BAB IV PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/bab4_06-09.pdftidak heran bila...
-
Upload
trinhxuyen -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB IV PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/bab4_06-09.pdftidak heran bila...
38
BAB IV
PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Electronic Delivery Channel (EDC) Perbankan di
Indonesia
Saat ini masyarakat semakin mengutamakan kepraktisan sehingga
tidak heran bila tingkat penggunaan electronic delivery channel (EDC)
mengalami pertumbuhan dan permintaan akan EDC akan terus bertambah.
Dari hasil riset MRI tahun 2005 yang melibatkan nasabah 11 bank (BNI.
Mandiri, BRI, BTN, BCA, Danamon, Lippo, Niaga, Permata, BII, Citibank)
terlihat bahwa frekuensi transaksi melalui ATM lebih sering daripada
kunjungan ke cabang.
Frekuensi Transaksi (Rata-Rata per Tahun)
16
9
38
19
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Kartu kredit (n=339)
Kartu debit (n=857)
Ke ATM (n=975)
Ke cabang (n=1168)
Met
ode
Jumlah Rata-Rata Transaksi
Gambar 4.1 : Frekuensi Transaksi Rata-Rata per Tahun
39
Kondisi yang demikian mengharuskan bank yang tingkat
kompetisinya semakin ketat menyediakan dan memperbanyak jaringan EDC,
khususnya ATM karena ATM merupakan layanan yang lebih diminati
nasabah dibandingkan dengan staff, phone banking, mobile banking, dan
internet banking. Alasan nasabah lebih memilih ATM karena praktis (52%),
Tabel 4.1 : Preferensi Layanan Bank untuk Jenis Transaksi (%)
LAYANAN TRANSAKSI Counter ATM Telepon Phone Internet Tidak
/ Staff Cabang Banking Banking Tahu
1. Mencari informasi jasa bank 72 8 2 2 2 1
2. Cek saldo 27 65 5 2 2
3. Pembukaan rekening 100
4. Membuka deposito berjangka 55 2 1 42
5. Menghentikan status pembayaran 55 6 1 1 37 melalui cek
6. Mengetahui status pembayaran 55 7 1 1 37 melalui cek
7. Memesan buku cek 59 2 6 1 2 33
8. Meminta laporan keuangan 68 5 10 1 2 14
9. Cek info nilai tukar valas 48 6 20 1 2 22
10. Memblokir kartu ATM hilang 65 24 1 9
11. Memindah dana ke rek,. pribadi 52 37 2 1 5
12. Transfer dana ke pihak ketiga 42 46 1 2 7
13. Membayar tagihan kartu kredit 26 36 1 2 34
14. Membayar tagihan listrik 23 39 1 36
15. Membayar tagihan telepon 26 41 1 1 33
16. Membayar tagihan HP 20 33 1 1 45
17. Membayar tagihan PAM 20 28 1 50
18. Pembelian reksadana 20 6 1 73
40
mudah digunakan (34%), aman untuk transaksi (22%), menyediakan berbagai
macam transaksi (21%), tidak perlu antri (20%), nyaman (16%), dan transaksi
akurat (16%). Mobile Banking digunakan karena mudah dihubungi, mudah
digunakan, tidak perlu antri dan nyaman. Penyebab belum digunakannya
internet banking karena tidak tahu cara memakai (55%), mahal (kena biaya
pulsa telepon) (29%), kena biaya tambahan (17%), tiap transaksi kena biaya
(11%), tidak ada bukti kuat (11%), dan instruksinya yang panjang (10%).
Sedangkan yang menjadi hambatan tidak digunakannya mobile banking mirip
dengan internet banking yaitu karena kena biaya pulsa HP (29%), sulit/tidak
tahu cara menggunakannya (24%), terlalu panjang instruksinya (24%), kena
biaya administrasi tambahan (19%), tidak ada bukti transaksi yang kuat (11),
serta tiap transaksi kena biaya (11%). Phone banking tidak digunakan
sebagian nasabah karena mahal (kena biaya pulsa telepon) (47%), kena biaya
administrasi tambahan (29%), serta sulit/tidak tahu cara menggunakannya
(25%) (MRI, 2004, hlm 31). Melihat hambatan-hambatan penggunaan EDC
yang ada maka tidaklah mengherankan bila EDC ini dipakai oleh orang-orang
yang lebih muda yang relatif memiliki tingkat pendidikan lebih baik
dibanding generasi sebelumnya (lihat gambar 2.7).
Penyediaan EDC ini bukan tanpa kendala. Banyak bank-bank
bermodal terbatas kesulitan menyediakan EDC. Oleh karena itu sekarang ada
kerjasama antar bank dalam menggunakan infrastruktur EDC secara bersama-
sama. Salah satu contoh adalah kerjasama Bank Permata dengan BCA. Kartu
ATM Bank Permata dapat digunakan di ATM BCA. Penyedia infrastruktur
41
EDC untuk digunakan bersama tidak hanya terbatas bank, ada juga pihak
ketiga yang menyediakan infrastruktur tersebut kepada bank secara cuma-
cuma namun sebagai imbalannya bank harus membayar sejumlah uang setiap
kali infrastruktur tersebut digunakan oleh nasabahnya.
Trend penggunaan bersama-sama infrastruktur EDC akan terus
meningkat karena terjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan
untuk kedua belah pihak. Bank pengguna dapat mengurangi berinvestasi yang
harus ditanamkan untuk infrastruktur sedangkan pihak penyedia mendapat
penghasilan. Penggunaan bersama ini akan menjadi sumber pendapatan, yang
dikenal dengan istilah fee-based income, bagi pihak penyedia infrastruktur
EDC. Saat ini berbagai bank sedang berusaha meningkatkan fee-based income
untuk meningkatkan laba bersihnya, apalagi saat ini bunga pinjaman sudah
tidak setinggi dulu.
4.1.1 Kondisi EDC BII Sekarang
4.1.1.1 Infrastruktur EDC BII
Saat ini EDC BII mencakup :
• Internet Banking
Internet Banking dimanfaatkan untuk kegiatan Monetary dan
Non Monetary. Kegiatan monetary mencakup
pemindahbukuan, Telegraphic Transfer, pembayaran tagihan,
dan lain-lain. Sedangkan kegiatan Non Monetary mencakup
Inquiry, Statement, dan lain-lain.
42
• Phone Banking (Supercall)
Seperti halnya Internet Banking, Phone Banking juga
dimanfaatkan untuk kegiatan monetary dan non monetary.
Monetary mencakup pemindahbukuan dan pembayaran.
Sedangkan non monetary dimanfaatkan untuk inquiry.
• Automated Teller Machine (ATM)
Jumlah ATM BII yang beroperasi per Agustus 2005 sebanyak
711 unit. ATM BII dapat digunakan untuk penarikan tunai,
inquiry, transfer, dan pembayaran tagihan. ATM BII juga
dapat dimanfaatkan pemegang kartu ATM non BII dengan
memakai jaringan ALTO, CIRRUS, MAESTRO, dan AMEX.
• Cash Deposit Machine (CDM)
Mesin ini memiliki fungsi yang terbatas yaitu hanya digunakan
oleh nasabah untuk menyetorkan uang tunai. Saat ini (per
Agustus 2005) tersedia 16 unit CDM.
• POS
Adanya POS sharing dengan Maestro.
4.1.1.2 Utilisasi EDC BII
Pengguna EDC BII terlihat mengalami peningkatan dari
periode Januari-Juni 2004 sebanyak 15.905.895 kali transaksi
dengan nilai transaksi sebesar Rp 720.700.000.000,- menjadi
19.835.457 kali transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp
43
1.019.981.000.000,- pada periode Januari-Juni 2005. Sekitar
85% dari jumlah transaksi dilakukan melalui ATM. Tingkat
rata-rata penggunaan tiap mesin ATM sebesar 3874 kali per
bulan atau 129 kali pemakaian per hari. Fee-based income yang
didapatkan dari EDC adalah sekitar 5,1 milyar Rupiah untuk
Januari-Juni 2004 dan sekitar 5,8 milyar Rupiah untuk Januari-
Juni 2005. Semua nilai transaksi dan pendapatan dalam valuta
asing dikonversikan sesuai kurs pajak yang berlaku 19
September – 23 September 2005, kecuali untuk USD yang dikurs
1 USD=Rp 10.000,-
Jumlah Transaksi Semua EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan Januari-Juni 2005
15,905,895
19,835,457
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
Jan-Jun 2004 Jan-Jun 2005Periode
Jum
lah
Tran
saks
i
Jan-Jun 2004
Jan-Jun 2005
Gambar 4.2 : Jumlah Transaksi Semua EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan
Januari-Juni 2005
44
Jumlah Transaksi di beberapa EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan Januari-Juni 2005
471,
135
454,
571
75,4
78
150,
869
61,3
67
190,
938
10,2
62
9,04
544,6
20
71,8
89113,
661
84,3
66
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
500,000
Jan-Jun 2004 Jan-Jun 2005
Periode
Jum
lah
Tras
aksi
Internet Banking
Cash DepositMachine
ATM Recharge(PembelianVoucher)Mobile Recharge
Supercall (PhoneBanking)
POS Sharing
Gambar 4.3 : Jumlah Transaksi di Beberapa EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan
Januari-Juni 2005
Jumlah Transaksi di ATM BII periode Januari-Juni 2004 dan Januari-Juni 2005
13,628,774
16,893,314
1,50
0,59
8
1,98
0,46
5
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
Jan-Jun 2004 Jan-Jun 2005
Periode
Jum
lah
Tras
aksi ATM BII
ATM Sharing
Gambar 4.4 : Jumlah Transaksi di ATM BII periode Januari-Juni 2004 dan Januari –
Juni 2005
45
Nilai Transaksi EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan Januari-Juni 2005
728.700
1.018.981
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
Januari - Juni 2004 Januari - Juni 2005
Periode
Nila
i Tra
nsak
si (d
alam
juta
an R
upia
h)
Januari - Juni 2004
Januari - Juni 2005
Gambar 4.5 : Nilai Transaksi melalui EDC BII periode Januari-Juni 2004 dan
Januari-Juni 2005
Jumlah Fee-based Income dari EDC periode Januari-Juni 2004 dan Januari-Juni 2005
5116.3
5804.6
0.0
1000.0
2000.0
3000.0
4000.0
5000.0
6000.0
7000.0
Jan-Jun 2004 Jan-Jun 2005
Periode
Jum
lah
(dal
am ju
taan
Rp)
Jan-Jun 2004
Jan-Jun 2005
Gambar 4.6 : Jumlah Fee-Based Income dari EDC periode Januari-Juni 2004 dan
Januari – Juni 2005
46
4.2 Visi, Misi, dan Strategi Bisnis BII
BII memiliki visi untuk menjadi bank terbaik di Indonesia yang
menyediakan layanan nasabah dan produk inovatif berkelas dunia. Untuk
merealisasikan visi tersebut maka digunakan strategi sebagai berikut :
• Menyusun dan menjalankan perencanaan bank, kebijakan-kebijakan dan
strategi di seluruh bank untuk menyempurnakan visi dan misi bank
• Menyusun dan mengimplementasikan kegiatan Branding dan Marketing di
seluruh bank
• Bersama divisi-divisi terkait, mengembangkan dan mengimplementasikan
rencana dan initiative perbaikan pelayanan di bank
• Mengembangkan dan mengelola kegiatan dan inisiatif Wealth Management
yang mencakup Investasi, Platinum Access, dan Bancassurance.
