bab2
-
Upload
adi-ramdhanni -
Category
Documents
-
view
35 -
download
4
Transcript of bab2
-
7BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Konsep Terkait
II.1.1. Aromaterapi
1. Pengertian
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai
pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat
diukur. Orang Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk
meredakan nyeri, dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di
rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil
kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam perasaan, edema,
jerawat, alergi, memar, dan stres (Kozier, 2010).
Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses
penyembuhan yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni
(Online Support, 2009).
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil
atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau
menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan
serta membangkitkan jiwa raga. Esessial oil yang digunakan
disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga,
akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki
khasiat untuk mengobati (Hutasoit, 2002).
Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan
menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih
baik. Sebelum menggunakan aromaterapi perlu dikaji adanya
riwayat alergi yang dimiliki klien (Mackinnon, 2004).
Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan
kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa
-
8sakit, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut
dan kecemasan, dan meningkatkan perasaan kesejahteraan
(Gilbert & Harmon, 2003).
Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial
konsentrasi tinggi yang diekstraksi dari tumbuh - tumbuhan dan
diberikan melalui masase, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi,
untuk kompres; melalui membran mukosa dalam bentuk pesarium
atau supositoria dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun
aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam
perasaan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam
berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan
kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya,
terutama masase (Andrews, 2009).
Aromaterapi merupakan seni perawatan tubuh dengan
bantuan sari tumbuhan tertentu. Tubuh dengan bantuan sari
tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut
minyak esensial, minyak atsiri atau minyak asiri. Di Indonesia
penggunaannya lebih banyak dengan memanfaatkan langsung
tanamannya, bukan sari tumbuhan atau minyak asirinya (Flora
Serial, 2010).
2. Jenis Jenis dan Khasiat Aromaterapi
Tidak ada tipe yang berbeda pada aromaterapi, tapi
komersialisasi dan modernisasi telah membawa dua macam
aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak
esensial untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau
kebersihan. Minyak atsiri dapat wewangian atau parfum dan
masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial
untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik
aromaterapi. Selain itu, minyak esensial harus diekstrak,
disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.
-
9Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada
beberapa bahan minyak aromaterapi :
a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari
kayu tanaman cendana. Bekerja lambat tetapi memiliki efek
kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi
sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak
sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang,
dan ketakutan. Cendana juga mempenyai efek penenang dan
dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur.
Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai
pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada kulit
kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit meradang karena
sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat
dihilangkan dengan minyak cendana.
Gambar 2.1 Sandalwood
b. Lemon (Citrus Lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian
buah tanaman, merupakan minyak esensial dengan daya kerja
tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan melancarkan
sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C,
ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan
pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan
kulit.
-
10
Gambar 2.2 Lemon
Baik digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan.
Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Membangkitkan nafsu
makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri sendi.
Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
Membantu menghilangkan depresi dan kecemasan.
c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk
mengurangi depresi dan rasa cemas. Menyejukkan,
meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem
pernafasan dan mengurangi iritasi karena batuk. Bersifat
sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat kulit
kering dan kulit sensitif.
Gambar 2.3 Jasmine
d. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga.
Menyeimbangkan fungsi-fungsi tubuh, membangkitkan
semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan
-
11
penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita
asma dan sebagai perawatan pada kulit sensitif, kulit kering,
dan kulit alergi.
Gambar 2.4 Rose
e. Green Tea (Camellia Sinensis)
Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan
kuat dan antiradikal bebas. Menenangkan pikiran.
Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi. Dapat
dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu
menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver,
membantu menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula
dalam darah, melancarkan sistem pencernaan dan urin.
Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem peredaran
darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu
mengeluarkan dahak dan membersihkan paru.
Gambar 2.5 Greentea
f. Lavender (Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu
minyak terapi yang popular dipakai sebagai antiseptik dan
-
12
penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun
perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan,
gangguan menstruasi, sumbatan pada hidung dan sakit
tenggorokan karena influenza. Menghilangkan sakit kepala,
nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat
gigitan serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar.
Merangsang pertumbuhan sel untuk regenerasi pada kulit yang
luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
Gambar 2.6 Lavender
g. Pine (Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara
bermanfaat untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti
influenza, sakit tenggorokan, bronchitis, tuberculosis dan
radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai
bahan membuat sabun karena efek aroma dan sifat
desinfektan. Merangsang tubuh untuk membentuk mukosa,
sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis). Dapat
dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk
membantu perawatan infeksi saluran urin dan ginjal,
melancarkan buang air kecil dan peredaran darah. Dapat
digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit dan
iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan
membangkitkan semangat. Sangat berguna untuk mengatasi
kelelahan fisik dan mental.
-
13
Gambar 2.7 Pine
3. Cara Pengguanaan Aromaterapi
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu
melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan
dalam penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel
dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua
dalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luar
tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah,
melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah melalui
alveoli (Buckle, 2003).
Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagai
penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana
merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasi
sama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudah
merangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan
menggangu pernafasan normal apabila mencium bau yang
berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat
dan kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat
memberikan bau yang nyata. Bau cepat memberikan efek
terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang
klien, yaitu dengan menggunakan cara inhalasi langsung,
tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara bersamaan
-
14
misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi
tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung
menurut Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
1) Tissue atau Gulungan Gabus
Ambil 1 5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue
atau kapas, kemudian hirup 5 10 menit. Dapat juga
tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
2) Steam
Tambahkan 1 5 tetes minyak esensial dalam alat steam
atau penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut
disamping atau sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien
untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk
menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau
kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan
pedih.
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara
lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan
Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke dalam alat
pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di
tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus
apabila ditambahkan air conditioner (AC) dalam ruangan
tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya
adalah minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan
listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap.
Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum
digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan
penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam
vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat menghasilkan
uap air. Minyak yang umum digunakan adalah pepermint
-
15
untuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik
digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat
memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
b. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui
pemijatan, daya penyembuhan yang terkandung oleh minyak
esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam
tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ
tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila
diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang
murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan
dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai,
dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan
dengan langsung mengoleskan minyak terapi aroma yang telah
dipilih di atas kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut
perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya
riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai
minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau
merendam kaki dalam panci dengan air sudah diberi efek
meredakan (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat,
merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan
rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan
merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta
meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya
dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat
(Hutasoid, 2002).
c. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit
membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan
minyak terapi aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeri
-
16
punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung
minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II
persalinan (Departement of Health, 2007).
d. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah
dengan menambahkan tetesan minyak esensial ke dalam air
hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek
minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien
rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek
yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan
memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap harum.
Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas
(Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat
mengendurkan otot yang tegang setelah bekerja seharian,
berendam pada air hangat merupakan saat yang
menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8
tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid,
2002).
4. Cara Kerja Aromaterapi
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem
sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Untuk masalah mual pada
ibu hamil trimester satu, mual terjadi karena adanya peningkatan
kadar estrogen atau hCG (human Chorionic Gonadotropin) dan
perubahan dari sistem pencernaan. Sehingga otak di medula yang
secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari
pusat mual yang disebabkan oleh impuls iritatif yang datang dari
tractus gatrointestinal dan impuls yang berasal dari otak bawah
yang berhubungan dengan motion sickness (Guyton & Hall,
2007).
-
17
Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa
dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung
dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak.
Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik
pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf
yang harus di rangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang
sedang dicium.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap
langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui
pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses
penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap :
a. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory
epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20
juta ujung saraf.
b. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat
penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pusat
penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal
otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron
menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarkannya ke
sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipothalamus
untuk diolah. Bila minyak esensial dihirup, molekul yang
mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang
terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak
hidung.
c. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi
sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan elektrokimia ke
pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan
mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem
sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan
dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi
neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau
terasang.
-
18
Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-
paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada
saluran pernafasan, baik pada bronkus atau pada cabang halusnya
(bronchiole). Pada terjadi pertukaran gas di dalam alveoli,
molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah di
dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan
jumlah bahan aromatik yang ada ke dalam tubuh. Respon bau
yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.
-
19
Skema 2.1
Kerja Aromaterapi
Usus Kandung
kemih
Minyak atsiri tanaman
Minyak yag diuapkan berparfum, larutan semprot inhalasi
Hidung
Membran Signal
mukosa elektro
komia
Kapsul, tetes, makanan, larutan kumur
Pemakaian oral
Lotion minyak urut, produk perawatan kulit
larutan perendam, parfum
Kulit
Pesarium
Supositoria
Anus, Vagina
Sirkulasi
Saluran cerna
Sistem limbik
Hepar
Semua organ, sendi, sistem
Lambung Ginjal Paru-paru
KELUAR
korteks Amigdala hipothalamus
Hipothalamus
Sistem endokrin
Sistem saraf otonom
Keterangan :
: lintasan molekul atsiri
: signal alektrokimia
-
20
Skema 2.2
Kerja Aromaterapi Inhalasi
Otak
Olfactory otak tengah
(olfactory nerves : in top of nasal capity)
chemoreseptortrigger zone
Nose smells it
Aromaterapi jeruk Estrogen & hCG
Pharyngx
Mual
Laryngx pusat penciuman
Trachea sistem limbik
Bronchi hypothalamus
Bronchioles substansi neurokimia
Alveoli (perasaan senang,tenang,rileks)
dan penurunan rasa mual
Capillaries
Arteries Heart Vein Waste excretion via skin and
kidneys
-
21
II.1.2. Jeruk
1. Pengertian
Jeruk atau Limau adalah semua tumbuhan berbungan
anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan).
Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging
dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antar
anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari
kandungan asam sitrat yang memang terkandung pada semua
anggotanya. Asal jeruk adalah dari Asia Timur (jeruk manis dan
sitrun atau lemon) dan Asia Tenggara (jeruk bali, jeruk nipis, dan
jeruk purut), membentuk sebuah busur yang membentang dari
Jepang terus ke Selatan hingga kenudian membelok ke Barat ke
arah India bagian Timur. Di Indonesia sendiri, terdapat 5 jenis
jeruk yang dibudidayakan, yaitu jeruk keprok (Citrus reticulate),
jeruk siem (Citrus microcarpa), jeruk besar atau sering disebut
jeruk bali (Citrus mazima merr.), jeruk manis (Citrus aurantium),
dan jeruk sayur. Jeruk sayur di bagi menjadi 3, yaitu : jeruk nipis
(Citrus auratifolia), jeruk purut (Citrus cumetta), dan jeruk
sambal (Citrus hitrix).
Buah jeruk dan olahannya mengandung senyawa flavonoid
dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai
penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah naringin dan
untuk limonoid adalah limonin. Senyawa volatin pada buah jeruk
berperan penting dalam membentuk aroma dan flavor. Komponen
pembentuk aroma dan flavor adalah hidrokarbon terpen,
komponen karbonil, alkohol, dan ester
(http://www.smallcrab.com/kesehatan/808-kandungan-berkhasiat-
dalam-jus-jeruk-siam).
Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah
satunya adalah minyak atsiri. Kandungan kulit jeruk yang satu ini
banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis
-
22
minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada
suhu ruangan. Minyak ini bermanfaat mengeluarkan aroma yang
sangat khas dan biasanya digunakan sebagai bahan pembuat
minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan. Dalam
kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk
menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek
tenang bagi siapun yang menghirupnya
(http://www.anneahira.com/kandungan-kulitjeruk.htm. Diakses
pada tanggal 27 Maret 2011).
2. Nilai Makanan
Jeruk kaya akan unsur-unsur makanan pelindung seperti
vitamin A, B, C dan kalsium dan berbagai khasiatnya untuk
meningkatkan kesehatan berasal dari kandungan zat gizi di
dalamnya. Sebagai sumber kalsium, jeruk lebih baik daripada
buah-buahan lainnya. Jeruk juga mengandung sodium, potasium,
magnesium, tembaga, sulfur, dan klorin.
Tabel 2.1
Kandungan Dalam Buah Jeruk
Jeruk
Nilai makanan % Mineral dan vitamin %
Air 87,6 % Kalsium 26 mg
Protein 0,7 % Fosfor 20 mg
Lemak 0,2 % Besi 0,3 mg
Mineral 0,3 % Vitamin C 30 mg
Serat3,3 %
Sejumlah kecil Vitamin
B kompleks-
Karbohidrat 10,9% / 100 % - -
-
23
3. Manfaat Alami dan Khasiat Penyembuhan
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk
adalah sumber vitamin C dan wewangian atau parfum penting.
Daunnya juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah. Jeruk
memiliki kandungan gizi, yaitu : energi, air, protein,
lemak,karbohidrat, kalsium, zat besi, serta vitamin (C, B1, dan
A). Karena kandungan-kandungan ini, maka buah jeruk
berkhasiat untuk :
a. Menghambat pertumbuhan kanker dan mencegah penyakit
kardiovaskuler.
b. Menurunkan resiko katarak, mencegah degenerasi macular,
dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
c. Sebagai antiradang, antibakteri, antialergi, dan antivirus.
d. Memusnahkan radikal bebas dan mencegah timbulnya
berbagai penyakit kronis.
e. Meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan
karsinogen dan menghalangi senyawa nitosamine.
f. Mencegah dan membantu penyembuhan anemia.
g. Meningkatkan kadar folat, yang berarti menurunkan kadar
homosistem (racun bagi dinding pembuluh darah).
h. Memperlambat pengosongan lambung serta proses
penyerapan pada pencernaan yang akan memperpanjang rasa
kenyang.
i. Mencegah lonjakan kadar gula darah, sehingga proses
metabolisme dalam tubuh pun terjadi lebih cepat dan alami.
