BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL SEBAGAI … · ”Bagian Personalia Solo Grand Mall Sebagai...
-
Upload
nguyentram -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL SEBAGAI … · ”Bagian Personalia Solo Grand Mall Sebagai...
BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL
SEBAGAI INTERNAL PUBLIC RELATIONS
(Studi Deskriptif Tentang Persepsi Karyawan terhadap Peranan Bagian
Personalia Solo Grand Mall Sebagai Internal Public Relations)
Disusun Oleh :
ROSARITA NURBAITI
NIM. D 0204108
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
ii
PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, April 2009
Pembimbing
Mahfud Anshori, S.SosNIP 132 304 814
iii
MOTTO
‘Happiness Is Not By Chance, But By Choice”(Jim Rohn)
” You Cry You Learn, You Lose You Learn, You Bleed You Learn, You Scream You Learn”
(Alanis Morissete)
“You Never Try, You Never Know"(cold play)
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya kecil ini untuk
jiwa yang paling berarti :
1. My Mom, Ita Purnamasari for
everlasting love, I love you until the
day I die.
2. My Dady, Ir. Mukhtasar Anwar yang
selalu mengiringi setiap langkahku
dan keyakinanmu padaku untuk
menjadi yang terbaik.
3. My angels : Rosmita Nuraini dan
Rosita Nurlaili atas dukungan yang
tiada henti.
4. My soulmate, Pradika Galih Saputro,
more than words to say everthing
about you. Thanks for never give up
to understand me and for biggest
love. However far away, I will
always love you.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah,
rahmat, dan karunian-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
”Bagian Personalia Solo Grand Mall Sebagai Internal Public Relations” ini.
Dalam menulis skripsi ini, penyusun ingin berterima kasih atas bimbingan,
bantuan serta dorongan dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, dengan
kerendahan hati penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs.H. Supriyadi SN, S.U, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Prahastiwi Utari, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Mahfud Anshori, S.Sos selaku pembimbing skripsi sekaligus
pembimbing akademis.
4. Mas Budi Aryanto, selaku Pembantu Umum di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Papa dan mama tercinta, terima kasih untuk doa, cinta, kasih sayang, perhatian
dan dorongan moril serta material yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga mampu melalui segala rintangan yang terberat dalam hidup ini.
6. kakak-kakakku, Rosmita Nuraini dan Rosita Nurlaili untuk kasih sayangnya
dan selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
7. Pacarku, Pradika Galih Saputra, terima kasih unutk dukungan dan perhatian
yang tiada habis-habisnya untuk penulis dan terima kasih atas kasih sayang
yang sangat besar.
8. Keluarga besar penulis di delanggu, jakarta, jogja, semarang dan banjarmasin.
Khususnya buat Eyang Mamamuw, terima kasih atas doanya untuk cucu mu
ini.
9. keleuarga besar Bapak Sunarno, terima kasih atas dukungan, perhatian dan
kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
10. Sahabat-sahabatku : Bang Eno, Merita, Athe, Diendha, Liche, Denis, anak-
anak ROWN dan HOOFD, thanks for friendship. We should keep this
forever !!
11. Pimpinan dan seluruh staf Solo Grand Mall atas diperkenankannya dan
dipermudahkannya penulis untuk melakukan penelitian ini.
12. Anak-anak Psikopat FISIP UNS atas kebersamaan yang hangat hingga saat
ini.
13. Semua pihak yang belum disebutkan oleh penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang setimpal
atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Dan penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, April 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN MOTTO................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6
D. Kerangka Konsep ..................................................................... 6
1. Persepsi .............................................................................. 6
2. Bagian Personalia ............................................................... 8
3. Karyawan .......................................................................... 11
4. Internal Public Relations .................................................... 13
E. Metode Penelitian..................................................................... 28
1. Jenis Penelitian ................................................................... 28
2. Lokasi Penelitian................................................................. 30
3. Metode Pengambilan Sampel .............................................. 30
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 31
5. Validitas data ...................................................................... 31
6. Teknik Analisis Data........................................................... 32
viii
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi....................................................................... 34
1. Konsep Solo Grand Mall..................................................... 34
2. Prospek Solo Grand Mall d Surakarta.................................. 36
3. Operasional Solo Grand Mall .............................................. 41
B. Job Description......................................................................... 44
C. Kedudukan Personalia Solo Grand Mall ................................... 45
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Penyajian Data ......................................................................... 47
B. Analisa Data............................................................................. 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 64
B. Saran ........................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
ABSTRAK
ROSARITA NURBATI. D 0204108. BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL SEBAGAI INTERNAL PUBLIC RELATIONS. Studi Deskriptif Tentang Persepsi Karyawan terhadap Peranan Bagian Personalia Solo Grand Mall. Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi karyawan terhadap peranan bagian Personalia Solo Grand Mall sebagai Internal Public Relations.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan secara obyektif keadaan atau peristiwa bersifat sekedar mengungkapkan fakta. Peneliti hanya ingin mengetahui bagaimanakah persepsi karyawan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh bagian Personalia SGM sebagai internal public relations.
Penarikan sampel yang digunakan adalah memakai sampel purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu yang sesuai dengan maksud dan tujuan. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel para karyawan Solo Grand Mall karena mereka sebagai penerima kegiatan Internal Public Relations dianggap mempunyai persepsi terendiri terhadap legiaran-kegaiatan tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persepsi karyawan terhadap peranan Personalia Solo Grand Mall sebagai Internal Public Relations adalah bagus. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan karyawan yang dilakukan oleh Personalia sangat membantu karyawan dalam melaksanakan kewajibannya sehari-hari. Karyawan memberikan kepercayaan dan kualitas kerja yang sebaik-baiknya pada perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan secara ringkas bahwa Personalia Solo Grand Mall melakukan dua tugas yaitu administrasi kepegawaian dan internal public relations, yang berkaitan erat dengan pembentukan citra positif perusahaan di kalangan karyawan. Internal Public Relations diwujudkan dalam serangkaian aktifitas yang melibatkan seluruh karyawan Solo Grand Mall.
Tanggapan positif yang diberikan responden kepada peranan Personalia sebagai Internal Public Relations, merupakan masukan yang baik bagi Solo Grand Mall untuk lebih memaksimalkan Public Relations Department. Dan diharapkan dapat digunakan untuk membangun Solo Grand Mall yang lebih baik di masa yang akan datang.
x
ABSTRACT
ROSARITA NURBIATI. D 0204108. THE PERSONNEL DIVISION OF SOLO GRAND MALL AS THE INTERNAL PUBLIC RELATIONS. A Descriptive Study on the Employee’s perception on the Role of Solo Grand Mall’s Personnel Division. Thesis. Communication Department. Social and Political Sciences. Surakarta Sebelas Maret University. 2009
This research aims to obtain a description about the activity the Solo Grand Mall’s Personnel Division does as the Internal Public Relations.
This study was a descriptive research, that is, the one describing objectively a condition or event that only reveals the fact. The writer only wanted to find out how the activity of SGM’s personnel division as the Internal Public Relations.
The sample was taken using purposive sampling technique, that is, to choose the certain persons according to the purpose and objective. In this case, the writer took the employees of Solo Grand Mall as the sample because they, as the recipient of the Internal Public Relations’ activity, have their own perception on such activities.
The result of research shows that the employees’ perception of the role of Solo Grand Mall’s Personnel Division as Internal Public Relations is good. This is because the employees’ activities done by the personnel division really helps the employees in undertaking their daily duty. The employees give the confidence and quality of work as well as possible to the company.
Based on the research conducted it can be explained briefly that Solo Grand Mall’s Personnel Division serves two functions: staffing administration and internal public relations that are closely related to the establishment of company’s positive image among the employees. The internal public relations are manifested in a series of activities involving all employees of Solo Grand Mall.
The positive response the respondents give to the role of Personnel Manager as the Internal Public Relations is a good input for Solo Grand Mall in order to maximize the function of Public Relations Department and it is expected to be used to develop a better Solo Grand Mall in the future.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan yang terjadi Surakarta yang biasa disebut Solo,
tidak sekedar dapat didefinisikan sebagai kota tradisional dengan peninggalan
artefak historis yang monumental, bukan pula sekedar kota modern yang
ditandai oleh pendirian mal-mal atau hotel bintang bahkan apartement banyak
yang sedang di dirikan di Solo, serta peningkatan aktivitas perdagangan yang
amat tinggi, namun juga menuju kearah sebagai kota internasional.
Kepercayaan mulai muncul sedikit demi sedikit seiring dengan semakin
baiknya citra Kota Solo. Solo dititik dari lokasinya yang strategis kini mulai
dilirik oleh penanam modal usaha. Aktivitas perdagangan semakin meningkat
bersamaan dengan pembangunan pusat perbelanjaan modern yang
memberikan fasilitas kenyamanan, keamanan, prestise, kualitas barang dan
kemudahan bertransaksi.
Di Kota Solo sudah banyak bermunculan pusat perbelanjaan
sandang/pakaian seperti Solo Square, Solo Grand Mall, Matahari, Fashion
Village, Beteng Trade Center, Pusat Grosir Solo dan lain sebagainya. Solo
Grand Mall (SGM) yang terletak di jantung kota Solo tepatnya di jalan Slamet
Riyadi menjadikan SGM mudah ditemukan sekalipun oleh orang-orang dari
luar wilayah Solo. Bahkan banyak iklan dan sponsor yang menggunakan jasa
SGM untuk memasarkan produknya. Atau event-event yang akan berlangsung
di adakan di SGM untuk menyelengarakan event tersebut.
2
Perlu disadari bahwa saat ini konsumen semakin banyak mempunyai
pilihan dan keleluasaan untuk memilih dan membeli produk dan jasa guna
memenuhi kebutuhan. Dalam menentukan pilihannya tersebut, konsumen
tentunya akan bersikap kritis terhadap keunggulan kualitas, manfaat dan
kelayakan atau bahkan harga dari produk yang dibelinya. Oleh karena itu
suatu pengelola pusat perdagangan diharapkan mampu mengambil sela untuk
“mencuri hati” konsumen.
Dalam mengantisipasi pengurangan pelanggan, bahkan sponsor, iklan,
dan publikasi, maka pihak manajemen SGM harus mampu menerapkan
kinerja yang profesional dalam memberikan service atau layanan penyiaran
yang terbaik dan memuaskan sehingga akan tercipta citra perusahaan yang
baik. Oleh karena itu pengembangan dan pemberdayaan kualitas sumber daya
manusia harus menjadi faktor utama bagi kemajuan perusahaan.
Karyawan dalam hal ini, merupakan salah satu faktor pendukung
dalam mewujudkan cita-cita perusahaan. Oleh karena itu penanganan
karyawan bukan merupakan perkara yang mudah. Karena karyawan dapat saja
melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan, seperti demonstrasi,
pemogokkan, pengrusakan atau pertengkaran. Sebaliknya karyawan yang
mendapat perhatian baik malah besar kemungkinannya karyawan dapat
membantu perusahaan untuk mengatasi hal-hal yang tak terduga, seperti
kebakaran, pencurian, atau pengrusakan mesin.
Kadang-kadang humas (hubungan masyarakat) dipandang sebagai
bagian dari pekerjaan lain. Tentu saja ini merupakan suatu pandangan yang
3
patut disayangkan karena cenderung merendahkan peranan yang
sesungguhnya dimainkan oleh humas. Di banyak negara dunia ketiga, fungsi-
fungsi humas bahkan sering dijadikan bagian dari tugas seorang manajer
personalia. Mungkin hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
hubungan-hubungan internal (hubungan antara organisasi atau perusahaan
dengan para anggota atau pekerja-pekerjanya).
Dalam Perusahaan untuk membina hubungan yang lebih jauh dengan
karyawan, perusahaan harus mempunyai staf hubungan personalia, industri
dan perburuhan untuk merekrut, memilih, menempatkan dan melatih
karyawan, mendengar keluhan, merundingkan perjanjian, serta memberikan
upah dan keuntungan. Akan tetapi, kelompok staf ini belum memenuhi
kebutuhan pemahaman karyawan yang terus meningkat tentang masalah,
tujuan, dan prestasi perusahaan melalui satu program komunikasi yang efektif.
Landasan bagi hubungan karyawan yang baik adalah kebijaksanaan
personalia yang logis yang mendorong perusahaan untuk memberikan
pekerjaan yang teratur, kondisi pekerjaan yang baik, upah yang memadai,
kesempatan untuk memperoleh kemajuan. Penghargaan terhadap prestasi,
pengawasan yang baik, kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta
keuntungan yang diinginkan kepada para karyawan. Kebijaksanaan
perusahaan untuk mengusahakan kepuasan kepada karyawan akan
memberikan usaha kecakapan dan kesetiaan dari karyawan secara maksimal
kepada perusahaan dimana mereka bekerja.
4
Dari sinilah bagian personalia melakukan sebagai internal PR untuk
berusaha mengemas komunikasi dalam bentuk kegiatan kekaryawan yang
tentu saja menarik perhatian karyawan, tidak membosankan dan mampu
mendapat respon dari karyawan. Kegiatan kekaryawanan tersebut merupakan
suatu forum komunikasi yang memberikan wahana kepada karyawan untuk
dapat bertatap muka dengan pimpinan sebagai atasan. Mereka dapat saling
bertukar pendapat, menampaikan keluhan, bahkan kritikan sekalipun. Adapun
perwujudan dari kegiatan kekaryawanan tersebut dapat melalui aktifitas yang
bersifat kerohanian, aktifitas yang bersifat kesenian dan olah raga, sampai
aktifitas yang bersifat hiburan (refresing).
SGM adalah perusahaan pusat perbelanjaan berusaha untuk membina
hubungan baik antara atasan dengan para karyawan, diibaratkan karyawan
adalah sebagai anggota atau bagian tubuh dari suatu perusahaan. Maka jika
salah satu anggota tersebut tidak ada. Aktivitas tidak dapat berjalan seperti
yang diharapkan dan tujuanpun tidak dapat tercapai.
Terlihat bahwa peranan karyawan tidak dapat tercipta dan tumbuh
begitu saja tanpa adanya rasa saling membutuhkan, menjaga, mendorong,
serta memiliki terhadap perusahaan dimana mereka bekerja. Maka internal PR
harus mampu menjalin kerjasama yang bersifat mutualisme dengan karyawan
seperti memberikan kenyamanan dan perlindungan terhadap para karyawan
sehingga tercipta atmosfir yang baik untuk mencapai karyawan yang
mempunyai kegairahan kerja. Hal-hal yang mengganjal antara atasan dan
5
bawahan (dalam hal ini karyawan) harus dibicarakan dengan baik sehingga
tidak terkesan adanya link antara keduanya.