BII memiliki key strategic untuk pencapaian visi dan misi tersebut.
Saat ini key strategic BII adalah fokus pada strategi Current Account dan
Saving Account untuk meningkatkan dana termurah pada Current Account
dan Saving Account. Selain itu key strategic lainnya adalah menumbuhkan
deposit base dengan fokus pada mass affluent (pendapatan 5-25 juta Rupiah
per bulan) dan affluent (pendapatan 25-100 juta Rupiah per bulan) customer
base.
47
4.2.1 Tahapan Pencapaian Visi dan Misi
Pencapaian visi harus dilaksanakan tahap demi tahap. Sampai
dengan akhir kuartal pertama tahun 2005 BII telah mencapai kemajuan
dalam beberapa hal, antara lain :
Fokus pada bisnis yang spesifik.
• Mempercepat pertumbuhan bisnis kartu kredit
Nasabah kartu kredit BII telah mencapai setengah juta nasabah.
Kesuksesan BII dalam berbisnis kartu kredit dibuktikan dengan
penghargaan dari MasterCard dengan memberi sertifikat “2nd
Largest MasterCard Issuer”.
• Bisnis komersial/UKM.
Untuk bisnis komersial/UKM dilaksanakan kerjasama
pembiayaan distributor antara BII dengan PT. Nestle
Indonesia. Tujuan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan
market share BII dalam bisnis komersial/UKM.
• Menyeleraskan organisasi penjualan konsumer dan
komersial/UKM
Bertujuan agar dapat dapat menjual lebih fokus dan agresif,
lebih konsisten dalam pelaksanaan, dan terciptanya budaya
baru dimana kinerja orang-orang diukur dan dihargai.
Membangun infrastruktur dan kemampuan yang diharapkan. Agar
hal tersebut tercapai maka ditempuh beberapa langkah berikut :
48
• Peningkatan Sistem Informasi Manajemen (SIM), data
warehouse, dan penggantian sistem tresuri
Infrastruktur Teknologi Informasi, EDW dan SIM, menjadi
bagian dari anggaran investasi total sebesar USD 25-30 juta
dalam 3 tahun mendatang. Bantuan teknis dan fungsional
untuk pengembangan SIM datang dari Kookmin Bank melalui
anak perusahaannya yaitu KB Data Sytems (KDS).
• Manajemen Resiko
Divisi Manajemen Resiko berusaha untuk terus memperkuat
kerangka manajemen resiko bank dan saat ini telah
mengeluarkan Petunjuk Implementasi Manajemen Resiko.
Mengelola biaya secara strategis
• Manajemen Car Pool
Merupakan kelanjutan usaha untuk mengelola biaya-biaya dan
untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan outsourcing
fungsi-fungsi yang bukan merupakan bisnis inti. Untuk
pengelolaan dan pemeliharaan kendaraan operasional diberikan
kepada Tunas Rental.
4.3 Value Chain EDC dalam Organisasi BII
Pada BII bisnis model dari electronic channel tergantung dari integrasi
secara vertikal dari value chain dimana berbagai produk electronic channel di
49
kembangkan. Mulai dari proses inisiasi sampai dengan penghantaran ke
nasabah akan melalui beberapa tahapan :
• Produk Provider
Pada bagian ini produk electonic channel diinisiasi dari produk-produk
konvensional perbankan. Bagian ini terdiri dari dua bagian sebagai
supplier dari produk/service ataupun fitur perbankan, yaitu :
1. Produk internal perbankan BII
Produk ini disediakan oleh beberapa bisnis unit yang nantinya akan di
proses oleh Deposit and Electronic Channel Development (DEC)
untuk dapat dikonversikan ke EDC dan juga beberapa transaksi
standard perbankan lainnya. Tidak semua produk/transaksi perbankan
dapat dikonversikan ke EDC dalam hal ini sangat tergantung dari
kompleksitas dan prosedur yang berlaku bagi produk tersebut.
2. Produk 3rd party
Produk ini disediakan oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan BII
dimana akan terjadi koneksi host to host ke front end system BII.
Koneksi host to host ini yaitu ON/2 dari host pihak ketiga baik aplikasi
maupun database. Pendapatan yang didapat dari produk pihak ketiga
ini adalah fee- based income.
• Pengembangan Produk Electronic Delivery Channel
Pada bagian ini seluruh pengembangan dari EDC dilaksanakan dan
dikelola. Deposit and Electronic Channel Development (DEC)
50
bertanggung jawab sebagai pelaksana proses pengembangan dan
implementasi dari produk yang akan dihantarkan ke EDC. Seluruh proses
pengembangan akan melibatkan beberapa divisi terkait seperti :
1. IT Department (ITD)
Department ini akan mendukung segala sesuatu yang berhubungan
dengan pengembangan IT, komunikasi dan hal-hal lain yang terkait
dengan sistem informasi perbankan. ITD juga akan memberikan
masukan mengenai kondisi sistem dan infrastuktur perbankan yang
dimiliki oleh BII dalam hal ini memberikan saran dan sanggahan akan
ketersediaan sumber daya sistem informasi dan IT yang tersedia.
Apabila dibutuhkan outsourcing maka ITD juga akan terlibat secara
langsung pada proses pengembangan, pengawasan implementasi dan
beberapa hal lain yang terkait dengan proyek IT.
2. Risk Management Division
Departmen ini akan terlibat dalam mengkalkulasi dan memprediksi
resiko-resiko yang terjadi selama pengembangan berlangsung dan
setelah pengembangan berlangsung. Resiko-resiko baik dalam hal
organisasional maupun teknologi akan dikelola oleh divisi ini selama
pengembangan berlangsung dan setelah proses implementasi. Prosedur
dan rencana untuk meminimalkan resiko dan prosedur penanganan
resiko dan beberapa project risk management lainnya akan dikelola
oleh divisi ini dalam hal ini mereka akan terlibat secara langsung
dalam project management team.
51
Electronic Delivery Channel’s Value Chain
Gambar 4.7 : Value Chain Electronic Delivery Channel
Produk internal perbankan BII
- bisnis unit - bisnis unit - bisnis unit
Produk 3rd party - Partner 1 - Partner 2 - Partner 3
DEC
ATM
CDM
KIOSK
Phone Banking
Mobile banking
Internet Banking
Corporate
Retail
Produk Provider Pengembangan Produk Electronic Delivery Channel
Electronic Delivery
Channel
Customer
IT Department, Risk Management Division, Compliance Division, Operation Center Division, Audit, Project Management Division
IT Infrastructure
52
3. Compliance Division
Divisi ini akan bertanggung jawab dalam hal kesesuaian prosedur dan
produk yang dihasilkan sesuai standard perbankan yang telah disetujui
bersama. Divisi ini akan memberikan masukan dan kontrol selama
proses pengembangan berlangsung dan juga setelah proses
implementasi selesai.
4. Operation Center Division (OCD)
Divisi ini akan terlibat dalam hal menentukan prosedural dan process
flow yang terjadi pada saat pengembangan dan juga melakukan
dokumentasi seperti Standard Operating Procedure (SOP) dan
beberapa dokumentasi prosedural lainnya. Dalam hal ini OCD adalah
departement yang membuat SOP transaksi perbankan baik
konvensional maupun electronik.
5. Audit
Divisi ini akan terlibat dalam hal melaksanakan audit pada proyek
yang telah berlangsung dimana team audit akan melihat dan
memonitor secara keseluruhan baik prosedural, keuangan dan sistem
informasi dan memberikan laporan secara berkala dan memberikan
kontrol pada proyek tersebut untuk memastikan kesesuaian kebutuhan
dengan hasil dari implementasinya.
6. Project Management Division
Divisi ini terlibat dalam pembuatan laporan-laporan ke seluruh team,
divisi terkait dan manajemen selama project berlangsung dan juga
53
memastikan seluruh project management prosedur dilaksanakan
semestinya.
• Electronic Delivery Channel (EDC)
Pada bagian inilah seluruh produk dan service EDC dihantarkan. Bagian
ini terdiri dari beberapa bagian :
1. ATM
Automated teller machine, dengan fungsi utama sebagai teller
otomatis yang dioperasikan oleh oleh kartu atm dan kartu kredit.
Dalam pengembangannya mesin ini juga dapat melaksanakan
transaksi non tunai lainnya baik transaksi standard perbankan ataupun
transaksi yang melibatkan pihak ketiga.
