Bahan B3-k3kimia

64

Transcript of Bahan B3-k3kimia

Page 1: Bahan B3-k3kimia
Page 2: Bahan B3-k3kimia

Salah satu jenis limbah yang banyak

dibicarakan karena memerlukan

pengelolaan khusus adalah limbah

yang tergolong

Bahan Berbahaya dan Beracun

(disingkat B3)

Ada 14 ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan limbah

B3

meliputi Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup

Page 3: Bahan B3-k3kimia

LIMBAH B3 MENURUT PP.18 / 1999

jo PP No. 85 /1999

Adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan

yang mengandung bahan berbahaya dan

atau beracun yang karena sifat dan

konsentrasinya dan atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat mencemarkan dan atau merusakkan

lingkungan hidup dan atau dapat membahaya-

kan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsung-

an manusia serta mahluk hidup lain.

Page 4: Bahan B3-k3kimia

BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah

bahan yang karena sifat dan atau

konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik

secara langsung maupun tidak langsung

dapat mencemarkan dan atau merusak

lingkungan hidup, dan atau dapat

membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia

serta mahkluk hidup lainnya

(PP 74/2001)

Page 5: Bahan B3-k3kimia

UU No 23 Th 1997

Peraturan Pemerintah Kep Ka Bapedal Kep Men LH

Pasal 01 17 20 + 21 35 + 36 43 49

PP 19/1994 PP 12/1995 PP 18/1999 PP 85/1999 PP 74/2001

UMUM -Ijin Pengelolaan -Ijin Penyimpanan dan Pengumpulan -Pengolahan -Penimbunan -Simbol dan Label -Dokumen Limbah B3

KHUSUS -Pengumpulan Pelumas Bekas -Program Kendali B3 -Pengawasan oleh Daerah

Peraturan Per-UU-an PENGELOLAAN LIMBAH B3

Page 6: Bahan B3-k3kimia

Penentuan Limbah B3

• Penentuan Limbah B3 tergantung pada aplikasi serangkaian kriteria tertentu, yaitu :

- Daftar spesifik bahan kimia dan turunannya

- Kriteria ditetapkan melalui pengujian Toxicity

Chracteristics Leaching Procedure (TCLP)

• Gabungan kedua metode tersebut diatas.

Page 7: Bahan B3-k3kimia

7

KLASIFIKASI B3

• Mudah meledak

• Pengoksidasi

• Sangat mudah

menyala

• Mudah menyala

• Amat sangat

beracun

• Beracun

• Berbahaya

• Korosif

• Bersifat iritasi

• Berbahaya bg

lingkungan

• Karsinogenik

• Teratogenik

• Mutagenik

Page 8: Bahan B3-k3kimia

8

TINGKATAN RACUN B3

Urutan Kelompok LD 50 (mg/kg)

1 Amat sangat beracun < 1

2 Sangat beracun 1 – 50

3 Beracun 51 – 500

4 Agak beracun 501 – 5000

5 Praktis tidak beracun 5001 – 15000

6 Relatif tidak berbahaya > 15000

Page 9: Bahan B3-k3kimia

Menentukan Limbah B3

Identifikasi

Jenis limbah

Cocok dgn

Daftar Limbah B3 Limbah B3

Periksa

Kharakteristik

Lakukan uji

Toksikologi

LD50

Bukan Limbah B3 Limbah B3

Ya

Limbah B3

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Page 10: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi Bahaya

Page 11: Bahan B3-k3kimia
Page 12: Bahan B3-k3kimia
Page 13: Bahan B3-k3kimia
Page 14: Bahan B3-k3kimia

SUMBER LIMBAH :

- Kegiatan Domestik

- Kegiatan Industri dan Jasa

- Sisa Pemakaian

- Barang Off-spec

- Kadaluwarsa

- Tumpahan/bocoran, dll

Limbah B3 Limbah

Radioaktif

Limbah

Non – B3

Limbah

Industri

Limbah

Domestik

Page 15: Bahan B3-k3kimia

Prinsip Pengelolaan B3

• Jangan memproduksi

limbah B3

• Minimisasi Limbah B3

• Reduction, Recovery,

Reuse dan Recycling

• Pembuangan secara

aman (tidak

membahayakan

kesehatan masyarakat

dan lingkungan hidup)