Jeruk merupakan makanan pracerna karena kandungan
kanjinya diubah menjadi gula mudah diserap tubuh oleh sinar
matahari. Dengan demikian zat ini mudah sekali terserap dalam
darah. Jeruk menghasilkan panas dan tenaga dalam tubuh segera
setelah dimakan.
-
24
4. Kandungan Buah Jeruk
a. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman
perdu terdiri dari berbagai varietas. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau
atau kuning, memiliki diamter 3 - 6 cm, umumnya
mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan
lemon.
Gambar 2.8 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Biasanya jeruk nipis hanya digunakan untuk penambah
citra rasa makanan atau minuman. Sebagai herbal alami, jeruk
nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi,
obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencin
(diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.
Jeruk nipis mengandung minyak terbang atau esensial
limonen dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin,
hesperidine, rhoifolin, naringin dan kandungan buahnya yang
masak adalah synephrine dan N-methyltyramine. Jeruk nipis
mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat.
Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan
sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat.
Dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin
C 27 miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram,
hidrat arang 12,4 gram, vitamin B 1 0,04 miligram, zat besi
0,6 miligram, lemak 0,1 gram, kalori 37 gram, protein 0,8
-
25
gram dan air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur
senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil
asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.
b. Jeruk Keprok (Citrus reticulate)
Jeruk keprok (Citrus reticulate) atau dalam perdagangan
Internasional disebut jeruk Mandarin, memiliki ciri berkulit
tebal dan buahnya agak besar. Kandungan buah ini merupakan
sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia.
Gambar 2.9 Jeruk Keprok (Citrus reticulate)
Kandungan vitamin C sangat beragam antar varietas, tapi
berkisar antara 27-53 mg/100gram daging buah yang
dikonsumsi. Karbohidrat kompleks dalam kandungan jeruk,
berupa polisakarida nonpati sagat baik untuk kesehatan. Jeruk
keprok memang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi.
Senyawa vitamin A inilah yang memberikan warna orange
padanya.
Kulit jeruk Citrus reticulata mempunyai berbagai
macam senyawa diantaranya Tangeraxanthin, Tangeritin,
Terpinen-4-ol, Terpineolene, Tetradecanal, Threonine,
Thymol, Thymyl- methyl-ether, Tryptophan, Tyrosine, Cis-3-
hexenol, Cis-carveol, Citric-acid, Citronellal, Citronellic-acid,
Citronellyl-acetate, Cystine, Decanal, Decanoic- acid,
Decanol, Nobiletin.
-
26
c. Jeruk Bali (Citrus maxima)
Kandungan Pectin dalam jeruk bali banyak dibanding
jeruk lainnya. Pectin dalam jeruk bali lebih banyak dibanding
jeruk lainnya. Pectin inilah yang mampu menurunkan
kolesterol sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.
Gambar 2.10 Jeruk Bali (Citrus maxima)
Beberapa kandungan jeruk Bali (grapefruit) yang
membuatnya memiliki khasiat, antara lain :
1) Likopen : kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi
yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika
bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang
banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan
sebagai antioksidan.
2) Pektin : jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak
dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus.
Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 %
pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 %
tingkat kolesterol.
3) Zat Aktif Pembersih Darah : jeruk bali dipercaya
mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah
merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan
hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah.
4) Kalium : jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A
(440 IU), bioflavoid, dan likopen (350ug,1009).
-
27
5) Vitamin C : seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber
vitamin C (350 mokrogram per 100 gram daging jeruk).
II.1.3. Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan yang diawali dari proses ovulasi hingga tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. Ovulasi adalah proses
pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang
kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun,
hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan
terjadi ovulasi. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel
germinal oogonium folikel primer proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan
mnejadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium disertai
pembentukan cairan folikel. Selama pertumbuhan menjadi folikel de
Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat
mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerak
sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif.
Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras
menuju uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan
fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut
ovulasi.
Tahap perkembangan embrio berlangsung dari hari ke-15
sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio
sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan
masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan
penampilan luar utama janin. Pada akhir minggu ke-8, semua sistem
organ dan struktur eksterna terbentuk dan embrio tidak diragukan lagi
telah menjadi manusia.
-
28
II.1.4. Perubahan Yang Terjadi pada Ibu Trimester I
1. Perubahan fisiologis
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu
adalah perdarahan sedikit atau spotting sekitar 11 hari setelah
konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika
seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari perdarahan ini
terjadi sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan
implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi normal.
Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik
berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh
rasa kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu
akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan
berikutnya. Morning Sickness atau mual muntah biasanya
dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12
minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus
diatas simpisis pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami
kenaikan berat badan sekitar 1 - 2 kg selama trimester pertama.
Perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil
dikenali sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori, presumi,
yaitu perubahan yang dirasakan wanita ( misalnya, amenore,
keletihan, perubahan payudara); kemungkinan, yaitu perubahan
yang diobservasi oleh pemeriksa (misalnya, tanda Hegar,
ballotement, tes kehamilan; dan pasti (misalnya, ultrasonografi,
bunyi denyut jantung janin).
Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama
berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen
dan progesteron yang tinggi. Pembesaran terjadi akibat:
a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
b. Hiperplasia dan hipertrofi, dan
c. Perkembangan desidua.
-
29
Pada minggu ke-7 ukuran uterus sebesar telur ayam negeri,
pada minggu ke-10 uterus mencapai ukuran buah jeruk; pada
minggu ke-12 utterus menvapai ukuran buah grapefruit. Setelah
bulan ketiga, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh
tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan
berat, bentuk, dan posisi. Dinding dinding otot menguat dan
menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti
buah pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat.
Karena janin kemudian memanjang, uterus menjadi lebih besar,
lonjong, dan membesar keluar rongga panggul menuju abdomen.
2. Perubahan Psikologis
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan
estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya di awal kehamilan,
ibu berharap untuk tidak hamil. Selain itu juga terjadi perubahan
hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester
pertama ini berbeda-beda.
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang
lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido
selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak
wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi
oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan,
dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari
proses kehamilan pada trimester pertama.
-
30
II.1.5. Mual
1. Definisi Mual
Mual kehamilan dialami oleh lebih dari 75 % wanita dan.
Gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke 6 dan berhenti
sebelum minggu ke 12, meskipun dapat berlanjut sepanjang
kehamilan. Mual adalah gejala yang wajar dan sering terdapat
pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada
pagi hari, tetapi ada pula yang timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.
Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai
riwayat kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi
kembar. Seperempat wanita yang mengalami gejala ini akan
mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.
Gejala ini tampaknya disebabkan oleh efek peningkatan
kadar estrogen atau kadar human Chorionic Gonadotrophin
(hCG) yang bekerja pada chemoreseptortrigger zone di otak
tengah. Morning sickness adalah gangguan yang dialami ibu
hamil di awal trimester pertama, dengan gejala-gejala berupa rasa
panas di perut, mual, muntah-muntah disertai pusing . Morning
sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di pagi hari
saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau
pun setiap waktu (Indra, 2008). Setiap wanita hamil akan
mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak
terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan
ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga
memerlukan pengobatan (Indiarti, 2008).
Kehamilan pada trimester satu terjadi perubahan aktifitas
hormonal secara besar-besaran pada ibu, sehingga dapat dengan
-
31
mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu dan menyebabkan
morning sickness (Nakita, 2004).
2. Pembagian Derajat Mual
a. Ringan
Mual ringan ( dan kadang kadang muntah ) dialami oleh 45
% wanita hamil, dan merupakan bentuk yang paling umum.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness)
tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stres emosional
setiap saat (Llewellyn-Jones, 2001). Mual muncul sebanyak 1
3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur
masih dirasakan normal oleh ibu.
b. Sedang
Mual sedang dialami oleh 5 % wanita hamil atau 10 % dari
semua wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi
setiap waktu, siang maupun malam hari. Pasien merasa
tersiksa dan mungkin mengalamai dehidrasi ringan
(Llewellyn-Jones, 2001). Mual mncul sebanyak 4 6 kali dan
mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada
derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang
memicu mual, sehingga produksi air liur juga meningkat saat
mual muncul
c. Berat
Mual, bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dalam 1000
wanita hamil. Mual berlangsung terus menerus dan muntah
sering. Karena itu disebut hiperemesis gravidarum. Wanita
ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik (Llewellyn-
Jones, 2001). Ibu merasa eneg pada ulu hati dan mual muncul
sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat mengganggu
aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat.
Mual pada skala berat ini muncul secara tiba tiba tanpa
faktor pemicu (aroma yang tidak disukai).
-
32
3. Konsep mual dan muntah pagi hari ( Morning sickness )
Morning sickness atau muntah dipagi hari timbul pada 50%
- 75% wanita hamil, dimulai antara bulan pertama dan kedua
setelah terlambat menstruasi , jika ibu hamil tidak mengalami
gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat
disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari (morning sickness) dapat diprovokasi oleh
bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti mengidam
acar dan es krim, mual dipagi hari adalah satu gejala kehamilan
yang tidak harus terjadi. Kasus yang umum dari rasa mual pagi
hari cukup jarang mengganggu nutrisi sehingga tidak
membahayakan janin sedang berkembang. Bahkan ibu yang
kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama
kehamilan karena mereka suulit menelan makanan, juga tidak
membahayakan bayinya, sejauh mereka mengimbangi berat
badan yang hilang di bulan berikutnya. Dan bagi kebanyakan ibu,
gejala mual pada pagi hari tidak berlangsung lebih dari trimester
pertama.
Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi dan
cenderung lebih parah pada kehamilan pertama , mendukung
konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga terlibat. Secara
fisik , tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum
siap untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain
dibandingkan tubuh yang sudah pernah hamil. Secara emosional
mereka yang hamil untuk pertamakalinya cenderung peka
terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang kan
mengganggu lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil
sebelumnya bisa teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh
tuntutan pemeliharaan anak - anak lainnya ( tetapi beberapa ibu
mengalami mual yang lebih parah pada kehamilan berikutnya
daripada kehamilan pertama).
-
33
Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada
pagi hari sungguh merupakan penderitaan bagi ibu yang
mengalaminya, ia membutuhkan semua dukungan yang bisa ia
dapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.
4. Faktor - Faktor Mual
Penyebab terjadinya morning sickness sampai saat ini tidak
dapat diketahui secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan
karena kadar hormon estrogen dan human Chorionic
Gonodotropin (hCG) yang berlebihan (Koesno, 2009).
Prawirohardjo (2008) mengatakan penyebab morning sickness
adalah peningkatan hormon estrogen dan hCG dalam serum darah
ibu.
Adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan
hormon estrogen akan merangsang lambung sehingga asam
lambung menjadi meningkat, dan menimbulkan rasa mual sampai
muntah (Mandriwati, 2008). Beberapa penelitian melaporkan
bahwa beberapa faktor mungkin berhubungan dengan
meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil pada usia
muda dan hamil pertama kalinya (Lestari, 2005).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual
pada awal kehamilan, antara lain :
a. Kadar hormon
Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) dan
estrogen yang tinggi dalam darah pada trimester pertama
dapat meningkatkan rasa mual pada pagi hari, kadar yang
lebih rendah bisa mengurangi atau menghilangkanya.
b. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadap hormon
kehamilan.
Respon ini dapat mempengaruhi apakah seorang ibu
mengalami rasa mual pagi hari atau tidak, serta derajat
keparahannya. Seorang ibu yang pusat mual dan muntahnya
-
34
sangat peka ( misalnya ia selalu mabuk dalam perjalanan di
darat atau di laut) cenderung mengalami mual dan muntah
yang lebih parah ketika hamil.
c. Kadar stres
Telah banyak diketahu bahwa berbagai jenis stres dapat
menyebabkan kekacauan pencernaan, jadi tidak
mengherankan bahwa gejala mual ini cenderung lebih parah
ketika stres menyerang.
d. Keletihan
Keletihan fisik dan mental juga dapat meningkatkan resiko
mual di pagi hari dan memperparah gejala ( sebaliknya mual
yang parah dapat meningkatkan keletihan ).
e. Peregangan yang cepat dari otot rahim.
f. Relaksasi relatif dari jaringan otot pada saluran pencernaan
(sehingga pencernaan kurang efisien).
g. Kelebihan asam dalam lambung.
h. Meningkatnya indra penciuman pada ibu hamil.
Wesson (2002) menyebutkan bahwa ada faktor predisposisi
yang menyebabkan mual (morning sickness) yaitu :
a. Usia
Usia ibu mempengaruhi bagaimana mengambil
keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya (Notoatmodjo,
2003). Kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun (Prawirohardjo,
2006).
Usia 20 dan 30 adalah usia ideal untuk hamil dan
melahirkan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO),
sedang para ahli berpendapat usia dan fisik wanita
mempengaruhi proses kehamilan, kesehatan janin dan
persalinannya (Indra, 2009), dijelaskan sebagai berikut :
1) Hamil kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul sering
kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa, dengan kata
-
35
lain kondisi fisik belum 100% siap, diusia ini secara
biologis belum optimal, emosinya cenderung labil,
mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
goncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
selama kehamilan.
