BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · UKS,pramuka, Kesenian Sumber: Data Administrasi Kepala...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · UKS,pramuka, Kesenian Sumber: Data Administrasi Kepala...
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini memaparkan tentang sajian
program supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso tahun pelajaran 2014/2015 yang
menyangkut tentang tujuan, materi kegiatan, uraian
kegiatan dan sasaran supervisi sebagai berikut:
Tabel: 4.1 Program Supervisi Tahun Pelajaran 2014/2015
SDN 2 Jampiroso
No Tujuan Materi Kegiatan
Uraian Kegiatan
Sasaran
1
2
3
4
Mengetahui
secara
langsung
pengelolaan
siswa di kelas oleh
guru
Mengetahui
kesiapan
kelas awal tahun
pelajaran
Memberi
pembinaan
secara umum
Upaya
peningkata
n prestasi belajar
siswa
Memantau
kegiatan di
kelas
Memantau
kegiatan
hari-hari pertama
masuk
Memberikan
bimbingan
profesional awal tahun
pelajaran
Memberi
motivasi
guru
Kunjungan
kelas
Kunjungan
kelas
Rapat
dewan guru menerima
masukan
masalah
KBM
Pertemuan
dewan guru
lewat rapat
dan KKG
1.Pengamatan
ruang kelas
2.Pelaksanaan
KBM
3.Administrasi Guru
Anak didik
baru dan
kesiapan guru
Guru
Guru
kelas,dan
Guru mapel,
54
5
6
Mengetahui
secara langsung
pelaksanaa
n KBM
Mengetahui
langsung
hal
penunjang
KBM
Supervisi
Umum dan
supervisi
kelas
Memantau
kegiatan
yang
menunjang
KBM
Kunjungan
kelas
dengan
pemberian tahu dan
tanpa
pemberian
tahu
Kunjungan
kelas
Guru kelas1-6,
Guru mapel
PJK dan PAI
Pengelolaan
kelas
Administrasi
kelas
Bimbingan
siswa
Ektra
kurikuler
UKS,pramuka,
Kesenian
Sumber: Data Administrasi Kepala Sekolah SDN 2 Jampiroso
SDN 2 Jampiroso Kecamatan Temanggung
Kabupaten Temanggung beralamat di Kelurahan
Jampiroso Nomor 19 A Temanggung, mempunyai
nomor telepon (0293) 493523, kode pos 56216, status
sekolah negeri, masuk pagi hari, luas tanah 1.500
meter persegi, berdiri pada tanggal 1 Januari 1952,
saat ini terakreditasi A terhitung tanggal 9 Nopember
2010. Jumlah rombel 6 kelas dengan jumlah siswa
tahun ajaran 2014/2015 laki-laki 145 siswa,
perempuan 112 siswa jumlah semua 257 siswa,
terletak ditengah Kota Temanggung, mempunyai
tenaga guru 9 personil dengan perincian : 1 kepala
sekolah, 6 guru Kelas, 1 guru penjaskes, 1 guru
Agama Islam. Saat ini Kepala Sekolah SDN 2
55
Jampiroso dijabat oleh Sunaruh, S.Pd. Pelaksanaan
pembelajaran menggunakan kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 karena ditunjuk sebagai salah satu
SD piloting di Kabupaten Temanggung. (wawancara
tanggal 19 Januari 2015).
Tabel 4.2
Data Guru SDN 2 Jampiroso
NO Nama Pendidikan Jabatan
1 Sunaruh,S.Pd SI Kepala
Sekolah
2 Dahman,S.Pd SI Gr Kelas 3
3 Mudrikah SPG Gr kelas 2
4 Waryati,S.Pd SI Gr kelas 5
5 Sudarmini,A.Ma DII Gr Kelas 4
6 Sumarkus,S.Pd SI Gr PJK
7 Hariyati,S.Pd SI Gr Kelas 6
8 Suro Wertiningsih,S.Pd SI Gr Kelas 4
9 Rina Purwantini,S.PdI SI Gr PAI
Sumber: Data Administrasi Kepala Sekolah
SDN 2 Jampiroso mempunyai visi Prima Dalam
Prestasi, Santun Berperilaku, Berwawasan Budaya
Bangsa serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Adapun misinya memantapkan penghayatan dan
pengamalan hidup beragama, menanamkan nilai-nilai
aqidah, mengimplementasikan proses pembelajaran,
menumbuhkan prestasi siswa, menumbuhkan
karakter siswa, menanamkan nilai-nilai budaya
bangsa, mendorong siswa untuk berprestasi. SDN 2
Jampiroso mempunyai tujuan pendidikan yang
beriman, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggungjawab (wawancara dan observasi
dengan Kepala Sekolah tanggal 19 Januari 2015).
56
4.2 Kegiatan Supervisi Kunjungan Kelas
Jumlah guru yang disupervisi pada tahun
pelajaran 2014/2015 di SDN 2 Jampiroso 6 Guru
Kelas dan 2 Guru Mata Pelajaran yaitu guru kelas 1-6
dan 1 Guru Mapel Penjaskes serta 1 Guru Mapel
Pendidikan Agama Islam (wawancara dengan Kepala
Sekolah tanggal 21 Januari 2015).
Tabel 4.2
Jadwal Data Guru Yang Disupervisi
No Nama Guru Jabatan Jadwal
Pelaksanaan
1 Dahman,S.Pd Gr Kelas 3 19 -1-2015
2 Mudrikah Gr kelas 2 19 -1-2015
3 Waryati,S.Pd Gr kelas 5 9 -2-2015
4 Sudarmini,A.Ma Gr Kelas 1 9 -2-2015
5 Sumarkus,S.Pd Gr PJK 16 -2-2015
6 Hariyati,S.Pd Gr Kelas 6 9-3-2015
7 Suro Wertiningsih,S.Pd Gr Kelas 4 9-3-2015
8 Rina Purwantini,S.PdI Gr PAI 16-3-2015
Sumber: Data Administrasi Kepala Sekolah
Berdasarkan data jumlah guru yang telah
ditentukan untuk disupervisi dan jumlah waktu yang
sudah direncanakan atau sudah terjadwal, maka
Kepala Sekolah bersama guru-guru mengatur
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dengan
maksud supaya kegiatan proses belajar mengajar
tidak terganggu dan menjadi lancar. Proses
pelaksanaan program supervisi kunjungan kelas
ditemukan adanya faktor pendukung dan penghambat
supervisi kunjungan kelas, maka selanjutnya kepala
sekolah menentukan upaya-upaya berupa tindak
lanjut atau solusi untuk mengatasi faktor penghambat
tentang proses pembelajaran di kelas maupun
57
administrasinya (wawancara dengan Kepala Sekolah
tanggal 16 Maret 2015).
