BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.ump.ac.id/6366/5/LISTIANINGRUM - BAB...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.ump.ac.id/6366/5/LISTIANINGRUM - BAB...
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu
siklus I dan siklus II yang tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan
alokasi waktu masing-masing yaitu 2 x 35 menit. Tiap pelaksanaan tindakan
dilakukan observasi. Observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru dan aktivitas siswa sedangkan hasil prestasi belajar diukur dengan tes
formatif. Karakter kerja keras itu sendiri diukur dengan menggunakan angket
skala sikap yang diujikan pada tiap akhir siklus.
Guru dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini
sudah menjadi kesepakatan antara guru kelas, kepala sekolah dan
peneliti.Beberapa kekhawatiran dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti
kecanggungan siswa, pengkondisian siswa serta hal-hal lain yang
bersangkutan sudah diusahakan dengan meminimalisir setiap kejadian yang
ada dengan melaksanakan pembelajaran seperti biasa di kelas tersebut. Jauh
hari sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti meminta ijin masuk kelas untuk
melaksanakan pembelajaran seperti biasa. Pembelajaran bukan hanya
konsentrasi disatu mata pelajaran IPA, namun disesuaikan dengan
kesempatan yang ada serta mata pelajaran pada saat jam yang sudah
dijadwalkan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
62
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
63
1. Hasil Penelitian Siklus 1
a. Hasil Perencanaan
Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, peneliti dan guru kelas
terlebih dahulu melakukan kegiatan perencanaan agar proses
pembelajaran dapat berjalan lancer. Kegiata perencanaan ini
menghasilkan:
1) Rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP) mengenai materi
yang akan diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yaitu
metode eksperimen. RPP disusun oleh peneliti yang berguna
sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
2) Media pembelajaran yang akan digunakan, baik dalam
penyampaian materi kepada siswa maupun alat dan bahan yang
akan digunakan langsung oleh siswa dalam eksperimen secara
berkelompok ketika mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
3) Susunan lembar observasi mengenai aktivitas guru dan siswa
dan angket kerja keras. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengetahui kesesuaian guru dan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang
telah disusun yaitu eksperimen. Angket kerja keras digunakan
untuk mengetahui karakter kerja kerja keras siswa.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
64
4) Tes siklus, diberikan pada tiap akhir siklus yang digunakan
untuk mengukur prestasi siswa. Soal tes disusun oleh peneliti
dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.
b. Hasil Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas ini dengan metode eksperimen
pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi
waktu masing-masing 2x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan
pada Hari Senin, 18 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan
materi pelajaran sifat cahaya menembus benda bening dan dapat
merambat lurus. Pertemuan kedua pada hari Rabu, 20 Maret 2013
pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan materi sifat cahaya dapat
dipantulkan.
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
yaitu persiapan dengan kegiatan yang diawali oleh guru untuk
membuka pelajaran dengan mengucap salam, kemudian menanyakan
kabar serta presensi siswa dengan cara bertanya kepada siswa
“Apakah hari ini ada yang tidak masuk?”, ternyata semua masuk
dengan jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 siswa. Guru menyiapkan
topi mahkota yang bernomor absen siswa untuk dikenakan pada saat
pembelajaran dengan tujuan agar observer siswa lebih mudah dalam
melakukan pengamatan. Hari pertama penelitian, siswa sudah
terbiasa akrab dengan guru. Guru melakukan apersepsi dengan
memberikan motivasi kepada siswa dengan “Yel” yang sudah
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
65
diajarkan sebelumnya, yaitu ketika guru berseru “Kelas lima”, siswa
serentak menjawab,”Yess” dengan kedua tangan mengepal dan
bersikap pada umumnya ketika mengucap yes. Selamat pagi dan
semangat pagi yang selalu diucapkan gurupun tidak tertinggal,
dengan tujuan agar siswa selalu semangat pagi yang identik dengan
kesegaran walaupun sudah siang. Ada satu siswa yang memang
pembawaan kurang energik ketika pembelajaran yaitu Meindri
Maulina. Keterangan ini juga diperkuat dari Pak Wiarso selaku guru
kelas V dan siswa-siswa kelas V yang menyatakan bahwa Mei
memang seorang anak yang pendiam. Kegiatan selanjutnya, guru
bersama peerta didik menyiapkan kebutuhan belajar. Selanjutnya,
guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.
Penyampaian materi diawali guru dengan terlebih dahulu bertanya
mengenai macam-macam benda yang ada di sekitar kelas ataupun
luar kelas (lingkungan sekolah). Siswa dengan aktif menjawab
“meja, kursi, lampu, kaca, papan tulis, pohon, matahari, tanah, dsb.”
Guru kembali bertanya, “dari berbagai benda-benda yang kalian
sebutkan, apakah ada yang bisa memancarkan cahaya?” Ali Imron
salah satu siswa aktif menjawab dengan benar, yang lainpun turut
mengikuti. Pembelajaran masuk pada kegiatan inti dengan
penjelasan isi materi mengenai sifat cahaya dapat merambat lurus
dan menembus benda bening. Penjelasan mengenai cahaya
merambat lurus, guru telah menyiapkan alat percobaan dan
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
66
menunjuk salah satu siswa, yaitu Yoan untuk membantu maju di
depan kelas. Seperti pada gambar 4.1 di bawah ini:
Guru kemudian mendemonstrasikan alat peraga cahaya
merambat lurus di depan kelas. Gambar 4.2 di atas menunjukan
bahwa guru mendemonstrasikan alat peraga dan menunjuk salah satu
siswa untuk memperagakannya, Dede. Beberapa siswa lainpun diberi
kesempatan untuk mencobanya. Guru tidak lupa untuk menanyakan
pemahaman siswa mengenai materi yang sudah disampaikan. Hari
pertama siswa terlihat canggung yang ditandai oleh pasifnya siswa
yang tidak biasanya. Siswa pasif ketika ditanya mengenai materi
yang belum dipahami, maka gurupun melanjutkan kegiatan
selanjutnya yaitu eksperimen. Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Setelah semua siswa siap, guru menjelaskan langkah-langkah
Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan judul Eksperimen Cahaya 1
yang berisikan cahaya menembus benda bening. Perwakilan tiap
kelompok yang diwakili oleh ketua dan satu anggotanya maju ke
Gambar 4.1: Siswa merangkai media Gambar 4.2: Guru mendemonstrasikan media
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
67
meja guru untuk mengambil alat dan bahan. Agar tertib, guru
menunjuk kelompok yang paling tenang terlebih dahulu. Setelah
semua kelompok mendapatkan alat dan bahan, dengan segera tiap
kelompok melaksanakan eksperimen 1. Guru memberika bimbingan
dengan berkeliling tiap kelompok dan membantu dengan memancing
siswa dalam menjawab pertanyaan LKS. Pengerjaan LKS secara
kelompok tersebut hanya didominasi oleh 1 s.d 2 siswa pada tiap
kelompok, sedangkan yang lain masih bermai-main. Usai
mengerjakan dengaan waktu yang telah ditentukan, guru memberi
kesempatan kepada tiap kelompok agar mewakilkan satu anggota
untuk membacakan hasil eksperimen. Hal yang terjadi justru siswa
cenderung diam dan malu serta takut salah. Akhirnya, guru
menunjuk perwakilan beberapa kelompok untuk maju, dengan
kriteria kelompok yang paling ribut. Kelompok VI dan kelompok I
maju untuk membacakan hasil eksperimen, dari kedua kelompok
tesebut kelompok VI yang paling mendekatai jawaban sempurna.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok unggul dengan
mengajak semua siswa bertepuk tangan wujud rasa menghargai
pendapat teman. Usai membahas LKS, guru kembali menanyakan
mengenai materi yang belum dipahami. Siswa belum juga ada yang
bertanya, kemudian guru melanjutkan dengan memberikan
penguatan materi sebelum diadakan latihan tes formatif. Soal segera
dibagikan dan siswa mulai mengerjakan. Salah satu siswa yang
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
68
termasuk pintar di kelas terlihat merasa jenuh, dan beberapa siswa
lainpun seperti itu. Guru berupaya untuk menambah semangat siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa untuk relaksasi
sejenak. Yel-yel pun guru keluarkan dan siswa terlihat lebih
semangat kembali. Waktu menunjukan pukul 10.05, siswa segera
mengumpulkan hasil tes latihan individu. Guru kembali mengajak
siswa untuk meriview pembelajaran, dan memberitahukan materi
yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya serta tidak lupa
pula berpesan agar pertemuan selanjutnya siswa membawa sendok
besi masing-masing satu buah. Kegiatan penutup pembelajaran,
dilakukan dengan pesan-pesan moral dan hamdallah bersama.