Bahwa ruang lingkup tugas internal PR antara lain:
1. Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan,
kepatuhan dan dedikasi terhadap lembaga/perusahaan dimana mereka
bekerja.
2. Menumbuhkan semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis.
3. Mendorong tumbuhnya kesadaran lembaga/perusahaan.1
“appearance” dan “bearing” seorang anggota (karyawan) dapat memberikan
kesan positif atau negatif pada publik. Kesan tersebut membawa pengaruh
pada perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Dengan demikian tanpa
disadari tiap anggota suatu perusahaan memainkan peranan penting dalam
membentuk opini publik. Oleh karena itu “mental attitude” dari para anggota
harus dibina.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana persepsi karyawan terhadap peranan bagian Personalia Solo Grand
Mall sebagai Internal Public Relations?
1 Soleh Soemirat. Drs. M.S dan Elvinaro Ardianto, Drs. M.Si. Dasar-dasar Public Relations. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002. hal 89
2 Teguh Meinanda. Tanya Jawab Pengantar Public Relations. Armico. Bandung. 1980. hal 19
6
C. Tujuan Penelitian
Atas dasar permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi
karyawan terhadap peranan serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
bagian Personalia Solo Grand Mall sebagai Internal Public Relations.
D. Kerangka Konsep
1. Persepsi
Persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh seorang
untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. Persepsi adalah
penilaian dan merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
seseorang. Karena setiap orang memberi arti kepada stimulus, maka
individu yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang
berbeda-beda.
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh harapan, pengalaman dan
motivasi dari orang yang bersangkutan, dengan banyak dipengaruhi
kognisi, kesadaran ingatan, proses informasi dan bahasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berhadapan dengan
berbagai stimulus, baik itu yang berhubungan dengan dirinya sebagai
makhluk individu maupun yang berhubungan dengan hakekatnya sebagai
makhluk social. Karena persepsi bertautan dengan cara mendapatkan
pengetauan khusus tentang obyek atau kejadian pada saat tertentu, maka
persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakan indera.
7
Persepsi mencakup kognisi (pengetahuan). Jadi persepsi mencakup
penafsiran obyek, tanda, dan orang dari sudut pengalaman yang
bersangkutan. Dengan perkataan lain, persepsi mencakup penerimaan
stimulus, pengorganisasian stimulus, dan penerjemahan atau penafsiran
stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara yang dapat
mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Persepsi dalam arti sempit didefinisikan sebagai penglihatan,
sedangkan dalam arti luas didefinisikan sebagai pandangan atau
pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan
sesuatu.
Beberapa psikolog melihat atensi sebagai jenis alat saring yang
akan menyaring semua informasi pada titik-titik yang berbeda pada proses
persepsi. Sebaliknya psikolog lain yakin bahwa manusia mampu
memusatkan atensinya terhadap apa yang mereka kehendaki untuk
dipersepsikan, dengan cara secara aktif melibatkan diri mereka dengan
pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsang lain yang saling
bersaing.
Pada awal proses pembentukan persepsi, orang telah menentukan
dulu apa yang hendak diperhatikannya. Pada saat memusatkan perhatian,
manusia akan memperoleh makna dari apa yang ditangkap, lalu
menghubungkannya dengan pengalaman lalu, dan dikemudian hari diingat
kembali. Hal lain yang juga mempengaruhi kognisi adalah kesadaran,
8
ingatan, proses informasi, bahasa serta pengujian hipotesa yang
merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi.
Persepsi merupakan aktifitas menilai sehingga bersifat evaluatif
dan subyektif. Evaluatif berkaitan dengan nilai baik-buruk atau positif-
negatif. Subyektif berarti adanya perbedaan kapasitas indera dan
perbedaan filter konseptual dari masing-masing individu dalam melakukan
persepsi. Sehingga pengolahan stimuli dalam diri komunikan tadi akan
membuahkan makna eksklusif, yang berbeda anatara yang satu dengan
yang lain. Dalam penelitian ini akan dipaparkan persepsi karyawan
terhadap peranan bagian Personalia yang sekaligus berfungsi sebagai
Internal Public Relations.
2. Bagian Personalia
Personalia adalah berhubungan dengan orang-orang kepegawaian,
keanggotaan.3
Personalia adalah bagian dari fungsi perusahaan yang dipimpin
oleh seorang manajer untuk melaksanakan manajemen personalia, yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Jadi personalia atau personel sering juga disebut dengan istilah
kepegawaian. Istilah personalia, personnel atau kepegawaian, mengandung
3 Pius A. Partanto dan M. Dahlan al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994. hal. 592
9
arti keseluruhan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi
tertentu4. Istilah personalia atau personnel atau kepegawaian sama
maknanya dengan Humas Resources Development (HRD). Tanggung
jawab dan lingkup tugasnya pun tidak jauh beda. Secara struktural
kedudukannya adalah sebagai pimpinan department atau bagian tersendiri
yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada General Manager atau
pemimpin perusahaan.
Adapun yang dimaksud dengan personalia di sini adalah dalam arti
tenaga kerja yaitu seperti halnya buruh, karyawan dan pegawai. Hanya
saja pengertian umum di masyarakat, buruh atau karyawan adalah tenaga
kerja dalam perusahaan swasta, sedang pegawai yang dimaksud adalah
tenaga kerja yang bekerja pada pemerintah atau sering disebut juga
sebagai pegawai negeri. Dan antara buruh dengan karyawan dalam
pengertian masyarakat umum pun sering dibedakan, sebab buruh adalah
tenaga kerja yang lebih banyak memberikan tenaga fisik daripada
karyawan.5
Tanggung jawab utama tentang masalah-masalah personalia sudah
barang tentu berada pada tangan pucuk pimpinan. Namun fungsi
personalia tidak di kerjakan sendiri oleh pucuk pimpinan, melainkan
didelegasikan kepada masing-masing pemimpin atau manager yang
menjadi bawahannya.
4 Marihot Manullang, Drs, MM. MSc. Manajemen Personalia. Gajah Mada University Press. Medan. 2000. hal. 6
5 Ec. Alex S. Nitisemito. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber daya Manusia). Penerbit Ghalia Indonesia. Kudus. 1982. hal 11
10
Fungsi personalia terutama memperhatikan pengembangan tenaga
kerja yang bermotivasi tinggi dan yang berfungsi secara lancar. Fungsi ini
sebenarnya merupakan tanggung jawab tiap manajer. Namun bagian
personalia memainkan peranan khusus. Kenyataan bahwa personalia
merupakan tanggung jawab satu bagian khusus maupun seluruh organisasi
membuat hubungan tingkat antara bagian personalia atau bagian lainnya
menjadi sulit.6
Tujuan fungsi personalia adalah realisasi tujuan perusahaan dan
kepuasan pada di pekerja (karyawan) harus dapat direalisasikan dan
menjadi tanggung jawab dari pucuk pimpinan. Melaksanakan fungsi
personalia berarti memimpin serikat-serikat pekerja, yaitu mewakili
pegawai perusahaan untuk mengadakan perjanjian perburuhan dengan
pemimpin perusahaan serta turut memperhatikan keadaan sekitar
pekerjaan pegawai. Serta mewakili buruh untuk menyelesaikan
perselisihan yang terjadi antara majikan atau pemimpin dengan para
pegawai.
Tugas personalia sendiri adalah bertanggung jawab untuk
perencanaan, pengembangan, penerapan, pengamatan dan pengawasan
seluruh operasional sumber daya manusia serta menjalin hubungan antara
objektivitas, bisnis, dan manajemen fungsi sumber daya manusia. Dan
yang paling utama adalah menjaga iklim kerja yang baik.
6 Strauss dan Sayles. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam Organisasi. Lembaga Pendidikan dan Pendidikan Manajemen. 1982. hal 277
11
Seorang manajer personalia memerlukan pengetahuan yang luas
dari berbagai bidang/ilmu seperti psikologi, sosiologi, filsafat, ekonomi,
dan manajemen. Pengetahuan tentang berbagai bidang ini akan sangat
membantu sebab karyawan sebagai manusia mempunyai sikap,
pandangan, cara berpikir, adat istiadat dan lain-lain, yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Bahkan untuk kelompok yang berasal dari daerah
yang sama akan berbeda satu dengan lainnya7.
Jadi Bagian Personalia SGM yaitu bagian manajemen dan
perusahaan yang bertanggung jawab mengelola dan menangani masalah
kepegawaian atau kekaryawan, mulai dari rekrutmen, pembinaan
(training), pemutusan hubungan kerja, manajemen hubungan (pemberi
award, penyampaian keluhan, kedisiplinan, penilaian) dan kesejahteraan
karyawan. Bagian personalia ini dipimpin oleh seorang Manager
Personalia yang mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
3. Karyawan
Karyawan adalah orang-orang di dalam perusahaan yang tidak
memegang jabatan struktural8.
Karyawan biasa adalah orang-orang yang bekerja di bawah
komando supervisor atau kepala bagian / seksi. Umumnya karyawan
7 Heidjrachman Ranupandojo, Drs dan Suud Husnan. Drs. Manajemen Personalia.Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 1980. hal. 1
8 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations, Kosep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 1994. hal 72
12
hanya tamatan sekolah menegah atau di bawahnya, namun ada juga yang
sempat mengenyam pendidikan di akademi atau perguruan tinggi.
Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan ujung tombak
bagi perusahaan karena baik buruknya citra perusahaan bisa tergantung
dari karyawan. Hal ini juga karena karyawan adalah orang yang paling
banyak jumlahnya di perusahaan. Namun demikian karyawan juga
merupakan sekelompok orang yang perlu mendapatkan perhatian karena
mereka adalah orang yang secara struktural dan umumnya karena tingkat
pendidikan yang rendah sehingga mereka mudah untuk diprovokasi. Itulah
sebabnya perlu adanya penanganan khusus terhadap karyawan melalui
komunikasi secara berkesinambungan sehingga tercipta iklim kerja yang
menguntungkan bagi karyawan dan perusahaaan. Selain itu karyawan
adalah personil perusahaan yang paling sering berhubungan dengan
konsumen atau pelanggan, sehingga penanganan karyawan yang baik
tentunya akan lebih menguntungkan bagi perusahaan.
Jadi apabila suatu perusahaan mampu meningkatkan semangat dan
kegairahan kerja bagi para karyawan maka perusahaan tersebut akan
memperoleh banyak keuntungan. Karena dengan meningkatnya semangat
dan kegairahan kerja maka pekerjaan akan lebih cepat selesai, kerusakan
akan dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan
karyawan dapat diperkecil dan sebagainya. Hal itu berarti bahwa
produktivitas kerja akan terus meningkat.
13
4. Internal Public Relations
PR menurut institute of Public Relations adalah keseluruhan upaya
yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian
antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Analasisnya yaitu
upaya yang terencana dan berkesinambungan, ini berarti., PR adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian
kampanye atau program terpadu dan semuanya ini berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur. Jadi, PR sama sekali bukanlah kegiatan
yang sifatnya sembarangan atau dadakan. Dan tujuan utamanya adalah
menciptakan, memelihara dan saling pengertian maksudnya adalah untuk
memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-
pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya kata ‘saling’, maka
itu berarti organisasi juga harus memahami setiap kelompok atau individu
yang terlibat dengannya (istilah yang umum dipakai adalah ‘khalayak’
atau publik)9.
Public Relations pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi.
Kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi lainnya. Karena ciri hakiki
dari komunikasi PR adalah two ways communications (komunikasi dua
arah/timbal balik). Arus komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan
9 Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. Publick Relations. Erlangga. Jakarta. 2004. hal 9-10
14
dalam kegiatan PR, sehingga tercipta umpan balik yang merupakan prinsip
pokok dalam PR.
Hal yang penting dilakukan oleh seorang PR adalah mampu
menjalankan fungsi internal PR melalui komunikasi yang efektif antara
pihak manajemen dan karyawan atau sebaliknya sehingga tercipta iklim
dan kepercayaan. Komunikasi yang efektif tersebut bukan merupakan
suatu perintah atasan dan bawahan tetapi merupakan pembicaraan antar
manusia yang merupakan perwujudan saling pengertian yang menjadi
prinsip PR10.
PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap
komponen pada suatu lembaga/perusahaan dalam rangka memberikan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua itu bertujuan
untuk menumbuhkan dan mengembangkan goodwill (kemauan yang baik)
publiknya serta memperoleh opini yang menguntungkan (alat untuk
mencipta kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik)11.
Melalui opini yang baik tersebut diharapkan nantinya dapat membangun
citra atau image perusahaan yang positif dan menguntungkan dari segenap
komponen perusahaan kepada pihak luar, itulah fungsi utama PR.
Pada prinsipnya bahwa tujuan PR ialah mengembangkan goodwill
dan memperoleh opini publik yang favourable atau menciptakan
kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik.
10 Rhenaldi Kasali. op.cit. hal 611 Soleh Seomirat dan Elvinaro Ardianto. Op.cit. hal 12
15
Artinya bahwa tujuan dari PR adalah untuk menciptakan, membina dan
memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga/jawatan/
organisasi, dan lain-lain di satu pihak dan dengan publik di lain pihak
dengan jalan komunikasi yang baik dan puas secara timbal balik12.
Internal PR berasal dari kata “public” yang berarti orang banyak,
“relasi” artinya hubungan dengan orang lain, berangkaian yang satu
dengan yang lain, dan “intern” artinya bersifat ke dalam, maksudnya ke
dalam perusahaan terkait dengan elemen-elemen kerja. Fungsi hubungan
intern tersebut pada dasarnya merupakan komunikasi internal antar
pegawai yang bersifat fungsional dan timbal balik dengan tujuannya yaitu
mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang
dipikirkan oleh manajemen dan mengusahakan manajemen mengetahui
apa yang sedang dipikirkan para karyawan.
Internal merupakan salah satu fungsi kunci kesuksesan bagi sebuah
perusahaan yang membuat perusahaan lebih terbuka dan menutup kepada
para karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.