Solusi untuk mengatasi hambatan guru adalah dengan diadakan KKG (Kelompok Kerja Guru) yaitu untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran maupun administrasi guru dalam kelas dengan diadakan satu minggu sekali (wawancara Kepala Sekolah tanggal 16 Maret 2015).
Tabel 4.3 Materi Kegiatan Pelaksanaan Supervisi SDN 2 Jampiroso
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO Kegiatan Bulan Minggu
1 Supervisi Administrasi Guru Semester I
Juli Agustus
3, 4 1, 2
2 Supervisi Kunjungan Kelas Semester I
Agustus September
3, 4 1,2,3,4
3 Supervisi Administrasi Guru Semester II
Januari Pebruari
3,4 1,2
4 Supervisi Kunjungan Kelas Semester II
Pebruari Maret
3,4 1,2,3,4
Sumber: Administrasi Kepala Sekolah dan Guru SDN 2 Jampiroso (Sunaruh, S.Pd).
Dari hasil supervisi kunjungan kelas yang
terdapat dalam instrumen supervisi menunjukan
bahwa guru yang disupervisi (Sumarkus, S.Pd)
menyatakan dalam pembelajaran dan administrasi
guru terpenuhi menurut hasil (observasi tanggal 16
Maret 2015). (data terlampir pada hasil supervisi).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan
data dokumen dapat disimpulkan bahwa kegiatan
supervisi harus memerlukan instrumen supervisi yang
lengkap. (Instrumen Supervisi terlampir).
58
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Konteks Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
4.3.1.1 Tujuan Program Supervisi
“Menurut kepala sekolah dan guru-guru bahwa program
supervisi kunjungan kelas sangat dibutuhkan kepala
sekolah dan guru di SDN 2 Jampiroso.” Karena supervisi kunjungan kelas untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar di
kelas sehingga kepala sekolah dalam melaksanakan
program supervisi mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kinerja dan kompetensi guru di sekolah..
(wawancara tanggal 19 Januari 2015).
Program supervisi kunjungan kelas diadakan di
SDN 2 Jampiroso menurut kepala sekolah bertujuan:
Untuk membantu guru mengatasi berbagai masalah
dalam pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran
dan menindak lanjuti evaluasi (wawancara tanggal 19 Januari 2015)
Pernyataan di atas diperkuat oleh Dahman guru
kelas 3 SDN 2 Jampiroso bahwa tujuan supervisi
adalah:
Memperbaiki pengajaran dan memberikan bantuan teknis
dan bimbingan kepada guru dalam pembelajaran
(wawancara tanggal 19 Januari 2015).
Pernyataan tentang tujuan program supervisi
kunjungan kelas diperkuat oleh ketua komite sekolah
Bapak Haris yaitu:
Memang benar bahwa tujuan supervisi itu adalah untuk meningkatkan kualitas kinerja guru dan kompetensi guru
karena diawali dari perbaikan pengajaran yang telah
dilaksanakan (wawancara tanggal 21 Januari 2015
59
Dalam program supervisi kunjungan kelas SDN
2 Jampiroso mempunyai tujuan yaitu untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran
di kelas. Dokumen ini terdapat dalam program
supervisi di SDN 2 Jampiroso.
Dari pernyataaan-pernyataan wawancara,
observasi, dokumen tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan supervisi kunjungan kelas
sangat dibutuhkan di SDN 2 Jampiroso, yaitu untuk
membantu mengatasi berbagai masalah guru dalam
pembelajaran serta memberikan bantuan teknis
bimbingan guru serta untuk meningkatkan
kompentensi guru dan kinerja guru.
4.3.1.2 Manfaat Program Supervisi
Program supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso mempunyai manfaat. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala sekolah SDN 2 Jampiroso
(Sunaruh,S.Pd):
Bahwa manfaat program supervisi kunjungan kelas adalah sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan
pembelajaran dan untuk mengetahui masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi guru (wawancara tanggal 19
Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
Sumarkus, S.Pd Guru Penjaskes SDN 2 Jampiroso sebagai berikut:
Ya benar bahwa manfaat program supervisi untuk
pedoman guru dan untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam pembelajaran (wawancara tanggal 19
Januari 2015).
60
Dalam data profil sekolah bahwa manfaat
supervisi memberikan masukan dan konsekuensi
untuk meningkatkan prestasi siswa dan
meningkatkan profesional guru. Guru menjadi tertib
administrasi dan tertib dalam pelaksanaan PBM
(Proses Belajar Mengajar) dikelas.
Melalui pengamatan bahwa supervisi kunjungan
kelas guru merasa tenang dan nyaman di dalam kelas
dan siswa terlayani dengan baik sehingga masukan
masukan tentang kesulitan siswa teratasi sesegera
mungkin oleh guru (Observasi Kelas tanggal 16 Maret
2015). (terlampir pada hasil wawancara).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
bapak Haris ketua komite sekolah sebagai berikut:
Manfaat supervisi adalah sebagai pedoman guru dalam pembelajaran di kelas (wawancara tanggal 19 Januari
2015).
Dari hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut: bahwa manfaat supervisi kunjungan kelas
sebagai pedoman guru untuk persiapan pembelajaran,
untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menerima pembelajaran di kelas serta administrasi
guru menjadi lengkap.
61
4.3.1.3 Sasaran Program Supervisi Menurut kepala sekolah Sasaran program
supervisi kunjungan kelas di SD Negeri 2 Jampiroso
yaitu:
Sasaran program supervisi tentang Supervisi akademik dalam proses pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi tentang administrasi pendukung pembelajaran sehingga guru mempunyai administrasi kelas menjadi lengkap sebagai pedoman pembelajaran di kelas (Wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh ibu
Wariyati guru kelas 5 sebagai berikut :
Bahwa sasaran supervisi yang saya terima adalah tentang supervisi akademik yaitu pembelajaran di kelas dan supervisi administrasi yaitu tentang administrasi kelas dan pendukung administrasi pembelajaran (wawancara tanggal 21Januari 2015).
Dari data dokumen program supervisi SDN 2
Jampiroso menunjukkan bahwa sasaran yang akan
dicapai adalah penataan ruang kelas, pengelolaan
KBM, administrasi guru, peserta didik, pengelolaan
administrasi pembelajaran.
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru
Penjaskes bapak Sumarkus, S.Pd yaitu:
“Sasaran supervisi di SDN 2 Jampiroso supervisi akademik yang menyangkut pelaksanaan pembelajaran sedangkan supervisi Administrasi yang menyangkut administrasi guru dan pendukung pembelajaran di kelas seperti RPP, Silabus, Prota, promes, KKM.” (wawancara tanggal 21 Januari 2015)
Pernyataan di atas diperkuat oleh Rina
Purwantini guru mapel PAI yaitu :
62
Bahwa kepala sekolah mensupervisi guru sasarannya adalah kegiatan di kelas tentang KBM, administrasi kelas dan administrasi pendukung KBM (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari hasil wawancara, observasi dan
pengumpulan data dokumen dapat dirangkum
menjadi satu bahwa sasaran supervisi adalah kegiatan
KBM dan administrasi guru untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran di kelas. sehingga sasaran
supervisi menekankan supervisi akademik dan
supervisi administrasi. Tujuan supervisi untuk
membantu guru dalam mengatasi masalah
pembelajaran. Sedangkan manfaat supervisi sebagai
pedoman untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi guru dalam pembelajaran di kelas.
