bab2

35
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.Konsep Terkait II.1.1. Aromaterapi 1. Pengertian Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri, dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stres (Kozier, 2010). Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni (Online Support, 2009). Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta membangkitkan jiwa raga. Esessial oil yang digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki khasiat untuk mengobati (Hutasoit, 2002). Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan aromaterapi perlu dikaji adanya riwayat alergi yang dimiliki klien (Mackinnon, 2004). Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa

Transcript of bab2

  • 7BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1.Konsep Terkait

    II.1.1. Aromaterapi

    1. Pengertian

    Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai

    pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat

    diukur. Orang Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk

    meredakan nyeri, dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di

    rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi

    menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil

    kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam perasaan, edema,

    jerawat, alergi, memar, dan stres (Kozier, 2010).

    Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses

    penyembuhan yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni

    (Online Support, 2009).

    Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil

    atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau

    menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan

    serta membangkitkan jiwa raga. Esessial oil yang digunakan

    disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga,

    akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki

    khasiat untuk mengobati (Hutasoit, 2002).

    Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan

    menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk

    meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih

    baik. Sebelum menggunakan aromaterapi perlu dikaji adanya

    riwayat alergi yang dimiliki klien (Mackinnon, 2004).

    Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan

    kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa

  • 8sakit, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut

    dan kecemasan, dan meningkatkan perasaan kesejahteraan

    (Gilbert & Harmon, 2003).

    Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial

    konsentrasi tinggi yang diekstraksi dari tumbuh - tumbuhan dan

    diberikan melalui masase, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi,

    untuk kompres; melalui membran mukosa dalam bentuk pesarium

    atau supositoria dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun

    aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam

    perasaan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam

    berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan

    kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya,

    terutama masase (Andrews, 2009).

    Aromaterapi merupakan seni perawatan tubuh dengan

    bantuan sari tumbuhan tertentu. Tubuh dengan bantuan sari

    tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut

    minyak esensial, minyak atsiri atau minyak asiri. Di Indonesia

    penggunaannya lebih banyak dengan memanfaatkan langsung

    tanamannya, bukan sari tumbuhan atau minyak asirinya (Flora

    Serial, 2010).

    2. Jenis Jenis dan Khasiat Aromaterapi

    Tidak ada tipe yang berbeda pada aromaterapi, tapi

    komersialisasi dan modernisasi telah membawa dua macam

    aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak

    esensial untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau

    kebersihan. Minyak atsiri dapat wewangian atau parfum dan

    masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial

    untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik

    aromaterapi. Selain itu, minyak esensial harus diekstrak,

    disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.

  • 9Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada

    beberapa bahan minyak aromaterapi :

    a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)

    Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari

    kayu tanaman cendana. Bekerja lambat tetapi memiliki efek

    kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi

    sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak

    sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang,

    dan ketakutan. Cendana juga mempenyai efek penenang dan

    dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur.

    Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai

    pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada kulit

    kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit meradang karena

    sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat

    dihilangkan dengan minyak cendana.

    Gambar 2.1 Sandalwood

    b. Lemon (Citrus Lemon)

    Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian

    buah tanaman, merupakan minyak esensial dengan daya kerja

    tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan melancarkan

    sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C,

    ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan

    pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan

    kulit.

  • 10

    Gambar 2.2 Lemon

    Baik digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan.

    Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Membangkitkan nafsu

    makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri sendi.

    Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.

    Membantu menghilangkan depresi dan kecemasan.

    c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)

    Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk

    mengurangi depresi dan rasa cemas. Menyejukkan,

    meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,

    menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem

    pernafasan dan mengurangi iritasi karena batuk. Bersifat

    sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat kulit

    kering dan kulit sensitif.

    Gambar 2.3 Jasmine

    d. Mawar (Rosa Centifolia)

    Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga.

    Menyeimbangkan fungsi-fungsi tubuh, membangkitkan

    semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),

    menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan

  • 11

    penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita

    asma dan sebagai perawatan pada kulit sensitif, kulit kering,

    dan kulit alergi.

    Gambar 2.4 Rose

    e. Green Tea (Camellia Sinensis)

    Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan

    kuat dan antiradikal bebas. Menenangkan pikiran.

    Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi. Dapat

    dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu

    menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver,

    membantu menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula

    dalam darah, melancarkan sistem pencernaan dan urin.

    Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem peredaran

    darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu

    mengeluarkan dahak dan membersihkan paru.

    Gambar 2.5 Greentea

    f. Lavender (Lavendula Augustfolia)

    Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu

    minyak terapi yang popular dipakai sebagai antiseptik dan

  • 12

    penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun

    perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak

    lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan,

    gangguan menstruasi, sumbatan pada hidung dan sakit

    tenggorokan karena influenza. Menghilangkan sakit kepala,

    nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat

    gigitan serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar.

    Merangsang pertumbuhan sel untuk regenerasi pada kulit yang

    luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.

    Gambar 2.6 Lavender

    g. Pine (Pinus Sylvestris)

    Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara

    bermanfaat untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti

    influenza, sakit tenggorokan, bronchitis, tuberculosis dan

    radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai

    bahan membuat sabun karena efek aroma dan sifat

    desinfektan. Merangsang tubuh untuk membentuk mukosa,

    sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis). Dapat

    dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk

    membantu perawatan infeksi saluran urin dan ginjal,

    melancarkan buang air kecil dan peredaran darah. Dapat

    digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit dan

    iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan

    membangkitkan semangat. Sangat berguna untuk mengatasi

    kelelahan fisik dan mental.

  • 13

    Gambar 2.7 Pine

    3. Cara Pengguanaan Aromaterapi

    Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu

    melalui :

    a. Inhalasi

    Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan

    dalam penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel

    dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua

    dalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luar

    tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah,

    melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah melalui

    alveoli (Buckle, 2003).

    Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagai

    penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana

    merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasi

    sama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudah

    merangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan

    menggangu pernafasan normal apabila mencium bau yang

    berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).

    Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat

    dan kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat

    memberikan bau yang nyata. Bau cepat memberikan efek

    terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).

    Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang

    klien, yaitu dengan menggunakan cara inhalasi langsung,

    tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara bersamaan

  • 14

    misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi

    tidak langsung.

    Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung

    menurut Buckle (2003) adalah sebagai berikut :

    1) Tissue atau Gulungan Gabus

    Ambil 1 5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue

    atau kapas, kemudian hirup 5 10 menit. Dapat juga

    tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.

    2) Steam

    Tambahkan 1 5 tetes minyak esensial dalam alat steam

    atau penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut

    disamping atau sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien

    untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk

    menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau

    kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan

    pedih.

    Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara

    lain :

    1) Pengharum atau penyegar ruangan

    Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke dalam alat

    pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di

    tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus

    apabila ditambahkan air conditioner (AC) dalam ruangan

    tersebut.

    2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya

    adalah minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan

    listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap.

    Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum

    digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan

    penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam

    vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat menghasilkan

    uap air. Minyak yang umum digunakan adalah pepermint

  • 15

    untuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik

    digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat

    memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).

    b. Pijat

    Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui

    pemijatan, daya penyembuhan yang terkandung oleh minyak

    esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam

    tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ

    tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila

    diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang

    murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan

    dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai,

    dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).

    Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan

    dengan langsung mengoleskan minyak terapi aroma yang telah

    dipilih di atas kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut

    perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya

    riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai

    minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau

    merendam kaki dalam panci dengan air sudah diberi efek

    meredakan (Departement of Health, 2007).

    Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat,

    merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan

    rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan

    merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta

    meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya

    dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat

    (Hutasoid, 2002).

    c. Kompres

    Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit

    membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan

    minyak terapi aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeri

  • 16

    punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung

    minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II

    persalinan (Departement of Health, 2007).

    d. Berendam

    Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah

    dengan menambahkan tetesan minyak esensial ke dalam air

    hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek

    minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien

    rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek

    yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan

    memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap harum.

    Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas

    (Hadibroto & Alam, 2001).

    Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat

    mengendurkan otot yang tegang setelah bekerja seharian,

    berendam pada air hangat merupakan saat yang

    menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8

    tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid,

    2002).

    4. Cara Kerja Aromaterapi

    Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem

    sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Untuk masalah mual pada

    ibu hamil trimester satu, mual terjadi karena adanya peningkatan

    kadar estrogen atau hCG (human Chorionic Gonadotropin) dan

    perubahan dari sistem pencernaan. Sehingga otak di medula yang

    secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari

    pusat mual yang disebabkan oleh impuls iritatif yang datang dari

    tractus gatrointestinal dan impuls yang berasal dari otak bawah

    yang berhubungan dengan motion sickness (Guyton & Hall,

    2007).

  • 17

    Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa

    dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung

    dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak.

    Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik

    pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf

    yang harus di rangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang

    sedang dicium.

    Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap

    langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui

    pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses

    penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap :

    a. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory

    epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20

    juta ujung saraf.

    b. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat

    penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pusat

    penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal

    otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron

    menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarkannya ke

    sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipothalamus

    untuk diolah. Bila minyak esensial dihirup, molekul yang

    mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang

    terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak

    hidung.

    c. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi

    sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan elektrokimia ke

    pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan

    mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem

    sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan

    dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi

    neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau

    terasang.

  • 18

    Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-

    paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada

    saluran pernafasan, baik pada bronkus atau pada cabang halusnya

    (bronchiole). Pada terjadi pertukaran gas di dalam alveoli,

    molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah di

    dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan

    jumlah bahan aromatik yang ada ke dalam tubuh. Respon bau

    yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.

  • 19

    Skema 2.1

    Kerja Aromaterapi

    Usus Kandung

    kemih

    Minyak atsiri tanaman

    Minyak yag diuapkan berparfum, larutan semprot inhalasi

    Hidung

    Membran Signal

    mukosa elektro

    komia

    Kapsul, tetes, makanan, larutan kumur

    Pemakaian oral

    Lotion minyak urut, produk perawatan kulit

    larutan perendam, parfum

    Kulit

    Pesarium

    Supositoria

    Anus, Vagina

    Sirkulasi

    Saluran cerna

    Sistem limbik

    Hepar

    Semua organ, sendi, sistem

    Lambung Ginjal Paru-paru

    KELUAR

    korteks Amigdala hipothalamus

    Hipothalamus

    Sistem endokrin

    Sistem saraf otonom

    Keterangan :

    : lintasan molekul atsiri

    : signal alektrokimia

  • 20

    Skema 2.2

    Kerja Aromaterapi Inhalasi

    Otak

    Olfactory otak tengah

    (olfactory nerves : in top of nasal capity)

    chemoreseptortrigger zone

    Nose smells it

    Aromaterapi jeruk Estrogen & hCG

    Pharyngx

    Mual

    Laryngx pusat penciuman

    Trachea sistem limbik

    Bronchi hypothalamus

    Bronchioles substansi neurokimia

    Alveoli (perasaan senang,tenang,rileks)

    dan penurunan rasa mual

    Capillaries

    Arteries Heart Vein Waste excretion via skin and

    kidneys

  • 21

    II.1.2. Jeruk

    1. Pengertian

    Jeruk atau Limau adalah semua tumbuhan berbungan

    anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan).

    Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging

    dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antar

    anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari

    kandungan asam sitrat yang memang terkandung pada semua

    anggotanya. Asal jeruk adalah dari Asia Timur (jeruk manis dan

    sitrun atau lemon) dan Asia Tenggara (jeruk bali, jeruk nipis, dan

    jeruk purut), membentuk sebuah busur yang membentang dari

    Jepang terus ke Selatan hingga kenudian membelok ke Barat ke

    arah India bagian Timur. Di Indonesia sendiri, terdapat 5 jenis

    jeruk yang dibudidayakan, yaitu jeruk keprok (Citrus reticulate),

    jeruk siem (Citrus microcarpa), jeruk besar atau sering disebut

    jeruk bali (Citrus mazima merr.), jeruk manis (Citrus aurantium),

    dan jeruk sayur. Jeruk sayur di bagi menjadi 3, yaitu : jeruk nipis

    (Citrus auratifolia), jeruk purut (Citrus cumetta), dan jeruk

    sambal (Citrus hitrix).

    Buah jeruk dan olahannya mengandung senyawa flavonoid

    dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai

    penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah naringin dan

    untuk limonoid adalah limonin. Senyawa volatin pada buah jeruk

    berperan penting dalam membentuk aroma dan flavor. Komponen

    pembentuk aroma dan flavor adalah hidrokarbon terpen,

    komponen karbonil, alkohol, dan ester

    (http://www.smallcrab.com/kesehatan/808-kandungan-berkhasiat-

    dalam-jus-jeruk-siam).

    Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah

    satunya adalah minyak atsiri. Kandungan kulit jeruk yang satu ini

    banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis

  • 22

    minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada

    suhu ruangan. Minyak ini bermanfaat mengeluarkan aroma yang

    sangat khas dan biasanya digunakan sebagai bahan pembuat

    minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan. Dalam

    kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk

    menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek

    tenang bagi siapun yang menghirupnya

    (http://www.anneahira.com/kandungan-kulitjeruk.htm. Diakses

    pada tanggal 27 Maret 2011).

    2. Nilai Makanan

    Jeruk kaya akan unsur-unsur makanan pelindung seperti

    vitamin A, B, C dan kalsium dan berbagai khasiatnya untuk

    meningkatkan kesehatan berasal dari kandungan zat gizi di

    dalamnya. Sebagai sumber kalsium, jeruk lebih baik daripada

    buah-buahan lainnya. Jeruk juga mengandung sodium, potasium,

    magnesium, tembaga, sulfur, dan klorin.

    Tabel 2.1

    Kandungan Dalam Buah Jeruk

    Jeruk

    Nilai makanan % Mineral dan vitamin %

    Air 87,6 % Kalsium 26 mg

    Protein 0,7 % Fosfor 20 mg

    Lemak 0,2 % Besi 0,3 mg

    Mineral 0,3 % Vitamin C 30 mg

    Serat3,3 %

    Sejumlah kecil Vitamin

    B kompleks-

    Karbohidrat 10,9% / 100 % - -

  • 23

    3. Manfaat Alami dan Khasiat Penyembuhan

    Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia

    sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk

    adalah sumber vitamin C dan wewangian atau parfum penting.