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua, pada
kegiatan awal tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Salam,
doa, presensi, apersepsi memberikan motivasi dengan yel. Hari
kedua penelitian, ada dua siswa yang tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran dikarenakan sedang berlatih untuk persiapan lomba
siswa teladan antar Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan
Kedungbanteng. Awal kegiatan, guru melakukan inovasi tempat
duduk dengan leter “U”. Siswa merasa sangat senang karena merasa
mendapat penyegaran. Dede, salah satu siswa berkata,“Bu, duduknya
seperti ini selamanya saja bu. Enak buat belajar,” begitupula siswa-
siswa yang lain menguatkan,”iya bu, seperti ini saja ya bu”. Guru
memberikan pengertian, “Anak-anak, posisi duduk seperti ini hanya
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
69
ketika belajar dengan Bu Lis.” Selanjutnya, guru mengajak siswa
untuk menyiapkan peralatan belajar, dengan di sisi lain guru
menyiapkan media dan alat peraga. Sendok yang akan digunakanpun
sudah mulai bersuara gaduh. Guru segera memperingatkan siswa
agar tidak memainkan sendoknya yang membuat gaduh. Pertemuan
kedua ini, merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Guru
mengajak siswa kembali mengingat materi sebelumnya, kemudian
masuk pada materi selanjutnya yaitu sifat cahaya dapat dipantulkan.
Cermin yang berada di sebuah almari kelas, lekas diambil
oleh guru dan kemudian bercermin. Siswa-siswa terlihat penasaran,
dan ada pertanyaan,”Bu Lis, sedang apa? Tiba-tiba bercermin di
depan kelas.” Segera guru menanyakan pada peserta didik, “Apakah
ada yang tahu maksud ibu bercermin?”, siswa menjawab
serentak,”tidak bu”. Guru segera menjelaskan maksud dari sikap
guru tersebut, yaitu cahaya dapat dipantulkan dengan salah satu
peristiwa yang membuktikan bahwa kita dapat bercermin. “Kita
dapat bercermin karena adanya pantulan dari cahaya”, jelas guru.
Peserta didik terlihat antusias ketika sudah mulai pembelajaran.
Sendok yang mereka bawapun sudah mereka siapkan, namun ada
beberapa siswa yang sudah merasa jenuh sehingga bermain sendiri.
Guru langsung menegurnya, siswapun akhirnya menurutinya.
Pertemuan kedua ini, terasa cukup menjenuhkan memang. Gurupun
ikut merasakan kejenuhan, guru berusaha mencairkan suasana
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
70
dengan yel-yel kemudian relaksasi. Yel yang dilontarkan siswa
cukup membuat siswa lebih baik semangat, dari sebelumnya. Materi
yang disampaikan kali ini cukup sulit yaitu mengenai sifat-sifat
bayangan cermin datar dan cermin lengkung. Kegiatan selanjutnya
yaitu pengerjaan LKS dan saatnya siswa melakukan pembuktian
pada eksperimen cahaya 2 yaitu mengetahui sifat-sifat bayangan
pada cermin datar, cembung dan cekung, namun sebelumnya guru
menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami.
Siswa hanya diam, guru merasa siswa sudah paham. Guru segera
membagi siswa menjadi 6 kelompok. Pengkondisianpun terus
dilakukan, setelah siswa lebih tenang barulah guru membagikan LKS
secara urut dari yang kelompok yang lebih tanang terlebih dahulu.
Guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Eksperimen
dilakukan secara berkelompok dengan bimbingan dari guru.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan hasil eksperimen. Hasil
eksperimen tiap kelompok akan dibacakan oleh ketua kelompok.
Pertemuan kedua ini, yang berani maju adalah kelompok 1 dan
kelompok 6 terlihat pada gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Perwakilan kelompok 1 dan 6 maju
membacakan hasil eksperimen
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
71
Kelompok 1 dibacakan oleh Ersha sedangkan kelompok 6
dibacakan oleh Farhan. Kedua kelompok tersebut sama-sama
membacakan hasil kesperimen kelompok secara bergantian. Jawaban
dari kedua kelompok tersebut yang paling mendekati sempurna
adalah kelompok 1. Guru memberikan penghargaan terhadap
kelompok yang sudah berani maju dan yang paling mendekati
jawaban sempurna dengan mengajak seluruh siswa bertepuk tangan.
Guru memberikan penguatan materi hasil eksperimen dengan
mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Siswa kembali ke
tempat duduk masing-masing dan segera guru melanjutkan evaluasi
akhir siklus. Evaluasi kali ini merupakan materi totalitas dari
pertemuan pertama. Siswa terlihat kurang bersemangat, karena
materi pertemuan kedua ini memang cukup sulit. Guru kembali
menjelaskan berulang-ulang sampai siswa lebih dapat memahami
materi yang disampaikan. Semangat siswa diusahakan guru dengan
kembali relaksasi, “Coba, sekarang tarik nafas dulu semuanya.
Keluarkan perlahan, dan angkat kedua tangan lalu turunkan dan
kibas-kibaslah kedua telapak tangan kalian!”, kata guru. Siswapun
terlihat lebih semangat dari sebelumnya. Evaluasi segera dibagikan.
Guru melakukan pendampingan ketika siswa mengerjakan evaluasi.
Kegiatan selanjutnya setelah evaluasi adalah pengisian angket. Guru
menjelaskan langkah pengisisan angket. Guru mengingatkan dan
menegaskan kepada siswa, “Anak-anak, angket ini diisi dengan
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
72
jujur. Siswa yang tidak jujur, akan ibu beri hukuman. Bu guru tahu
siswa yang jujur dan yang tidak, nanti terlihat. Bu Wulan (observer
2), sudah mengamati kalian selama pembelajaran bersama ibu
berlangsung. angket ini tidak akan berpengaruh pada nilai tes
evaluasi yang tadi kalian kerjakan, tetapi yang dinilai di sini adalah
kejujuran kalian”. Siswa segera mengerjakan angket tanpa bantuan
guru, karena sudah bisa dalam cara pengisiannya. Kegiatan ditutup
dengan pesan-pesan moral, doa serta salam.
c. Hasil observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti sebagai guru pengajar, Observer I yaitu Pak Wiarso guru
kelas V SD N 1 Keniten dan Observer II yaitu Nurina Wulan Setya
Dewi. Tugas dari observer I adalah mengobservasi aktivitas guru
selama kegiatan belajar mengajar sedangkan observer II bertugas
untuk mengobservasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar
berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan
mengguanakan lembar observasi guru dan siswa yang sudah
disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi terdiri dari beberapa point
yaitu: prestasi belajar siswa dengan ranah kognitif yang diukur
menggunakan tes formatif, kerja keras siswa melalui skala sikap
yang berupa angket dan observasi siswa guru serta observasi siswa.
Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
73
1) Prestasi Belajar Siswa
Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan
mengadakan tes formatif evaluasi pada akhir siklus. Hasil dapat
dilihat melalui tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
NO. INDIKATOR KETERANGAN
1. Jumlah siswa keseluruhan 27
2. Jumlah siswa abstain 2
3. Jumlah seluruh nilai 1700
4. Jumlah siswa yang tuntas 17
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas 8
6. Rata-rata nilai siklus I 68
7. Prosentase ketuntasan siklus I 68 %
*KKM = 66
*Prosentase ketuntasan kelas = 85 %
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa hasil tes formatif
pada siklus I yang telah dilaksanakan diperoleh nilai rata-rata
kelas 68. Nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 85. Jumlah siswa
yang hadir sebanyak 25, dengan jumlah siswa tuntas belajar
sebanyak 17 siswa sedangkan tidak tuntas sebanyak 8 siswa.
Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I mencapai 68 %
sehingga belum dapat dikatakan tuntas.
2) Karakter Kerja Keras Siswa
Penilaian karakter kerja keras siswa menggunakan skala
sikpa yang berupa angket kerja keras. Angket ini terdiri dari
lima indikator dengan sepuluh butir pernyataan. Hasil analisis
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
74
karakter kerja keras pada siklus I yaitu pada tabel 4.2 sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Karakter Kerja Keras Siswa Siklus I
NO. INDIKATOR KETERANGAN
1. Jumlah siswa keseluruhan 27
2. Jumlah siswa abstain 2
3. Jumlah total nilai 629
4. Jumlah siswa criteria kerja keras
cukup 3
5. Jumlah siswa criteria kerja keras
tinggi 20
6. Jumlah siswa criteria kerja keras
sangat tinggi 2
7. Rata-rata kerja keras siklus I 25,16
8. Kriteria kerja keras siklus I TINGGI
Nilai sempurna = 40
Dengan Kriteria SANGAT TINGGI
Tabel 4.2 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan
rata-rata karakter kerja keras siswa pada siklus I ini adalah 25,16
dengan criteria tinggi. Hasil tersebut merupakan kriteria yang
cukup bagus.
3) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 R1 %
1 Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan siswa untuk
belajar : salam, berdoa, presensi. 4 4 4 100
b. Melakukan kegiatan apersepesi 3 2 2.5 62.5
c. Menyampaikan tujuan/langkah-
langkah pembelajaran 2 2 2 50
d. Memberi motivasi belajar peserta
didik 3 2 2.5 62.5
2 Kegiatan Inti pembelajaran
a. Menunjukan penguasaan materi
pembelajaran saat menjelaskan
materi
3 2 2.5 62.5
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
75
b. Memberikan tugas sesuai dengan
materi dengan memberikan LKS
eksperimen
3 2 2.5 62.5
c. Menjelaskan langkah-langkah
tugas eksperimen 3 3 3 75
d. Melakukan bimbingan ketika
siswa mengalami kesulitan dalam
bereksperimen.
2 2 2 50
e. Memfasilitasi siswa dengan
memberikan pertanyaan pada saat
bereksperimen
2 3 2.5 62.5
f. Menyuruh perwakilan kelompok
untuk membacakan hasil
eksperimen
3 2 2.5 62.5
g. Memberikan penghargaan kepada
kelompok dengan nilai paling
tinggi.
4 2 3 75
h. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya apabila masih ada
yang belum dipahami
3 2 2.5 62.5
i. Mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi
pembelajaran
3 2 2.5 62.5
3 Kegiatan Akhir
a. Memberikan soal
latihan/evaluasi. 3 2 2.5 62.5
b. Memberikan penguatan materi. 3 2 2.5 62.5
c. Melakukan penutup dengan
mengucap salam 3 4 3.5 87.5
4 Hal-hal Lain yang Mendukung
a. Menggunakan waktu dan media
secara efektif dan efisien 3 2 2.5 62.5
b. Melaksanakan pengorganisasian
kelas 3 2 2.5 62.5
c. Menggunakan media
pembelajaran yang sesuai. 4 3 3.5 87.5
d. Menggunakan bahasa lisan yang
baik dan benar dalam
pembelajaran.
3 3 3 75
JUMLAH 1350
SKOR MAKS 2000
RATA-RATA 67,5
KRITERIA C
Total persentase aktivitas guru pada siklus I adalah
(1350:2000)x100=67,5 %
Dengan Kriteria = Cukup Baik
Keterangan:
P1 : Pertemuan 1 R1 : Rata-rata S1
P2 : Pertemuan 2 C : Cukup Baik
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
76
Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa aktivitas guru pada siklus
I diperoleh rata-rata 67,5 % dengan kriteria cukup baik. Pada
pertemuan pertama justru lebih tinggi daripada pertemuan kedua,
sehingga dari siklus I ke siklus II. Pertemuan pertama menghasilkan
rata-rata 75 % sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 60 %.
Penurunan berarti berkisar 10 %.
4) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
NO INDIKATOR
RESPON
SISWA JML RT P1 P2
1. 1 Mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam pembelajaran 96 82 178 89 2. 2 memperhatikan penjelasan guru 75 64 139 69.5
3. 3 aktif melakukan kegiatan
bereksperimen 87 79 166 83
4. 4 aktif berdiskusi dan berpendapat
dalam kelompok 76 69 145 72.5 5. 5 aktif menampilkan hasil diskusi 61 57 118 59 6. 6 fokus pada tugas yang diberikan guru 67 65 132 66
7. 7 mencatat hal-hal penting dalam
pemblejaran 94 92 186 93 8. 8 mengerjakan tugas tepat waktu 84 75 159 79.5 JUMLAH 640 583 1223 611.5 Jml Siswa Hadir 27 25 52 Jml maksimal indikator 864 800 1664 832 Hasil Nilai persentase Aktivitas Siswa pada Siklus I = (1223:1664)X100%=73,49 % dengan kriteria "BAIK"
Keterangan :
P1 : Pertemuan 1 P2 : Pertemuan 2
Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa observasi aktivitas
siswa pada pertemuan pertama diperoleh skor 640 dengan
persentase 74,07 % kriteria baik. Pada pertemuan kedua, diperoleh
skor 583 dengan persentase 72,87 % kriteria baik. Aktivitas siswa
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
77
dilihat dari pertemuan dan pertemuan kedua, justru mengalami
penurunan 1,2 %, sehingga Siklus I memperoleh hasil rata-rata
nilai persentase 73,49 % dengan kriteria baik.
d. Hasil Refleksi
Refleksi pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil obervasi dan
hasil tes siklus I yang sudah dijelaskan di atas, menunjukan bahwa ada
beberapa hal yang harus dievaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan oleh
peneliti dan guru kelas V terhadap beberapa tindakan yang perlu
diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya. Tindakan yang
perlu diperbaiki pada siklus I meliputi refleksi dalam proses pembelajaran
dan refleksi hasil pembelajaran. Adapun hasil refleksi sebagai berikut:
1) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran bukan hanya dilihat dari siswa, namun
juga peran aktif guru yang memang dapat mengarahkan siswa pada
tujuan pembelajaran yang telah disusun. Proses pembelajaran dilihat
dari siswa sebagai berikut:
a) Sebagian besar siswa masih takut menjawab pertanyaan, bahkan
bertanya.
b) Kerja kelompok belum dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat
dilihat dari sebagian siswa yang hanya bermain-main ketika
bereksperimen.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
78
c) Siswa masih malu-malu atau canggung untuk melakukan
eksperimen karena baru mengalami pembelajaran yang berbeda.
d) Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan
atau merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan terhadap
eksperimen.
e) Keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua mengalami penurunan. Pada
pertemuan pertama diperoleh persentase 74,07 % kriteria baik,
sedangkan pertemuan kedua diperoleh persentase 72,87 % kriteria
baik. Penurunan persentase 1,2 %, sehingga Siklus I memperoleh
hasil rata-rata nilai persentase 73,49 % masih dengan kiteria baik.
Proses pembelajaran dilihat dariguru, sebagai berikut:
a) Guru masih kurang tegas terhadap siswa yang belum bisa
melaksanakan perintah atau tugas dari guru.
b) Langkah-langkah pembelajaran beberapa kali ada hal yang
terlupa.
c) Guru kurang memberi rangsangan yang berupa pertanyaan agar
siswa mau aktif.
d) Guru masih kurang intens dalam memfasilitasi bimbingan ketika
kerja kelompok eksperimen.
2) Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran yang dimaksud yaitu berupa nilai prestasi
dan tingkat karakter kerja keras siswa, sebagai berikut:
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
79
a) Hasil tes formatif pada siklus I yaitu: dari 25 siswa diperoleh rata-
rata nilai 68 dengan 17 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas.
b) Persentase ketuntasan yang diperoleh 68% sedangkan indikator
keberhasilan ketuntasan sebesar 85% dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal ≥ 66.
c) Karakter kerja keras sudah cukup bagus, dengan perolehan jumlah
skor 629 dari 25 siswa sehingga mempunyai rata-rata 25,16
dengan kriteria tinggi. Perolehan hasil pembelajaran karakter
kerja keras ini yaitu dengan rincian 3 siswa kriteria cukup, 20
siswa kriteria tinggi dan 2 siswa dengan kriteria sangat tinggi.
Hasil dari siklus I tersebut secara garis besar memang masih
perlu diadakanya perbaikan. Perbaikan yang akan dilaksanakan pada
siklus II dengan 2 kali pertemuan. Upaya perbaikan yang akan
dilakukan yaitu sebagai berikut:
1) Guru membuat kontrak pembelajaran yang berupa peraturan-
peraturan ketika pembelajaran, bagi pelanggar peraturan akan
dikenai sanksi.
2) Guru lebih memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran dalam
menggunakan metode eksperimen agar tidak terlupa sehingga
berjalan maksimal salah satunya dengan cara membuat catatan
kecil garis besar dari langkah-langkah pembelajaran ketika
pembelajaran berlangsung.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
80
3) Guru menciptakan suasana yang bebas dan terbuka yang dapat
mengundang siswa baik dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan. Guru mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan
secara bebas sehingga siswa berani menjawab pertanyaan. Guru
tetap menghargai jawaban siswa baik jawaban tersebut benar
maupun jawaban yang kurang tepat.
4) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa lebih
antusias dalam belajar seperti “ice break” maupun yel-yel
semangat.
5) Guru lebih inten dalam membimbing siswa mengerjakan LKS
eksperimen, sehingga siswa paham dengan LKS yang
dihadapinya.
6) Guru memberikan point hadiah bintang kepada siswa yang aktif
menjawab pertanyaan guru serta berpendapat. Perolehan bintang
terbanyak akan mendapatkan hadiah. Begitupula dengan hasil
kelompok eksperimen terbaik.
2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Perencanaan
Hasil perencanaan siklus II memperhatikan hasil refleksi
pada siklus I. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan
tindakan siklus I diupayakan untuk diantisipasi pada siklus II
ini.Hasil kegiatan perencanaan ini meliputi:
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
81
1) Rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP) mengenai materi
yang akan diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yaitu
metode eksperimen. RPP disusun oleh peneliti yang berguna
sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
2) Media pembelajaran yang akan digunakan, baik dalam
penyampaian materi kepada siswa maupun alat dan bahan yang
akan digunakan langsung oleh siswa dalam eksperimen secara
berkelompok ketika mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
3) Susunan lembar observasi mengenai aktivitas guru dan siswa.
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian
guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran yang telah disusun yaitu
eksperimen.
4) Soal tes siklus dan angket kerja keras. Tes siklus diberikan pada
tiap akhir siklus yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa.
Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang
bersangkutan. Angket kerja keras digunakan untuk mengetahui
karakter kerja kerja keras siswa
5) Kontrak pembelajaran bersama siswa yang berupa peraturan-
peraturan ketika pembelajaran, bagi pelanggar peraturan akan
dikenai sanksi.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
82
6) Catatan kecil untuk guru mengenai langkah-langkah
pembelajaran dalam menggunakan metode eksperimen.
7) Susunan pertanyaan-pertanyaan seputar materi untuk proses
pembelajaran.
8) Media bintang penghargaan terhadap siswa yang aktif menjawab
pertanyaan dari guru.
b. Hasil Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas ini dengan metode eksperimen
pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi
waktu masing-masing 2 x 35 menit. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada Hari Senin, 25 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10
WIB dengan materi pelajaran sifat cahaya dapat dibiaskan.
Pertemuan kedua pada hari Rabu, 27 Maret 2013 pukul 09.00 s.d
10.10 WIB dengan materi sifat cahaya dapat diuraikan.
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
siklus II yaitu persiapan dengan kegiatan yang diawali oleh guru
untuk membuka pelajaran dengan mengucap salam, kemudian
menanyakan kabar serta presensi siswa dengan cara bertanya kepada
siswa “Apakah hari ini ada yang tidak masuk?” ternyata abstain 2
siswa dengan keterangan ijin latihan persiapan lomba siswa teladan
tingkat Kec. Kedungbanteng. Guru menyiapkan topi mahkota yang
bernomor absen siswa untuk dikenakan pada saat pembelajaran
dengan tujuan agar observer siswa lebih mudah dalam melakukan
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
83
pengamatan. Siklus kedua ini, anak-anak lebih dapat menyesuaikan
metode pembelajaran IPA dengan metode eksperimen. Awal
pembelajaran, seperti biasa guru melakukan apersepsi dengan
memberikan motivasi kepada siswa dengan “Yel” yang sudah
diajarkan sebelumnya, yaitu ketika guru berseru “Kelas lima, siswa
serentak menjawab,”Yess” dengan kedua tangan mengepal dan
bersikap pada umumnya ketika mengucap yes. Selamat pagi dan
semangat pagi yang selalu diucapkan gurupun tidak tertinggal,
dengan tujuan agar siswa selalu semangat pagi yang identik dengan
kesegaran walaupun sudah siang. Mei, murid kelas V yang terbiasa
diam kali ini mengalami peningkatan dalam semangat belajar.
Senyum dari raut muka mungilnya sudah terlihat. Kegiatan
selanjutnya, guru bersama peerta didik menyiapkan kebutuhan
belajar. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dan langkah-
langkah pembelajaran. Pada awal pembelajaran, guru memberikan
motivasi kembali dengan cara baru. Cara ini yaitu kompetisi tiap
individu dengan menilai keberanian, keaktifan, kecepatan dan
ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. Tiap siswa
yang dapat memenuhi salah penilaian tersebut akan mendapatkan
point satu bintang. Pemenang adalah juara 1 dan 2 perolehan bintang
terbanyak. Setalah guru menyampaikan hal tersebut, serentak siswa
menjawab,”yee”.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
84
Penyampaian materi diawali guru dengan terlebih dahulu
bertanya mengenai pengalaman siswa ketika di sekitar kolam. Guru
bertanya,”Apakah kalian pernah menyebur ke kolam pada siang
hari?”, siswa menjawab,”Pernah bu”. “Apakah ketika kalian
menyebur ke dasar kolam justru lebih dalam ketika terlihat dari
permukaan kolam?” lanjut guru. Siswa menjawab,”Iya bu”. Guru
pun segera melanjutkan kegiatan inti dengan menjelaskan
materipembelajaran.
Usai penjelasan materi, guru kembali berusaha untuk
membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Kegiatan ini terlihat pada
gambar 4.4 berikut ini:
Guru bertanya,”Coba, tadi kita sudah belajar mengenai
cahaya dapat dibiaskan. Siapa yang tahu, apakah yang disebut
pembiasan dana mengapa terjadi pembiasan?” Beberapa siswa
langsung mengangkat tangan namun yang paling cepat adalah nomor
absen 7 yaitu Ali Imron. Guru memberikan kesempatan untuk
Gambar 4.4 Guru memberikan pertanyaan agar
siswa turut aktif.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
85
menjawab. “Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya
karena melalui air”, jawab Ali. Jawban tersebut masih kurang tepat,
maka guru memberikan kesempatan kepada yang lain. Siswa lebih
banyak lagi yang aktif,”saya bu, saya bu, aku tahu bu”, jawab anak-
anak bersahut-sahutan. Guru kembali menunjuk siswa yang paling
cepat angkat tangan, yaitu absen 23 dengan nama Najwa. Najwa
menjawab,”Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya
karena melewati 2 medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan
terjadi karena, cahaya melalui 2 medium yang berbeda
kerapatannya”. Guru kemudian langsung membenarkan jawaban
Najwa, karena jwaban dialah yang paling tepat. Dua siswa aktif
disini, guru tetap memberikan penghargaan kepada kedua siswa
tersebut walaupun Ali menjawab kurang tepat. Ali sudah berusaha,
guru memberikan 1 bintang sedangkan Najwa emperoleh 2 bintang.