2. CDM
Cash deposit machine, dengan fungsi utama untuk menerima setoran
tunai ke account user ataupun ke account BII lain yang dituju. Mesin
ini dioperasikan dengan menggunakan kartu ATM.
3. KIOSK
Mesin ini adalah pengembangan dari ATM dengan transaksi non tunai
dimana mesin ini dapat melaksanakan transaksi non tunai baik
transaksi standard perbankan ataupun transaksi yang melibatkan pihak
ketiga. Dalam pengembangannya, KIOSK dapat dijadikan sebagai
media informasi dan edukasi untuk customer dan juga dapat
dikembangkan untk proses registrasi dari fitur-fitur perbankan lainnya.
Mesin ini dioperasikan dengan menggunakan kartu ATM.
54
4. Phone banking
Produk ini dikenal sebagai supercall di BII, dimana seluruh transaksi
non tunai standard perbankan maupun transaksi yang melibatkan pihak
ketiga dapat dilaksanakan di produk ini.
5. Mobile banking
Produk ini berkembang sesuai dengan perkembangan jaringan
telekomunikasi melalui telepon selular, dimana transaksi dilakukan
dengan menggunakan fasilitas Short Messaging System (SMS) dengan
bekerjasama dengan beberapa penyedia jasa telekomunikasi. Dengan
tipe transaksi non tunai standard perbankan dan transaksi lainnya.
6. Internet banking
Produk ini dikembankan sesuai dengan perkembangan jaringan
internet dengan memanfaatkan jaringan tersebut yang dapat secara
online mengakses ke www.bankbii.com untuk dapat melaksanakan
transaksi non tunai standard perbankan ataupun transaksi yang
melibatkan beberapa pihak ketiga.
4.4 Analisis Aplikasi dan Infrastruktur EDC BII Saat Ini
4.4.1 Aplikasi dan Infrastruktur yang Telah Tersedia
Aplikasi portfolio yang saat ini tersedia di BII adalah :
• CASPER
55
ATM monitoring application yang berfungsi untuk memonitor ATM secara
keseluruhan dengan memanfaakan log report yang dihasilkan oleh ON/2.
• ORACLE
Berfungsi sebagai data mining interface dengan memanfaatkan core system
database sebagai source datanya, data yang dihasilkan oleh aplikasi ini
berupa data-data yang berhubungan dengan account atau transaksi
perbankan.
• Data mining interface
Juga ada beberapa aplikasi data mining lainnya yang tidak terintegrasi satu
sama lain yang dimiliki oleh beberapa unit bisnis untuk keperluan MIS.
• Digital Branch Delivery Management System ( DBDMS)
Aplikasi yang terdiri dari beberapa modul terintegrasi antara kantor cabang
dan kantor pusat, untuk saat ini berfungsi sebagai salah satu aplikasi sejenis
CRM dan knowledge base management system dan masih dalam tahap
pengembangan.
• QDEES
Aplikasi yang berfungsi sebagai information center dan juga SOP database
untuk pelayanan nasabah yang digunakan oleh Customer Service.
• BII Corporate Portal
Portal korporasi BII yang berisi informasi mengenai BII dan informasi-
informasi produk/service dari BII.
56
Tidak semua channel dari EDC yang terdapat di BII saling terintegrasi seperti
terlihat pada gambar di halaman berikut. Dapat terlihat dari skema infrastuktur
EDC BII mulai dari core banking system sampai dengan fitur yang dihantarkan
ke customer (gambar 4.8). Seluruh proses perbankan elektronik berjalan di sini.
• Core Banking System
Core banking system adalah sistem yang menangani seluruh proses transaksi
perbankan utama, pada core system ini akan memiliki database (DC) yang
berisi Customer Identification File (CIF) yang digunakan oleh core system
dalam melakukan seluruh transaksi perbankan baik dari cabang maupun dari
services yang terhubung melalui IBS dan ON/2. Seluruh channel baik
konvensional maupun elektronik akan akan menggunakan database (DC)
dari core secara tidak langsung melalui hubungan database yang dimiliki
oleh masing-masing channel ( D1, D2, D3, D4, D5, DX ).
57
Gambar 4.8 : Infrastruktur Perbankan EDC pada BII Saat Ini
58
• Front End System
Front end system adalah sistem yang menghubungkan antara EDC dengan
core system. Dengan kata lain front end system adalah merupakan sistem
yang menjembatani komunikasi data antara tiap-tiap electronic delivery
channel ke core system dan juga 3rd party service provider ke core system.
Dalam hal ini BII memiliki 2 buah front end sistem yaitu ON/2 dan
IBS. ON/2 digunakan oleh Channel non internet dan IBS digunakan oleh
Channel Internet banking
• ON/2
ON/2 adalah interface sistem yang menghubungkan antara EDCs seperti
ATM, CDM, KIOSK, Phone banking, dan Mobile Banking dengan 3rd party
service provider ke core banking system.
Seluruh kustomisasi yang dilakukan untuk menambah fitur ataupun
menambah channel baru dari electronic delivery channel dilakukan pada
sistem ini melalui modul-modul internal yang tersedia ataupun modul-
modul baru yang akan dikembangkan.
• IBS
IBS adalah interface system yang menghubungkan antara EDC dari internet
banking ke core system, dalam hal ini internet banking hanya sebatas
melakukan transaksi standar perbankan. Database dari core system akan
berhubungan dengan database sistem internet banking dalam melaksanakan
59
transaksi, dalam hal ini internet banking sudah dapat melakukan seluruh
transaksi standar perbankan.
Lain halnya apabila terdapat fitur-fitur dari delivery channel lain yang
juga akan digunakan pada channel internet banking. Dalam hal ini ON/2
akan berfungsi sebagai media penghubung antara core system dan sistem
internet banking. Hal ini disebabkan karena ON/2 adalah merupakan satu-
satunya media komunikasi antara 3rd party service provider dan sistem core
banking. Maka untuk dapat menghubungkan antara 3rd party service
provider yang terhubung ke core system dengan sistem internet banking
yang juga terhubung ke core system adalah dengan menggunakan ON/2.
Maka pada situasi seperti ini IBS akan berfungsi sebagai salah satu channel
dari ON/2.
• Delivery channel
Delivery channel adalah merupakan jalur penghantaran service yang secara
langsung berinteraksi dengan nasabah. Pada EDC ini nasabah dapat secara
langsung melakukan transaksi perbankan secara online. Masing-masing
delivery channel akan terhubung ke ON/2 melalui “swap sistem”. Masing-
masing delivery channel akan memiliki 1 swap sistem yang langsung
terhubung ke ON/2 pada swap sytem inilah seluruh kustomisasi dilakukan
untuk penambahan fitur baru dari delivery channel atau modifikasi dari fitur
tersebut.
60
4.4.2 Kekurangan pada Aplikasi dan Infrastruktur yang Telah Tersedia
Dengan kondisi terkini dari infrastruktur EDC BII banyak ditemui
hambatan-hambatan dari segi pengembangan fitur dan rendahnya tingkat
fleksibitas dan kompatibilitas dari sistem untuk dapat memenuhi
kebutuhan bisnis dan teknis dari 3rd party service provider. Berikut contoh
beberapa kondisi yang terjadi saat ini berikut simptom-simptom yang
ditemui :
61
Gambar 4.9 : Penambahan / Update Fitur dari 3rd Party Service Provider pada ATM
62
• Pada bagan diatas akan terlihat kondisi dimana terdapat kebutuhan dari bisnis
untuk menambah atau memodifikasi fitur yang terdapat dari channel ATM (FA).
Berikut penjelasan proses yang terjadi:
3rd party service provider menyediakan koneksi dan fitur yang diminta oleh BII.
Perubahan atau penambahan fitur yang terjadi ini akan ditangani oleh ON/2
melalui swap (SF) yang sudah tersedia untuk 3rd party service provider. Dalam
hal ini swap tersebut akan dikustomisasi untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
tersebut. Setelah itu proses akan berlanjut di S1 (ATM channel) dan D1 (Database
ATM channel) pada fase ini juga swap ATM channel (S1) dan modul ATM
aplikasi yang ada di ON/2 akan dikustomisasi guna dapat mengakomodasi
kebutuhan tersebut. Proses ini akan berlaku juga pada swap-swap (S2, S3, S4, S5
) lainnya dan juga pada modul – modul yang ada di ON/2 apabila terdapat
kebutuhan untuk dapat menghantarkan fitur tersebut pada channel-channel
lainnya. Seperti dapat dilihat pada bagan berikut
63
Gambar 4.10 : Penambahan / Update Fitur dari 3rd Party Service Provider pada Channel yang Terhubung Via ON/2
64
• Proses modifikasi ataupun menambah fitur pada channel internet banking terlihat
pada gambar di halaman berikut. Berikut penjelasan proses yang terjadi:
3rd party service provider menyediakan koneksi dan fitur yang diminta oleh BII.
Perubahan atau penambahan fitur yang terjadi ini akan ditangani oleh ON/2
melalui swap (SF) yang sudah tersedia untuk 3rd party service provider dalam hal
ini swap tersebut akan dikustomisasi untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
tersebut. Internet banking system akan terhubung ke ON/2 mengggunakan swap
dan modul ATM . Setelah itu proses akan berlanjut di S1 (ATM channel) dan D1
(Database ATM channel). Pada fase ini swap ATM channel (S1) dan modul ATM
aplikasi yang ada di ON/2 dan juga IBS system sendiri akan dikustomisasi guna
dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut.
