BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...
96
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1.1 Sejarah PT. Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Tbk (selanjutnya disebut sebagai Bank Mega atau Mega
Bank ) didirikan dengan nama PT Bank Karman di Surabaya berawal dari sebuah
usaha milik keluarga, Bank Mega resmi berdiri berdasarkan akta pendirian 15
April 1969 No.32 yang kemudian diubah dengan akta tanggal 26 November 1969
No. 47. Seiring dengan perkembangannya, Bank Mega kemudian berubah nama
menjadi PT. Mega Bank pada tahun 1992 dan memindahkan kantor pusatnya ke
Jakarta. Pada Tahun 1996, Bank Mega diambil alih oleh Para Group (PT. Para
Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama) yang lalu diikuti perubahan
logo untuk meningkatkan citra bank sebagai lembaga keuangan kepercayaan
masyarakat pada tahun berikutnya.
Tahun 2000 menjadi salah satu tahun bersejarah bagi Bank Mega. Selain
berubah nama menjadi PT Bank Mega seperti saat ini, Bank juga resmi menjadi
perusahaan publik dengan melakukan penawaran saham umum perdana (Initial
Public Offering atau IPO) pada tanggal 17 Januari 2000. Saat ini Bank Mega telah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga
memungkinkan memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.
97
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berangkat dari Visi “Menjadi Kebanggan Bangsa”, Bank Mega
merealisasikan berbagai strategi sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan
pesat. Dalam upaya mewujudkan tumbuh kembang bisnis yang berkelanjutan,
Bank Mega senantiasa pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian
dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan
terkini. Berbekal komitmen tinggi untuk terus menyempurnakan diri dan
meningkatkan fasilitas produk dan kualitas layanannya, Bank Mega optimis
mampu bersaing dan sejajar dengan bank-bank terkemuka lainnya di Asia Pasifik.
Atas penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank Mega berhasil meraih beberapa
prestasi dan penghargaan baik di tingkat nasional,regional maupun internasional.
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Manajemen Bank Mega percaya bahwa keberhasilan organisasi sangat
bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya berpedoman pada visi, misi
dan nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya. Nilai-nilai yang telah
terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat
dinikmati oleh para stakeholdernya.
1. Visi : Menjadi Kebanggan Bangsa
2. Misi: Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah
melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja
organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham
3. Nilai: Kewirausahaan, Etika, Kerjasama, Dinamis, Komitmen.
98
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.2 Gambaran Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel likuiditas
yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Efisiensi Operasional yang
diukur dengan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan
dijadikan sebagai variable bebas atau Independent serta variabel Profitabilitas
yang diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai variabel
terikat atau dependent.
4.1.2.1 Gambaran Deskripsi Likuiditas (LDR)
Likuiditas bagi bank adalah suatu hal yang sangat vital, karena tingkat
likuiditas pada suatu bank menggambarkan kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas adalah
kemampuan suatu bank untuk memenhi kewajiban keuangan dalam jangka waktu
pendek, atau kemampuan bank untuk melunasi kewajiban keuangannya pada saat
ditagih.
Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan Loan To Deposit Ratio
(LDR). LDR pada PT Bank Mega, Tbk masih berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu antara 85% - 110%. Berikut ini adalah data
likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT Bank
Mega,Tbk dari tahun 2004 – tahun 2013.
99
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.1
Data Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT
Bank Mega,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013
Tahun Rasio LDR (%) Perubahan LDR (%) Keterangan
2004 48,80 0 -
2005 51,25 2,45 Naik
2006 42,70 (8,55) Turun
2007 46,74 4,04 Naik
2008 64,67 17,93 Naik
2009 56,82 (7.85) Turun
2010 56,03 (0,79) Turun
2011 63,75 7,72 Naik
2012 52,39 (11,36) Turun
2013 57,41 5.02 Naik
Terkecil 42,70 Tahun 2006
Terbesar 64,67 Tahun 2008
Rata-rata 54,05
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat gambaran kecukupan modal yang
diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) dari tahun 2004-2013. Rata-rata
Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) yaitu 64,79%.
