BAB V - logistikbisnisblog.files.wordpress.com · sesuai jj/gyenis/fungsinya. ... Struktur Data dan...
Transcript of BAB V - logistikbisnisblog.files.wordpress.com · sesuai jj/gyenis/fungsinya. ... Struktur Data dan...
Pengantar Basis Data
1
BAB VModel Data
1. Pengertian dan Jenis Model DataBAB V
Upaya perancangan basis data dapat juga ditempuh dengan secara langsung membuat sebuah model data
Model data -> merupakan kumpulan perangkat konseptual untukmenggambarkan data, keterhubungan data, makna data dan batasan data
Perancangan basis data dengan menggunakan model data biasanya ditempuh dari kelangkaan data/fakta yang dimiliki
Cara dalam merepresentasikan Model Data dalam perancangan basis data secara umum dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
1 Model Lojik Data Berdasarkan Objek (Object Based Logical Models) yang 1. Model Lojik Data Berdasarkan Objek (Object-Based Logical Models) yang terdiri dari :
• Model Ketergantungan Entitas (Entity-Relationship Model)• Model Berorientasi objek (Object-Oriented Model)• Model Data Semantik (Semantic-Data Model)• Model Data Fungsional (Functional Data Model)
Pengantar Basis Data
2
1. Pengertian dan Jenis Model DataBAB V
2. Model Lojik Data Berdasarkan Record (Record-Based Logical Models)
Model Relasional (Relational Model)• Model Relasional (Relational Model)• Model Hirarkis (Hierarchical Model)• Model Jaringan (Network Model)
Dari beberapa cara representasi Model data di atas, pada bab ini yang dibahas hanya Model Ketergantungan Entitas (Entity-Relationship Model) yang merupakan model data yang paling populer digunakan dalam perancangan basis data
2. Fakta Dunia Nyata (Real World)BAB V
Istilah ”Dunia Nyata” di sini merujuk pada keseluruhan/semesta data yang belum terstruktur yang secara nyata ada/terkait dalam sebuah lingkup topik yang sedang ditinjau. Misalnya : ”dunia nyata” bagi sistem perpustakaan berbeda dengan ”dunia nyata” bagi sistem penjualan barang dan sistem akademik
Dalam ”dunia nyata”, data berasal/bermula dari apa kita miliki atau kita ketahui. Data ini kemudian dapat disimpan untuk dilihat kembali pada saat yang lain atau diolah lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Apa yang dimiliki atau diketahui (sebagai data) itu kemudian dipilah-pilah sesuai jenis/fungsinya. j / g y
Pemilahan/pengelompokan data yang kemudian dikombinasikan / disempurnakan dengan proyeksi kebutuhan dalam pengolahan data menjadi informasi kemudian melahirkan model dunia nyata
Untuk mengimplementasikan secara langsung dari data yg ada di ”dunia nyata” dari sistem yg sedang ditinjau ke bentuk basis data fisik akan cukup sulit dilakukan, maka dari itu untuk mempermudahnya diperlukan sebuah model data lojik salah satunya Model Entity-Relationship
Pengantar Basis Data
3
3. Model Entity-Relationship (Model E-R)BAB V
Pada Model Entity-Relationship -> semesta data yang ada di y p y g’dunia nyata’ diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang umum disebut Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Model E-R terdiri dari dua komponen utama yaitu Entitas (Entity) dan Relasi/Keterhubungan (Relationship).