4.3.2 Input Program Supervisi Kunjungan Kelas di
SDN 2 Jampiroso
4.3.2.1 Rencana Program Supervisi
Terkait dengan dokumen rencana program
supervisi kunjungan kelas pada program perencanaan
yang telah dibuat atau disusun oleh kepala sekolah
bersama dewan guru dan komite sekolah. Hal ini
sebagai pedoman pelaksanaan supervisi terhadap guru
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Program
supervisi tersebut ada di tabel berikut ini:
63
Tabel 4.4.2.1 Program Supervisi Tahun Pelajaran 2014/2015
SDN 2 Jampiroso
No Tujuan Materi
Kegiatan
Uraian
Kegiatan
Sasaran
1
2
3
4
5
6
Mengetahui secara
langsung
pengelolaan
siswa di
kelas oleh guru
Mengetahui
kesiapan
kelas awal
tahun
pelajaran Memberi
pembinaan
secara
umum
Upaya
peningkatan
prestasi
belajar siswa
Mengetahui
secara langsung
pelaksanaan
KBM
Mengetahui
langsung hal
penunjang
KBM
Memantau kegiatan di
kelas
Memantau
kegiatan
hari-hari
pertama
masuk Memberika
n
bimbingan
profesional
awal tahun pelajaran
Memberi
motivasi
guru
Supervisi
Umum dan
supervisi
kelas
Memantau
kegiatan
yang menunjang
KBM
Kunjungan kelas
Kunjungan
kelas
Rapat
dewan guru
menerima
masukan masalah
KBM
Pertemuan
dewan guru
lewat rapat
dan KKG
Kunjungan
kelas
dengan pemberian
tahu dan
tanpa
pemberian
tahu
Kunjungan
kelas
1.Pengamatan ruang kelas
2.Pelaksanaan
KBM
3.Administrasi
Guru
Anak didik
baru dan
kesiapan guru
Guru
Guru
kelas,dan
Guru mapel,
Guru kelas1-6,
Guru mapel
PJK dan PAI
Pengelolaan
kelas
Administrasi
kelas
Bimbingan
siswa
Ektra
kurikuler
UKS,pramuka,
Kesenian
Sumber: Data Administrasi Kepala Sekolah SDN 2 Jampiroso
64
Menurut kepala sekolah rencana program
supervisi SDN 2 Jampiroso Tahun pelajaran
2014/2015 telah dibuat dan disusundengan
musyawarah:
Bahwa rencana program supervisi dibuat dan disusun bersama dewan guru dan disyahkan oleh ketua komite SDN 2 Jampiroso. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas 6
Ibu Hariyati SDN 2 Jampiroso sebagai berikut:
Memang benar bahwa dewan guru terlibat langsung dalam penyusunan rencana program supervisi kunjungan kelas. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh ketua
komite sekolah SDN 2 Jampiroso sebagai berikut:
Ya benar kami ikut mengesahkan dan mengetahui rencana program supervisi kunjungan kelas serta menanda tangani. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Apa yang dinyatakan para pihak di atas
diperkuat oleh data yang terdapat pada rencana
program supervisi yang dapat disimpulkan bahwa
program supervisi dapat direncanakan sebagai
berikut:
65
Tabel 4.4.2.2 Rencana Pelaksanaan Program Supervisi
NO Tujuan Kegiatan Sasaran
1 Mengetahui secara
langsung pengelolaan
kelas oleh guru
Kunjungan
kelas
Pengamatan guru
dalam KBM dan
Administrasi
2 Mengetahui
persiapan guru
Kunjungan
Kelas
Administrasi
kelas dan pendukungnya
3 Memberi pembinaan
secara umum
Rapat dewan
guru
Administrasi guru
4 Mengetahui secara
langsung
pelaksanaan KBM
Kunjungan
kelas
Guru kelas 1-6 ,
guru Mapel PJK
,dan Guru PAI
5 Mengetahui secara
langsung yang
menunjang pelaksanaan KBM
Kunjungan
kelas
Pengelolaan kelas
oleh
guru,administrasi kelas,Pelaksanaan
bimbingan guru
terhadap siswa
Sumber: Administrasi kepala Sekolah SDN 2 Jampiroso
Menurut program supervisi di atas dapat
dirangkum bahwa program dan rencana pelaksanaan
supervisi telah dibuat bersama dewan Guru, Kepala
Sekolah, dan Komite Sekolah. Dalam membuat
rencana program kegiatan supervisi yaitu untuk
pelaksanakan proses pembelajaran.
4.3.2.2 Yang Terlibat Dalam Supervisi
Pernyataan kepala sekolah dalam wawancara
adalah sebagai berikut:
Yang terlibat langsung supervisi kunjungan kelas adalah kepala sekolah dan guru, menurut kepala sekolah bahwa pelaksanaan supervisi ditujukan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
66
Pernyataan di atas diperkuat oleh bapak
Sumarkus, S.Pd guru penjaskes SDN 2 Jampiroso
sebagai berikut:
Ya benar kami telah disupervisi dalam pelaksanaan KBM dan administrasi pembelajaran. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan di atas juga diperkuat oleh guru
kelas 5 Ibu Wariyati sebagai berikut:
Benar kami telah disupervisi secara langsung di kelas dalam pelaksanaan KBM dan administrasi kelas ditanyakan oleh kepala sekolah serta hasil evaluasi. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari hasil wawancara, observasi, dokumen dapat
disimpulkan bahwa yang terlibat langsung supervisi
kunjungan kelas adalah guru, siswa, dan Kepala
Sekolah. Hasil ini didukung dari supervisi yang
terlampir dalam daftar lampiran.
4.3.2.3 Sarpras Pendukung Supervisi
Pernyataan yang disampaikan kepala sekolah
tentang sarpras adalah:
Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi
antara lain ruang kelas pendukung KBM format supervisi, alat peraga. (Wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Data ini didukung ruang kelas yang lengkap
yaitu 6 ruang kelas dengan fasilitas yang memadahi
untuk pelaksanaan proses belajar data ini terdapat
dari hasil wawancara oleh guru dan kepala sekolah.