    Daunnya juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah. Jeruk

    memiliki kandungan gizi, yaitu : energi, air, protein,

    lemak,karbohidrat, kalsium, zat besi, serta vitamin (C, B1, dan

    A). Karena kandungan-kandungan ini, maka buah jeruk

    berkhasiat untuk :

    a. Menghambat pertumbuhan kanker dan mencegah penyakit

    kardiovaskuler.

    b. Menurunkan resiko katarak, mencegah degenerasi macular,

    dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    c. Sebagai antiradang, antibakteri, antialergi, dan antivirus.

    d. Memusnahkan radikal bebas dan mencegah timbulnya

    berbagai penyakit kronis.

    e. Meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan

    karsinogen dan menghalangi senyawa nitosamine.

    f. Mencegah dan membantu penyembuhan anemia.

    g. Meningkatkan kadar folat, yang berarti menurunkan kadar

    homosistem (racun bagi dinding pembuluh darah).

    h. Memperlambat pengosongan lambung serta proses

    penyerapan pada pencernaan yang akan memperpanjang rasa

    kenyang.

    i. Mencegah lonjakan kadar gula darah, sehingga proses

    metabolisme dalam tubuh pun terjadi lebih cepat dan alami.

    Jeruk merupakan makanan pracerna karena kandungan

    kanjinya diubah menjadi gula mudah diserap tubuh oleh sinar

    matahari. Dengan demikian zat ini mudah sekali terserap dalam

    darah. Jeruk menghasilkan panas dan tenaga dalam tubuh segera

    setelah dimakan.

  • 24

    4. Kandungan Buah Jeruk

    a. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

    Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman

    perdu terdiri dari berbagai varietas. Tumbuhan ini

    dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau

    atau kuning, memiliki diamter 3 - 6 cm, umumnya

    mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan

    lemon.

    Gambar 2.8 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

    Biasanya jeruk nipis hanya digunakan untuk penambah

    citra rasa makanan atau minuman. Sebagai herbal alami, jeruk

    nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi,

    obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencin

    (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.

    Jeruk nipis mengandung minyak terbang atau esensial

    limonen dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin,

    hesperidine, rhoifolin, naringin dan kandungan buahnya yang

    masak adalah synephrine dan N-methyltyramine. Jeruk nipis

    mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat.

    Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan

    sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat.

    Dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin

    C 27 miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram,

    hidrat arang 12,4 gram, vitamin B 1 0,04 miligram, zat besi

    0,6 miligram, lemak 0,1 gram, kalori 37 gram, protein 0,8

  • 25

    gram dan air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur

    senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil

    asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

    b. Jeruk Keprok (Citrus reticulate)

    Jeruk keprok (Citrus reticulate) atau dalam perdagangan

    Internasional disebut jeruk Mandarin, memiliki ciri berkulit

    tebal dan buahnya agak besar. Kandungan buah ini merupakan

    sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia.

    Gambar 2.9 Jeruk Keprok (Citrus reticulate)

    Kandungan vitamin C sangat beragam antar varietas, tapi

    berkisar antara 27-53 mg/100gram daging buah yang

    dikonsumsi. Karbohidrat kompleks dalam kandungan jeruk,

    berupa polisakarida nonpati sagat baik untuk kesehatan. Jeruk

    keprok memang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi.

    Senyawa vitamin A inilah yang memberikan warna orange

    padanya.

    Kulit jeruk Citrus reticulata mempunyai berbagai

    macam senyawa diantaranya Tangeraxanthin, Tangeritin,

    Terpinen-4-ol, Terpineolene, Tetradecanal, Threonine,

    Thymol, Thymyl- methyl-ether, Tryptophan, Tyrosine, Cis-3-

    hexenol, Cis-carveol, Citric-acid, Citronellal, Citronellic-acid,

    Citronellyl-acetate, Cystine, Decanal, Decanoic- acid,

    Decanol, Nobiletin.

  • 26

    c. Jeruk Bali (Citrus maxima)

    Kandungan Pectin dalam jeruk bali banyak dibanding

    jeruk lainnya. Pectin dalam jeruk bali lebih banyak dibanding

    jeruk lainnya. Pectin inilah yang mampu menurunkan

    kolesterol sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.

    Gambar 2.10 Jeruk Bali (Citrus maxima)

    Beberapa kandungan jeruk Bali (grapefruit) yang

    membuatnya memiliki khasiat, antara lain :

    1) Likopen : kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi

    yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika

    bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang

    banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan

    sebagai antioksidan.

    2) Pektin : jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak

    dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus.

    Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 %

    pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 %

    tingkat kolesterol.

    3) Zat Aktif Pembersih Darah : jeruk bali dipercaya

    mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah

    merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan

    hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah.

    4) Kalium : jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A

    (440 IU), bioflavoid, dan likopen (350ug,1009).

  • 27

    5) Vitamin C : seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber

    vitamin C (350 mokrogram per 100 gram daging jeruk).

    II.1.3. Kehamilan

    Proses kehamilan merupakan mata rantai yang

    berkesinambungan yang diawali dari proses ovulasi hingga tumbuh

    kembang hasil konsepsi sampai aterm. Ovulasi adalah proses

    pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang

    kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun,

    hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan

    terjadi ovulasi. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel

    germinal oogonium folikel primer proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan

    mnejadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium disertai

    pembentukan cairan folikel. Selama pertumbuhan menjadi folikel de

    Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat

    mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerak

    sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif.

    Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras

    menuju uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan

    fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut

    ovulasi.

    Tahap perkembangan embrio berlangsung dari hari ke-15

    sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio

    sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan

    masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan

    penampilan luar utama janin. Pada akhir minggu ke-8, semua sistem

    organ dan struktur eksterna terbentuk dan embrio tidak diragukan lagi

    telah menjadi manusia.

  • 28

    II.1.4. Perubahan Yang Terjadi pada Ibu Trimester I

    1. Perubahan fisiologis

    Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu

    adalah perdarahan sedikit atau spotting sekitar 11 hari setelah

    konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika

    seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari perdarahan ini

    terjadi sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan

    implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi normal.

    Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik

    berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh

    rasa kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu

    akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan

    berikutnya. Morning Sickness atau mual muntah biasanya

    dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12

    minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus

    diatas simpisis pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami

    kenaikan berat badan sekitar 1 - 2 kg selama trimester pertama.

    Perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil

    dikenali sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori, presumi,

    yaitu perubahan yang dirasakan wanita ( misalnya, amenore,

    keletihan, perubahan payudara); kemungkinan, yaitu perubahan

    yang diobservasi oleh pemeriksa (misalnya, tanda Hegar,

    ballotement, tes kehamilan; dan pasti (misalnya, ultrasonografi,

    bunyi denyut jantung janin).

    Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama

    berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen

    dan progesteron yang tinggi. Pembesaran terjadi akibat:

    a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,

    b. Hiperplasia dan hipertrofi, dan

    c. Perkembangan desidua.

  • 29

    Pada minggu ke-7 ukuran uterus sebesar telur ayam negeri,

    pada minggu ke-10 uterus mencapai ukuran buah jeruk; pada

    minggu ke-12 utterus menvapai ukuran buah grapefruit. Setelah

    bulan ketiga, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh

    tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin.

    Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan

    berat, bentuk, dan posisi. Dinding dinding otot menguat dan

    menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti

    buah pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat.

    Karena janin kemudian memanjang, uterus menjadi lebih besar,

    lonjong, dan membesar keluar rongga panggul menuju abdomen.

