BAB VI 02032016
-
Upload
karaminamaghfirah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB VI 02032016
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
1/19
BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1 Kegiatan/Indikator Kegiatan yang Bermasaa!
Berdasarkan prioritas masalah yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka
ditemukan masalah dengan urutan prioritas pertama (utama) adalah booster pada
imunisasi campak dan booster pentavalen. Evaluasi program ini sudah diulas pada
pembahasan sebelumnya dan kedua program ini cukup baru di jalankan yakni sekitar
dalam waktu satu tahun. Prioritas ketiga disusul dengan masalah kunjungan bayi.
Berdasarkan prioritas ini dan kesepakatan dengan Puskesmas Kelurahan ebet Barat,
kami akan membahas masalah yang berhubungan dengan !akupan Bayi yang datang ke
sarana kesehatan.
6." Hasi #a$an%ara I&' yang Memiiki Bayi (sia )*1" B'an
"ari jawaban para responden dapat di ketahui bahwa para responden memahami
perlunya pemeriksaan bayi dan balita secara berkala. #anya sebagian responden yang
mengerti man$aat man$aat kunjungan teratur pada bayi dan balita (pemberian imunisasidasar (B!%, "P& #B', Polio '*, !ampak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (+""K) bayi, pembinaan -+ eksklusi$, pemberian makanan pendamping
-+ sejak usia bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai /B+),
pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin - kapsul biru pada usia 0 '' bulan).
ntinya para responden mengatakan pemeriksaan bayi dilakukan untuk mengukur berat
badan dan panjang badan, mendapat vitamin, dan mendapatkan imunisasi. #al ini
dicontohkan dalam salah satu kuotasi responden dibawah ini1
“iya dok, saya rutin bawa anak saya ke posyandu dok, mau lihat beratnya sudah
namabah belum atau malah turun, sekalian untuk bawa anak supaya dapat imunisasi
dok, sudah tanggalnya, pas anaknya lagi seger, ga sakit, jadi katanya bisa dapat
imunisasi dok. Kadang-kadang saya juga dijelaskan tentang pertumbuhan otaknya dok
dan arahan-arahan untuk melatih anak saya …”
#asil wawancara dengan responden juga diketahui alasan mengapa beberapa ibu
tidak membawa anak mereka untuk diperiksakan ke posyandu. +ebagian ibu yang tidak
64
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
2/19
membawa anak mereka ke posyandu memberi alasan bahwa pengadaan posyandu
berada di hari kerja dan sebagian dari mereka memiliki pekerjaan sehingga tidak bisa
hadir. #al ini dinyatakan oleh beberapa responden yang diwakilkan kuotasinya sebagai
berikut1
“Iya dok, kemarintidak datang ke posyandu dok karena saya lagi ada kerjaan dok,
jadinya terlambat … Tapi sebelum-sebelumnya saya rajin kok dok, anaknya juga
bagus-bagus saja dok, ga sakit-sakit, jadi saya tunda saja dok sampai hari ini supaya
bisa saya temani langsung”
"ari hasil wawancara juga diperoleh alasan lain mengapa bayi tidak dibawa ke
posyadu saat usia awal adalah alasan kepercayaan orang tuanya, yang memiliki persepsi
yang salah. #al ini dinyatakan oleh seorang responden sebagai berikut1
“Iya dok, baru sekarang ini dok di bawa kesini karena kata neneknya pamali dok bayi
4 hari keluar rumah, jadi ya sebelum ini di rumah saja dok, ga pernah di bawa
kemana-mana…”
-lasan lain para responden tidak membawa bayi mereka ke posyandu atau
puskesmas adalah mereka sudah membawa bayi mereka ke sarana kesehatan lain.