67
4.3.2.4 Anggaran Biaya Supervisi
Pernyataan kepala sekolah tentang anggaran
supervisi kunjungan kelas sebagai berikut:
Bahwa biaya supervisi sudah teranggar di dalam perencanaan kegiatan yaitu ada di RAKS. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru yang
ditunjuk sebagai bendahara BOS sebagai berikut:
Biaya yang tersedia dalam program supervisi sudah teranggar dalam RAPBS sebagai sumbernya adalah BOS. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi
dapat dirangkum bahwa anggaran supervisi terdapat
di dalam RAPBS. Dari data tersebut anggaran yang
tersedia dibelanjakan untuk pembelian administrasi
supervisi, seperti barang habis pakai kertas HVS,
kapur, alat tulis. terlampir dalam dokumen
wawancara.
4.3.2.5 Mekanisme Pelaksanaan supervisi
Pernyataan Kepala sekolah SDN 2 Jampiroso
Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung
tentang mekanisme pelaksanaan supervisi adalah
sebagai berikut:
Langkah-langkah pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung menurut kepala sekolah adalah bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan
68
kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Menurut kepala sekolah komponen-komponen
yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah:
Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
bapak Dahman guru kelas 3 SDN 2 Jampiroso:
Bahwa mekanisme rencana pelaksanaan supervisi memakai langkah langkah dan komponen-
komponen yang akan dinilai yang meliputi administrasi kelas dan administrasi guru. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan
dokumen tentang input program supervisi kunjungan
kelas dapat disimpulkan menjadi satu yaitu rencana
program supervisi disusun oleh Guru, Kepala sekolah
dan Komite Sekolah. Yang terlibat langsung supervisi
adalah Guru, Siswa, Kepala Sekolah. Adapun sarpras
sebagai pendukung supervisi meliputi ruang kelas,
blangko format supervisi, dan alat peraga. Biaya
pelaksanaan supervisi dibiayai oleh dana BOS yang
sudah masuk dalam RAPBS. Dalam perencanaan
pelaksanaan supervisi perlu adanya mekanisme atau
langkah langkah supervisi oleh Kepala Sekolah
69
meliputi pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan
kelas, pasca kunjungan kelas. Adapun rencana yang
akan disupervisi adalah administrasi pembelajaran
dan administrasi kelas. Data ini terlampir dalam daftar
lampiran.
4.3.3 Proses Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
4.3.3.1 Rencana Pelaksanaan Program Supervisi
Menurut kepala sekolah rencana pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas adalah:
Bahwa kepala sekolah dan guru harus menyusun jadwal
kegiatan supervisi dengan kesepakatan bersama untuk
melaksanakan KBM. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru
kelas 5 SDN 2 Jampiroso Ibu Wariyati sebagai berikut:
Bahwa kami dengan Kepala Sekolah mengadakan
kesepakatan untuk pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari hasil pernyataan kepala sekolah dan guru
di atas dapat disimpulkan dan disesuikan data
dokumen dan hasil wawancara bahwa perencanaan
proses supervisi kunjungan kelas telah tersususn
dalam program supervisi.Terlampir dalam program
supervisi SDN 2 Jampiroso.
4.3.3.2 Pelaksanaan Program Supervisi
Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN
2 Jampiroso Kecamatan Temanggung Kabupaten
Temanggung menurut kepala sekolah adalah:
70
Bahwa kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan instrumen yang berlaku. (Wawancara
tanggal 21 Januari 2015).
Menurut kepala sekolah komponen-komponen
yang dinilai dalam administrasi pembelajaran adalah:
Program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, daftar kelas, Kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan absensi siswa. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru
PAI SDN 2 Jampiroso Ibu Rina Purwantini sebagai
berikut:
Bahwa pelaksanaan supervisi yang dinilai adalah tentang KBM dan administrasi KBM dan administrasi guru. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi adalah
sebagai sarana untuk mengamati atau menilai proses
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan administrasi
guru. Hal ini dibuktikan dari hasil pelaksanaan
supervisi bahwa setiap guru yang disupervisi
mendapatkan nilai dari observasi, wawancara dan
71
administrasi yang ada dalam daftar lampiran hasil
supervisi.
4.3.3.3 Evaluasi Pelaksanaan Supervisi
Menurut kepala sekolah evaluasi pelaksanaan
supervisi adalah sebagai berikut:
Bahwa proses evaluasi pelaksanaan supervisi untuk memperbaiki kekurangan pada guru dalam Proses pelaksanaan KBM dan kekurangan administrasi dalam KBM maupun administrasi pendukung KBM kemudian disampaikan juga kelebihannya untuk ditingkatkan. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh guru
kelas 3 SDN 2 Jampiroso Bapak Dahman sebagai
berikut:
Setelah kami disupervisi oleh kepala sekolah kelebihan dan kekurangan kami telah disampaikan dan diberi pembinaan untuk ditingkatkan kelebihan kami dan dilengkapi untuk kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Dari data pelaksanaan supervisi dapat
disimpulkan bahwa hasil yang didapat guru yaitu
kelebihan dan kelemahan dalam PBM yaitu untuk
meningkatkan dan memecahkan masalah yang
dihadapi oleh setiap guru terbukti pada data hasil
supervisi guru yang terlampir dalam daftar lampiran
hasil pelaksanaan supervisi.
72
4.3.3.4 Tindak Lanjut Pelaksanaan Supervisi
Pada setiap akhir kegiatan supervisi
kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah
adalah tindak lanjut dengan mengadakan kegiatan
pasca supervisi untuk merefleksi hasil supervisi yang
telah dilakukan. Bentuk tindak lanjut yang dilakukan
adalah berupa sharing kemudian mendengarkan
penjelasan guru yang bersangkutan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui dan mengidentifikasi
berbagai kesulitan, kebaikan, kelebihan, dan kekuatan
guru selama proses pembelajaran. Seperti pernyataan
yang diungkapkan kepala sekolah SDN 2 Jampiroso
pada wawancara penelitian seperti berikut:
Tindak lanjut terhadap hasil supervisi kunjungan kelas yang saya lakukan berupa kegiatan pasca kunjungan kelas yang berupa wawancara dengan guru yang disupervisi guna menggali segenap yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk kegiatannya berupa sharing dengan mendiskusikan apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan guru pada proses pembelajaran yang telah dilakukan guru selama disupervisi. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan di atas diperkuat juga oleh guru
Kelas 5 SDN 2 Jampiroso Ibu Wariyati sebagai
berikut:
Bahwa kepala sekolah menindaklanjuti hasil pelaksanaan supervisi dengan cara bertanya pada guru-guru SDN 2 Jampiroso mengenai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dilakukan tentang kelebihan dan kekurangan dalam KBM maupun administrasi. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
73
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan
dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut: Rencana
proses program supervisi disusun dengan jadwal
pelaksanaan kegiatan supervisi oleh Kepala Sekolah
dan Guru dengan kesepakatan bersama. Sedangkan
pelaksanaan supervisi setiap guru dinilai berdasarkan
instrumen yang telah dipersiapkan oleh kepala
sekolah dengan cara persiapan kelengkapan rencana
dokumen administrasi kelas, pelaksanaan
pembelajaran di kelas, evaluasi setelah pembelajaran
dan tindak lanjut hasil evaluasi. Adapun evaluasi
setelah pelaksanaan supervisi hasilnya disampaikan
kepada guru untuk ditindaklanjuti kelebihan maupun
kelemahannya untuk perbaikan selanjutnya.