Guru terus melakukan tersebut selang beberapa menit agar siswa
turut aktif selama pembelajaran berlangsung. Selesai penjelasan
materi kini saatnya kegiatan eksperimen 3 yaitu cahaya dapat
dibiaskan. Guru segera memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bergabung dengan kelompok masing-masing seperti pertemuan
sebelumnya. Pengkondisian siswa, guru lakukan dengan cara
menghitung proses berkumpul bersama kelompok masing-masing
dengan hitungan sampai 10. Siswa pun segera mengkondisikan diri
masing-masing, dengan begitu guru mempertimbangan efisien waktu
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
86
karena siswa seringkali sambil bermain-main dalam berkelompok.
Guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen dan memberitahukan
bahwa nanti akan diadakan kompetisi perkelompok. Kelompok
unggul akan mendapatkan hadiah dari guru. Kegiatan eksperimen
berlangsung dengan dengan penuh semangat dan siswa tampak lebih
menikmati kegiatan seperti pada gambar 4.5 di bawah ini:
Kegiatan eksperimen terus berlangsung, guru turut serta
memfasilitasi siswa dengan membimbing kegiatan eksperimen
berkeliling tiap kelompok dan memberikan pertanyaan agar siswa
lebih mudah dalam menjawab pertanyaan LKS eksperimen.
Kegiatan ini terlihat pada gambar 4.6 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Siswa melakukan eksperiman cahaya 3 :
cahaya dapat dibiaskan
Gambar 4.6 Guru melakukan bimbingan pada kelompok
ketika siswa berksperimen.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
87
Usai kegiatan eksperimen, pembelajaran dilanjutkan dengan
membahas hasil eksperimen. Guru memberikan kesmpatan kepada
masing-masing kelompok, kini tanpa ditunjuk terdapat 2 kelompok
yang langsung turut aktif dalam pembahasan. Yaitu kelompok 4
yang diwakili oleh Setianingsih dan kelompok 2 yang diwakili oleh
Ali Imron. Kelompok yang lain masih malu dan takut untuk maju ke
depan. Guru segera memberikan kesempatan kepada kelompok 4 dan
2 untuk membacakan hasil diskusi eksperimen secara bergantian.
Berdasarkan hasil eksperimen kali ini kelompok yang paling unggul
adalah kelompok 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok
lain yang tidak maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusi
dengan membacakan di tempat duduk pada kelompok masing-
masing. Sesuai perjanjian yang telah disepakati, guru akan
memberikan hadiah kepada kelompok unggul, namun guru tidak
memberikan hadiah tersebut pada saat itu. Hadiah akan diberikan
pada akhir pembelajaran. Usai pembahasan hasil eksperimen, guru
memberikan penguatan kepada siswa sambil tanya jawab dan
memberikan point bintang. Perolehan sementara adalah absen 7
mendapatkan 3 bintang, absen 23 mendapat 2 bintang dan absen 17,
14, 6, 1, 11, 19, 5, 13, 15, 10, 16, 22, 24 mendapatkan 1 bintang.
Guru memberikan motivasi kepada yang belum memperoleh
bintang, dan yang sudah memperoleh agar lebih berusaha untuk
bersaing kembali. Point bintang ini akan berakhir pada akhir siklus.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
88
Kegiatan selanjtunya adalah evaluasi. Usai evaluasi, pembelajaran
memasuki penutupan diawali penyampaian materi yang akan dibahas
pertemuan selanjutnya kemudian guru memberikan penghargaan
kepada kelompok unggul, yaitu kelompok 4. Guru menutup
pembelajaran dengan memberikan pesan moral, harapan, doa dan
salam penutup.
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus
II, pada kegiatan awal tidak jauh berbeda dengan pertemuan
pertama. Salam, doa, presensi, apersepsi memberikan motivasi
dengan yel. Hari kedua penelitian, Yoan dan Marshanda kembali
tidak mengikuti pembelajaran karena latihan persiapan lomba siswa
teladan. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yaitu
mengenai cahaya dapat dibiaskan sebelum belajar materi hari ini.
Siswa segera menyiapkan alat tulis sementara itu guru menyiapkan
media pembelajaran. Materi kali ini adalah cahaya dapat diuraikan.
Guru menjelaskan materi, kemudian guru mengambil media
pembelajaran cakram warna dan mendemonstrasikan di depan kelas.
Kegiatan ini seperti gambar 4.7 berikut:
Gambar 4.7 Guru mendemonstrasikan media pembelajaran di depan
kelas.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
89
Penjelasan materipun berlangsung sesuai perencanaan, siswa
lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran yang dibuktikan
dengan keaktifan dalam menjawab pertanyaan dan bertanya
mengenai materi yang belum dipahami. Usai penjelasan materi,
saatnya kegiatan eksperimen cahaya 4 yaitu cahaya dapat diuarikan.
Guru berinisiatif untuk menefektifkan waktu pembelajaran,
eksperimen kali ini guru mendemonstrasikan eksperimen yang akan
dilakukan siswa. Yaitu pembuatan balon air. Larutan balon air yang
sudah jadi beserta perlengkapan alat dan bahan eksperimen sudah
guru siapkan terlebih dahulu. ”Anak-anak, agar tidak terlalu lama ibu
demonstrasikan saja dalam membuat balon air. Tentu kalian sudah
pernah mencobanya. Sabun colek, secukupnya lartkan dalam air
bening kurang lebih ¾ gelas dengan mengaduk sampai rata”, jelas
guru. Siswa pun antusias memperhatikan karena guru membuat
penasaran siswa-siswa. Usai mendemonstrasikan, siswa segera
mengambil alat dana bahan eksperimen dan segera menuju ke
lapangan halamn depan kelas. Guru memperingatkan siswa agar
tidak bermain-main terus dalam berkeperimen, dengan memberikan
waktu kurang lebih 15 menit untuk bermain sambil belajar
melakukan kegiatan eksperimen di luar kelas. Gambar 4.8 berikut
menunjukan salah satu kelompok yang tertib melaksanakan kegiatan
eksperimen:
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
90
Kegiatan eksperimen, berlangsung menyenangkan. Siswa
belajar, merasa bebas, dapat bermain namun dapat ilmu pengetahuan
dengan lebih dapat mendalami materi melalui ekperimen ini. Hasil
eksperimen kembali dibahas. Guru memberikan kesempatan pada
tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi eksperimen.
Pembahasan kali ini, semua kelompok ingin maju ke depan untuk
membacakan hasil diskusi. Guru tidak memberikan kepada semua
kelompok untuk mewakilkan anggota kelompoknya sebab akan
mambutuhkan waktu lama. Cara guru untuk mengatasi hal tersebut
dengan adu cepat angkat tiap kelompok pada saat hitungan ketiga.
Kelompok tercepat adalah kelompok 4 yang diwakili oleh Najwa dan
kelompok 6 yang diwakili oleh Gita. Pemenang kelompok unggul
kali ini adalah kelompok 6. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok yang tidak maju untuk membacakan hasil eksperimen di
tempat duduk kelompok masing-masing. Kegiatan selanjutnya
Gambar 4.8 Siswa melaksanakan eksperimen
cahaya 4 di luar kelas.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
91
adalah evaluasi, namun sebelum itu guru memberikan pengutan
materi sambil tanya jawab. Guru tidak lupa untuk mengingatkan
perolehan point bintang. Siswa pun antusias penuh semangat dalam
menjawab pertanyaan dari guru. Pertemuan kedua siklus kedua ini
keaktifan siswa jauh lebih meningkat karena guru semakin kreatif
dalam mengambil hati siswa untuk turut serta aktif dalam
pembelajaran. Evaluasi berlangsung dengan tenang seperti yang
terlihat pada gambar 4.9 di bawah ini:
Alokasi waktu evaluasi kurang lebih 15 menit. Usai evaluasi,
guru memberikan penghargaan kepada kelompok unggul. Hal yang
ditunggu siswa adalah pembacaan pemenang point bintang.
