BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulanrepository.unika.ac.id/16000/6/13.60.0242 VERONIKA... ·...
Transcript of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulanrepository.unika.ac.id/16000/6/13.60.0242 VERONIKA... ·...
130
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di bahas pada BAB IV, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Peneliti akan memberikan kesimpulan mengenai sudah efektif kah
pemanfaatan KTM plus ATM sebagai alat transaksi perbankan bagi
mahasiswa di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dari data-data
yang telah didapat dan dibahas dalam Bab IV, peneliti meyakini bahwa
pemanfaatan KTM Plus ATM tidak dilakukan mahasiswa sebagaimana
mestinya, dimana banyak mahasiswa yang telah mengaktifkan KTMnya
menjadi Plus ATM tetapi hanya dibiarkan menganggur dan tidak pernah
digunakan untuk transaksi perbankan, 242 mahasiswa dari 400 sampel tidak
pernah menggunakan KTM Plus ATM sama sekali karena sebelumnya
mereka telah memiliki ATM lain, dimana dari 242 tersebut ada 35 mahasiswa
yang tidak mengaktifkan KTMnya menjadi Plus ATM. Seharusnya keputusan
mahasiswa lebih memilih ATM lain daripada KTM Plus ATM tidak menjadi
masalah besar bagi Maybank, namun sayangnya hal itulah yang menjadi
alasan utama mahasiswa tidak menggunakan KTM Plus ATM mereka.
131
ATM lain dianggap mereka lebih mempermudah aktvitasnya, berbeda
dengan KTM Plus ATM yang vendor banknya kurang disukai mahasiswa, hal
tersebut diakibatkan dari kurang tersebarnya galeri Bank Maybank, mesin
ATM, dan juga mesin EDC diberbagai tempat. Itulah inti alasan mahasiswa
yang sebenarnya membuat alasan-alasan lainnya ikut muncul. Hal tersebut
merupakan faktor utama yang membuat tidak efektifnya penggunaan KTM
Plus ATM sebagai alat transaksi perbankan bagi mahasiswa Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Masalah lain yang dirasakan mahasiswa dengan tidak tersebarnya
galeri Bank Maybank, mesin ATM serta mesin EDCnya adalah mahasiswa
akan kesulitan ketika akan menggunakan KTM Plus ATM tersebut sebab
harus mencari terlebih dahulu keberadaannya yang kemungkinan besar jauh
dari lokasi mereka berada dan ini sangat tidak efektif bagi mereka, hal
tersebut menjadi pertimbangan masyarakat yang berniat untuk menjadi
nasabah sebuah bank.
Ketika mahasiswa lebih tertarik dengan ATM lain karena galeri bank,
mesin ATM serta mesin EDC tersebar luas dan mudah dijangkau, itu berarti
mereka menganggap bahwa bank lain lebih menarik daripada bank Maybank
yang adalah vendor bank dari KTM Plus ATM milik Unika. Jika sebuah bank
memiliki sisi menarik, maka bank itu akan mempunyai peluang besar untuk
mendapatkan nasabah yang lebih banyak dari sebelumnya. Semakin banyak
nasabah pada sebuah bank, maka juga semakin menguntungkan nasabah
132
ketika melakukan transaksi melalui ATM sebab tidak akan terkena biaya
administrasi, dan sebaliknya jika sebuah bank memiliki sedikit nasabah
otomatis sedikit pula lawan transaksi yang menggunakan bank yang sama.
Sedangkan ketika nasabah bertransaksi dengan berbeda bank akan membuat
mereka terkena biaya transaksi yang saya sendiri merasa itu cukup mahal.
Jadi karena faktor-faktor tersebutlah yang membuat mahasiswa tidak
memanfaatkan KTM Plus ATM yang mereka miliki dengan maksimal. Tidak
menutup kemungkinan hal tersebut akan menjadi masalah yang serius bahkan
menjadi tantangan bagi Maybank bagaimana mereka selanjutnya dapat
bersaing dengan bank lainnya. Jika saja galeri bank, mesin ATM, dan mesin
EDC dari Maybank tersebar rata seperti bank lainnya maka saya rasa
Maybank dapat bersaing dengan sesamanya dan lebih maju lagi dari
sebelumnya.
5.2 Keterbatasan dan Implikasi
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan dimana peneliti hanya menilai
dari sisi mahasiswa saja dan benar-benar hanya melalui pendapat yang
disampaikan mahasiswa, dan dalam penelitian ini tidak dilakukan
konfirmasi terhadap pihak Maybank mengenai alasan-alasan yang telah
disebutkan oleh responden tersebut.