Peranan PR dalam melaksanakan employee relations itu
bermaksud:
a. Memupuk iklim harmonisasi lingkungan tempat karyawan bekerja
diantara satu sama lain, mempertebal rasa percaya diri masing-masing
karyawan dengan instansi atau lembaga perusahaannya menjadi satu
corps yang bulat.
12 Teguh Meinanda. Op.cit. hal 17
16
b. Membina selalu untuk mengembangkan semangat kerja.
c. Menonjolkan selalu aspek kemanusiaan yang merupakan faktor
terpenting bagi lancarnya proses manajemen.
d. Memupuk perasaan kejiwaan yang dapat menyatukan setiap karyawan
dengan pekerja mereka sebagai sumber suatu pencaharian13.
Dalam menjalankan perananannya sebagai internal PR maka perlu
diketahui apa saja yang menjadi ruang lingkup pekerjaan Corporat Public
Relations (CPR) antara lain:
a. Hubungan dengan karyawan menyangkut: moral kerja, citra karyawan,
budaya perusahaan, filosofi perusahaan, media internal, dukungan
karyawan atas produk-produk perusahaan dan kegiatan-kegiatan
karyawan.
b. Hubungan karyawan yang baik diusahakan melalui bantuan organisasi-
organisasi pendidikan, kebudayaan, ilmiah, dan kesejahteraan, yang
melayani para karyawan serta bantuan rumah sakit, program kesehatan
masyarakat dan penelitian medis meningkatkan kesegaran fisik
karyawan dan keluarganya sehingga pada gilirannya menghasilkan
produksi yang meningkat, menaikkan tingkat moral, dan mengurangi
pergantian dan perpecahan karyawan.14
13 Bambang Siswanto, Drs. Public Relations-Hubungan Masyarakat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 1983. hal 25
14 Frazier Moore. Hubungan Masyarakat (Prinsip, Kasus dan Masalah). PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000. hal 263
17
c. PR dalam mengembangkan budaya perusahaan perlu memahami nilai
dasar, asumsi, sikap, dan perasaan semua orang di dalam perusahaan
dengan memanfaatkan symbol, bahasa, ritus, dan seremoni, serta kisah.
Seperti pemberian award kepada karyawan mempunyai arti yang
berbeda yaitu untuk menciptakan iklim kompetisi sesama karyawan
sehubungan dengan persaingan yang ketat dalam industry dan dalam
arti lain adalah agar karyawan betah bekerja15.
d. Dalam komunikasi karyawan yang baik, digunakan teknik yang
terbukti efektif dalam pemasaran produk dan jasa. Program
komunikasi karyawan berusaha untuk “menjual” perusahaan kepada
karyawan untuk menjadikannya pelanggan perusahaan.
e. Partisipasi karyawan dalam masalah kemasyarakatan merupakan
petunjuk penting mengenai hubungan program hubungan komunitas.
Hubungan komunitas perusahaan pada dasarnya merupakan tanggung
jawab setiap karyawan dalam hubungan dengan anggota keluarga,
tetangga, anggota kelompok temannya, pedagang, dan lain-lain16.
f. Hubungan lain yang juga harus diperhatikan oleh Internal PR yaitu
dengan keluarga karyawan. Dengan menimbulkan pemahaman para
anggota keluarganya tentang keadaan pekerjaan anggota keluarganya
sehingga mereka dapat menyesuaikan perilakunya. Selain itu Internal
15 Renaldi Kasali. op.cit. hal 11116 Frazier Moore. op.cit.hal 70
18
PR juga perlu mendapatkan kepercayaan dari anggota keluarganya atas
produk-produk yang dihasilkan perusahaan17.
Memang sudah menjadi kebiasaan, terutama di dalam perusahaan
atau instansi terdapat suatu jurang pemisah antara pimpinan dengan
karyawannya. Oleh karena itu kegiatan PR dibutuhkan untuk mencegah
adanya ketegangan dan bentrokan antara pimpinan dengan para karyawan
atau staf. Adapun kegiatan PR tersebut dapat dikemas menjadi beberapa
bentuk atau model, antara lain:
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan antarpesona merupakan metode yang paling
efektif. Komunikasi lisan ini dapat dilakukan dengan metode
kelompok, seperti:
1) Sistem pidato, bersifat otoritatif dan impresif. Sistem ini digunakan
untuk menyebarkan informasi penting secara cepat dan tepat, tanpa
harus memanggil karyawan dari pekerjaannya.
2) Sistem informasi melalui telepon, untuk memberikan informasi
kepada karyawan melalui pelayanan informasi melalui telepon.
3) Rapat manajemen dan karyawan, dapat memberikan kesempatan
pimpinan untuk berbicara langsung kepada karyawan tentang
kebijaksanaan, produk, metode, dan masalah internal baru.
Program tersebut meliputi: diskusi panel, konferensi meja bundar,
dan film.
17 Renaldi Kasali.op.cit.hal 75
19
4) Program televise Internal, digunakan untuk melakukan komunikasi
denga para karyawan dengan melihat dan mendengarkan pimpinan
perusahaan menyampaikan berita perusahaan dan pesan
institusional yang penting baik secara langsung atau direkam.
5) Gelanggang terbuka untuk karyawan dan keluarganya, memberikan
kesempatan untuk berkomunikasi dengan karyawan dan
keluarganya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
perusahaan.
6) Kunjungan pelaksana utama ke berbagai bagian, dilakukan oleh
direktur utama dan pelaksana manajemen senior ke kantor dan
pabrik untuk mengadakan pembicaraan informal dengan
sekelompok kecil karyawan sehingga tercipta komunikasi dua arah
yang baik.
b. Komunikasi Cetak dan Grafik
Media cetak dan grafik digunakan untuk melengkapi
komunikasi lisan. Media ini tidak terlalu mahal dan dapat
menyampaikan informasi kepada orang banyak dalam waktu yang
singkat serta dapat memaparkan kisah yang tersusun secara lebik baik
dan lengkap.
1) Surat manajemen untuk karyawan, memaparkan masalah penting
perusahaan yang dikirim ke rumah karyawan. Dalam hal terakhir,
surat tersebut harus dipertimbangkan secara hati-hati oleh
karyawan dan karyawan.
20
2) Majalah karyawan, menyajikan komunikasi dua arah, memberikan
informasi tentang masalah perusahaan serta memberikan
kesempatan untuk menyatakan pendapat dalam majalah tersebut.
3) Papan pengumuman, media ini paling murah dan efektif. Namun
penempatan harus strategis dan diawasi secara layak agar menarik
perhatian karyawan.
4) Pameran produk, menunjukkan kepada khalayak luas tentang
peranan karyawan dalam menghasilkan produk tersebut.
5) Laporan keuangan sementara dan tahunan, untuk memberikan
informasi tentang keuangan dan memperbaiki kesalahpahaman
tentang penghasilan dengan penggunaan bahasa yang sederhana
serta ilustrasi yang mudah dipahami. Selain itu memaparkan
jumlah karyawan, daftar gaji, pendapatan pemegang saham, netto
per dolar, serta informasi keuangan lainnya.
6) Iklan surat kabar perusahaan, iklan yang dipasang di surat kabar
perusahaan tentang kegiatan perusahaan yang ditujukan kepada
karyawan dan keluarganya. Iklan tersebut relatif murah dan
fleksibel.
7) Buku penuntun dan pedoman karyawan, untuk memberikan
informasi kepada karyawan tentang kebijaksanaan, prosedur, jam
kerja, gaji, keuntungan, serta ketentuan dan peraturan.
8) Amplop daftar gaji, memberikan informasi tentang perubahan gaji,
pensiunan, dan asuransi kelompok.
21
9) Kaset, film,dan slaid, untuk memberikan informasi kepada
karyawan tentang sejarah perusahaan, organisasi, produk dan
ketentuan karyawan, laporan keuangan perusahaan, penjualan,
pendapatan, ekspansi perusahaan dan program pendidikan
karyawan.
10) Rak baca, diisi dengan buku mini tentang berbagai hal yang
menarik perhatian karyawan dan ditempatkan di tempat yang
mudah dicapai18.
Hal yang sama juga tampak bahwa media dan teknik Internal PR
kepada karyawan dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain melalui:
a. Jurnal Internal
Sering disebut juga sebagai surat kabar perusahaan yang semata-
mata bersifat internal (untuk para staf dan karyawan) dan yang sampai
batas tertentu yang bersifat eksternal (diarahkan kepada pihak luar
tertentu). Adapun variasi Jurnal Internal bias berwujud majalah (dengan
ukuran A4), Koran/tabloid, nemwsletter (ukuran A4 dan berisi 2 sampai
8 halaman), majalah dinding. Publik Jurnal Internal hanya kepada para
anggota atau khalayak pendukung, seperti: institute professional,
universitas, komunitas profesi tertentu, serikat buruh dan yayasan amal.
b. Papan Pengumuman
Papan pengumuman standar dapat ditempatkan pada berbagai
likasi yang ramai atau yang sering disinggahi agar segenap pegawai
18 Frezier Moore.op.cit.hal 9-14
22
dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan
pula.
c. Kaset Video dan CCTV
Layar televisi merupakan media penyampaian pesan yang efektif
karena media modern mampu menghadirkan komunikasi tatap muka
secara artificial sehingga berpotensi besar untuk menumbuhkan
pemahaman yang lebih baik.
d. Stasiun Radio
Melalui siaran radio yang dibuat sendiri oleh perusahaan mampu
membuat suasana kerja lebih nyaman dan menyenangkan. Acara atau
program radio berisi berita-berita internal perusahaan, laporan dan
komentar terhadap suatu peristiwa yang diminati oleh karyawan,
permintaan lagu serta penyampaian pesan dan sebagainya.
e. Jasa Penyampaian Berita dan Ide Lewat Telepon
Untuk memberikan informasi kepada karyawan tentang masalah
perusahaan atau dapat juga dipergunakan sebagai ajang untuk
menyampaikan gagasan baru tentang segala sesuatu yang berkenaan
dengan perusahaan dan karyawan dapat disampaikan melalui telepon.
f. Kotak Saran
Kotak saran dapat dipergunakan untuk menampung segala saran,
ide, keluhan, kritik dan sebagainya dari para karyawan kepada pihak
manajemen secara anonim. Kotak saran dapat diletakkan di tempat-
tempat tertentu di seluruh penjuru perusahaan.
23
g. Rangsangan Berbicara
Cara ini melalui pembuatan semacam formulir aduan dari para
karyawan kepada pimpinan melalui kotak pos khusus yang menjamin
akan sampainya formulir kepada pimpinan. Metode ini diharapkan akan
memperoleh umpan balik dari para karyawan.
h. Public Address Broadcast atau Siaran Umum
Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan raksasa untuk
menyebarkan atau menyampaikan informasi atau pesan penting kepada
karyawan dengan memanfaatkan pengeras suara. Cara penyampaian ini
demikian fleksibel, cepat, dan tepat.
i. Obrolan Langsung
Pembicaran tatap muka secara pribadi dan langsung merupakan
cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka dari pihak
manajemen kepada karyawan. Kelebihan cara ini adalah karyawan dapat
menyampaikan komentar, pendapat, kritik, dan saran secara langsung.
j. Dewan dan Komite Pekerja
Dewan atau komite ini memberikan perlindungan kepada
karyawan. Jika karyawan diakui kehadirannya dan diberi tempat
selayaknya maka dengan sendirinya karyawan mengetahui apa yang
terjadi di perusahaan. Dengan demikian karyawan tidak memiliki alasan
untuk mengadakan unjuk rasa, pemogokan dan sebagainya.
24
k. Presentasi Video atau Slide
Media ini dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan utama,
mulai dari mendidik karyawan baru, menjelaskan standar keamanan
kerja, menguraikan kemajuan perusahaan, memaparkan laporan
keuangan, penjualan, pendapatan, perluasan perusahaan, pembukuan
tahunan, mengadakan rekrutmen, mendemonstrasikan penggunaan
produk, sampai memberikan informasi tentang alasan dan potensi
pembukuan cabang baru perusahaan. Melalui kaset video itu dapat
dijelaskan prospek ekonomis perusahaan sehingga menarik minat para
pegawai untuk membeli sahamnya.
l. Literatur Pengenalan
Literatur berisi berbagai macam naskah, materi, booklet tentang
masalah perusahaan, politik, ekonomi dan sosial, kesehatan, keamanan,
hobi, masakan, olah raga dan sebagainya sampai cara kerja dan fungsi
operasi yang dijalankan perusahaan, struktur organisasi dan aneka hal
penting yang harus diketahui oleh karyawan.
m. Konferensi Staf dan Pertemuan Dinas
Acara tersebut bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan
keakraban serta menciptakan hubungan yang baik antara pihak
manajemen dan para pegawai karena acara tersebut salah satu
komunikasi tatap muka yang sangat efisien.
25
n. Kunjungan oleh Pihak Manajemen
Kunjungan tersebut memberikan kesempatan kearah
terselenggaranya komunikasi dua arah yang baik serta bisa
menjembatani jauhnya jarak fisik antara karyawan dengan atasan.
o. Kunjungan Staf
Pihak manajemen harus mengupayakan agar para staf tidak
terisolasi melalui program ini sehingga memberi kesempatan untuk
menengok rekan-rekannya di unit-unit lain. Selain itu untuk memupuk
keakraban dan rasa kekeluargaan.
p. Acara Kekeluargaan
Kegiatan ini besar manfaatnya untuk merekatkan hubungan yang
baik antara pihak manajemen dengan segenap karyawan baik itu melalui
pesta makan malam, ulang tahun perusahaan dan sebagainya.
q. Pameran dan Peragaan
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk menunjukkan perannya dalam menghasilkan
suatu produk. Atau bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan sejarah atau
kebijakan perusahaan, bahkan kampanye periklanan. Diharapkan dari
kegiatan ini dapat memberi penjelasan kepada karyawan dan untuk
menarik minat pengunjung.
26
r. Klub-klub Sosial
Perusahaan biasanya mempunyai klub-klub sosial yang gunanya
untuk mempererat hubungan pihak manajemen dengan para pegawai
juga termasuk mensponsori aneka kegiatan sosial19.
Hubungan dengan karyawan merupakan hubungan dengan semua
karyawan tanpa kecuali dan tidak membedakan karyawan dengan
sebutan blue-collar atau white-collar. Karena dengan senantiasa
menggalang hubungan tersebut maka akan tercipta goodwill, kerja sama,
dan kepercayaan dari karyawan dapat dibina dan dipelihara.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa tugas Internal PR
sebaiknya beroirentasi pada 6 (enam) hal, yaitu:
1) Internal PR harus mampu menciptakan hubungan yang harmonis dan
saling pengertian antara sesama karyawan baik secara vertikal
maupun horizontal.
