Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang
Transcript of Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang
![Page 1: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/1.jpg)
Perencanaan Struktur Beton Bertulang
Bab VI
![Page 2: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/2.jpg)
Beton dan Beton Bertulang Beton adalah campuran pasir, kerikil atau batu pecah,
semen, dan air. Bahan lain (admixtures) dapat ditambahkan pada
campuran beton untuk meningkatkan workability, durability, dan waktu pengerasan.
Beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, dan kekuatan tarik yang rendah.
Beton dapat retak karena adanya tegangan tarik akibat beban, susut yang tertahan, atau perubahan temperatur.
Beton bertulang adalah kombinasi dari beton dan baja, dimana baja tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Baja tulangan juga dapat memberikan tambahan kekuatan tekan pada struktur beton.
![Page 3: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/3.jpg)
Towers
CN Tower, 1975
![Page 4: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/4.jpg)
Cantilever
Ganter Bridge, 1980, Swiss
![Page 5: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/5.jpg)
Water Building
Dutch Sea Barrier
![Page 6: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/6.jpg)
Komponen Struktur Beton Bertulang
![Page 7: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/7.jpg)
Keuntungan Penggunaan Beton Bertulang untuk Material Struktur Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan
kebanyakan material lain. Cukup tahan terhadap api dan air. Sangat kaku. Pemeliharaan yang mudah. Umur bangunan yang panjang. Mudah diproduksi, terbuat dari bahan-bahan yang tersedia
lokal (batu pecah/kerikil, pasir, dan air), dan sebagian kecil semen dan baja tulangan yang dapat didatangkan dari tempat lain.
Dapat digunakan untuk berbagai bentuk elemen struktur (balok, kolom, pelat, cangkang, dll).
Ekonomis, terutama untuk struktur pondasi, basement, pier, dll.
Tidak memerlukan tenaga kerja dilatih khusus.
![Page 8: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/8.jpg)
Kerugian Penggunaan Beton Bertulang untuk Material Struktur Mempunyai kekuatan tarik yang rendah sehingga
memerlukan baja tulangan untuk menahan tarik. Memerlukan cetakan/bekisting serta formwork
sampai beton mengeras, yang biayanya bisa cukup tinggi.
Struktur umumnya berat karena kekuatan yang rendah per unit berat.
Struktur umumnya berdimensi besar karena kekuatan yang rendah per unit volume.
Properties dan karakteristik beton bervariasi sesuai dengan proporsi campuran dan proses mixing.
Berubah volumenya sejalan dengan waktu (adanya susut dan rangkak).
![Page 9: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/9.jpg)
Mekanisme Struktur Beton dan Beton Bertulang
Retak terjadi pada beton karena tidak kuat memikul tegangan tarik
Baja tulangan tarik diberikan untuk memikul tegangan tarik pada struktur beton bertulang
![Page 10: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/10.jpg)
Perencanaan Struktur Tujuan Disain: Struktur harus
memenuhi kriteria berikut, Sesuai dengan fungsi/kebutuhan Ekonomis Layak secara struktural Pemeliharaan mudah
Proses Disain: Definisi kebutuhan dan prioritas Pengembangan konsep sistem
struktur Disain elemen-elemen struktur
![Page 11: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/11.jpg)
Prinsip Dasar Disain Kekuatan > beban Berlaku untuk semua gaya dalam, yaitu
momen lentur, gaya geser, dan gaya aksial
Rn > 1S1 + 2S2 + … adalah faktor reduksi
kekuatan/tahanan, i adalah faktor beban bervariasi sesuai dengan sifat gaya,
Lentur, = 0.90 Geser dan torsi, = 0.85 Aksial tarik, = 0.90 Aksial tekan, dengan tulangan spiral, = 0.75 Aksial tekan, dengan tulangan lain, = 0.70
![Page 12: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/12.jpg)
Prinsip Dasar Disain bervariasi sesuai dengan sifat
beban dan peraturan Beban yang umum bekerja:
Beban mati atau berat sendiri (D) Beban hidup (L) Beban atap (Lr) Beban hujan (R) Beban gempa (E) Beban angin (W), dll
