BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MI. Ma’arif AL-Ishlah
Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Al-Ishlah terletak di Desa Kalisat Bungkal
Ponorogo yang merupakan lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang
berdiri sejak tahun 2011. Bernaung di bawah Yayasan Al-Ikhlas Kalisat yang
merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang berada dinaungan
Yayasan Al-Ikhlas Kalisat Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Secara Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Ishlah berada di
tengah wilayah Kecamatan Bungkal, sehingga untuk menjangkau Siswa yang
berasal dari wilayah pinggir dan luar wilayah Kecamatan Bungkal Madrasah
menyediakan fasilitas mobil antar jemput, oleh karena itu orang tua siswa tidak
repot antar jemput anak sehingga lebih tenang.
Pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) MI Ma’arif Al-Ishlah, metode
yang dipakai dalam pembelajaran yaitu kurikulum dari pemerintah LP Ma’arif
menggunakan metode pembelajaran yang berdasarkan kurikulum dari
pemerintah dan LP. Ma’arif dengan kurikulum pembelajaran berbasis
kompetensi yang dimulai sejak berdiri. Kemudian kurikulum tersebut
diperbarui dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), selanjutnya
dipadukan dengan Kurikulum 2013 sampai sekarang.
Sampai dengan tahun 2021 ini MI. Ma’arif Al-Ishlah telah memiliki
siswa kurang lebih 250 anak yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar.
40
1. IDENTITAS MADRASAH
a. Nama Madrasah : MIS MA’ARIF “AL-ISHLAH”
b. Alamat Madrasah : Jl. Raya Bungkal – Ngrayun KM. 01
Desa : Kalisat
Kecamatan : Bungkal
Kabupaten : Ponorogo
Propinsi : Jawa Timur
Nomer Telepon : 085233707279
Kode Pos : 63462
c. Status Madrasah : Terdaftar
d. SK Kelembagaan : 2079/2013
e. NSM : 111235020079
f. NPSN : 69725320
g. Tahun Didirikan : 2011
h. Status Tanah : Wakaf / Sertifikat
Luas : 1.140 m2
Sertifikat : 1.140 m2
i. Nama Yayasan : Yayasan “AL-IKHLAS” Kalisat
j. Alamat Yayasan : Jl. Kapuas No 41 Desa Kalisat Kecamatan
Bungkal Kabupaten Ponorogo
41
2. V I S I
“TERWUJUDNYA GENERASI BERAKHLAKUL KARIMAH
TANGGUH, UNGGUL DALAM BERPRESTASI BERDASARKAN IMTAQ
DAN IPTEK.”.
Indikator – indikatornya :
a. Terwujudnya peserta didik yang tekun beribadah dan berakhlak mulia
dalam bertutur dan bersikap sesuai dengan syariat Islam Ahlussunah
Wal Jamaah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Terbentuknya peserta didik yang siap bersaing pada jenjang yang
lebih tinggi.
c. Peserta didik yang mampu meraih berbagai prestasi pada kompetisi
baik pada bidang akademis maupun non akademis
d. Menjadi peserta didik yang mandiri dalam kehidupan keluarga serta
masyarakat
e. Terbentuknya rasa perduli dan tanggung jawab terhadap pelestarian
lingkungan serta pencegahan kerusakan lingkungan.
3. M I S I
a. Membentuk pribadi yang unggul dalam bidang Imtaq dan Iptek
b. Terbentuknya generasi yang berbudi pekerti, dan berakhlak mulia
c. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif dan
berprestasi yang siap menghadapi era globalisasi.
d. Memiliki citra yang baik dalam membangun Madrasah sebagai
lembaga pendidikan yang handal di Masyarakat.
e. Melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif serta efektif.
42
f. Menyediakan media atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
kegiatan belajar mengajar siswa dalam mengembangkan potensi
peserta didik agar kegiatan berjalan dengan optimal.
g. Memberikan pelayanan yang optimal diberbagai hal dalam
mendukung kegiatan belajar mengajar serta kerja sama yang baik
untuk menciptakan madrasah yang harmonis.
Lembaga MI Ma’arif Al-Ishlah memiliki tujuan untuk
membentuk peserta didik yang cerdas, berkepribadian baik, memiliki
akhlak yamg mulia serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
dapat digunakan ketingkat sekolah yang lebih lanjut. Tujuan lain
pendidikan tingkat sekolah dasar Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Al-
Ishlah adalah :
1. Mencetak generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Mencetak generasi yang berakhlakul karimah dilandasi nilai-nilai
Islami.
