BAB IV Penelitian Diare Payangan Fix

10
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Buahan, wilayah kerja Puskesmas Payangan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar Provinsi Bali pada Bulan Agustus 2014. 4.2 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan desain cross sectional yaitu rancangan studi epidemiologi dimana pengukuran atau observasi terhadap variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen (efek) dilaksanakan pada satu waktu secara bersamaan. Penelitian ini melihat gambaran kejadian diare sebagai variabel dependen terhadap faktor resiko sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku mencuci tangan sebagai variabel independen. 4.3 Populasi Penelitian Page | 1

description

hikh

Transcript of BAB IV Penelitian Diare Payangan Fix

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Buahan, wilayah kerja Puskesmas Payangan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar Provinsi Bali pada Bulan Agustus 2014.

4.2Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan desain cross sectional yaitu rancangan studi epidemiologi dimana pengukuran atau observasi terhadap variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen (efek) dilaksanakan pada satu waktu secara bersamaan. Penelitian ini melihat gambaran kejadian diare sebagai variabel dependen terhadap faktor resiko sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku mencuci tangan sebagai variabel independen.

4.3Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga di Desa Buahan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar - Bali.

4.4Sampel PenelitianSampel dalam penelitian adalah warga (keluarga) di Desa Buahan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar-Bali dengan kriteria inklusi dan eksklusi berikut:

Kriteria inklusi:

1. Berdomisili di Desa Buahan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar Bali ( Bulan Juni Agustus 2014).

2. Tidak cacat fisik dan mental.3. Bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi:

1. Mengalami cacat fisik, mental dan sudah meninggal saat penelitian.

2. Tidak bersedia menjadi responden.

4.4.1 Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

QUOTE n= ,1-1-f. ,,Za-2.(pq)-,d-2..

n = 97 sampel

Keterangan:

n : besar sampel

Z : deviasi normal standar, ditentukan 1,96 (=0,05)

p : proporsi diare di Desa Buahan (0,5)d : 10% (penyimpangan absolut)

f : 1% (perkiraan dropout)

Dari hasil perhitungan berdasarkan angka-angka tersebut di atas, diperoleh minimal sebanyak 97 sampel.

Distribusi besar sampel pada masing-masing banjar/dusun, dihitung dengan cara perbandingan terhadap besar total sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sehingga didapatkan distribusi besar sampel untuk masing-masing desa adalah:

1. Banjar Gambih:

2. Banjar Buahan:

3. Banjar Jaang:

4. Banjar Satung:

5. Banjar Susut:

4.4.2 Cara Pengambilan SampelUntuk memperoleh data yang diinginkan, sampel dipilih dengan menggunakan teknik Multistage Sampling yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Pada tahap pertama, ditentukan distribusi besar sampel di setiap banjar di Desa Payangan.

2. Pada tahap kedua, pada setiap banjar yang terpilih, ditentukan sampel (kepala keluarga) menggunakan teknik Random Sampling, dimana sampel setiap banjar dipilih secara acak berdasarkan proporsi distribusi besar sampel yang sudah ditentukan pada tahap sebelumnya. Sampel yang memenuhi kriteria akan dipilih sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi berdasarkan waktu pengumpulan data yang tersedia.

4.5 Responden

Kepala keluarga dari sampel yang terpilih, selanjutnya ditetapkan sebagai responden untuk memperoleh informasi tentang sumber air minum, perilaku mengolah air, perilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun serta kejadian diare pada anggota keluarga dalam rentang waktu Juni 2014 hingga Agustus 2014.

4.6 Variabel Penelitian

1. Diare

2. Sumber air minum

3. Perilaku mengolah air

4. Perilaku mencuci tangan

5. Jumlah anggota keluarga

6. Umur

7. Pendidikan

8. Pekerjaan

4.7 Definisi Operasional Variabel

1. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi encer dan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, disertai/tanpa disertai dengan darah. Diukur dengan menggunakan kuisioner, terhitung sejak Bulan Juni 2014. Dikategorikan sebagai berikut: (skala nominal)

1. Ya: mengalami diare dalam 3 bulan terakhir (sejak Juni 2014).

2. Tidak: tidak mengalami diare 3 bulan terakhir (sejak Juni 2014).

2. Sumber air minum adalah sumber air yang digunakan untuk dikonsumsi sehari-hari. Diukur dengan menggunakan kuisioner dan observasi. Dikategorikan sebagai berikut: (skala nominal)

1. Air PDAM : air yang diolah dan dikelola oleh pemerintah dan disalurkan melalui perpipaan.

2. Air kemasan: air dari produsen air mineral yang telah diolah dan layak minum.

2. Mata air: air yang berasal langsung dari mata air 3. Perilaku mengolah air adalah kebiasaan/cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air yang akan dikonsumsi sehari-hari, termasuk di antaranya minum dan memasak. Terdapat 3 poin yang dinilai dalam mengolah air, yaitu kebiasaan responden dalam memasak air sebelum diminum, menyimpan air di tempat yang bersih dan menutup tempat penyimpanan air. Diukur dengan menggunakan kuisioner dan observasi. Dikategorikan sebagai berikut: (skala nominal)

1. Baik: memenuhi 3 poin mengolah air yang baik dan benar.

2. Buruk: tidak memenuhi 3 poin mengolah air yang baik dan benar.

4.Perilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun adalah kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sesuai dengan 6 langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta dalam kondisi yang tepat. Hal yang dinilai adalah 4 poin, yakni: kebiasaan mencuci tangan responden, mencuci tangan menggunakan sabun, mencuci di air mengalir dan langkah mencuci tangan. Diukur menggunakan kuisioner dan observasi. Dikategorikan sebagai berikut: (skala nominal)

1. Baik : memenuhi 4 poin cuci tangan.

2. Kurang baik: memenuhi 3 poin cuci tangan.

3. Buruk : memenuhi paling banyak 2 poin cuci tangan.

5.Jumlah anggota keluarga adalah total jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama pasien sesuai dengan Kartu Keluarga. Diukur menggunakan kuisioner. (Skala Interval).

6.Umur adalah lamanya hidup yang dihitung dari tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian dan dinyatakan dalam tahun. Diukur menggunakan kuisioner. (Skala interval).

7.Pendidikan adalah tingkat pengalaman belajar formal yang didapatkan. Diukur dengan kuisioner. Dikategorikan sebagai berikut: (skala ordinal)

1. Tidak sekolah: tidak mendapatkan pendidikan formal atau tidak tamat SD.

2. SD: menamatkan pendidikan Sekolah Dasar.

3. SMP: menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

4. SMA: menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas.

5. Sarjana: menamatkan pendidikan perguruan tinggi.

8.Pekerjaan adalah kegiatan pokok yang dilakukan setiap hari untuk memperoleh gaji atau upah. Diukur dengan menggunakan kuisioner. Dikategorikan sebagai berikut: (skala nominal)

1. PNS (Pegawai Negeri Sipil)

2. Wiraswasta

3. Petani

4. Tidak bekerja

5. Lain-lain

4.8 Cara Pengumpulan DataData diperoleh secara primer dengan cara observasi dan wawancara langsung terhadap responden berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan. Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Payangan untuk mengetahui sebaran diare di Desa Buahan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar Bali.

4.9 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif kuantitatif menggunakan SPSS ver. 22 dan disajikan dalam bentuk tabel dan naratif, sehingga diperoleh gambaran kejadian diare di Desa Buahan dengan faktor resiko sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Total sampel (97)

x

Total penduduk di banjar

Besar sampel yang diambil di banjar

=

Total penduduk di Desa Buahan

Page | 1