BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN SD N … · 2012. 11. 27. · BAB IV HASIL...

16
BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02 RW 08, kecamatan Weleri Kendal, terletak di pinggir jalan desa dideretan Balaidesa Pucuksari dan perkampungan warga. Disamping SD N Pucuksari ada sawah padi milik warga, jalanan desa yang belum diaspal dengan baik. 4.2 Karakter Subyek Penelitiaan Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal yang berjumlah 24 siswa dengan 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat ditempuh dengan naik sepeda atupun jalan kaki. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diakhiri pukul 12.30 WIB. Keadaan orang tua sebagian besar adalah buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak anak yang tutur kata ataupun perilaku kurang sopan. 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang gaya kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal semester II tahun ajaran 2011/2012, pada kondisi awal siswa yang belum mencapai KKM 13 siswa dan 39

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN SD N … · 2012. 11. 27. · BAB IV HASIL...

  • 39

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Daerah Penelitian

    SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02

    RW 08, kecamatan Weleri Kendal, terletak di pinggir jalan desa dideretan

    Balaidesa Pucuksari dan perkampungan warga. Disamping SD N Pucuksari ada

    sawah padi milik warga, jalanan desa yang belum diaspal dengan baik.

    4.2 Karakter Subyek Penelitiaan

    Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan

    Weleri Kabupaten Kendal yang berjumlah 24 siswa dengan 10 siswa laki-laki dan

    14 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat

    ditempuh dengan naik sepeda atupun jalan kaki. Pembelajaran dimulai pukul

    07.00 WIB diakhiri pukul 12.30 WIB. Keadaan orang tua sebagian besar adalah

    buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak

    anak yang tutur kata ataupun perilaku kurang sopan.

    4.3 Hasil Penelitian

    4.3.1 Kondisi Awal

    Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang gaya kelas IV SD N

    Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal semester II tahun ajaran

    2011/2012, pada kondisi awal siswa yang belum mencapai KKM 13 siswa dan

    39

  • 40

    yang sudah mencapai KKM 11 siswa. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan

    oleh beberapa faktor yaitu:

    1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-

    kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya

    mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan

    dengan baik oleh siwa.

    2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode

    ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.

    3. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat

    kurang.

    Hasil tes kondisi awal dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang

    belum tuntas pada tabel 4.3.

    Tabel 4.3Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Kelas IV Semester II

    No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase

    1 40-49 1 4%

    2 50-59 9 37,5 %

    3 60-69 3 12,5 %

    4 70-79 3 12,5 %

    5 80-89 8 33,5 %

    jumlah siswa 24 100 %

    nilai rata-rata 64 64 %

    presentase ketuntasan 45%

  • 41

    Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    11

    13

    45 %

    55 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus

    4.3.2 Siklus I

    Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah

    disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan

    pembelajaran yang telah direncanakan.

    belumtuntas55%

    41

    Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    11

    13

    45 %

    55 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus

    4.3.2 Siklus I

    Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah

    disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan

    pembelajaran yang telah direncanakan.

    tuntas45%belum

    tuntas55%

    41

    Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    11

    13

    45 %

    55 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus

    4.3.2 Siklus I

    Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah

    disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan

    pembelajaran yang telah direncanakan.

  • 42

    1. Perencanaan

    Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK) yang berkaitan dengan penyusunan skenario pembelajaran, alat yang

    digunakan, dan metode yang digunakan.

    Tahap – tahap perencanaan :

    e. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dengan cara efektif mengenai

    materi dan soal latihan dalam proses pembelajaran menggunakan metode

    demonstrasi.

    f. Merancang sarana pembelajaran dengan menitikberatkan pada penerapan

    metode demonstrasi dengan penggunaan media benda asli, pada tahap siklus I

    ini media yang digunakan seperti bola kaki, meja, kursi, pintu, plastisin, batu,

    kelereng, tali dan ketapel.

    g. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengobservasi

    pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan guru

    dan kegiatan siswa dalam pembelajaran.

    h. Merancang tes formatif, pada siklus I ini tes formatif dilaksanakan pada

    pertemuan ke tiga. Terdapat 15 soal, yang terdiri dari 10 pilihan ganda dan 5

    isian singkat.

    i. RPP pada lampiran 2

    2. Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan adalah tahap penerapan dari perencanaan yang sudah

    dibuat sebelumnya, terdapat tiga kali pertemuan tiap siklusnya.Berikut penjelasan

    pelaksanaan pada siklus I.