3. Menggali dan mengembangkan potensi, kecerdasan, dan minat
generasi penerus bangsa.
4. Mencetak generasi yang unggul dan berprestasi pada semua
bidang.
5. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.
Tujuan Madrasah dalam meningkatkan manajemen mutu pendidikan ini
adalah bagaimana manajemen pendidikan itu dijalankan oleh Madrasah. Maka
dari itu seluruh komponen yang berperan dalam manajemen ini dimulai dari
43
Kepala Madrasah, Guru, Peserta didik dan seluruh jajarannya termasuk
pengelola Komite Madrasah dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan
Madrasah. Dalam meningkatkan manajemen dan mutu pendidikan mencakup
semua hal (global) yakni, tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan dalam
belajar saja, tetapi meningkatkan semua faktor mendukung baik faktor internal
maupun faktor external.
Adapun jumlah dan data guru Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Ishlah
terdapat pada tabel 4.1 berikut:
DATA GURU TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Tabel 4.1
NO NAMA TTL L/
P
PENDIDIKAN
IJASAH LULUS
1 Misbahul Munir S.HI Ponorogo, 07-06-1990 L S-1 2015
2 Sarmini S.Pd Ponorogo, 20-02-1984 P S-1 2010
3 Nina Rini S, S.Pd.I Ponorogo, 05-02-1984 P S-1 2011
4 Nyaimun S.Pd.I Ponorogo, 21-09-1983 L S-1 2008
5 Azis Istiqomah S.Pd.I Ponorogo, 01-02-1991 P S-1 2014
6 Ariyansah Hendra SPd Ponorogo, 11-06-1995 L S-1 2014
44
7 Sahid Komarudin S.Pd Ponorogo, 21-09-1991 L S-1 2014
8 Dian Rusdiana S.Pd.I Ponorogo, 23-04-1993 P S-1 2016
9 Yuyun Nailurohmah Ponorogo, 26-12-1989 P S-1 2005
10 Irfan Lutfianto SpdI Ponorogo, 09-04-1993 L S-1 2015
11 Amalia Viesta H,S.Pd. Ponorogo, 24-11-1993 P S-1 2018
12 Edi Susanto S.Pd. Ponorogo, 22-08-1992 L S-1 2017
13 M. Ikhsanudin S.Pd. Ponorogo, 11-04-1994 L S-1 2016
14 Umi Sholikah S.PdI Ponorogo, 10-06-1994 P S-1 2017
15 Eko Ardiyanti S.Pd Ponorogo, 20-05-1995 L S-1 2017
16 Anis Ulin N S.Pd Ponorogo, 11-05-1997 P S-1 2019
17 Nadia Okta S.PdI Ponorogo, 12-10-1990 P S-1 2014
18 Irma Riantika S.Pd Ponorogo, 15-06-1995 P S-1 2017
19 Ervia Amaliya S.Pd Ponorogo, 08-08-1990 P S-1 2012
20 Ro’idatul Afifah, S.Pd Ponorogo, 09-02-1995 P S-1 2017
21 Nur Aini S.Pd Ponorogo, 26-12-1997 P S-1 2020
45
Tabel 4.2
Data Siswa MI Ma’arif Al-Ishlah
TAHUN
PELAJARAN
SISWA
JUMLAH I II III IV V VI
2014/2015 18 13 13 10 - - 54
2015/2016 35 18 12 13 10 - 88
2016/2017 35 35 18 13 13 10 124
2017/2018 42 35 35 21 13 13 159
2018/2019 52 41 32 35 21 13 194
2019/2020 38 52 41 32 35 21 219
2020/2021 52 38 52 41 32 35 250
46
Tabel 4.3
JUMLAH ROMBEL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KELAS JUMLAH ROMBEL
I 3
II 2
III 3
IV 2
V 2
VI 2
JUMLAH 14
Tabel 4.4
Data Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Al-Ishlah
No. Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit Menurut Kondisi
Baik Rusak
1. Kursi siswa 220 3
2. Meja Siswa 220 0
4. Kursi Guru 14 0
5. Meja Guru dan Ruang Kelas 14 0
47
6. Papan Tulis 13 1
7. Lemari di Ruang Kelas 14 0
Adapun Jenis Kegiatan Intra dan Ekstra MI Ma’arif Al-Ishlah terdapat
pada tabel berikut:
Tabel 4.5
NO JENIS KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1 HARIAN
07.00 – 07.30
07.30 – 12.00
12.00 – 12.30
Pembiasaan Shalat Dhuha
berjama’ah.
