BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41475/5/BAB IV.pdf · adalah jenis...
Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41475/5/BAB IV.pdf · adalah jenis...
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan untuk memperoleh
bukti empiris dalam menjawab semua pentanyaan penelitian dan mengantisipasi
kesulitian yang timbul dalam proses penelitian (Lapau, 2012). Berdasarkan tujuan yang
akan dilakukan yaitu untuk mengetahui hubungan keadekuatan vitamin D dengan
kejadian demensia pada lansia, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian observasional dengan pendekatan dengan rancangan korelasional.
Rancangan korelational merupakan rancangan untuk menguji hubungan dua variabel
atau lebih artinya pengumpulan data dari variabel independen (asupan vitamin D) untuk
mengetahuin keadekuatan asupan vitamin D kemudian di teliti apakah ada hubungan
dengan variabel dependen (demensia) (Swarjana, 2012).
4.2 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian merupakan bagian dari tahapan atau langkah – langkah yang
ada di dalam penelitian, di mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu
kegiatan dari awal penelitian yang akan dilakukan (Nursalam, 2013). Kerangka penelitian
disajikan pada gambar 4.1.berikut
29
Gambar 4.1 KerangkaPenelitian
Populasi : 50 Lansia warga Tlogosuryo Rw 02 Dinoyo Malang
Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability sampling : purposive sampling
Analisis data menggunakan Sperman Rank
Variabel independen :
Keadekuatan vitamin D
Sampel : 26 lansia warga Tlogosuryo Rw 02 Dinoyo Malang
Variabel Dependen :
Demensia
Alat Ukur : Kuesioner Alat Ukur : MMSE
Skala Data : Ordinal Skala Data : Ordinal
Kesimpulan
Ada Hubungan Tidak ada Hubungan
30
4.3 Populasi, Teknik Sampling Dan Sampel
4.3.1 Populasi
Menurut Sumantri (2011), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang
akan diteliti, populasi terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik
tertentu yang dapat di tetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Pada penelitian ini populasinnya adalah Lansia yang tinggal di Tlogosuryo
Rw 02 Dinoyo Malang, dengan jumlah 50 Lansia.
4.3.2 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan proses atau cara yang digunakan peneliti dalam
mengambil sampel agar mendapatkan sampel yang sesuai dengan subyek yang akan
digunakan penelitian secara keseluruhan (Nursalam, 2013). Teknik sampling yang akan
digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena
sampel yang akan diambil didasarkan dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri, yang didasarkan kriteria dari ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).
4.3.3 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang akan digunakan menjadi
subyek dalam penelitian (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini sampelnya adalah 26 warga
tlogosuryo Rw 02 kecamatan Lowokwaru kota Malang yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi sebagai berikut :
31
Kriteria inklusi
a. Warga Tlogosuryo Rw 02 kecamatan Lowokwaru kota Malang
b. Lansia yang diduga kekurangan vitamin D
c. Lansia yang bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi:
a. Lansia yang terpapar polusi udara, seperti asap rokok
b. Air minum yang mengandung almunium
4.4 Variabel Penelitian
4.4.1 Variabel Independen
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
variabel yang menjadi penyebab adannya perubahan atau timbulnya varaiabel dependen.
Variabel ini biasanya diukur dan diamati untuk mengetahui hubungan dengan variabel
lain (Notoatmodjo,2012). Variabel independen dalam penelitian ini adalah keadekuatan
terhadap vitamin D.
4.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi penentu ada atau tidaknya
hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Notoatmodjo,2012). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah demensia.s
4.5 Definisi Operasional Variabel
32
Definisi operasional merupakan tentang batasan variabel atau tentang apa yang
dikur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,2012)
Tabel 4.1 Devinisi Operasional dalam Penelitian Hubungan antara Keadekuatan Asupan
Vitamin D dengan Kejadian Demensia pada Lansia
Variabel Definisi
Operasional
indikator Instruent Skala
Data
Keterang
an
Indenpenden
(bebas):
Keadekuatan
asupan
vitamin D
Mengidentifikasi
keadekuatan atau
tingkat asupan
vitamin D dalam
tubuh melalui
paparan sinar
matahari dan
makanan yang
dikonsumsi.