Beberapa dari responden lebih nyaman ketika anaknya mendapat pelayanan kesehatan
di rumah sakit atau langsung kepada dokter spesialis. #al ini ditunjukan dengan
pernyataan responden berikut1
“Kemarin sudah saya bawa dok anak saya ke dokter spesialis anak yang sudah
langganan tempat anak saya kontrol. !udah dapat sekalian imunisasi yang lebih bagus
disana dok. "isanakan peralatan dan pemeriksaannya lebih lengkap ya dok, jadi
sekalian saja saya bawa anaknya kesana dok”
Berdasarkan hasil wawancara terhadap ibu yang memiliki bayi usia 2'3 bulan,
maka dapat disimpulkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya kunjungan bayi ke
sarana kesehatan masih dangkal. /eskipun banyak responden mengetahui adanya
posyandu untuk mengukur, menimbang berat badan, dan memberi imunisasi tetapi
pengetahuan ibu terhadap s#reening bayi pada hal lain masih belum diketahui ibu
dengan baik. "ari hasil wawancara pun ditemukan beberapa alasan kenapa sebagian ibu
terlambar atau tidak membawa anaknya ke sarana kesehatan seperti posyandu atau
65
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
3/19
puskesmas. +ebagian besar responden mengatakan tidak membawa bayinya
dikarenakan ibu sedang bekerja sehingga tidak dapat mengantarkan anaknya. 4ngkapan
lain yang juga banyak ditemukan yakni ibu sudah membawa dan memeriksakan
anaknya untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit atau langsung ke dokter spesialis
anak dengan alasan bayi mendapatkan pemeriksaan lebih lengkap dan mendapatkan
imunisasi yang lebih bagus. +elain itu meskipun terdapat kesadaran ibu untuk
memeriksakan bayinya tetapi akibat terdapat dominasi dari orang yang lebih tua
sehingga kunjungan bayi tidak atau terlambat terpenuhi. "ari pengalaman ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa beberapa ibu masih menuruti orang tua dalam hal membawa
bayi berkunjung dan bahwa orang tua masih menjalankan kepercayaankepercayaan
(mitos) yang salah.
6.+ Hasi #a$an%ara Pet'gas Kese!atan
"ari hasil wawancara dengan kepala program gi5i yang juga memegang
program -+ eksklusi$ diperoleh bahwa pelaporan dan pencatatan untuk program gi5i
masih banyak kekurangan hal ini disebabkan akibat petugas gi5i hanya ada di
puskesmas kecamatan sedangkan di puskesmas kelurahan yang melakukan pelaporan
dan pencatatan program gi5i bukan ahli gi5i sehingga perlu dilakukan koreksi dan
analisa kembali sehingga dapat menghambat jenjang pelaporan berikutnya. #al ini di
gambarkan melalui kuotasi berikut1
“!istem pen#atatan dan pelaporan program gi$i saat ini masih banyak kekurangannya
terus terang ya… petugas gi$i hanya ada di puskesmas ke#amatan sedangkan yang
memegang program gi$i di kelurahan itu bukan basi# dari gi$i jadi artinya
pelaporannya itu pastinya akan mungkin bisa, tapi susah bagi kita untuk menyamakan
persepsi artinya kalo basi# dasarnya gi$i tau dasarnya kira-kira apa data yang diambil,
bagaimana menganalisanya… %adi pelaporannya mesti harus banyak dikoreksi lagi,
dianalisa lagi sehingga itu akan menghambat untuk jenjang pelaporan berikutnya6
,Ke-aa Program ii0
"ari hasil wawancara mengenai kesulitan dalam menjalankan program gi5i
terutama yang berhubungan dengan -+ eksklusi$ didapatkan banyak sekali kesulitan
66
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
4/19
yang dihadapi diantaranyaakibat gencarnya promosi susu $ormula di kalangan
masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat berpendapat bahwa susu $ormula lebih
bagus dibanding -+ sehingga sulit untuk diperbaiki pengetahuan tersebut, juga
pengetahuan ibuibu mengenai -+ eksklusi$ masih kurang terutama mengenai man$aat
-+ eksklusi$ serta terdapatnya kendala dalam proses menyusui sehingga ibu lebih
memilih memberikan makan alternati$ lain selain -+. #al ini disampaikan melalui