4.3.4 Produk Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
4.3.4.1 Keberhasilan Program Supervisi
Hasil penilaian pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung adalah sebagai
berikut:
Menurut kepala sekolah bahwa supervisi dapat menghasilkan kinerja guru meningkat, kompetensi guru meningkat dan menjadi guru profesional. (wawancara tanggal 21 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas didukung dan
diperkuat oleh guru-guru serta disampaikan oleh
74
bapak Sumarkus, S.Pd sebagai guru Penjaskes SDN 2
Jampiroso sebagai berikut:
Bahwa administrasi guru-guru di SDN 2 Jampiroso semakin lengkap dan terbukti kalau guru diminta oleh kepala sekolah guru tersebut bisa membuktikan serta sudah siap untuk disupervisi. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
Menurut Kepala Sekolah ada beberapa faktor
pendukung yaitu para guru selalu siap untuk
disupervisi oleh kepala sekolah:
Karena para guru menyadari bahwa kegiatan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah adalah untuk memberikan masukan yang berharga bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
Pernyataan di atas diperkuat oleh guru kelas 3
SDN 2 Jampiroso Bapak Dahman yaitu:
Selain kegiatan supervisi kunjungan kelas, menurut guru melalui hasil supervisi, observasi, dan wawancara adalah merupakan kegiatan yang dapat memotivasi para guru untuk melaksanakan tugas mengajar dengan penuh tanggungjawab dan profesional serta dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 2 Jampiroso. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
Pendapat ini diperkuat oleh Kepala Sekolah dan
Ketua Komite Sekolah SDN 2 Jampiroso:
Bahwa para guru senantiasa dapat mengajar lebih baik setelah adanya proses supervisi kunjungan kelas, karena dapat merefleksikan segenap kekurangan dan kelebihannya selama proses pembelajaran berlangsung. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
75
Hasil wawancara dengan kepala sekolah juga
memperkuat pernyataan guru di atas sebagai berikut:
Segenap kelebihannya akan terus dipertahankan dan ditingkatkan sedangkan kekurangannya akan terus diperbaiki menuju pembelajaran yang berkualitas untuk mencapai hasil yang berkualitas dan dapat meningkatkan kompetensi guru. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
Beberapa faktor penghambat pada pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso adalah
adanya beberapa kesulitan yang dialami oleh kepala
sekolah berupa: Jika kepala sekolah mensupervisi
guru yang bukan bidang studi yang menjadi
background pendidikan Kepala Sekolah, seperti
pernyataan Kepala Sekolah dari hasil wawancara
penelitian yaitu:
Bahwa yang menjadi kesulitan saya ketika melaksanakan supervisi kunjungan kelas adalah jika guru yang saya supervisi memiliki bidang studi yang tidak sama dengan background pendidikan saya. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
Guru Kelas 3 (Bapak Dahman) dan pengurus komite
(Bapak Misrun) SDN 2 Jampiroso yaitu:
Faktor penghambat lainnya pada kegiatan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah adalah kesibukan pekerjaan karena terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan sehingga kegiatan supervisi kunjungan kelas dilakukan tidak sesuai dengan program atau jadwal yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya. (wawancara tanggal 23 Januari 2015).
76
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah mempunyai tugas tambahan
yang menyangkut supervisi kunjungan kelas tidak
bisa dilaksanakan sesuai rencana maka minta
bantuan kepada guru senior yang sudah pernah
mensupervisi guru. Hal ini diperkuat dari data
observasi, data dokumen dan hasil wawancara dari
guru dan kepala sekolah.
4.3.4.2 Tingkat Kepuasan Guru Setelah Disupervisi
Menurut guru SDN 2 Jampiroso guru kelas 5
Ibu Wariyati setelah disupervisi oleh kepala sekolah
menyampaikan:
Kami merasa puas setelah disupervisi karena kami tahu kelebihan dan kekurangan kami dalam melaksanakan proses pembelajaran setelah hasil supervisi diberikan kami dengan adanya pembinaan. Karena pelaksanaan supervisi tahun 2014/2015 ini menggunakan program dan jadwal supervisi yang tersusun dengan jelas. Pada tahun sebelumnya dalam pelaksanaan supervisi hanya untuk memenuhi kebutuhan saja apabila dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
Sumarkus,S.Pd guru Penjaskes SDN 2 Jampiroso
yaitu:
Saya merasa senang, puas karena saya sudah disupervisi oleh kepala sekolah, saya tahu kekurangan dan kelebihan setelah hasil format supervisi catatan-catatan disuruh menanda tangani. (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
77
Dari hasil wawancara, observasi, data dokumen
dapat disimpulkan bahwa guru-guru setelah
disupervisi dan hasil supervisinya dibagikan dan guru
yang bersangkutan mengetahui kelebihan dan
kelemahannya dalam KBM dan administrasinya guru
tersebut menyatakan merasa puas karena dapat
melaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan dan
dapat mengatasi masalah yang dihadapi setiap
harinya. (hasil terlampir dalam daftar lampiran).
4.3.4.2 Kesiapan Guru Setelah Disupervisi Sumarkus,S.Pd guru Penjaskes SDN 2
Jampiroso menyampaikan:
Saya sekarang apabila disupervisi sewaktu-waktu siap karena untuk mengevaluasi saya tentang tugas yang saya kerjakan, kalau dulu agak takut karena merasa belum lengkap dan belum siap .(wawancara tanggal 9 maret 2015).
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Ibu
Wariyati guru kelas 5 SDN 2 Jampiroso yaitu:
Bahwa kesiapan kami setelah disupervisi oleh kepala sekolah, apabila akan disupervisi lagi siap karena sudah tahu apa yang kami persiapkan dan yang kami lakukan. (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
Dari hasil tentang tingkat kepuasan guru setelah
disupervisi dapat disimpulkan bahwa guru SDN 2
Jampiroso merasa puas dan lega karena mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam PBM dan
administrasi kelas.