2) Internal PR harus mampu memberikan spirit atau semangat dan
kekuatan batin pada organisasi.
3) Internal PR harus dapat menciptakan tumbuhnya rasa kepuasan
bersama diantara sesama karyawan.
4) Internal PR harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan
kegairahan kerja diantara sesama karyawan.
19 Frank Jefkins.op.cit.hal 173-179
27
5) Internal PR harus dapat membentuk suatu pengabdian atau loyalitas
yang baik pada pegawai-pegawai atau bawahan seluruhnya dalam
perusahaan.
6) Internal PR harus mampu mengatur kerjasama antara berbagai
pegawai dan berbagai macam pekerjaan.
Intinya bahwa Internal PR yang baik adalah yang
memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa
membeda-bedakan tingkat, pendidikan, dan lain-lain. Tapi harus
bertindak adil, bijaksana, tidak memihak satu golongan. Setiap anggota,
mulai dari pimpinan sampai dengan pesuruh merupakan bagian dari
keseluruhan badan tersebut20.
Salah satu usaha Internal PR yang dilakukan perusahaan bagi
karyawan adalah melalui komunikasi dengan jelas dan tepat. Karena
dengan berkomunikasi-lah karyawan dapat mengetahui dan mengenal
atasan mereka, bak peribahasa yang mengatakan kalu tak kenal maka tak
sayang. Demikian pula karyawan, kalau atasan tidak mengenal karyawan
bagaimana perusahaan dapat memenuhi kesejahteraan karyawan. Dan
melalui komunikasi-lah akan timbul suatu reaksi dan aksi. Jika karyawan
mengeluh atau mengutarakan pendapat mereka janganlah dianggap
sebagai suatu tuntutan melainkan ditanggapi sebagai suatu saran atau
masukan dan akan dipertimbangkan. Sehingga komunikasi yang
20 Teguh Mainanda.op.cit. hal 19
28
demikian akan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak karena
salah satu tidak merasa dirugikan.
Berkaitan dengan usaha Internal PR. Personalia-pun harus cakap
di dalam memanfaatkan alur komunikasi untuk memperkenalkan,
menanamkan, mengembangkan dan memelihara keharmonisan
hubungan antara semua bagian yang menjadi penggerak perusahaan agar
dapat tumbuh semangat kerja. Karena keharmonisan hubungan
merupakan senjata yang ampuh untuk menciptakan suatu kekompakan
antara karyawan sehingga pada akhirnya akan menumbuhkan komitmen
terhadap nilai-nilai yang dianut perusahaan dan kepuasan diantara kedua
belah pihak dapat tercapai dan terpelihara dengan baik.
Efektivitas kegiatan Personalia merupakan suatu ukuran terhadap
keberhasilan dalam menjalankan Internal PR. Demikian juga dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh Personalia SGM diharapkan dapat menjadi tolak
ukur keberhasilan dalam melaksanakan Internal PR.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi21.
21 Jalaluddin Rahmad, Metode Penelitian Komunikasi. CV Remadja Karya. Bandung. 1995. hal 24
29
Penelitian yang menggunakan metode deskriptif tidak mencari
alasan mengenai suatu hal namun hanya memberikan gambaran atas apa
yang terjadi atau bagaimana sesuatu hal berproses, atau seperti apa situasi
seseorang atau suatu event itu terlihat22.
Penelitian deskriptif relatif sederhana yang tidak memerlukan
landasan teoritis rumit atau pengujian hipotesis tertentu. Bukan merupakan
penelitian eksploratoris, yang tekanan utamanya adalah menemukan ide
(gagasan) atau pandangan baru tentang suatu gejala tertentu secara
mendalam, yang selanjutnya merumuskan masalah penelitian dan hipotesis
tersebut dapat diuji ke penelitian tahap berikutnya. Juga berbeda dengan
penelitian eksplanatoris yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesia
dengan melakukan eksperimen atau penelitian eksplanatoris sering dikenal
dengan penelitian eksperimen. Dalam penelitian deskriptif, untuk
menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau
kelompok tertentu.
Hasil penelitian deskriptif ditekankan untuk memberikan gambaran
secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteleti23.
Sehingga data yang diperoleh berupa data deskriptif yang berupa infomasi
yaitu kata-kata, gambar bukan berupa angka-angka.
22 Keith Punch. Introductions to Social Research Quantitative and Qualitatif Approaches. Sage Publication.ltd.London. 1999. hal 15
23 Handari Nawawi. Metode Penelitian Sosial. UGM Press. Yogyakarta. 1993. hal 23
30
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SGM (Sola Grand Mall) yang beralamatkan
di Jalan Slamet Riyadi 273 Solo. SGM merupakan salah satu pusat
perbelanjaan yang terkenal di Kotamadya Surakarta.
3. Metode Pengambilan Sampel
Penarikan sample dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling, dimana yang menjadi anggota sample adalah unit-unit tertentu
atau khusus yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Cuplikan yang diambil lebih bersifat selektif. Penelitian
mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan, keingintahuan
pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi dan sebagainya. Sumber data
yang digunakan disini tidak sebagai yang mewakili populasinya tetapi
lebih cenderung mewakili informasinya. Karena pengambilan cuplikan
didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, maka pengertiannya
sejajar dengan jenis teknik pengambilan cuplikan yang dikenal sebagai
purposive sampling, dengan kencenderungan peneliti untuk memilih
informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap24.
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan purposive sampling
yang maksudnya adalah penulis memilih informan yang dianggap
mengetahui masalah secara mendalam
24 Sutopo. HB. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Dasar teori dan Terapannya dalam Penelitian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. 2002. hal 56
31
Sampel dipilih secara purposive dengan selektif diharapkan sample
adalah responden yang menguasai masalah yang sedang diteliti dalam
penelitian ini secara pasti. Cuplikan informan berasal dari beberapa staf,
antara lain:
a. HRD SUPERVISOR
b. PROMOTION STAF
c. TAX STAF
d. SPV. BUILDING SERVIS
e. BUILDING SERVIS
f. INTERNAL CONTROL
g. DEPARTMENT LEGAL
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah:
Wawancara atau interview
Data yang dikumpulkan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab
secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dengan berpegang
pada interview guide sebagai instrument utama.
5. Validitas data
Validitas data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan
teknik trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam
mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang
tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap
kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
32
Trianggulasi sumber bisa menggunakan satu jenis sumber data seperti
misalnya informan, namun beberapa informan atau narasumber yang
digunakan harus merupakan kelompok atau tingkatan yang berbeda-beda,
misalnya di dalam status atau posisi peranannya yang berkaitan dalam
konteks tertentu25.
Triangulasi yang dimaksud adalah sebagai cross ceck agar
penelitian tersebut dapat segera diketahui valid atau tidak.
Informan 1Data Wawancara Informan 2
Informan 3
6. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan proses pencarian dan perencanaan secara
sistematik dari semua data dan bahan yang telah terkumpul. Sehingga
peneliti mengerti benar makna yang telah dikemukakannya, dan dapat
menyajikan kepada orang lain secara jelas26.
Di dalam penelitian tersebut proses analisis yang digunakan tidak
dilakukan setelah data terkumpul secara seluruhnya, tetapi dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hal ini dilakukan karena
untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa
yang tercakup dalam permasalahan yang diteliti.
Dari situ peneliti ingin mengetahui gambaran mengenai persepsi
karyawan terhadap peranana personalia sebagai Internal PR SGM. Di
25 Sutopo, HB.op.cit hal 79-8026 Sutopo, M.Sc.Phd. Pengantar Penelitian Kualitatif. UNS Press. Surakarta. 1990. hal70
33
dalam mengumpulkan data yang ada, peneliti menggunakan teknik
wawancara di lokasi penelitian. Bersama dengan proses pengumpulan data
dilakukan proses seleksi data. Gunanya adalah untuk lebih memfokuskan
pokok persoalan yang akan diteliti, penyaringan terhadap data yang tidak
diperlukan dan data yang seharusnya dibutuhkan tetapi belum terkumpul.
Sehingga data tersebut dapat disederhanakan dan ditransformasikan
menjadi ringkasan atau uraian singkat. Langkah selanjutnya adalah data
disajikan agar lebih mudah dipahami. Kemudian dari penyajian data
tersebut diolah kembali untuk akhirnya ditarik kesimpulan.
34
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Konsep Solo Grand Mall
Solo Grand Mall yang dibangun di atas lahan seluas 12.080 m2
merupakan “pusat perdagangan” yang bernuansa MALL”, dimana
bangunan komersial ini terdiri atas 7 lantai dengan total luasannya 63.000
m2.
Pengertian TRADE CENTER disini lebih merupakan PUSAT
PERDAGANGAN dimana kami Management Solo Grand Mall
menyediakan 529 ruang usaha untuk berbagai macam kegiatan bisnis.
Sedangkan pengertian BERNUANSA MALL tidak lain adalah dimana
kami melengkapi fasilitas bangunan layaknya sebuah Mall, standar
bangunan dan nuansa bangunan yang kurang lebih sama dengan sebuah
Mall, serta pengelolaan secara professional yang layaknya diterapkan pada
bangunan Mall.
Sedangkan konsep yang melatarbelakangi fungsi bangunan tersebut
diatas “ONE STOP FAMILY ENTERTAINMENT AND
RECREATION”. Pengertian one stop family entertainment and recreation
adalah dimana Solo Grand Mall menyediakan pelayanan yang dilengkapi
dengan fasilitas hiburan serta rekreasi keluarga bagi para pengunjung yang
ingin berbelanja berbagai macam kebutuhan dengan aneka variasinya tanpa
35
memakan banyak waktu dan lebih efisiensi biaya karena para pengunjung
tidak perlu berpindah lokasi, Dengan kata lain segala kebutuhan tersedia di
Solo Grand Mall.
a. Visi SGM
Menjadi pusat bisnis sekaligus hiburan keluarga terbaik di kota
Surakarta dan sekitarnya yang mampu memberikan kontribusi positif
bagi perekonomian daerah dan nasional,
b. Misi SGM
Memberi sumbangsih yang berarti guna kemajuan masyarakat dan
daerah dengan tetap memperhatikan segi sosial, budaya, dan ekonomi
melalui pelayanan jasa.
c. Moto SGM
“Completing your life”
d. Slogan SGM
“Ayo ke Mall………!!! Solo Grand Mal
2. Prospek Solo Grand Mall d Surakarta
Surakarta merupakan salah satu kota industri dan pariwisata di
Propinsi Jawa Tengah. Sebagai kota industri dan pariwisata saat ini
kebutuhan penduduk maupun pendatang akan pusat-pusat perbelanjaan
sangat tinggi, karena tempat-tempat perbelanjaan yang tersedia masih
sangat kurang menampung kebutuhan konsumen dan pengusaha untuk
mengembangkan bisnis/usahanya.
36
Selain itu posisi kota Surakarta sebagai kota perdagangan, kota
kebudayaan Jawa dan kota pariwisata membuat kota ini mempunyai
prospek yang baik untuk menanamkan investas Secara mikro kota
Surakarta mengalami laju pertumbuhan perekonomian sebesar 4,15% dan
jumlah angkatan kerja hampir 2 juta jiwa. Dengan kondisi demikian maka
pembangunan Mall masih memberikan peluang yang baik.
Melihat fenomena di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan
beberapa kecenderungan dan alasan mengapa orang datang ke kota
Surakarta, antara lain:
a. Week ends/Holiday
b Business/Corporate
c. Meeting/Conference
d. Studying/Training
e. Tourism
f. Others:
• Visiting relative/family
• Wedding invitation
• Shopping/belanja
Kecenderungan ini tidak lain dikarenakan kota Surakarta memiliki
daya tarik untuk dikunjungi. Daya tarik tersebut antara lain
a. Banyak tempat-tempat obyek wisata yang menarik (Keraton Kasunanan
Surakarta, Istana Mangkunegaran, Candi Sukuh, Candi Cetho, Masjid
Agung dll
37
b. Jarak yang relatif dekat dengan Jogyakarta, Semarang dan Surabaya
c. Pusat belanja pakalan tradisional (batik tutis)
d. Banyak makanan tradisional (nasi liwet, serabi, serundeng, dll)
e. Banyak industri baik manufaktur maupun industri rumah tangga
Melihat kecenderungan di atas dan beberapa investor telah
berusaha menyediakan kebutuhan masyarakat akan pusat perbelanjaan,
antara lain:
• Pasar Klewer — Sebagai Pasar Tradisiona
• Singosaren Plaza — Sebagai Pusat Perbelanjaan
• Mega Land — Sebaga Pusat Perbelanjaan
• Beteng Blok — Sebagai Pusat Perbelanjaan
• Luwes — Sebagal Toko Serba Ada (Toserba)
• Sami Luwes — Sebagai Toko Serba Ada (Toserba)
• ALFA Market — Sebagal Toko Gudang Rabat
• GORO ASSALAM — Sebagal Grosir/Gudang Rabat
Pusat-Pusat Perdagangan yang ada saat ini cukup banyak dipadati
oleh pengunjung, baik untuk berbelanja maupun untuk berrekreasi. Namun
demikian menurut pengamatan manajemen perseroan bahwa pusat-pusat
perbelanjaan tersebut kurang dengan sarana dan prasarana penunjang yang
lengkap. Kondisi umum tersebu menjadi landasan PT. Sarana Griya
Prasarana Bangun untuk membangun Solo Grand Mall, suatu bangunan
pusat perdagangan berkonsep Mall yang dilengkapi dengan fasilitas family
entertainment and recreation. Solo Grand Mall menyediakan pula
38
Exhibition Area yang luas sebagai lokasi pameran produk-produk industri,
dan retail-retail kecil yang tertata rapi dimana pengusaha menengah dapat
menjual produknya dan pengunjung dapat berbelanja dengan nyaman tanpa
berdesak-desakan.
Sedangkan strategi ke depan Solo Grand Mall agar dapat tetap
eksis di dunia bisnis ini telah menyiapkan 7 kunci sukses berinvestasi
sehingga kami mem keyakinan bahwa berbisnis dengan kami memiliki
prospek yang bagus.