Entitas dan Relasi ini dideskripsikan melalui sejumlah Atribut(Attributes)
BAB V
3.1 Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas(Entity Sets)
Entitas (Entity) -> suatu benda atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek yang lain
Himpunan Entitas (Entity Sets) -> sekelompok / kumpulan entitas yang sejenis dan berada pada lingkup yang sama
Contoh Himpunan Entitas :
• Mahasiswa, dengan entitas Wayan Budi, Made Anu dan seterusnya
• Mata Kuliah, dengan entitas Algoritma, Struktur Data dan seterusnya
• Pasien, dengan entitas Budiman, Suherman dan seterusnya
• Dokter, dengan entitas dr. Suteja, dr. Sudita dan seterusnyaDokter, dengan entitas dr. Suteja, dr. Sudita dan seterusnya
nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
980001 I Made Suta Jl. Dewi Sartika No.12, Bangli 40121 12/5/1980
980002 I Wayan Sura Jl. Kartini No.10, Badung 45123 3/6/1980
980004 Dewi Asih Jl. A Yani 5, Gianyar 40124 11/8/1980
Contoh data :
___ entitas 1
___ entitas 2
___ entitas 3
Himpunan Entitas Mahasiswa
Pengantar Basis Data
4
BAB V
3.2 Atribut(Attribute)
Atribut -> karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut
Setiap entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut
Penentuan/pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan model data
Penetapan atribut bagi sebuah entitas umumnya memang didasarkan pada fakta yang ada, tetapi tidak selalu seperti itu karena kelak bisa kita lihat bahwa dengan adanya proses normalisasi atau pertimbangan tertentu, ada sejumlah atribut yang kita ciptakan sendiri dan tidak dikenal di ’dunia nyata’ y g p ysesungguhnya
Penting untuk diperhatikan dalam pembuatan Model E-R adalah kedudukan atribut dalam entitas. Harus diketahui mana atribut yang berfungsi sebagai Kunci Utama (Primary Key) dan mana yang bukan (atribut deskriptif)
Contoh :Atribut nim merupakan key untuk himpunan entitas Mahasiswa, karena nim merupakan pengidentifikasi entitas yang paling unik untuk semua entitas dalam himpunan entitas tersebut. Atribut lain (nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir) merupakan atribut deskriptif
BAB V
3.3 Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi(Relationship Sets)
Relasi -> hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda
Contoh :Entitas seorang mahasiswa dengan nim = ’980001’ dan nama_mhs = ’I Made Suta’ (yang ada di himpunan entitas Mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan kode_kul = ’INF1014’ dan nama_kul = ’Struktur Data’ (yang ada di himpunan entitas Mata Kuliah)
Relasi diantara kedua entitas ini mengandung arti -> mahasiswa tersebut sedang mempelajari mata kuliah tersebut di perguruan tinggi yang sedang ditinjau
Relasi antara Himpunan entitas Mahasiswa dan Himpunan entitas Kuliah :Himpunan Entitas Mahasiswa Himpunan Entitas Kuliah
nim nama_mhs … …980001 I Made Suta … …980002 I Wayan Sura … …980003 Dewa Made Gita … …980004 Dewi Asih … …
kode_kul nama_kul … …INF1014 Struktur Data … …INF1012 Basis Data … …INF2011 Algoritma … …INF3044 Matematika I … …
Kesemua relasi yang ada diantara kedua himpunan entitas diatas membentuk sebuah Himpunan Relasi yg diberi nama Himpunan Relasi ”Mempelajari”
Pengantar Basis Data
5
BAB V
3.4 Kardinalitas/Derajat Relasi
Kardinalitas Relasi -> menunjukkan jumlah hubungan maksimum yang terjadi dari setiap entitas pada himpunan entitas yang satu ke setiap entitas
A
pada himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya
Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
• Satu ke Satu (One to One),yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A
BA
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
BAB V
3.4 Kardinalitas/Derajat Relasi
• Satu ke Banyak (One to Many),
yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
A
yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A
Entitas 1
B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 5
Pengantar Basis Data
6
BAB V
3.4 Kardinalitas/Derajat Relasi
• Banyak ke Satu (Many to One),
yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
A
yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
B
Entitas 1
E tit 2Entitas 3
Entitas 4
Entitas 5
Entitas 2
Entitas 3
Kardinalitas Relasi antara Satu ke Banyak dan Banyak ke Satu dapat dianggap sama
BAB V
3.4 Kardinalitas/Derajat Relasi
• Banyak ke Banyak (Many to Many),
yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan yaitu : setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
A
Entitas 1
Entitas 2
B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 3
Entitas 4
Pengantar Basis Data
7