100
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Likuditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) yang terbesar selama
periode tersebut adalah 64,67%, yaitu pada tahun 2008 dan Likuiditas yang diukur
dengan Loan To Asset Ratio (LDR) yang terkecil selama periode tersebut adalah
42,70%, yaitu pada tahun 2006.
Pada tahun 2004 rasio LDR menunjukkan nilai sebesar 48,80%, nilai rasio
ini menunjukkan bahwa PT Bank Mega, Tbk terlalu berhati-hati dalam
penyaluran kredit, dibandingkan dengan jumlah dana yang dihimpun dari
masyarakat (DPK). Nilai rasio ini masih berada jauh dibawah standar yang
ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 85%-110%. Kemudian pada tahun 2005 LDR
mengalami peningkatan sebesar 2,45% yaitu menjadi 51,25 %, peningkatan ini
terjadi karena kredit yang disalurkan mengalami peningkatan. Selanjutnya pada
tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 8,55% yaitu menjadi 42,70%,
penurunan ini terjadi karena banyak uang yang tidak produktif, ini disebabkan PT
Bank Mega masih terlalu berhati-hati dalam penyaluran kredit. Pada tahun 2007
besaran LDR mengalami peningkatan namun tidak signifikan, yaitu menjadi
46,74%, pada tahun ini dampak krisis finansial global masih cukup terasa.
Besarnya angka inflasi memaksa perbankan menaikkan suku bunganya.
Pada tahun 2008 LDR mengalami peningkatan yang cukup signifikan
yaitu sebesar 17,93% yaitu menjadi 64,67%, besaran LDR ini merupakan besaran
LDR yang tertinggi selama 10 tahun terakhir, walaupun besaran tersebut masih
saja berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kondisi ini
seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi global dan tingkat kepercayaan
101
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap industri mulai pulih dan cenderung membaik. Pada tahun 2009 besaran
LDR kembali mengalami penurunan sebesar 7,85% menjadi 56,82%, penurunan
ini terjadi karena porsi kredit yang disalurkan oleh PT Bank Mega, Tbk juga
mengalami penurunan. Pada tahun 2010 LDR kembali mengalami penurunan
yang tidak cukup berarti menjadi 56,03%, pada tahun ini porsi kredit yang
disalurkan cukup besar dibandingkan tahun 2009, namun DPK yang berhasil
dihimpun oleh PT Bank Mega,Tbk juga mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
Pada tahun 2011 LDR mengalami peningkatan sebesar 7,72% menjadi
63,75%, peningkatan ini terjadi akibat porsi kredit yng disalurkan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pada tahun 2012 LDR mengalami penurunan menjadi 52,39%,penurunan ini
diakibatkan kredit yang disalurkan mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2011. Pada tahun 2013 LDR mengalami peningkatan sebesar 5,02%
menjadi 57,51%, porsi kredit yang disalurkan mengalami peningkatan namun
tidak cukup signifikan. Gambaran Likuiditas yang diukur dengan Loan To
Deposit Ratio (LDR) lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1
Grafik Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT
Bank Mega, Tbk periode tahun 2004- 2013
102
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk
memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004 sampai dengan 2013. Tren
Peningkatan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008, sedangkan
untuk tren penurunan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2011 ke tahun 2012.
Dari penjelasan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan kondisi LDR PT Bank Mega,Tbk cukup fluktuatif, namun selama
periode penelitian atau 10 tahun terakhir kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk berada
dalam kategori tidak sehat karena selalu berada dibawah kondisi ideal yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 85-110%.
4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Efisiensi Operasional (BOPO)
Suatu perusahaan atau bank pasti akan berhadapan dengan masalah
efisiensi, masalah efisiensi berkaitan dengan pengendalian biaya. Efisiensi
Operasional berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan
lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut.