Page 16: Bahan B3-k3kimia

Komponen Dalam Sistem Pengelolaan Limbah B3

Penghasil Limbah Perolehan Kembali

Penggunaan Kembali

Penyimpanan

“On Site”

Pengumpulan

Pengangkutan

Penyimpanan

Sementara

Pengangkutan

Pengangkutan

Pengolahan

Pembuangan

Akhir

Page 17: Bahan B3-k3kimia

Penanganan Limbah B3 terdiri dari :

1. Penandaan Limbah B3

2. Kemasan Limbah B3

3. Penyimpanan Limbah B3

4. Pengumpulan Limbah B3

5. Pengangkutan Limbah B3

Page 18: Bahan B3-k3kimia

Label & Symbols

• Pemberian simbol dan label pada setiap kemasan B3 dimaksudkan untuk

mengetahui klasifikasi B3 sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan

baik guna mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan dari B3

– Label

• Tulisan yang menunjukkan antara

lain karakteristik dan jenis bahan

kimia berbaya & beracun.

– Symbol

• Gambar yang menyatakan karakteristik

bahan kimia berbaya & beracun.

Page 19: Bahan B3-k3kimia

Klasifikasi Bahan Kimia

• PPRI 74/2001

• US – DOT

• NFPA 704 M

• HMIS/HMIG

Page 20: Bahan B3-k3kimia

Klasifikasi

• PPRI 74/2001 – mudah meledak (explosive); LPG, Mg

– pengoksidasi (oxidizing);

– sangat mudah sekali menyala ( extremely flammable );

– sangat mudah menyala ( highly flammable );

– mudah menyala (flammable); Mg

– amat sangat beracun (extremely toxic );

– sangat beracun ( highly toxic);

– beracun (moderately Toxic ); Battery

– berbahaya (harmful ); Chloroform

– korosif (corrosive); Iodine

– bersifat iritasi (iritant);

– berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment); Solar, Oli bekas, CFC

– karsinogenik (carcinognenic ); Cromium, Asbestos,

– teratogenik (teratogenic); Smoke detektor

– mutagenik (mutagenic).

Page 21: Bahan B3-k3kimia

Klasifikasi

US - DOT

Page 22: Bahan B3-k3kimia

Klasifikasi

NFPA 704 M HMIS/HMIG

Page 23: Bahan B3-k3kimia

Hazard Labels • NFPA 704 M HMIS/HMIG

4. Life-threatening, major or permanent damage may result from

single or repeated overexposures

3. Major injury likely unless prompt action is taken and medical

treatment is given.

2. Temporary or minor injury may occur.

1. Irritation or minor reversible injury possible.

0. No significant risk to health.

Page 24: Bahan B3-k3kimia

HMIS Labels

Page 25: Bahan B3-k3kimia

Penandaan Wadah

(Container Labelling)

Menggunakan sistem kode warna dan angka (NFPA)

2

4

3

Oxy

Flammability (merah)

Reactivity (kuning)

Health Hazard (biru) Other Hazards

(putih)

Page 26: Bahan B3-k3kimia

Penandaan Wadah

(Container Labelling)

Menggunakan sistem kode warna dan angka (NFPA)

Dalam Kode tersebut digunakan angka 0 - 4

untuk menjelaskan tingkat bahayanya.

Health Hazards (bahaya thd kesehatan)

Flammability (Potensi menimbulkan kebakaran)

Reactivity ( Sifat reaktifitas bahan)

Others (bahaya lain) spt Radiasi, Korosi, dll

Page 27: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 1 :

Bahan-bahan

mudah meledak

(Explosives)

Contoh :

Amunisi,

Amonium Picrate.

Page 28: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 2 : Gas-gas

Gas yang mudah terbakar

(Flammable Gas)

Contoh : Gas Alam

Gas bertekanan yang tidak

mudah terbakar (Non

Flammable Compressed Gas)

Contoh : Nitrogen

Page 29: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 3 :

Flammable Liquids

(Cairan mudah menyala)

Bahan kimia cair yang

mudah terbakar

Contoh : Acetonitrile,

Acetone, CS2, LPG.

