BAB iX · Web viewBAB IX PEMASARAN 9.1 Kebijakan Pengusahaan Batubara Indonesia Untuk mencapai...
Transcript of BAB iX · Web viewBAB IX PEMASARAN 9.1 Kebijakan Pengusahaan Batubara Indonesia Untuk mencapai...
BAB IX. PEMASARAN
BAB IX
PEMASARAN
9.1 Kebijakan Pengusahaan Batubara Indonesia
Untuk mencapai sasaran bauran energi nasional 2025, yakni
pemakaian batubara diharapkan mencapai 33%, pemerintah telah
mengeluarkan peraturan yang digunakan sebagai landasan dalam kebijakan
pengusahaan batubara yaitu :
1) Kepmen ESDM Nomor. 1128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Batubara
Nasional
2) Perpres Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan energi Nasional
3) lnpres Nomor. 02 Tahun2006 tentang Pencairan Batubara
9.1.1 Kebijakan Batubara Nasional (KBN)
Batubara adalah bagian yang tidak terpisahkan dari komoditas
pertambangan umum, sekaligus merupakan sumber energi primer yang
sangat penting. Oleh karena itu, kebijakan dan pengembangan batubara,
selain mengacu kepada kebijakan pertambangan umum terutama dalam hal
pengelolaanya sebagai sumberdaya mineral yang efisien dan berkelanjutan
kepada Kebijakan Energi Nasional ( KEN).
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
1
BAB IX. PEMASARAN
Kebijakan tersebut harus saling menunjang untuk mencapai sinergi
yang maksimal. Dengan kebijakan pertambangan umum diharapkan
dihasilkan pelaku pertambangan yang andal di bagian hulu (pertambangan
batubara) melalui Good Mining Practice, perlindungan lingkungan, dan
community development. Sedangkan dibagian hilimya merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari KEN, yakni ditujukan terutama untuk menjarnin
pengadaan energi bagi kebutuhan dalam negeri selama mungkin,
seekonomis mungkin, dan dapat diandalkan tanpa mengabaikan prinsip
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sektor pertambangan batubara sampai saat ini berhasil dalam
menunjang kebijakan energi nasional. Keadaan ini terlihat dengan
meningkatnya pemanfaatan batubara diberbagai pusat pembangkit listrik,
pabrik semen, pabrik kertas, industri kimia, dan industri kecil, serta sebagian
kecil di rumah tangga dalam bentuk briket batubara. Pasar global telah dapat
pula diterobos dan menempatkan Indonesia sebagai Negara pengeksport
batubara uap terbesar ke-3 di dunia. Semua ini merupakan modal dasar bagi
industri batubara lndonesia untuk terus berkembang dalam menunjang
keberhasilan pengembangan energi nasional maupun global.
Disamping peranan batubara yang cukup besar, maka tetap juga
harus dijaga dan dijamin ketersediaanya dalam memenuhi kebutuhan akan
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
2
BAB IX. PEMASARAN
energi di dalam negeri selama dan seekonomis mungkin. Oleh karena itu,
pengelolaanya perlu dilaksanakan melalui kebijakan yang terpadu dan sinergi
dengan sector-sektor pembangunan lainnya. Untuk mencapai hal tersebut,
pemerintah merumuskan dan menetapkan Kebijakan Batubara Nasional
(KBN). Kebijakan Batubara Nasional tertuang di dalam Kepmen ESDM
Nomor. 1128 K/40 /MEM/ 2004 tertanggal 23 Juni 2004, yang secara umum
berisi 4 (empat) kebijakan, yaitu :
1) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Batubara
a. Mereposisikan kembali status batubara sebagai bahan galian strategis
b. Membantu pembangunan sistem prasarana batubara nasional
c. Melakukan tindakan hukum terhadap PETI
2) Kebijakan Pengusahaan
a. Mengupayakan terciptanya iklim penanaman modal yang kondusif dan
kompetitif.
b. Memberikan kepastian usaha secara adil kepada investor
c. Mengintensifkan pencairan batubara
3) Kebijakan Pemanfaatan
a. Mengarahkan dan mendorong penanekaragaman pemanfaatan dan
teknologi batubara bersih.