kuotasi berikut1
7 Kesulitannya terutama saat ini masih banyak. !elain tidak adanya petugas khusus
yang memegang &!I eksklusi' masalah lain adalah karena kita ini era nya susu 'ormula sangat gen#ar dipasarkan terutama kepada ibu yg memiliki bayi atau balita. %adi
sekarang ini kita harus beralih menuju &!I. !ekarang ini mind set nya harus diubah
kembali dari susu 'ormula yang keren jadi &!I yang keren. …(ntuk membalikan
keadaan seperti itu yaitu memberi &!I akan jadi sulit apalagi susu 'ormula masih
gen#ar dipasarkan.Kemudian pengetahuan ibu-ibu terutama tentang man'aat &!I
masih sangat rendah.…)ada saat pemberian &!I kendalanyaartinya mereka sebelum
menikah tidak pernah tahu pengetahuan apalagi pengalamannya bagaimana #ara
menyusui. …jadi begitu mereka mendapat kendala dalam menyusui mereka tidak tahu
tempat bertanya, atau salah tempat bertanya sehingga apalagi di lingkungan keluarga
kalau ada dominasi dari suami atau ibunya atau mertuanya yang menganggap kalo
bayi itu menangis pasti karena lapar. *ah kalau dia telat menyusui &!I nya kurang
sehingga mungkin kurang sabar sehingga sebaiknya diberikan makanan tambahan lain
seperti susu 'ormula atau yang lainnya”,Ke-aa Program ii0
/engenai kerja sama lintas program antar Program %i5i dan program K- dalam halmeningkatkan cakupan pemberian -+ eksklusi$ dilakukan bentuk kerja sama berupa
penyampaian penyuluhan kepada ibuibu yang mengikuti kelas ibu dan KP (kelompok
pendukung) ibu. #al ini diungkapkan sebagai berikut1
“&da bentuk kerjasama KI& dengan +i$i mengenai program pemberian &!I eksklusi'
tapi tidak tertulis dalam bentuk nyata dan yang pasti programnya saling terkait. …
Trus, kalau bentuk program nyatanya kayak kelas ibu, K) ibu, itukan dipegang bareng
untuk meningkatkan #akupan pemberian &!I eksklusi' pakainya program kelas ibu dan
67
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
5/19
K) ibu. *ah itu kerjanya barengan antara gi$i dan KI&.KI& yaa melakukan sambil
pemeriksaan kehamilan, imunisasi, segala ma#amnya trus penyuluhan &!I
eksklusi'”,Pemegang Program KIA0
“Kita dengan program KI& menitipkan pesan ya, artinya di program KI& ada dibentuk
kelas ibu jadi pada kelas ibu itu bisa diselipkan pesan tentang &!I eksklusi'”,Ke-aa
Program ii0
"ari hasil wawancara mengenai poli laktasi diperoleh bahwa kinerja poli laktasi
belum maksimal karena tenaganya masih merangkap bagian lain sehingga tidak ada
petugas khusus di poli laktasi sehingga kadang di poli laktasi tidak ada petugas yang
melayani kegiatan konseling. #al ini disampaikan melalui kuotasi berikut1
“elum.. kayaknya belum maksimal karena tadi. Tenaganya masih merangkap, saya
merangkap di KI&. Kalau KI& bisa tapi repot, kebetulan berbarengan. KI& juga
pelayanan terus juga poli laktasi juga. %adi seharusnya mungkin tenaganya khusus ada
disitu dia bisa setiap kali kita konseling walaupun sudah terjadwal tapi kita masih
merangkap dengan poli lain. Kayak u &ini masih di +i$i, kalau gi$inya pas lagi ada
dua, senggang, bisa dia u &ini di poli laktasi. u Khodijah masih juga di . %adi
memang belum maksimal karena belum ada khusus yang ada disitu, tidak mengurus
yang lain.!emuanya yang bertanggung jawab di poli masih pegang poli yang rame
juga pelayanannya”,Pemegang Program KIA yang 'ga merangka- se&agai tim
-eaksana Poi Laktasi0.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan dapat ditarik
kesimpulan yang menjadi kemungkinan penyebab masalah rendahnya cakupan
pemberian -+ eksklusi$ pada bayi usia 2 tahun dapat disebabkan berbagai hal. "ari
$aktor man (tenaga kerja) diakui tidak ada petugas khusus yang memegang program -+
eksklusi$. "ilihat dari method (metode) di puskesmas terdapat prosedur pelaporan dan
pencatatan tetapi dalam kenyataannya masih banyak kekurangan dalam hal pelaporan
dan pencatatan.
