BAB IV & v Limbah Kurang Gambar

13
BAB IV PENGENDALIAN MUTU 4.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen untuk memberikan hasil yang maksimal kepada konsumennya. Menurut Philip B. Crosby (1979), kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diasyaratkan atau yang distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Standar kualitas atau mutu suatu produk meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk yang sudah jadi. Menurut A. V. Feigenbaum (1983) kualitas adalah suatu yang diputuskan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman aktual terhadap suatu produk dan jasa, yang diukur berdasarkan persyaratan dari pelanggan tersebut. Adapun beberapa cara melakukan pemeriksaan kualitas suatu produk CV.Ardana yaitu: a. Pengamatan

description

sgs

Transcript of BAB IV & v Limbah Kurang Gambar

BAB IVPENGENDALIAN MUTU

4.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen untuk memberikan hasil yang maksimal kepada konsumennya. Menurut Philip B. Crosby (1979), kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diasyaratkan atau yang distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Standar kualitas atau mutu suatu produk meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk yang sudah jadi. Menurut A. V. Feigenbaum (1983) kualitas adalah suatu yang diputuskan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman aktual terhadap suatu produk dan jasa, yang diukur berdasarkan persyaratan dari pelanggan tersebut. Adapun beberapa cara melakukan pemeriksaan kualitas suatu produk CV.Ardana yaitu:a. Pengamatan Aktivitas ini merupakan tindakan pertama dalam upaya pengendalian kualitas pada suatu perusahaan. Mereka mengamati proses produksi dan hasil produksi secara detail sehingga mendapatkan data yang akurat dalam proses produksi.b. Membandingkan dengan standar Langkah kedua ini bertujuan untuk mengetahui kualitas yang ada dalam produknya dengan membandingkan standar yang ada atau telah ditentukan.

c. Tindakan perbaikan Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan langkah pertama dan kedua untuk memperoleh hasil bahwa produk yang dihasilkan belum memenuhi standar mutu yang diinginkan.4.2. Pengendalian Mutu Perusahaan Pengendalian mutu pada perusahaan merupakan suatu cara yang sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dalam menjaga kualitas sesuai dengan ketentuan atau standar dan meningkatkan kualitas produk tersebut agar lebih baik. Dengan demikian pengendalian kualitas sangat berpengaruh terhadap nilai jual dari produk tersebut dan terhadap kepuasan pelanggan. Sehingg pengendalian mutu merupakan suatu startegi atau cara yang harus dilakukan oleh semua perusahaan untuk menjaga kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Selain itu pengendalian mutu tersebut akan berdampak positif terhadap perusahaan jika dilakukan dengan cara yang terbaik karena akan menimbulkan kepercayaan pada pelanggan mengenai produk yang dihasilkan. Dengan timbulnya kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan maka kualitas dari produk harus lebih ditingkatkan agar meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk. Dalam melakukan pengendalian mutu CV. Ardana menjadi startegi yang sangat penting. Cara ini dilakukan dengan sangat teliti agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan. CV. Ardana melakukan pengendalian mutu menjadi 3 bagian, yaitu:a. Pengendalian Mutu Bahan Baku Untuk menghasilkan produk yang maksimal, CV.Ardana pada awalnya melakukan pemeriksaan dahulu kualitas bahan baku. Cara ini dilakukan karena agar menghasilkan produk yang maksimal dan sesuai standar kualitas perusahaan. Bahan baku yang digunakan oleh CV.Ardana adalah kayu jati yang disuplai dari beberapa tempat, yaitu daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul Yogyakarta dan sebagian lagi di ambil dari daerah jawa tengah . Pengendalian mutu bahan baku dilakukan oleh kepala produksi dengan cara mengamati dan memeriksa bahan baku tersebut dari segi bentuk kayu, ketebalan kayu serta banyak nya mata kayu yang sesuai dengan kriteria kebutuhan bahan baku untuk produksi. Pemeriksaan dan pengamatan ini dilakukan agar produk batu alam yang diproduksi sesuai pesanan pelanggan berdasarkan jenis produknya, ukuran, dan desainnya. Dari pengendalian mutu bahan baku tersebut untuk warna dari produk menjadi persyaratan yang sangat penting terutama untuk jenis produk unggulan seperti kursi yang memiliki bentuk unik dan berseni tinggi.b. Pengendalian Mutu Dalam Proses Selanjutnya CV. Ardana melakukan pengendalian mutu pada saat proses produksi berjalan dengan cara melakukan pengawasan dan inspeksi. Pengendalian mutu dalam proses ini bertujuan agar pada saat proses produksi dilakukan mendapatkan hasil produk yang maksimal dan mempunyai kualitas baik. Pengendalian mutu pada yang dilakukan saat proses produksi berjalan yaitu melakukan inspeksi setiap tahap proses tertentu, artinya setelah melalui suatu tahap perlu dilakukan pengawasan untuk selalu menginspeksi hasil dari proses tersebut. Contohnya setelah melewati proses pembentukan model kursi sesuai pola yang diinginkan konsumen. Pada tahap inspeksi ini dilakukan pengecekan pada bentuk dan pola produk yang harus sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan, karena pada pembentukan bentuk dan pola tersebut sangat berpengaruh pada hasil akhir proses produksi.

