BAB IV kecerdasan emosi auditor

8
24 BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN ANALISIS 4.1 Gambaran Proses Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang. Penyebaran kuesioner hanya dapat dilakukan pada 11 KAP dari 18 KAP yang ada di Semarang. Hal tersebut dikarenakan ada 4 KAP di Semarang yang auditornya tidak mau mengisi kuesioner dengan alasan sibuk yaitu KAP Irawati Kusumadi, KAP Hadori & Rekan, KAP Drs. Sugandhi dan KAP Lodewijk Purba & Rekan. Selain itu ada 2 KAP yang sudah pindah alamat yaitu KAP I. Soetikno dan KAP Dra. Harjati, dan ada 1 KAP sedang dalam renovasi yaitu KAP Yulianti SE, BAP. Jumlah kuesioner yang dapat disebarkan untuk setiap KAP hanya berjumlah 3 sampai 7 buah kuesioner saja dengan total kuesioner sebanyak 55 buah. Dari 55 buah kuesioner yang disebarkan ternyata hanya 48 buah kuesioner saja yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini. Sisanya sebanyak 7 buah tidak dapat digunakan karena merupakan kuesioner cacat atau tidak dijawab secara lengkap oleh responden. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Factor Analysis, suatu item pertanyaan dianggap valid bila faktor loadingnya di atas 0.4 (rule of thumb).

description

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Kerja Auditor

Transcript of BAB IV kecerdasan emosi auditor

Page 1: BAB IV kecerdasan emosi auditor

24

BAB IV

ANALISIS DAN BAHASAN ANALISIS

4.1 Gambaran Proses Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari

penyebaran kuesioner kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan

Publik (KAP) di Semarang. Penyebaran kuesioner hanya dapat dilakukan

pada 11 KAP dari 18 KAP yang ada di Semarang. Hal tersebut dikarenakan

ada 4 KAP di Semarang yang auditornya tidak mau mengisi kuesioner

dengan alasan sibuk yaitu KAP Irawati Kusumadi, KAP Hadori & Rekan, KAP

Drs. Sugandhi dan KAP Lodewijk Purba & Rekan. Selain itu ada 2 KAP yang

sudah pindah alamat yaitu KAP I. Soetikno dan KAP Dra. Harjati, dan ada 1

KAP sedang dalam renovasi yaitu KAP Yulianti SE, BAP.

Jumlah kuesioner yang dapat disebarkan untuk setiap KAP hanya

berjumlah 3 sampai 7 buah kuesioner saja dengan total kuesioner sebanyak

55 buah. Dari 55 buah kuesioner yang disebarkan ternyata hanya 48 buah

kuesioner saja yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini. Sisanya

sebanyak 7 buah tidak dapat digunakan karena merupakan kuesioner cacat

atau tidak dijawab secara lengkap oleh responden.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Factor Analysis, suatu

item pertanyaan dianggap valid bila faktor loadingnya di atas 0.4 (rule of

thumb).

Page 2: BAB IV kecerdasan emosi auditor

25

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Item-item

Pertanyaan

Nilai Faktor Loading

X1 X2 X3 X4 X5 Y1 Y2 Y3

1

2

3

4

5

6

7

0.874

0.932

0.830

0.892

0.941

0.934

0.927

0.888

0.607

0.751

0.659

0.790

0.865

0.882

0.860

0.722

0.748

0.768

0.772

0.805

0.575

0.807

0.412

0.829

0.458

0.678

0.633

0.712

0.778

0.408

0.680

0.651

0.754

0.683

0.768

0.835

0.687

0.821

0.673

0.778

0.741

0.634

0.843

0.631

0.504

Sumber : Data primer diolah, 2004

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa setiap item-item pertanyaan

kuesioner memiliki nilai faktor loading di atas 0.4 sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item-item pertanyaan kuesioner dapat dikatakan valid.

Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach Alpha. Jika nilai

Cronbach Alpha di atas 0.6 maka instrumen dapat dikatakan reliabel

(handal).

Dengan melihat nilai koefisien Cronbach Alpha pada tabel 4.2 untuk

keenam instrumen penelitian, maka dapat dinyatakan bahwa semua

instrumen tersebut reliabel karena memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha di

atas 0.6.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Nilai

Crobach

Alpha

X1 X2 X3 X4 X5 YI Y2 Y3

0.7240 0.6097 0.6399 0.6094 0.6439 0.6143 0.6312 0.6140

Sumber : Data primer diolah, 2004

Page 3: BAB IV kecerdasan emosi auditor

26

4.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-

smirnov dan hasil uji normalitas data disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data

Variabel X1 X2 X3 X4 X5 Y1 Y2 Y3

Asymp.Sig

(2-tailed)

0.295 0.159 0.279 0.125 0.210 0.238 0.188 0.322

Sumber : Data primer diolah, 2004

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) untuk

setiap variabel penelitian ternyata > 0.05. hal ini menunjukkan bahwa data

sampel berdistribusi normal dan asumsi dalam statistik parametrik dapat

dipenuhi sehingga analisa regresi berganda dapat dilakukan.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation

Factor (VIF). Hasil multikolinearitas dapat dilihat dalam lampiran 6

Dari lampiran 6 terlihat bahwa nilai VIF untuk setiap variabel tidak lebih

dari 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolinearitas.

4.4.2 Uji Autokorelasi

Dari hasil pengujian pada lampiran 6 dengan menggunakan Durbin-

Watson, diperoleh nilai Durbin-Watson yang tidak lebih dari 2, sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

Page 4: BAB IV kecerdasan emosi auditor

27

4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Untuk dapat mengetahui pengaruh variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen maka digunakan analisis regresi berganda

dengan bantuan program SPSS 11.0 yang secara rinci disajikan dalam

lampiran 6. variabel-variabel independen tersebut adalah pengenalan diri,

pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial sedangkan

variabel integritas, objektivitas dan indepedensi sebagai variabel dependen.