65
Gambar 4.11 : Penambahan / Update Fitur dari 3rd Party Service Provider pada ATM dan Internet Banking
66
Dari beberapa kondisi di atas dapat diketahui beberapa simptom yang mengarah
ke terjadinya masalah yang tentunya akan berdampak bukan hanya pada sistem tapi
juga pada proses bisnis secara keseluruhan. Beberapa hal tersebut diantaranya :
• Belum efisiennya infrastruktur yang ada
Pada kasus ini terlihat simptom yang mengarah pada inefisiensi infrastruktur yang
ada, dimana terjadi beberapa kali kustomisasi yang dalam menghantarkan
kebutuhan bisnis berupa fitur baru dari salah satu electronic channel yaitu ATM
yang ternyata juga akan diimplementasikan ke beberapa channel lain. Hal ini
disebabkan oleh tidak terintegrasinya channel satu dengan lainnya dimana
perubahan/penambahan fitur tidak dapat secara langsung terimplementasi oleh
channel-channel lain. Proses kustomisasi dari seluruh channel yang akan
diimplementasikan oleh fitur baru akan sangat memerlukan waktu dan sumber
daya karena semuanya swap dan modul dari ON/2 channel terkait akan
dikustomisasi.
• Utilisasi database
Pada kasus ini terlihat simptom yang mengarah ke tidak maksimalnya
penggunaan database, dimana terjadinya disintegrasi dari database yang
digunakan secara bersama. Dalam hal ini masing-masing channel memiliki
database-database yang dibutuhkan pada modul-modul yang terdapat di ON/2
untuk melaksanakan transaksi perbankan dengan core system. Demikian pula
dengan data yang dihasilkan oleh system ini berasal dari beberapa sumber yang
tidak terintegrasi sehingga memerlukan wkatu yang cukup lama pada saat proses
67
data mining sampai dengan data processing sehingga dapat dihasilkan informasi
yang dibuthkan untuk keperluan-keperluan bisnis.
• Utilisasi sumber daya yang digunakan dalam suatu project
Pada kasus ini terlihat simptom yang mengarah inefisiensi penggunaan sumber
daya dalam suatu pengembangan fitur dari EDC. Hal ini disebabkan oleh
fleksibilitas yang rendah dari infrastruktur yang ada dalam mengakomodasi
kebutuhan bisnis, sumber daya berupa SDM, waktu, dan biaya akan terfokus
dalam pengembangan kebutuhan bila dibutuhkan pengembangan fitur dari EDC.
Ketidakfleksibelan sistem akan berakibat bertambahnya waktu pengembangan
yang tentunya secara langsung berdampak pada biaya dan SDM yang dibutuhkan
dalam pengembangan tersebut.
• Konsistensi produk delivery
Dengan belum terintegrasinya delivery channel satu dengan lainnya menyebabkan
produk delivery yang tidak konsisten. Fitur yang ada pada sebuah channel belum
tentu akan terdapat pada channel lainnya. Hal ini menimbulkan tidak optimumnya
service yang diberikan ke kustomer, dan juga hal ini akan berpengaruh secara
tidak langsung pada marketing and promotion, dimana akan memerlukan
beberapa kali sesi publikasi untuk mempublikasikan fitur baru pada tiap-tiap
channel yang lain
• Time to market dari suatu produk/fitur
Lamanya proses yang dibutuhkan BII untuk dapat mengkustomisasi system pada
EDC tentunya akan berdampak secara langsung pada time to market dari suatu
68
produk/fitur. Dengan demikian pangsa pasar baru yang tadinya menjadi target
dapat saja berkurang atau hilang karena telah diambil oleh kompetitor yang lebih
dahulu meluncurkan produk atau fitur sejenis ke market.
• Utilisasi dari infrastruktur EDC
Pada studi kasus ini terlihat simptom dimana akan mengarah ke tidak
maksimumnya utilitasi dari infrastruktur yang ada. Hal ini disebabkan tidak
mudahnya kustomisasi yang dibutuhkan dalam menhantarkan suatu produk. Juga
tingkat fleksibilitas dan kompatibilitas sistem yang rendah sehingga kurang
mendukung kebutuhan-kebutuhan bisnis yang berhubungan dengan EDC akibat
tidak seluruh kebutuhan dari bisnis unit dapat terakomodasi dalam usaha untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan.
• Kesiapan sistem dan infrastruktur dalam mendukung strategi jangka pendek dan
panjang.
Sistem yang ada sekarang belum mendukung open sistem yang membutuhkan
tingkat fleksibitas dan kustomisabilitas yang tinggi. Yang mana akan dibutuhkan
untuk mendukung strategi jangka pendek dan panjang, dimana perubahan strategi
secara signifikan membutuhkan dukungan infrastruktur yang dinamis yang dapat
mengakomodasinya. Infrastruktur perbankan yang sudah mengarah ke On
demand banking yang user centric tentunya akan membutuhkan hal ini.
69
4.5 Analisis Porter’s Competitive Forces EDC
Porter’s competitive forces untuk EDC adalah :
New entrants
High. Saat ini banyak bank-bank yang tidak memiliki infrastruktur sendiri
untuk EDC namun bisa menggunakan infrastruktur EDC yang disediakan
pihak ketiga. Selain itu bisa pula bank-bank bekerja sama (antar bank) dengan
menggunakan mesin-mesin ATM bersama-sama. Teknologi baru juga setiap
saat siap masuk menggantikan teknologi yang telah ada saat ini. Salah satu
contohnya adalah transaksi bisnis tanpa menggunakan bermacam kartu, hanya
butuh satu kartu utama.
Substitute products
High. Tidak hanya BII yang menyediakan internet banking, mobile banking,
ATM, bank-bank lain juga menyediakan fasilitas serupa. Selain itu antar EDC
sendiri terjadi persaingan, misalnya internet banking bersaing dengan ATM.
Buyer bargaining power
High, karena ada banyak bank lain yang menyediakan fasilitas serupa, bahkan
dengan network yang lebih luas (BCA). Bagi nasabah yang penting adalah
kemudahan dalam bertransaksi. Nasabah bisa berpindah sewaktu-waktu ke
bank lain.
Supplier bargaining power
Medium. BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. BII melakukan
pembelian dalam jumlah besar untuk kepentingan operasionalnya.
70
Existing Competitor
High, karena setiap bank berusaha utilisasi EDC tinggi agar semakin efisien
dalam melakukan maintenance. Selain itu tujuan utamanya adalah
meningkatkan fee-based income dari penggunaan EDC.
4.6 Analisis SWOT EDC
• Strengths
Bank pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu kredit dengan
chip.
Bank pertama di Indonesia yang meluncurkan Cash Deposit Machine.
Bank pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas internet banking.
Memiliki total aset yang besar
BII berada di posisi ke-6 total aset di antara bank-bank di Indonesia
(InfoBank, Agustus 2005) dan posisi ke-39 di Asia Tenggara
(InfoBank, Oktober 2005).
• Weaknesses
Teknologi front end yang digunakan tertinggal
BII masih menggunakan 2 front end system yang berbeda. Beberapa
bank lain, seperti Danamon, telah menggunakan 1 front end yaitu
dengan menggunakan middleware.
Memiliki ’time to launch’ fitur EDC baru yang lebih lambat bila
dibandingkan dengan beberapa bank lain yang sudah menggunakan
71
middleware karena update harus dilakukan per channel, tidak bisa
sekaligus.
Tidak homogennya fitur antar EDC.
Fitur yang ada di ATM belum tentu ada di internet banking.
Adanya replikasi dalam proses update fitur sehingga biaya yang
dikeluarkan lebih besar.
Tidak dapat dilakukan cross selling karena database tidak terintegrasi
(silo database).
Gagal memanfaatkan keuntungan sebagai first-mover.
Citra internet banking BII tidak melekat kuat di kalangan pengguna
jasa perbankan. Berdasarkan survei MRI tahun 2004, pengenalan merk
BII Internet Banking berada di posisi keempat, di bawah KlikBCA,
Internet Banking Mandiri, dan LippoNetB@nk.
• Opportunities
Memperbanyak dan memperluas infrastruktur EDC, misal dengan
menambah ATM, Cash Deposit Machine (CDM), atau melakukan
kerja sama dengan bank lain agar dapat memakai infrastruktur bank
lain tersebut. Seperti telah disebutkan, pemakai EDC adalah orang
yang berusia lebih muda yang relatif memiliki tingkat pendidikan yang
lebih baik. Oleh karena itu penambahan infrastruktur EDC akan
membuat orang muda tertarik menjadi nasabah BII, apalagi menurut
hasil survey BII sebagian besar nasabahnya berpendidikan S1.
72
Gambar 4.12 : Latar Belakang Pendidikan Nasabah BII Berdasarkan Survey Tahun
2004
Orang muda termasuk salah satu penyumbang profit terbesar ke bank.
Selain itu pada gambar juga terlihat bahwa karena nasabah usia 25-35
tahun maka bank memperoleh kenaikan profit secara tajam. Oleh
karena itu penambahan infrastruktur EDC sangat sejalan dengan
strategi BII yang menargetkan orang muda.
Gambar 4.13 : Keuntungan Common Segment Berdasarkan Usia
Harvesting Profit
Introduction Time for Loyalty
Aggressive Penetration
73
Faktor lain yang mendukung penambahan infrastruktur EDC adalah
target segment BII yang salah satunya memprioritaskan kalangan
profesional yang berpenghasilan relatif tinggi. Sangat sesuai dengan
profil pengguna EDC.
Menambahkan fitur-fitur baru (misal : real time payment) pada EDC
BII yang belum dimiliki kompetitor.
Memperbanyak pengguna EDC dengan mengupayakan mereka yang
belum memakai EDC agar memakainya dan untuk yang sudah
memakainya namun baru terbatas pada 1 jenis saja (misal hanya ATM
saja) diusahakan menggunakan jenis EDC yang lain (misal internet
banking, mobile banking).
• Threats
Setiap bank memiliki EDC yang memiliki fitur-fitur relatif sama
dengan BII dan bahkan mereka menawarkan biaya administrasi
bulanan yang lebih rendah atau bahkan nantinya bisa gratis.