Kegiatan Belajar Mengajar
Jama’ah Sholat Dhuhur
2 MINGGUAN
09.00 – 11.00
11.00 – 14.00
07.00 – 07.30
07.00 – 07.30
Muhadloroh setiap hari Jum’at
Pramuka setiap hari Sabtu
Tahlil setiap hari jum’at.
Hafalan surat pendek hari Sabtu
3 BULANAN 07.15 – 09.00 Latihan Drumband / Menggali bakat Siswa.
4 TAHUNAN
Akhirusannah
Pertemuan wali murid
Kemah Pramuka
Peringatan Hari Besar Islam
48
Penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Al-Ishlah Kalisat Bungkal karena,
di sekolah tersebut ada pembelajaran fiqih. Tujuannya adalah meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media audio visual. Maka dari itu
penulis akan meneliti bagaimana jika dalam pembelajaran menggunakan media
audio visual agar anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar.
Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variable.
Dalam penelitian ini, melibatkan siswa-siswi MI Ma’arif Al-Ishlah kelas 4a dan
kelas 4b tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 41 siswa.
B. Penyajian Data Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di MI Ma’arif Al-Ishlah
Kalisat Bungkal Ponorogo, data akan disajikan dalam pembahasan ini.
Sebagaimana yang penulis kemukakan di bab III bahwa teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di kelas empat.
Penelitian ini mencakup tiga langkah teknik analisis data yaitu uji
normalitas, uji regresi linier, dan uji T.
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk memeperlihatkan bahwa
sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Syarat dari uji
tersebut adalah data yang berskala kuantitatif dan belum dikelompokkan
49
dalam tabel distribusi frekuensi. Jika kedua syarat tersebut terpenuhi maka
uji normalitas dapat digunakan dan akan menghasilkan data yang valid.
Uji normalitas data harus menggunakan data yang berdistribusi
normal, sebab jika data tersebut tidak normal, maka metode yang
digunakan adalah non para metrik. Uji normalitas tidak hanya digunakan
untuk menguji data namun, tetapi biasanya juga digunakan sebagai
prasyarat sebuah metode tertentu. Misalnya adalah regresi linier untuk
menguji asumsi klasik.
Menurut Ghozali, tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah suatu vriabel memiliki distribusi data yang normal atau tidak.
Untuk menguji normalitas data suatu penelitian, salah satu alat yang
digunakan oleh peneliti yaitu dengan uji kolmogorov smirnov.43
Tabel 4.5
43 Ade Pratama, “Model Simulasi Antrian Dengan Metode Kolmogorov Smirnov-Normal
Pada Unit Pelayanan”, Jurnal Edik Informatika), Vol 3 No 1 th 2016. Diakses tanggal 25 Juni 2021, pukul 02.00 WIB.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 41 Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.93636805 Most Extreme Differences
Absolute .111 Positive .072 Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .713 Asymp. Sig. (2-tailed) .690 a. Test distribution is Normal.
50
Berdasarkan tabel output SPSS tersebut, pada nilai signifikansi
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,690 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov-smirnov diatas,
dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Dengan
demikian asumsi atau regresi sudah terpenuhi. Data yang diperoleh dari uji
normalitas nantinya akan digunakan untuk uji regresi. Karena uji
normalitas adalah salah satu syarat untuk melakukan uji regresi linier pada
sebuah penelitian kuantitatif.
2. Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji T
Regresi linier sederhana merupakan uji statistika yang fungsinya untuk
membuat model hubungan antara variable bebas terhadap variable terikat (
dependent Y) dengan satu variabel bebas (independent X).44 Analisis regresi
linier sederhana adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui atau
memprediksi besarnya variabel respon berdasarkan variabel prediktor.
Tabel 4.6
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.419 2.532 8.461 .000
44 Deny Kurniawan,R-Foundation for statistical Computing, Th 2008, diakses tanggal 20
Juni 2021, pukul 03.00 WIB.
b. Calculated from data.
51
Media audio visual
.110 .095 .183 1.164 .251
a. Dependent Variable: Motivasi belajar
Rumus matematis pada teknik regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y= a+bX+e
Y : Variabel dependen atau respon
a : Konstanta
b : Koofisien regresi
e : residual atau error
Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa:
1. Nilai konstanta (a) sebesar 21,419 menunjukkan bahwa jika koofisien regresi
pada kontanta adalah sebesar 21,149. Artinya apabila media audio visual
nilainya 0 maka motivasi belajar meningkat sebesar 21,149
2. Nilai koofisien variable media audio visual (X1) sebesar 0,110 artinya bahwa
setiap kenaikan atau penambahan satu satuan media audio visual (X1) akan
mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar (Y) sebesar 0,110.