  • 43

    a. Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama pada tanggal 14 Februari 2012. Dalam kegiatan

    perbaikan yang pertama ini guru menjelaskan materi tentang gaya dapat

    merubah gerak suatu benda yang difokuskan pada gaya berupa tarikan dan

    dorongan. Menggunakan benda-benda nyata yang ada di dalam kelas dan benda

    yang sudah dilihat siswa sebelumnya. Seperti melakukan gerakan melempar

    bola,menendang bola, mendorong pintu, menutup pintu dan lain sebagainya.

    Demonstrasi yang dilakukan guru bersama siswa membuat suasana kelas

    menjadi hidup, dari yang biasanya siswa hanya diam mendengar guru

    memberikan materi, sekarang siswa dapat melihat langsung demonstrasi di

    depan kelas. Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang

    sudah dilakukan.

    b. Pertemuan kedua

    Pertemuan kedua pada tanggal 16 Februari 2012. Pada awal pertemuan

    kedua ini guru mengingatkan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dan

    membahas materi tentang gaya dapat merubah bentuk suatu benda. Kali ini

    siswa bermain menggunakan plastisin. Plastisin yang dibentuk dengan tangan

    kemudian siswa mengamti apa yang terjadi, adakah perubahan dari plastisi

    tersebut. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap

    kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.Dan kegiatan akhirnya siswa mendapat

    pekerjaan rumah dari guru.

  • 44

    c. Pertemuan ketiga

    Pertemuan ketiga pada tanggal 21 Februari 2012. Untuk memotifasi

    siswa agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama –

    sama menyanyikan lagu disini senang disana senang. Membahas Pekerjaan

    rumah pertemuan sebelumnya.Pada pertemuan ke tiga siklus pertama dilakukan

    tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus pertama.

    Hasil tes siklus I dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang

    tidak tuntas pada tabel 4.5

    Tabel 4.5Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus I

    No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase

    1 40-49 0 0%

    2 50-59 4 17 %

    3 60-69 3 12 %

    4 70-79 6 25 %

    5 80-89 6 25 %

    6 90-100 5 21 %

    jumlah siswa 24 100 %

    Nilai rata-rata 72 72 %

    Presentase ketuntasan 70 %

  • 45

    Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    tuntas

    belum tuntas

    17

    7

    70 %

    30 %

    Jumlah Siswa 24 100%

    Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I

    3. Hasil Pengamatan

    Tahap – tahap Pengamatan :

    a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan

    guru dalam pemberian contoh dan latihan.

    b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    belumtuntas30%

    45

    Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    tuntas

    belum tuntas

    17

    7

    70 %

    30 %

    Jumlah Siswa 24 100%

    Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I

    3. Hasil Pengamatan

    Tahap – tahap Pengamatan :

    a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan

    guru dalam pemberian contoh dan latihan.

    b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    tuntas 70%

    belumtuntas30%

    45

    Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    tuntas

    belum tuntas

    17

    7

    70 %

    30 %

    Jumlah Siswa 24 100%

    Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I

    3. Hasil Pengamatan

    Tahap – tahap Pengamatan :

    a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan

    guru dalam pemberian contoh dan latihan.

    b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses

    pembelajaran berlangsung.

  • 46

    Masalah yang diatasi pada siklus I adalah rendahnya penguasaan siswa

    terhadap materi pelajaran IPA dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak

    atau bentuk suatu benda. Cara mengatasinya sebagai berikut :

    1. Dengan menggunakan media benda asli.

    2. Dengan merubah metode yang disesuaikan dengan materi pelajaran.

    Hasil pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Ada kemajuan dibandingkan sebelum pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran.

    2. Nilai ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat, terbukti :

    a. Sebelum perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai

    70 ke atas hanya 11 dari 24 siswa, berarti 45% yang tuntas.

    b. Pada perbaikan pembelajaran siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 ke

    atas ada 17 siswa, berarti 70 % siswa yang mencapai nilai tuntas.

    4. Hasil Refleksi

    Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua

    kejadian dan temuan perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan

    kekurangan pada perbaikan pembelajaran siklus I yang dipergunakan dalam

    perbaikan siklus II. Setelah melaksanakan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam dengan mareri pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda,

    sebagian siswa belum dapat menyebutkan konsep gaya dapat mengubah gerak

  • 47

    atau bentuk suatu benda, khususnya gaya yang berupa tarikan dan

    dorongan.Kelebihan dan kekurangan tersebut antara lain :

    a. Bagi Siswa

    1) Perhatian siswa pada materi sudah cukup antusias.