Kombinasi beban yang umum dipakai: U = 1.4D + 1.7 L U = 1.2D + 1.6 L + E
![Page 13: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/13.jpg)
Struktur Beton Bertulang
![Page 14: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/14.jpg)
Properties Beton Bertulang Kekuatan tekan Modulus Elastisitas Rasio Poisson Susut (Shrinkage) Rangkak (Creep) Kekuatan tarik Kekuatan geser
![Page 15: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/15.jpg)
Material Beton Hubungan regangan vs waktu
![Page 16: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/16.jpg)
Material Beton Hubungan tegangan-regangan
![Page 17: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/17.jpg)
Material Beton Hubungan kekuatan vs waktu
![Page 18: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/18.jpg)
Kekuatan Tekan (fc’) Tipikal kurva tegangan-regangan
beton
![Page 19: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/19.jpg)
Kekuatan Tekan (fc’) Kurva tegangan regangan bersifat linier hingga 1/3
sampai 1/2 dari kekuatan tekan ultimate, setelah itu kurva bersifat non linier
Tidak terdapat titik leleh yang jelas, kurva cenderung smooth
Kekuatan tekan ultimate tercapai pada regangan sebesar 0.002
Beton hancur pada regangan 0.003 sampai 0.004. Untuk perhitungan, diasumsikan regangan ultimate beton adalah 0.003
Beton mutu rendah lebih daktail dari beton mutu tinggi, yaitu mempunyai regangan yang lebih besar pada saat hancur
![Page 20: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/20.jpg)
Kekuatan Tekan (fc’) Ditentukan berdasarkan tes benda uji silinder
beton (ukuran 15 x 30 cm) usia 28 hari Dipengaruhi oleh:
Perbandingan air/semen (water/cement ratio) Tipe semen Admixtures/bahan tambahan Agregat Kelembaban pada waktu beton mengeras Temperatur pada waktu beton mengeras Umur beton Kecepatan pembebanan
![Page 21: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/21.jpg)
Modulus Elastisitas, Ec Beberapa definisi:
Modulus awal, yaitu slope atau kemiringan kurva tegangan regangan di titik awal kurva
Modulus tangen, yaitu slope atau kemiringan di suatu titik pada kurva tegangan regangan, misalkan pada kekuatan 50% dari kekuatan ultimate
Nilai Modulus Elastisitas: Ec = wc
1.5 (0.043) fc’ (SI Unit) Ec = wc
1.5 (33) fc’ (Imperial Unit)
Untuk beton normal, wc = 2320 kg/m3 (atau 145 lb/ft3 ): Ec = 4700 fc’ (SI Unit) Ec = 57000 fc’ (Imperial Unit)
![Page 22: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/22.jpg)
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik (modulus of rupture):
fr = 6M/(bh2) Kekuatan tarik –
split test (tensile flexural strength)
ft = 2P/(ld)
![Page 23: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/23.jpg)
Susut (Shrinkage) Pada saat adukan beton mengeras, sebagian dari air akan
menguap. Akibatnya beton akan menyusut dan retak. Retak dapat mengurangi kekuatan elemen struktur, dan dapat
menyebabkan baja tulangan terbuka sehingga rawan terhadap korosi.
Susut berlangsung pada waktu yang lama, tetapi 90% terjadi pada tahun pertama.
Semakin luas permukaan beton yang terbuka, semakin tinggi tingkat susut yang terjadi.
Untuk mengurangi susut: Gunakan air secukupnya pada campuran beton Permukaan beton harus terus dibasahi selama pengeringan
berlangsung (curing) Pengecoran elemen besar (plat, dinding, dll) dilangsungkan secara
bertahap Gunakan sambungan struktur untuk mengontrol lokasi retak Gunakan tulangan susut Gunakan agregat yang padat dan tidak berongga (porous)
![Page 24: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/24.jpg)
Rangkak (Creep) Pada saat mengalami beban, beton akan terus
berdeformasi sejalan dengan waktu. Deformasi tambahan ini disebut dengan rangkak atau plastic flow.
Pada saat struktur dibebani, deformasi elastis akan langsung terjadi pada struktur,
Jika beban terus bekerja, deformasi akan terus bertambah, hingga deformasi akhir dapat mencapai dua atau tiga kali deformasi elastis.
Jika beban dipindahkan, struktur akan kehilangan deformasi elastisnya, tetapi hanya sebagian kecil dari deformasi tambahan/rangkak yang akan hilang.
Sekitar 75% dari rangkak terjadi pada tahun pertama.