Adapun kunci sukses tersebut adalah
a. Lokasi Strategis
Lokasi merupakan faktor yang paling penting dan menentukan
dalam keberhasilan berusaha, karena mempengaruhi nilai ekonomis
bagi para pelaku bisnis dan lokasi yang stategis mempermudah
pencapaian dan segala penjuru arah.
Solo Grand Mall terletak di pusat kota yang menyajikan
lingkungan komersial dan memiliki prospek bisnis yang menjanjikan,
tepatnya di JI. Slamet Riyadi 295 Solo sebagai jalur utama kota.
Sebagal jalur utama kota JI. Slamet Riyadi merupakan jalur lalu lintas
yang padat dan berpotensi mendatangkan profit bagi partner bisnis baik
yang akan dan telah melakukan kerjasama dengan Solo Grand Mall.
Letak Solo Grand Mall yang berada jalur utama kota, maka
secara langsung dapat dikatakan bahwa SGM berada di lingkungan
komersial kota yang memiliki daya dukung tinggi pada nilai bisnis dan
39
perputaran uang. Daya dukung lingkungan tersebut ditimbulkan oleh
adanya perkantoran, restaurant, hotel, bank, dan supermarket yang
mendatangkan banyak relasi bisnis dan berbagai macam usaha.
SOLO GRAND MALL selain terletak di jalur utama kota
Surakarta juga dikelilingi tiga jalur kota yang kompeten bagi para
bussines leader yang terdiri atas JI. Sutowijaya, JI. Bhayangkara, dan JI.
Dr. Rajiman.
b. Multi Akses
SOLO GRAND MALL dapat dicapai dan berbagai penjuru kota
dalam jangka waktu yang relatif singkat, dan relatif dekat jaraknya dan
pusat-pusat kedatangan antara lain 15 menit dan bandara Adi Sumarmo,
10 menit dari Stasiun Balapan, dan 10 menit dan Terminal Tirtonadi.
SOLO GRAND MALL juga memiliki dua pintu masuk utama,
yaitu dan JI. Slamet Riyadi dan dan JI. Sutowijaya untuk memudahkan
pengunjung memasuki area Mall.
c. Pangsa Pasar Luas
SOLO GRAND MALL memiliki pangsa pasar yang luas
mencakup seluruh masyararakat kota Solo dan sekdarnya sehubungan
dengan kondisi Solo Grand Mall sebagai Mall terbesar di Jawa Tengah
dengan bidikan “masyarakat menengah” sebagai segmentasi pasar.
d. One stop family entertainment & recreation
SOLO GRAND MALL memiliki berbagai macam fasilitas yang
memudahkan pengunjung mendapatkan produk serta pelayanan yang
40
dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu maupun
biaya. Dengan menerapkan konsep “lengkap dengan fasilitas” maka
fasilitas yang disediakan antara lain supermarket, department store,
book store, family entertainment, computer centre, HP center, food
court, healthcare, gold and jewelry, perbankan, dan banyak lagi.
Dengan berdasar pada konsep one stop family entertainment &
recreation ini, maka Solo Grand Mall menyediakan kemudahan bagi
para pengunjung sehingga meningkatkan profitabilitas bagi para tenant
yang telah bergabung dengan Solo Grand Mall
e. Fasilitas pendukung bangunan yang lengkap
Layaknya sebuah bangunan yang bernuansa Mall, Solo Grand
Mall hadir dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang kurang
ebih menyamai standar sebuah Mall.
SOLO GRAND MALL memberikan fasilitas pendukung
sehingga meningkatkan kepuasan konsumen maupun pengunjung yang
terdiri atas lift, escalator, travelator, tangga darurat, alarm, CCIV, fire
detector, sprinkler, AC central, telephone, security, parkir yang luas,
toilet, air bersih, listrik, dan musholla.
Lift, escalator, travelator, dan tangga memberikan kemudahan
bagi para pengunjung dan khususnya para tenant yang telah melakukan
kerjasama dengan Solo Grand Mall untuk berkeliling dan melakukan
transaksi produk dan jasa di area Solo Grand Mall. Alarm, Fire
Detector. Sprinkler, dan cctv berfungsi untuk meningkatkan keamanan
41
dan memberikan palayanan kepada para pengunjung dan para tenant
yang telah bergabung dengan SOLO GRAND MALL. Alat-alat ini
berfungsi untuk mendeteksi dan pencegahan dini atas terjadinya
eksposure yang tidak dikehendaki.
AC Sentral memberikan kenyamanan bagi para konsumen dalam
berbelanja. Telepon memberikan kemudahan bagi konsumen dalam
berkomunikasi, toilet, air bersih, listrik, dan mushola meningkatkan
pelayanan dan satisfaction value bagi para pengunjung khususnya para
tenant yang telah bergabung dengan Solo Grand Mall.
PARKIR merupakan masalah yang seringkali kita jumpai
disebagian besar pusat-pusat perbelanjaan, dimana kapasitas ruang
parkirnya tidak memadal, Tentu saja hal ini sangatlah mengganggu
kenyaman pengunjung maupun lalu-lintas di sekitarnya. Menyadari
bahwa parkir merupakan salah satu penentu kenyamanan dan daya tarik
sebuah bangunan komersial, maka Solo Grand Mall telah menyediakan
areal parkir yang cukup luas, dimana mencakup kapasitas parkir
kendaraan sebanyak 850-1000 lot (Roda empat parkir rapi/dorong) dan
1000 lot (Roda dua)
f. Kemudahan Proses Kepemilikan
SOLO GRAND MALL menyediakan berbagai kemudahan bagi
para calon tenant dalam proses penyewaan ruang usaha. Angsuran yang
ringan dan bertahap dapat dilakukan langsung di kantor pemasaran Solo
42
Grand Mall maupun dengan melakukan KPK langsung di Bank BCA
atau Bank NISP.
Selain kemudahan di atas, Solo Grand Mall menyediakan hadiah
langsung tanpa diundi sebagai penghargaan atas kepercayaan yang
diberikan para tenant terhadap Solo Grand Mall pada setiap transaksi
baru maupun pelunasan dengan giro mundur maupun tunai.
g. Tim Manajemen Profesional
SOLO GRAND MALL dikelola oleh management yang
berpengalaman dalam mengembangkan property, trade center,
entertainment center, sport center, yaitu BANDUNG TRADE
CENTER.
Solo Grand Mall ditangani secara profesional oleh tenaga muda
yang berpengalaman, memiliki kompetensi yang handal, dan berpotensi
tinggi.
3. Operasional Solo Grand Mall
Solo Grand Mall saat ini merupakan Mall terbesar dan terlengkap
bagi kota Solo dan sekitarnya, mulai beroperasional sejak 4 Desember
2004. Dan 529 total unit ruang usaha, telah terjual sebanyak 90% ruang
usaha dan total unit yang tersedia, dan tenant yang telah bergabung
diantaranya sebagai berikut:
• Lantai Basement : Hypermart
• Lantal Dasar : KFC, Texas Fried Chicken, Es Tentrem,
Apotik Plus, DRTV, Indomusic, Matahari
43
Dept. Store, Roti Dika, Asia Bakery,
Sampurna Foto, Sport Station, Kassaya
Parfum, House of Rider, Solatia, Julia
Jewelery, Love Jewelery, dan ATM Center
(Bank Bukopin, Bank Man Din, BNI,
NISP, Lippo Bank).
• Lantai 1 : Matahari Dept. Store, FILLA, My Salon,
Metta Fashion, Riez Pizza, Sello Hill,
Famous Shoes, Mie Momo, Toko Mas
Semar, ATM BCA, Johnny Andrean
Salon, Shop In, dll.
• Lantai 2 : FASHION WEAR-branded Store (Omara,
Kappa, Hush Puppies Shoes, Gosh,
Bellagio, Green Light, 3Second,
Atmosphere, Country Fiesta, Ocean
Pacific, O’Neil, Fossil Watch, Lea Jeans,
Larrie, Alain Delon, Camel Active, Basic
Elemen, JOBB, Man Club, Jack Niclaus),
AMAZONE, Ferry Internasional, UFO
Benhill. Tumble Tots School, Kurnia
Music & Sport,dII.
44
• Lantai 3 : TIMEZONE, Fantasy Kingdom, INTRO
CAFÉ, FOOD COURT CENTER, HP
CENTER, COMPUTER CENTER, dll.
• Mezzanine : Intro Cafe
• Lantai 4 : CINEMA 21, BILLIARD CENTER, MC
Autocare
B. Job Description
Bagian Personalia
Bertugas menjalankan segala kegiatan managemen dan administrasi
kepegawaian juga pengembangan karyawan, seperti kesejahteraan karyawan,
cuti karyawan, penerimaan/pemberhentian pegawai dan masalah job training.
Dan selain itu tugas Personalia yang dipimpin Personnal Manager, antara
lain:
a. Merencanakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan jumlah pekerjaan yang
ada.
b. Menempatkan tenaga kerja dengan tepat istilahnya the right man in the
right palace.
c. Merencanakan biaya tenaga kerja
d. Penyediaan tenaga kerja (Recruitment) dengan:
1) Menentukan kelengkapan dan persyaratan umum/khusus calon
karyawan.
2) Mengontrol permintaan tenaga kerja dari Departement Head
disesuaikan dengan rencana tenaga kerja (Man Power Planning)
45
3) Pemanggilan tenaga kerja
4) Pemilihan tenaga kerja
5) Menempatkan tenaga kerja
6) Penilaian masa percobaan
e. Membuat perjanjian kerja dalam waktu tertentu
f. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi
g. Membuat rekomendasi perubahan status/jabatan
h. Membuat sensus karyawan yang up date
i. Membuat catatan data karyawan
j. Mengadakan pelatihan kepada karyawan
k. Mengadakan pengembangan karier karyawan
C. Kedudukan Personalia Solo Grand Mall
Keberadaan Human Resources Development (Personalia) Solo Grand
Mall dalam struktur organisasi dibawah General Manager. Namun di dalam
pelaksanaannya Personalia membawahi semua karyawan di dalam perusahaan.
Karena Personalia mempunyai tugas dalam menjalankan semua manajemen,
administrasi dan pengembangan karyawan. Adapun fungsi Personalia adalah:
1. Sebagai penasihat (Adviser)
Yaitu harus mampu memberi nasihat, petunjuk kepada kalangan
atas, kolega, ataupun kalangan bawah dan kepada seluruh tenaga kerja
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
46
2. Sebagai pelayan (Serviced)
Yaitu mampu memberikan apapun yang diminta kalangan atas,
kolega, kalangan bawah dan semua karyawan apa yang menjadi haknya
tentang ketenagakerjaan, seperti gaji, makan untuk lembur, cuti.
3. Sebagai pengontrol (Controller)
Yaitu harus mampu memberi koreksi kepada kalangan atas,
kolega, kalangan bawah dan semua karyawan yang menyangkut tentang
penyimpangan dari ketentuan, peraturan ketenagakerjaan.
4. Sebagai peneliti (research)
Yaitu semua yang berkaitan dengan ketenagakerjaan,
pengembangan teknis, manajemen, peneliti sampai pada penerapan
teknologi baru yang sesuai.
47
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Penyajian Data
Personalia Solo Grand Mall mempunyai tugas pokok mempersiapkan
dan melaksanakan kebijakan kepegawaian yaitu melayani seluruh karyawan
untuk meningkatkan kegairahan kerja dan meningkatkan semangat kerja bagi
setiap karyawan serta untuk mewujudkan situasi yang nyaman, aman dan
tertib. Adapun tugas dan tanggung jawab Personalia Solo Grand Mall adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja (Manpower Planning) dengan uraian
pekerjaan sebagai berikut:
a. Personnel Manager membuat perencanaan tenaga kerja/manpower
planning dengan mengadakan persetujuan bersama dari masing-masing
Department Head dan General Manager.
b. Manpower Planning dievaluasi setiap tahun bersama pembuatan
Budget Tahunan tentang biaya karyawan dan setiap perubahan harus
disetujui General Manager.
2. Penyediaan Tenaga Kerja (Recruitment) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut:
a. Recruitment sepenuhnya tanggung jawab Personnel Manager.
b. Department Head bersangkutan mengajukan permohonan “Permintaan
tenaga kerja” kepada General Manager melalui Personnel Manager.
48
c. Sumber-sumber calon tenaga kerja melalui iklan, bursa tenaga kerja,
papan pengumuman/rekomendasi karyawan, lamaran yang masuk.
d. Kelengkapan dan persyaratan calon karyawan, antara lain: surat
lamaran kerja yang ditulis tangan dan ditandatangani daftar riwayat
hidup, Photo copy Kartu Tanda Penduduk, Ijazah, surat keterangan
kerja, surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian, serta persyaratan
lain dapat disesuaikan kebutuhan perusahaan.
e. Pemilihan tenaga kerja (Selecting Process) melalui tahapan sebagai
berikut yaitu: test seleksi oleh Personnel Manager baik interview
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penampilan, riwayat
hidup/latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pyschology
tingkat laku, kebenaran pengalaman kerja, kreatif/inisiatif dan lain-lain
ataupun test kesehatan, tentang darah, air kencing, dan lain-lain. Jika
sudah dinyatakan lulus seleksi Personal Manager, maka pelamar wajib
melaksanakan seleksi oleh Department Head bersangkutan yang
meliputi: interview/questionaire terhadap hal yang bersifat teknis
pekerjaan pengetahuan khusus pekerjaan, kemampuan menyelesaikan
pekerjaan, kemampuan berbahasa, pengetahuan-pengetahuan produk
dan sejenisnya. Serta seleksi terakhir yang dilakukan oleh General
Manager yaitu interview/questionaire test tentang “Management
Knowledge”.
49
3. Proses Masa Percobaan (Probation Period Process) dengan uraian
pekerjaan sebagai berikut:
a. Setelah calon tenaga kerja dinyatakan lulus, maka Personel Manager
membuat keputusan masa percobaan selama tiga hari diberi
kesempatan untuk pengenalan diri (adaptasi) terhadap lingkungan,
peraturan-peraturan perusahaan, tata kerja, hak dan kewajiban.
b. Kemudian calon karyawan tersebut diserahkan kepada Department
Head dan dengan pengawasan, pembinaan, pengarahan dan hal-hal
yang berkaitan dengan karyawan dialihkan tanggung jawabnya kepada
Department Head untuk selama tiga bulan.
c. Selama tuga bulan Department Head bertanggung jawab melakukan
evaluasi tentang calon karyawan dalam masa percobaan dan membuat
keputusan serta pernyataan lulus atau tidak lulus ke Personel Manager.
