BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan...
Transcript of BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan...
35
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA
KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta
menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian. Setelah
melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di
sekolah, kemudian penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian di SMA
KRISTEN 1 SALATIGA. Pada tanggal 11 juni 2012 meminta surat permohonan izin
penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada
sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA dan oleh pihak kepala sekolah penulis
diizinkan untuk melakukan penelitian di SMA KRISTEN 1 SALATIGA.
B. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek penelitain adalah siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA
jumlah siswa 33 siswa , sampel berjumlah 18 siswa yang menjadi subyek penelitain
karena berdasarkan hasil pre testmdiketahui ada 18 siswa yang memiliki konsep diri
yang rendah, 18 siswa yang memiliki konsep diri yang rendah dibagi menjadi dua
kelompok yaitu 9 kelompok eksperimen dan sembilan kelompok kontrol. Disini pada
9 siswa kelompok eksperimen terdiri dari 4 siswa perempuan dan 5 siswa laki -laki.
36
Dan pada kelompok kontrol juga sama terdir dari 4 siswa perempuan dan lima siswa
laki - laki. Kedua kelompok ini berasal dari kelas yang sama.
C. Pelaksanaan Penelitian
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu pre
test dan post test. Pre test dilaksanakan sebelum pemberian layanan bimbingan dan
konseling kelompok pada tanggal 10 Juni 2012 dengan menyebar Tennesse self
concept scale yang terdiri dari 100 item pertanyaan. Pre test diberikan kepada
subyek yang berjumlah 32 siswa dan selanjutnya dipilih 9 siswa yang mengalami
konsep diri rendah.
D. Analisis dan Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest
Setelah data terkumpul melalui pengisian angket keterbukaan diri, maka
penulis segera memberikan skoring dan melakukan analisis data. pengujian pertama
dilakukan pada
data pre test, ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsep diri siswa kelas X-
3SMA KRISTEN 1 SALATIGA. Hasil analisis Pre test dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
37
Tabel 4.1
Tabel Data Pretest Konsep Diri
KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL
NO NAMA JK SKOR N
O
NAMA JK SKOR
1 DD L 189 1 AK L 188
2 HA L 196 2 AS L 197
3 HA P 186 3 AB P 186
4 KP L 171 4 CB L 170
5 SY P 196 5 EB P 199
6 TC P 171 6 OD P 156
7 TA P 196 7 SU P 177
8 YR L 160 8 TR L 169
9 EW L 191 9 YJ L 192
Tabel 4.2
Hasil Pretest Konsep Diri
Grop N Mean Rank Sum of Ranks
pretest Eksperimen 9 9.94 89.50
Kontrol 9 9.06 81.50
Total 18
38
Sebelum kelompok eksperimen diberikan perlakuan, terlebih dahulu ditentukan
ada tidaknya perbedaan antar kedua kelompok. Mean kelompok eksperimen sebesar 9.94
dan mean kelompok kontrol sebesar 9.06 dengan P= Asymp Sig 0,723>0,050, Sehingga
tidak ada perbedaan yang signifikan konsep diri antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol pada siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA. Maka dari hasil
tersebut penelitian dapat dilakukan.
