BADAN KELENGKAPAN PPNI IKATAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS INDONESIA (IPKKI)
description
Transcript of BADAN KELENGKAPAN PPNI IKATAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS INDONESIA (IPKKI)
04/21/23 Ryt 1
BADAN KELENGKAPAN PPNIIKATAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS INDONESIA (IPKKI)
Oleh:Ketua Umum Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia
04/21/23 Ryt 2
PENDAHULUAN
* Wadah organisasi PPNI diawali melalui proses perjuangan pendidikan keperawatan
* Pendidikan berbasis RS SPR/ SPK AKPER Sarjana Keperawatan Spesialis
Keperawatan
* PPNI Komit dengan perubahan pelayanan & pendidikan keperawatan berorientasi pada kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK
dan tuntutan keprofesian
* PPNI mengembangkan badan kelengkapanHimpunan, Ikatan, Kolegium Keperawatan
04/21/23 Ryt 3
PENGERTIAN
Organisasi profesi adalah kumpulan individu yg mempunyai karakteristik pekerjaan yg sama untuk mencapai tujuan bersama
Pengembangan orgs: upaya jangka panjang utk meningkatkan orgs mll penyelesaian
masalah dan proses pembaharuan, sehingga organisasi menjadi lebih efektif dan berkolaborasi dlm budaya orgs yg sehat.
04/21/23 Ryt 4
ORGANISASI PPNI
Berbentuk kesatuan dimana kedaulatan tertinggi ditangan anggota melalui Musyawarah Nasional
Organisasi profesi keperawatan yg berorientasi pada tuntutan kebutuhan kesehatan
04/21/23 Ryt 5
ORGANISASI PPNITerdiri dari :1. Badan Legislatif : Munas, Musprop, Muskab/
Muskot, Raker, Musyawarah Anggota2. Badan Eksekutif : Pengurus Pusat, Propinsi,
Kabupaten/ Kota, Komisariat3. Badan Pertimbangan : Dewan Pertimbangan,
MKEK4. Badan Kelengkapan : Kolegium, Ikatan,
Himpunan5. Badan Khusus : Unit-unit yang dibentuk oleh
pengurus Pusat atau Propinisi
04/21/23 Ryt 6
BADAN KELENGKAPAN PPNIIKATAN :1. Ikatan Perawat : Kumpulan perawat dari berbagai tingkat
pendidikan keperawatan yang mengembangkan satu kekhususan cabang keilmuan keperawatan yang sama dan dibuktikan dengan sertifikasi. Contoh: Ikatan Perawat Jiwa: semua anggota organisasi ini adalah perawat dengan berbagai tingkat pendidikan yang memiliki komitmen mengembangkan ilmu dan pelayanan keperawatan jiwa.
2. Ikatan merupakan pencabangan keperawatan menurut spesialisasi ilmu keperawatan mis : medikal bedah, komunitas, jiwa, anak, maternitas
04/21/23 Ryt 7
KEWENANGAN & TANGGUNG JAWAB
Ikatan Perawat :• Melakukan pengembangan dan
pembinaan pendidikan dan praktik keperawatan sesuai kekhususan cabang ilmu keperawatan.
• Memberikan usul serta saran terkait dengan bidang kekhususannya baik diminta atau tidak diminta kepada pengurus PPNI sesuai jejang organisasinya
04/21/23 Ryt 8
KEPENGURUSAN IKATAN
• Kedudukan berada di tingkat pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sesuai jenjang organisasinya.
• Masa bakti 5 tahun• Ketua dan pengurus ikatan perawat di pilih dalam
sidang anggota atau kongres• Pengurus ikatan adalah perawat yang telah menjadi
anggota PPNI• Pengurus ikatan bertanggung jawab kepada pengurus
PPNI sesuai jenjang organisasinya• Pengurus ikatan dikukuhkan oleh ketua PPNI sesuai
jenjang organisasinya.