![Page 25: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/25.jpg)
Beton normal vs Beton ringan
![Page 26: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/26.jpg)
Baja Tulangan
Terdiri dari tulangan polos dan tulangan ulir
Umumnya kekuatan tarik baja: Tulangan polos: fy = 240 MPa Tulangan ulir: fy = 400 Mpa
![Page 27: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/27.jpg)
Kurva Tegangan-Regangan Baja Tulangan
![Page 28: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/28.jpg)
Ukuran Baja Tulangan
![Page 29: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/29.jpg)
Pembebanan pada Struktur Jenis beban:
Beban mati/Dead Loads (DL) : berat sendiri struktur, beban permanen
Beban hidup/Live Loads (LL) : berubah besar dan lokasinya
Beban lingkungan : gempa (E), angin (W), hujan (R), dll
Kombinasi beban ditentukan oleh peraturan, misal: 1.4 D 1.2 D + 1.6 L
![Page 30: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/30.jpg)
Analisis Lentur Balok Beton Bertulang
Balok mengalami 3 tahap sebelum runtuh: Sebelum retak (uncracked concrete stage) Setelah retak – tegangan elastis (concrete
cracked-elastic stresses stage), Kekuatan ultimate (ultimate strength stage)
![Page 31: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/31.jpg)
Analisis Lentur Balok Beton Bertulang
![Page 32: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/32.jpg)
Analisis Lentur Balok Beton Bertulang
![Page 33: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/33.jpg)
Analisis Lentur Balok Beton Bertulang
![Page 34: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/34.jpg)
Uncracked concrete stage Tegangan tarik beton fc < fr
fr = 0.7 fc’ (SI Unit) fr = 7.5 fc’ (US Unit)
Dibatasi oleh momen pada saat retak (cracking moment) Mcr
Mcr = fr Ig / yt
![Page 35: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/35.jpg)
Contoh 1: Cracking Moment
![Page 36: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/36.jpg)
Contoh 1: Cracking Moment
![Page 37: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/37.jpg)
Concrete Cracked – Elastic Stresses Stage
Beton di bawah garis netral (NA) tidak memikul gaya tarik, dan sepenuhnya ditahan oleh baja
NA ditentukan dengan prinsip transformed area (n x Ac)
Rasio modulus:n = Es/Ec
![Page 38: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/38.jpg)
Contoh 2: Bending Moment for Cracked Concrete
![Page 39: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/39.jpg)
Ultimate Strength Stage
Asumsi: Tulangan tarik leleh sebelum
beton di daerah tekan hancur Diagram kurva tegangan
beton dapat didekati dengan bentuk segi empat
![Page 40: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/40.jpg)
Ultimate Strength Stage
Penyederhanaan kurva tegangan beton: US Unit
SI Unit
![Page 41: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/41.jpg)
Ultimate Strength Stage
Prosedur Analisis:
1. Hitung gaya tarik T = As fy
2. Hitung C = 0.85 fc’ a b, dan dengan T = C, tentukan nilai a
3. Hitung jarak antara T dan C (untuk penampang segi empat, jarak tersebut adalah d – a/2)
4. Tentukan Mn sebagai T atau C dikalikan dengan jarak antara kedua gaya tersebut
![Page 42: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/42.jpg)
Contoh 3: Nominal moment
![Page 43: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/43.jpg)
Keruntuhan Balok Beton Bertulang Tension failure
tulangan leleh sebelum beton hancur balok bersifat under-reinforced
Compression failure beton hancur sebelum tulangan leleh balok bersifat over-reinforced
Balanced failure beton hancur dan tulangan leleh secara
bersamaan balok bersifat balanced-reinforced
![Page 44: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/44.jpg)
Keruntuhan Balok Beton Bertulang
![Page 45: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/45.jpg)
Luas Tulangan Minimum
Diperlukan untuk mencegah balok runtuh mendadak Berdasarkan peraturan:
![Page 46: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/46.jpg)
Luas Tulangan Balanced b
Beton hancur dan tulangan leleh secara bersamaan
![Page 47: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/47.jpg)
Tulangan Tekan/Negatif Tulangan tekan/negatif adalah tulangan yang berada di daerah tekan
balok Balok yang mempunyai tulangan tarik dan tekan disebut doubly
reinforced beams Momen Nominal:
![Page 48: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/48.jpg)
Contoh 4: Doubly Reinforced Beams
SOLUTION
![Page 49: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/49.jpg)
Contoh 4: Doubly Reinforced Beams
![Page 50: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/50.jpg)
Tulangan Transversal/Geser Memikul sebagian gaya geser pada balok Menahan retak geser pada balok Meningkatkan kekuatan dan daktilitas balok
![Page 51: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/51.jpg)