2) Hamil diusia 20-an, kondisi fisik prima. Rahim sudah
mampu memberi perlindungan atau kondisi yang
maksimal untuk kehamilan. Umumnya secara mental
calon ibu juga sudah siap, ini berdampak pada perilaku
ibu dimana ia menjaga dan merawat kehamilannya secara
hati-hati.
3) Hamil diusia 30 hingga 35 tahun, mengingat kemajuan
teknologi saat ini, di rentang usia ini ibu masih boleh
hamil asal kondisi tubuh, kesehatan dan asupan nutrisi
betul-betul terjaga.
4) Hamil diusia lebih dari 35 tahun, kesehatan ibu sudah
menurun, kehamilan tergolong berisiko tinggi, itu
sebabnya tidak dianjurkan menjalani kehamilan di usia
ini.
b. Paritas
Paritas adalah status melahirkan anak pada seorang
wanita. Wanita hamil atau jumlah kehamilan yang pernah
dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan yang
sekarang) disebut Gravida, dengan adanya kehamilan pertama
disebut primigravida dan kehamilan berikutnya multigravida.
Wanita yang belum pernah hamil sampai stadium viabilitas
adalah Nulligravida. Grande multigravida adalah wanita yang
pernah hamil lebih dari lima kali.
c. Pekerjaan
Pekerjaan ibu adalah kegiatan rutin sehari-hari yang
dilakukan oleh seorang ibu dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Notoatmodjo, 2007). Pengaruh kehamilan pada
-
36
pekerjaannya dan pengaruh pekerjaan pada kehamilannya
terutama tergantung pada jenis pekerjaan dan orang-orang
tempat bekerja (Farrer, 2001).
Hal utama yang perlu diperhatikan seorang wanita karir
yang memutuskan hamil tetapi mempertahankan pekerjaan
adalah kenyamanan tempat kerja. Nyaman mencakup bersih
dari polusi lingkungan, minim stres fisik maupun mental, dan
menghindari atmosfer lingkungan yang kurang simpatik
(Saputra, 2010).
Agar mencapai kehamilan yang sehat, juga perlu
meninjau kembali seberapa berat beban pekerjaan. Beban
meliputi beban fisik, misalnya pekerjaan yang butuh banyak
kegiatan berdiri untuk waktu yang lama atau banyak
mengangkat barang berat. Kondisi tempat kerja dengan suara
berisik, suhu yang terlalu panas, jam kerja yang terlalu
panjang, serta resiko bahaya dari peralatan kerja yang
digunakan sangat perlu diantisipasi sejak usia kehamilan dini.
Salah satu gejala kelelahan umum adalah munculnya
perasaan letih, suatu perasaan kelelahan akan teratasi jika
dilakukan istirahat, kelelahan merupakan suatu kondisi dimana
seluruh fungsi tubuh dalam bekerja sudah tidak maksimal lagi.
Kelelahan fisik maupun mental tampaknya juga meningkatnya
kemungkinan rasa mual. Rose & Neil (2006) berpendapat
keparahan mual pun berkaitan dengan gaya hidup calon ibu,
kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stres dapat
memperburuk rasa mual.
-
37
II.1.6. Karakteristik Responden
1. Pendidikan
Menurut Damhar (2002), pendidikan merupakan suatu
proses atau kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan individu atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa
pendidikan adalah suatu usaha pembentukan watak yaitu nilai dan
sikap disertai dengan kemampuan dalam bentuk kecerdasan,
pengetahuan dan keterampilan. Menurut Notoatmodjo (2003),
orang dengan pendidikan formal yang lebih tinggi akan
mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang
dengan tingkat pendidikan formal yang lebih rendah, karena akan
lebih mampu dan mudah memahami arti dan pentingnya
kesehatan, pemeliharaan kesehatan serta pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan Sibarani (1996),
seseorang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung bertindak
lebih baik.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh imbalan guna memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari (Sibarani, 1996). Menurut
Notoatmodjo (2003), pekerjaan merupakan bagian dari struktur
sosial yang menentukan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.
3. Penghasilan
Penghasilan sangat memengaruhi status ekonomi keluarga.
Status ekonomi yang lebih tinggi cenderung memberi kemudahan
bagi seseorang dalam melakukan tindakan yang lebih baik dalam
kesehatan, seperti perawatan dalam kesehatan. Masyarakat
dengan tingkat penghasilan yang tinggi pada umumnya lebih
memerhatikan masalah kesehatannya, sehingga bila menderita
-
38
penyakit ringan saja sudah berupaya mencari pertolongan
ketempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan mencari terapi
kesehatan (Sibarani, 1996). Pendapatan DKI jakarta sesuai
dengan upah minimun regional tahun 2011 adalah 1.290.000
rupiah.
II.2.Penelitian Terkait
II.2.1. Penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara
lain penelitian yang dilakukan oleh Dyah Anggraini Putri Utami
(2009) membuktikan bahwa pemberian aromaterapi sangat efektif
dalam menurunkan kecemasan menghadapi kelahiran anak pertama.
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil pertama yang
memeriksakan kehamilan pada bidan poliklinik desa Sidoharjo, yang
telah diseleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Alat ukur
dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan menghadapi
kelahiran anak pertama. Analisis data yang dipergunakan dalam
penelitian ini menggunakan statistik non parametrik uji Wilcoxon
Signed Rangks Test. Diperoleh nilai sebesar Z = -2,499 p = 0.006 (p <
0,05). Nilai rata-rata skala kecemasan menghadapi kelahiran anak
pertama pada saat pree test sebesar 59.60 sedangkan nilai rata-rata
pada saat post test sebesar 46.70. Nilai rata-rata ini dapat
diinterpretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada hasil
pre test dan post test. Dari hasil perhitungan statistik didapatkan nilai
bahwa p-value < (0.005) sehingga Ho ditolak. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu-ibu yang diberikan aromaterapi
mengalami penurunan kecemasan pada saat menghadapi kelahiran
anak pertama.