    2. Perubahan Psikologis

    Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan

    estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan

    timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan

    membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali

    membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan penolakan,

    kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya di awal kehamilan,

    ibu berharap untuk tidak hamil. Selain itu juga terjadi perubahan

    hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester

    pertama ini berbeda-beda.

    Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang

    lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido

    selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk

    berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak

    wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk

    mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi

    oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan,

    dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari

    proses kehamilan pada trimester pertama.

  • 30

    II.1.5. Mual

    1. Definisi Mual

    Mual kehamilan dialami oleh lebih dari 75 % wanita dan.

    Gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke 6 dan berhenti

    sebelum minggu ke 12, meskipun dapat berlanjut sepanjang

    kehamilan. Mual adalah gejala yang wajar dan sering terdapat

    pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada

    pagi hari, tetapi ada pula yang timbul setiap saat dan malam hari.

    Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari

    pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10

    minggu.

    Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai

    riwayat kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi

    kembar. Seperempat wanita yang mengalami gejala ini akan

    mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.

    Gejala ini tampaknya disebabkan oleh efek peningkatan

    kadar estrogen atau kadar human Chorionic Gonadotrophin

    (hCG) yang bekerja pada chemoreseptortrigger zone di otak

    tengah. Morning sickness adalah gangguan yang dialami ibu

    hamil di awal trimester pertama, dengan gejala-gejala berupa rasa

    panas di perut, mual, muntah-muntah disertai pusing . Morning

    sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di pagi hari

    saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau

    pun setiap waktu (Indra, 2008). Setiap wanita hamil akan

    mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak

    terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan

    ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga

    memerlukan pengobatan (Indiarti, 2008).

    Kehamilan pada trimester satu terjadi perubahan aktifitas

    hormonal secara besar-besaran pada ibu, sehingga dapat dengan

  • 31

    mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu dan menyebabkan

    morning sickness (Nakita, 2004).

    2. Pembagian Derajat Mual

    a. Ringan

    Mual ringan ( dan kadang kadang muntah ) dialami oleh 45

    % wanita hamil, dan merupakan bentuk yang paling umum.

    Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness)

    tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stres emosional

    setiap saat (Llewellyn-Jones, 2001). Mual muncul sebanyak 1

    3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur

    masih dirasakan normal oleh ibu.

    b. Sedang

    Mual sedang dialami oleh 5 % wanita hamil atau 10 % dari

    semua wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi

    setiap waktu, siang maupun malam hari. Pasien merasa

    tersiksa dan mungkin mengalamai dehidrasi ringan

    (Llewellyn-Jones, 2001). Mual mncul sebanyak 4 6 kali dan

    mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada

    derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang

    memicu mual, sehingga produksi air liur juga meningkat saat

    mual muncul

    c. Berat

    Mual, bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dalam 1000

    wanita hamil. Mual berlangsung terus menerus dan muntah

    sering. Karena itu disebut hiperemesis gravidarum. Wanita

    ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik (Llewellyn-

    Jones, 2001). Ibu merasa eneg pada ulu hati dan mual muncul

    sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat mengganggu

    aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat.

    Mual pada skala berat ini muncul secara tiba tiba tanpa

    faktor pemicu (aroma yang tidak disukai).

  • 32

    3. Konsep mual dan muntah pagi hari ( Morning sickness )

    Morning sickness atau muntah dipagi hari timbul pada 50%

    - 75% wanita hamil, dimulai antara bulan pertama dan kedua

    setelah terlambat menstruasi , jika ibu hamil tidak mengalami

    gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat

    disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi

    pada pagi hari (morning sickness) dapat diprovokasi oleh

    bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti mengidam

    acar dan es krim, mual dipagi hari adalah satu gejala kehamilan

    yang tidak harus terjadi. Kasus yang umum dari rasa mual pagi

    hari cukup jarang mengganggu nutrisi sehingga tidak

    membahayakan janin sedang berkembang. Bahkan ibu yang

    kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama

    kehamilan karena mereka suulit menelan makanan, juga tidak

    membahayakan bayinya, sejauh mereka mengimbangi berat

    badan yang hilang di bulan berikutnya. Dan bagi kebanyakan ibu,

    gejala mual pada pagi hari tidak berlangsung lebih dari trimester

    pertama.

    Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi dan

    cenderung lebih parah pada kehamilan pertama , mendukung

    konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga terlibat. Secara

    fisik , tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum

    siap untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain

    dibandingkan tubuh yang sudah pernah hamil. Secara emosional

    mereka yang hamil untuk pertamakalinya cenderung peka

    terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang kan

    mengganggu lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil

    sebelumnya bisa teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh

    tuntutan pemeliharaan anak - anak lainnya ( tetapi beberapa ibu

    mengalami mual yang lebih parah pada kehamilan berikutnya

    daripada kehamilan pertama).

  • 33

    Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada

    pagi hari sungguh merupakan penderitaan bagi ibu yang

    mengalaminya, ia membutuhkan semua dukungan yang bisa ia

    dapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.

    4. Faktor - Faktor Mual

    Penyebab terjadinya morning sickness sampai saat ini tidak

    dapat diketahui secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan

    karena kadar hormon estrogen dan human Chorionic

    Gonodotropin (hCG) yang berlebihan (Koesno, 2009).

    Prawirohardjo (2008) mengatakan penyebab morning sickness

    adalah peningkatan hormon estrogen dan hCG dalam serum darah

    ibu.

    Adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan

    hormon estrogen akan merangsang lambung sehingga asam

    lambung menjadi meningkat, dan menimbulkan rasa mual sampai

    muntah (Mandriwati, 2008). Beberapa penelitian melaporkan

    bahwa beberapa faktor mungkin berhubungan dengan

    meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil pada usia

    muda dan hamil pertama kalinya (Lestari, 2005).

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual

    pada awal kehamilan, antara lain :

    a. Kadar hormon

    Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) dan

    estrogen yang tinggi dalam darah pada trimester pertama

    dapat meningkatkan rasa mual pada pagi hari, kadar yang

    lebih rendah bisa mengurangi atau menghilangkanya.

    b. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadap hormon

    kehamilan.

    Respon ini dapat mempengaruhi apakah seorang ibu

    mengalami rasa mual pagi hari atau tidak, serta derajat

    keparahannya. Seorang ibu yang pusat mual dan muntahnya

  • 34

    sangat peka ( misalnya ia selalu mabuk dalam perjalanan di

    darat atau di laut) cenderung mengalami mual dan muntah

    yang lebih parah ketika hamil.

    c. Kadar stres

    Telah banyak diketahu bahwa berbagai jenis stres dapat

    menyebabkan kekacauan pencernaan, jadi tidak

    mengherankan bahwa gejala mual ini cenderung lebih parah

    ketika stres menyerang.

    d. Keletihan

    Keletihan fisik dan mental juga dapat meningkatkan resiko

    mual di pagi hari dan memperparah gejala ( sebaliknya mual

    yang parah dapat meningkatkan keletihan ).

    e. Peregangan yang cepat dari otot rahim.

    f. Relaksasi relatif dari jaringan otot pada saluran pencernaan

    (sehingga pencernaan kurang efisien).

    g. Kelebihan asam dalam lambung.

    h. Meningkatnya indra penciuman pada ibu hamil.