Tulangan Transversal (Stirrup)
![Page 52: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/52.jpg)
Kekuatan Geser Balok Kuat geser nominal: Vn = Vc + Vs Kuat geser beton:
Vc = 2 fc’ bw d (US Unit)
Vc = (fc’ bw d)/6 (SI Unit) Kuat geser tulangan:
Vs = Av fy d/s
![Page 53: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/53.jpg)
![Page 54: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/54.jpg)
Contoh 5: Stirrup
![Page 55: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/55.jpg)
Contoh 5: Stirrup
![Page 56: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/56.jpg)
![Page 57: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/57.jpg)
Perencanaan Balok (Komponen Struktur Lentur)
pada SNI
![Page 58: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/58.jpg)
Komponen Struktur Lentur (Balok)
Persyaratan Gaya: Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen
struktur tidak melebihi
Persyaratan Geometri: Bentang bersih komponen struktur tidak boleh
kurang dari empat kali tinggi efektifnya. Perbandingan lebar terhadap tinggi ≥ 0,3. Lebar penampang haruslah
(a) ≥ 250 mm,(b) ≤ lebar kolom ditambah jarak pada tiap sisi kolom yang tidak melebihi tiga perempat tinggi komponen struktur lentur
'cg fA,10
![Page 59: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/59.jpg)
Persyaratan Tulangan Lentur
Jumlah tulangan atas dan bawah tidak boleh kurang dari tulangan minimum atau 1,4bwd/fy, dan rasio tulangan tidak boleh melebihi 0,025. Harus ada minimum dua batang tulangan atas dan dua batang tulangan bawah yang dipasang secara menerus
Kuat lentur positif balok pada muka kolom harus ≥ setengah kuat lentur negatifnya. Kuat lentur negatif dan positif pada setiap penampang di sepanjang bentang harus ≥ seperempat kuat lentur terbesar pada bentang tersebut.
Sambungan lewatan pada tulangan lentur harus diberi tulangan spiral atau sengkang tertutup yang mengikat sambungan tersebut.
Sambungan lewatan tidak boleh digunakan (a) pada daerah hubungan balok-kolom (b) pada daerah hingga jarak dua kali tinggi balok dari muka kolom, dan (c) pada tempat-tempat yang berdasarkan analisis, memperlihatkan kemungkinan terjadinya leleh lentur akibat perpindahan lateral inelastis struktur rangka
![Page 60: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/60.jpg)
Tulangan Lentur (Longitudinal) Balok
![Page 61: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/61.jpg)
Persyaratan Sambungan Lewatan
![Page 62: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/62.jpg)
Persyaratan Tulangan Transversal
Sengkang tertutup harus dipasang: Pada daerah hingga dua kali tinggi balok diukur dari
muka tumpuan Di sepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua
sisi dari suatu penampang yang berpotensi membentuk sendi plastis
Sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari muka tumpuan. Spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi (a) d/4,
(b) delapan kali diameter terkecil tulangan memanjang
(c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang tertutup, dan
(d) 300 mm.
![Page 63: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/63.jpg)
Tulangan Transversal Balok (Confinement/Kekangan)
![Page 64: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/64.jpg)
Contoh Sengkang Tertutup yang Dipasang Bertumpuk
Pengikat-pengikat silang berurutan yang mengikat tulangan longitudinal yang sama harus mempunyai kait 90oyang dipasang selang-seling
6db ( 75 mm)
Aulang
Alanga
C C
Detail C
Detail A
Detail B
B
6db
![Page 65: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/65.jpg)
Persyaratan Kuat Geser Gaya Rencana
Gaya geser rencana Ve harus ditentukan dari peninjauan gaya statik pada bagian komponen struktur antara dua muka tumpuan
Tulangan transversal
Tulangan transversal harus dirancang untuk memikul geser dengan menganggap Vc = 0 bila:
a. Gaya geser akibat gempa mewakili setengah atau lebih daripada kuat geser perlu maksimum di sepanjang daerah tersebut, dan
b. Gaya aksial tekan terfaktor, termasuk akibat gempa, lebih kecil dari 20/fA '
cg
![Page 66: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/66.jpg)
Perencanaan Geser untuk Balok
U n t u k b a l o k :
221 LW
L
MMV uprpr
e
B e b a n g r a v i t a s i W U = 1 , 2 D + 1 , 0 L
L
Ve Ve
Mpr
2 Mpr1
Momen ujung Mpr didasarkan pada tegangan tarik 1,25 fy
![Page 67: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/67.jpg)
Susut
![Page 68: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/68.jpg)
Susut
Efek kelembaban pada susut
Efek ketebalan beton pada susut
![Page 69: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/69.jpg)
Rangkak
![Page 70: Bab Vi Perencanaan Struktur Beton Bertulang](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022050818/55cf993a550346d0339c4801/html5/thumbnails/70.jpg)
Rangkak
Efek ketebalan beton pada rangkak