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
3
BAB IX. PEMASARAN
b. Memberikan perhatian lebih khusus kepada litbang dan investasi
dibidang pemanfaatan lignit dan coal bed methan.
c. Membangun Pusat Teknologi Pemanfaatan Batubara
4) Kebijakan Pengembangan
a. Mendorong pengembangan, pemanfaatan batubara peringkat rendah,
penambangan bawah tanah, pemanfaatan Coal Bed Methan, dan
PLTU mulut tambang.
b. Meningkatkan teknologi pemanfaatan batubara bersih dan mengurangi
dampak terhadap lingkungan.
c. Mengintensifkan kegiatan penelitian dan pengembangan batubara.
Sasaran pengembangan batubara adalah:
a. Pemanfaatan batubara kalori rendah,khususnya di daerah Sumatera dan
Kalimantan
l) Pengembangan PLTU atau PLTGU mulut tambang
2) Pengembangan penggunaan briket batubara, light coal (briket
fragmental)
3) Pilot plant batubara cair, coal liquefaction (jangka menegah tercapai
keeknomiannya jika harga crude oil $ 35 perbarel.
b. Minimalisasi dampak lingkungan hidup dan kesehatan
c. Sosialisasi intensif kepada seluruh masyarakat
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
4
BAB IX. PEMASARAN
Melalui KBN ini diharapkan akan terciptanya iklim yang mendukung
tercapainya sasaran yang sesuai dengan strategi dan program
pengembangan batubara.
Tujuan Utama KBN adalah :
a. Menciptakan iklim yang mendukung kepastian hukum dalam investasi
pada seluruh rantai batubara dari hulu sampai dengan hilir yang
merupakan strategi dari pembangunan nasional.
b. Mendukung pelaksanaan strategi pembangunan industri pertambangan
termasuk cadangan bawah tanah.
c. Memberikan kepastian tentang kontinuitas suplai batubara dalam jangka
panjang.
d. Menciptakan iklim yang mendukung eksport batubara.
e. Mendukung pengelolaan lingkungan dan pengembangan daerah.
f. Mendukung penyediaan bahan energi alternatif.
9.1.2 Kebijakan Energi Nasional (KEN)
Kebijakan Energi Nasional (KEN) dikeluarkan rnelalui PP Nornor 05
tahun 2006 sebagai pembaruan Kebijakan Umum Bidang Energi (KUBE)
tahun 1998 yang mempunyai tujuan utama untuk menciptakan pasokan
energi nasional secara berkelanjutan dan pemanfaatan energi secara efisien,
dengan sasaran tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1, dan
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
5
BAB IX. PEMASARAN
terciptanya bauran energi terhadap 1 jenis sumber energi seperti BBM harus
dikurangi dengan memanfatkan sumber energi alternatif batubara.
Di dalam KEN ini pemenuhan bahan energi nasional menjadi prioritas
utama dan pemberdayaan di daerah dalam pengelolaan energi akan
ditingkatkan.
9.2. Prospek Pemasaran
Indonesia seperti juga Australia, China dan Inclia merupakan negara
penghasil batubara terbesar diwilayah Asia dan Semarang ini merupakan
negara pengeksport " Termal coal"' atau batubara uap terbesar ketiga dunia.
Pada tahun 2002 pasar domestik mencapai 29,26 iuta MT dengan
rincian 68.51% diserap oleh lndustril istrik, 16.72 % semen, 1.7% kertas.
Pembangkit Metalurgi 0.7% dan sisanya untuk penggunaan lainnya. Tahun
2003 rnenyerap 30.6 juta MTyang diserap oleh pembangkit listrik 75%,
industris semen 15,56%, kertas 5,6% dan metalurgi 0,65%.