2. Kisi - kisi bimbingan kelompok konsep diri
Tabel 4.4
Kisi - kisi layanan bimbingan kelompok
NO Dimensi Indikator Tujuan Topik Metode
Tabel 4.3
Hasil Pretest Konsep Diri
pretest
Mann-Whitney U 36.500
Wilcoxon W 81.500
Z -.354
Asymp. Sig. (2-tailed) .723
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .730a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: grop
39
1 Diri
sebagai
obyek
/identitas
(identity
self)
- Siswa tau
tentang
kelemahan
dan
kelebihan
yang ada
dalam
dirinya
- Mampu
memaksi
mal kan
potensi -
potensi
yang
dimiliki
- Tidak
terpengaruh
dengan
media -
media yang
berkembang
- Menjadi diri
sendiri
- Mengetahui
bahwa
setiap orang
unik dan
berbeda
1. Menjadi
diri
sendiri
Ceramah
Diskusi
Observasi
- Mampu
mengemb
angkan
diri
dengan
karakter
yang
dimiliki
- Mengetahui
potensi yang
dimiliki
- Mampu
melihat
kekurangan
dan
kelebihan
diri sendiri
2. Siapa diri
saya
Permainan
Diskusi
2 Diri
sebagai
pelaku
(behavior
self)
- Mampu
membeda
kan
perilaku
yang baik
dan buruk
- Mampu
untuk
mengerti
perilaku -
perilaku
yang
harus
diubah
- Mengerti
tentang
perilaku
yang
seringkali
tidak
disadari
- Merubah
perilaku -
perilaku
yang kurang
baik
3. Mengena
li
perilaku
diri
sendiri
Memutar
film
Diskusi
Refleksi
40
3 Diri
sebagai
penilai
(judging
self)
- Memiliki
kepekaan
terhadap
diri
sendiri
- Mampu
untuk
menjadi
pengamat
bagi diri
sendiri
- Mampu
mengamati
kekurangan
dan
kelemahan
diri sendiri
- Mengerti
tentang
pentingnya
untuk
mengamati
diri sendiri
4. Menjadi
pengamat
bagi diri
sendiri
Game
Diskusi
Bermain
peran
- Mampu
untuk
menerima
diri
sendiri
- Mampu
untuk
memiliki
harga diri
yang
positif
- Puas dengan
apa yang
dimiliki
- Tidak iri
dengan
orang
- Menjadi
pribadi yang
berani
mengambil
keputusan
- Tidak
mudah
terpengaruh
dengan
keadaan
5. Apakah
saya puas
dengan
diri saya
sendiri
6. Meningk
at-kan
harga diri
Sharing
Diskusi
Memutar
film
Sharing
4 Diri Fisik
(Phisical
self)
- Mampu
untuk
mengenali
diri secara
mendalam
- Bisa
menerima
diri sendiri
sesuai
kenyataan
- Mampu
untuk
melihat
potensi -
potensi diri
7. Mampu
menerim
a keadaan
diri
sendiri
apa
adanya
Permainan
Diskusi
41
- Mampu
menjadi
orang
yang bisa
menarik
orang lain
- Bisa
menjadi
orang yang
disukai oleh
orang lain
- Bisa
menjalin
hubungan
dengan
banyak
orang
8. Menjadi
pribadi
yang
mempeso
na
Bermain
drama
diskusi
5 Diri
moral
etik (
moral
etik self)
- Mampu
untuk
memiliki
pemahama
n tetang
moral
yang
positif
- Memiliki
moral yang
sesuai
dengan
ajaran
agama yang
di anut
- Membangun
hubungan
yang intim
dengan
Tuhan
9. Memiliki
moral
yang
Tuhan
kehendak
i
Memutar
film
Diskhusi
Sharing
- Mampu
untuk
memiliki
kesadaran
dalam
beragama
- Taat
terhadap
ajaran
Agama
- Mempriorita
skan Tuhan
dalam
kehidupan
10. Memban
gun
hubungan
yang
intim
dengan
Tuhan
Sharing
Diskhusi
6 Diri
pribadi
(personal
self)
- Mampu
mengamb
angkan
diri dalam
pergaulan
- Menjadi
pribadi yang
supel
- Bisa
membangun
relasi
dengan
11. Menjadi
pribadi
yang
menyena
ngkan
Memutar
film
Sharing
42
banyak
orang
- Mampu
untuk
menempat
kan diri
dalam
kondisi
apapun
- Bisa
menyesuaik
an diri
dalam
kondisi
apapun
- Menjadi
pribadi yang
matang
12. Menjadi
pribadi
yang
tepat
Permainan
Diskhusi
Sharing
7 Diri
keluarga
(family
self)
- Memiliki
rasa cinta
terhadap
keluarga
- Bisa saling
menghargai
antar angota
keluarga
- Menunjukka
n sikap yang
taat
terhadap
orang tua
13. Memban
gun
hubungan
yang
harmonis
dengan
keluarga
Ceramah
Diskhusi
sharing
- Mamppu
memiliki
sikap yang
taat
terhadap
orang tua
- Menghorma
ti ayah dan
ibu
- Memiliki
rasa sayang
terhadap
orang tua
14. Menghor
mati ayah
ibu
Memutar
film
Diskhusi
8 Diri
sosial
( social
self)
- Mampu
memiliki
pemahama
n tentang
orang lain
- Menjadi
pribadi y
ang bisa
bergaul
dengan
banyak
orang
- Membangun
relasi yang
baik
15. Menjadi
pribadi
yang bisa
bersosial
Diskusi
Bermain
peran
Sharing
43
- Mampu
menjadi
orang
yang
disukai
- Memiliki
pribadi yang
ramah
- Mamppu
menjadi
teladan bagi
orang lain
16. Interaksi
yang
positif
Diskusi
3. Laporan Pelaksanaan
1. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 11 Juni 2012, dengan topik menjadi
diri sendiri. Sebelum memulai kegiatan bimbingan kelompok penulis menjelaskan
secara singkat mengenai bagaimana menjadi diri sendiri, kemudian siswa diminta
untuk menjelaskan kembali tentang makna dan pengertian menjadi diri sendiri.