6.2 ANALISIS PEN3EBAB MASALAH
68
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
6/19
erdapat berbagai $aktor yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target
yang ditetapkan dengan hasil nyata yang dicapai. +alah satu metode yang digunakan
untuk menentukan penyebab masalah adalah dengan membuat diagram 'ish bone
dengan menggunakan data yang telah diolah selama bulan terakhir terakhir. !ara
menganalisis penyebab masalah digunakan pendekatan sistem yang meliputi input ,
proses, output , out#ome, serta $aktor lingkungan, sehingga dapat ditemukan dan
disimpulkan halhal yang menyebabkan munculnya permasalahan. Beberapa
kemungkinan penyebab masalah yang ada antara lain 1
4a&e "5. Anaisis Kem'ngkinan Penye&a& Masaa! Cak'-an K'n'ngan Bayi
INP(4 KELEBIHAN KEK(ANAN
&*
/Tenaga Kerja0• ersedianya tenaga kesehatan (dokter,
bidan, dan perawat) di Puskesmas
• ersedianya petugas yang melakukan
pencatatan
• erdapat 89 kader di setiap Posyandu
• idak ada petugas
puskesmas yang khusus
memegang program
imunisasi
• Kurangnya jumlah kader
yang akti$
1*23
/)embiayaan0• ersedianya dana operasional kesehatan • :amanya ketersediaan dana
operasional kesehatan
untuk program yang
menunjang.
&T2I&
/)erlengkapan0• erdapatnya alat peraga untuk penyuluhan
mengenai imunisasi booster campak dan
pentavalen
• +arana dan prasarana di Puskesmas dan
posyandu sudah tersedia
• /edia promosi masih
kurang untuk ibu yang
memiliki bayi dan balita
2T51"
/etoda0• erdapat pencatatan bayi yang berkunjung
di Posyandu dan Puskesmas
• Kurangnya penyuluhan
untuk ibu mengenai
pentingnya booster
imunisasi campak dan pentavalen
• Pelayanan konseling yang
kurang akti$ di Posyandu
&65I*2
( )eralatan)•erdapat posyandu • Belum tersedia peralatan
yang lengkap di posyandu
untuk menunjang program
imunisasi seperti obat
obatan ana$ilaksis
4a&e +). Anaisis Kem'ngkinan Penye&a& Masaa! Cak'-an K'n'ngan Bayi
69
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
7/19
P7SES KELEBIHAN KEK(ANAN
)7
(Perencanaan)
• ;adwal posyandu sudah
dirancang dengan teratur setiap bulan
• Posyandu hanya dilakukan sebulan
sekali untuk setiap %K4>%-> • Puskesmas dan posyandu yang
dapat dijangkau oleh masyarakat
• Kurangnya in$ormasi
mengenai man$aat booster imunisasi
campak dan pentavalen yang
beredar di masyarakat
• Pengetahuan dan kesadaran
ibu mengenai imunisasi booster
masih kurang
• "ukungan keluarga masih
kurang
• =anita yang bekerja sulit
mengatur waktu untuk membawa
balitanya ke sarana kesehatan
70
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
8/19
71
%ambar *. "iagram 9ish one Berdasarkan Pendekatan +istem
>P4• idak ada petugas puskesmas yang khusus
memegang program imunisasi
• Kuran n a umlah kader an akti$
• :amanya ketersediaan dana operasional
kesehatan untuk program yang menunjang.
• /edia promosi masih kurang untuk ibu
an memiliki ba i dan balita
• Posyandu hanya dilakukan sebulan sekali untuk setiap
E@
• Belum tersedia peralatan yang
lengkap di posyandu untukmenunjang program imunisasi
seperti obatobatan ana$ilaksis
/E#?"
/-!#>E
• Kurangnya penyuluhan untuk ibu mengenai
pentingnya booster imunisasi campak dan
pentavalen• Pelayanan konseling yang kurang akti$ di
Posyandu
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
9/19
6.; K7N
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
10/19
seluruh ibu oleh tenaga kesehatan.
3 Kurangnya konseling
mengenai kegunaan imunisasi booster campak dan booster
pentavalen pada ibu dengan
balita
• /engadakan penyuluhan atau konseling kepada
seluruh ibu yang memiliki bayi , balita, dan ibuhamil oleh tenaga kesehatan mengenai
pentingnya booster campak dan booster
pentavalen.