II.2.2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dina Indrati Dyah Sulistyowati
(2007) tentang Efektivitas Terapi Aroma Lavender Terhadap Tingkat
Nyeri Dan Kecemasan Persalinan Primipara Kala I di Rumah Sakit
Dan Klinik Bersalin. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi
experiment dengan jumlah sampel yaitu 54 responden yang terdiri
-
39
dari 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok
intervensi. Rata-rata tingkat nyeri VAS pada kelompok intervensi
sebelum diberikan terapi aroma adalah 8,11 dengan standar deviasi
0,751 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata tingkat
nyeri VAS adalah 7,70 dengan standar deviasi 0,609 (Pv 0,0001 dan 0,05). Selanjutnya rata-rata kecemasan pada kelompok intervensi
sebelum diberikan terapi aroma adalah 7,59 dengan standar deviasi
0,844 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata
kecemasan 6,37 dengan standar deviasi 0,839. Hasil analisis
didapatkan ada perbedaan yang signifikan kecemasan pada kelompok
intervensi sebelum dan setelah periode intervensi (Pv 0,000 0,05).II.2.3. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Suwarni (2007) tentang
hubungan karakteristik ibu hamil trimester satu dengan morning
sickness di poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan badan
pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan bersifat
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional studi dan
menggunakan teknik incidental sampling. Pengumpulan data
dilakukan dari tanggal 15-29 Maret 2007 pada ibu hamil trimester
satu yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di
Poliklinik Kebidanan BPK RSUZA Banda Aceh terhadap 30
responden ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel
independen yaitu karakteristik ibu diperoleh hasil umur berada dalam
kategori dewasa awal sebanyak 24 orang (80%), pendidikan berada
dalam ketegori tinggi sebanyak 17 orang (56,66%), pendapatan
berada dalam kategori tinggi sebanyak 13 orang (43,33%) dan
responden dalam kategori bekerja sebanyak 16 orang (53,33%).
Gambaran variabel dependen morning sickness diperoleh hasil dalam
kategori tidak morning sickness yaitu 19 orang (63,33%). Dari
pengolahan data maka kesimpulan penelitian diperoleh hasil bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pendapatan
ibu hamil trimester satu dengan morning sickness serta ada hubungan
yang bermakna antara umur dan pekerjaan ibu hamil trimester satu
-
40
dengan morning sickness di Poliklinik Kebidanan BPK RSUZA
Banda Aceh 2007.
-
41
II.3.Kerangka Teori
Skema 2.3 Kerangka Teori
Sumber teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2005)
Faktor Predisposisi
(Wesson,2002)
1. Kehamilan
2. Umur
3. Paritas
4. Pekerjaan
5. Pendidikan Aromaterapi jeruk
(Henderson,2005)
1.Jeruk nipis
2. Jeruk keprok
3.Jeruk bal
Cara penggunaan
aromaterapi
(Buckle, 2003)
1. Inhalasi
2.Pijat
3.Kompres
4.Rendam
Faktor Pendukung
1. Kadar hormon
(Ganong,2007)
2. Perubahan
fisiologis tubuh
(Bobak, 2004)
3. Respon pusat
(Guyton, 2007)
Faktor Pendorong
(Murkoff,2006)
1. Kadar stres
2. Keletihan
Penurunan Rasa Mual
40
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Konsep Terkait
II.1.1. Aromaterapi
1. Pengertian
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri, dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stres (Kozier, 2010).
Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni (Online Support, 2009).
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta membangkitkan jiwa raga. Esessial oil yang digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki khasiat untuk mengobati (Hutasoit, 2002).
Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan aromaterapi perlu dikaji adanya riwayat alergi yang dimiliki klien (Mackinnon, 2004).
Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut dan kecemasan, dan meningkatkan perasaan kesejahteraan (Gilbert & Harmon, 2003).
Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial konsentrasi tinggi yang diekstraksi dari tumbuh - tumbuhan dan diberikan melalui masase, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi, untuk kompres; melalui membran mukosa dalam bentuk pesarium atau supositoria dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam perasaan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya, terutama masase (Andrews, 2009).
Aromaterapi merupakan seni perawatan tubuh dengan bantuan sari tumbuhan tertentu. Tubuh dengan bantuan sari tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut minyak esensial, minyak atsiri atau minyak asiri. Di Indonesia penggunaannya lebih banyak dengan memanfaatkan langsung tanamannya, bukan sari tumbuhan atau minyak asirinya (Flora Serial, 2010).
2. Jenis Jenis dan Khasiat Aromaterapi
Tidak ada tipe yang berbeda pada aromaterapi, tapi komersialisasi dan modernisasi telah membawa dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi. Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada beberapa bahan minyak aromaterapi :
a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana. Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur.
Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat dihilangkan dengan minyak cendana.
Gambar 2.1 Sandalwood
b. Lemon (Citrus Lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman, merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit.
Gambar 2.2 Lemon
Baik digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri sendi. Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu menghilangkan depresi dan kecemasan.
c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas. Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan, menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat kulit kering dan kulit sensitif.
Gambar 2.3 Jasmine
d. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi), menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.
Gambar 2.4 Rose
e. Green Tea (Camellia Sinensis)
Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas. Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi. Dapat dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan sistem pencernaan dan urin. Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem peredaran darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan dahak dan membersihkan paru.
Gambar 2.5 Greentea
f. Lavender (Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi, sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
Gambar 2.6 Lavender
g. Pine (Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis, tuberculosis dan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis). Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.
Gambar 2.7 Pine
3. Cara Pengguanaan Aromaterapi
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
a. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua dalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah, melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli (Buckle, 2003).
Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagai penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasi sama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudah merangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan menggangu pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
1) Tissue atau Gulungan Gabus
Ambil 1 5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 10 menit. Dapat juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
2) Steam
Tambahkan 1 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan pedih.
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan
Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkan air conditioner (AC) dalam ruangan tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan adalah pepermint untuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
b. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).
c. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan (Departement of Health, 2007).
d. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas (Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002).
4. Cara Kerja Aromaterapi
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Untuk masalah mual pada ibu hamil trimester satu, mual terjadi karena adanya peningkatan kadar estrogen atau hCG (human Chorionic Gonadotropin) dan perubahan dari sistem pencernaan. Sehingga otak di medula yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat mual yang disebabkan oleh impuls iritatif yang datang dari tractus gatrointestinal dan impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness (Guyton & Hall, 2007).
Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf yang harus di rangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang sedang dicium.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap :
a. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.
b. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarkannya ke sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipothalamus untuk diolah. Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung.
c. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau terasang.
Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada bronkus atau pada cabang halusnya (bronchiole). Pada terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik yang ada ke dalam tubuh. Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.