04/21/23 Ryt 9
KEDUDUKAN P. Badan Kelengkapan bertanggung jawab kepada
Ketua PPNI sesuai jenjang administratif. Ketua Umum PPNI (Pengurus Pusat)
P. Ikatan Pusat Pengurus Propinsi P. Ikatan Propinsi Pengurus Kab/Kota
P. Ikatan Kab/Kota Pengurus Komisariat
Badan Kelengkapan PPNI
Pusat
Prop
Kab/ Kota
ANGGARAN DASAR
IKATAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS
indonesia(IPKKI)
IPKKI - PUSAT
04/21/23 Ryt 10
MUKADIMAHBahwa setiap perawat termasuk di dalamnya perawat komunitas mempunyai hak dan tanggung jawab sama dan
penuh untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya serta mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang dihadapi bangsa dan rakyat Indonesia melalui kemitraan yang setara dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya.
Adalah sangat penting bagi perawat komunitas untuk berhimpun, mengembangkan kemampuan dan melakukan langkah nyata agar dapat berperan secara bermakna dalam upaya profesi keperawatan menyokong bangsa Indonesia mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan bidang Kesehatan.
Dalam mewujudkan hal tersebut di atas perlu dibangun sebuah organisasi yang kokoh dan efektif, menjangkau seluruh perawat komunitas yang tersebar di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, institusi pendidikan dan institusi lain di seluruh Indonesia.
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa disertai adanya keinginan bersama dari anggota PPNI peminatan keperawatan komunitas,maka dibentuklah suatu wadah berbentuk ikatan yakni Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) yang bertanggung jawab pada PPNI melalui Kongres Nasional IPKKI.
Bahwa untuk mendukung mewujudkan keinginan yang melatarbelakangi terbentuknya organisasi tersebut di atas disusunlah pedoman organisasi yakni dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia
04/21/23 Ryt 11
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam anggaran dasar ini yang dimaksud dengan :
1. Perawat Komunitas adalah seseorang yang telah menempuh serta lulus pendidikan formal dalam bidang keperawatan dan telah mendapatkan pendidikan dan atau pelatihan tambahan tentang keperawatan komunitas.
2. Keperawatan Komunitas adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
04/21/23 Ryt 12
BAB IINAMA,WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Organisasi ini bernama Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia dengan nama singkatan IPKKI.
2. Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia adalah sebuah organisasi sebagai wadah berhimpunnya para perawat dengan peminatan keperawatan komunitas yang dibentuk sebagai badan kelengkapan organisasi PPNI untuk melakukan pengembangan dan pembinaan praktik keperawatan komunitas.
3. Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia untuk pertama kali disepakati berdirinya pada tanggal 9 Maret 2007 di Semarang dalam kegiatan Pertemuan dan Seminar Nasional Perawat Komunitas dan di kukuhkan melalui Konggres Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2008
4. Organisasi Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia Pusat berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia.
5. Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
•
04/21/23 Ryt 13
BAB IIIAZAS, SIFAT, TUJUAN, USAHA DAN LAMBANG
Pasal 3 : Azas
• Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 4 : Sifat
• Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia bersifat organisasi profesi yang independent, terbuka, kekeluargaan dan professional
•
Pasal 5 : Tujuan
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia memiliki tujuan:
1. Terbinanya semangat persatuan dan kesatuan perawat komunitas yang professional dengan membangun kerjasama multidisiplin.
2. Meningkatnya kemampuan perawat terkait keperawatan kesehatan komunitas pada berbagai tatanan pelayanan.
3. Terjalinnya hubungan kerjasama dengan organisasi profesi keperawatan maupun organisasi kesehatan komunitas tingkat Nasional maupun Internasional
04/21/23 Ryt 14
Pasal 6 : Usaha
Untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana dimaksud pada pasal 5 tersebut, Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia melakukan usaha sebagai berikut :
1. Mengembangkan kualitas keilmuan dan keahlian pelayanan keperawatan yang didasarkan pada filosofi dan keyakinan maupun nilai-nilai keperawatan kesehatan komunitas.
2. Mengembangkan wawasan berfikir ilmiah, kritis dan inovatif terhadap perubahan dan perkembangan ilmu keperawatan kesehatan komunitas
3. Menumbuhkembangkan sikap disiplin, taat terhadap aturan dan etika keprofesian
4. Berpartisipasi aktif dalam membina dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kesehatan komunitas di Indonesia melalui kegiatan penelitian dan pengembangan
5. Menumbuhkembangkan sistem informasi pengetahuan dan pengalaman profesional keperawatan kesehatan komunitas melalui kegiatan ilmiah, pemanfaatan tehnologi informasi dan komunikasi, serta berbagi pengalaman.