Biaya yang diperlukan untuk maintenance dan investasi infrastruktur
EDC akan meningkat setiap tahunnya sehingga bisa menjadi suatu
permasalahan tersendiri.
Masalah keamanan seringkali menjadi issue bagi EDC. Bila tidak
ditanggapi secara serius dapat mengakibatkan menurunnya
kepercayaan nasabah terhadap EDC.
74
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat mengakibatkan life
cycle suatu produk menjadi semakin singkat.
4.7 Analisis Balanced Score Card EDC
FINANCIAL PERSPECTIVE
Objectives Measures
Untuk mengurangi biaya
yang dikeluarkan untuk
kustomisasi sistem
untuk pengembangan
fitur baru
1. Berkurangnya jumlah biaya yang dibutuhkan dalam
pengembangan suatu fitur baru.
2. Optimalisasi biaya dari segi pengembangan
3. Optimalisasi biaya dari segi maintenance
4. Optimalisasi biaya dari segi waktu pengembangan
Untuk meningkatkan
penghasilan EDC yang
bersumber dari fee-
based income
1. Meningkatnya penghasilan dari fee-based income.
2. Meningkatnya penghasilan dari penggunaan EDC
3. Meningkatnya jumlah pengguna EDC
4. Meningkatnya jumlah per transaksi dari EDC
CUSTOMER PERSPECTIVE
Objectives Measures
Untuk meningkatkan
kualitas service EDC ke
customer
1. Berkurangnya jumlah keluhan yang masuk ke
customer service
2. Bertambahnya jumlah pengguna EDC
3. Bertambahnya jumlah transaksi yang dihasilkan dari
penggunaan EDC
4. Bertambahnya jumlah satisfied customer berdasarkan
survey
Untuk meningkatkan 1. Meningkatnya jumlah pengguna EDC
75
kemudahan penggunaan
EDC
2. Berkurangnya jumlah keluhan yang masuk ke
customer service
3. Meningkatnya jumlah kepuasan pelanggan
4. Berkurangnya waktu yang dibutuhkan untuk suatu
transaksi
5. Berkuranganya tingkat kegagalan transaksi
6. Berkurangnya jumlah fraud
7. Berkurangnya jumlah percobaan fraud
Tersedianya fitur-fitur
baru yang inovatif dari
EDC
1. Mudahnya kustomisasi yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis.
3. Tingkat kompatibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis
Untuk meningkatkan
response time dari EDC
1. Berkurangnya waktu yang dibutuhkan dalam suatu
transaksi
2. Meningkatnya jumlah transaksi yang terjadi dalam
waktu yang bersamaan
3. Adanya online bill payment dengan 3rd party service
provider
Untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan
1. Rendahnya tingkat kegagalan transaksi
2. Mudahnya penggunaan fitur-fitur EDC
3. Tersedianya fitur-fitur baru yang inovatif
4. Tersedianya fitur-fitur yang sama di setiap EDC
76
INTERNAL PERSPECTIVE
Objectives Measures
Untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber
daya dan sistem yang
ada dalam
mengembangkan fitur-
fitur baru dari EDC
1. Berkurangnya jumlah SDM yang dialokasikan untuk
mengembangkan suatu fitur baru
2. Berkurangnya jumlah dana yang dialokasikan untuk
mengembangkan suatu fitur baru
3. Berkurangnya jumlah waktu yang dialokasikan dalam
mengembangkan suatu fitur baru
4. Mudahnya kustomisasi yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu fitur baru yang inovatif
5. Tingkat fleksibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis.
6. Tingkat kompatibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis
Untuk mengoptimalkan
penggunaan database
dalam mendukung data
mining proses
1. Tingginya tingkat kemudahan data mining process
2. Adanya interface yang memudahkan data mining
proses
3. Adanya proses pengumpulan data yang cepat dan real
time
Untuk mendukung
strategi bisnis yang baru
dalam mengembangkan
EDC
1. Uptime yang tinggi dari EDC
2. Menghantarkan produk-produk dan fitur-fitur yang
inovatif berdasarkan kebutuhan customer atau
segmentasi pasar
3. Mensuport unit bisnis lain dalam hal ketersediaan
infrastruktur dan sistem yang memadai guna
mengakomodasi kebutuhan bisnis
77
Untuk mendukung
strategi bisnis jangka
panjang
1. Adanya sistem dan infrastruktur yang dinamis dan
fleksibel unutk dapat di kustomisasi mengikuti
kebutuhan bisnis
2. Adanya informasi-informasi strategis yang dihasilkan
oleh MIS dari proses data mining
3. Adanya sistem dan infrastruktur yang responsif untuk
mengurangi time to market dari suatu produk
INNOVATION dan LEARNING PERSPECTIVE
Objectives Measures
Untuk mengurangi time
to market dari suatu fitur
baru
1. Berkurangnya jumlah waktu yang dibutuhkan dalam
kustomisasi sistem/infrastruktur untuk
mengembangkan fitur baru
2. Berkurangnya jumlah waktu yang dibutuhkan dalam
kustomisasi sistem/infrastruktur untuk sesuai dengan
requirement dari 3rd party serice provider
3. Berkurangnya jumlah waktu yang diperlukan untuk
proses inisiasi dari suatu fitur atau produk
SDM yang kompeten 1. Tersedianya SDM yang kompeten dan spesialis
78
dalam menangani sistem
dan Infrastruktur yang
ada
dalam mengatur sistem/infrastruktur yang ada
2. Tersedianya SDM yang dapat secara fleksibel
mengadopsi teknologi dan perkembangan sistem
informasi yang dinamis
3. Tersedianya SDM yang mengerti e-delivery value
chain dari bisnis unit lain
Untuk mendukung
strategi jangka pendek
dan jangka panjang
perusahaan
1. Adanya sistem dan infrastruktur yang dinamis dan
fleksibel untuk dapat di kustomisasi mengikuti
kebutuhan bisnis
2. Adanya informasi-informasi strategis yang dihasilkan
oleh MIS dari data mining proses
3. Adanya sistem dan infrastruktur yang responsif untuk
dapat mengurangi time to market dari suatu produk
Untuk mendukung On
demand banking model
1. Mudahnya kustomisasi yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis.
3. Tingkat kompatibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis
Untuk mengakomodasi
seluruh kebutuhan bisnis
unit
1. Mudahnya kustomisasi yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis.
3. Tingkat kompatibilitas yang tinggi dari sistem dan
infrastruktur untuk dapat mengakomodasi kebutuhan
bisnis
79
4.8 Analisis Critical Success Factors EDC
• Financial Perspective
1. Untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk kustomisasi sistem
untuk pengembangan fitur baru.
CSF :
a. Dengan mengoptimumkan penggunaan sumber daya yang ada.
b. Dengan mengoptimumkan operational biaya yang dikeluarkan
untuk maintenance
c. Dengan mengoptimumkan biaya yang dikeluarkan untuk
pengembangan fitur EDC yang baru
d. Dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk
mengkustomisasi sistem yang sudah ada
e. Dengan mengoptimumkan dan mengalokasikan biaya tersebut ke
pengembangan infrastruktur
2. Untuk meningkatkan penghasilan EDC yang bersumber dari fee-based
income.
CSF :
a. Dengan mengoptimumkan penggunaan sumber daya yang ada.
b. Dengan mengoptimumkan operational biaya yang dikeluarkan
untuk maintenance
c. Dengan memaksimumkan biaya yang dikeluarkan per transaksi
80
d. Dengan memaksimumkan penggunaan fitur dari channel-channel
yang ada
e. Dengan terus mengembangkan fitur-fitur baru
• Customer Perspective
1. Untuk meningkatkan kualitas service EDC ke customer.
CSF :
a. Dengan mengelola dengan baik CRM aplikasi yang sudah ada
b. Dengan adanya SOP yang sudah baku dalam hal penanganan
keluhan
c. Dengan merekam dengan baik keluhan yang masuk sebagai bahan
analisa untuk dapat meningkatkan service
d. Dengan menganalisa dan membandingkan keluhant yang masuk
dengan error log yang terjadi pada sistem
e. Dengan melibatkan user dalam pengaplikasian suatu fitur baru
f. Dengan adanya media edukasi user
g. Dengan adanya reporting dari sistem yang dapat digunakan MIS
untuk dapat dianalisa dan didistribusikan ke divisi produk
pengembangan
h. Dengan adanya information sharing yang dihasilkan MIS dari
sistem untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh bisnis unit terkait
dalam mengembangkan dan menyempurnakan sistem yang sudah
ada
81
2. Untuk meningkatkan kemudahan penggunaan EDC.
CSF :
a. Dengan adanya media edukasi user
b. Adanya log monitoring sistem yang terintegrasi untuk terus
memonitor sistem dengan baik
c. Dengan terus memonitor threat log pada seluruh sistem.