Skema 2.1
Kerja Aromaterapi
Usus Kandung
kemih
Skema 2.2
Kerja Aromaterapi Inhalasi
Otak
Olfactory otak tengah
(olfactory nerves : in top of nasal capity)
chemoreseptortrigger zone
Nose smells it
Aromaterapi jeruk Estrogen & hCG
Pharyngx
Mual
Laryngx
pusat penciuman
Trachea
sistem limbik
Bronchi
hypothalamus
Bronchioles substansi neurokimia
Alveoli
(perasaan senang,tenang,rileks)
dan penurunan rasa mual
Capillaries
Arteries Heart Vein Waste excretion via skin and
kidneys
II.1.2. Jeruk
1. Pengertian
Jeruk atau Limau adalah semua tumbuhan berbungan anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antar anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang terkandung pada semua anggotanya. Asal jeruk adalah dari Asia Timur (jeruk manis dan sitrun atau lemon) dan Asia Tenggara (jeruk bali, jeruk nipis, dan jeruk purut), membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke Selatan hingga kenudian membelok ke Barat ke arah India bagian Timur. Di Indonesia sendiri, terdapat 5 jenis jeruk yang dibudidayakan, yaitu jeruk keprok (Citrus reticulate), jeruk siem (Citrus microcarpa), jeruk besar atau sering disebut jeruk bali (Citrus mazima merr.), jeruk manis (Citrus aurantium), dan jeruk sayur. Jeruk sayur di bagi menjadi 3, yaitu : jeruk nipis (Citrus auratifolia), jeruk purut (Citrus cumetta), dan jeruk sambal (Citrus hitrix).
Buah jeruk dan olahannya mengandung senyawa flavonoid dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah naringin dan untuk limonoid adalah limonin. Senyawa volatin pada buah jeruk berperan penting dalam membentuk aroma dan flavor. Komponen pembentuk aroma dan flavor adalah hidrokarbon terpen, komponen karbonil, alkohol, dan ester (http://www.smallcrab.com/kesehatan/808-kandungan-berkhasiat-dalam-jus-jeruk-siam).
Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah satunya adalah minyak atsiri. Kandungan kulit jeruk yang satu ini banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada suhu ruangan. Minyak ini bermanfaat mengeluarkan aroma yang sangat khas dan biasanya digunakan sebagai bahan pembuat minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan. Dalam kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapun yang menghirupnya (http://www.anneahira.com/kandungan-kulitjeruk.htm. Diakses pada tanggal 27 Maret 2011).
2. Nilai Makanan
Jeruk kaya akan unsur-unsur makanan pelindung seperti vitamin A, B, C dan kalsium dan berbagai khasiatnya untuk meningkatkan kesehatan berasal dari kandungan zat gizi di dalamnya. Sebagai sumber kalsium, jeruk lebih baik daripada buah-buahan lainnya. Jeruk juga mengandung sodium, potasium, magnesium, tembaga, sulfur, dan klorin.
Tabel 2.1
Kandungan Dalam Buah Jeruk
Jeruk
Nilai makanan
%
Mineral dan vitamin
%
Air
87,6 %
Kalsium
26 mg
Protein
0,7 %
Fosfor
20 mg
Lemak
0,2 %
Besi
0,3 mg
Mineral
0,3 %
Vitamin C
30 mg
Serat
3,3 %
Sejumlah kecil Vitamin B kompleks
-
Karbohidrat
10,9% / 100 %
-
-
3. Manfaat Alami dan Khasiat Penyembuhan
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian atau parfum penting. Daunnya juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah. Jeruk memiliki kandungan gizi, yaitu : energi, air, protein, lemak,karbohidrat, kalsium, zat besi, serta vitamin (C, B1, dan A). Karena kandungan-kandungan ini, maka buah jeruk berkhasiat untuk :
a. Menghambat pertumbuhan kanker dan mencegah penyakit kardiovaskuler.
b. Menurunkan resiko katarak, mencegah degenerasi macular, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
c. Sebagai antiradang, antibakteri, antialergi, dan antivirus.
d. Memusnahkan radikal bebas dan mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis.
e. Meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan karsinogen dan menghalangi senyawa nitosamine.
f. Mencegah dan membantu penyembuhan anemia.
g. Meningkatkan kadar folat, yang berarti menurunkan kadar homosistem (racun bagi dinding pembuluh darah).
h. Memperlambat pengosongan lambung serta proses penyerapan pada pencernaan yang akan memperpanjang rasa kenyang.
i. Mencegah lonjakan kadar gula darah, sehingga proses metabolisme dalam tubuh pun terjadi lebih cepat dan alami.
Jeruk merupakan makanan pracerna karena kandungan kanjinya diubah menjadi gula mudah diserap tubuh oleh sinar matahari. Dengan demikian zat ini mudah sekali terserap dalam darah. Jeruk menghasilkan panas dan tenaga dalam tubuh segera setelah dimakan.
4. Kandungan Buah Jeruk
a. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman perdu terdiri dari berbagai varietas. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diamter 3 - 6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Gambar 2.8 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Biasanya jeruk nipis hanya digunakan untuk penambah citra rasa makanan atau minuman. Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencin (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.
Jeruk nipis mengandung minyak terbang atau esensial limonen dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin, naringin dan kandungan buahnya yang masak adalah synephrine dan N-methyltyramine. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat.
Dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C 27 miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram, hidrat arang 12,4 gram, vitamin B 1 0,04 miligram, zat besi 0,6 miligram, lemak 0,1 gram, kalori 37 gram, protein 0,8 gram dan air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.
b. Jeruk Keprok (Citrus reticulate)
Jeruk keprok (Citrus reticulate) atau dalam perdagangan Internasional disebut jeruk Mandarin, memiliki ciri berkulit tebal dan buahnya agak besar. Kandungan buah ini merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia.
Gambar 2.9 Jeruk Keprok (Citrus reticulate)
Kandungan vitamin C sangat beragam antar varietas, tapi berkisar antara 27-53 mg/100gram daging buah yang dikonsumsi. Karbohidrat kompleks dalam kandungan jeruk, berupa polisakarida nonpati sagat baik untuk kesehatan. Jeruk keprok memang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi. Senyawa vitamin A inilah yang memberikan warna orange padanya.
Kulit jeruk Citrus reticulata mempunyai berbagai macam senyawa diantaranya Tangeraxanthin, Tangeritin, Terpinen-4-ol, Terpineolene, Tetradecanal, Threonine, Thymol, Thymyl- methyl-ether, Tryptophan, Tyrosine, Cis-3-hexenol, Cis-carveol, Citric-acid, Citronellal, Citronellic-acid, Citronellyl-acetate, Cystine, Decanal, Decanoic- acid, Decanol, Nobiletin.
c. Jeruk Bali (Citrus maxima)
Kandungan Pectin dalam jeruk bali banyak dibanding jeruk lainnya. Pectin dalam jeruk bali lebih banyak dibanding jeruk lainnya. Pectin inilah yang mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.
Gambar 2.10 Jeruk Bali (Citrus maxima)
Beberapa kandungan jeruk Bali (grapefruit) yang membuatnya memiliki khasiat, antara lain :
1) Likopen : kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
2) Pektin : jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 % pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 % tingkat kolesterol.
3) Zat Aktif Pembersih Darah : jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah.
4) Kalium : jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavoid, dan likopen (350ug,1009).
5) Vitamin C : seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mokrogram per 100 gram daging jeruk).