6. Mempererat, memperjuangkan dan memelihara kedudukan anggota sesuai dengan harkat dan martabat luhur profesi keperawatan.
04/21/23 Ryt 15
Pasal 7 : Lambang
• Lambang Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia berupa gambar perawat dengan tangan terbuka dan siap menolong masyarakat. Keseluruhan lambang tersebut menampilkan Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia sebagai organisasi berhimpunnya para perawat dengan peminatan keperawatan komunitas yang bergerak dalam biadang pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan, pelayanan/asuhan keperawatan komunitas dan pendidikan keperawatan serta berperan aktif mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
04/21/23 Ryt 16
BAB IVSTATUS, FUNGSI DAN PERAN
Pasal 8 : Status
• Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia merupakan Badan Kelengkapan Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia/PPNI.
•
Pasal 9 : Fungsi
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia berfungsi:
1. Sebagai wadah tunggal anggota perawat komunitas yang memiliki kesamaan visi, misi, dan kepedulian untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan komunitas.
2. Mengembangkan profesi keperawatan komunitas dengan memperhatikan perekembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat dan bangsa.
3. Melaksanakan kaderisasi dan pembinaan anggota
•
Pasal 10 : Peran
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia memiliki peran:
1. Menjadi rujukan bagi PPNI dalam pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan, pelayanan/asuhan keperawatan komunitas dan pendidikan keperawatan komunitas.
2. Aktif mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan
3. Mitra pemerintah dan organisasi profesi kesehatan dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
04/21/23 Ryt 17
BAB VKEANGGOTAAN
Pasal 11
Anggota Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia terdiri dari :
1.Anggota Biasa
2.Anggota Luar Biasa
3.Anggota Kehormatan/ Istimewa
04/21/23 Ryt 18
BAB VIORGANISASI
Pasal 12 : Kekuasaan
• Kekuasaan tertinggi Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia ada pada anggota melalui Kongres Nasional.
•
Pasal 13 : Kepemimpinan
• Kepemimpinan organisasi di pegang oleh pengurus Pusat (Tingkat Nasional) dan Pengurus Wilayah (Tingkat Propinsi), dan Pengurus Daerah (Tingkat Kabupaten/Kota).
•
Pasal 14 : Forum
1. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang bersifat khusus, Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia membentuk forum, terdiri atas forum : keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, keperawatan kesehatan kerja, keperawatan kesehatan sekolah, keperawatan disaster komunitas dll
2. Forum ditetapkan berdasarkan surat keputusan pengurus pusat IPKKI
04/21/23 Ryt 19
BAB VIISUMBER DANA
Pasal 15
1.Sumber dana Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia diperoleh dari :
2.Usaha-usaha yang sah
3.Bantuan dari lembaga atau perorangan yang bersifat tidak mengikat
04/21/23 Ryt 20
BAB VIIIPERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN
PEMBUBARANPasal 16
1. Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan oleh kongres nasional
2. Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dinyatakan pada ayat 1 dapat dilakukan juga melalui Kongres luar biasa yang diselenggarakan untuk kegiatan tersebut.
•
Pasal 17
1. Pembubaran organisasi hanya bisa dilakukan melalui suatu Musyawarah Nasional Khusus untuk itu.
2. Dalam hal organisasi dibubarkan, maka kekayaan organisasi diserahkan kepada lembaga sosial atau Negara Republik Indonesia.
04/21/23 Ryt 21
BAB IXATURAN TAMBAHAN
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan dimuat dan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi tersendiri yang tidak bertentangan dengan Angaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga IPKKI.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
04/21/23 Ryt 22
PROGRAM KERJA IPKKI TAHUN 2008-2013
1. Sosialisasi IPKKI– Menyusun manual manajemen IPKKI– Melakukan sosialisasi organisasi IPKKI– Memfasilitasi pembentukan organisasi IPKKI di Tk.