Penyuluhan tentang imunisasi
booster hanya diberikan satu
kali sehingga tidak semua ibu
mengerti dengan baik tentang
imunisasi booster
• ;adwal pemberian penyulahan imunisasi
booster dilakukan lebih sering agar ibu
mengerti dengan baik mengenai imunisasi
booster
* /edia promosi masih kurang • Pengadaan brosur mengenai in$ormasi
pentingnya imunisasi booster • Pengadaan anner mengenai man$aat, serta
waktu pemberian imunisasi booster
8 Kurangnya pengawasan dan
evaluasi terhadap kinerja kader
dan bidan praktek mandiri
• /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun
ke lapangan untuk memantau
Keterlambatan pengumpulan
data posyandu ke Puskesmas• +osialisasi kepada kader posyandu agar data
data posyandu dapat dikumpulkan sesuai
jadwal.
9 Kurangnya sosialisasi
mengenai man$aat boosterimunisasi kepada kader
• /emberikan penjelasan kepada kader mengenai
pentingnya pemberian imunisasi booster sertain$ormasi seperti waktu pemberiannya.
A ;umlah kader yang datang
pada saat posyandu kurang
dari jumlah yang dibutuhkan
• /emantau kembali kader posyandu ditiap
wilayah agar dapat menjalankan tugasnya
setiap kegiatan posyandu
Kurangnya n$ormasi mengenai
man$aat booster imunisasi
campak dan pentavalen yang
beredar di masyarakat
• /eluruskan kesalahpahaman mengenai
pemberian imunisasi yang beredar dengan
mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu
oleh tenaga kesehatan.
'2 =anita yang bekerja sulit
mengatur waktu untuk
membawa bayinya ke sarana
kesehatan
• /embuat lea'let dan poster mengenai
pentingnya kunjungan bayi bagi ibu yang
bekerja.
73
PEN3EBAB MASALAH AL4ENA4I< PEMECAHAN
Kurangnya konseling mengenai
kegunaan imunisasi booster
campak dan booster pentavalen
pada ibu dengan balita
Pengetahuan dan kesadaran ibu
mengenai imunisasi booster masihkurang
/engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang
memiliki bayi, balita dan ibu hamil oleh tenagakesehatan mengenai pentingnya booster campak dan
pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai
man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
11/19
74
/edia promosi masih kurang
Penyuluhan tentang imunisasi
booster hanya diberikan satu kali
sehingga tidak semua ibu mengerti
dengan baik tentang imunisasi
booster
;umlah kader yang datang pada
saat posyandu kurang dari
jumlah yang dibutuhkan
;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster
dilakukan lebih sering agar ibu mengerti dengan baik
mengenai imunisasi booster
/emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar
dapat menjalankan tugasnya setiap kegiatan posyandu
Pengadaan anner mengenai man$aat, serta waktu
pemberian imunisasi booster
Kurangnya pengawasan dan
evaluasi terhadap kinerja kader
dan bidan praktek mandiri/enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke
lapangan untuk memantau
%ambar 8. Penggabungan -lternati$ Pemecahan /asalah
Keterlambatan pengumpulan
data posyandu ke Puskesmas
Kurangnya sosialisasi mengenai
man$aat booster imunisasi
kepada kader
+osialisasi kepada kader posyandu agar datadata
posyandu dapat dikumpulkan sesuai jadwal.
/emberikan penjelasan kepada kader mengenai
pentingnya pemberian imunisasi booster serta in$ormasiseperti waktu pemberiannya.
Kurangnya n$ormasi mengenai
man$aat booster imunisasi campak
dan pentavalen yang beredar di
masyarakat
=anita yang bekerja sulit
mengatur waktu untuk membawa
bayinya ke sarana kesehatan
/eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian
imunisasi yang beredar dengan mengadakan
penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan.
/embuat lea'let dan poster mengenai pentingnya
kunjungan bayi bagi ibu yang bekerja.
Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya
imunisasi booster
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
12/19
Penent'an Peme%a!an Masaa!
"ari hasil analisis pemecahan masalah didapatkan alternati$ pemecahan masalah
sebagai berikut1
'. /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi, balita
dan ibu hamil oleh tenaga kesehatan mengenai pentingnya booster
campak dan pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai
man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat
3. ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih sering
agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster
. Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya imunisasi booster
*. Pengadaan anner mengenai man$aat, serta waktu pemberian imunisasi
booster
8. /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk
memantau
. +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapat
dikumpulkan sesuai jadwal.
9. /emberikan penjelasan kepada kader mengenai pentingnya pemberian
imunisasi booster serta in$ormasi seperti waktu pemberiannya.