Dari hasil penghitungan regresi berganda pada lampiran 6 maka dapat

dibentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y1 = 0.839 + 0.04919X1 + 0.166 X2 + 0.746X3 + 0.0452X4 - 0.161X5 + e

Y2 = -1.129 - 0.124X1 + 0.418 X2 + 0.140X3 + 0.05413X4 + 0.471X5 + e

Y3 = 3.132 + 0.228X1 + 0.155 X2 - 0.224X3 - 0.0258X4 + 0.897X5 + e

Keterangan :

Y1 = Integritas

Y2 = Objektivitas

Y3 = Independensi

X1 = Pengenalan diri

X2 = Pengendalian diri

X3 = Motivasi

X4 = Empati

X5 = Keterampilan sosial

e = Error

Page 5: BAB IV kecerdasan emosi auditor

28

Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan

tingkat signifikansi 5%, Perhitungannya dilakukan dengan bantuan program

SPSS 11.0.

4.5.1 Uji Hipotesis 1

Dalam menganalisa pengaruh kecerdasan emosional terhadap

integritas maka perlu dilakukan uji “F”. Dengan membandingkan nilai

signifikansi F dengan nilai alpha. Penerimaan terhadap hipotesis nol

terjadi jika nilai signifikansi F > 0.05 dan penolakan hipotesis nol terjadi

jika nilai signifikansi F < 0.05. Untuk menguji pengaruh faktor-faktor

kecerdasan emosional terhadap integritas maka digunakan uji “t”.

Penerimaan terhadap hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t > 0.05

dan penolakan hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t < 0.05.

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Berganda Hipotesis 1

Variabel Nilai t hitung Sig. Keterangan

Pengenalan Diri 1.197 0.238 Ho diterima

Pengendalian Diri 2.397 0.021 Ha diterima

Motivasi 14.545 0.000 Ha diterima

Empati -0.911 0.367 Ho diterima

Keterampilan Sosial -2.057 0.046 Ha diterima

Sumber: Data primer diolah, 2004

Pada lampiran 6 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi F sebesar

0.000 yang lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

Page 6: BAB IV kecerdasan emosi auditor

29

sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh

terhadap integritas.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk faktor-faktor

kecerdasan emosional hanya faktor pengendalian diri, motivasi dan

keterampilan sosial yang berpengaruh terhadap integritas, sedangkan

untuk pengenalan diri dan empati tidak berpengaruh terhadap integritas.

4.5.2 Uji Hipotesis 2

Dalam menganalisa pengaruh kecerdasan emosional terhadap

integritas maka perlu dilakukan uji “F”. Dengan membandingkan nilai

signifikansi F dengan nilai alpha. Penerimaan terhadap hipotesis nol

terjadi jika nilai signifikansi F > 0.05 dan penolakan hipotesis nol terjadi

jika nilai signifikansi F < 0.05. Untuk menguji pengaruh faktor-faktor

kecerdasan emosional terhadap integritas maka digunakan uji “t”.

Penerimaan terhadap hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t > 0.05

dan penolakan hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t < 0.05.

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda Hipotesis 2

Variabel Nilai t hitung Sig. Keterangan

Pengenalan Diri -2.214 0.032 Ha diterima

Pengendalian Diri 4.421 0.000 Ha diterima

Motivasi 2.003 0.052 Ho diterima

Page 7: BAB IV kecerdasan emosi auditor

30

Empati 0.800 0.428 Ho diterima

Keterampilan Sosial 4.406 0.000 Ha diterima

Sumber: Data primer diolah, 2004

Pada lampiran 6 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi F sebesar

0.000 yang lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh

terhadap objektivitas.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk faktor-faktor

kecerdasan emosional hanya faktor pengenalan diri, pengendalian diri,

dan keterampilan sosial yang berpengaruh terhadap objektivitas,

sedangkan untuk motivasi dan empati tidak berpengaruh terhadap

objektivitas.

4.5.3 Uji Hipotesis 3

Dalam menganalisa pengaruh kecerdasan emosional terhadap

integritas maka perlu dilakukan uji “F”. Dengan membandingkan nilai

signifikansi F dengan nilai alpha. Penerimaan terhadap hipotesis nol

terjadi jika nilai signifikansi F > 0.05 dan penolakan hipotesis nol terjadi

jika nilai signifikansi F < 0.05. Untuk menguji pengaruh faktor-faktor

kecerdasan emosional terhadap integritas maka digunakan uji “t”.

Penerimaan terhadap hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t > 0.05

dan penolakan hipotesis nol terjadi jika nilai signifikansi t < 0.05.

Page 8: BAB IV kecerdasan emosi auditor

31

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Berganda Hipotesis 3

Variabel Nilai t hitung Sig. Keterangan

Pengenalan Diri 2.619 0.012 Ha diterima

Pengendalian Diri 1.056 0.297 Ho diterima

Motivasi -2.054 0.046 Ha diterima

Empati -0.245 0.808 Ho diterima

Keterampilan Sosial 5.397 0.000 Ha diterima

Sumber: Data primer diolah, 2004

Pada lampiran 6 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi F sebesar

0.000 yang lebih kecil dari alpha sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh

terhadap independensi.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk faktor-faktor

kecerdasan emosional hanya faktor pengenalan diri, motivasi dan

keterampilan sosial yang berpengaruh terhadap independensi,

sedangkan untuk pengendalian diri dan empati tidak berpengaruh

terhadap independensi.