1. Makanan
yang
mengandun
g vitamin D
2. Paparan
sinar
matahari
3. Suplemen
Kuesioner
(Nabak et
all, 2014)
Ordinal Skor :
Baik:
≥2,25
Buruk:
< 2,25
Dependen
(terikat)
Demensia
Suatu keadaan
dimana terjadi
penuruanan
fungsi kognitif
yang menyerang
atau yang dialami
lansia yang
1. Disorientasi
a. Bahasa
b. Verbal
c. Komuni
kasi
MMSE Ordinal Skor :
Baik :
24-30
Ringan:
18-23
Buruk :
0-17
33
berusia 60 tahun
keatas.
(Gluhm
et all
2013)
4.6 Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di Tlogosuryo Rw 02 Dinoyo
Kecamatan Lowokwaru kota Malang.
4.7 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukakan pada bulan Juni-Agustus 2018.
4.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini yang digunakan yaitu observasi dan kuesioner.
Kuesioner merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan memberi angket
dengan beberapa pertanyaan kepada responden. Peneliti menggunakan kuesioner yaitu
kuesioner berbentuk pertanyaan yang bersifat tertutup dimana kuesioner tersebut dibuat
supaya responden memlilih atau menjawab pertanyaan yang telah disediakan (Hidayat,
2010). Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
kebiasaan responden terhadap keadekuatan asupan vitamin D dan melakukan observasi
untuk menentukan tingkatan Demensia.
4.8.1 Kuesioner Asupan Vitamin D
34
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner VIDSUN pada wanita
menopause dengan strandar deviasi usia 61 keatas diambil dari (Nabak et all, 2014),
terdiri dari 12 pertanyaan mengenai paparan sinar matahari dan asupan makanan yang
dikonsumsi. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut mengidentifikasikan mengenai paparan
sinar matahari atau kebiasaan berjemur secara teratur dalam tiga bulan terakhir dan
penggunaan tabir surya serta beberapa sering mengkonsumsi suplemen dan konsumsi
makanan yang mengandung vitamin D seperti susu dan ikan. ,Skor dalam penelitian ini
7 – 0, skor akhir <2,25 menunjukkan kemungkinan yang paling tinggi dari insufisiensi
(kekurangan) vitamin D dan skor >2,25 menunjukkan kemungkinan kecukupan vitamin
D.
4.8.2 Tabel Kisi-kisi Kuesioner Vitamin D
Tabel 4. 8 Kisi- kisi Kuesioner Vitamin D
No Parameter Nomer soal
1 Paparan Sinar Matahari 3,4,5,8,9
2 Asupan Makanan yang mengandung vitamin D 10,11
3 Suplemen 6,7
4.8.3 Kuesioner dan Pemeriksaan Demensia Mini Mental (MMSE)
Pemeriksaan MMSE terdiri dari 11 pertanyaan terdiri dari Bahasa, verbal dan
Komunikasi. Jika pasien atau responden bisa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang
35
diajuhkan peneliti mendapatkan poin. Skor akhir berjumlah 30 poin, skor dalam
pemeriksaan ini adalah baik : 24-30, ringan : 18-23, buruk : 0-17 (Effendi et all 2014).
Tabel 4. 8 Kisi- kisi Kuesioner pemeriksaan Demensia (MMSE)
No Parameter Nomer soal
1 Bahasa 6,7,8,9,10,11
2 Verbal 3,4,5
3 Komunikasi 1,2
4.9 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran atau indek untuk menunjukan alat ukur yang
valid mengukur apa yang diukur. Maka perlu diuji korelasi skor (nilai) setiap pertanyaan
dengan skor total kuesioner (Notoatmodjo, 2012). Uji validitas pada kuesioner vitamin D
dilakukan di jalan Simpang Setaman, cengger Ayam Kota Malang.
Keputusan uji :
a. Bila nilai sig. < 0,05 maka pertanyaan tersebut valid.