103
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efisiensi Operasional dalam penelitian ini diukur dengan BOPO. BOPO
pada PT Bank Mega, Tbk cukup fluktuatif namun cenderung tinggi.Berikut ini
adalah data BOPO pada PT Bank Mega,Tbk dari tahun 2004 – tahun 2013
Tabel 4.2
Data Efisiensi Operasional yang dikur dengan BOPO pada PT Bank
Mega,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013
Tahun BOPO (%) Perubahan BOPO (%) Keterangan
2004 73,74 0 -
2005 88,78 15,04 Naik
2006 92,78 4,00 Naik
2007 79,21 (13,57) Turun
2008 83,15 (3,94) Turun
2009 85,91 2,76 Naik
2010 77,79 (8,12) Turun
2011 81,84 4,05 Naik
2012 76,73 (5,11) Turun
2013 89,76 13,03 Naik
Terkecil 73,74 Tahun 2004
Terbesar 92,78 Tahun 2006
Rata-rata 82,97
104
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat gambaran efisiensi operasional yang
diukur dengan BOPO dari tahun 2004-2013. Rata-rata Efisiensi Operasional yang
diukur dengan BOPO yaitu 82,97%. Rasio BOPO terbesar selama periode tersebut
sebesar 92,78%, yaitu pada tahun 2006 dan Rasio BOPO terkecil selama periode
tersebut adalah sebesar 73,74% yaitu pada tahun 2004.
Pada tahun 2004 besaran BOPO adalah 73,74%. Pada tahun 2005 besaran
BOPO naik sebesar 15,04% menjadi 88,78%, Peningkatan BOPO ini disebabkan
adanya peningkatan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan
operasionalnya lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh PT Bank Mega,
Tbk. Pada tahun 2006 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 4,00%
menjadi 92,78%, peningkatan ini sekaligus merupakan rasio BOPO yang terbesar
selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2013, besaran BOPO ini juga
membuat PT Bank Mega, Tbk berada pada kondisi tidak sehat karena berada
diatas angka ideal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk rasio BOPO yaitu
sebesar 92%. Pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,57% menjadi
79,21%. Pada tahun 2008 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 3,94%
menjadi 83,15%, peningkatan ini disebabkan meningkatnya biaya yang
dikeluarkan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima. Pada tahun 2009
BOPO kembali naik menjadi 85,91%, peningkatan ini terjadi akibat bank belum
dapat menekan biaya seefisien mungkin sehingga besaran BOPO kembali
meningkat.
105
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahun 2010 besaran BOPO turun sebesar 8,12% menjadi 77,79%,
penurun ini terjadi akibat bank dapat menekan biaya-biaya operasional yang
dikeluarkan. Pada tahun 2011 besaran BOPO naik sebesar 4,05% menjadi
81,84%. Pada tahun 2012 ROA kembali turun sebesar 5,11% menjadi 76,73%
dan kembali naik sebesar 13,03% pada tahun 2013 menjadi 89,76%
Gambaran Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2
Grafik Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO pada PT Bank
Mega, Tbk Periode 2004-2013
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa Efisiensi Operasional
yang diukur dengan BOPO memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004
106
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai dengan tahun 2013. Tren peningkatan BOPO tertinggi terjadi pada tahun
2004 ke 2005, sedangkan untuk tren penurunan BOPO tertinggi terjadi pada tahun
2006 ke tahun 2007.
Berdasarkan penjelasan dan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa
kondisi BOPO PT Bank Mega Tbk belum optimal dalam menekan biaya
operasinal yang dikeluarkan, selama tahun 2004-2013 atau sepuluh tahun terakhir
cenderung tinggi, bahkan di tahun 2006 perolehan besaran BOPO berada di atas
standar BOPO yang telah ditetapkan Bank Indonesia yaitu 92%
4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan atau bank dalam
memperoleh laba dan sejauh mana efektivitas pengelolaan oleh manajemen untuk
memperoleh laba, Pengukuran Profitabilitas akan memberikan gambaran
mengenai kegiatan operasional perusahaan di masa yang lalu dan memberikan
informasi untuk memperkirakan hasil-hasil yang diharapkan di masa yang akan
datang.
Profitabilitas dalam peneliatian ini diukur dengan Return On Assets
(ROA), rasio ROA memperhitungkan Laba yang diperoleh perusahaan atau bank
dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Kondisi ROA pada PT Bank Mega,
107
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tbk pada peride 2003-2014 cukup fluktuatif namun memiliki kecenderungan
menurun. Berikut adalah data ROA PT Bank Mega, Tbk dari tahun 2003 sampai
dengan tahun 2014.