78
4.3.5 Tindak Lanjut Terhadap Faktor Penghambat
Supervisi Kunjungan Kelas di SDN 2
Jampiroso
Faktor penghambat program supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso ditindak lanjuti
dan diupayakan atau dicarikan solusinya oleh kepala
sekolah yaitu:
Faktor penghambat pelaksanaan supervisi yang tidak sesuai bidang studi dengan basis pendidikan kepala sekolah solusinya adalah kepala sekolah berkolaborasi dengan sesama guru dan pengawas sekolah yang serumpun dengan pelajaran yang diampunya. (wawancara tanggal 9 Maret 2015)
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh
Bapak Dahman guru kelas 3 SDN 2 Jampiroso sebagai
berikut:
Kepala Sekolah berdiskusi tentang faktor apa saja yang biasanya menjadi kesulitan bagi guru yang mengajar yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan kepala sekolah dan bagaimana bentuk solusinya atau cara menindaklanjuti yang akan diberikan guru yang bersangkutan agar dapat memperbaiki kekurangannya selama proses pembelajaran. (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
Pernyataaan di atas diperkuat dengan adanya
solusi oleh bapak Sumarkus, S.Pd guru Penjaskes
SDN 2 Jampiroso sebagai berikut:
Sebagai tindak lanjut atau solusi yang diberikan kepala sekolah ketika kegiatan supervisi kunjungan kelas tidak dapat dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan atau ditentukan karena adanya kesibukan pekerjaan dan terkadang ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak harus dikerjakan, maka kepala sekolah mendelegasikan
79
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepada guru senior. (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
Keterlibatan guru Senior sangat membantu
kepala sekolah dalam menangani faktor penghambat
yang dimaksud di atas diperkuat oleh bapak Dahman
guru kelas 3 sekaligus guru senior sebagai berikut:
Guru senior menerima tugas dari kepala sekolah secara profesional karena beberapa diantara mereka juga telah mengikuti pendidikan dan latihan atau diklat kepengawasan. Mereka bekerja secara profesional dan sesuai dengan harapan kepala sekolah sehingga hasil supervisi kunjungan kelas yang telah dilakukannya dapat dipertanggung jawabkan. (wawancara tanggal 9 Maret 2015).
Dari hasil wawancara, observasi, pengumpulan
data dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut:
bahwa produk program supervisi kunjungan kelas
menghasilkan kinerja guru dan kompetensi guru
meningkat terbukti dari komponen administrasi
pembelajaran guru dan administrasi kelas lengkap
dilihat dari hasil observasi pada dokumen instrumen.
Tingkat kepuasan guru setelah disupervisi merasa
senang dan puas karena mengetahui kelebihan
maupun kekurangannya. Kesiapan guru setelah
disupervisi akan semakin siap dengan pernyataan
yang disampaikan oleh Bapak Sumarkus, S.Pd Guru
penjaskes dengan alasan karena mengetahui
kekuranganya sehingga dengan segera mau
melengkapi. Adapun faktor penghambat yang
ditemukan kepala sekolah adalah waktu/jadwal yang
80
tidak sesuai pelaksanaannya diberi solusi
memberdayakan guru senior yang menggantikan
kepala sekolah untuk mensupervisi. Sedangkan faktor
penghambat kepala sekolah mensupervisi tidak sesuai
pendidikannya solusinya mengadakan kolaborasi
dengan pihak pengawas sekolah yang serumpun
dengan pendidikannya.
4. 4 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teori
manfaat penelitian ini untuk memberi masukan dan
pengembangan ilmu dalam pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas dalam pembelajaran. Secara praktis
penelitian ini berguna bagi Kepala Sekolah sebagai
masukan supaya peranannya sebagai manajer dalam
supervisi kunjungan kelas lebih optimal. Bagi guru
penelitian evaluasi program supervisi sebagai
peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Bagi Dinas
Pendidikan sebagai rekomendasi untuk mengevaluasi
program supervisi.
Adapaun pembahasan penelitian ini
berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi, hasil
pengumpulan data dokumen dari Kepala Sekolah,
Guru, Komite Sekolah di SDN 2 Jampiroso Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung yang mengacu
pada rumusan masalah yang telah disusun dan
disesuaikan oleh metode yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini yaitu metode CIPP meliputi Context,
Input, Process, dan Product program supervisi
81
kunjungan kelas yang dihubungkan dengan teori teori
dan dibandingkan dengan penelitian yang relevan
sebagai berikut: tentang teori pelaksanaan supervisi
oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah hasil
penelitian Sahid (2005: 34) bahwa perencanaan
program supervisi dilakukan dengan adanya
perencanaan yang baik.
4.4.1 Konteks Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
Program supervisi kunjungan kelas sangat
dibutuhkan oleh guru dan kepala sekolah di SDN 2
Jampiroso Kecamatan Temanggung Kabupaten
Temanggung. Program supervisi kunjungan kelas di
SDN 2 Jampiroso diadakan karena untuk mengatasi
masalah-masalah guru dalam menjalankan tugasnya
setiap hari yaitu masalah dalam pembelajaran dan
masalah administrasi pembelajaran yang harus
dilengkapi untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Hal ini berhubungan dengan teori
Arikunto Suharsimi (2013: 5) evaluasi program adalah
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.
Perencanaan yang berupa program supervisi
kunjungan kelas dibuat berdasarkan visi, misi dan
tujuan sekolah yang mana untuk meningkatkan
prestasi siswa dan kompetensi guru di SDN 2
Jampiroso. Program supervisi kunjungan kelas
menurut kepala sekolah dan guru dibuat dan disusun
menggunakan anggaran yang telah ditetapkan dalam
RAPBS. Menurut Arikunto Suharsimi dan Cepi (2009:
82
18) Evaluasi program untuk mengetahui pencapaian
tujuan program dengan langkah mengetahui
keterlaksanaan kegiatan program.
Adapun tujuan program supervisi kunjungan
kelas di SDN 2 Jampiroso adalah mengetahui secara
langsung pengelolaan siswa dalam pembelajaran,
mengetahui kesiapan kelas dalam awal tahun
pelajaran dan awal semester, memberi pembinaan
secara umum, memberi pembinaan tentang 7K (
kebersihan, keamanan, keindahan, kesopanan,
kerapian, keramahan, kesehatan) yang ada di kelas
dan sekolah, upaya untuk peningkatan prestasi siswa
dan kompetensi guru, untuk mengetahui langsung
pelaksanaan KBM, untuk mengetahui secara langsung
hal-hal yang menunjang pelaksanaan PBM, untuk
menambah wawasan tentang sumber belajar yang
berguna. Menurut Sudjana (2006: 48) tujuan evaluasi
program adalah Memberi masukan bagi perencana
program, Menyajikan program, Memberikan masukan
program, tindak lanjut program.
Manfaat program supervisi kunjungan kelas di
SDN 2 Jampiroso yaitu untuk memberi wawasan
guru dan kepala sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan tindak lanjut serta
memonitoring pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dan perlengkapan dalam administrasi yang
dibutuhkan oleh guru setiap harinya. Tujuan program
supervisi kunjungan kelas dirumuskan secara jelas
dan spesifik karena mengacu dari visi, misi dan tujuan
sekolah SDN 2 Jampiroso. Menurut Arikunto
83
Suharsimi (2009: 22) untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan hasil dari kegiatan supervisi.