Propinsi– Melakukan upaya penyediaan ruang sekretariat
IPKKI di Tk.Pusat atau Tk. Propinsi– Membentuk jejaring kerja antara IPKKI Propinsi
dengan IPKKI Pusat ataupun IPKKI dengan PPNI
04/21/23 Ryt 23
2. Pengembangan standar praktik keperawatan komunitas : Menyusun standar praktik dan kompetensi keperawatan komunitas
3. Sosialisasi standar praktik keperawatan komunitas : Mensosialisasikan standar praktik keperawatan komunitas di Tk.Propinsi dan Kabupaten/Kota
4. Sertifikasi bagi perawat komunitas : Melakukan pelatihan/pendidikan berkelanjutan bagi perawat komunitas secara berkala
04/21/23 Ryt 24
5. Pengembangan sistem penghargaan dan jenjang karir perawat komunitas : Menyusun sistem penghargaan dan jenjang karir perawat komunitas bekerjasama dg PPNI
6. Pengembangan pelayanan keperawatan komunitas : Membentuk center pelayanan keperawatan komunitas di masing-masing wilayah binaan oleh sarana pelayanan kesehatan di institusi pendidikan di Tk. Propinsi .
7. Pengembangan praktik mandiri perawat komunitas : Membentuk praktik mandiri perawat komunitas baik perseorangan maupun berkelompok di Tk Propinsi
8. Pengembangan penelitian keperawatan komunitas : Mengembangkan penelitian lingkup keperawatan komunitas di Tk. Nasional serta Memfasilitasi tersedianya bank proposal penelitian
04/21/23 Ryt 25
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS
04/21/23 Ryt 26
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS
• Perawat Komunitas adalah seseorang yang telah menempuh serta lulus pendidikan formal dalam bidang keperawatan dan telah mendapatkan pendidikan dan atau pelatihan tambahan tentang keperawatan komunitas.
• Perawat Kesehatan Komunitas menggunakan pendekatan holistik dan berkesinambungan dalam melakukan managemen asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan keperawatan dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, dan memelihara kesehatan populasi. Dalam memberikan pelayanan keperawatan komunitas perawat dapat berperan sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, peneliti, manager kasus dan konsultan dl kep. komunitas
04/21/23 Ryt 27
Lanjutan………………..• Perawat Kesehatan Komunitas dapat bekerja di
berbagai tatanan pelayanan : klinik rawat jalan, kesehatan kerja, kesehatan sekolah, rumah, panti,Institusi pemeliharaan kesehatan, tempat-tempat pengungsian dll.
• Perawat kesehatan komunitas dapat menyelenggarakan praktik keperawatan sebagai perawat kesehatan keluarga, perawat kesehatan kerja, perawat kesehatan sekolah, atau perawat gerontologi
04/21/23 Ryt 28
Lanjutan …………………
• Pola penjenjangan pendidikan berkelanjutan pada perawatan kesehatan komunitas didasarkan pada tingkat pengetahuan atau ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat sesuai dgn tipeklien yg diberikan pelayanan
• Mengacu pada pedoman umum penyelenggaraan PBP-PPNI pola penjenjangan tersebut kualifikasi perawat terdiri dari Perawat Kesehatan Komunitas I (PK.I), PK II, PK.III, PK. IV.
04/21/23 Ryt 29
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS I (PK.I)
• Adalah Perawat Kesehatan Komunitas yang diharapkan mempunyai kemampuan (Pengetahuan, Sikap, Ketrampilan) dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien Individu dan Keluarga. Perawat komunitas pada jenjang PK.I memiliki latar belakang pendidikan minimal D.III Keperawatan dengan tambahan materi PBP mencakup teori dan konsep pelayanan keperawatan Keluarga dengan kasus spesifik.
04/21/23 Ryt 30
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS II (PK.II)
• Adalah Perawat Kesehatan Komunitas yang diharapkan mempunyai kemampuan (Pengetahuan, Sikap, Ketrampilan) dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien Individu, Keluarga dan kelompok dengan masalah/ kebutuhan tertentu. Perawat komunitas pada jenjang PK.II memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 Keperawatan dengan tambahan materi PBP PK.II mencakup kebijakan program bidang kesehatan, materi keperawatan kesehatan kerja maupun kesehatan sekolah serta keperawatan gerontik dengan masalah spesifik.
04/21/23 Ryt 31
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS III (PK.III)
Adalah Perawat Kesehatan Komunitas yang diharapkan mempunyai kemampuan (Pengetahuan, Sikap, Ketrampilan) dalam mengelola totalitas penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat dengan mengintegrasikan pelayanan Perkesmas dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Penekanan peran utama Perawat Komunitas jenjang PK III adalah perencana dan pengelola pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat. Perawat komunitas pada jenjang PK.III memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja tertentu atau Spesialis Keperawatan Komunitas dan mendapatkan tambahan materi PBP PK.III mencakup materi proses penyusunan kebijakan bidang kesehatan, materi pengelolaan yan. Kep. Komunitas, dan sistem kolaborasi pelayanan kesehatan masyarakat.