A. /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat menjalankan
tugasnya setiap kegiatan posyandu
. /eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian imunisasi yang beredar
dengan mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan
'2. /embuat lea'let dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagiibu yang bekerja.
6.> PENEN4(AN PI7I4AS PEMECAHAN MASALAH ?ENAN
KI4EIA MA4IKS
+etelah menemukan alternati$ pemecahan masalah, maka selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah. Penentuan prioritas
alternati$ pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria
75
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
13/19
matriC dengan rumus / C C D & !. Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi
kriteria, sebagai berikut 1
'. E$ektivitas program
Pedoman untuk mengukur e$ektivitas program1
a. agnitude ( / ) Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan.
b. Importan#y ( ) Pentingnya cara penyelesaian masalah
c. :ulnerability ( D ) +ensiti$itas cara penyelesaian masalah
Kriteria /, , dan D kita beri nilai '8Bila magnitude makin besar maka nilai nya makin besar, mendekati 8.
Begitu juga dalam melakukan penilaian pada kriteria dan D.
3. E$isiensi program
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( #ost )
Kriteria cost ( c ) diberi nilai '8. Bila #ost nya makin kecil, maka
nilainya mendekati '.
Berikut ini proses penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriks 1
4a&e +". Hasi Ak!ir Penent'an Prioritas Peme%a!an Masaa!
Penyeesaian
Masaa!
Niai KriteriaHasi
ak!ir(r'tan
M I V C,M @ I @ V0
/ C
• /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu
yang memiliki bayi, balita dan ibu hamil olehtenaga kesehatan mengenai pentingnya
booster campak dan pentavalen, serta
memberikan in$ormasi mengenai man$aatnya
dan solusi terhadap kendala di masyarakat
* 8 3 ' *2
• ;adwal pemberian penyulahan imunisasi
booster dilakukan lebih sering agar ibu
mengerti dengan baik mengenai imunisasi
booster
8 3 ' 2
• Pengadaan brosur mengenai in$ormasi
pentingnya imunisasi booster * 8 * * 32 D
• Pengadaan anner mengenai man$aat, serta * * * '3 D
76
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
14/19
waktu pemberian imunisasi booster
• /enambah jumlah tenaga kesehatan yang
turun ke lapangan untuk memantau * * • +osialisasi kepada kader posyandu agar data
data posyandu dapat dikumpulkan sesuai
jadwal.
* * ' D
• /emberikan penjelasan kepada kader
mengenai pentingnya pemberian imunisasi
booster serta in$ormasi seperti waktu
pemberiannya.
* 3 'A D
• /emantau kembali kader posyandu ditiap
wilayah agar dapat menjalankan tugasnya
setiap kegiatan posyandu
8 * * '8 D
• /eluruskan kesalahpahaman mengenai
pemberian imunisasi yang beredar dengan
mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu
oleh tenaga kesehatan
* * 3 3*
• /embuat lea'let dan poster mengenai
pentingnya imunisasi booster bagi ibu yang
bekerja.
* 3 *
+etelah penentuan prioritas alternati$ pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriC maka didapatkan urutan prioritas alternati$
pemecahan penyebab masalah rendahnya cakupan kunjungan bayi di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan ebet Barat adalah sebagai berikut 1
'. /engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi, balita
dan ibu hamil oleh tenaga kesehatan mengenai pentingnya booster
campak dan pentavalen, serta memberikan in$ormasi mengenai
man$aatnya dan solusi terhadap kendala di masyarakat
3. ;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih sering
agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster
. /eluruskan kesalahpahaman mengenai pemberian imunisasi yang beredar
dengan mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu oleh tenaga kesehatan
*. Pengadaan brosur mengenai in$ormasi pentingnya imunisasi booster
8. /emberikan penjelasan kepada kader mengenai pentingnya pemberian
imunisasi booster serta in$ormasi seperti waktu pemberiannya.
77
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
15/19
. +osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapat
dikumpulkan sesuai jadwal.
9. Pengadaan anner mengenai man$aat, serta waktu pemberian imunisasi
booster
A. /emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat menjalankan
tugasnya setiap kegiatan posyandu
. /enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk
memantau
'2. /embuat lea'let dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagi
ibu yang bekerja.