Program supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso dibutuhkan sesuai tujuan dan rencana
yang telah dibuat setiap tahunnya yaitu untuk
meningkatkan prestasi siswa dan kompetensi gurunya
supaya menjadi guru yang profesional.
Referensi yang digunakan untuk melakukan
supervisi kunjungan kelas yaitu buku pedoman
supervisi dan administrasi sekolah yang menyangkut
supervisi akademik dan supervisi administrasi atau
manajerial, dan buku pedoman-pedoman dari
pemerintah yang telah ditetapkan untuk panduan
kepala sekolah dan pengawas sekolah. Hasil penelitian
ini dihubungkan dengan teori penelitian Abusmar Cut
Zahri Harun (2003: 24) bahwa supervisi akademik di
sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam
membekali guru untuk meningkatkan kemampuannya
dalam mengelola pembelajaran dan peningkatan mutu
sekolah.
Program supervisi kunjungan kelas dapat
meningkatkan kompetensi guru di SDN 2 Jampiroso
dengan bukti bahwa setiap guru yang disupervisi
selalu siap administrasi pembelajaran beserta
perangkat pembelajaran. Menindaklanjuti hasil
supervisi yang telah dilakukan maka hasil supervisi
setiap gurunya ternyata dengan hasil sangat baik. Hal
ini terkait dengan penelitian yang relevan dari Aini
Zakiyah (2003: 45) penelitian ini bertujuan
mengetahui program Kepala Sekolah dalam
meningkatkan kompetensi guru, strategi Kepala
84
Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dan
kendala-kendala yang dihadapi Kepala Sekolah.
Sarana program yang dibutuhkan untuk
supervisi kunjungan kelas adalah format-format
supervisi yang terdiri dari telaah RPP, persiapan
pembelajaran dan hasil tindak lanjutnya.
Kondisi guru-guru di SDN 2 Jampiroso adalah
terdiri dari guru kelas= 6 orang, guru mapel
penjaskes= 1 orang, guru mapel Agama Islam= 1
orang, pendidikan guru semua belum sarjana (SI) ,
sudah bersertifikasi, dan mempunyai basis
pendidikan sesuai bidang yang diembangnya.
4.4.2 Input Program Supervisi Kunjungan Kelas di
SDN 2 Jampiroso
Tujuan program supervisi kunjungan kelas di
SDN 2 Jampiroso sudah tercapai dan sudah memadai
sesuai yang tersusun dalam program supervisi, hal ini
setiap guru sudah dinilai berdasarkan analisis
kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran dan
administrasi perencanaan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sesuai
instrumen yang ada. Menurut Sudjana (2006: 48)
tujuan evaluasi program untuk mengetahui gambaran
suatu perencanaan, pelaksanaann, dan evaluasi
tentang supervisi kunjungan kelas.
Kualitas program input supervisi kunjungan
kelas telah disesuaikan administrasi dan pedoman
yang ditetapkan oleh pemerintah dan, hal ini telah
disusun bersama antara kepala sekolah dan guru-
guru di SDN 2 Jampiroso dan disyahkan oleh atasan.
85
Program input supervisi kunjungan kelas
diperoleh dari hasil musyawarah antara guru-guru
bersama kepala sekolah dan hasil rapat dinas antara
pengawas-pengawas sekolah bersama Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Temanggung.
Biaya yang dibutuhkan untuk program
supervisi kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso
menurut kepala sekolah dan guru tidak pasti
besarnnya karena disesuaikan anggaran yang
tersusun pada RAPBS setiap tahunnya.
Pelaksanaan Program input supervisi kun
jungan kelas yang terlibat antara lain kepala sekolah,
guru, siswa dan pengawas sekolah.
Kualifikasi dan kompetensi yang memberi
input tentang program supervisi kunjungan kelas
adalah semua yang berkompenten yaitu guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah ,semuanya itu sudah
memenuhi kualifikasi dan sudah berkompetensi dalam
bidang tugasnya, yaitu guru dan kepala sekolah sudah
memenuhi kualifikasi SI PGSD, pengawas sekolah
sudah berpendidikan S2. Namun masih ada guru yang
berpendidikan DII dan SPG karena mendekati
pensiun.
Silabus yang digunakan di SDN 2 Jampiroso
adalah silabus kurikulum KTSP bagi kelas 3 dan 6
sedangkan kelas 1, 2, 4, 5 menggunakan kurikulum
2013 pada tahun ajaran 2014/2015, karena SDN 2
Jampiroso sebagai pelaksana piloting kurikulum 2013.
Sarana prasarana yang digunakan di SDN 2
Jampiroso dalam pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas adalah buku sumber, alat peraga, instrumen,
86
ruang kelas, LCD, format-format supervisi,
administrasi kelas, administrasi pembelajaran,
program supervisi.
Langkah-langkah pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung adalah bahwa
kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru
melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan
kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap
guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan
dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi
perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas
sesuai dengan instrumen yang berlaku. Menurut
Wirawan (2014: 22) langkah-langkah tujuan evaluasi
adalah: (a) Mengukur pengaruh program, (b) Menilai
program dilaksanakan sesuai rencana, (c) mengukur
pelaksanaan program sesuai standar.
Dalam pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas di SDN 2 Jampiroso pihak yang membantu
adalah pengawas sekolah dan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Temanggung, serta peran
kepala sekolah dan para guru dan yang ditunjuk
sebagai guru senior (Tim Pembantu Supervisi) yang
ditetapkan dalam SK oleh kepala sekolah.
Situasi dan kondisi kepala sekolah, guru dan
siswa di SDN 2 Jampiroso sangat kondusif dan terjalin
kekeluargaan, hubungan antara guru dengan kepala
sekolah harmonis seperti dalam keluarga antara bapak
dan anak, hubungan siswa dengan guru dan kepala
87
sekolah akrap tidak otoriter, siswa , guru, kepala
sekolah merasa nyaman dan semua terasa kompak.
4.4.3 Proses Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
Program Supervisi Kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru
2014/2015 (semester satu) dan pada awal semester
dua.
Kinerja orang-orang yang terlibat dalam
pelaksanaan program supervisi kunjungan kelas di
SDN 2 Jampiroso adalah mempunyai dedikasi, dan
tanggungjawab yang tinggi serta loyalitas pada aturan
yang berlaku dan sesuai juklak administrasi yang ada.
Kinerja yang sesuai tersebut menghasilkan guru-guru
yang mempunyai kompetensi dan mempunyai kriteria
guru yang profesional. Hasil yang dicapai adalah
kompetensi guru meningkat. Hal ini diperkuat oleh
teori Sarono (2002: 56) dalam penelitiannya yaitu
peran guru dalam pembelajaran, yaitu guru harus
mempunyai sikap, pengetahuan, ketrampilan untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.
Program supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan
rencana yang ditetapkan dalam hasil musyawarah
antara guru dan kepala sekolah.