    Wesson (2002) menyebutkan bahwa ada faktor predisposisi

    yang menyebabkan mual (morning sickness) yaitu :

    a. Usia

    Usia ibu mempengaruhi bagaimana mengambil

    keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya (Notoatmodjo,

    2003). Kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk

    kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun (Prawirohardjo,

    2006).

    Usia 20 dan 30 adalah usia ideal untuk hamil dan

    melahirkan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO),

    sedang para ahli berpendapat usia dan fisik wanita

    mempengaruhi proses kehamilan, kesehatan janin dan

    persalinannya (Indra, 2009), dijelaskan sebagai berikut :

    1) Hamil kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul sering

    kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa, dengan kata

  • 35

    lain kondisi fisik belum 100% siap, diusia ini secara

    biologis belum optimal, emosinya cenderung labil,

    mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami

    goncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian

    selama kehamilan.

    2) Hamil diusia 20-an, kondisi fisik prima. Rahim sudah

    mampu memberi perlindungan atau kondisi yang

    maksimal untuk kehamilan. Umumnya secara mental

    calon ibu juga sudah siap, ini berdampak pada perilaku

    ibu dimana ia menjaga dan merawat kehamilannya secara

    hati-hati.

    3) Hamil diusia 30 hingga 35 tahun, mengingat kemajuan

    teknologi saat ini, di rentang usia ini ibu masih boleh

    hamil asal kondisi tubuh, kesehatan dan asupan nutrisi

    betul-betul terjaga.

    4) Hamil diusia lebih dari 35 tahun, kesehatan ibu sudah

    menurun, kehamilan tergolong berisiko tinggi, itu

    sebabnya tidak dianjurkan menjalani kehamilan di usia

    ini.

    b. Paritas

    Paritas adalah status melahirkan anak pada seorang

    wanita. Wanita hamil atau jumlah kehamilan yang pernah

    dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan yang

    sekarang) disebut Gravida, dengan adanya kehamilan pertama

    disebut primigravida dan kehamilan berikutnya multigravida.

    Wanita yang belum pernah hamil sampai stadium viabilitas

    adalah Nulligravida. Grande multigravida adalah wanita yang

    pernah hamil lebih dari lima kali.

    c. Pekerjaan

    Pekerjaan ibu adalah kegiatan rutin sehari-hari yang

    dilakukan oleh seorang ibu dengan maksud untuk memperoleh

    penghasilan (Notoatmodjo, 2007). Pengaruh kehamilan pada

  • 36

    pekerjaannya dan pengaruh pekerjaan pada kehamilannya

    terutama tergantung pada jenis pekerjaan dan orang-orang

    tempat bekerja (Farrer, 2001).

    Hal utama yang perlu diperhatikan seorang wanita karir

    yang memutuskan hamil tetapi mempertahankan pekerjaan

    adalah kenyamanan tempat kerja. Nyaman mencakup bersih

    dari polusi lingkungan, minim stres fisik maupun mental, dan

    menghindari atmosfer lingkungan yang kurang simpatik

    (Saputra, 2010).

    Agar mencapai kehamilan yang sehat, juga perlu

    meninjau kembali seberapa berat beban pekerjaan. Beban

    meliputi beban fisik, misalnya pekerjaan yang butuh banyak

    kegiatan berdiri untuk waktu yang lama atau banyak

    mengangkat barang berat. Kondisi tempat kerja dengan suara

    berisik, suhu yang terlalu panas, jam kerja yang terlalu

    panjang, serta resiko bahaya dari peralatan kerja yang

    digunakan sangat perlu diantisipasi sejak usia kehamilan dini.

    Salah satu gejala kelelahan umum adalah munculnya

    perasaan letih, suatu perasaan kelelahan akan teratasi jika

    dilakukan istirahat, kelelahan merupakan suatu kondisi dimana

    seluruh fungsi tubuh dalam bekerja sudah tidak maksimal lagi.

    Kelelahan fisik maupun mental tampaknya juga meningkatnya

    kemungkinan rasa mual. Rose & Neil (2006) berpendapat

    keparahan mual pun berkaitan dengan gaya hidup calon ibu,

    kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stres dapat

    memperburuk rasa mual.

  • 37

    II.1.6. Karakteristik Responden

    1. Pendidikan

    Menurut Damhar (2002), pendidikan merupakan suatu

    proses atau kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan

    kemampuan individu atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa

    pendidikan adalah suatu usaha pembentukan watak yaitu nilai dan

    sikap disertai dengan kemampuan dalam bentuk kecerdasan,

    pengetahuan dan keterampilan. Menurut Notoatmodjo (2003),

    orang dengan pendidikan formal yang lebih tinggi akan

    mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang

    dengan tingkat pendidikan formal yang lebih rendah, karena akan

    lebih mampu dan mudah memahami arti dan pentingnya

    kesehatan, pemeliharaan kesehatan serta pemanfaatan pelayanan

    kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan Sibarani (1996),

    seseorang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung bertindak

    lebih baik.

    2. Pekerjaan

    Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh imbalan guna memenuhi

    kebutuhan hidupnya sehari-hari (Sibarani, 1996). Menurut

    Notoatmodjo (2003), pekerjaan merupakan bagian dari struktur

    sosial yang menentukan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.

    3. Penghasilan

    Penghasilan sangat memengaruhi status ekonomi keluarga.

    Status ekonomi yang lebih tinggi cenderung memberi kemudahan

    bagi seseorang dalam melakukan tindakan yang lebih baik dalam

    kesehatan, seperti perawatan dalam kesehatan. Masyarakat

    dengan tingkat penghasilan yang tinggi pada umumnya lebih

    memerhatikan masalah kesehatannya, sehingga bila menderita

  • 38

    penyakit ringan saja sudah berupaya mencari pertolongan

    ketempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan mencari terapi

    kesehatan (Sibarani, 1996). Pendapatan DKI jakarta sesuai

    dengan upah minimun regional tahun 2011 adalah 1.290.000

    rupiah.

    II.2.Penelitian Terkait

    II.2.1. Penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara

    lain penelitian yang dilakukan oleh Dyah Anggraini Putri Utami

    (2009) membuktikan bahwa pemberian aromaterapi sangat efektif

    dalam menurunkan kecemasan menghadapi kelahiran anak pertama.

    Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil pertama yang

    memeriksakan kehamilan pada bidan poliklinik desa Sidoharjo, yang

    telah diseleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Alat ukur

    dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan menghadapi

    kelahiran anak pertama. Analisis data yang dipergunakan dalam

    penelitian ini menggunakan statistik non parametrik uji Wilcoxon

    Signed Rangks Test. Diperoleh nilai sebesar Z = -2,499 p = 0.006 (p <

    0,05). Nilai rata-rata skala kecemasan menghadapi kelahiran anak

    pertama pada saat pree test sebesar 59.60 sedangkan nilai rata-rata

    pada saat post test sebesar 46.70. Nilai rata-rata ini dapat

    diinterpretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada hasil

    pre test dan post test. Dari hasil perhitungan statistik didapatkan nilai

    bahwa p-value < (0.005) sehingga Ho ditolak. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu-ibu yang diberikan aromaterapi

    mengalami penurunan kecemasan pada saat menghadapi kelahiran

    anak pertama.