4. Perjanjian kerja dalam waktu tertentu (Working Contract) bahwa setelah
lulus masa percobaan selama tiga bulan maka dibuatkan “Perjanjian Kerja”
Personel Manager yang bentuknya dapat dirubah, ditambah serta
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan bersangkutan. Di dalam
perjanjian kerja tersebut tidak berisi hal-hal yang bertentangan dengan
perundangan yang ada, ketertiban umum dan kesusilaan, tidak unsur
paksaan. Dan dalam perjanjian kerja dinyatakan syah berlaku jika
karyawan dan General Manager telah menyatukan tanda tangan masing-
masing diatas meterai.
50
5. Pemberian teguran lisan dan tertulis (Warning) dengan uraian pekerjaan
sebagai berikut:
a. Tujuannya yaitu melakukan control pelaksanaan kerja setiap karyawan
serta hasil kerja yang telah dicapai dan mengembalikan ke dalam
prosedur kerja yang telah ditetapkan.
b. Setiap terjadi penyimpangan-penyimpangan (peraturan perusahaan
yang ada policy and procedure perusahaan, perjanjian-perjanjian, job
description, keputusan/ketetapan, peraturan pemerintah dan
perundangan yang ada serta hal lain yang pada dasarnya adalah
ketentuan yang mengatur hubungan kerja yang dilakukan oleh
karyawan Department Head wajib melakukan teguran langsung untuk
pembinaan.
c. Jika usaha melalui teguran lisan ternyata tidak berhasil maka
Department Head membuat teguran tertulis kepada karyawan
bersangkutan.
6. Pemberian Monitor Surat Peringatan dengan uraian pekerjaan sebagai
berikut:
a. Tujuannya yaitu mengembalikan ke dalam prosedur kerja yang telah
ditetapkan terhadap pelanggaran karyawan, melengkapi data tertulis
atas usaha-usaha pembinaan yang telah dilakukan, memberikan bukti
secara hukum dalam mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja
bila terpaksa harus dilakukan.
51
b. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan maka Department
Head mengambil sikap pembinaan pemberian Monitor Surat
Peringatan oleh Department Head karyawan bersangkutan serta
Personnel Manager.
c. Diusahakan bahwa setiap pemberian Monitor Surat Peringatan kepada
karyawan bersangkutan pernah dilakukan teguran (warning) lisan/
tertulis sebelumnya.
d. Terhadap pelanggaran berat yang diancam pemutusan hubungan kerja
setelah mendapat Monitor Surat Peringatan persoalannya diserahkan
kepada Personnel Manager.
7. Memberikan arahan kepada bawahan atau karyawan secara langsung
dalam menyelesaikan masalah yang timbul. Caranya dengan memberikan
solusi atau jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
8. Melaksanakan tugas/perintah dari atasan, yaitu semua interaksi dari
General Manager baik secara langsung atau tidak langsung.
9. Menjaga iklim kerja yang baik, antara lain: mensosialisasikan policy dan
procedure perusahaan, memberikan hak dan kewajiban karyawan,
menghadiri acara dan semua kegiatan yang berhubungan dengan
karyawan.
52
Program-Program yang dilaksanakan oleh Personalia Solo Grand Mall sebagai
Internal PR, antara lain:
1. In House Training
Training yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memberi bekal
kepada calon karyawan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prosedur
dan kebijakan perusahaan, peraturan perusahaan, serta menanamkan
budaya-budaya yang dianut oleh perusahaan.
Training dan development memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber
daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan,
pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan
dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal
maupun eksternal.27
2. Program Ritual, biasanya kegiatan ini lebih bersifat informal dan santai
yang diikuti oleh semua karyawan Solo Grand Mall. Kegiatan tersebut
melibatkan semua karyawan dengan semua pihak management, antara lain:
a. Pertemuan Morning breifing, yang diadakan setiap hari sebelum
beraktivitas kerja. Morning breifing adalah suatu pertemuan rutin yang
diadakan oleh Solo Grand Mall dan diikuti oleh seluruh karyawan
timbal balik antara pihak manajemen sebagai pimpinan dengan
karyawan karena Morning breifing merupakan forum tanya jawab
secara langsung (face to face) sehingga sangat dimungkinkan karyawan
dapat menanyakan segala sesuatu yang tidak/belum mereka ketahui.
27 http://zetairline.com/klinikhr/organisasi/4id29.html
53
Disamping itu karyawan juga berkesempatan menyampaikan semua
keluhan atau uneg-uneg yang secara langsung sehingga karyawan akan
dapat mendapat respon dari General Manager atau Personel Manager.
b. Acara olah raga yang diikuti oleh semua karyawan. Dalam forum ini
memperbolehkan semua karyawan untuk berolah raga, seperti
badminton, yang diadakan seminggu sekali yaitu setiap kamis malam.
c. Aktivitas kekaryawanan lainnya, seperti pihak yang diikuti oleh semua
karyawan baik staff ataupun karyawan biasa yang diadakan setiap satu
tahun sekali. Kerja bakti dengan tujuan agar karyawan Solo Grand
Mall mempunyai perasaan senasib sepenanggungan, ikut memiliki,
memelihara, serta saling tolong-menolong.
3. Penghargaan
Personalia berhak memberikan penilaian terhadap ketrampilan,
pengetahuan, produktifitas, penampilan serta moral karyawan. Diharapkan
melalui penelitian ini juga nantinya dapat diperoleh karyawan teladan dan
berhak menyandang gelar Man of The Year dan Best Performance.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan semangat kerja serta
membentuk perilaku karyawan untuk senantiasa memiliki rasa disiplin,
loyal, trampil, profesional, dan tanggung jawab.
Sebagai sumber informasi dan komunikasi. Personalia selalu
memberikan informasi kepada karyawan mengenai perkembangan terbaru
yang berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan karyawan. Pendistribusian
54
informasi juga menjadi faktor penunjang demi kelancaran komunikasi. Oleh
karena itu Personalia memanfaatkan beberapa media untuk mendistribusikan
informasi tersebut melalui:
1. Papan pengumuman atau bulletin board
Papan pengumuman ini disebut juga SGM Info diletakkan di dekat pintu
keluar masuk karyawan sehingga semua karyawan dapat mengakses
informasi secara cepat. Media ini digunakan untuk menyampaikan
informasi baik formal atau informal. Informasi formal, menyangkut
informasi tentang peraturan perusahaan yang harus dilaksanakan oleh
semua karyawan, adanya program pendidikan dan pelatihan karyawan.
Dan informasi informal yaitu informasi yang menyangkut kepentingan
karyawan dan perusahaan baik yang bersifat kerohanian, kesenian dan
olahraga, event.
2. Telepon
Media komunikasi yang efektif dan efisien karena mengingat luasnya
bangunan dan banyaknya sekat-sekat ruangan yang menjadi pemisah
antara ruang satu dengan ruang lainnya. Sehingga telepon merupakan
media tercepat dalam penyampaian informasi.
3. Tatap Muka
Media ini merupakan media yang efektif dalam penyampaian informasi
dan menghasilkan feedback secara langsung, seperti halnya briefing,
pertemuan rutin perusahaan dan forum komunikasi lainnya.
55
Seluruh kegiatan personalia dalam memberikan pelayanan kepada
karyawan Solo Grand Mall dalam sikap dan tindakan yang dilakukan
Personalia Solo Grand Mall. Selain itu kegiatan yang dilakukan Personalia
Solo Grand Mall merupakan salah satu fasilitator untuk menjembatani
komunikasi antara pihak manajemen dengan karyawan.
Personalia Solo Grand Mall sebagai Internal PR senantiasa
memperhatikan hak-hak karyawan sehingga karyawan tidak merasa bahwa
mereka hanya sebagian kecil dari penggerak perusahaan. Tetapi karyawan
dapat merasa bahwa dengan keberadaannya, mereka merasa diakui dan
mendapat perlakuan adil. Adapun hak-hak karyawan, antara lain:
1. Karyawan bekerja selama 8 jam termasuk istirahat selama satu jam.
2. Sesuai jadwal bagi karyawan back office libur pada hari Minggu dan hari
besar sedangkan hari biasa masuk dari jam 09.00 sampai dengan jam 17.00
WIB.
3. Karyawan mempunyai hak makan satu kali setiap on duty..
4. Karyawan berhak mendapat cuti selama 12 hari kerja selama satu tahun.
5. karyawati yang sedang mengandung akan mendapatkan cuti 3 bulan dan
tetap mendapatkan gaji selama cuti.
B. Analisa Data
Pokok uraian analisa data ini disajikan sesuai dengan hal-hal yang
ingin diketahui dalam penelitian ini, yaitu bagaimana persepsi karyawan
terhadap peranan Bagian Personalia di Solo Grand Mall sebagai Internal
public relations yang diformulasikan dalam bentuk hubungan antara atasan
56
sebagai pimpinan dengan karyawan serta apakah langkah-langkah yang
dilakukan perusahaan tersebut sudah sesuai dengan fungsi Internal public
relations (PR).
Internal PR dengan tujuan menjalin kerja sama yang baik antara
perusahaan dengan karyawan tentu akan dapat menciptakan hubungan
harmonis yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan yang sebesar-
besarnya kepada perusahaa. Kegiataan Internal PR secara sturktural memang
tidak ada namun Internal PR tersebut telah dijalankan oleh Bagian Personalia
Solo Grand Mall. Personalia bertindak sebagai pelaksanaan Internal PR dalam
menyampaikan seluruh pesan dan informasi dan informasi kepada karyawan
karena tugasnya secara langsung selalu berkaitan dengan individu-individu
karyawan, mulai dari mengatur semua hak dan kewajiban karyawan,
menciptakan komunikasi timbal balik yang harmonis sehingga akan timbul
gairah dan semangat kerja yang memuaskan dari karyawan kepada
perusahaan.
Kutipan hasil interview
Sama halnya yang diungkapkan oleh informan Retno Ary Murti bahwa “ dengan adanya Morning Breifing setiap pagi yang wajib dihadiri seluruh karyawan termasuk Personalia, Supervisor, Depertement Head dan jika ada masalah atau sesuatu hal bisa langsung di konsultasikan. Dan dengan cara bertatap muka langsung atau by phone untuk membicarakan sesuatu. Dan ada juga SGM info yaitu seperti mading atau papan pengumuman yang diperuntuk seluruh karyawan”. (lihat hal. Lampiran)
Hasil analisa data ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Personalia
Solo Grand Mall sebagai Internal PR. Berdasarkan dengan pengetahuan dan
pemahaman karyawan tentang kegiatan Personalia Solo Grand Mall.
57
Pengetahuan karyawan tentang kegiatan Personalia dapat ditunjukkan dengan
adanya respon dari karyawan. Dan pemahaman karyawan tentang kegiatan
Personalia dapat ditunjukkan dengan adanya perhatian karyawan secara lebih
terhadap kegiatan Internal PR dengan keikutsertaan karyawan dalam kegiatan
tersebut.
Menurut hasil wawancara dari responen bahwa Personalia Solo Grand
Mall mampu memenuhi semua kebutuhan karyawan terutama yang berkaitan
dengan perusahaan. Karyawan diberikan kemudahan untuk memperoleh
informasi perusahaan, mulai dari recruitment karyawan, pensosialisasian
kebijakan dan prosedur perusahaan, program pendidikan dan pelatihan, sampai
kegiatan perusahaan. Personalia tidak segan-segan memberikan kepuasan
kepada karyawan dalam hal keingintahuan karyawan tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan perusahaan. Melalui Personalia-lah karyawan dapat
mengakses seluruh informasi yang ada di perusahaan, melalui Bulletin Board,
komunikasi secara langsung atau tatap muka serta informasi yang disampaikan
melalui telepon. Namun jika dirasa perlu dan pribadi karyawan dapat
menyampaikan ketidaktahuan mereka kepada Personalia, dengan berkunjung
ke ruang Personalia dan dapat menanyakan secara langsung apa yang ingin
diketahui. Karena Personalia merupakan pusat informasi dan komunikasi.
Kuitpan hasil interview
Seperti yang diungkapkan oleh informan Adjie bahwa “...Konsultasi langsung dengan sesama karyawan dengan Personalia maupun sebaliknya, karena Personalia merupakan pusat komunikasi dan informasi baik pribadi atau umum maupun bersama...” (lihat hal. Lampiran).
58
Selain itu, Personalia selalu mengusahakan untuk menyelesaikan
semua masalah karyawan yang berhubungan dengan perusahaan. Dan
tanggapan dari karyawan terhadap hasil kerja Personalia dapat memberikan
dampak positif terhadap citra kedua belah pihak. Baik Personalia berarti telah
mampu memenuhi tuntutan karyawan sedangkan karyawan harus
mengusahakan memenuhi tuntutan perusahaan yang dirasa telah sesuai dan
diikuti dengan baik oleh kedua belah pihak. Sehingga antara hak dan
kewajiban kedua belah pihak telah berjalan seimbang.
Dari rangkuman hasil interview oleh semua informan bahwa karyawan
telah menerima hak mereka masing-masing, seperti mendapatkan gaji,
asuransi kerja, asuransi kesehatan , Tunjangan Hari Raya (THR), seragam,
makan malam buat yang lembur, seragam, serta mengikuti aktivitas karyawan.
Sedangkan kewajiban karyawan adalah selain melaksanakan tugas-tugasnya
juga melaksanakan kebijakan dan prosedur perusahaan dengan baik, seperti
menaati peraturan-peraturan yang ada, ikut menjaga nama baik perusahaan
dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan. (lihat hal. Lampiran)
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Employee Relations
Solo Grand Mall yang dilakukan oleh Personalia sebagai Internal PR telah
terwujud secara nyata, antara lain :
1. Memberikan upah yang cukup, upah/gaji yang diterima karyawan Solo
Grand Mall sudah sesuai dengan standart kebutuhan hidup yang selalu
mengikuti Upah Minimum Kota (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Gaji karyawan yang telah diterima hingga saat ini tidak ada komplain dari
59
karyawan, hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan telah menerima hak
karyawan dengan sesuai.
Kutipan hasil wawancara dengan informan Adin Teyan Toro bahwa “...saya dapat cuti, gaji dan lembur dapat makan...” (lihat hal. Lampiran)
2. Ketenangan bekerja, karyawan akan merasa tenang di dalam beraktifitas
sehari-hari jika perusahaan memberikan jaminan kerja. Solo Grand Mall
memberikan Asuransi swasta dan jamsostek kepada karyawannya.