Page 30: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 4 :

Bahan kimia padat yang

mudah menyala

(Flammable Solid)

Bahan kimia padat yang

mudah menyala

(Flammable Solid)

Contoh : Benlate dan

Benomyl Composition.

Page 32: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 6 :

Bahan Beracun

(Toxic/Poison)

Bahan kimia

beracun (Toxic

Substances)

Contoh :

Lannate 25 WP,

Methomyl Comp,

Chloroform,

CCl4,

Dimethyl

Sulphate.

Page 33: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 7 :

Bahan Radioaktif

(Radioactive Materials)

Bahan Radioaktif

adalah bahan kimia

yang mempunyai

kemampuan

memancarkan sinar

radioaktif dgn aktivitas

jenis lebih besar dari

0.002 microcurie/gram

Page 34: Bahan B3-k3kimia

Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan

Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 8 :

Bahan Korosif

(Corrosive Substances)

Yaitu bahan kimia yang

dapat mengakibatkan

kerusakan apabila

kontak dengan jaringan

hidup atau bahan

lainnya.

Contoh : Asam asetat,

HCl, H2SO4, HNO3,

NaOH, KOH, NH4OH.

Page 36: Bahan B3-k3kimia

Tugas • Apakah bentuk fisik limbah penting untuk

mengkatagorikan limbah B3?

• Apakah tujuan dari pengelompokan B3 berdasarkan

karakteristiknya?

• Sebutkan 5 kegiatan berskala kecil dan besar yang

berpotensi menghasilkan B3?

• Bagaimana tindakan yang diambil untuk menanggulangi

kebakaran bahan B3 yang mudah terbakar?

• Sebutkan masing-masing tiga bahan B3 yang dapat

digunakan, dilarang digunakan, dan terbatas digunakan

Page 37: Bahan B3-k3kimia

Penandaan Wadah

(Container Labelling)

Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas untuk gas-gas yang menyebabkan

tercekik/kekurangan zat asam berwarna abu-abu.

Contoh : Nitrogen, Karbondioksida, Gas Mulia (Argon,

Helium)

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas-gas mudah

terbakar dan atau meledak dicat berwarna merah kecuali

untuk botol baja gas minyak cair/elpiji dicat warna biru

dengan tanda warna merah pd bag sekeliling valvenya.

Contoh : Hidrogen, Asetilen, Metana, dll.

Page 38: Bahan B3-k3kimia

Penandaan Wadah

(Container Labelling)

Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas beracun

dicat warna kuning tua.

Contoh : Arsine, Pestisida, Asam klorida, dll

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas yang

menyengat dicat warna kuning muda.

Contoh : Amoniak, Boron Trichlorida, Metil Chlorida, dll.

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk zat asam dan

gas-gas pengoksida dicat warna biru muda.

Page 39: Bahan B3-k3kimia

Penandaan Wadah

(Container Labelling)

Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas untuk gas-gas campuran dicat warna

gabungan dr masing-2 kelompok gas yg dicampurkan.

Contoh : campuran 10% CO dan 90% Argon digunakan

warna untuk gas mudah terbakar dengan gas beracun.

Botol baja/tabung gas bertekanan kelompok gas untuk

keperluan rumah sakit dicat warna putih.

Contoh : Oksigen, Steril gas, dll

Pada bag badan botol diberi tulisan sablon hitam nama gas.

Page 40: Bahan B3-k3kimia

Kemasan Limbah B3

Prinsip-prinsip kemasan B3 :

• Limbah B3 atau bahan lain yg tidak selaras tidak boleh

disimpan dalam kemasan yg sama ;

• Jika kemasan rusak atau karat, terdapat kerusakan fisik,

bocor, isinya harus dikeluarkan dan dikemas kembali;

• Untuk mencegah risiko selama penyimpanan, kemasan

hrs dirancang dgn memperhitungkan peningkatan

perluasan, formasi gas atau tekanan

Page 41: Bahan B3-k3kimia

Prinsip-prinsip kemasan B3 :