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Model E-R yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang ditinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Diagram E-R, mempunyai notasi simbolik yang terdiri dari:
• Persegi Panjang, menyatakan Himpunan Entitas
E Himpunan Entitas E
• Elip, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai keydigarisbawahi)
a Atribut a
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
• Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi
• Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Entitas dengan Himpunan Relasi dan Himpunan Entitas dengan Atributnya
Penghubung
R Himpunan Relasi R
• Kardinalitas Relasi (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N atau N dan 1 untuk relasi satu-ke-banyak, N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak)
Pengantar Basis Data
8
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
1 Relasi satu-ke-satu (one-to-one) contoh :
Contoh Diagram E-R dalam penggambaran relasi antar himpunan entitas dengan kardinalitas dan atribut-atributnya :
1. Relasi satu ke satu (one to one), contoh :
Relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Jurusan dengan relasinya dinamakan ”Mengepalai”
Pada relasi ini, seorang dosen paling banyak mengepalai satu jurusan, dan satu jurusan hanya dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen
D
nama_dosalamat_dos
J
kode_jurnama_jur
l i
nama_dos kode_jur
Dosen Jurusanmengepalai1 1
Pada diagram E-R diatas dapat dilihat bahwa himpunan entitas dosen dan himpunan entitas jurusan masing-masing punya 2 atribut. Pada himpunan relasi ”mengepalai” juga terdapat 2 buah atribut yg secara bersama-sama berfungsi sebagai key pada himpunan relasi tersebut
Karena kedua key tersebut berasal dari atribut key dari masing-masing himpunan entitas yang dihubungkannya, maka keduanya digolongkan sebagai Foreign Key (Kunci Tamu) pada himpunan relasi ”mengepalai” tersebut
Adanya kedua atribut key tersebut selanjutnya dapat menunjukkan dosen mana yang mengepalai suatu jurusan (kajur) atau sebaliknya jurusan mana yang dikepalai seorang dosen tertentu.
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)2. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many), contoh :
Relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Kuliah dengan relasinya dinamakan ”Mengajar”
Pada relasi ini, seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedangkan setiap mata kuliah hanya diajar oleh paling banyak satu orang dosen
Dosen
nama_dosalamat_dos
Kuliah
nama_kulkode_kul
mengajar
nama_dos kode_kul
1 N
sks semesterwaktu tempat
Pada diagram E-R diatas diketahui bahwa himpunan entitas dosen punya 2 atribut dan himpunan entitas kuliah punya 4 atribut. Pada himpunan relasi ”mengajar” juga terdapat 2 buah atribut yg secara bersama-sama berfungsi sebagai key pada himpunan relasi tersebut dan ada pula 2 atribut tambahan yang tidak berasal dari salah satu himpunan entitas yang dihubungkannya
Karena kedua key tersebut (kode_kul dan nama_dos) berasal dari atribut key dari masing-masing himpunan entitas yang dihubungkannya, maka keduanya digolongkan sebagai Foreign Key (Kunci Tamu) pada himpunan relasi ”mengajar” tersebut
Adanya keempat atribut pada himpunan relasi “mengajar” , maka dapat diketahui jadual pelaksanaan setiap mata kuliah beserta dosen yang mengajarkannya
skswaktu tempat
Pengantar Basis Data
9
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many), contoh :
Relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Kuliah dengan relasinya dinamakan ”Mempelajari”
Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah, demikian juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa
Mahasiswa
nimnama_mhs
Kuliah
nama_kulkode_kul
mempelajari
nim kode_kul
N N
sks semesterindeks nilaialamat mhs tgl lahir
Kunci Tamu (Foreign key) dari himpunan relasi ”mempelajari” di atas adalah nim dan kode_kulyang msng-masing berasal dari himpunan entitas Mahasiswa dan himpunan entitas Kuliah
sksindeks_nilaialamat_mhs tgl_lahir
Himpunan relasi ”mempelajari” diatas dapat menunjukkan mata kuliah mana yang diambil oleh seorang mahasiswa dan menunjukkan indeks nilai yang diperoleh seorang mahasiswa untuk mata kuliah tertentu yang diambilnya
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Dari contoh Diagram E-R diatas, perlu diperhatikan bahwa pengertian relasi dalam pemodelan data berbeda dengan pengertian relasi dalam p g p gbahasa pergaulan sehari-hari (yang berarti hubungan pertemanan dekat)
Misalnya : adakah relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Dosen?