    2) Ada sebagian siswa yang masih kurang percaya diri.

    3) Bahkan ada sebagian siswa yang masih belum mengerti perbedaan antara

    bentuk gaya yang berupa tarikan dan dorongan.

    b. Bagi Guru

    1) Penjelasan sudah runtut dan mengadakan latihan-latihan.

    2) Guru kurang pengawasan pada saat siswa melakukan kerja kelompok.

    3) Dalam memanfaatkan media kurang maksimal.

    4) Terlalu cepat dalam menyampaikan materi.

    CaraMenyelesaikan :

    - Penjelasan materi lebih cermat dan runtut.

    - Menggunakan media benda asli

    - Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

  • 48

    Tujuan :

    Untuk memperbaiki pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang

    maksimal dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

    Dari analisa data prestasi belajar yang di capai oleh siswa pada perbaikan

    pembelajaran siklus I diketahui bahwa nilai yang di capai siswa; nilai terendah 50,

    nilai tertinggi 90 dan rata-rata kelas 72.Dengan demikian, dapat disimpulkan

    bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus I yang menitik beratkan pada kegiatan

    guru dengan penggunaan metode demonstrasi sudah ada kemajuan, tetapi belum

    dapat menuntaskan hasil belajar siswa.Oleh karena itu, direncanakan perbaikan

    pembelajaran siklus II.

    4.3.3 Siklus II

    1. Perencanaan

    Mengadakan perubahan langkah pembelajaran dengan menambah pra

    kegiatan inti yaitu mengungkapkan metode demonstrasi serta memanfaatkan

    media benda asli dan memotifasi siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran.

    Tahap – tahap perencanaan siklus II :

    a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada

    siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman

    sejawat atau guru untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan

    yang peneliti hadapi untuk dicarikan solusi yang tepat sampai diperoleh

    hasil yang memuaskan.

  • 49

    b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktivitas guru dan

    siswa untuk memanfaatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran serta

    memotivasi anak untuk tidak malu bertanya bila belum jelas.

    c. Merancang tes formatif, Pada siklus II ini tes formatif dilakukan pada

    pertemuan ke tiga, Terdapat 5 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat.

    d. RPP pada lampiran 8

    2. Pelaksanaan

    Tahap pelaksanaan siklus II adalah tahap penerapan dari perencanaan yang

    sudah dibuat setelah siklus I dilasanakan, terdapat tiga kali pertemuan pada siklus

    II, Berikut penjelasan pelaksanaan pada siklus II.

    a. Pertemuan Pertama

    Pertemuan pertama pada tanggal 23 Februari 2012. Dalam kegiatan

    perbaikan siklus II yang pertama ini guru menghubungkan pembelajaran

    dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemberian contoh – contoh gaya pada

    kehidupan sehari – hari dan menjelaskan tentang keadaan benda didalam

    air.Pada awal pembelajaran guru menanyakan siapa yang sering menyapu

    lantai di rumah pada siswa. Menyebutkan contoh-contoh gaya pada kehidupan

    sehari-hari, guru menjelaskan keadaan benda bila di dalam air. Akhir

    pertemuaan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan.

    b. Pertemuan kedua

    Pertemuan kedua pada tanggal 28 Februari 2012. Pada awal pertemuan

    kedua ini guru melakukan tanya jawab tentang alat transportasi laut dengan

    siswa. Guru membimbing perwakilan siswa untuk mendemonstrsikan benda-

  • 50

    benda di dalam air. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap

    kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.Dan kegiatan akhirnya siswa mendapat

    pekerjaan rumah dari guru.

    c. Pertemuan ketiga

    Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2012. Untuk memotifasi siswa

    agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama –

    sama menyanyikan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Membahas

    Pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya.Pada pertemuan ke tiga siklus kedua

    dilakukan tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada

    siklus kedua. Berikut data nilai hasil siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7