d. Dengan mengoptimumkan security sistem pada seluruh e- delivery
channel untuk meningkatkan security level tanpa mengurangi
tingkat respons dari sistem
3. Tersedianya fitur-fitur baru yang inovatif dari EDC.
CSF :
a. Dengan adanya sistem electronic banking yang mudah di
kustomisasi guna menggacomodate kebutuhan bisnis akan adanya
fitur baru
b. Dengan adanya reporting dari sistem yang dapat digunakan MIS
untuk dapat dianalisa dan didistribusikan ke divisi produk
pengembangan
c. Dengan adanya information sharing yang dihasilkan MIS dari
sistem untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh bisnis unit terkait
82
dalam mengembangkan dan menyempurnakan sistem yang sudah
ada
d. Dengan memperbaiki infrastruktur yang sudah ada sekarang agar
dapat secara fleksible di kustomisisasi dalam mengakomodasi
kebutuhan bisnis unit
e. Dengan mempersiapkan infrastuktur yang ada sekarang untuk
dapat secara fleksibel di kustomisasi dengan tingkat kompatibilitas
yang tinggi menghadapi cepatnya perkembangan teknologi
perbankan terutama pada e –delivery channel
f. Dengan adanya sistem dan infrastruktur yang terintegrasi untuk
mengasilkan data warehouse yang dapat digunakan bersama-sama
oleh seluruh bisnis unit dalam mengembangkan produknya
4. Untuk meningkatkan response time dari EDC.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
b. Dengan mereview dan memperbaiki transaction flow pada sistem
c. Dengan tersedianya sistem yang terintegrasi dengan mudah ke 3rd
party service provider
d. Dengan tersedianya sistem/infrastruktur yang terintegrasi satu
sama lain pada EDC
83
5. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
CSF :
a. Dengan membuat jadwal maintenance sistem dan infrastruktur
secara rutin
b. Dengan menjalankan jadwal maintenance sistem dan infrastruktur
secara rutin
c. Dengan membuat user friendly interface
d. Dengan menyediakan media edukasi untuk user
e. Research & Pengembangan fitur-fitur EDC
f. Dengan meng-update fitur-fitur setiap EDC tiap penambahan atau
modifikasi fitur baru
• Internal Perspective
1. Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dalam
mengembangkan fitur-fitur baru dari EDC.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem integrasi sehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Tersedianya SDM yang kompeten
84
d. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
2. Untuk mengoptimalkan penggunaan database dalam mendukung data
mining proses
CSF :
a. Dengan adanya data warehouse yang dapat digunakan bersama
b. Dengan menyediakan data mining interface
c. Dengan adanya database yang terintegrasi
3. Untuk memaksimalkan fungsi sistem dan infrastruktur yang ada dalam
mendukung kebutuhan bisnis untuk mengembangkan EDC.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi.
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider.
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi satu
sama lain pada EDC.
d. Dengan memperbaiki sistem integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel.
85
4. Untuk mendukung strategi bisnis yang baru dalam mengembangkan
EDC.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur yang terintegrasi satu
sama lain pada EDC
d. Dengan memperbaiki sistem integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
e. Research & Pengembangan fitur-fitur EDC
5. Untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur yang terintegrasi satu
sama lain pada EDC
86
d. Dengan memperbaiki sistem integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel.
e. Mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, baik yang
menggunakan infrastruktur BII ataupun yang menyediakan
content.
• Innovation dan Learning Perspective
1. Untuk mengurangi time to market dari suatu fitur baru.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur yang terintegrasi satu
sama lain pada EDC
d. Dengan menempatkan professional-prrofessional sistem informasi
pada bisnis unit-bisnis unit yang ada guna menselaraskan
kebutuhan bisnis unit tersebut dengan sistem/infrastruktur yang
ada
2. SDM yang kompeten dalam menangani sistem dan infrastruktur yang
ada.
CSF :
87
a. Dengan mengoptimumkan proses perekrutan dengan melibatkan
secara detil user dari dept terkait
b. Dengan mengadakan training dan seminar-seminar internal dan
eksternal kepada seluruh bisnis unit akan fungsi dari sistem /
infrastuktur yang ada dan akan dikembangkan
c. Dengan menempatkan ahli sistem informasi pada bisnis unit-bisnis
unit yang ada guna menyelaraskan kebutuhan bisnis unit tersebut
dengan sistem/infrastruktur yang telah ada.
3. Untuk mendukung strategi jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur yang terintegrasi satu
sama lain pada EDC
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi sehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
4. Untuk mendukung On Demand Banking model.
CSF :
88
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi satu
sama lain pada EDC
d. Dengan memperbaiki sistem terintegrasi yang sudah ada sehingga
implementasi fitur baru akan berfungsi di semua channel.
5. Untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan bisnis unit.
CSF :
a. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas yang tinggi
b. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
c. Dengan memperbaiki sistem/infrastruktur agar terintegrasi satu
sama lain pada EDC
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi sehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
89
4.9 Consolidated BSC
Financial Perspective
No Objective Measures CSF IS Needs
a. Dengan mengoptimumkan
penggunaan sumber daya yang ada.
1. Project management
tools
2. ERP
b. Dengan mengoptimumkan biaya
operasional yang dikeluarkan untuk
maintenance
1. Project management
tools
2. ERP
3. Disaster Recovery
Plan
1 Untuk mengurangi
biaya yang
dikeluarkan untuk
kustomisasi sistem
untuk
pengembangan fitur
baru
1. Berkurangnya jumlah
biaya yang dibutuhkan
dalam pengembangan
suatu fitur baru.
2. Optimalisasi biaya dari
segi pengembangan
3. Optimalisasi biaya dari
segi maintenance
4. Optimalisasi biaya dari
segi waktu
pengembangan
c. Dengan mengoptimumkan biaya yang
dikeluarkan untuk pengembangan
fitur EDC yang baru
1. Project management
tools
2. Informasi-informasi
terkait (EDI) dari
mitra/partner yang
dimasukan ke dalam
fitur
90
d. Dengan meminimalkan biaya yang
dikeluarkan untuk mengkustomisasi
sistem yang sudah ada
1. Project management
tools
2. Middleware
e. Dengan mengoptimumkan dan
mengalokasikan biaya tersebut ke
pengembangan infrastruktur
1. Membuat pemodelan
infrastruktur (simulasi)
termasuk biayanya
2. ERP
a. Dengan mengoptimumkan
penggunaan sumber daya yang ada.
1. Project management
tools
2. ERP
b. Dengan mengoptimumkan biaya
operasional yang dikeluarkan untuk
maintenance
1. Project management
tools
c. Dengan mengoptimumkan biaya yang
dikeluarkan per transaksi
1. Pencatatan biaya yang
dikeluarkan per
transaksi
2. Untuk
meningkatkan
penghasilan EDC
yang bersumber
dari fee-based
income
1. Meningkatnya
penghasilan dari fee-
based income.
2. Meningkatnya
penghasilan dari
penggunaan EDC
3. Meningkatnya jumlah
pengguna EDC
4. Meningkatnya jumlah
per transaksi dari EDC
d.Dengan memaksimumkan penggunaan
fitur dari channel-channel yang ada
1.Pencatatan data terkait
fasilitas apa yang
sering/jarang
91
digunakan
e. Dengan terus mengembangkan fitur-
fitur baru
1. Bisnis intelligence
Customer Perspective
No Objective Measures CSF IS Needs
1. Dengan mengelola dengan baik
aplikasi CRM yang sudah ada
1.Distributed CRM
application
1 Untuk
meningkatkan
kualitas service
EDC ke customer
a. Berkurangnya jumlah
keluhan yang masuk
ke customer service
b. Bertambahnya jumlah
pengguna EDC
c. Bertambahnya jumlah
transaksi yang
dihasilkan dari
2. Dengan adanya SOP (Standard
Operating Procedure) yang sudah baku
dalam hal penanganan keluhan
1. Distributed CRM
application
2. Knowledge management
92
system
3. Dengan merekam dengan baik keluhan
yang masuk sebagai bahan analisa
untuk dapat meningkatkan service
1. Distributed CRM
application
2. Knowledge management
system
4. Dengan menganalisa dan
membandingkan keluhan yang masuk
dengan error log yang terjadi pada
sistem
1. Log file monitoring
system
penggunaan EDC
d. Bertambahnya jumlah
satisfied customer
berdasarkan survey
5. Dengan melibatkan user dalam
pengaplikasian suatu fitur baru
1. Pengembangan sistem
secara interaktif dengan
user
2. Melibatkan end user
pada saat UAT (User
Acceptance Test)
93
6. Dengan adanya media edukasi user 1. Website untuk end user
2. Fasilitas help pada EDC
3. KIOSK
7. Dengan adanya reporting dari sistem
yang dapat digunakan MIS untuk
dapat dianalisa dan didistribusikan ke
divisi produk pengembangan
1. Log file monitoring
system
2. Data warehouse
3. Business intelligence
8. Dengan adanya information sharing
yang dihasilkan MIS dari sistem untuk
dapat dimanfaatkan oleh seluruh
bisnis unit terkait dalam
mengembangkan dan
menyempurnakan sistem yang sudah
ada
1. Log file monitoring
system
2. Data warehouse
3. Project management tool
4. Business intelligence
94
a. Dengan adanya media edukasi user 1. Website untuk end user
2. Fasilitas help pada EDC
3. KIOSK
b.Adanya log monitoring sistem yang
terintegrasi untuk terus memonitor
sistem dengan baik
1. Log file monitoring
system
2. Backup sistem
c. Dengan terus memonitor threat log
pada seluruh sistem
1. Threat monitoring
system
2. Untuk
meningkatkan
kemudahan
penggunaan EDC
1. Meningkatnya jumlah
pengguna EDC
2. Berkurangnya jumlah
keluhan yang masuk
ke Customer Service
3. Meningkatnya jumlah
kepuasan pelanggan
4. Berkurangnya waktu
yang dibutuhkan untuk
suatu transaksi
5. Berkuranganya tingkat
kegagalan transaksi
6. Berkurangnya jumlah
fraud
7. Berkurangnya jumlah
percobaan fraud
d. Dengan mengoptimumkan security
sistem pada seluruh EDC untuk
meningkatkan security level tanpa
mengurangi tingkat respons dari
system
1. Firewall
2. Authentifikasi sistem
3. Update sistem enkripsi-
dekripsi
95
a. Dengan adanya sistem electronic
banking yang mudah di kustomisasi
guna mengakomodasi kebutuhan bisnis
akan adanya fitur baru
1. Middleware
2. Pencatatan spesifikasi
teknis sistem
b. Dengan adanya reporting dari sistem
yang dapat digunakan MIS untuk dapat
dianalisa dan didistribusikan ke divisi
produk pengembangan
1. Pencatatan aktivitas
EDC
2. Data warehouse
3. Business intelligence
3. Tersedianya fitur-
fitur baru yang
inovatif dari EDC
1. Mudahnya kustomisasi
yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu
fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis.