• Kemasan yang memuat limbah B3 harus ditandai dan

disimpan secara konsisten menurut peraturan

BAPEDAL untuk pengemasan;

• Kemasan yang memuat limbah B3 harus diinspeksi

minimum 1 X / minggu, dimaksudkan untuk mnegaskan

bahwa kemasan tidak rusak dan tidak bocor;

• Kemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus

dicatat sebagai bagian normal dari aktivitas

pengolahan limbah B3

Page 42: Bahan B3-k3kimia

Pra Kemasan B3 :

• Setiap produsen/pengumpul limbah B3 harus

mengetahui sifat-sifat bahaya dari seluruh limbah

yang dihasilkan atau dikumpulkan;

• Sifat kemasan dan bahan yang dipakai harus

sesuai dengan sifat limbah yang dikemas :

- Dalam kondisi baik

- Tidak rusak

- Bebas karat

- Tidak bocor

Page 43: Bahan B3-k3kimia

Persyaratan Kemasan B3 :

• Bentuk, ukuran, dan bahan yang dipergunakan untuk

kemasan harus sesuai dengan sifat limbah dalam hal

keamanan, kemudahan penggunaannya;

• Kemasan dapat terbuat dari :

- Plastik : HDPE, PP, PCV, Teflon

- Logam : Baja karbon, SS304, SS316 dan SS440

- Bahan lainnya yg tak bereaksi dgn limbah yg termuat

Page 44: Bahan B3-k3kimia

Handling / Penyimpanan B3 dlm Tangki

• Harus ijin ke BAPEDAL (Kep 01/Bapedal/09/1995)

dengan rincian :

- Sifat limbah B3 yg akan disimpan

- Rancangan sistem tangkai

dgn peralatan tambahan yang akan dipasang

- Evaluasi kemungkinan karat

- Masa hidup operasional yang diprakirakan

- Renvana penghentian dan pasca penggunaan

Page 45: Bahan B3-k3kimia

Handling

• Ruang Penyimpanan – Bahan kimia mudah terbakar di simpan dalam tempat yang cukup

dingin.

– Mempunyai ventilasi udara yang cukup.

– Ruangan terlindung dari genangan air, dan hujan.

– Sistem deteksi alarm (asap/panas) harus tersedia.

– Bahan kimia mudah terbakar tidak dicampur dengan bahan yang bersifat oksidator.

– Tabung silinder bertekanan harus disimpan dalam keadaan berdiri dan diikat dengan kuat. Keran silinder harus ditutup (diberi cup) .

– Tersedianya lembar data keselamatan bahan (CSDS/MSDS).

– Tersedianya alat pemadam api (mudah dijangkau).

– Adanya tanda larangan untuk merokok.

– Gunakanlah system FIFO.

Page 46: Bahan B3-k3kimia

Pengumpulan Limbah B3

Syarat lokasi pengumpulan limbah B3 :

• Paling tidak berukuran 1 Ha;

• Lokasi bebas banjir;

• Berjarak cukup jauh dari fasilitas umum dan ekosistem ttt

- 150 m dari jalan utama, 50 m dari jalan lain

- 300 m dari fasilitas umum (perumahan, hotel, restoran)

- 300 m dari perairan, garis pasang-surut tertinggi,

sungai, daerah pasang surut, empang, danau, dll.

- 300 m dari areal yang dilindungi spt cagar alam, hutan

lindung, dsb.

Page 47: Bahan B3-k3kimia

Fasilitas Lokasi

Pengumpulan Limbah B3

1. Bangunan pengumpulan dgn

laboratorium dan fasilitas pencucian

2. Pemuatan dan pembongkaran

kendaraan

3. Tanggap darurat dan pengelolaan

tumpahan

Page 48: Bahan B3-k3kimia

Pengangkutan

– Gunakan alat transport yang sesuai untuk

memindahkan bahan kimia.

– Memastikan bahwa bahan kimia yang diangkut

tidak mengalami kebocoran.

Page 49: Bahan B3-k3kimia

• Pengangkutan

– Mempersiapkan & memeriksa alat bongkar muat dan peralatan pengaman darurat.