133
Implikasi Riset
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat mengembangkan
dengan cara melakukan konfirmasi mengenai alasan responden yang telah
didapatkan dalam penelitian ini kepada pihak yang bersangkutan yaitu
pihak bank untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif, apakah
sebenarnya alasan yang mereka katakan merupakan hal yang benar-benar
terjadi atau alasan tersebut ada karena ketidaktahuan dari responden
tersebut.
5.3 Saran
1. Bank
Sebaiknya Maybank memperbanyak galeri bank, mesin ATM dan
mesin EDC supaya dapat bersaing dengan bank lainnya, walaupun peneliti
yakin hal itu pasti tidak mudah dan membutuhkan banyak sekali dana,
namun suatu saat pasti Maybank dapat menambah sedikit demi sedikit
galeri bank, mesin ATM maupun mesin EDCnya hingga dapat tersebar
merata di Indonesia.
2. Universitas
Karena dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan KTM Plus
ATM sebagai alat transaksi perbankan bagi mahasiswa terbukti tidak
134
efektif, maka saran peneliti lebih baik apabila pihak kampus merencanakan
bersama pihak bank layanan tambahan pada KTM Plus ATMnya supaya
lebih sering dimanfaatkan, seperti yang telah peneliti dapat bahwa apabila
ada layanan tambahan mahasiswa lebih setuju jika KTM Plus ATMnya
dapat digunakan juga sebagai alat pembayaran tol dan alat pembayaran bus
trans. Dengan layanan tambahan tersebut maka otomatis mahasiswa akan
mengisi saldo pada KTM Plus ATM sehingga pemanfaatannya sebagai
alat untuk transaksi perbankan menjadi lebih efektif dan KTM Plus ATM
tidak akan menganggur sia-sia.
Daftar Pustaka
Bhargav & Suchita. 2013. An Effective Approach Using Combination of
Electronic Identity Card (EIC) Systems and Fingerprints Authentication for
Automated Student’s Attendance Program. India: International Journal of
Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol.3,
No.9
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology. MIS quarterly, 319-340.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley.
Humas UI, 2013, Bank Indonesia dan UI Bekerja Sama dalam Proyek Perdana
Less Cash Society, di-download dari http://humas.ui.ac.id/node/7643
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta : Andi.
Juniwati, (2014), Influence of Perceived Usefulness, Ease of Use, Risk on Attitude
and Intention to Shop Online. European Journal of Business and
Management, Vol.6, No.27, 2014.
Lafferty Publications Limited, 2016, di-download di http://www.laffertynews.com
Pujiasih, (2016), Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use dan
Perceived Enjoyment terhadap Penerimaan MYOB Accounting. Skripsi,
Fakultas Ekonomi & Bisnis.
Purwitasari, (2015), Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use
Terhadap Actual System Usage (Efisiensi Pengisian SPT). Universitas
Telkom.
Rahardja, Silvie Eka., Eka, Hoesny., Stephanie dan Jokom, Regina., (2016).
Analisa Minat Masyarakat Surabaya Dalam Melakukan Online Booking
Hotel Berdasarkan TAM (Technology Acceptance Model). Program
Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Ramayah, T., & Ignatius, J. (2005). Impact of perceived usefulness, perceived
ease of use and perceived enjoyment on intention to shop online. ICFAI
Journal of Systems Management (IJSM), 3(3), 36-51.
Sharing Vision, 2015, ”Pertumbuhan Mesin ATM”, di-download di https://sharingvision.com/2015/05/pertumbuhan-mesin-atm/
Skolastika, Verena (2014) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Dalam Penggunaan Virtual Account. Other thesis, Prodi Akuntansi Unika Soegijapranata.
Steers, M. Richard. 1985. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Sucahyowati, Hari, 2017. Manajemen Sebuah Pengantar. Google Books, Hal 12
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Suhendro (2009). Pengaruh Perceived Usefulness Dan Perceived Ease Of Use
Dalam Penggunaan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Thesis Program
Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tangke, Natalia. 2005. Analisa penerimaan penerapan teknik audit berbantuan
komputer (tabk) dengan menggunakan technology acceptance model (TAM)
pada badan pemeriksa keuangan (BPK) RI. Skripsi Program Studi
Akuntansi
Tirta Segara, 2014, Bank Indonesia Mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai,
di-download di http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_165814.aspx
Venkatesh, V.; Davis, F. D. (2000), "A theoretical extension of the technology acceptance model: Four longitudinal field studies", Management Science, 46 (2): 186–204
Wening, F. M. A. (2017). Analisis Efektivitas Penggunaan Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) Berbasis Uang Elektronik Sebagai Alat Pembayaran
Non Tunai Pada Mahasiswa Ekonomi Pembangunan. SKRIPSI Jurusan
Ekonomi Pembangunan-Fakultas Ekonomi UM.
https://www.maybank.co.id/consumer/deposit/savingaccount/reguler/pages/mayba
nk-tabungan-reguler.aspx