3. Tingkat kompatibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis
c. Dengan adanya information sharing
yang dihasilkan MIS dari sistem untuk
dapat dimanfaatkan oleh seluruh bisnis
unit terkait dalam mengembangkan dan
menyempurnakan sistem yang sudah
ada
1. Log file monitoring
system
2. Data warehouse
3. Project management tool
4. Knowledge Management
System
5. Business intelligence
96
e. Dengan memperbaiki infrastruktur
yang sudah ada sekarang agar dapat
secara fleksible di kustomisisasi
dalam mengakomodasi kebutuhan
bisnis unit
1. Middleware
2. Data warehouse
f. Dengan mempersiapkan infrastuktur
yang ada sekarang untuk dapat secara
fleksibel di kustomisasi dengan tingkat
kompatibilitas yang tinggi menghadapi
cepatnya perkembangan teknologi
perbankan terutama pada e –delivery
channel
1. Middleware
2. Data warehouse
g. Dengan adanya sistem dan
infrastruktur yang terintegrasi untuk
menghasilkan data warehouse yang
dapat digunakan bersama-sama oleh
seluruh bisnis unit dalam
mengembangkan produknya
1. Middleware
97
a. Dengan memperbaiki sistem
integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
1. Middleware
b. Dengan mereview dan memperbaiki
transaction flow pada sistem
1. Log file monitoring
system
2. Algoritma baru
c. Dengan tersedianya sistem yang
terintegrasi dengan mudah ke 3rd
party service provider
1. Middleware
2. Open architecture
4. Untuk
meningkatkan
response time dari
EDC
1. Berkurangnya waktu
yang dibutuhkan dalam
suatu transaksi
2. Meningkatnya jumlah
transaksi yang terjadi
dalam waktu yang
bersamaan
3. Adanya Online bill
payment dengan 3rd
party service provider d. Dengan tersedianya
sistem/infrastruktur yang terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
a. Dengan membuat jadwal maintenance
sistem dan infrastruktur secara rutin
1. Disaster Recovery Plan 5. Untuk
meningkatkan
kepuasan pelanggan
1. Rendahnya tingkat
kegagalan transaksi
2. Mudahnya
penggunaan fitur-fitur
EDC
b. Dengan menjalankan jadwal
maintenance sistem dan infrastruktur
secara rutin
1. Project management
tools
98
c. Dengan membuat user friendly
interface
1. Pengembangan sistem
secara interaktif dengan
user
2. Melibatkan end user
pada saat UAT (User
Acceptance Test)
d. Dengan menyediakan media edukasi
untuk user
1. Website untuk end user
2. Fasilitas help pada EDC
3. KIOSK
e. Research & Pengembangan fitur-fitur
EDC
1. Business intelligence
3. Tersedianya fitur-fitur
baru yang inovatif
4. Tersedianya fitur-fitur
yang sama di setiap
EDC
f. Dengan meng-update fitur-fitur setiap
EDC tiap penambahan atau modifikasi
fitur baru
1. Middleware
99
Internal Perspective
No Objective Measures CSF IS Needs
a. Dengan memperbaiki sistem
integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
1. Middleware
2. Data warehouse
b. Dengan memperbaiki sistem/
infrastruktur agar terintegrasi dengan
mudah ke 3rd party service provider
1.Middleware
2.Data warehouse
1 Untuk
mengoptimalkan
penggunaan sumber
daya dan sistem
yang ada dalam
mengembangkan
fitur-fitur baru dari
EDC
• Berkurangnya jumlah
SDM yang
dialokasikan untuk
mengembangkan suatu
fitur baru
• Berkurangnya jumlah
dana yang
dialokasikan untuk c. Tersedianya SDM yang kompeten 1. Knowledge management
system
100
mengembangkan suatu
fitur baru
• Berkurangnya jumlah
waktu yang
dialokasikan dalam
mengembangkan suatu
fitur baru
• Mudahnya kustomisasi
yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu
fitur baru yang inovatif
• Tingkat fleksibilitas
dan kompatibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis.
d. Dengan memperbaiki sistem/
infrastruktur agar terintegrasi dengan
tingkat customizeable dan fleksibilitas
yang tinggi
1. Middleware
2. Data warehouse
2. Untuk
mengoptimalkan
1. Tingginya tingkat
kemudahan data
a. Dengan adanya sistem basis data
yang dapat digunakan bersama
1. Data warehouse
101
b. Dengan menyediakan data mining
interface
1. Business intelligence penggunaan
database dalam
mendukung data
mining proses
mining process
2. Adanya interface yang
memudahkan data
mining proses
3. Adanya proses
pengumpulan data
yang cepat dan real
time
c. Dengan adanya database yang
terintegrasi
1. Data warehouse
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2. Data warehouse
3. Untuk
memaksimalkan
fungsi sistem dan
infrastruktur yang
ada dalam
mendukung
kebutuhan bisnis
(operasional) untuk
1. Mudahnya kustomisasi
yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu
fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas
dan kompatibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2. Data warehouse
102
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2. Data warehouse
mengembangkan
EDC
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis.
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi
sehingga implementasi fitur baru
akan berfungsi di semua channel
1. Middleware
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1.Middleware
2.Data warehouse
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2.Data warehouse
4. Untuk mendukung
strategi bisnis yang
baru dalam
mengembangkan
EDC
1. Uptime yang tinggi
dari EDC
2. Menghantarkan
produk-produk dan
fitur-fitur yang inovatif
berdasarkan kebutuhan
customer atau
segmentasi pasar
3. Mendukung unit bisnis
lain dalam hal
ketersediaan
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur yang terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2.Data warehouse
103
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi
sehingga implementasi fitur baru akan
berfungsi di semua channel
1. Middleware
infrastruktur dan
sistem yang memadai
guna mengakomodasi
kebutuhan bisnis
e. Research & Pengembangan fitur-fitur
EDC
1. Business Intelligence
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2.Data warehouse
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2.Data warehouse
5. Untuk mendukung
strategi bisnis
jangka panjang
1. Adanya sistem dan
infrastruktur yang
dinamis dan fleksibel
untuk dapat di
kustomisasi mengikuti
kebutuhan bisnis
2. Adanya informasi-
informasi strategis
yang dihasilkan oleh
MIS dari data mining
proses
3. Adanya sistem dan
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur yang terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2.Data warehouse
104
infrastruktur yang
responsif untuk dapat
mengurangi time to
market dari suatu
produk
d. Dengan memperbaiki sistem
integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
1. Middleware
4. Menjadikan fee-based
income sebagai salah
satu pendapatan utama
e. Mengadakan kerja sama dengan
berbagai pihak, baik yang
menggunakan infrastruktur BII
ataupun yang menyediakan content.
1. Middleware
2. Data warehouse
Innovation dan Learning Perspective
No Objective Measures CSF IS Needs
1 Untuk mengurangi
time to market dari
suatu fitur baru
1. Berkurangnya jumlah
waktu yang
dibutuhkan dalam
kustomisasi
sistem/infrastruktur
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2.Data warehouse
105
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2.Data warehouse
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur yang terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2.Data warehouse
untuk
mengembangkan fitur
baru
2. Berkurangnya jumlah
waktu yang
dibutuhkan dalam
kustomisasi
sistem/infrastruktur
untuk sesuai dengan
requirement dari 3rd
party serice provider
3. Berkurangnya jumlah
waktu yang diperlukan
untuk proses inisiasi
dari suatu fitur atau
produk
d. Dengan menempatkan profesional-
profesional sistem informasi pada
bisnis unit-bisnis unit yang ada guna
menselaraskan kebutuhan bisnis unit
tersebut dengan sistem/infrastruktur
yang ada
1. Knowledge management
system
2. SDM yang
kompeten dalam
1. Sertifikat keahlian
2. Jumlah kegagalan pada
mesin
a. Dengan mengoptimumkan proses
perekrutan dengan melibatkan secara
detil user dari departemen terkait
1. ERP
106
b.Dengan mengadakan training dan
seminar-seminar internal/eksternal
kepada seluruh bisnis unit akan fungsi
dari sistem / infrastuktur yang ada dan
akan dikembangkan
1. Knowledge
Management System
menangani sistem
dan infrastruktur
yang ada.
c. Dengan menempatkan ahli sistem
informasi pada bisnis unit-bisnis unit
yang ada guna menyelaraskan
kebutuhan bisnis unit tersebut dengan
sistem/infrastruktur yang telah ada
1. ERP
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2. Data warehouse
3. Untuk mendukung
strategi jangka
pendek dan jangka
panjang perusahaan
1. Adanya sistem dan
infrastruktur yang
dinamis dan fleksibel
untuk dapat di
kustomisasi mengikuti
kebutuhan bisnis
2. Adanya informasi-
informasi strategis
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2. Data warehouse
107
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur yang terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2. Data warehouse
yang dihasilkan oleh
MIS dari data mining
proses
3. Adanya sistem dan
infrastruktur yang
responsif untuk dapat
mengurangi time to
market dari suatu
produk
d. Dengan memperbaiki sistem
integrasisehingga implementasi fitur
baru akan berfungsi di semua channel
1. Middleware
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2. Data warehouse
4. Untuk mendukung
On demand
banking model
1. Mudahnya kustomisasi
yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu
fitur baru yang inovatif
2. Tingkat fleksibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2. Data warehouse
108
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1. Middleware
2. Data warehouse
kebutuhan bisnis.
3. Tingkat kompatibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi
sehingga implementasi fitur baru akan
berfungsi di semua channel
1. Middleware
a. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan tingkat customizeable dan
fleksibilitas yang tinggi
1. Middleware
2. Data warehouse
b. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
dengan mudah ke 3rd party service
provider
1. Middleware
2. Data warehouse
5. Untuk
mengakomodasi
seluruh kebutuhan
bisnis unit
4. Mudahnya kustomisasi
yang dilakukan untuk
menghantarkan suatu
fitur baru yang inovatif
5. Tingkat fleksibilitas
yang tinggi dari sistem
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis.