Secara personal mahasiswa memang mempunyai relasi (dalam bentuk pertemuan di dalam kelas) dengan dosen, tetapi relasi tersebut merupakan relasi tidak langsung, dimana seorang dosen ditugaskan mengajar mata kuliah tertentu dan sejumlah mahasiswa juga mengambil mata kuliah tertentu yang samamata kuliah tertentu yang sama
Relasi tidak langsung seperti diatas tidak perlu dinyatakan dalam sebuah Diagram E-R karena akan menambah kompleksitas rancangan basis data
Keberadaan relasi antar himpunan entitas dapat ditentukan/diduga secara intuitif yang bertitik tolak pada logika yang normal
Pengantar Basis Data
10
BAB V
4. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Setiap relasi yang ada juga harus ditentukan kardinalitas relasi dan atribut-atribut relasi tersebut, dimana penentuan ini cukup sulit jika
Himpunan relasi beranggotakan sejumlah relasi antar entitas-entitas yang berhubungan. Setiap relasi juga harus dapat diidentifikasi dan dibedakan dengan relasi lainnya dalam sebuah himpunan relasi sehingga himpunan relasi harus memiliki key
Key pada himpunan relasi dibentuk dari key dari masing-masing himpunan entitas yang dihubungkannya
a bu a bu a bu , d a a p ua u up u j aharus didasarkan pada dugaan dan karena itu hanya dapat diperoleh dari evaluasi terhadap fakta yang ada
y g g y
Atribut deskriptif pada himpunan relasi yang turut disertakan pada himpunan relasi tersebut sangat ditentukan oleh fakta yang ada pada sistem yg sedang kita tinjau
Pada sebuah himpunan relasi kemungkinan bisa saja terjadi hanya berisi atribut-atribut key (tanpa atribut deskriptif sama sekali)
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
Tahapan pembuatan Diagram E-R, yaitu :
1. Tahap pembuatan Diagram E-R awal (preliminary design)
2. Tahap optimasi Diagram E-R (final design)
Tujuan dari tahap yang pertama adalah untuk mendapatkan sebuah rancangan basis data yang minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau
Tahap awal umumnya mengabaikan anomali-anomali (sejumlah pengecualian) yang memang ada sebagai suatu fakta
Tahap kedua umumnya mempertimbangkan anomali-anomali pada tahap awal serta koreksi terhadap hasil tahap pertama dengan memperhatikan aspek-aspek efisiensi, performansi dan fleksibilitasBentuk-bentuk koreksi bisa berupa :
- Dekomposisi himpunan entitas,- Penggabungan himpunan entitas,- Pengubahan derajat relasi,- Penambahan relasi baru, dan- Perubahan (penambahan dan pengurangan) atribut untuk masing-masing entitas dan relasi
Pengantar Basis Data
11
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
Langkah teknis untuk pembuatan Diagram E-R awal, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas
3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas – himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya
4. Menetukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi
5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptifp
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
Urutan penggambaran Diagram E-R untuk contoh kasus basis data akademik sederhana sesuai langkah teknis yang disebutkan diatas yaitu :
1 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan 1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
Himpunan entitas mewakili sebuah kumpulan entitas/objek/individu yang jelas eksistensinya dan dapat berdiri sendiri
Penentuan himpunan entitas mana saja yang akan dilibatkan tidak hanya tergantung dari jenis topik/sistem yang ditinjau, tapi juga ditentukan oleh seberapa jauh ruang lingkup yang ingin diakomodasi dalam rancangan basis data yang dibuat
Dalam lingkup sistem akademik sederhana yg telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diidentifikasi 3 buah himpunan entitas, yaitu Mahasiswa, Kuliah dan Dosen
Mahasiswa Mata Kuliah Dosen
Pengantar Basis Data
12
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
Atribut-atribut key yang disertakan di masing-masing himpunan entitas