Semua input yang telah tersusun sangat
mendukung proses pelaksanaan program supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso terbukti dalam
hasil musyawarah antara kepala sekolah dan guru
yang dilaksanakan sesuai jadwal dan setiap guru siap
88
disupervisi. Hal ini dihubungkan dengan teori
Sahaertian (2010: 22) kriteria evaluasi program harus
bisa diukur dengan rencana program yang telah
disusun sesuai kriteria evaluasi supervisi.
Kepala sekolah, pengawas sekolah, guru-guru
di SDN 2 Jampiroso ditunjuk untuk bertanggung
jawab terhadap program supervisi kunjungan kelas
agar dalam pelaksanaan supervisi bisa meningkatkan
kompetensi guru dan prestasi siswa.
Beberapa faktor pendukung adalah para guru
selalu siap untuk disupervisi oleh kepala sekolah
karena menyadari bahwa kegiatan supervisi
kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah
adalah untuk memberikan masukan yang berharga
bagi kebaikan proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan guru di sekolah.
Beberapa faktor penghambat pada
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini adalah
adanya beberapa kesulitan yang dialami oleh kepala
sekolah berupa: Jika kepala sekolah mensupervisi
guru yang bukan bidang studi yang menjadi
background pendidikan kepala sekolah, seperti
pernyataan kepala sekolah yang dikutip dari hasil
wawancara penelitian yaitu:
Bahwa yang menjadi kesulitan saya ketika melaksanakan supervisi kunjungan kelas adalah jika guru yang saya supervisi memiliki bidang studi yang tidak sama dengan background pendidikan saya. (wawancara tanggal 16 Maret 2015).
Faktor penghambat lainnya pada kegiatan
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala
sekolah adalah kesibukan pekerjaan karena terkadang
89
ada beberapa pekerjaan yang sifatnya mendadak
harus dikerjakan sehingga kegiatan supervisi
kunjungan kelas dilakukan tidak sesuai dengan
program atau jadwal yang telah disusun atau
direncanakan sebelumnya.
Dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
yang diperhatikan adalah proses pembelajaran guru
dikelas dari apersepsi sampai penutup dan evaluasi
serta tindak lanjutnya serta administrasi pendukung
pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Langkah-langkah pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung adalah bahwa
kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru
melalui kegiatan pra kunjungan kelas, pelaksanaan
kunjungan kelas dan pasca kunjungan kelas. Setiap
guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan
dokumen perangkat pembelajaran atau administrasi
perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
di kelas sesuai dengan yang dilakukan guru di kelas
sesuai dengan instrumen yang berlaku. Hal di atas
dapat dibandingkan dengan penelitian yang relevan
dengan Sahid (2005: 68) perencanaan program
supervisi dilaksanakan sesuai urutan yaitu dari
menyusun program supervisi, melaksnakan program
supervisi, mengevaluasi program dan menindaklanjuti
program.
Persiapan guru dalam pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas di SDN 2 Jampiroso adalah
perangkat pembelajaran yang terdiri dari prota,
promes, silabus, RPP, KKM, buku sumber, alat peraga,
90
alat evaluasi dan didukung administasi pembelajaran
lainnya yang mendukung proses pembelajaran.
Interaksi yang terjadi ketika pembelajaran
berlangsung di kelas adalah bahwa siswa dan guru
saling bertanya dan siswa selalu kreatif dan antusias
untuk menerima materi yang diberikan oleh guru,
selalu ingin tahu dan bersemangat.
Hambatan–hambatan yang didapat dalam
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Jampiroso adalah terkadang kepala sekolah akan
mensupervisi sesuai jadwal dan telah disepakati
dengan guru terbentur ada tugas dinas yang
mendadak yang harus ditindak lanjuti akhirnya
tertunda pelaksanaan supervisinya.
4.4.4 Produk Program Supervisi Kunjungan Kelas
di SDN 2 Jampiroso
Pelaksanaan program supervisi kunjungan
kelas menghasilkan kinerja guru meningkat,
kompetensi guru meningkat dibuktikan dengan
administrasi kelas dan administrasi pembelajaran di
SDN 2 Jampiroso lengkap. Karena guru menyadari
bahwa kegiatan supervisi adalah untuk memberikan
masukan yang berharga bagi kebaikan proses
pembelajaran. Hasil penelitian di atas diperkuat oleh
teori Sahertian (2010: 53) bahwa supervisi kunjungan
kelas adalah kepala sekolah datang ke kelas untuk
melihat cara guru mengajar di kelas dan memeriksa
administrasi kelas.
Para guru merasa senang dan puas setelah
disupervisi, dengan alasan karena guru mengetahui
91
kekurangan maupun kelebihan dalam proses
pembelajaran di kelas. Kesiapan guru untuk
pelaksanaan supervisi di SDN 2 Jampiroso semakin
baik, semakin siap karena selalu optimis bahwa guru
itu akan bisa dan berhasil. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian yang relevan oleh Astin Lukman (2013: 35)
karena pengaruh supervisi membuat kualitas
mengajar guru terhadap kinerja akademik siswa
semakin tinggi pengaruhnya.
Hasil tindak lanjut pelaksanaan supervisi
mempengaruhi kinerja kepala sekolah menjadi lebih
optimal karena semua program bisa terlaksana dengan
baik asalkan perencanaan tersusun dengan jelas dan
terinci. Hal ini diperkuat oleh teori Amiruddin (2013:
10) menyatakan bahwa seorang guru berkompeten
adalah orang yang memiliki kemampuan, keahlian
dalam bidang keguruan. Penerapan Produk program
supervisi kunjungan kelas adalah sebagai berikut:
4.4.4.1 Implikasi Teoritis
Penelitian ini mempunyai manfaat secara
teoritis yang mana memberikan masukan dan
pengembangan ilmu untuk Guru dan Kepala Sekolah
yang berkaitan dengan evaluasi program supervisi
kunjungan kelas dalam meningkatkan kompetensi
guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran.
4.4.4.2 Implikasi Kebijakan
Dalam pelaksanakan program supervisi
kunjungan kelas Kepala Sekolah memberikan
rekomendasi kepada guru untuk melaksanakan
92
pembelajaran di kelas harus melalui perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dalam
melaksanakan pembelajaran agar kompetensi guru
meningkat.
4.4.4.3 Implikasi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada Kepala Sekolah lebih
mengoptimalkan perannya sebagai supervisor agar
dalam pelaksanakan supervisi kunjungan kelas
memberikan motivasi kepada guru-guru. Dengan
dasar tersebut di atas kompetensi guru bisa
meningkat. Bagi Dinas pendidikan sebagai
rekomendasi untuk mengevaluasi program-program
supervisi. Bagi peneliti sebagai pedoman referensi
pelaksanaan pembelajaran yang baik.