II.1.3. Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang diawali dari proses ovulasi hingga tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel germinal ( oogonium ( folikel primer ( proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan mnejadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium disertai pembentukan cairan folikel. Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi.
Tahap perkembangan embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin. Pada akhir minggu ke-8, semua sistem organ dan struktur eksterna terbentuk dan embrio tidak diragukan lagi telah menjadi manusia.
II.1.4. Perubahan Yang Terjadi pada Ibu Trimester I
1. Perubahan fisiologis
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit atau spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari perdarahan ini terjadi sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi normal. Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. Morning Sickness atau mual muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1 - 2 kg selama trimester pertama.
Perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenali sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori, presumi, yaitu perubahan yang dirasakan wanita ( misalnya, amenore, keletihan, perubahan payudara); kemungkinan, yaitu perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa (misalnya, tanda Hegar, ballotement, tes kehamilan; dan pasti (misalnya, ultrasonografi, bunyi denyut jantung janin).
Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi. Pembesaran terjadi akibat:
a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
b. Hiperplasia dan hipertrofi, dan
c. Perkembangan desidua.
Pada minggu ke-7 ukuran uterus sebesar telur ayam negeri, pada minggu ke-10 uterus mencapai ukuran buah jeruk; pada minggu ke-12 utterus menvapai ukuran buah grapefruit. Setelah bulan ketiga, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat. Karena janin kemudian memanjang, uterus menjadi lebih besar, lonjong, dan membesar keluar rongga panggul menuju abdomen.
2. Perubahan Psikologis
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya di awal kehamilan, ibu berharap untuk tidak hamil. Selain itu juga terjadi perubahan hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester pertama ini berbeda-beda.
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
II.1.5. Mual
1. Definisi Mual
Mual kehamilan dialami oleh lebih dari 75 % wanita dan. Gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke 6 dan berhenti sebelum minggu ke 12, meskipun dapat berlanjut sepanjang kehamilan. Mual adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada pula yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai riwayat kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi kembar. Seperempat wanita yang mengalami gejala ini akan mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.
Gejala ini tampaknya disebabkan oleh efek peningkatan kadar estrogen atau kadar human Chorionic Gonadotrophin (hCG) yang bekerja pada chemoreseptortrigger zone di otak tengah. Morning sickness adalah gangguan yang dialami ibu hamil di awal trimester pertama, dengan gejala-gejala berupa rasa panas di perut, mual, muntah-muntah disertai pusing . Morning sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di pagi hari saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau pun setiap waktu (Indra, 2008). Setiap wanita hamil akan mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (Indiarti, 2008).
Kehamilan pada trimester satu terjadi perubahan aktifitas hormonal secara besar-besaran pada ibu, sehingga dapat dengan mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu dan menyebabkan morning sickness (Nakita, 2004).
2. Pembagian Derajat Mual
a. Ringan
Mual ringan ( dan kadang kadang muntah ) dialami oleh 45 % wanita hamil, dan merupakan bentuk yang paling umum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stres emosional setiap saat (Llewellyn-Jones, 2001). Mual muncul sebanyak 1 3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur masih dirasakan normal oleh ibu.
b. Sedang
Mual sedang dialami oleh 5 % wanita hamil atau 10 % dari semua wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi setiap waktu, siang maupun malam hari. Pasien merasa tersiksa dan mungkin mengalamai dehidrasi ringan (Llewellyn-Jones, 2001). Mual mncul sebanyak 4 6 kali dan mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang memicu mual, sehingga produksi air liur juga meningkat saat mual muncul
c. Berat
Mual, bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dalam 1000 wanita hamil. Mual berlangsung terus menerus dan muntah sering. Karena itu disebut hiperemesis gravidarum. Wanita ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik (Llewellyn-Jones, 2001). Ibu merasa eneg pada ulu hati dan mual muncul sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat mengganggu aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. Mual pada skala berat ini muncul secara tiba tiba tanpa faktor pemicu (aroma yang tidak disukai).
3. Konsep mual dan muntah pagi hari ( Morning sickness )
Morning sickness atau muntah dipagi hari timbul pada 50% - 75% wanita hamil, dimulai antara bulan pertama dan kedua setelah terlambat menstruasi , jika ibu hamil tidak mengalami gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti mengidam acar dan es krim, mual dipagi hari adalah satu gejala kehamilan yang tidak harus terjadi. Kasus yang umum dari rasa mual pagi hari cukup jarang mengganggu nutrisi sehingga tidak membahayakan janin sedang berkembang. Bahkan ibu yang kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama kehamilan karena mereka suulit menelan makanan, juga tidak membahayakan bayinya, sejauh mereka mengimbangi berat badan yang hilang di bulan berikutnya. Dan bagi kebanyakan ibu, gejala mual pada pagi hari tidak berlangsung lebih dari trimester pertama.
Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi dan cenderung lebih parah pada kehamilan pertama , mendukung konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga terlibat. Secara fisik , tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum siap untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain dibandingkan tubuh yang sudah pernah hamil. Secara emosional mereka yang hamil untuk pertamakalinya cenderung peka terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang kan mengganggu lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya bisa teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh tuntutan pemeliharaan anak - anak lainnya ( tetapi beberapa ibu mengalami mual yang lebih parah pada kehamilan berikutnya daripada kehamilan pertama).
Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada pagi hari sungguh merupakan penderitaan bagi ibu yang mengalaminya, ia membutuhkan semua dukungan yang bisa ia dapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.
4. Faktor - Faktor Mual
Penyebab terjadinya morning sickness sampai saat ini tidak dapat diketahui secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan karena kadar hormon estrogen dan human Chorionic Gonodotropin (hCG) yang berlebihan (Koesno, 2009). Prawirohardjo (2008) mengatakan penyebab morning sickness adalah peningkatan hormon estrogen dan hCG dalam serum darah ibu.
Adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan hormon estrogen akan merangsang lambung sehingga asam lambung menjadi meningkat, dan menimbulkan rasa mual sampai muntah (Mandriwati, 2008). Beberapa penelitian melaporkan bahwa beberapa faktor mungkin berhubungan dengan meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil pada usia muda dan hamil pertama kalinya (Lestari, 2005).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual pada awal kehamilan, antara lain :
a. Kadar hormon
Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) dan estrogen yang tinggi dalam darah pada trimester pertama dapat meningkatkan rasa mual pada pagi hari, kadar yang lebih rendah bisa mengurangi atau menghilangkanya.
b. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadap hormon kehamilan.
Respon ini dapat mempengaruhi apakah seorang ibu mengalami rasa mual pagi hari atau tidak, serta derajat keparahannya. Seorang ibu yang pusat mual dan muntahnya sangat peka ( misalnya ia selalu mabuk dalam perjalanan di darat ata