3. Inteprestasi Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh secara parsial
dari variable bebas terhadap variable terikat. Penggunaan Uji T sering
digunakan pada data yang sedikit yaitu kurang dari 30.
Diketahui T tabel yaitu 2,019 Berikut ini merupakan hasil pengujian
secara parsial penjelasan uji T:
52
Pada variable diskusi kelompok (X1), diketahui t hitung sebesar 1,164 < 2,019
tabel dan signifikasi 0,251 > 0,05 hal ini berarti media audio visual (X) tidak
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa (Y)
Tabel 4.7
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .183a .034 .009 2.974
a. Predictors: (Constant), Media audio visual
b. Dependent Variabel : motivasi belajar siswa
Berdasarkan tabel di atas, diketahui R Square sebesar 0,034× 100 =
3,4%. Hal ini berarti variable media audio visual mampu menjelaskan
variable motivasi belajar sangat terbatas yaitu sebesar 3,4% sedangkan
sisanya 96,6% dijelaskan oleh variable lain diluar variabel penelitian ini.
Tabel 4.8
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 11.988 1 11.988 1.356 .251a
Residual 344.890 39 8.843
Total 356.878 40
53
a. Predictors: (Constant), Media audio visual
b. Dependent Variable: Motivasi belajar
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa f hitung sebesar 1,356
dengan nilai signifikansi 0,251. Sedangkan syarat sebuah instrument
berpengaruh harus mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas
yaitu krang dari 0,05. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa media audio visual
tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotetesis adalah pengujian yang dilakukan oleh peneliti untuk
menguji kebenaran suatu pernyataan. Pernyataan tersebut diuji dengan
menggunakan metode statistic yang hasilnya dapat dinyatakan berdasarkan
nilai signifikansi Uji hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam
pengambilan keputusan yang bersifat objektif. Dalam penelitian ini uji
hipotesis adalah dengan melihat hasil uji t.
Keputusan yang menjadi dasar pengambilan dalam uji t ialah:
a. Jika nilai t hitung lebih besar > dari t tabel maka ada pengaruh media audio
visual terhadap motivasi belajar siswa
b. Sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil < dari t tabel maka tidak ada
pengaruh antara media audio visual terhadap motivasi belajar siswa.
Berdasarkan uji t secara parsial diketahui nilai t tabel sebesar 2,019 dan t
hitung sebesar 1,164 dan nilai signifikansi 0,251>0,05. Hal ini berarti bahwa
media audio visual tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Maka
54
Ho karena t hitung < t tabel yaitu 1,164<2,019 Ha dinyatakan tidak signifikansi
karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Yaitu 0,251>0,05.
Keputusan yang menjadi dasar pengambilan analisis regresi linier adalah
dengan mengetahui nilai signifikansi yang diperoleh dari nilai output SPSS.
Nilai tersebut yaitu:
1. Jika nilai sig. lebih kecil < dari probabilitas 0,05 memiliki arti bahwa hasil
uji regresi berdasarkan nilai signifikansi menyatakan bahwa ada pengaruh
media audio visual terhadap motivasi belajar siswa.
2. Sebaliknya jika nilai sig. lebih besar > dari probabilitas 0,05 memiliki arti
bahwa berdasarkan hasil uji regresi berdasarkan nilai signifikansi
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh media audio visual terhadap
motivasi belajar siswa.
Berdasarkan output SPSS dapat diartikan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,251 lebih besar dari > probabilitas 0,05. Sehingga dapat diartikan
bahwa dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari nilai probabilitas, maka
dinyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara media audio visual
dengan motivasi belajar siswa.
D. Pembahasan
Seorang pendidik sudah seharusnya dituntut agar menjadi pendidik yang
profesional, khususnya dalam pembelajaran bagaimana supaya sistem belajar
mengajar dapat terlaksana, sehingga dapat mencapai tujuan dari apa yang telah
direncanakan. Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah sebuah hubungan
atau komunikasi antara guru dengan peserta didik yang terjadi pada waktu
55
pembelajaran berlangsung dari awal sampai berakhirnya pembelajaran. Agar
tercapai tujuan tersebut, guru dalam mengajar harus memiliki metode yang
tepat agar mencapai hasil yang maksimal. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan
inovatif agar pemebelajaran bisa optimal. Penggunaan media tentunya sangat
diperlukan untuk menarik perhatian siswa Agar tercapai tujuan tersebut, guru
dalam mengajar harus memiliki metode yang tepat agar mencapai hasil yang
maksimal, agar siswa tidak mudah bosan serta memiliki motivasi yang tinggi.