Jaminan keamanan bekerja juga diberikan kepada karyawan dengan
memperhatikan keselamatan karyawan. Dan bagi karyawan yang tidak
mampu perusahaan memberikan beasiswa kepada anak karyawan yang
berprestasi yaitu rangking 10 besar untuk siswa SD dan SMP. Walaupun
belum maksimal dalam mensejahterakan karyawan, karena juga harus
menyesuaikan kemampuan perusahaan, tetapi ada niatan untuk
mensejahterakan keluarga karyawan.
Kutipan hasil wawancara dengan informan Indah bahwa”....ada asuransi swasta yang dibayar full oleh perusahaan...” (lihat hal. Lampiran)
3. Perasaan diakui, setiap karyawan menginginkan keberadaannya selalu
diakui sebagai karyawan yang berharga dan anggota kelompok kerjanya
yang terhormat. Hal tersebut terwujud dengan adanya keikutsertaan serta
antusias yang tinggi dari karyawan terhadap kegiatan kekaryawanan yang
dilakukan oleh Personalia Solo Grand mall. Karena kegiatan tersebut
merupakan sarana komunikasi yang efisien dan efektif. Kegiatan karyawan
yang ada di Solo Grand Mall antara lain out bound, badminton, rekreasi
diadakan untuk memberikan suasana yang berbeda dan melepas
60
kejenuhan. Selain itu kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada
kedua belah pihak, baik itu managemen dengan karyawan atau antar
karyawan untuk dapat saling mengenal, dalam arti mereka dapat duduk
dengan bersama, saling bercakap tanpa ada link yang memisahkan mereka
ataupun perbedaan yang membedakan atasan dengan bawahan.
4. Penghargaan atas hasil kinerja, dengan diberikannya gelar Man Of The
Year kepada karyawan teladan dan mendapatkan hadiah motor, televisi,
dll. Selain itu ada Best Performance untuk karyawan yang disiplin dan
berpenampilan terbaik dan akan mendapatkan hadiah uang tunai dari
perusahaan. Maka itu menunjukkan bahwa ada kepedulian perusahaan
terhadap karyawannya.
Kutipan hasil wawancara dengan informan Indah bahwa “.....Best performance, yaitu acara yang diselenggarakan 3 bulan sekali, disini kita lihat kedisiplinan dan fisik atau penampilan karyawan, karena kita bergerak dalam bidang jasa, jadi kita harus juga mengutamakan penampilan. Jika menang karyawan mendapatkan hadiah uang tunai dari perusahaan......” (lihat hal. Lampiran)
5. Perlakuan adil, memperlakukan setiap karyawan sama, memberikan
punishment yang seimbang, tetapi Personalia hanya mengawasi atau
memberi teguran kepada supervisor ke bawah, kalau supervisor ke atas
melakukan kesalahan, Personalia hanya memberikan tentang laporan
kesalahan tersebut yang mereka buat kepada atasan, lalu masalah tersebut
di atasi langsung oleh atasan, karena itu bukan wewenang Personalia. Jadi
intinya jika kesalahan yang dilakukan level atas Personalia hanya
melaporkan saja, tetapi jika level ke bawah itu wewenang Personalia untuk
memberikan punishment.
61
Kutipan hasil wawancara dengan Indah bahwa “....Jadi intinya jika kesalahan yang dilakukan level atas saya hanya melaporkan saja, tetapi jika level ke bawah itu urusan saya.” (lihat hal. Lampiran)
Keterlibatan karyawan dalam semua kegiatan tersebut karena
kecakapan Personalia untuk secara aktif memberikan informasi secara
kontiunitas kepada karyawan, baik itu secara tertulis ataupun informasi lisan.
Karyawan juga diberikan kesempatan konsultasi dengan Personalia mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan untuk mendapatkan
kejelasan dan pemecahan masalah.
Dari data yang diperoleh peneliti maka dapat diketahui bahwa
Personalia Solo Grand Mall selain menjalankan fungsi kepegawaian juga telah
menjalankan Internal PR secara umum yaitu dengan melakukan koordinasi
dengan para pimpinan Departement untuk menganalisa kebutuhan akan
promosi dan proses pembinaan karyawan dalam rangka pengembangan
sumber daya manusia yang ada melalui Morning brefing; melakukan pelatihan
yang melibatkan seluruh karyawan dan memberikan training; memberikan
penghargaan (award) kepada karyawan berprestasi melalui Man Of The Year,
Best Performance dan memberikan hukuman (punishment) untuk karyawan
bermasalah; mengakomodir hukum-hukum ketenagakerjaan yang mengatur
hak dan kewajiban karyawan.
Dari uraian tentang kegiatan Personalia Solo Grand Mall sebagai
Internal PR dapat dilihat bahwa responden memberikan persepsi atau
tanggapan cukup baik terhadap kwalitas pelayanan Personalia yang ditujukan
bagi para karyawan. Penyampaian pesan ataupun informasi dari Personalia
kepada karyawan dengan memanfaatkan media baik lisan maupun tulisan yang
62
ada di perusahaan telah berhasil dengan baik. Hal tersebut ditandai dengan
adanya respon dari karyawan untuk mengikuti dan menghadiri setiap kegiatan
yang diadakan Personalia. Ini berarti bahwa komunikasi antara Personalia
dengan karyawan di Solo Grand Mall dapat berjalan dengan baik. Hal ini juga
membuktikan bahwa Personalia Solo Grand Mall cukup berhasil dalam
melaksanakan Internal PR selain juga melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya mengelola administrasi karyawan.
Penerimaan positif dari karyawan ini sangat penting bagi kelancaran
perusahaan karena dengan dukungan penuh dari seluruh karyawan maka
tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai. Personalia harus mampu
menjalankan Internal PR sebagai jembatan antara pimpinan dengan karyawan
selain harus bertanggung jawab menjalankan fungsi kepegawaian. Personalia
juga harus mampu menjadi wadah aspirasi karyawan untuk memperjuangkan
hak dan keinginan karyawan. Karena dengan kedudukan Personalia sebagai
pembela karyawan maka Personalia akan mendapat dukungan dari karyawan.
Dengan dukungan karyawan yang berupa kwalitas kerja yang baik nantinya
dapat menjadi alat perusahaan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya.
Keberhasilan Personalia Solo Grand Mall di dalam melaksanakan
Internal PR dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian di kalangan
karyawan menjadikan karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi dan
tercapainya tujuan perusahaan. Walaupun secara struktur organisasi Personalia
63
tidak menjalankan Internal PR tetapi Personalia SoloGrand Mall telah mampu
menjalankan Internal PR secara maksimal.
64
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik
kesimpulan yang menjadi hasil akhir dari sebuah perjalanan dan perenungan
yang cukup panjang. Adapun kesimpulan yang penulis kemukaan adalah
sebagai berikut:
1. Keberadaan Personalia di Solo Grand Mall dalam struktur organisasi
mempunyai tanggung jawab penuh kepada General Manager sebagai
pimpinan perusahaan. Terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya
Personalia mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan departement
lain, selain menjalankan fungsi Personalia yaitu mampu menangani semua
hal yang berhubungan dengan perusahaan dan karyawan mulai dari
recruitment, yaitu penyediaan tenaga kerja untuk mengisi formasi
kekosongan karyawan, menangani training atau pelatihan calon karyawan,
program kesejahteraan karyawan, sampai dengan pemberhentian
karyawan.
2. Personalia dalam operasional kerja di Solo Grand Mall juga melaksanakan
Internal PR dengan tujuan mengusahakan agar terjalin hubungan dan
komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan. Walaupun
secara struktur organisasi Personalia tidak membawahi Internal PR tetapi
Personalia mampu menjalankan Internal PR. Dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa karyawan bersedia menghadiri setiap kegiatan baik
65
formal atau informal yang diadakan oleh personalia. Hal tersebut
merupakan kecenderungan yang positif bagi keberadaan personalia dan
karyawan karena berarti Personalia mampu melaksanakan Internal PR.
Sedangkan bagi karyawan yaitu karyawan mau menghargai usaha atau
pekerjaan Personalia dalam rangka menjalin komunikasi yang baik antar
keduanya.
3. Kegiatan dan forum komunikasi yang ada merupakan sarana
menyampaikan pesan yang cukup baik karena melalui kegiatan dan forum
komunikasi itulah akan terjalin hubungan yang harmonis. Hal tersebut
terlihat dari keikutsertaan karyawan dalam kegiatan dan forum komunikasi
yang diadakan perusahaan yang berarti bahwa karyawan respek atau
peduli terhadap kegiatan tersebut sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan rasa kepercayaan dan kekeluargaan terhadap perusahaan
yang pada akhirnya akan menumbuhkan semangat dan etos kerja yang
baik.
4. Kegiatan PR diperlukan untuk mewujudkan efisiensi kerja. Efisiensi
dalam arti mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan
tenaga kerja yang sekecil-kecilnya sehingga diperoleh keuntungan/profit
yang sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan aspek peri kemanusiaan.
B. Saran
1. Saran kepada Solo Grand Mall bahwa keberadaan Personalia sebagai
fungsi kepegawaian juga telah menjalankan Internal PR adalah baik
66
adanya. Namun seiring dengan perkembangan sumber daya manusia yang
ada, alangkah baiknya jika Internal PR merupakan suatu sub departemet
tersendiri yang berada dibawah naungan Public Relations ataupun
Personalia. Kalaupun berada dibawah naungan Personalia mungkin ada
pergantian nama menjadi Internal Personalia. Sehingga Internal PR dapat
terkonsentrasi secara maksimal.
2. Sebaiknya menggunakan kotak kritik dan saran yang ditunjukkan bagi
manajemen perusahaan sehingga akan lebih mudah mendeteksi adanya
kekurangan dalam kinerja manajemen.
3. Saran kepada para akademis bahwa tulisan merupakan salah satu wacana
untuk menambah wawasan. Diharapkan nantinya akan ada penelitian yang
lebih mendalam mengenai Bagian Personalia sebagai Internak PR. Karena
fenomena yang demikian merupakan sesuatu yang unik dan menarik.
67
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Siswanto, Drs, Public Relations-Hubungan masarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelah Maret, Surakarta, 1983.
Ec. Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Penerbit Ghalia Indonesia, Kudus, 1982.
Frank Jeflkins disempurnakan oleh Daniel adin, public Relations, Erlangga, Jakarta, 2004.
H. Frazier Moore, Hubungan masyarakat (Prinsip, Kasus, dan Masalah), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000.
Handari Nawawi. Metode Penelitian Sosial. UGM Press. Yogyakarta. 1993
Heidjrachman Ranupandojo, Drs Suad Husnan, Drs. Manajemen Personalia. Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 1980.
Jalaluddin Rahmad, Metode Penelitian Komunikasi. CV Remadja Karya. Bandung. 1995.
Keith Punch. Introductions to Social Research Quantitative and Qualitatif Approaches. Sage Publication.ltd.London. 1999
M. Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinyadi Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta. 2000
Marihot Manullang, Drs, MM, MSc, Manajemen Personalia. Gajah Mada University Press, Medan, 2000.
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations, Kosep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 1994
Soemirat Soleh & Ardianto Elvinaro. Dasar-Dasar Public Relations, PT Remaja Rosdakarya. Bandung 2003
Sutopo, M.Sc.Phd. Pengantar Penelitian Kualitatif. UNS Press. Surakarta. 1990
68
Sutopo. HB. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Dasar teori dan Terapannya dalam Penelitian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. 2002
Strauss dan Sayles. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam Organisasi. Lembaga Pendidikan dan Pendidikan Manajemen. 1982.
Teguh Meinanda. Tanya Jawab Pengantar Public Relations. Armico. Bandung. 1980
http://zetairline.com/klinikhr/organisasi/4id29.html
INTERVIEW GUIDE
1. Bagaimana pesonalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara Personalia dan karyawan di
komunikasikan?
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatn-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai di perusahaan ini ?
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
INDAH MURTININGRUM (HRD SUPERVISOR) 05106
1. Bagaimana Personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
Jawab: Sudah baik, misalnya tujuan utama Personalia adalah masalah
recruitment, yaitu menempatkan pegawai atau pekerja dengan tepat secara
optimal dan nyaman, istilahnya the right man in the right palace. Dan
menjalankan maintance karyawan dengan baik, seperti mengadakan training,
monitor tata tertib, memberikan reward, menberikan punishment yang
seimbang, menciptakan suasana kerja yang konduktif. Contoh unutk masalah
punishment, Personalia bertugas hanya untuk mengawasi saja, tetapi di buat
oleh atasan. Dan saya hanya mengawasi atau memberi teguran kepada
supervisor ke bawah, kalau supervisor ke atas melakukan kesalahan,saya
hanya memberikan tentang laporan kesalahan tersebut yang mereka buat
kepada atasan, lalu masalah tersebut di atasi langsung oleh atasan, karena itu
bukan wewenang saya. Jadi intinya jika kesalahan yang dilakukan level atas
saya hanya melaporkan saja, tetapi jika level ke bawah itu urusan saya.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara Personalia dan karyawan di
komunikasikan ?
Jawab: Disini ada morning breifing, yang diadakan setiap pagi dan wajib
diikuti seluruh karyawan, disini kita dapat membahas keluhan-keluhan atau
ide-ide yang ada. Ada juga yang melalui by phone, tatap muka agar bisa
memberikan feedback secara langsung dan selain itu juga ada SGM info, yaitu
papan pengumuman yang diletakkan di dekat pintu ke-2 keluar masuknya
karyawan.
3. Bagaimana cara Personalia unutk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Dengan menciptakan suasana kerja yang konduktif dan nyaman,
makan siang bersama rekan-rekan kerja tetapi hanya sebatas ruang lingkup
kantor saja, kalau diluar kantor kebanyakan untuk yang single-single saja,
mereka membuat acara sendiri tetapi yang unformal, lalu ada penghargaan
untuk karyawan yang berprestasi dan mengadakan acara-acara di luar jam
kerja. Dan untuk masalah memberikan punishment untuk karyawan, agar tidak
merusak keharmonisan dengan karyawan, saya lebih suka menegur atau
mencereweti mereka lebih dahulu ketimbang langsung memberikan SP (Surat
Peringatan), jadi mereka akan lebih bertanggung jawab juga disini, jadi lebih
cenderung menegur agar tidak ada yang melanggar peraturan.