b. Bila nilai sig. > 0.05 maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner vitamin D dan MMSE
36
variabel
Item Pertanyaan
Person
Correlation
(r) hitung
R tabel
(N=11;
α=0.05%)
Keterangan
Vitamin D Pertanyaan 1 0.726 0.632 Valid
Pertanyaan 2 0.802 0.632 Valid
Pertanyaan 3 0.767 0.632 Valid
Pertanyaan 4 0.726 0.632 Valid
Pertanyaan 5 0.682 0.632 Valid
Pertanyaan 6 0.802 0.632 Valid
Pertanyaan 7 0.581 0.632 Tidak Valid
Pertanyaan 8 0.802 0.632 Valid
Pertanyaan 9 0.726 0.632 Valid
Pertanyaan 10 0.581 0.632 Tidak Valid
Pertanyaan 11 0.726 0.623 Valid
Pertanyaan 12 0.802 0.623 Valid
MMSE Pertanyaan 1 0.886 0.632 Valid
Pertanyaan 2 0.750 0.632 Valid
Pertanyaan 3 0.877 0.632 Valid
Pertanyaan 4 0.886 0.632 Valid
Pertanyaan 5 0.877 0.632 Valid
Pertanyaan 6 0.890 0.632 Valid
Pertanyaan 7 0.779 0.632 Valid
Pertanyaan 8 0.877 0.632 Valid
Pertanyaan 9 0.750 0.632 Valid
Pertanyaan 10 0.779 0.632 Valid
Pertanyaan 11 0.779 0.632 Valid
37
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan oleh peneliti pada kuesioner
vitamin D VIDSUN , didapatkan hasil dari uji validitas bahwa : uji validitas ada 2
pertanyaan yang dinyatakan tidak valid dan 9 peryataan dinyatakan valid yaitu pertanyaan
nomer 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, sehingga pertanyaan yang tidak valid di-drop out dari
kuesioner.
4.10 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran atau indeks untuk menunjukkan sejauh
mana alat ukur dapat di percaya atau dapat diandalkan, untuk menunjukkan hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali maupun lebih dengan
menggunkan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Raliabilitas dihitung dengan
rumus Cronbach dan bantuan SPSS dengan windows pada komputer. Dengan kriteria
pengujuan jika nilai Cronbach Alfa>0,6 maka dinyatatakan reliable dan jika Cronbach Alfa
<0,6 maka dinyatakan tidak realiabel.
4.11 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur pendekatan kepada subyek dan
pengumpulan data yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,2013).langkah-
langkah pengumpulan data sebagai berikut :
4.11.1 Tahap Persiapan
a) Peralatan yang digunakan
38
1) Kertas
2) Pensil
3) Bulpoin
4) Tulisan atau gambar yang bisa dibaca dan ditiru
5) Meja dan Kursi
6) Jam tangan
b) Persiapan Penelitian
1. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan studi pendahuluan
dan meminta surat izin penelitian kepada Dekan kepada Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan yang akan ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk
meminta surat pengantar ke Dinas Kesehatan Kota malang.
2. Dinas Kesehatan Kota Malang menyarankan ke Pukesmas Dinoyo untuk
mengambil data, dari pukesmas Dinoyo memberi saran penelitian di Tlogosuryo
Rw 02 Dinoyo Malang.
3. Peneliti melanjutkan permohonan izin penelitian kepada pinak-pihak yang terkait
dalam hal ini ketua Rw 02 dan ketua Rukun Warga di Tlogosuryo Rw 02 Dinoyo
Malang.
4.11.2 Tahap Pelaksanaan
1 Sebelum melakukan penelitian, saya meminta izin terlebih dahulu kepada pak Rw
dan Ketua rukun warga 02 untuk melakukan penelitian secara langsung pada
responden secara door to door
39
2 Setelah mendapatkan izin, saya mencari rumah responden dan melakukan
pendekatan dengan memperkenalkan identitas diri kepada responden.
3 Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, setelah itu
meminta persetujuan subyek untuk menjadi responden penelitian dan kontrak
waktu
4 setelah itu saya melakukan pemeriksaan MMSE oleh peneliti
5 Setelah selesai melakukan MMSE saya memberikan kuesioner vitamin D yang
saya bacakan kepada responden.
6 Meminta responden untuk menjawab secara jujur
7 Setelah saya mengecek kelengkapan data dan mengucapkan terima kasih.
4.11.3 Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmojo (2012), teknik pengolahan data terdiri dari :
1. Editing data
Suatu pemeriksaan untuk melengkapi data atau identitas responden pada lembar
kuesioner, Proses editing dilakukan pada penelitian ini yaitu setiap kali selesai
pengisian kuesioner. Jika terdapat data yang tidak lengkap, maka akan dilakukan
pemeriksaan kembali.
2. Coding data
Coding merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi data
yang telah terkumpul dan memberi kode angka ataupun simbol dimaksudkan
untk mempermudah untuk melakukan analisa data.
3. Scoring data
40
Scoring merupakan suatu pengumpulan data melalui kuesioner selanjutnya
memberikan skor pada seriap pertanyaan yang dijawab oleh responden.