    II.2.2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dina Indrati Dyah Sulistyowati

    (2007) tentang Efektivitas Terapi Aroma Lavender Terhadap Tingkat

    Nyeri Dan Kecemasan Persalinan Primipara Kala I di Rumah Sakit

    Dan Klinik Bersalin. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi

    experiment dengan jumlah sampel yaitu 54 responden yang terdiri

  • 39

    dari 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok

    intervensi. Rata-rata tingkat nyeri VAS pada kelompok intervensi

    sebelum diberikan terapi aroma adalah 8,11 dengan standar deviasi

    0,751 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata tingkat

    nyeri VAS adalah 7,70 dengan standar deviasi 0,609 (Pv 0,0001 dan 0,05). Selanjutnya rata-rata kecemasan pada kelompok intervensi

    sebelum diberikan terapi aroma adalah 7,59 dengan standar deviasi

    0,844 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata

    kecemasan 6,37 dengan standar deviasi 0,839. Hasil analisis

    didapatkan ada perbedaan yang signifikan kecemasan pada kelompok

    intervensi sebelum dan setelah periode intervensi (Pv 0,000 0,05).II.2.3. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Suwarni (2007) tentang

    hubungan karakteristik ibu hamil trimester satu dengan morning

    sickness di poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan badan

    pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan bersifat

    deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional studi dan

    menggunakan teknik incidental sampling. Pengumpulan data

    dilakukan dari tanggal 15-29 Maret 2007 pada ibu hamil trimester

    satu yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di

    Poliklinik Kebidanan BPK RSUZA Banda Aceh terhadap 30

    responden ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel

    independen yaitu karakteristik ibu diperoleh hasil umur berada dalam

    kategori dewasa awal sebanyak 24 orang (80%), pendidikan berada

    dalam ketegori tinggi sebanyak 17 orang (56,66%), pendapatan

    berada dalam kategori tinggi sebanyak 13 orang (43,33%) dan

    responden dalam kategori bekerja sebanyak 16 orang (53,33%).

    Gambaran variabel dependen morning sickness diperoleh hasil dalam

    kategori tidak morning sickness yaitu 19 orang (63,33%). Dari

    pengolahan data maka kesimpulan penelitian diperoleh hasil bahwa

    tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pendapatan

    ibu hamil trimester satu dengan morning sickness serta ada hubungan

    yang bermakna antara umur dan pekerjaan ibu hamil trimester satu

  • 40

    dengan morning sickness di Poliklinik Kebidanan BPK RSUZA

    Banda Aceh 2007.

  • 41

    II.3.Kerangka Teori

    Skema 2.3 Kerangka Teori

    Sumber teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2005)

    Faktor Predisposisi

    (Wesson,2002)

    1. Kehamilan

    2. Umur

    3. Paritas

    4. Pekerjaan

    5. Pendidikan Aromaterapi jeruk

    (Henderson,2005)

    1.Jeruk nipis

    2. Jeruk keprok

    3.Jeruk bal

    Cara penggunaan

    aromaterapi

    (Buckle, 2003)

    1. Inhalasi

    2.Pijat

    3.Kompres

    4.Rendam

    Faktor Pendukung

    1. Kadar hormon

    (Ganong,2007)

    2. Perubahan

    fisiologis tubuh

    (Bobak, 2004)

    3. Respon pusat

    (Guyton, 2007)

    Faktor Pendorong

    (Murkoff,2006)

    1. Kadar stres

    2. Keletihan

    Penurunan Rasa Mual

    40

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. Konsep Terkait

    II.1.1. Aromaterapi

    1. Pengertian

    Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri, dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stres (Kozier, 2010).

    Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni (Online Support, 2009).

    Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta membangkitkan jiwa raga. Esessial oil yang digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki khasiat untuk mengobati (Hutasoit, 2002).

    Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak esensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan aromaterapi perlu dikaji adanya riwayat alergi yang dimiliki klien (Mackinnon, 2004).

    Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut dan kecemasan, dan meningkatkan perasaan kesejahteraan (Gilbert & Harmon, 2003).

    Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial konsentrasi tinggi yang diekstraksi dari tumbuh - tumbuhan dan diberikan melalui masase, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi, untuk kompres; melalui membran mukosa dalam bentuk pesarium atau supositoria dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam perasaan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya, terutama masase (Andrews, 2009).

    Aromaterapi merupakan seni perawatan tubuh dengan bantuan sari tumbuhan tertentu. Tubuh dengan bantuan sari tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut minyak esensial, minyak atsiri atau minyak asiri. Di Indonesia penggunaannya lebih banyak dengan memanfaatkan langsung tanamannya, bukan sari tumbuhan atau minyak asirinya (Flora Serial, 2010).

    2. Jenis Jenis dan Khasiat Aromaterapi

    Tidak ada tipe yang berbeda pada aromaterapi, tapi komersialisasi dan modernisasi telah membawa dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi. Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.

    Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada beberapa bahan minyak aromaterapi :

    a. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)

    Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana. Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan tidur.

    Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat dihilangkan dengan minyak cendana.

    Gambar 2.1 Sandalwood

    b. Lemon (Citrus Lemon)

    Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman, merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap. Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit.

    Gambar 2.2 Lemon

    Baik digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri sendi. Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu menghilangkan depresi dan kecemasan.

    c. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)

    Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas. Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan, menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat kulit kering dan kulit sensitif.

    Gambar 2.3 Jasmine

    d. Mawar (Rosa Centifolia)

    Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi), menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung. Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.

    Gambar 2.4 Rose

    e. Green Tea (Camellia Sinensis)

    Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas. Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi. Dapat dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan sistem pencernaan dan urin. Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem peredaran darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan dahak dan membersihkan paru.

    Gambar 2.5 Greentea

    f. Lavender (Lavendula Augustfolia)

    Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi, sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.

    Gambar 2.6 Lavender

    g. Pine (Pinus Sylvestris)

    Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis, tuberculosis dan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis). Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.

    Gambar 2.7 Pine

    3. Cara Pengguanaan Aromaterapi

    Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :

    a. Inhalasi

    Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua dalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah, melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah melalui alveoli (Buckle, 2003).

    Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas yaitu sebagai penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasi sama dengan penciuman, dimana dapat dengan mudah merangsang olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan menggangu pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).

    Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003).

    Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi tidak langsung.

    Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle (2003) adalah sebagai berikut :

    1) Tissue atau Gulungan Gabus

    Ambil 1 5 tetes minyak esensial, teteskan pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 10 menit. Dapat juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.

    2) Steam

    Tambahkan 1 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan pedih.

    Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :

    1) Pengharum atau penyegar ruangan

    Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkan air conditioner (AC) dalam ruangan tersebut.

    2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan adalah pepermint untuk mual, lavender untuk relaksasi, rose baik digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).

    b. Pijat

    Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).

    Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).

    Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).

    c. Kompres

    Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan (Departement of Health, 2007).

    d. Berendam

    Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas (Hadibroto & Alam, 2001).

    Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002).

    4. Cara Kerja Aromaterapi

    Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Untuk masalah mual pada ibu hamil trimester satu, mual terjadi karena adanya peningkatan kadar estrogen atau hCG (human Chorionic Gonadotropin) dan perubahan dari sistem pencernaan. Sehingga otak di medula yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat mual yang disebabkan oleh impuls iritatif yang datang dari tractus gatrointestinal dan impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness (Guyton & Hall, 2007).

    Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf yang harus di rangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang sedang dicium.

    Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi akan tiga tahap :

    a. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.

    b. Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarkannya ke sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipothalamus untuk diolah. Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung.

    c. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau terasang.

    Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada bronkus atau pada cabang halusnya (bronchiole). Pada terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik yang ada ke dalam tubuh. Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.

    Skema 2.1

    Kerja Aromaterapi

    Usus Kandung

    kemih

    Skema 2.2

    Kerja Aromaterapi Inhalasi

    Otak

    Olfactory otak tengah

    (olfactory nerves : in top of nasal capity)

    chemoreseptortrigger zone

    Nose smells it

    Aromaterapi jeruk Estrogen & hCG

    Pharyngx

    Mual

    Laryngx

    pusat penciuman

    Trachea

    sistem limbik

    Bronchi

    hypothalamus

    Bronchioles substansi neurokimia

    Alveoli

    (perasaan senang,tenang,rileks)

    dan penurunan rasa mual

    Capillaries

    Arteries Heart Vein Waste excretion via skin and

    kidneys

    II.1.2. Jeruk

    1. Pengertian

    Jeruk atau Limau adalah semua tumbuhan berbungan anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antar anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang terkandung pada semua anggotanya. Asal jeruk adalah dari Asia Timur (jeruk manis dan sitrun atau lemon) dan Asia Tenggara (jeruk bali, jeruk nipis, dan jeruk purut), membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke Selatan hingga kenudian membelok ke Barat ke arah India bagian Timur. Di Indonesia sendiri, terdapat 5 jenis jeruk yang dibudidayakan, yaitu jeruk keprok (Citrus reticulate), jeruk siem (Citrus microcarpa), jeruk besar atau sering disebut jeruk bali (Citrus mazima merr.), jeruk manis (Citrus aurantium), dan jeruk sayur. Jeruk sayur di bagi menjadi 3, yaitu : jeruk nipis (Citrus auratifolia), jeruk purut (Citrus cumetta), dan jeruk sambal (Citrus hitrix).

    Buah jeruk dan olahannya mengandung senyawa flavonoid dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah naringin dan untuk limonoid adalah limonin. Senyawa volatin pada buah jeruk berperan penting dalam membentuk aroma dan flavor. Komponen pembentuk aroma dan flavor adalah hidrokarbon terpen, komponen karbonil, alkohol, dan ester (http://www.smallcrab.com/kesehatan/808-kandungan-berkhasiat-dalam-jus-jeruk-siam).

    Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah satunya adalah minyak atsiri. Kandungan kulit jeruk yang satu ini banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada suhu ruangan. Minyak ini bermanfaat mengeluarkan aroma yang sangat khas dan biasanya digunakan sebagai bahan pembuat minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan. Dalam kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapun yang menghirupnya (http://www.anneahira.com/kandungan-kulitjeruk.htm. Diakses pada tanggal 27 Maret 2011).

    2. Nilai Makanan

    Jeruk kaya akan unsur-unsur makanan pelindung seperti vitamin A, B, C dan kalsium dan berbagai khasiatnya untuk meningkatkan kesehatan berasal dari kandungan zat gizi di dalamnya. Sebagai sumber kalsium, jeruk lebih baik daripada buah-buahan lainnya. Jeruk juga mengandung sodium, potasium, magnesium, tembaga, sulfur, dan klorin.

    Tabel 2.1

    Kandungan Dalam Buah Jeruk

    Jeruk

    Nilai makanan

    %

    Mineral dan vitamin

    %

    Air

    87,6 %

    Kalsium

    26 mg

    Protein

    0,7 %

    Fosfor

    20 mg

    Lemak

    0,2 %

    Besi

    0,3 mg

    Mineral

    0,3 %

    Vitamin C

    30 mg

    Serat

    3,3 %

    Sejumlah kecil Vitamin B kompleks

    -

    Karbohidrat

    10,9% / 100 %

    -

    -

    3. Manfaat Alami dan Khasiat Penyembuhan

    Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian atau parfum penting. Daunnya juga dapat digunakan sebagai rempah-rempah. Jeruk memiliki kandungan gizi, yaitu : energi, air, protein, lemak,karbohidrat, kalsium, zat besi, serta vitamin (C, B1, dan A). Karena kandungan-kandungan ini, maka buah jeruk berkhasiat untuk :

    a. Menghambat pertumbuhan kanker dan mencegah penyakit kardiovaskuler.

    b. Menurunkan resiko katarak, mencegah degenerasi macular, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    c. Sebagai antiradang, antibakteri, antialergi, dan antivirus.

    d. Memusnahkan radikal bebas dan mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis.

    e. Meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan karsinogen dan menghalangi senyawa nitosamine.

    f. Mencegah dan membantu penyembuhan anemia.

    g. Meningkatkan kadar folat, yang berarti menurunkan kadar homosistem (racun bagi dinding pembuluh darah).

    h. Memperlambat pengosongan lambung serta proses penyerapan pada pencernaan yang akan memperpanjang rasa kenyang.

    i. Mencegah lonjakan kadar gula darah, sehingga proses metabolisme dalam tubuh pun terjadi lebih cepat dan alami.

    Jeruk merupakan makanan pracerna karena kandungan kanjinya diubah menjadi gula mudah diserap tubuh oleh sinar matahari. Dengan demikian zat ini mudah sekali terserap dalam darah. Jeruk menghasilkan panas dan tenaga dalam tubuh segera setelah dimakan.

    4. Kandungan Buah Jeruk

    a. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

    Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman perdu terdiri dari berbagai varietas. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diamter 3 - 6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.

    Gambar 2.8 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

    Biasanya jeruk nipis hanya digunakan untuk penambah citra rasa makanan atau minuman. Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencin (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.

    Jeruk nipis mengandung minyak terbang atau esensial limonen dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin, naringin dan kandungan buahnya yang masak adalah synephrine dan N-methyltyramine. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat.

    Dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C 27 miligram, kalsium 40 miligram, fosfor 22 miligram, hidrat arang 12,4 gram, vitamin B 1 0,04 miligram, zat besi 0,6 miligram, lemak 0,1 gram, kalori 37 gram, protein 0,8 gram dan air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

    b. Jeruk Keprok (Citrus reticulate)

    Jeruk keprok (Citrus reticulate) atau dalam perdagangan Internasional disebut jeruk Mandarin, memiliki ciri berkulit tebal dan buahnya agak besar. Kandungan buah ini merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia.

    Gambar 2.9 Jeruk Keprok (Citrus reticulate)

    Kandungan vitamin C sangat beragam antar varietas, tapi berkisar antara 27-53 mg/100gram daging buah yang dikonsumsi. Karbohidrat kompleks dalam kandungan jeruk, berupa polisakarida nonpati sagat baik untuk kesehatan. Jeruk keprok memang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi. Senyawa vitamin A inilah yang memberikan warna orange padanya.

    Kulit jeruk Citrus reticulata mempunyai berbagai macam senyawa diantaranya Tangeraxanthin, Tangeritin, Terpinen-4-ol, Terpineolene, Tetradecanal, Threonine, Thymol, Thymyl- methyl-ether, Tryptophan, Tyrosine, Cis-3-hexenol, Cis-carveol, Citric-acid, Citronellal, Citronellic-acid, Citronellyl-acetate, Cystine, Decanal, Decanoic- acid, Decanol, Nobiletin.

    c. Jeruk Bali (Citrus maxima)

    Kandungan Pectin dalam jeruk bali banyak dibanding jeruk lainnya. Pectin dalam jeruk bali lebih banyak dibanding jeruk lainnya. Pectin inilah yang mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.