6. Tingkat kompatibilitas
yang tinggi dari sistem
c. Dengan memperbaiki
sistem/infrastruktur agar terintegrasi
satu sama lain pada EDC
1.Middleware
2.Data warehouse
109
dan infrastruktur untuk
dapat mengakomodasi
kebutuhan bisnis
d. Dengan memperbaiki sistem integrasi
sehingga implementasi fitur baru akan
berfungsi di semua channel
1. Middleware
110
4.10 Analisis Aplikasi dan Infrastruktur EDC yang
Dibutuhkan
4.10.1 Aplikasi dan Infrastruktur yang Dibutuhkan tapi Belum Tersedia
Berdasarkan matrix aplikasi portfolio McFarlan, untuk aplikasi
yang bersifat strategic dan high potential akan menjadi kebutuhan
jangka panjang. Sedangkan untuk aplikasi yang bersifat key
operational dan support akan menjadi kebutuhan jangka pendek.
Tabel berikut menunjukkan klasifikasi aplikasi yang dibutuhkan
berikut perannya (apakah strategic, high potential, key operational,
atau support)
Tabel 4.2 : Klasifikasi Aplikasi dan Infrastruktur yang Dibutuhkan
No. Aplikasi & Infrastruktur yang
Dibutuhkan
Klasifikasi Jangka
Pendek /
Panjang
1 Middleware Strategic Panjang
2 Data warehouse Strategic Panjang
3 ERP High Potential Panjang
4 Business Intelligence Strategic Panjang
5 Project Management Tools Support Pendek
6 Disaster Recovery Plan Support Pendek
7 Pertukaran informasi (EDI)
dengan partner
Support Pendek
111
10 Infrastruktur modelling Support Pendek
11 Pencatatan biaya yang
dikeluarkan per transaksi
Key Operational Pendek
12 Pengembangan sistem secara
interaktif dengan user
Support Pendek
13 User Acceptance Test (UAT)
interaktif dengan user
Support Pendek
14 Fasilitas Help pada EDC Support Pendek
15 Threat monitoring system Support Pendek
16 Update system enkripsi -
dekripsi
Support Pendek
17 Pencatatan spesifikasi teknis
sistem
Support Pendek
18 Open architecture Strategic Panjang
4.10.1.1 Aplikasi dan Infrastruktur Jangka Pendek (Required)
• Project Management Tools
• Disaster Recovery Plan
• Pertukaran informasi (EDI) dengan parner
• Infrastruktur modelling
• Pencatatan biaya yang dikeluarkan per transaksi
• Pengembangan sistem secara interaktif dengan user
• User Acceptance Test (UAT) interaktif dengan user
• Fasilitas Help pada EDC
• Threat monitoring system
112
• Update system enkripsi - dekripsi
• Pencatatan spesifikasi teknis sistem
4.10.1.2 Aplikasi dan Infrastruktur Jangka Panjang (Potential )
• Middleware
• Data warehouse
• ERP
• Business Intelligence
• Open architecture
4.10.2 Aplikasi dan Infrastruktur Strategic yang Diprioritaskan
Fokus akan diberikan kepada aplikasi dan infrastruktur yang sifatnya
strategic, yaitu middleware, data warehouse, business intelligence, dan open
architecture. Walaupun demikian prioritas akan ditujukan kepada penyediaan
middleware dan data warehouse yang akan berguna bagi kecepatan
pemrosesan transaksi dengan 3rd party service provider (real time) dan
penambahan fitur-fitur EDC yang pada akhirnya akan menigkatkan fee-based
income untuk BII. Seperti telah disebutkan, EDC lebih banyak digunakan oleh
orang-orang yang makmur. Hal ini sesuai dengan key strategic BII yang
menargetkan mass affluent dan affluent customer base.
Gap analysis berikut akan menunjukan kebutuhan akan middleware.
113
4.10.2.1 Gap Analysis Middleware
Tabel 4.3 : Gap Analysis Keadaan Saat Ini Dengan Keadaan yang Diinginkan
Kebutuhan Bisnis Keadaan Saat Ini Keadaan yang Diinginkan
Pengembangan fitur baru EDC
dengan sumber daya yang lebih
optimal
Waktu, SDM, dan biaya yang cukup banyak
dibutuhkan dalam pengembangan fitur baru
EDC disebabkan kompleksnya proses
kustomisasi swap channel
Optimumnya jumlah sumber
daya yang dibutuhkan dalam
pengembangan/implementasi
fitur baru di EDC
Kemudahan pengembangan fitur
baru EDC
Banyak kondisi-kondisi infrastruktur, sistem
dan database yang kurang mendukung
kemudahan pengembangan
Tersedianya sistem,
infrastruktur, dan database
yang memiliki tingkat
fleksibitas dan kustomisabiltas
yang tinggi untuk mendukung
kebutuhan bisnis yang dinamis
Pengembangan fitur baru EDC
yang terimplementasi di semua
channel
Dalam pengembangannya, implementasi
pengembangan fitur di seluruh channel
membutuhkan kustomisasi di setiap swap
pada seluruh channel
Terintegrasinya channel satu
dengan lainnya sehingga
implementasi fitur baru akan
dihantarkan di tiap channel
Menghantarkan pengembangan Waktu pengembangan yang lebih panjang Waktu pengembangan yang
114
fitur produk EDC dengan time-
to-market yang singkat
karena kustomisasi dilakukan disemua swap
channel
lebih singkat
Sistem informasi management
yang didukung oleh database
terintegrasi untuk menghasilkan
data yang akan diolah menjadi
informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan-keputusan strategis
Database yang terdistribusi pada tiap-tiap
delivery channel berdasarkan fungsinya
masing-masing
Kemudahan proses data
mining dengan adanya data
warehouse
Sistem / infrastruktur yang
mendukung secara penuh
strategi jangka pendek dan
jangka panjang
Sistem / infrastruktur yang ada sekarang
masih memiliki tingkat fleksibitas dan
kustomisabilitas yang rendah
Kemudahan kustomisasi
sistem / infrastruktur unutk
memenuhi kebutuhan bisnis
115
4.10.2.2 Infrastruktur Middleware yang Diusulkan
Berdasarkan gap analysis maka didapat infrastruktur middleware yang diperlukan :
Gambar 4.14 : Infrastruktur yang Dibutuhkan
116
Pada gambar terlihat terjadi perubahan front end. ON/2 dan IBS
digantikan oleh middleware. Dengan demikian hanya ada 1 penghubung
antara core system ataupun 3rd party service provider dengan EDC. Tidak
terjadi lagi pemisahan front end antara internet banking dengan EDC
lainnya. Hal lain yang juga akan terjadi adalah adanya database terintegrasi
berupa data warehouse yang dapat digunakan bersama-sama untuk seluruh
EDC. Swap yang tadinya spesifik untuk tiap-tiap EDC dilebur menjadi 1
sehingga 1 swap tersebut digunakan untuk seluruh EDC.
Kondisi yang demikian akan menghilangkan replikasi proses bila ada
penambahan/update fitur pada EDC. Proses penambahan/update fitur pada
EDC setelah implementasi middleware dapat dilihat pada proses di halaman
berikut.
117
Gambar 4.15 : Penambahan / Update Fitur dari 3rd Party Service Provider pada Seluruh Channel dengan Middleware
119
119
Berikut adalah penjelasan proses untuk penambahan/update fitur pada
semua channel setelah menggunakan middleware :
3rd party service provider menyediakan koneksi dan fitur yang diminta oleh
BII.
Penambahan atau perubahan fitur ini akan dikirimkan melalui swap (SF)
yang disediakan untuk 3rd party service provider. Kemudian proses akan
ditangani oleh middleware. Bila diperlukan maka middleware akan
dikustomisasi. Database akan terintegrasi menjadi datawarehouse. Setelah
implementasi middleware akan ada hanya 1 Swap yang berfungsi untuk
menghantarkan fitur ke seluruh channel. Proses berlanjut dengan
kustomisasi Swap untuk semua EDC (SC). Dari SC ini fitur baru/update
akan langsung dihantarkan ke seluruh channel (ATM, CDM, KIOSK, Phone
Banking, Mobile Banking, Internet Banking). Tidak ada lagi replikasi
proses kustomisasi pada tiap database dan swap dari setiap channel. Juga
akan terbentuk datawarehouse yang mempermudah bank menyusun strategi
ke depan.
4.10.2.3 Perbaikan – Perbaikan yang Akan Terjadi Setelah Implementasi
Middleware
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan dengan implementasi middleware
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
120
120
Tabel 4.4 : Perbaikan yang Akan Terjadi Setelah Implementasi Middleware
Kebutuhan Bisnis Perbaikan yang Akan Terjadi
Pengembangan fitur baru EDC
dengan sumber daya yang lebih
optimal
Simplifikasi proses kustomisasi dari swap
channel
Kemudahan pengembangan fitur
baru EDC
Mengembangkan sistem, infrastruktur dan
database yang terintegrasi
Pengembangan fitur baru EDC
yang terimplementasi di semua
channel
Mengintegrasikan seluruh channel ke 1
swap, sehingga kustomisasi dilakukan
hanya pada 1 swap channel
Menghantarkan pengembangan
fitur produk EDC dengan time-to-
market yang singkat
Mengintegrasikan seluruh channel ke 1
swap, sehingga kustomisasi dilakukan
hanya pada 1 swap channel
Sistem informasi management
yang didukung oleh database
terintegrasi untuk menghasilkan
data yang akan diolah menjadi
informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan-keputusan strategis
Mengintegrasikan database sehingga
membentuk data warehouse
Sistem / infrastruktur yang
mendukung secara penuh strategi
jangka pendek dan jangka panjang
Mengembangkan sistem, infrastruktur dan
database yang terintegrasi dengan tingkat
fleksibilitas dan kustomisabilitas yang
tinggi