Motivasi sangat diperlukan agar siswa memiliki semangat dan keinginan untuk
memperoleh pengetahuan dan nilai yang maksimal. Setiap pembimbing
tentunya memiliki metode pembelajaran yang bereda-beda.
Penggunaan metode dan media pembelajaran merupakan hal yang sangat
efisien dan efektif dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran perlu
dilakukan dengan sedikit ceramah disertai dengan media yang menarik baik itu
media visual maupun media audio visual. Media yang digunakan sebaiknya
juga harus bervariasi. Guru dalam pembuatan media juga harus menyesuaikan
materi dari apa yang akan disampaikan.
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran di MI Ma’arif Al-
Ishlah sudah pernah dilakukan. Akan tetapi belum semua mata pelajaran
menggunakan media audio visual. Penggunaan media audio visual sering
dimanfaatkan pada saat acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam). Adapun
metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar
adalah metode konvensional. Dimana guru menyampaikan materi dengan
metode ceramah.
56
Motivasi belajar siswa sangat diperlukan, karena dengan motivasi mereka
akan lebh mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. motivasi
belajar siswa di MI Ma’arif AL-Ishlah diberikan dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi. Sehingga
mereka memiliki semangat untuk berkompetisi dalam mendapatkan nilai yang
terbaik agar menjadi siswa yang berprestasi.
Peneliti mencoba melakukan penelitian apakah penggunaan media audio
visual berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan
observasi peneliti di lapangan dan data-data yang didapatkan dari awal
penelitian sampai akhir maka peneliti bisa mengambil kesimpulan yang bisa
dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
pengaruh atau tidaknya penggunaan media audio visual dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-
Ishlah Kalisat Bungkal. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 41 responden yakni kelas 4a dengan jumlah siswa 21 siswa dan kelas
4b dengan jumlah 20 siswa.
Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier sederhana, tujuannya
untuk menganalisis hasil penelitian apakah ada pengaruh yang signifikan
tentang penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa. Pada penelitian tahap awal peneliti melakukan observasi kepada kepala
sekolah. Kemudian peneliti memberikan angket uji coba atau instrument
angket kepada 10 responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data hasil
angket uji coba tersebut kedalam program SPSS 17.
57
Berdasarkan hasil uji statistik SPSS, angket uji coba menunjukkan bahwa
hasil uji validitas hanya ada 3 butir soal yang valid. yaitu soal nomor 9 dengan
nilai t hitung sebesar 0,632 t tabel 0,50 dan nomer 29 dengan nilai t hitung
sebesar 0,639 t tabel sebesar 0,047. Dikarenakan hanya ada dua butir soal yang
valid, maka peneliti menyerahkan angket uji coba tersebut kepada tim ahli
untuk diperbaiki.
Setelah angket diperbaiki oleh tim ahli, kemudian peneliti menyebarkan
angket perbaikan ke responden. Hasil dari penyebaran angket inilah yang
dijadikan dasar oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
MI Ma’arif Al-Ishlah.
Berdasarkan penyajian data terkait penelitian sekarang, hasilnya
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya data dianalisis
dengan uji regresi linier sederhana. Data yang diperoleh dari responden siswa
diketahui hasil uji T adalah diketahui t tabel sebesar 2,019 dan t hitung
sebesar 1,164. Hal ini berarti t hitung kurang dari t hitung < t tabel. Maka Ho
diterima dan Ha ditolak sehingga hasilnya tidak signifikan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual tidak berpengaruh dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Al-Ishlah.
Hal ini bisa terjadi karena mungkin ada beberapa faktor yang
menyebabkan penggunaan media audio visual tidak berpengaruh secara
signifikan. Pada saat melakukan penyebaran angket, peneliti mencoba
bertanya apakah responden pernah belajar menggunakan media audio visual.
58
Kemudian responden menjawab ada yang pernah dan ada yang belum pernah.
Oleh karena itu masih sedikitnya pemahaman responden tentang bagaimana
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual.
Selanjutnnya dimungkinkan memang para guru masih jarang menggunakan
media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga resonden
kurang faham dengan media tersebut.
Alasan selanjutnya karena adanya pandemi mengharuskan anak-anak
tetap belajar dirumah. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring
dengan berbagai metode, atau cara misal dengan mengirimkan video
pembelajaran atau media lain. Tetapi masih lebih efektif ketika pembelajaran
itu dilaksanakan secara tatap muka.