c. Pengendalian Mutu Produk Jadi Setelah melakukan pengendalian mutu dalam proses CV. Ardana melakukan pengendalian mutu produk jadi artinya perusahaan menginspeksi produk kursi,meja,almari yang telah diproses. Pengendalian mutu produk jadi yang dilakukan CV. Ardana bertujuan dalam menjaga kualitas produk agar tetap baik sebelum melalui proses yang terakhir yaitu pengepakan untuk didistribusikan ke konsumennya yang ada di dalam dan luar negeri. CV. Ardana melakukan pengendalian mutu pada produk yang sudah jadi melalui beberapa tahap. Tahap pertama melakukan pengecekan atau pemeriksaan kekuatan sambungan pada kursi ,meja,almari yang dirakit , karena sambungan yang telah dirakit ini harus menyatu dengan baik dan sempurna. Jika pada saat proses pengeringan telah selesai kemudian didapatkan sambungan yang kurang melekat maka akan dilakukan penambahan lem kemudian akan di lakukan pengeringan kembali. Selanjutnya pada tahap ke dua produk telah dilakukan pengecekan keretakan dan warna hasil pengecatan.karena dalam proses pengecatan sering terjadi keretakan yang disebabkan oleh kayu yang belum kering serta penyampuran warna dengan tinner(pelarut) yang kurang tepat,jika dalam proses penyampuran cat dengan tinner kurang tepat maka warna yang di dapat akan kusam dan juga kurang menarik .jika hal itu terjadi maka proses pengecatan harus diulang kembali. Kemudian pada tahap ke tiga pengendalian mutu produk jadi ini yaitu dengan memperhatikan proses pengemasan untuk menjaga kualias produk tetap baik sebelum sampai ke pelanggan. Produk yang akan didistribusikan ke luar negeri pengemasannya dilakukan secara khusus. Karena pengemasan produk yang dikirim ke luar negeri dialakukan dengan cara yang berbeda mengingat perbedaan jarak tempuh produk sampai ke tujuan lokasi sehingga produk tersebut dapat aman dan tidak terjadi kecacatan selama waktu pengiriman.

4.3. Produk Cacat Pengendalian mutu yang dilakukan CV. Ardana selanjutnya adalah terhadap produk cacat. Untuk produk yang mengalami kecacatan tidak menetapkan standar kusus, karena kecacatan produk disebabkan oleh kesalahan pemilihan bahan baku pada tahap proses proses awal. Dari proses ini terjadi kesalahan pemilihan kayu yang memiliki mata kayu lebih dari 1 dalam 1 potongan nya sehingga tidak seperti yang diharapkan sesuai perencanaan desain produk tersebut. Selain itu kecacatan produk dapat juga disebabkan oleh proses pembentukan model kursi karena terjadi kesalahan pada tahap pembentukan nya tidak sesuai sehingga produk tidak dapat digunakan dan tidak dapat masuk ketahap selanjutnya. Untuk produk yang telah jadi kecacatan produk disebabkan karena pemilihan kayu yang salah sehingga produk jadi tidak layak di eksport keluar negeri karena CV Ardana ini sangat mementingkan kualiatas produk nya demi Kepuasan konsumen nya,dan jika kecacatan hanya pada saat pengecatan maka akan dicat kembali dan jika terjadi kesalahan bahan baku maka akan diganti jika bisa namun jika tidak maka kursi tersebut akan di potong diambil kayu yang layk digunakan lagi dan sebagian menjadi limbah.