04/21/23 Ryt 32
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS IV (PK.IV)
• Adalah Perawat Kesehatan Komunitas yang diharapkan mempunyai kemampuan (Pengetahuan, Sikap, Ketrampilan) dalam mengembangkan pelayanan Perkesmas dan konsultan dalam upaya penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang komplek. Penekanan peran utama Perawat Komunitas jenjang PK IV adalah sebagai konsultan, pembaharu dan pengelola dalam pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat. Perawat komunitas pada jenjang PK.IV memiliki latar belakang pendidikan minimal Spesialis Keperawatan Komunitas dan mendapatkan tambahan materi PBP PK.IV mencakup aplikasi hasil riset dalam pengembangan keperawatan kesehatan komunitas, pengembangan tehnik dan pendekatan dalam pelayanan keperawatan komunitas.
04/21/23 Ryt 33
JENIS UJI KOMPETENSI
A. Uji Kompetensi Tingkat Pemula (Entry Level Exams)
Entry level exam adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang akan berkerja setelah lulus pendidikan
ALUR ELEPerawat lulusan baru Individ./ kelompok
Uji(tulis
)
Lulus STRP SIPP
Kerja di Sarkes
TdkLulus Uji ulang
1Lulus
Tidak lulus
LEMBAGA TRAINING
Praktik Mandiri
Uji ulang 2
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang 3
Lulus
Tidak lulus
B. Uji Kompetensi Perawat yang Sudah Bekerja (Work Place Assesment/WPA)
• Work Place Assessment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang karirnya
ALUR WPA
Prakonsultasi
Lulus SertifikatKompetensi
Sarana Kesehatan, Lembaga Praktek Mandiri
Uji Kompetensi
Tidak lulus
LEMBAGA TRAINING
Uji ulang 1
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang 2
Lulus
Tidak lulus
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang
3
Perawat Bekerja
MEKANISME DAN IMPLEMENTASI
Ketentuan Umum• KNUKP adalah Lembaga pelaksana uji
kompetensi perawat di Indonesia merupakan kepengurusan tingkat nasional berkedududukan di Ibukota Negara.
• Kantor Perwakilan KNUKP Propinsi adalah kepengurusan di tingkat propinsi yang ditunjuk oleh KNUKP Pusat dan bekerja dibawah kewenangan KNUKP Pusat.
• Asesor adalah tenaga profesional yang bekerja paruh waktu sesuai penugasan
MekanismeEntry level exam Work place
assesment
Kompetensi soal yang akan diuji
Pengembangan blueprint / revisi
Pengembangan pertanyaan
Test fairnessPanel review
Jurisdictionalreview
Experimental testing and item analysis
Revisi soal
Bank soal
Monitoring of operational questions by exam comitte
Setting of pass mark /NBL
Administration of exam
Scoring
Reporting of results
Pakar ilmu (KNUKP pusat)
Monitoring dan Review Dewan Profesi dg Tim Pakar
04/21/23 Ryt 40
DAFTAR ACUAN• Chitty, K.K.(1997). Professional Nursing: Concepts and
Challenges, 2nd.ed, Philadelphia: W.B.Saunders• Sahar,J. (2003). Pengembangan organisasi, Jakarta:
tidak dipublikasikan• Swansburg, R.C, & Swansburg, R.J.(1999). Introductory
management and leadership for nurses, 2nd.ed, Boston: Jones and Bartlett
• Tappen, R.M.,Weiss, S.A, & Whitehead, D.K.(1998). Essensials of nursing leadership and management, Philadelphia: F.A Davis Co
• AD/ ART. PPNI, Keputusan MUNAS VII PPNI di Menado (2005)
• Peraturan organisasi hasil rakernas PPNI di Jakarta, tahun 2006
04/21/23 Ryt 41
04/21/23 Ryt 42
04/21/23 Ryt 43
04/21/23 Ryt 44
04/21/23 Ryt 45
04/21/23 Ryt 46
04/21/23 Ryt 47
04/21/23 Ryt 48
04/21/23 Ryt 49
04/21/23 Ryt 50