Pada tahun 2003 kebutuhan batubara unfuk PLTU yang dikelola oleh
PLN maupur IPP sebesar 24,6 iuta MT. Pada periode tahun 2004 - 2008 PLN
mempunyai rencana membangun lagi 18 PLTU yang akan membutuhkan
batubara sebesar 15 iuta MT (lihat Tabel 9 .1). Dari data ini terlihat kebutuhan
batubara untuk PLTU akan bertambah 60% dari kebutuhan tahun 2003
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
6
BAB IX. PEMASARAN
Tabel 9.1 Rencana Pembangunan PLTU Periode 2004-2008
Selain untuk pembangkit listrik, batubara juga dibutuhkan oleh industri
lainnya seperti pabrik semen, industri kertas dan industri lainnya yang telah
mengembangkan penggunaan batubara pada industri selama lebih dari 10
tahun. Kebutuhan untuk industri akan terus meningkat dengan adanya
pengalihan tungku bakar yang telah ada seperti pada industri semen,
pengalihan boiler pada industrik ertas, tekstil dan indutri lainnya. Data dari
assosiasi Semen Indonesia menunjukan adanya rencana peningkatan
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
7
BAB IX. PEMASARAN
produksi semen dari 30,7 juta ton pada tahun 2002 menjadi 35,9 juta ton
pada tahun 2006
Tabel 9.2. Perkiraan Kebutuhan Pabrik Semen Akan Batubara
Berdasarkan data yang didapatkan dan diolah dari berbagai sumber
dapat dilakukan perbandingan produksi dan penjualan batubara baik untuk
keperluan domestik maupun ekspor ke luar negeri mulai tahun 2005 – 2025
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
8
BAB IX. PEMASARAN
*) Sumber : - Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (diolah) - Majalah “TEMPO” Edisi 24 Agustus 2008
Gambar 9.1. Grafik Produksi dan Penjualan Batubara Indonesia(2005 – 2025)
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
9
BAB IX. PEMASARAN
Tabel 9.3.Kebutuhan Batubara di setiap Negara Periode 2000-2005
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
10
BAB IX. PEMASARAN
Melihat prospek pemasaran batubara baik kebutuhan batubara dalam
negeri maupun kebutuhan batubara di dunia, maka PT. Dian Jaya Artha akan
memproduksi batubara dengan sasaran produksi rata-rata perbulan sebesar
25000.00 MT – 54623.49 MT.
Batubara yang diproduksi oleh PT. Dian Jaya Artha akan dipasarkan
dengan tingkatan harga jual sebesar US$ 34 ( US$ 1 = Rp. 9.200,00).
Penentuan harga batubara ini didasarkan atas kondisi harga batubara
menurut Indonesian Coal Price Index (ICI) dan Pricewaterhousecoopers
Australia yang kemudian dilakukan forecast (peramalan) mengenai harga
batubara di waktu yang akan datang.
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
11
BAB IX. PEMASARAN
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
Weekly ICI PriceAs of 05 December 2006
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton) FOBICI-
1650047.06ICI-2580040.12ICI-
3500030.14
Weekly ICI PriceAs of 20 Apr 2007
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton) FOBICI-
1650051.87ICI-2580043.64ICI-
3500032.32
Weekly ICI PriceAs of 07 March 2008
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton) FOBICI-
16500113.89ICI-2580087.48ICI-3500066.83
Weekly ICI PriceAs of 06 June 2008
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton)
FOBICI-16500120.36ICI-2580095.17ICI-
3500075.58
Weekly ICI PriceAs of 01 August 2008
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton)
FOBICI-16500149.93ICI-25800130.23ICI-
3500090.41
Weekly ICI PriceAs of 04 July 2008
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton)
FOBICI-16500150.47ICI-25800113.56ICI-
3500084.32
Weekly ICI PriceAs of 23 October 2009
ARGUS/ COALINDOICI REPORT
GradeCV (Kcal/kg) GARPrice ($/ton)
FOBICI-1650069.74ICI-2580058.56ICI-3500047.47ICI-
4420030.72
12
BAB IX. PEMASARAN
*) Data diolah dari Indonesian Coal Price Index (ICI) Argus/Coalindo
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
14
BAB IX. PEMASARAN
*) Sumber : - Indonesian Coal Index - Pricewaterhousecoopers - Mine Indonesia 2004 (diolah) - Majalah “TEMPO” Edisi 24 Agustus 2008
IX -
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PT. DIAN JAYA ARTHA
14
HARGA BATUBARA INDONESIA (US$ per TON)
3029
3529
4450.552
4864
152149
19992000200120022003200420052006
20072008
HARGA BERDASARKAN ICI-1 (CAL 6500)
( 11 Maret )
( 12 Juli )
( 27 Juli )
( 27 Juli )
( 18 Juli )
( 8 Agustus )