Pemenang kedua dengan perolehan point bintang 8 adalah Najwa
dan pemenang pertama dengan perolehan point bintang 11 adalah
Ali Imron. “Ayooo, tepuk tangan untuk pemenang, dan kepada
pemenang silahkan untuk maju ke depan kelas”, jelas guru. Kedua
pemenang pun maju untuk mendapatkan penghargaan. Usai
Gambar 4.9 Siswa mengerjakan evaluasi dengan
tenang.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
92
kegiatan, dilanjutkan dengan pembagian angket kerja keras dan
wawancara. Penutupan pembelajaran, guru menyampaikan pesan-
pesan moral, harapan dan doa, serta ucapan permohonan maaf atas
segala kesalahan selama pembelajaran.
c. Hasil Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti dengan teman sejawat seperti yang sudah dijelaskan pada
siklus I. Hasil observasi terdiri dari empat point, yaitu sebagai
berikut:
1) Prestasi Belajar Siswa
Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan
mengadakan tes formatif evaluasi pada akhir siklus. Hasil dapat
dilihat melalui tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa Siklus II
NO. INDIKATOR KETERANGAN
1. Jumlah siswa keseluruhan 27
2. Jumlah siswa abstain 2
3. Jumlah seluruh nilai 2135
4. Jumlah siswa yang tuntas 22
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas 3
6. Rata-rata nilai siklus II 85,4
7. Prosentase ketuntasan siklus II 88 %
*KKM = 66
*Persentase ketuntasan kelas = 85 %
Tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa hasil tes formatif
pada siklus II yang telah dilaksanakan diperoleh nilai rata-rata
kelas 85,4. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 25, dengan
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
93
jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 22 siswa sedangkan tidak
tuntas sebanyak 3 siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai
pada siklus II mencapai 88 % sehingga dapat diakatakan tuntas
dilihat dari indikator keberhasilan ketuntasan klasikal adalah
85%.
2) Karakter Kerja Keras Siswa
Penilaian karakter kerja keras siswa menggunakan skala
sikap yang berupa angket kerja keras. Angket ini terdiri dari
lima indikator dengan sepuluh butir pernyataan. Hasil analisis
karakter kerja keras pada siklus I yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Karakter Kerja Keras Siswa Siklus II
NO. INDIKATOR KETERANGAN
1. Jumlah siswa keseluruhan 27
2. Jumlah siswa abstain 2
3. Jumlah total nilai 776
4. Jumlah siswa criteria kerja keras
tinggi 9
5. Jumlah siswa kriteria kerja keras
sangat tinggi 16
6. Rata-rata kerja keras siklus II 31,4
7. Kriteria kerja keras siklus II SANGAT TINGGI
Nilai sempurna = 40
Dengan Kriteria SANGAT TINGGI
Tabel 4.6 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan
rata-rata karakter kerja keras siswa pada siklus II ini adalah 31,4
dengan kriteria sangat tinggi. Hasil tersebut, merupakan kriteria
yang bagus.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
94
3) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 R1 %
1 Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan siswa untuk belajar : salam,
berdoa, presensi. 4 4 4 SB
b. Melakukan kegiatan apersepesi 4 4 4 SB
c. Menyampaikan tujuan/langkah-langkah
pembelajaran 3 3 3 B
d. Memberi motivasi belajar peserta didik 3 4 3.5 SB
2 Kegiatan Inti pembelajaran
a. Menunjukan penguasaan materi
pembelajaran saat menjelaskan materi 3 4 3.5 SB
b. Memberikan tugas sesuai dengan materi
dengan memberikan LKS eksperimen 3 3 3 B
c. Menjelaskan langkah-langkah tugas
eksperimen 3 3 3 B
d. Melakukan bimbingan ketika siswa
mengalami kesulitan dalam bereksperimen. 3 4 3.5 SB
e. Memfasilitasi siswa dengan memberikan
pertanyaan pada saat bereksperimen 4 3 3.5 SB
f. Menyuruh perwakilan kelompok untuk
membacakan hasil eksperimen 3 3 3 B
g. Memberikan penghargaan kepada
kelompok dengan nilai paling tinggi. 4 4 4 SB
h. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya apabila masih ada yang belum
dipahami
3 4 3.5 B
i. Mengajak siswa untuk menyimpulkan
materi pembelajaran 4 4 4 SB
3 Kegiatan Akhir
a. Memberikan soal latihan/evaluasi. 3 3 3 B
b. Memberikan penguatan materi. 4 4 4 SB
c. Melakukan penutup dengan mengucap
salam 4 4 4 SB
4 Hal-hal Lain yang Mendukung
a. Menggunakan waktu dan media secara
efektif dan efisien 2 3 2.5 B
b. Melaksanakan pengorganisasian kelas 4 4 4 SB
c. Menggunakan media pembelajaran yang
sesuai. 4 4 4 SB
d. Menggunakan bahasa lisan yang baik dan
benar dalam pembelajaran. 3 3 3 B
JUMLAH 1750
JUMLAH SKOR MAKS 2000
RATA-RATA 87,5
KRITERIA SB
Total skor siklus II adalah (1750:2000)X100 =87,5 %
Dengan kriteria = Sangat Baik
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
95
Keterangan:
P1 : Pertemuan 1 R II : Rata-rata S II P2 : Pertemuan 2 SB : Sangat Baik
Tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa aktivitas guru pada
siklus II diperoleh rata-rata 3,5 dengan sangat baik. Pertemuan
pertama ke pertemuan mengalami kenaikan. Pertemuan I jumlah
total 68 dengan rata-rata 3,4 kriteria sangat baik sedangkan
pertemuan II jumlah total 72 dengan rata-rata 3,6 kriteria sangat
baik.
4) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
NO INDIKATOR
RESPON
SISWA JML RT P1 P2
1. 1 Mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam pembelajaran 77 90 167 83.5
2. 2 Memperhatikan penjelasan guru 78 80 158 79
3. 3 Aktif melakukan kegiatan
bereksperimen 95 100 195 97.5
4. 4 Aktif berdiskusi dan berpendapat
dalam kelompok 80 82 162 81
5. 5 Aktif menampilkan hasil diskusi 62 66 128 64
6. 6 Fokus pada tugas yang diberikan
guru 69 69 138 69
7. 7 Mencatat hal-hal penting dalam
pemblejaran 99 100 199 99.5
8. 8 Mengerjakan tugas tepat waktu 77 78 155 77.5 JUMLAH 637 665 1302 651
Jml Siswa Hadir 25 25 50
Jml maksimal indikator 800 800 1600 800
Hasil Nilai persentase Aktivitas Siswa pada Siklus II 1302:1600)X100%=81,37 % dengan kriteria "BAIK"
Keterangan:
P1 : Pertemuan 1 P2 : Pertemuan 2
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
96
Tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa observasi aktivitas
siswa pada pertemuan pertama diperoleh skor 637 dengan
persentase 79,62% kriteria baik. Pada pertemuan kedua,
diperoleh skor 665 dengan persentase 83,12% kriteria baik.