    Tabel 4.7 nilai siklus II

    No Hasil Tes Banyak Siswa Presentase

    1 40-49 0 0%

    2 50-59 0 0%

    3 60-69 1 4 %

    4 70-79 5 21 %

    5 80-89 8 33 %

    6 90-100 10 42 %

    jumlah siswa 24 100%

    nilai rata-rata 83,5 83,5 %

    presentase ketuntasan 95,8 %

  • 51

    Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    23

    1

    95,8 %

    4,2 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II

    3. Pengamatan

    Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada

    kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh

    maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :

    a. Penggunaan metode pembelajaran.

    b. Penggunaan media pembelajaran

    4,2%belumtuntas

    51

    Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    23

    1

    95,8 %

    4,2 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II

    3. Pengamatan

    Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada

    kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh

    maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :

    a. Penggunaan metode pembelajaran.

    b. Penggunaan media pembelajaran

    95,8%tuntas

    51

    Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II

    No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase

    1.

    2.

    Tuntas

    Belum Tuntas

    23

    1

    95,8 %

    4,2 %

    Jumlah Siswa 24 100 %

    Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II

    3. Pengamatan

    Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada

    kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh

    maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :

    a. Penggunaan metode pembelajaran.

    b. Penggunaan media pembelajaran

  • 52

    Cara mengatasi masalah yang ada dengan cara :

    - Mengoptimalkan metode mengajar dengan melakukan percobaan serta

    bimbingan dan penjelasan dari guru.

    - Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang ada berupa media

    benda asli.

    Hasil yang diperoleh pada kondisi awal dan selanjutnya diadakan perbaikan siklus

    I dan II ada peningkatan perolehan nilai yang dicapai siswa sangat meningkat,

    terbukti :

    1. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai nilai tuntas ada 11 dari 24 siswa,

    berarti 45 % siswa tuntas.

    2. Pada perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 keatas

    ada 17 siswa dari 24 siswa, berarti 70 % yang tuntas.

    3. Pada perbaikan pembelajaran Siklus II, siswa yang mencapai nilai 70 keatas

    ada 23 siswa, berarti 95,8 % yang tuntas.

    4. Refleksi

    Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua

    kejadian dan temuan dalam perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan

    kekurangan pada perbaikan siklus II. Selanjutnya dipergunakan sebagai masukan

    untuk membuat laporan. Setelah melakukan proses pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk

    suatu benda, masih ada sebagian siswa yang belum bisa membedakan gaya berupa

  • 53

    tarikan dan dorongan dan masih ada beberapa siswa yang salah dalam

    menyelesaikan soal. Permasalahanya diuraikan sebagai berikut:

    Guru :

    a. Penjelasan sebagian masih abstrak dan tergesa-gesa.

    b. Dalam penggunaan metode kurang membangun interaksi tanya jawab.

    c. Penggunaan media pembelajaran kurang terampil.

    Siswa :

    a. Perhatian terhadap pembelajaran masih ada sebagian yang kurang.

    b. Belum semuanya tertarik terhadap pembelajaran.

    c. Keaktifan terhadap pembelajaran masih belum maksimal.

    Masalah yang ada diatasi dengan cara sebagai berikut :

    a. Guru lebih cermat dan runtut dalam menyampaikan materi.

    b. Guru dalam mendemontrasikan materi selalu menjaga interaksi dengan

    siswa dengan tanya jawab.

    c. Guru terampil dan menarik dalam menggunakan media tiga dimensi baik

    benda asli maupun tiruan.

    d. Guru memberi penugasan kepada siswa secara kelompok untuk

    didiskusikan dengan bimbingan guru.

    e. Guru lebih memotivai siswa dalam belajar serta menciptakan suasana yang

    menyenangkan di dalam kelas.

  • 54

    Cara tersebut bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga siswa

    merasa lebih percaya diri, memperoleh hasil yang maksimal dan meningkatkan

    pemahaman siswa.

    Dari analisis data proses belajar yang di capai siswa pada perbaikan

    pembelajaran siklus II, diketahui bahwa nilai terendah 60, nilai tertinggi 100

    dengan nilai rata-rata 83,5 dan 23 siswa yang tuntas dengan presentase

    ketuntaasan mencapai 95,8% sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan

    pembelajaran pada siklus II yang menitik beratkan pada penggunaan metode

    demonstrasi berhasil dengan baik meskipun masih ada satu siswa yang belum

    tuntas. Namun tujuan peneliti sudah tercapai, dilihat dari prosentase ketuntaasan

    mencapai 95,8% yang sudah lebih dari 80%. Oleh karena itu, proses perbaikan

    pembelajaran di anggap selesai.