    Gambar 2.10 Jeruk Bali (Citrus maxima)

    Beberapa kandungan jeruk Bali (grapefruit) yang membuatnya memiliki khasiat, antara lain :

    1) Likopen : kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.

    2) Pektin : jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 % pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 % tingkat kolesterol.

    3) Zat Aktif Pembersih Darah : jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah.

    4) Kalium : jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavoid, dan likopen (350ug,1009).

    5) Vitamin C : seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mokrogram per 100 gram daging jeruk).

    II.1.3. Kehamilan

    Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang diawali dari proses ovulasi hingga tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel germinal ( oogonium ( folikel primer ( proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan mnejadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium disertai pembentukan cairan folikel. Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi.

    Tahap perkembangan embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin. Pada akhir minggu ke-8, semua sistem organ dan struktur eksterna terbentuk dan embrio tidak diragukan lagi telah menjadi manusia.

    II.1.4. Perubahan Yang Terjadi pada Ibu Trimester I

    1. Perubahan fisiologis

    Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit atau spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari perdarahan ini terjadi sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi normal. Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. Morning Sickness atau mual muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1 - 2 kg selama trimester pertama.

    Perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenali sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori, presumi, yaitu perubahan yang dirasakan wanita ( misalnya, amenore, keletihan, perubahan payudara); kemungkinan, yaitu perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa (misalnya, tanda Hegar, ballotement, tes kehamilan; dan pasti (misalnya, ultrasonografi, bunyi denyut jantung janin).

    Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi. Pembesaran terjadi akibat:

    a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,

    b. Hiperplasia dan hipertrofi, dan

    c. Perkembangan desidua.

    Pada minggu ke-7 ukuran uterus sebesar telur ayam negeri, pada minggu ke-10 uterus mencapai ukuran buah jeruk; pada minggu ke-12 utterus menvapai ukuran buah grapefruit. Setelah bulan ketiga, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin.

    Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat. Karena janin kemudian memanjang, uterus menjadi lebih besar, lonjong, dan membesar keluar rongga panggul menuju abdomen.

    2. Perubahan Psikologis

    Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya di awal kehamilan, ibu berharap untuk tidak hamil. Selain itu juga terjadi perubahan hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester pertama ini berbeda-beda.

    Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.

    II.1.5. Mual

    1. Definisi Mual

    Mual kehamilan dialami oleh lebih dari 75 % wanita dan. Gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke 6 dan berhenti sebelum minggu ke 12, meskipun dapat berlanjut sepanjang kehamilan. Mual adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada pula yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

    Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai riwayat kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi kembar. Seperempat wanita yang mengalami gejala ini akan mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.

    Gejala ini tampaknya disebabkan oleh efek peningkatan kadar estrogen atau kadar human Chorionic Gonadotrophin (hCG) yang bekerja pada chemoreseptortrigger zone di otak tengah. Morning sickness adalah gangguan yang dialami ibu hamil di awal trimester pertama, dengan gejala-gejala berupa rasa panas di perut, mual, muntah-muntah disertai pusing . Morning sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di pagi hari saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau pun setiap waktu (Indra, 2008). Setiap wanita hamil akan mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (Indiarti, 2008).

    Kehamilan pada trimester satu terjadi perubahan aktifitas hormonal secara besar-besaran pada ibu, sehingga dapat dengan mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu dan menyebabkan morning sickness (Nakita, 2004).

    2. Pembagian Derajat Mual

    a. Ringan

    Mual ringan ( dan kadang kadang muntah ) dialami oleh 45 % wanita hamil, dan merupakan bentuk yang paling umum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stres emosional setiap saat (Llewellyn-Jones, 2001). Mual muncul sebanyak 1 3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur masih dirasakan normal oleh ibu.

    b. Sedang

    Mual sedang dialami oleh 5 % wanita hamil atau 10 % dari semua wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi setiap waktu, siang maupun malam hari. Pasien merasa tersiksa dan mungkin mengalamai dehidrasi ringan (Llewellyn-Jones, 2001). Mual mncul sebanyak 4 6 kali dan mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang memicu mual, sehingga produksi air liur juga meningkat saat mual muncul

    c. Berat

    Mual, bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dalam 1000 wanita hamil. Mual berlangsung terus menerus dan muntah sering. Karena itu disebut hiperemesis gravidarum. Wanita ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik (Llewellyn-Jones, 2001). Ibu merasa eneg pada ulu hati dan mual muncul sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat mengganggu aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. Mual pada skala berat ini muncul secara tiba tiba tanpa faktor pemicu (aroma yang tidak disukai).

    3. Konsep mual dan muntah pagi hari ( Morning sickness )

    Morning sickness atau muntah dipagi hari timbul pada 50% - 75% wanita hamil, dimulai antara bulan pertama dan kedua setelah terlambat menstruasi , jika ibu hamil tidak mengalami gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti mengidam acar dan es krim, mual dipagi hari adalah satu gejala kehamilan yang tidak harus terjadi. Kasus yang umum dari rasa mual pagi hari cukup jarang mengganggu nutrisi sehingga tidak membahayakan janin sedang berkembang. Bahkan ibu yang kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama kehamilan karena mereka suulit menelan makanan, juga tidak membahayakan bayinya, sejauh mereka mengimbangi berat badan yang hilang di bulan berikutnya. Dan bagi kebanyakan ibu, gejala mual pada pagi hari tidak berlangsung lebih dari trimester pertama.

    Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi dan cenderung lebih parah pada kehamilan pertama , mendukung konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga terlibat. Secara fisik , tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum siap untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain dibandingkan tubuh yang sudah pernah hamil. Secara emosional mereka yang hamil untuk pertamakalinya cenderung peka terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang kan mengganggu lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya bisa teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh tuntutan pemeliharaan anak - anak lainnya ( tetapi beberapa ibu mengalami mual yang lebih parah pada kehamilan berikutnya daripada kehamilan pertama).

    Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada pagi hari sungguh merupakan penderitaan bagi ibu yang mengalaminya, ia membutuhkan semua dukungan yang bisa ia dapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.

    4. Faktor - Faktor Mual

    Penyebab terjadinya morning sickness sampai saat ini tidak dapat diketahui secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan karena kadar hormon estrogen dan human Chorionic Gonodotropin (hCG) yang berlebihan (Koesno, 2009). Prawirohardjo (2008) mengatakan penyebab morning sickness adalah peningkatan hormon estrogen dan hCG dalam serum darah ibu.

    Adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan hormon estrogen akan merangsang lambung sehingga asam lambung menjadi meningkat, dan menimbulkan rasa mual sampai muntah (Mandriwati, 2008). Beberapa penelitian melaporkan bahwa beberapa faktor mungkin berhubungan dengan meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil pada usia muda dan hamil pertama kalinya (Lestari, 2005).

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual pada awal kehamilan, antara lain :

    a. Kadar hormon

    Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) dan estrogen yang tinggi dalam darah pada trimester pertama dapat meningkatkan rasa mual pada pagi hari, kadar yang lebih rendah bisa mengurangi atau menghilangkanya.

    b. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadap hormon kehamilan.

    Respon ini dapat mempengaruhi apakah seorang ibu mengalami rasa mual pagi hari atau tidak, serta derajat keparahannya. Seorang ibu yang pusat mual dan muntahnya sangat peka ( misalnya ia selalu mabuk dalam perjalanan di darat ata