4. Tabulation data
Tabulation merupakan penyuluhan data untuk mempermudah untuk di
jumlahkan, dianalisi, dan disusun. Proses tabulasi dilakukan dengan komputer.
5. Entry data
Entri data merupakan teknik yang dilakukan stelah keseluruhan variabel
dilakukan coding. Proses yang dilakukan yaitu dengan cara meng-entry data dari
kuesioner keperangkat di komputer.
4.12 AnalisaUnivariate dan Bivariate
1. Analisa Univariate
Menurut Notoatmojo (2012), analisa univariate merupakan analisa yang
digunakan untuk mengetahui atau menjelaskan karakteristik suatu variabel
penelitian. Analisa univariate dalam penelitian ini mendeskripsikan tantang
keadekuatan vitamin D dengan kejadian demensia. Pada analisa ini dilakukan
perhitungan skor keadekuatan vitamin D dari kuesioner yang diberikan dan
tingkah keparahan demensia dengan menggunakan MMSE.
2. Analisa Bivariate
Analisa bivariate merupakan analisa untuk mengetahui hubungan
signifikan antara dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen
(Notoatmojo,2012). Analisa bivariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan
karakteristik setiap variabel. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap variabel. Uji yang digunakkan dalam
41
penelitian ini adalah uji Spearman Rank Correlation dan dibantu dengan menggunakan
program SPSS dan excel, sebab data yang berskala ordinal yang digunakan untuk mencari
hubungan dan mencari hipotesis antara dua variabel yaitu hubungan antara keadekuatan
vitamin D dengan Demensia.
Uji korelasi Spearman Rank (Rho) digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya
hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal.
kesimpulan yang diambil yaitu :
a. Jika nilai sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara variabel yang dihubungkan.
b. Jika nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara variabel yang dihubungkan.
Nilai koefisien korelasi Spearman Rank ( r ) berkisar antara -1 < r < 1 tanda
negative/positif oleh sugiyono (2013) yaitu :
Interval Koefisien Koefisien korelasi Tafsirannya
0,00 – 0,199 + dan - Hubungan sangat rendah
0,20 – 0,399 + dan - Hubungan rendah
0,40 – 0,599 + dan - Hubungan cukup kuat
0,60 – 0,799 + dan - Hubungan kuat
0,80 – 1,000 + dan - Hubungan sangat kuat
Dari analisa akan diperoleh apakah r positif atau negativ. Jika koefisien korelasi (r) positif
(r >0) berarti terdapat hubungan yang positif dan searah. Artinya bila terjadi kenaikan
42
pada variabel X, maka akan diikuti kenaikan variabel Y, atau jika terjadi penurunan pada
variabel X maka akan di ikuti penurunan variabel Y. Koefisien korelasi (r) negatif (r <0)
berarti apabila terjadi kenaikan X maka akan diikuti oleh penurunan pada variabel Y atau
sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel X maka akan diikuti oleh kenaikan
pada variabel Y.
Untuk menghitung besarnya kontribusi dari variabel X terhadap naik atau
turunnya variabel Y dihitung koefisien determinasi dengan rumus :
Kd = rs² x 100%
Kd = koefisien determinan
Rs = nilai koefisien korelasi Spearman Rank
4.13 Etika Penelitian
Menurut Notoatmojo (2012), etika penelitian dalam keperawatan sangatlah
penting karena dalam melakukan penelitian berhubungan langsung dengan manusia,
maka dalam penelitian peneliti perlu membawa rekomendasi dengan mengajukan
permohonan ijin kepada institusi atau lembaga yang bersangkutan yang akan dilakukan
penelitian antar lain :
a. Lembar persetujuan (informed consent)
Informed consent merupakan suatu lembar persetujuan antara peneliti dengan
responden yang berisi tentang informasi studi penelitian tentang tujuan dilakukan
penelitian serta dampaknya, jika responden bersedia maka mereka harus
43
mendatatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka
peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak responden.
b. Tanpa nama (anonimity)
Suatu bentuk perlindungan yang diberikan kepada responden dengan peneliti
tidak memberikan atau menyembuyikan nama responden pada lembar kuesioner
yang berhubungan dengan responden.
c. Kerahasiaan (cofidentiality)
Suatu masalah etik dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi dan yang lainnya. Semua informasi yang didapatkan oleh peneliti
dijamin kerahasiaanya dan hanya kelompok data atau kelompok tertentu yang
akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.