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Banyak acara-acara yang diadakan disini, seperti :
Best performance, yaitu acara yang diselenggarakan 3 bulan sekali,
disini kita lihat kedisiplinan dan fisik atau penampilan karyawan, karena kita
bergerak dalam bidang jasa, jadi kita harus juga mengutamakan penampilan.
Jika menang karyawan mendapatkan hadiah uang tunai dari perusahaan.
Man of the year, yaitu dinilai dari rangkuman setahun kinerja
karyawan, kita mempunyai raport tiap bulanya dan dinilai oleh departement
dan Personalia, penilaiannya dilihat dari hasil rata-rata tiap bulannya dan
karyawan tersebut konsekuen dengan nilainya, maka karyawan tersebut
mendapatkan penghargaan dan berhak menperoleh hadiah yang berupa motor,
televisi,dll dari sponsor, dan acara ini diselenggarakan di area parkir SGM.
Out bound, adalah acara yang diselenggarakan di luar jam kerja
dengan piknik atau rekreasi di suatu tempat dan acara ini tanpa dipungut biaya
sama sekali.
Training, disini trainingnya adalah kebanyakan training internal, yang
wajib diberikan supervisor dan departement head untuk karyawan. Misalnya
untuk membahas dan mengajarkan sesuatu, seperti hal yang umum dan skill
yang menunjang seluruh karyawan untuk lebih maju dan menambah ilmu
mereka agar ilmunya tidak stuck disitu saja.
5. Melalui media apa persyaratan recruitment pegawai di perusahaan ini ?
Melaui koran, dan ada juga lamaran-lamaran yang masuk tiap harinya
walau tidak diiklankan, tetapi lamaran tersebut kita simpan, agar jika
dibutuhkan karyawan baru, bisa langsung kita panggil. Dan tahap-tahapnya
mereka mengisi administrasi, dan kita panggil by phone, lalu kita seleksi
interview oleh Personalia, dan dikembangkan test bidangnya, baru di laporkan
du user yang membutuhkan tenaga kerja tersebut. Jika departement setuju,
maka pesonalia mengfollow up dan mendealing, jika semuanya setuju maka
diterima disini. Dan masalah gaji, kalau supervisor ke bawah, Personalia yang
mengurusnya.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajbannya dengan baik ?
Jawab: Sudah, untuk hak, kita sesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan
standart UMK solo, selain itu ada koperasi, dan ada simpan pinjam untuk
karyawan, jadi mereka bisa meminjam sejumlah uang dengan bunga yang
sangat ringan, mendapatkan seragam. Dan ada juga asuransi swasta yang
dibayar penuh oleh perusahaan, tetapi jika jamsostek ada persentase yang
dipotong dari gaji karyawan. Tetapi asuransi disini hanya berlaku untuk
karyawan saja, jadi jika ada anggota keluarga karyawan yang sakit untuk
sekarang perusahaan belum bisa membantu, karena kita juga harus
menyesuaikan kemampuan perusahaan tetapi ada kearah sana untuk
mensejahterakan keluarga karyawan juga. Dan untuk kewajibanya, sesuai
dengan standart operasional masing-masing karyawan dan harus mematuhi
peraturan-peraturan yang ada di perusahaan ini.
JUSTINA TRI Y (DEPARTEMENT LEGAL) 06144
1. Bagaimana pesonalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
Jawab: Sudah bagus sesuai dengan SOP (Standard Operasional), on
prosedural. Misalnya didalam pelaksanaan training untuk karyawan sudah
bagus, dan memonitor tata tertib sudah baik sekali, contohnya karyawan
diwajibkan membayar denda jika tidak lengkap dalam pemakaian seragam.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara Personalia dan karyawan di
komunikasikan?
Jawab: Selain Morning Briefing, di dalam konseling tiap bulan bulan setelah
penerimaan rapor, disini tiap bulan ada rapor kinerja karyawan yang dilihat
dan dinilai oleh atasan, tetapi jika kita kurang puas akan hasilnya maka kita
bisa konsul ke Personalia.
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Setiap bulan diadakan kegiatan tematik yang melibatkan seluruh
karyawan dan ada kegiatan outbound tiap tahun yang di ikuti seluruh
karyawan, dan pemilihan best perfomance tiap 3 bulan sekali.
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Sering dan rutin, seperti out bound, man of the year, best performance.
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai di perusahaan ini ?
Jawab: Melalui media cetak, saya dulu melihat koran dan sesudah itu melamar
dan mengikuti test tertulis, test IQ dan interview, jika diterima di training dulu
selama 3 bulan.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
Jawab: Sudah, sesuai hak gaji, hak cuti dalam setahun mendapatkan 12 hari
cuti, dan cuti hamil 3 bulan, dan tetap mendapatkan gaji selama cuti. Selain itu
ada koperasi dan kita boleh meminjam uang di simpan pinjam dengan bunga
yang sangat ringan, seragam. Dan kalau masalah kewajiban, karyawan
menjalankan standar operasional yang sudah ada, contoh kalau saya tugasnya
adalah membuat perjanjian-perjanjian dan memberi penjelasan terhadap
penyewa/tanent.
RETNO ARY MURTI (INTERNAL CONTROL) 08186
1. Bagaimana Personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya?
Jawab: Baik, sudah sesuai dengan fungsinya, misalnya tiap karyawan butuh
perhatian , Personalia selalu ada waktu bila tidak ada kesibukkan lain, dan jika
ada keluhan tentang kepegawaian, Personalia selalu membantu dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh karyawan, seperti informasi
tentang libur tidaknya hari dan hal-hal lainnya.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara Personalia dan karyawan
dikomunikasikan ?
Jawab: Dengan adanya morning briefing setiap pagi yang mewajibkan
hadirnya seluruh karyawan termasuk Personalia, Supervisor, Departement
Head, dan jika ada masalah atau sesuatu hal bisa langsung di konsultasikan.
Dan dengan cara bertatap muka langsung atau by phone untuk membicarakan
sesuatu. Dan ada juga SGM info yaitu seperti mading atau papan
pengumuman yang diperuntuk seluruh karyawan.
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Dengan selalu ramah dengan semua karyawan, menyapa setiap
karyawan,makan siang bareng dan di adakannya acara-acara di luar jam kerja.
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Sebenarnya banyak, seperti best performance, man of the year, tetapi
karena saya baru bekerja disini, saya baru mengikuti acara outbound yang
diadakan di Tawang Mangu kemaren, dan kita tidak dipungut biaya sama
sekali.
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai perusahaan ini ?
Jawab: Melalui surat kabar dan bisa juga dari mulut ke mulut, atau
menyerahakan langsung surat lamaran tersebut disini.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
Jawab: Iya, karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya yang sesuai
dengan tugas-tugasnya dan jika sudah 1 tahun bekerja disini maka akan dapat
asuransi kerja dan bonus perusahaan seperti THR.
ARIYANTO (BUILDING SERVICE) 06144
1. Bagaiman Personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
Jawab: Cukup bagus, tapi kalau misalnya memberikan punishment masih
tebang pilih, maksudnya untuk level rendah jika terlambat datang ke kantor
langsung di tegur, tetapi jika level ke atas seperti supervisor tidak ditegur.
Tapi karena itu memang kesalahan dari kita yang terlambat, jadi kita memang
harus mendapat hukuman untuk tidak mengulanginya lagi. Dan jika ada
permasalahan kerja kita langsung bilang ke supervisor kita lalu di lanjutkan ke
manager dan dari manager langsung dibicarakan ke Personalia. Jadi jika ada
permasalahan dalam kerja memang langsung ke supervisor dulu.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara pesonalia dan karyawan di
komunikasikan ?
Jawab: Dalam forum diskusi misalnya 3 bulan sekali, dan juga ada morning
briefing tetapi kita tidak ikut morning briefing, jadi hanya leader kita saja dan
baru disampaikan ke kita apa yang dibahas tadi di morning briefing.
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Selalu siap bila diminta tolong dalam konteks masie tanggung
jawabnya, contoh kita kalau ada keluhan-keluhan langsung datang ke
Personalia, dan ditangani seperti kasus gaji yang tidak sesuai atau salah dalam
perhitungan gaji shift karyawan. Dan mengajak personel bila ada acara-acara
yang melibatkan seluruh karyawan.
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Ada banyak acara, seperti man of the year, best performance, out
bound, dan kegiatan tersebut melibatkan seluruh karyawan.
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai di perusahaan ini ?
Jawab: Media cetak, seperti koran. Dan lalu saya melamar dan melalui
serangkaian test kesehatan, test psikotest,dll.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
Jawab: Kalau kewajiban ya sudah yaitu bekerja dan mematuhi semua
peraturan yang ada, kalau haknya jg sudah tetapi belum maksimal, contohnya
dari kesejahteraan atau jamsostek kurang maksimal dan prosedurnya terlalu
rumit, lalu kesejahteraan keluarga tidak ada, misalnya jika ada keluarga yang
sakit, tidak dapat membantu dalam hal keuangan.
ADIN TEYANTORO (SPV.BUILDING SERVIS & SPV.OUTSHORCING)
1. Bagaimana Personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
Jawab: Ya bagus, informasi-informasi yang mengenai kePersonaliaan
tersampaikan dengan baik, contohnya ada informasi tentang libur, dan
kegiatan-kegiatan yang akan diadakan, penjelasan tentang jaminan kesehatan.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara Personalia dan karyawan di
komunikasikan ?
Jawab: Tiap pagi ada morning briefing, lalu disampaikan dan dicetak di SGM
info, dan jika ada keluhan di tulis di memo dan langsung di berikan yang
bersangkutan.
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Ya, dengan tatap muka atau konsultasi, normal seperti biasa karena
tiap hari bertemu. Jadi tidak ada masalah sama sekali,
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Ya sering lah, seperti best performance, man of he year, out bound
yang diikuti semua karyawan.
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai di perusahaan ini ?
Jawab: Melalui koran, tetapi dulu saya melalui informasi, jika ada gedung
yang sedang dibangun, lalu saya langsung melamar. Jadi saya telah bekerja
disini dari awal gedung SGM berdiri.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
Jawab: Sudah, saya dapat cuti, gaji, seragam dan jika lembur mendapat makan
malam. Lalu kewajiban saya, ya mengawasi jalannya kelancaraan operasional,
membuat pengujung nyaman dan selalu datang kembali ke SGM. Dan ikut
menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan.
NUR AINI (TAX) 07158
1. Bagaimana Personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya ?
Jawab: Personalia sudah melaksanakan dengan baik, contohnya untuk
penertiban tata tertib, Personalia sangat baik melakukan tugasnya, seperti
menegur jika ada karyawan yang melanggar tata tertib.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antar Personalia dan karyawan di
komunikasikan ?
Jawab: Dengan adanya morning briefing , dan konsultasi langsung, misalnya
saya pernah ada kesalahan gaji, dan saya langsung konsultasi ke Personalia
dan Personalia langsung membenahi kesalahannya.
3. Bagaimana cara Personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan ?
Jawab: Dengan mengadakan acara-acara pengakraban yang bertujuan untuk
lebih mengenal masing-masing karakter teman-teman sekerja.
4. Seberapa sering Personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan ?
Jawab: Sering, seperti 2 minggu sekali diadakan training untuk karyawa, dan
acara-acara diluar jam kerja seperti out bound, best performance, dan man of
the year.
5. Melalui media apa persyaratan formal recruitment pegawai perusahaan ini ?
Jawab: Melalui media cetak, disini menggunakan jasa solo pos. Dan dulu saya
melamar disini dan harus menjalani test tertulis seperti mengisi biodata, dan
mengerjakan soal-soal tertulis, kalu saya soal tentang pajak dan di interview
oleh Personalia.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik ?
Jawab: Sudah, kewajibannya melaksanakan tugas-tugas standart operasional
dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku disini, melaksanakan
kebijakan dan prosedur perusahaan. Dan jika haknya selain gaji karyawan
yang pasti, juga mendapatkan asuransi, koperasi,seragam, THR dan simpan
pinjam.
ADJIE, (PROMOTION STAFF SOLO GRAND MALL) 07169
1. Bagaimana personalia melakukan tugas dan tanggung jawabnya?
Jawab: Baik, dengan sebagai fungsinya sebagai personalia dalam membentuk
peraturan yang bertujuan menciptakan suasana kerja yang nyaman, tertib,dll.
Tetapi jika sebagai lembaga konsuling kurang, karena dari sisi HRD maupun
karyawan, belum mengaktifkan kesempatan untuk konsultasi tersebut.
2. Dalam bentuk apa kegiatan komunikasi antara personalia dan karyawan di
komunikasikan?
Jawab: Dengan adanya Morning briefing, rutin tiap pagi jam 09.00 WIB,
Konsultasi langsung dengan sesama karyawan dengan personalia maupun
sebaliknya, karena personalia merupakan pusat komunikasi dan informasi baik
pribadi atau umum maupun bersama dan acara Best Perfomance tiap 3 bulan
sekali.
3. Bagaimana cara personalia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar
karyawan?
Jawab: Menciptakan acara-acara diluar jam kerja yang bertujuan menciptakan
keakraban diantara karyawan. Dan menyelesaikan secara personal yaitu bila
ada perselisihan antara 2 karyawan atau lebih.
4. Seberapa sering personalia mengadakan kegiatan-kegiatan atau acara-acara
yang dilaksanakan untuk karyawan?
Jawab:
Sering, antara lain
Best performance : 3 bulan sekali
Man of the year : 1 tahun sekali
Training : sebulan 2 kali
Outing/outbound : 3 bulan sekali
Refreshing : setahun sekali
Untuk outing/outbound hanya diperuntuk karyawan kantor manajemen SGM
saja.
5. Melalui media apa persyaratan formal rekruetment pegawai di perusahaan ini?
Jawab: Disini melalui media cetak. Dan selanjutnya kita saring melalui
beberapa tes,interview dan tes essay dengan pihak HRD dan atasan langsung.
6. Apakah karyawan sudah menerima hak dan kewajibannya dengan baik?
Jawab: Sudah, sudah ada peraturan tertulis yang lengkap, kontrak kerja , SOP
(standart operasional) kerja.dan menjaga nama baik perusahaan, melaksanakan
kebijakan dan prosedur perusahaan dengan baik. Dan karyawan mendapatkan
gaji, serta fasilitas penunjang lain, seperti Asuransi, Koperasi, Simpan pinjam,
dll.