan daq
Melakukannghembuskan nafas
lakukan palpasi O"ng;; ,iung-'i'ng jari tangan kanan pada daerah kuadran
Melakukan
rt.rr .oft"'kiti m"l"wati rmbilicus (ffi
enghembuskan nafas
lakukan palpasi o"ng;n u.iunn-;;'ng jari tangan [a1a.n dari SIAS kanan ke
kuadran kiri bawah (EeQdg |.tacbgt
q'vse vvvrs,r..r.ri-!------- - i tembuskan nafas
Pasiendimintamenariknafasdalamkemudiansaatmengllakukanpalpasio"ng'n'uiungjari.lan.gllkanandarikuadrankiriatas
n lakukan Perkusi
oada abdomen (ratal-noi
Gara undulasi n bantuan asistenMintalah Pasienmenggunakan sisi nie;tl. i.igtn kirinvi menekan p9tYt,!.1:5n^l"l*ilffi#.'t;;.ii.-"n kedua tangan pemeriksa pada sisi. lateral abdomen
pasien dan lakukan Ooiong"n dengin salah satu telapak tangan ke arah
mbilicus ke arah
lateral kiri pasien, d;ft;d; Ju"ti tvmpani t"tq?i ?t99?9,t^t"3':*:l;:1j:;";fi;l,'i.i- ii#ltii-p"0" o"bt"h tersebut' Kemudian mintarah
pasien miring re atJ-p"t"ti'i.t" Oa1,r,a!1{1t"^Ht: lagi kalau terjadi
iJ"t" dari pekak ke tympani berarti ada cairan'kaannYa tidak rata'
maka perlu dilakrX.n rlif.ultasi untuk mentari-"bruit" (bising tidak seirama
0 = tidak melakukan1 = melakukan tidak benar2 = melakukan dengan benar
CHECK LIST PEMBACAAN I.V.P. NORMAL
f"naiaat mendeskriPsikan
Frftti "ktktesi
ginjal kanan dan kirisegera
@an dan kiritak membesar
@ankiritakmelebarmbatan (obstruksi)
- g"sat dan bentuk normal
- Mukosa out line
- rifting / additional defek
- Post miksisedikit
ffipulan:l.v'P'Normal
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetaPi kurang benar
2 = dilakukan dengan benar