– Kendaraan dioperasikan oleh awak kendaraan yang memiliki kualifikasi dibidang angkutan

– Kendaraan dilengkapi dengan alat pemadam api ringan.

– Periksa apakah bahan kimia telah dilengkapi dengan dokumen! Nomor emergensi & personel yang perlu dihubungi.

– Ketahuilah cara menangani bila terjadi tumpahan.

– Jangan meninggalkan kendaraan tanpa adanya pengawasan.

– Jangan menyalakan mesin bila sedang menaikkan atau menurunkan barang, serta tidak berada dalam kabin.

– Jangan merokok bila sedang menaikkan atau menurunkan barang.

Page 50: Bahan B3-k3kimia

Pengangkutan

Pengangkutan

KepMenHub No.KM 69/1993 tentang Penyelenggaraan

Angkutan Barang di Jalan

Page 51: Bahan B3-k3kimia

PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi)

Sampel

Uji Sampel

Hasil Analisa

Surat Penawaran

Ttd. Kontrak

Schedulling

Limbah sampai

Pengujian

Pengolahan

Biaya Ruang Lingkup

Pengumpulan Pengangkutan

Tidak Sesuai Sesuai

Pengolahan Pembuangan

Pembuangan

Sampel

Uji Sampel

Hasil Analisa

Surat Penawaran

Ttd. Kontrak

Schedulling

Limbah sampai

Pengujian

Pengolahan

Biaya Ruang Lingkup

Pengumpulan Pengangkutan

Tidak Sesuai Sesuai

Pengolahan Pembuangan

Pembuangan

Customer

Page 52: Bahan B3-k3kimia
Page 53: Bahan B3-k3kimia

Manajemen Penyimpanan Limbah di PPLi:

- Memisahkan berdasarkan karakteristik limbah masing-masing.

- Limbah disimpan di drum storage dengan pelabelan

- Dihindarkan dari panas

-Limbah berupa ceceran akan dimasukkan ke dalam bangunan

pengolah limbah.

- Limbah organik disimpan digudang penyimpanan selama +/- 2-3 hari.

Page 54: Bahan B3-k3kimia

Solidification dan Stabilisation

Co-Processing and Thermal Destruction

P-Chem Treatment & Biological Treatment

Oil Sludge Treatment

Bioremediation

Landfill

Sequencing Batch Reactor

Page 55: Bahan B3-k3kimia

Proses stabilisasi merupakan :

- Rangkaian dari berbagai bentuk pengolahan awal

secara kimia

- Dicampur dengan semen Portland, fly ash dan

bahan pemadat lainnya, air, serta bahan kimia

lain.

- Limbah stabil ditimbun dengan aman di landfill.

Co-Processing and Thermal Destruction :

-Pemusnahan limbah dengan pemanasan.

Limbah B3 organik dicampur dengan produk

petroleum sehingga dihasilkan bahan bakar

sintetis (shyntetic fuel).

-Produk akhir dari pencampuran ini akan diuji di

laboratorium agar spesifikasinya konsisten

dengan standar International.

- Temperatur pembakaran sangat tinggi (1.200 –

1.400 0C) dan waktu tinggal lama di dalam tanur.

Page 56: Bahan B3-k3kimia

P-Chem Treatment & Biological Treatment :

-. Proses kombinasi pengolahan secara fisika maupun kimia, ditambah

dengan proses biologi

- Dilengkapi dengan tahap pengolahan “artificial wetland” (perencanaan

lahan basah) mencapai standar kebersihan yang paling tinggi untuk air

buangan.

-Untuk limbah cair yang memiliki tingkat asam-basa yang tinggi maka

dilakukan penetralan terlebih dahulu didalam “buffer pond” dengan tambahan

bahan kimia yang dapat menetralkan asam dan basa..

Oil Sludge Treatment System – OSTS (Sistem Pengolahan Lumpur

Minyak)

- Proses yang mampu memisahkan dan mengambil ulang minyak dari

lumpur minyak (oil sludge).

- Teknologi ini memadukan berbagai proses, antara lain : centrifuge, sistem

purifikasi, dan stabilisasi.