Setelah itu siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman - temannya mengenai
apa dampak dan pentingnya menjadi diri sendiri, setelah itu siswa menyampaikan
hasil dari diskusi yang mereka lakukan. Setelah itu siswa diberi tugas untuk
melakukan observasi tentang perilaku - perilaku negatif yang ada dilinkungan
sekitar mengenai dampak - dampak seseorang yang tidak bisa menjadi diri
sendiri.
2. Pertemuan kedua tanggal 13 Juni 2012, dengan topik siapa diri saya, sebelum
memulai bimbingan kelompok siswa diberikan pertanyaan tentang hasil observasi
yang telah mereka lakukan tentang topik yang kemarin mereka bahas. Setelah
mereka menjelaskan hasil dari observasi yang mereka lakukan, mereka diajak
untuk bermain kata dalam permainan kata ini mereka harus bisa menyebutkan
nama dan profesi yang ingin mereka miliki, setdlsh itu mereka harus bergantian
44
menyebutkan nama dan profesi tersebut secara bergantian dan teman mereka
harus menghafal karena mereka akan menyebutkan nama dan profesi temanya
bukan nama dan profesi mereka. Setelah mereka bermain kata mereka harus
berdiskusi dalam kelompok kecil tentang apa makana dari permainan yang telah
mereka lakukan tadi
3. Pertemuan ke 3 dilaksanankan tanggal 15 Juni 2012, dengan topik mengenali
perilaku diri sendiri. Sebelum memulai bimbingan kelompok penulis sedikit
mengulas tentang pertemuan yang kemarin, setelah semuanya siap maka film
diputar dalam film inni bercerita tentang seorang anak yang cacat sejak lahir ia
tidak memiliki tangan dan kaki yang lengkap, selain itu ia pun harus kehilangan
seorang ayah sejak lahir karena ayahnya telah meninggal ketika ada perang. Dari
film yang diputarkan tadi siswa - siswa diajak untuk berefleksi tentang kehidupan
mereka saat ini, apakah mereka sudah mengetahui apa yang menjadi perilaku
positif mereka dan apa yang harus di contoh dari perjuangan seorang gadis kecil
dalam film tersebut.
4. Pertemuan ke -4 dilaksanakan tanggal 18 Juni 2012, dengan topik menjadi
pengamat bagi diri sendiri sebelum siswa memulai bimbingan kelompok terlebih
dahulu siswa - siswa diajak untuk bermain game agar suasana lebih santai dan
tidak kaku lagi. Dalam bimbingan kelompok ini siswa- siswa dia ajak untuk
bermain peran. Setiap anak diberikan satu karakter yang berbeda - beda, setelah
mereka tau karakter yang mereka jalankan mereka harus bisa memainkan peran
mereka sesuai dengan karakter yang telah diberikan kepada masing - masing
45
siswa. Setelah mereka memainkan peran mereka masing - masing mereka harus
mendiskusikan mengenai peran yang mereka perankan tadi.
5. Pertemuan ke-5 dilaksanakan tanggal 19 Juni 2012, dengan topik apakah saya
puas dengan diri saya dalam bimbingan ini setiap siswa harus menjawab
pertanyaan ini:
a) Sapakah saya puas dengan diri saya saat ini?
b) Bagaimana diri saya yang seharusnya?
c) Bagaimana cara saya untuk mencapai diri saya itu?
Setelah mereka menjawab pertanyaan tersebut mereka harus bergantian untuk
menjawab pertanyaan tersebut secara bergantian dalam kelompok, setelah semua
menjawab pertanyaan tersebut mereka harus mensharingkan tentang pengalaman -
pengalaman yang mereka alami dalam kehidupan mereka.