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas
y y g g g pmerupakan atribut terpenting yang dapat mengidentifikasi (membedakan) setiap entitas yang ada di dalamnya
Salah satu ciri dari himpunan entitas yaitu kemandiriannya (berdiri sendiri) yang terlihat dari kejelasan atribut yang menjadi key dan perbedaannya dengan key yang ada pada himpunan entitas lainnya
Pengidentifikasi setiap entitas secara unik pada himpunan entitas Mahasiswa adalah atribut nim, pada himpunan entitas Kuliah adalah atribut kode_kul, pada himpunan entitas dosen adalah atribut nama_dos
Mahasiswa Mata Kuliah Dosen
nim kode_kul nama_dos
Atribut nim, kode_kul, nama_dos merupakan atribut yang tidak saling tergantung satu sama lain, karena itulah dapat diyakini bahwa Mahasiswa, Kuliah dan Dosen merupakan himpunan entitas yang tepat
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas – himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya
Ketepatan dalam menetukan relasi-relasi yang terjadi di antara himpunan entitas merupakan langkah yang sangat penting, karena sangat menentukan kualitas rancangan basis data yang dibangun
Relasi – relasi yang ditetapkan harus dapat mengakomodasi semua fakta/data yang ada, tetapi juga harus dibuat seoptimal mungkin agar efisien terhadap ruang simpanan data dan tidak menyulitkan operasi pengolahan dataUntuk itu relasi-relasi yang sifatnya tidak langsung harus ditiadakan sperti relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan
mempelajari
sperti relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Dosen
Mahasiswa Mata Kuliah Dosen
nim
kode_kul nama_dos
mengajar
nim kode_kul kode_kul
nama_dos
Pengantar Basis Data
13
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
4. Menentukan kardinalitas/derajat relasi untuk setiap himpunan relasi
mempelajari
Mahasiswa Mata Kuliah Dosen
nim
kode_kul nama_dos
mengajar
nim kode_kul kode_kul
nama_dos
N N N 1
BAB V
4.1 Tahapan Pembuatan Diagram E-R
nimkode_kul
5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atributnya
kode_kulnama_dos
nama_mhs
Langkah terakhir merupakan langkah pelengkap dan tidak sepenting langkah-langkah sebelumnya
mempelajari
Mahasiswa Mata Kuliah Dosen
nim nama_dos
mengajar
nim kode_kul
N N N 1
alamat_mhs tgl_lahirnama_kul
sks
semester
alamat_doswaktu tempatindeks_nilai
Langkah terakhir merupakan langkah pelengkap dan tidak sepenting langkah-langkah sebelumnya karena keberadaan atribut-atribut deskriptif merupakan refleksi pengakomodasian terhadapfakta yang memang ada dan kebutuhan penyajian data di saat lain
Langkah terakhir ini khusunya untuk sistem yang besar dan kompleks sering tidak dilakukan untuk menyederhanakan diagram, sehingga Diagram E-R yang dibangun hanya sampai pada langkah keempat
Pengantar Basis Data
14
BAB V
4.2 Diagram E-R dengan Kamus Data
Tujuan utama pembuatan Diagram E-R -> untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) yang terlibat dalam sebuah basis data dan objek (himpunan entitas) yang terlibat dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut
Bagi sistem yang besar dan komplek, keberadaan atribut-atribut deskriptif bagi sebuah himpunan entitas dalam Diagram E-R justru menggangu tujuan yangg ingin dicapai tersebut
Pendeklarasian atribut-atribut ini dapat dipisahkan dari Diagram E-R dan menyatakannya dalam Kamus Data
Kamus Data berisi himpunan entitas dengan daftar atributnya yang diapit kurung kurawal (’{’ dan ’}’) dan atribut sebagai key dalam himpunan entitas tersebut harus digarisbawahi
BAB V
4.2 Diagram E-R dengan Kamus Data
Diagram E-R dengan tambahan Kamus Data :
mempelajariMahasiswa Mata Kuliah Dosen
mengajarN N N 1
Kamus Data :
• Mahasiswa = {nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir}• Kuliah = {kode_kul, nama_kul, sks, semester}• Dosen = {nama dos alamat dos}• Dosen = {nama_dos, alamat_dos}• mempelajari = {nim, kode_kul, indeks_nilai}• mengajar = {kode_kul, nama_dos, waktu, tempat}