BAB VPENANGANAN LIMBAH5.1 Pentingnya Sanitasi Limbah Industri Perkembanan teknologi yang semakin modern yang berkaitan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Guna memenuhi kebutuhan dan permintaan tersebut, manusia berlomba-lomban dalam membangun sebuah industri. Diakibatkan tidak adanya penyesuaian terhadap pemenuhan permintaan tersebut terkadang manusia sering kali mengorbankan ekologi atau lingkungan hidup manusia. Hal ini seharusnya perlu perhatian karena pada akhirnya akan berpengaruh pada kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sering kali terjadi kesalahan behkan tidak adanya perlakuan terhadap pengolahan suatu industri dalam penanganan limbah yang pada akhirnya mencemari lingkungan. Bahkan jika mengandung bahan berbahaya akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan organismenya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik berupa benda hidup maupun benda mati, benda nyaman, ataupun abstrak, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen yang ada di alam (Soemarti, 2004). Sinitasi lingkungan merupakan upaya pengendalian factor-faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap upaya kesehatan untuk mmelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya. Ketidaktepatan pengolana limbah akan dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan, untuk itu perlu melakuakn perlakuan khusus dan serius untuk pngolahan limbah proses produksi. Pengolahan limbah industri disesuaikan dengan kadar kandungan dalam limbah tersebut. Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa pencemeran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau paling tidak berpotensi menciptakan pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat trelebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi sumber pencemaran, kegunaan jenis bahan baku, sitem pengolahanya, banyaknya bangunan dan sejenisnya. Kegunaan bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik. Namun demikian tidak smua limbah harus melalui proses pengolahan, ada limbah yang langsung dibuang dan didaur ulang kembali.

5.2 Penanganan Limbah Penangannan limbah menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap perusahaan termasuk untuk CV.Ardana yang bergerak dibidang furniture pemotongan kayu menghasilkan berbagai produk seperti kursi,meja dan almari yang terdiri dari berbagai bentuk . dari proses produksi produk ini tidak begitu banyak menghasilkan limbah. Dalam hal ini proses produksi menghasilkan limbah potongan besar,limbah potongan kecil dan limbah serbuk gergaji. Untuk limbah ini sendiri perusahaan telah melakukan penanganan lebih lanjut. Sehingga sisa hasil produksi ini diupayakan untuk tidak mencemari lingkungan. Berikut adalah penanganan limbah pada PT. Pri Adhi Husada disesuaikan dengan jenis limbahnya:1. Penanganan limbah potongan kayu besar Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di CV. Ardana yaitu potongan yang tersisa saat proses pemotongan kayu. Potongan kayu tersebut merupakan kayu yang tidak yang tidak termasuk dalam proses pengukuran produk. Limbah potongan kayu yang berukuran sedang ini selanjutnya diangkut dan dipindahkan ke tempat yang telah disediakan oleh CV. Ardana, sehingga tidak mengganggu aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Limbah padat ini terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk ini mulai yang bebentuk panjang,lebar dan juga tidak utuh. Semua limbah hasil potongan tersebut yang telah dikumpulkan akan digunakan sebagai kayu bakar dalam proses pengeringan (Oven) dan sebagian akan di o;ah kembali menjadi berbagai bentuk kerajinan yang bisa menambah penghasilan dari pabrik tersebut,semakin banyak limbah yang bisa dimanfaatkan maka akan semakin menambah penghasilan untuk perusahaan tersebut. Berikut adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi

2. Penanganan Limbah potongan kecil Selanjutnya limbah yang dihasilkan dari proses produksi CV. Ardana adalah limbah potongan kecil yaitu limbah limbah potongan kayu yang berukuran kecil hasil dari proses produksi pada bagian pembentukan model pola dan perakitan, limbah ini oleh CV. Ardana di manfaatkan sebagai bahan bakar tungku pengeringan (oven) karena bentuk nya yg terlau kecil dan tidak berbentuk maka oleh CV.Ardana hanya di gunakan sebagai bahan bakar tungku pengeringan (oven) dan abu hasil pembakaran dimanfaatkan sebagai abu gosok.

3. penanganan limbah serbuk gergajiLimbah serbuk gergaji dari hasil pemotongan , pelurusan dan perataan serta perakitan akan di kumpulkan di suatu tempat dan tidak tercampur dengan limbah yang berukuran besar dan limbah berukuran kecil .untuk limbah serbuk gergaji ini dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk pembudidayaan jamur sebagai media tanam yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar ,dari semua limbah yang ada di CV. Ardana tidak ada yang terbuang karena dimanfaatkan dan diolah secara tepat oleh CV. Ardana , berikut ini gambar limbah serbuk gergaji yang ada di CV. Ardana.