Tabel 4.3
Data Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) PT Bank
Mega, Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013
Tahun ROA (%) Perubahan ROA (%) Keterangan
2004 2,99 0 -
2005 1,25 (1,74) Turun
2006 0,88 (0,37) Turun
2007 2,33 1,45 Naik
2008 1,98 (0,35) Turun
2009 1,77 (0,21) Turun
2010 2,45 0,68 Naik
2011 2,29 (0,16) Turun
2012 2,74 0,45 Naik
2013 1,14 (1,60) Turun
Terkecil 0,88 Tahun 2006
Terbesar 2,99 Tahun 2004
Rata-rata 1,98
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat gambaran profitabilitas yang diukur
dengan Return On Asset (ROA) dari tahun 2004-2013. Rata- rata profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset (ROA) yaitu 1,98%. Profitabilitas yang
108
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diukur dengan Return On Asset (ROA) yang terbesar selama periode tersebut
adalah 2,99%, yaitu pada tahun 2004 dan Return On Asset (ROA) yang terkecil
selama periode tersebut adalah 0,88, yaitu pada tahun 2006.
Pada tahun 2004 ROA menunjukkan nilai sebesar 2,99%, Perolehan ROA
ini cukup besar, dikarenakan pada tahun ini total aset yang diterima cukup tinggi
yang diikuti dengan laba sebelum pajak yang juga cukup tinggi. Pada tahun 2005
ROA menunjukkan nilai sebesar 1,25%, turun sebesar 1,74%, penurunan yang
cukup signifikan ini terjadi akibat penurunan laba sebelum pajak yang diperoleh.
Pada tahun 2006 ROA yang diperoleh kembali turun sebesar 0,37% yaitu
menjadi 0,88%, penurunan ini juga membuat ROA PT Bank Mega,Tbk berada
dibawah standar ROA Bank Indonesia yaitu sebesar 1,25%, penurunan ini terjadi
akibat bank tidak dapat meningkatkan laba yang diperolehnya melalui kegiatan
usaha yang dilakukan. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan ROA sebesar 1,45%
menjadi sebesar 2,33%, peningkatan ini akibat laba sebelum pajak yang diperoleh
pada tahun ini meningkat cukup signifikan sehingga ROA yang diperoleh juga
meningkat cukup signifikan dan membuat posisi ROA berada diatas standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia setelah sebelumnya berada dibawah standar`ideal
Bank Indonesia. Pada tahun 2008 ROA kembali turun sebesar 0,35% yaitu
menjadi 1,98%. Pada tahun 2009 ROA juga kembali mengalami penurunan
sebesar 0,21% yaitu menjadi 1,77%, penurunan ini akibat bank tidak dapat
meningkatkan laba yang diperoleh melalui kegiatan usahanya, namun perolehan
ROA ini masih berada diatas standar ideal yang ditetapkan BI.
109
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahun 2010 besaran ROA naik sebesar 0,68% menjadi 2,45%,
peningkatan ini akibat laba sebelum pajak yang diperoleh cukup tinggi diiringi
dengan peningkatan total asset yang cukup signifikan. Pada tahun 2011 ROA
turun kembali sebesar 0,16 menjadi sebesar 2,29%, pada tahun ini laba sebelum
pajak yang diperoleh mengalami peningkatan, namun peningkatan total aset yang
diperoleh besarnya jauh lebih tinggi daripada besarnya peningkatan laba sebelum
pajak yang diperoleh, oleh karena itu ROA yang diperoleh lebih kecil atau turun
dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 besaran ROA naik sebesar 0,45%
menjadi 2,74%, peningkatan ini akibat meningkatnya laba yang diperoleh bank.
Pada tahun 2013 besaran ROA kembali menngalami penurunan sebesar 1,60%,
yaitu menjadi 1,14%, penurunan ini terjadi akibat bank tidak mampu
meningkatkan perolehan laba sebelum pajak, total asset yang dimiliki bank juga
tidak berkembang secara signifikan,sehingga ROA yang diperoleh cukup rendah,
besaran ini juga kembali menempatkan ROA PT Bank Mega, Tbk berada dibawah
standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Gambaran Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3
Grafik Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) pada PT
Bank Mega,Tbk dari tahun 2004-2013
110
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bankmega.com (data diolah)
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa profitabilitas yang
diukur dengan Return On Asset (ROA) cukup fluaktif dan memiliki
kecenderungan menurun, hal ini dapat dilihat selama periode tahun 2004 sampai
dengan tahun 2013 hanya 3 kali mengalami kenaikan ROA,yaitu pada tahun
2007,tahun 2010, dan tahun 2012. Tren peningkatan ROA tertinggi terjadi pada
tahun 2006 ke tahun 2007, sedangkan tren penurunan ROA tertinggi terjadi pada
tahun 2004 ke tahun 2005.