78
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
16/19
4a&e ++. Plan of Action Peningkatan Cak'-an K'n'ngan Bayi di #iaya! Kera P'skesmas Ke'ra!an 4e&et Barat
Kegiatan 4''an Sasaran 4em-at Peaksana #akt' Biaya Metode 4oa
/engadakan
penyuluhan kepadaseluruh ibu yang
memiliki bayi, balita
mengenai pentingnya boostercampak dan
pentavalen
/emberi penjelasan tentang pentingnya imunisasi booster,
meningkatkan kesadaran ibu untukmembawa anaknya agar di
imunisasi booster, sertameluruskan in$ormasiin$ormasi
yang beredar di masyarakat
bu yabgmemiliki
balita danibu hamil
PuskesmasPosyandu
Bidan"okter 4mum
"okter /uda
+etiap kalidilakukan
kegiatanPosyandu
idak ada Penyuluhan bu mendapat m
kembalimateri y
disampa/ening
cakupan
imunisas
;adwal pemberian
penyulahanimunisasi booster
dilakukan lebihsering agar ibu
mengerti dengan
baik mengenai
imunisasi booster
Petugas kesehatan lebih giat
lagi memberikan penyuluhantentang imunisasi booster agar
ibu mengerti dengan baik tentang imunisasi booster.
bu yabgmemiliki
balita dan
ibu hamil
PuskesmasPosyandu
Kader Bidan
"okter 4mum
"okter nternship"okter /uda
+etiap kalidilakukan
kegiatan
Posyandu
idak ada Penyuluhan ;adwallebih ser
sehingg
pengetakesadar
meningk
Pengadaan media
promosi berupa posteratau lea$let imunisasi
booster dan campak
/emudahkan tenaga kesehatan
dalam memberi in$ormasi kepadabu dan Keluarga
/emudahkan pemahaman tentangimunisasi booster, meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan tentang pemberian imunisasi booster
bu yang
memiliki balita, ibu
hamil dankeluarga
Puskesmas
PosyanduKlinik mandiri
Bidan
"okter 4mum"okter /uda
"isesuaikan +ponsor Pengajuan
pengadaanmedia promosi
/eningk
cakupanimunisas
campak pentaval
79
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
17/19
Kegiatan 4''an Sasaran 4em-at Peaksana #akt' Biaya Metode 4oa
+osialisasi kepada
kader posyandu agar
datadata posyandudapat dikumpulkan
sesuai jadwal.
-gar pengumpulan data posyanduoleh kader dapt sesuai jadwal dan
tidak terlambat
KaderPosyandu
Posyandu Bidan"okter /uda
"isesuaikan idak ada Penyuluhan Pengumpsesuai ja
sehingga belum m
imunisas
dapat dik dengan c
/emantau kembalikader posyandu
ditiap wilayah agardapat menjalankan
tugasnya setiap
kegiatan posyandu
-gar pelayanan posyandu dapat berjalan
KaderPosyandu
Posyandu Bidan"okter 4mum
"okter /uda
+etiapdilakukan
kegiatanPosyandu
idak ada Pemantauan /ening pelayan
posyand
/enambah jumlah
tenaga kesehatan yangturun ke lapangan
untuk memantau
/enjaring bu menyusui yang
belum melaksanakan -+Eksklusi$
bu yang
memiliki balita
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
18/19
6. PEN3(S(NAN ENCANA PELAKSANAAN KEIA4AN
Kegiatan ?kt >ov "es ;an Feb /aret
' 3 * ' 3 * ' 3 *
/engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi,
balita mengenai pentingnya booster campak dan pentavalen
Pengadaan media promosi berupa poster atau lea$let imunisasi booster dancampak
Pengadaan media promosi berupa poster atau lea$let imunisasi booster dancampak
/engadakan penyuluhan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi,
balita mengenai pentingnya booster campak dan pentavalen
;adwal pemberian penyulahan imunisasi booster dilakukan lebih
sering agar ibu mengerti dengan baik mengenai imunisasi booster
+osialisasi kepada kader posyandu agar datadata posyandu dapatdikumpulkan sesuai jadwal.
/emantau kembali kader posyandu ditiap wilayah agar dapat
menjalankan tugasnya setiap kegiatan posyandu
/enambah jumlah tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk
memantau
/embuat lea'let dan poster mengenai pentingnya imunisasi booster bagi ibu yang bekerja.
81
-
8/19/2019 BAB VI 02032016
19/19