Aktivitas siswa dilihat dari pertemuan dan pertemuan kedua,
mengalami peningkatan 3,5%, sehingga Siklus II memperoleh
hasil rata-rata nilai persentase 81,37% dengan kriteria baik.
d. Hasil Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas siklus II diperoleh
hasil bahwa kegiatan pembelajaran IPA melalui metode eksperimen
dapat berjalan dengan lancar dan baik dibandingkan kegiatan
pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran IPA pada siklus II,
terlihat bahwa hampir semua siswa terlibat aktif dalam segala
kegiatan pembelajaran. Siswa nampak aktif dan senang dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dan hasil
pembelajarnIPA pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai berikut:
1) Proses Pembelajaran
a) Sebagian besar siswa sudah terlihat antusias sekali dalam
mengajukan pertanyaan.
b) Siswa sangat aktif dalam menjawab pertayaan guru bahakan
mengeluarkan pendapatnya, tanpa guru menunjuk siswa
terlebih dahulu.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
97
c) Kerja kelompok dalam bereksperimen sudah bisa berjalan
dengan baik dengan berkurangnya intensitas bermain ketika
kerja keompok.
d) Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran
ekspermen sehingga tidak canggung dalam melakukan
kegiatan eksperimen.
e) Siswa sudah dapat melakukan kegiatan percobaan sendiri
sesuai petunjuk yang ada dalam LKS begitu pula dalam
mengambil kesimpulan.
f) Semua siswa aktif dalam mengerjakan tugas, tidak lagi
didominasi oleh siswa-siswa tertentu.
g) Keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus II juga
meningkat yaitu denga pertemuan pertama perolehan
persentase 81,37% kriteria baik. Pada pertemuan kedua,
meningkat 3,5%, jadi prolehan persentase 83,12% dengan
kriteria baik.
2) Hasil Belajar
Hasil pembelajaran yang dimaksud yaitu berupa nilai
prestasi dan tingkat karakter kerja keras siswa, sebagai berikut:
a) Hasil tes formatif pada siklus II yaitu: dari 25 siswa
diperoleh rata-rata nilai 85,4 dengan 22 siswa tuntas dan 3
siswa tidak tuntas. Hasil tes formatif pada siklus I yaitu:
dari 25 siswa diperoleh rata-rata nilai 68 dengan 17 siswa
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
98
tuntas dan 8 siswa tidak tuntas. Siklus II menunjukan
peningkatan dari siklus maka berhasil.
b) Persentase ketuntasan yang diperoleh 88% sedangkan
indikator keberhasilan ketuntasan sebesar 85% dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 66. Siklus II dapat dikatan
berhasil.
c) Karakter kerja keras sudah bagus, dengan perolehan jumlah
skor 776 dari 25 siswa sehingga rata-rata sebesar 31,04
dengan kriteria sangat tinggi. Perolehan hasil pembelajaran
karakter kerja keras ini yaitu dengan rincian 9 siswa kriteria
tinggi dan 16 siswa dengan kriteria sangat tinggi. Siklus II
memperoleh peningkatan dari siklus I sebesar 5,88, jadi
siklus II ini berhasil.
Berdasarkan proses dan hasil pembelajaran yang sudah
dijelaskan dia atas, maka dengan demikian pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen dikatakan berhasil dan
penelitian dihentikan.
B. PEMBAHASAN
Pokok bahasan pada penelitian ini adalah peningkatan kerja keras dan
prestasi belajar siswa mellui metode eksperimen. Kegiatan ekperimen dalam
pembelajaran memang dibutuhkan untuk membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang diberikan guru, sesuai dengan taraf berpikir siswa sekolah
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
99
dasar yang masih berada pada taraf berpikir operasional konkret. Metode
eksperimen dapat membantu siswa dalam pembuktian langsung dengan
kegiatan eksperimen menggunakan alat peraga.Siswa dilibatkan secara aktif
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna secara
tidak langsung.Keaktifan siswa terlihat dari hasil tindakan, siswa tampak
bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan
bereksperimen dapat membantu anak menangkap konsep melalui benda-benda
konkret dan berlatih menyelesaikan soal-soal tentang cahaya dan sifat-
sifatnya. Banyak melakukan percobaan membuat siswa semakin ahli dalam
menyelesaikan soal-soal. Kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa dapat
memperoleh hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa,
sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi. Berinterkasi langsung daam
bereksperimen dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir.
Penggunaan alat percobaan dalam pembelajaran sangatlah menyenangkan,
membuat siswa betah, dan tidak bosan sehingga pembelajaranpun menjadi
efektif. Kegiatan eksperimen dalam pembelajaran juga dapat memperbesar
minat dan perhatian siswa, sehingga juga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Pembelajaran yang sudah berlangsung, sebelum menggunakan metode
eksperimen sudah cukup baik, namun dari hasil tes yang diperoleh dari siklus I
dengan siklus II, setelah diterapkannya metode eksperimen menunjukkan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
100
1. Prestasi Belajar Siswa
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat diukur dengan
menggunakan tes formatif pada akhir tiap siklus. Tes ini bersifat tes
individu. Tujuan diadakan tes ini adalah untuk mengetahui adanya
tingkat keberhasilan suatu tujuan pembelajaran dan sebagai pertimbangan
pemberian materi pada tindakan berikutnya. Peningkatan prestasi belajar
siswa dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II
NO PENCAPAIAN SIKLUS
I II
1 JUMLAH SISWA 25 25
2 NILAI TERENDAH 35 60
3 NILAI TERTINGGI 80 100
4 RATA-RATA NILAI 68 85,4
5 JUMLAH TIDAK
TUNTAS 8 3
6 JUMLAH TUNTAS 17 22
7 PROSENTASE TUNTAS 68 88
8 KRITERIA
KETUNTASAN TIDAK TUNTAS TUNTAS
Tabel 4.9 diatas dapat dilihat secara jelas pada gambar 4.1 di
bawah ini mengenai perbandingan prestasi siswa pada siklus I dan siklus
II.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
101
Gambar 4.11 Histogram Perbandingan Prestasi Siswa Pada Siklus I
dan Siklus II
Diagram 4.1 di atas menunjukan bahwa hasil tes siklus I
memperoleh nilai terendah 35 sedangkan siklus II memperoleh nilai
terendah 60. Nilai tertinggi pada siklus I yaitu 80 dan pada siklus II yaitu
100 dengan persentase ketuntasan yaitu 68%. Rata-rata nilai pada siklus I
yaitu 68 sedangkan siklus II perolehan rata-rata 85,4. Pada siklus I
ketidaktuntasan belajar yaitu sebesar 32% sedangkan siklus II yaitu 12%
dengan ketuntasan belajar siklus I yaitu 68% sedangkan siklus II yaitu
88%.
2. Karakter Kerja Keras Siswa
Peningkatan karakter kerja keras siswa dapat diukur dengan
menggunakan skala sikap yang berupa angket. Angket ini dilaksanakan
pada tiap akhir siklus. Angket ini bersifat tes individu. Tujuan diadakan
35
80
68
33
68 60
100
85.4
12
88
0
20
40
60
80
100
120
SIKLUS I SIKLUS II
NILAI NILAI RATA-RATA KETIDAKTUNTASAN KETUNTASAN
TERENDAH TERTINGGI BELAJAR BELAJAR
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
102
tes ini adalah untuk mengetahui adanya tingkat kerja keras siswa.
Peningkatan kerja keras siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.10 Perbandingan Karakter Kerja Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II
NO. INDIKATOR KETERANGAN
SIKLUS I SIKLUS II
1. Jumlah siswa keseluruhan 27 27
2. Jumlah siswa abstain 2 2
3. Jumlah total nilai 629 776
4. Jumlah siswa criteria kerja keras cukup 3 0
5. Jumlah siswa criteria kerja keras tinggi 20 9
6. Jumlah siswa criteria kerja keras sangat
tinggi 2 16
7. Rata-rata kerja keras 25,16 31,4
8. Kriteria kerja keras TINGGI SANGAT
TINGGI
Nilai sempurna = 40
Dengan Kriteria SANGAT TINGGI
Gambar 4.12 Histogram Perbandingan Karakter Kerja Keras Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.2 menunjukan bahwa karakter kerja keras siswa pada
siklus I kriteria cukup sebanyak 3 siswa sedangkan siklus II siswa dengan
3
20
2
25.16
0
9
16
31.4
0
5
10
15
20
25
30
35
Kriteria kerja
keras cukup
Kriteria kerja
keras tinggi
Kriteria kerja
keras sangat
tinggi
Rata-rata
SIKLUS I
SIKLUS II
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
103
kriteria cukup tidak ada, pada siklus I kriteria tinggi 20 siswa sedangkan
pada siklus II kriteria tinggi sebanyak 9 siswa dan untuk kriteria sangat
tinggi siklus I sebanyak 2 siswa sedangkan siklus II sebanyak 16 siswa.
Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan kerja keras siswa dari siklus
I ke siklus II.
Kerja keras dilihat lebih terperinci dengan masing-masing
indikator, dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11 Perbandingan hasil kerja keras siswa tiap indikator pada
siklus I dan siklus II
NO
INDIKATOR
SIKLUS I SIKLUS II
NO.
SOAL JML
JML
NO.
SOAL JML
JML
A B A B A B A B
1.
Fokus pada tugas-
tugas yang
diberikan guru di
kelas
3 7 66 68 134 3 7 69 80 149
2.
Mencatat dengan
sungguh-sungguh
sesuatu yang
dibaca, diamati,
dan didengar
untuk kegiatan
kelas.
1 4 66 73 139 1 4 81 91 172
3.
Mengerjakan
tugas-tugas dari
guru pada
waktunya.
2 10 58 65 123 2 10 63 79 142
4.
Mengerjakaan
tugas dengan teliti
dan rapi.
5 9 63 62 125 5 9 85 81 166
5.
Mencari informasi
dari sumber-
sumber di luar
sekolah
6 8 58 50 108 6 8 76 71 147
JUMLAH 629 776
JUMLAH SISWA 25 25
RATA-RATA 25.16 31.04
KRITERIA TINGGI SANGAT TINGGI
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
104
Gambar 4.13 Histogram Perbandingan Indikator Karakter Kerja
SiswaPada Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.3 di atas menunjukan bahwa perbandingan indikator
karakter kerja keras dari siklus I dan siklus II. Indikator pertama yaitu
focus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas, pada siklus I
memperoleh jumlah nilai 134 sedangkan siklus II memperoleh jumlah
nilai 149. Indikator kedua yaitu mencatat dengan sungguh-sungguh
sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas, pada
siklus I memperoleh jumlah nilai 139 sedangkan siklus II memperoleh
jumlah nilai 172.Indikator ketiga mengerjakan tugas-tugas dari guru pada
waktunya., pada siklus I memperoleh jumlah nilai 123 sedangkan siklus
II memperoleh jumlah nilai 142. Indikator keempat mengerjakaan tugas
dengan teliti dan rapi, pada siklus I memperoleh jumlah nilai 125
134 139 123 125 108
629
149 172
142 166 147
776
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
I.1 I.2 I.3 I.4 I.5 JML
TOTALSIKLUS I
SIKLUS II
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
105
sedangkan siklus II memperoleh jumlah nilai 166. Indikator kelima
mencari informasi dari sumber-sumber di luar sekolah, pada siklus I
memperoleh jumlah nilai 108 sedangkan siklus II memperoleh jumlah
nilai 147. Total jumlah perolehan pada siklus I yaitu 629 sedangkan
siklus II yaitu 776. Hal ini menunjukan bahwa karakter kerja keras ada
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
3. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa
guru selalu berupaya dan meningkatkan kinerja untuk mencapai
perubahan demi keberhasilan siswa. Hasil perolehan skor rata-rata
aktivitas guru melalui penerapan Metode Pemebelajaran Eksperimen
disajikan dalam tabel 4.12 dan gambar 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
dan Siklus II
No Siklus Nilai Rata-Rata Kriteria
1. I 67,5 % Cukup
2. II 87,5 % Sangat Baik
67.5
87.5
0
20
40
60
80
100
SIKLUS I SIKLUS II
NILAI RATA-RATA
DALAM %
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Observasi Aktivitas Guru
Pada Siklus I dan Siklus II
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
106
Berdasarkan gambar 4.4, menunjukkan bahwa aktivitas guru
dalam pengelolaan pembelajaran melalui Metode Eksperiemen dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas guru
berada pada kriteria cukup, sedangkan aktivitas guru siklus II berada
pada kriteria sangat baik. Dapat diketahui pula bahwa terdapat
peningkatan nilai rata-rata setiap kegiatan pada hasil observasi aktivitas
guru yang dapat dilihat dari tabel 4.13 dan gambar 4.5 berikut ini:
Tabel 4.13 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kegiatan Hasil Observasi
Guru Melalui Penerapan Metode Eksperimen
No Indikator Siklus
I (%) II (%)
1. Kegiatan pembuka 68,75 90,63
2. Kegiatan inti 63,88 86,11
3. Kegiatan penutup 70,83 91,66
4. Kegiatan pendukung 71,87 84,37
Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Observasi Aktivitas Guru Pada
Siklus I dan Siklus II
68.75 63.88
70.83 71.87
90.63 86.11
91.66
84.37
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kegiatan
Pembuka
Kegiatan Inti Kegiatan
Penutup
Kegiatan
Pendukung
SIKLUS I
DALAM
%
SIKLUS II
DALAM
%
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
107
4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran
mengalami peningkatan dari awal tindakan dilaksanakan yaitu pada
pertemuan pertama siklus I hingga pertemuan terakhir pada siklus II.
Hasil perolehan skor rata-rata aktivitas siswa setelah pelaksanaan
tindakan disajikan dalam tabel 4.14 dan gambar 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Perbandingan Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
dan Siklus II
No Siklus Nilai Rata-Rata Kriteria
1. I 73,49 Kurang
2. II 81,375 Baik
Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan gambar 4.6 menunjukkan bahwa aktivitas siswa
melalui penerapam Metode Eksperimen dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas siswa berada pada
kriteriabaik dan pada siklus II aktivitas siswaberada pada kriteria baik.
Dapat diketahui pula bahwa terdapat peningkatan setiap indikator pada
73.49
81
68
70
72
74
76
78
80
82
SIKLUS I SIKLUS II
NILAI RATA-RATA
NILAI RATA-
RATA
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
108
hasil observasi siswa yang dapat dilihat dari tabel 4.15 dan gambar 4.7
berikut ini:
Tabel 4.15 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tiap
Indikator
No Indikator
Siklus
I II
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam pembelajaran 89 83.5
2. Memperhatikan penjelasan guru 69.5 79
3. Aktif melakukan kegiatan bereksperimen 83 97.5
4. Aktif berdiskusi dan berpendapat dalam
kelompok 72.5 81
5. Aktif menampilkan hasil diskusi 59 64
6. Fokus pada tugas yang diberikan guru 66 69
7. Mencatat hal-hal penting dalam pemblejaran 93 99.5
8. Mengerjakan tugas tepat waktu 79.5 77.5
Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus I dan Siklus II
89
69.5
83
72.5
59 66
93
79.5 83.5 79
97.5
81
64 69
99.5
77.5
0
20
40
60
80
100
120
I.1 I.2 I.3 I.4 I.5 I.6 I.7 I.8
SIKLUS I SIKLUS II
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.
109
Keterangan :
I.1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
I.2. Memperhatikan penjelasan guru
I.3. Aktif melakukan kegiatan bereksperimen
I.4. Aktif berdiskusi dan berpendapat dalam kelompok
I.5. Aktif menampilkan hasil diskusi
I.6. Fokus pada tugas yang diberikan guru
I.7. Mengerjakan tugas tepat waktu
I.8. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran
Peningkatan tersebut terjadi karena melalui penerapan Metode
Eksperimendapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
bagi siswa. Selain itu, penciptaan permainan dapat meningkatkan
semangat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi
dan dorongan juga selalu diberikan oleh guru, agar dapat menumbuhkan
keberanian siswa dalam bertanya dan kerjasama yang solid dalam
kelompok belajar. Secara keseluruhan pembelajaran dengan
menggunakan Metode Eksperimen dapat memberikan perubahan yang
baik pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kelas IV SD Negeri
1 Keniten.
PENINGKATAN KERJA KERAS ...,LISTIANINGRUM,PGSD, UMP 2013.