Dari penjelasan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan kondisi LDR PT Bank Mega,Tbk cukup fluktuatif, namun cenderung
menurun selama 10 tahun terakhir, tercatat sebanyak dua kali posisi ROA PT
Bank Mega, Tbk berada dibawah standar ideal yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, besaran ROA selama periode tahun 2004-2013 juga cenderung selalu
berada di bawah rata-rata ROA industri BUSN di Indonesia.
4.2 Analisis Hasil Statistik
111
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa gambaran secara
umum yang terjadi pada variabel-variabel yang diteliti. Adapun gambaran
tersebut akan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
LDR 10 42,70 64,67 54,0560 7,07243
BOPO 10 73,74 92,78 82,9690 6,24633
ROA 10 ,88 2,99 1,9820 ,70944
Valid N
(listwise) 10
Tabel diatas menggambarkan bahwa dalam penelitian ini jumlah
pengamatan yang diambil (N) berjumlah 10. Terdiri dari variabel X1 yaitu
Likuiditas yang diukur dengan LDR dan variabel X2 yaitu Efisiensi Operasional
yang diukur dengan BOPO dan variabel Y yang diukur dengan ROA.
Rata-rata LDR adalah 54,0560% dengan standar deviasi 0,70944%, rata-
rata BOPO adalah 82,9690% dengan standar deviasi 6,24633% dan rata-rata ROA
adalah 1,9820% dengan standar deviasi 0,70944%. Nilai minimum dari LDR
adalah 42,70% dan paling besar 64,67%. Nilai minimum BOPO adalah 73,74%
dan paling besar 92,78%. Nilai minimum ROA adalah 0,88% dan paling besar
adalah 2,99%.
112
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1 Uji Asumsi Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu bagian dari pengujian statistik yang
bertujuan untuk mengetahui apakah data-data yang digunakan dalam penelitian
memiliki sebaran data (distribusi data) yang normal atau tidak. Uji asumsi
normalitas merupakan syarat pertama untuk validitas model regresi dan validitas
langkah analisis statistik parametik pada tahap selanjutnya. Uji normalitas dapat
dianalisis dengan menggunakan normal probability plot.
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa sebaran data menyebar di
sekitar dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi secara normal.
4.2.2.2 Uji Asumsi Autokorelasi
113
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji asumsi autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan t-1
(sebelumnya) atau bisa dikatakan adanya korelasi pada nilai-nilai variabel itu
sendiri. Untuk menguji autokorelasi dapat digunakan dengan metode Durbin
Watson. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
b. Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
c. Jika nilai DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,993a ,985 ,981 ,09792 2,914
a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR
b. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.5, nilai DW dalam penelitian ini sebesar 2,914.
Berdasarkan uji kriteria Durbin Watson, maka model regresi yang dihasilkan
dalam penelitian ini teruji terdapat autokorelasi negatif karena nilai DW diatas +2.
4.2.2.3 Uji Asumsi Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
di dalam penelitian ini atau model regresi yang dihasilkan terdapat hubungan
antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya atau tidak terdapat
114
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hubungan sama sekali . Untuk melakukan uji multikolinearitas, dapat dianalisis
dengan menggunakan nilai tolleance (TOL) dan value inflation factor (VIF) yang
dihasilkan dalam penelitian ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
LDR ,994 1,006
BOPO ,994 1,006
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat nilai tollerance sebesar 0,994 lebih
besar dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,006 lebih kecil dari 10. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini teruji
tidak terdapat multikolinearitas.