6. Pertemuan ke-6 dilaksanankan tanggal 21 Juni 2012, dengan topik meningkatkan
harga diri, sebelum memulai bimbingan kelompok siswa - siswa diminta untuk
menjelaskan tentang pengertian harga diri, setelah mereka menyebutkan
pengertian harga diri, peneliti memutarkan film motivasi tentang perjuangan
seorang anak ras kulit hitam yang harus berjuang untuk mengubah stikma negatif
dalam masyarakat mengenai kaum ras kulit hitam. Dalam film ini terlihat
bagaimana orang kulit hitam harus dihina dan di lecehkan oleh orang - orang kulit
putih. Dalam film ini terlihat perjuangan yang sangat luar biasa sehingga ada
tekad yang besar untuk mengubah perbedaan yang ada menjadi suatu
46
keharmonisan yang bisa untuk dipersatukan. Setelah mereka menonton film
tersebut lalu mereka mensharingkan hasil yang mereka dapat dari film tersebut.
7. Pertemuan ke-7dilaksanakan tanggal 22 Juni 2012, dengan topik mampu
menerima diri apa adanya. Dalam bimbingan kelompok ini peserta diajak untuk
bermain tali. Dalam permainan ini dibutuhkan dua orang yang saling terikat
dalam satu kelompok tugas mereka adalah bisa lepas dari tali tersebut tanpa harus
melepaskan ikatan atau memotong tali tersebut. Setelah mereka bisa lepas dari
tali tersebut mereka harus menyampaikan bagaimana caranya mereka bisa lepas
dari tali - tali yang mengikat tersebut, setelah semua selesai siswa - siswa diajak
untuk berdiskusi tentang permainan tersebut.
8. Pertemuan ke-8 dilaksanakan tanggal 25 Juni 2012, dengan topik menjadi pribadi
yang mempesona dalam bimbingan kelompok ini setiap orang diberi kebebasan
untuk memilih salah satu peran yang selama ini ingin mereka jalani. Setelah
mereka memilih peran yang mereka inginkan mereka secara bergantian
memerankan peran tersebut. Setelah mereka semua selesai memainkan peran
tersebut mereka harus berdiskusi dalam kelompok untuk menyampaikan kesan -
kesan mereka selama mereka memainkan peran tersebut. Selain itu mereka juga
harus menyampaikan apa makna dari bermain drama tersebut
9. Pertemuan ke-9 dilaksanakan tanggal 26 Juni 2012, dengan topik memiliki moral
yang Tuhan kehendaki. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ini peserta
diputarkan sebuah film motivasi perjuangan seorang anak yang sangat taat kepada
Tuhan sampai akhirnya dia harus mati karena perjuanganya tersebut. Setelah
47
menonton film tersebut siswa diminta untuk mendiskusikan pertanyaan -
pertanyaan sebai berikut:
a. Apa yang bisa diteladani dari perjuangan tokoh tersebut?
b. Apa sifat - sifat yang harus di contoh?
c. Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menyenangkan Tuhan?
Setelah menjawab beberapa pertanyaan tersebut siswa diminta untuk berdiskusi
tentang hasil dari jawaban - jawaban mereka tersebut.
10. Pertemuan ke-10 dilaksanankan tanggal 28 Juni 2012, dengan topik membangun
hubungan yang intim dengan Tuhan. Dalam sesi ini siswa - siswa di ajak untuk
berdiskusi tentang pengalaman hidup mereka dan hubungan mereka dengan
Tuhan, selain itu juga ada beberapa anak yang harus kesaksian tentang kasih
Tuhan dalam kehidupan mereka. Dalam bimbingan kelompok ini juga ada diskusi
kelompok yang berujuan untuk mensharingkan tentang kehiduoan mereka dan
pengalaman hidup mereka dengan Tuhan.