- Setelah dipisahkan dan dipurifikasi, minyak yang diperoleh dapat diguna

ulang baik oleh pelanggan sendiri ataupun PPLi.

- Residu padat hasil pemisahan ditimbun di secure landfill PPLi atau

dimusnahkan secara thermal.

- Air limbah produk pemisahan dapat diolah di PPLi (ataupun di lokasi

pelanggan) untuk memenuhi baku mutu buangan.

Page 57: Bahan B3-k3kimia

Bioremediation

- Dengan memanfaatkan bakteri aktif dan proses hayati alami

- Mengolah berbagai jenis limbah seperti

lumpur minyak, tar, tanah dan air tanah yang

terkontaminasi hidrokarbon.

- Air tanah yang tercemar oleh pelarut organik

ataupun hidrokarbon volatile lainnya,

diolah dengan ekstraksi uap

dalam proses in-situbio – treatment.

Page 58: Bahan B3-k3kimia

Landfill Limbah B3

- Landfill B3 di PPLi dirancang sesuai dengan standar Indonesia, Bank Dunia, dan USEPA.

- Limbah-limbah B3 tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan dapat ditimbun langsung di landfill limbah B3.

- Metoda dan bahan-bahan yang digunakan untuk konstruksi landfill dijamin integritasnya.

- Air yang meresap melalui limbah B3 (disebut lindi) ditangkap oleh lapisan HDPE (High Density Polyethilen) yang kedap air.

Page 59: Bahan B3-k3kimia

SALAH SATU BAHAN TERGOLONG B3

ADALAH LOGAM BERAT

SEPERTI : Pb , Hg

DAN

PHENOL & TURUNANNYA

Page 60: Bahan B3-k3kimia

Jenis zat

beracun

Jenis

bahan

Akibat keracunan

dan gangguan

Logam /

metaloid

Pb (TEL, PbCO3)

Hg

Cd

Cr

As

P

- Syaraf, ginjal, dan darah

- Syaraf, ginjal

- Hati, ginjal, darah

- Kanker

- Iritasi, kanker

- Metabaolisme karbohidrat,

lemak, protein

Bahan

pelarut

Hidrokarbonalifatik

(bensin, kerosin)

Hidrokarbon terhalogena

si (CC4, CHCl3)

Alkohol

Pusing dan koma

Hati dan ginjal

Syaraf pusat, leukeumia

Page 61: Bahan B3-k3kimia

Jenis zat

beracun

Jenis

bahan

Akibat keracunan

dan gangaguan

Gas-gas

beracun

Aspiksian sederhana

(N2,Ar,He)

Aspiksian kimia

- HCN

- H2S

- CO

Sesak napas, kekurangan oksigen

Pusing, sesak napas

Sesak napas, kejang, hilang

kesadaran

Sesak napas, otak, jantung, syaraf,

hilang kesadaran

Karsino-

gen

Benzene

Asbes

Bensidin

Kroom

Naftilamin

Vinil khlorida

Leukeumia

Paru-paru

Kandung kencing

Paru-paru

Paru-paru

Hari, paru-paru, syaraf pusat, darah

Page 62: Bahan B3-k3kimia

Sequencing Batch Reactor

Cairan yang bersentuhan dengan limbah disebut lindi. Cairan tersebut bisa berupa air hujan, uap air di dalam limbah yang diproses dan hasil dekomposisi. Manajemen lindi adalah

bagian yang penting terhadap upaya perlindungan lingkungan.

Lindi diolah di unit pengolahan biologi.

Untuk memenuhi standar kualitas air buangan. PPLi secara kontinyu memompa lindi dari sistem pengumpul lindi yang terdapat di

dasar landfill dan juga dari sumber lainnya.

Karena PPLi memindahkan lindi tersebut pada saat lindi tersebut dihasilkan, maka PPLi

telah meminimumkan resiko lingkungan di area tersebut.

Page 63: Bahan B3-k3kimia

- Audit Lingkungan

- Unit Tanggap Darurat

- Pemantauan Lingkungan

- Pemantauan pasca

operasi

- Program pelatihan

Page 64: Bahan B3-k3kimia