4.2.2.4 Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi kesamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedasitisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot. Suatu
model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak
membentuk pola tertentu dan datanya berpencar disekitar nol pada sumbu Y. Pola
115
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu yang dimaksud disini seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian
melebar atau sebaliknya kemudian menyempit. Jika hasil scatter plot seperti ini
maka tidak terdapat heteroskedastisitas.
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.6, dapat dilihat bahwa sebaran residual menyebar di
sekitar 0 dan tidak membentuk pola-pola tertentu. Dengan demikian, model
regresi yang dihasilkan dalam penelian ini teruji tidak terdapat heteroskedastisitas.
4.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh
likuiditas (LDR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas
(ROA). Bentuk umum model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
116
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROA) a = intersep
X1 = Likuiditas (LDR) b = koefisien arah regresi
X2 = Efisiensi Operasional (BOPO)
Adapun estimasi model regresi berganda dapat dilihat pada tabel
Coefficientsa dengan menggunakan software spss 20.0 for windows, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Nilai Model Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10,965 ,518
LDR ,006 ,005 ,058
BOPO -,112 ,005 -,987
a. Dependent Variable: ROA
Y = a + b1X1 + b2X2
117
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel diatas, model regresi yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
Y = 10,695 + 0,06 LDR – 0,112 BOPO
Model persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta pada model regresi tersebut adalah 10,965, artinya jika
tidak ada pertumbuhan pada variabel LDR dan BOPO, maka rasio ROA
akan naik sebesar 10,965%
2. Nilai koefisien regresi LDR adalah 0,006. Artinya, jika pertumbuhan
LDR bertambah 1% (dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan), maka
rasio ROA akan naik sebesar 0,006%
3. Nilai koefisien regresi BOPO adalah -0,112. Artinya jika pertumbuhan
BOPO bertambah 1% (dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan),
maka rasio ROA akan turun sebesar 0,112%
4.4 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Likuiditas (LDR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap
profitabilitas (ROA). Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan
menggunakan software spss 20.0 for windows dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini
118
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.8
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,993a ,985 ,981 ,09792 2,914
a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR
b. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.9, nilai R Square adalah sebesar 0,985. Untuk mencari
nilai koefisien determinasi , maka nilai R Square dikalikan dengan 100% dan
hasilnya adalah sebesar 98,50%. Dengan demikian, dapat diintrepetasikan bahwa
98,50% variabel profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh LDR dan BOPO.
Sedangkan sisanya 11,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Keberartian Regresi
Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
multipel pada penelitian ini merupakan regresi berarti atau tidak. Nilai keberartian
regresi dapat diketahui melalui uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis statistik
H0 ; β = 0 : Regresi tidak berarti
Ha ; β≠ 0 : Regresi berarti
1. Mencari Fhitung
119
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, perhitungan uji F dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 4,463 2 2,231 232,688 ,000b
Residual ,067 7 ,010
Total 4,530 9
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), BOPO, LDR
2. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:
Jika Fhitung > Ftabel,maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika Fhitung < Ftabel,maka H0 diterima dan Ha ditolak
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 232,688 Dengan
tingkat kesalahan atau (α) = 5% serta dk pembilang (k) = 2 dan dk penyebut (n-k-
1) = 10-2-1 =7, maka diperoleh Ftabel sebesar 4,74 yang berarti Fhitung>Ftabel
(232,688 >4,74 )maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model regresi
berarti. Dengan demikian, regresi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.