11. Pertemuan ke-11 dilaksanakan tanggal 29 Juni 2012, dengan topik Menjadi
Pribadi yang menyenagkan. Sebelum memulai bimbingan kelompok siswa - siswa
diminta untuk bercerita tentang pengalaman yang pernah mereka alami ketika ada
orang yang senang dengan apa yang mereka lakukan. Setelah semua bercerita
saatnya memutar film. Film ini bercerita tentang seorang laki - laki yang
mempunyai karakter yang sangat baik ia dicintai oleh banyak orang dan akhirnya
ia di jadikan raja. Dalam memimpin kerajaannya dia sangat bijak sana, sampai
48
akhirnya ia harus mati dalam medan perang. Setelah film selesai diputar siswa -
siswwa diajak untuk sharing tentang kisah yang mereka lihat dan merefleksikan
kisah tersebut dalam kehidupan mereka.
12. Pertemuan ke-12 dilaksanakanan tanggal 2 Juli 2012, dengan topik menjadi
pribadi yang tepat dalam bimbingan kelompok ini para siswa di ajak untuk
bermain sebuah permainan dalam permainan ini mereka harus adu ketepatan
dalam dalam menangkap jari lawan mereka, dalam permainan ini dibutuhkan
konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu mereka juga harus memiliki strategi
yang baik dalam mengalahkan lawan mereka. Setelah permainan selesai mereka
di ajak untuk berdiskusi mengenai hasil dari permainan tersebut. Setiap orang
menyampaikan inti dari permainan tersebut secara bergantian.
13. Pertemuan ke-13 dilaksanankan tanggal 4 Juli 2012, dengan topik membangun
hubungan yang harmonis dengan keluarga. Dalam pertemuan ini peneliti
memberikan materi tentang bagaimana menjadi seorang yang bisa membangun
hubungan yang baik dengan orang lain. Setelah materi disampaikan siswa - siswa
di ajak untuk berdiskusi mengenai materi yang tadi telah disampaikan. Selain itu
mereka juga harus bisa menyebutkan karakter - karakter yang ada dalam diri
mereka yang harus mereka rubah agar kedepan mereka menjadi pribadi yang bisa
berinteraksi dengan banyak orang disekitar mereka.
14. Pertemuan ke-14 dilaksanakan tanggal 6 Juli 2012, dengan topik menghormati
ayah dan ibu, dalam bimbingan kelompok ininn peneliti memutarkan sebuah film,
film ini bercerita tentang seorang anak yang tidak mau menghormati ayah dan
49
ibunya, setiap hari kerjanya hanya mabuk dan judi, dia juga sering memukuli
orang tuanya. Sampai akhirnya orang tuanya mati dan dia baru tau ternyata dia
adalah anak yang paling dikasihi oleh orang tuanya dan akhriinya sepanjang
hidupnya ia hanya menyesali apa yang telah dia perbuat kepada kedua orang
tuanya, tapi semuanya terlambat karena semuanya itu sudah berlalu. Setelah film
diputar siswa - siswa di ajak mendiskusikan iinti dari film tersebut. Dalam diskusi
ini mereka harus menulis karakter - karakter yang jahat dari anak tersebut. Serta
menuliskan karakter apa yang seharusnya dirubah dari karakter anak tersebut.
15. Pertemuan ke-15 dialaksanakan tanggal 9 Juli 2012, dengan topik menjadi pribadi
yang bisa bersosial. Dalam bimbingan kelompok ini peneliti menyebutkan tips -
tips bagaimana caranya menjadi seorang pribadi yang bisa bersosial dan
membangun banyak relasi dengan orang lain, setelah peneliti menyampaikan tips-
tips tersebut siswa di ajak untuk bermain peran. Dalam bermain peran ini peneliti
menunjuk dua orang untuk memerankan karakter yang berbeda. Pemeran pertama
memerankan karakter seorang yang ramah, suka bergaul dan supel, pemeran
kedua memainkan peran sebagai seorang yang angkuh galak dan tidak mau
bersahabat dengan orang lain. Setelah kedua peran tersebut dimainkan maka
penonton diberi tangung jawab untuk menilai kedua karakter yang dimainkan
tadi. Setelah itu mereka mendiskusikan hal - hal yang mereka peroleh dari
permainan drama tersebut.
16. Pertemuan ke-16 dilaksanakan tanggal 11 Juli 2012, dengan topik interaksi yang
positif. Dalam pertemuan ini siswa - siswa diajak untuk berdiskusi tentang
50
bagaimana membangun suatu interaksi yang positif dengan orang lain. Dalam
diskusi ini siswa - siswa menyimpulkan apakah selama konseling kelompok
berlangsung siswa - siswa sudah membangun interaksi yang positif dengan
teman-teman dalam kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan
pertemuan terakhir. Peneliti menyampaikan pesan dan kesan selama melakukan
penelitian. Peneliti juga menyampaikan permohonan maaf jika selama ini peneliti
melakukan kesalahan selama penelitian berlangsung.