4.5.2 Uji Keberartian Koefisien Regresi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien regresi variabel
bebas memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat. Hasil yang
120
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditunjukkan uji keberartian koefisien regresi bisa digunakan untuk menarik
kesimpulan dari hipotesis. Nilai keberartian koefisien regresi dapat diketahui
melalui uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis statistik
Hipotesis 1, Ho ; β1 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap
profitabilitas
Ha ; β1 ≠ 0: Terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap
profitabilitas
Hipotesis 2, Ho ; β2 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara efisiensi operasional
terhadap profitabilitas
Ha ; β2 ≠ 0: Terdapat pengaruh antara efisiensi operasional terhadap
profitabilitas
2. Mencari thitung
Dalam penelitian ini, perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10,965 ,518 21,148 ,000
LDR ,006 ,005 ,058 1,256 ,249
BOPO -,112 ,005 -,987 -21,382 ,000
a. Dependent Variable: ROA
121
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan:
Uji Pihak Kanan:
H0 ditolak dan Ha diterima : Jika thitung > ttabel
H0 diterima dan Ha ditolak : Jika thitung ≤ ttabel
Uji Pihak Kiri:
H0 ditolak dan Ha diterima : Jika -thitung >-ttabel
H0 diterima dan Ha ditolak : Jika -thitung ≤ -ttabel
Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh koefisien regresi variabel bebas
terhadap variabel terikat berdasarkan langkah-langkah pengujian hipotesis:
Tabel 4.11 Interpretasi hasil uji T
No. Variabel thitung ttabel Kriteria Keputusan Signifikansi
1 Likuiditas 1,256 2,306 thitung < ttabel Ho1:diterima
Ha1:ditolak
Tidak
Signifikan
(0,249>0,05)
2 Efisiensi Operasional
-21,382 -2,306 -thitung > -ttabel Ho2:ditolak
Ha2:diterima
Signifikan
(0,00<0,05)
1. Keberartian Koefisien Regresi Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen
Hasil uji t menunjukkan bahwa koefisien regresi likuiditas tidak memiliki
pengaruh yang berarti dengan arah positif terhadap profitabilitas.. Oleh
122
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara
likuiditas terhadap profitabilitas tidak dapat diterima.
2. Keberartian Koefisien Regresi Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas
Hasil uji t menunjukkan bahwa koefisien regresi efisiensi operasional
memiliki pengaruh yang berarti dengan arah negatif terhadap profitabilitas.
Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara
efisiensi operasional terhadap profitabilitas dapat diterima.
4.6 Pembahasan
PT Bank Mega, Tbk merupakan satu dari 36 Bank Umum Swasta Nasional
devisa yang ada di Indonesia. Perkembangan kelompok bank ini sangat pesat
dimana 4 tahun terakhir tercatat mulai tahun 2010 perolehan asset kelompok bank
BUSN devisa tertinggi dibandingkan kelompok bank yang lainnya. Melihat
perkembangan industri BUMN yang cukup pesat ini tentu disertai juga dengan
peningkatan kinerja dari bank-bank yang berada dalam kelompok bank BUSN.
Kinerja suatu bank mencerminkan bagaimana kondisi dan tingkat
kesehatan bank tersebut. Untuk mengukur kinerja dari suatu bank dapat dilihat
melalui laporan keuangan bank tersebut. Salah satu indikator yang dapat dilihat
untuk melihat kinerja suatu bank adalah dengan melihat tingkat profitabilitasnya.
Profitabilitas merupakan hal yang penting dalam perbankan, karena profitabilitas
menunjukkan kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba dalam periode
tertentu.
123
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam menilai tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian besarnya Return On Asset (ROA) dan tidak
memasukkan unsur Return On Equity (ROE), Hal ini dikarenakan Bank
Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang sebagian dananya
sebagian besar berasal dari masyarakat (Lukman Dendawijaya,2009:119).
Perolehan Return On Asset (ROA) PT Bank mega selama periode
pengamatan cukup fluktuatif dan menunjukkan tren yang cenderung menurun.
Tercatat selama 10 tahun periode pengamatan yaitu dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2010 hanya tiga kali ROA PT Bank Mega, Tbk mengalami
peningkatan. Untuk menghitung ROA maka harus dihitung perolehan laba
sebelum pajak dan total asset sesuai pada periode/ kurun waktu tertentu.
Perolehan ROA tertinggi tercatat pada tahun 2004 yaitu sebesar 2,99%, perolehan
ini disebabkan karena laba yang diperoleh PT Bank Mega, tbk cukup tinggi yaitu
sebesar 451.542 (dalam juta rupiah),perolehan laba ini karena hasil pendapatan
bunga bersih cukup tinggi ditambah dengan perolehan pendapatan operasional
lainnya yang juga cukup tinggi.