4. Hasil Post tes
Untuk mengetahui peningkatan koskor konsep diri siswa yang telah diberikan
layanan bimbingan kelompok konsep diri dan yang taidak menerima layanan bimbingan
kelompok konsep diri, pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dihitung
dengan mengunakan rumus t- test dengan program SPSS. Hasil perhitungan adalah
sebagai berikut.
51
Tabel 4.5
Hasil penelitian
KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL
NO NAMA JK SKO
R
NO NAMA JK SKOR
1 DD L 259 1 AK L 170
2 HA L 289 2 AS L 199
3 HA P 309 3 AB P 200
4 KP L 255 4 CB P 190
5 SY P 300 5 EB P 176
6 TC P 277 6 OD P 150
7 TA P 292 7 SU P 160
8 YR L 335 8 TR L 181
9 EW L 320 9 YJ L 192
Tabel 4.6 Hasil Post tes Konsep diri
grop2 N Mean Rank Sum of Ranks
postest Eksperimen 9 14.00 126.00
Kontrol 9 5.00 45.00
Total 18
52
Pada pengolahan uji statistik terhadap hasil post test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa p = 0,000 < 0,050 dengan
mean rank kelompok eksperimmen 14.00 sedangkan mean rank kelompok kontrol adalah
5.00 maka ada kenaikan mean rank kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi
layanan, Artinya ada peningkatan konsep diri yang signifikan antara kelompok yang
mendapatkan layanan dan yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok konsep
diri.
A. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan yang
signifikan konsep diri pada siswa kelas X-3 SMA KRISTEN 1 SALATIGA
Pada pretest mean kelompok eksperimen sebesar 9.94 dan kelompok kontrol
sebesar 9.06 dengan p= 0.723 > 0.050 Setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan
Tabel 4.7
Hasil Post test Konsep diri
postest
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 45.000
Z -3.576
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: grop2
53
kelompok Mean kelompok eksperimen sebesar 14.00 dan mean kelompok kontrol
(kelompok yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok konsep diri) sebesar
5.00 .Hasil analisis diperoleh nilai p = 000> 0.050, sehingga menunjukkan peningkatan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi kegiatan bimbingan kelompok, maka
hipotesis diterima.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama satu setengah bulan, sebelum peneliti
melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan pra penelitian untuk
mengetahui konsep diri pada siswa kelas X SMA KRISTEN 1 SALATIGA Setelah
diketahui bahwa kelas X memiliki konsep diri yang rendah yaitu sebanyak 60,61 %
selanjutnya peneliti mengambil 18 orang siswa yang selanjutnya dibagi menjadi dua
kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang berjumlah
tiap kelompok masing - masing 9 orang siswa.
Setelah itu peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok konsep diri kepada
kelompok eksperimen untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok konsep
diri dapat meningkatkan konsep diri siswa setelah diberilayanan hasil dari penelitian
tersebut sebagai berikut Berdasarkan analisis yang telah dilakukann diperoleh hasil mean
kelompok eksperimen sebesar 14.00 dan mean kelompok kontrol sebesar 5.00 dengan P=
0,000 > 0,050 sehingga menunjukkan ada peningkatan konsep diri yang signifikan
antara kelompok yang mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan kelompok
yang tidak mendapatkan layanan bimbingan kelompok.
54
Hal ini bisa berhasil karena siswa - siswa yang diberikan layanan bimbingan
kelompok sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi yang yang diadakan oleh peneliti.
Dalam setiap sesi pertemuan yang diadakan oleh peneliti tidak ada satupun siswa yang
membolos mereka benar - benar memiliki antusias yang tinggi. Setiap pertemuan
diadakan siswa - siswa bertambah berani dalam mengungkapkan ide - ide dan gagasan
mereka, mereka tidak lagi menjadi anak - anak yang malu dan minder.
Kelompok eksperimen ini memiliki keinginan yang sama mereka ingin merubah
pola pandang mereka tentang diri mereka terutama konsep diri mereka, maka tidak heran
penelitian ini menunjukkan hasil yang baik.