Perolehan ROA kemudian turun di tahun 2005, penurunan ini diakibatkan
oleh penurunan laba sedangkan total asset selalu bertambah pada setiap tahun.
laba yang diperoleh pada tahun 2005 turun menjadi 266.343(dalam jutaan rupiah).
selanjutnya untuk perolehan ROA terendah tercatat pada tahun 2006 sebesar
0,88%,pada tahun ini PT Bank Mega,Tbk juga belum berhasil meningkatkan laba,
124
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terbukti dengan turun kembalinya laba pada besaran 235.787(dalam jutaan
rupiah), perolehan ini membuat posisi ROA PT Bank Mega, Tbk berada pada
kategori tidak sehat karena berada dibawah standar dari BI yaitu 1,25%.
Selanjutnya rasio ROA terus berfluktuatif namun tetap pada kecenderungan
menurun. Hingga pada akhirnya tahun 2013 terjadi penurunan ROA yang cukup
drastis yaitu sebesar 1,14% dimana pada tahun 2012 ROA berada pada besaran
2,74%,ini berarti terdapat penurunan ROA sebesar 1,6%, penurunan ini terjadi
akibat perolehan laba yang menurun cukup drastis dimana pada tahun 2012
perolehan laba sebesar 1.566.014 turun menjadi 632.550 pada tahun 2013
sedangkan total asset terus bertambah tiap tahun.perolehan ROA di tahun 2013 ini
kembali membuat ROA PT Bank Mega, Tbk berada pada kondisi tidak sehat
karena berada dbawah standar yang telah ditetapkan oleh BI.
Kondisi ROA yang cenderung menurun dan berada pada kondisi tidak
sehat bisa disebabkan karena kurangnya pengelolaan aset yang produktif seperti
penyaluran kredit, hal ini sesuai dengan fungsi utama bank yaitu menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana
tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit atau lainnya serta memberikan jasa
bank lainnya. Dalam menyalurkan kredit harus menggunakan prinsip kehati-
hatian agar terhindar dari resiko likuiditas. Resiko likuiditas adalah resiko yang
berkaitan dengan kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendek
pada saat jatuh tempo atau pada saat ditagih.
125
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menghindari resiko likuiditas maka bank harus mampu menjaga
tingkat likuiditas dengan baik. Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang
kompleks dalam kegiatan operasional bank. Hal ini dikarenakan dana yang
dikelola sebagian besar berasal dari simpanan dana masyarakat yang sifatnya
jangka pendek dan dapat diambil sewaktu-waktu dan mewajibkan bank membayar
sejumlah bunga kepada para nasabah. Pengelolaan likuiditas ini dilakukan bank
salah satunya adalah dalam rangka untuk meningkatkan laba dan menghindari
terjadinya resiko likuiditas yang mungkin akan terjadi, seperti adanya resiko
kredit macet dari total penyaluran kredit, jumlah dana tertentu yang dimiliki bank
tidak mencukupi dalam kegiatan operasional bank dan pengembalian simpanan
serta pembayaran bunga kepada para nasabah yang akan menurunkan pendapatan
bank,
Menurut Veithxal Rivai, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N (2002:727-
725), Untuk melakukan penilaian rasio likuiditas terhadap perusahaan atau bank
dapat dihitung dengan menggunakan alat ukur yang terdiri dari Cash Ratio (CR),
Reserve Requirement (RR), Rasio Nett Call Money to Curren Asset (NCM to CA),
Loan To Asset Ratio (LAR), Loan To Deposit Ratio (LDR). Alat ukur likuiditas
yang digunakan untuk mengukur likuiditas pada PT Bank Mega,Tbk adalah Loan
To Deposit Ratio (LDR).
Secara umum kondisi LDR dari PT Bank Mega, Tbk selama periode
pengamatan cukup fluktuatif namun berada pada kondisi yang kurang baik. Hal
ini dikarenakan posisi LDR PT Bank Mega, tbk selama periode pengamatan
126
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki rata-rata sebesar 54,06% dan berada dibawah standar LDR dari BI yaitu
sebesar 85%-110%. Kondisi ini menunjukkan bahwa PT Bank Mega, Tbk terlalu
berhati-hati dalam penyaluran kredit dan sangat konservatif, sehingga
meyebabkan tingkat profitabilitas yang diperoleh menjadi kurang optimal. Namun
apabila penyaluran kredit terlalu tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan adanya
kesulitan likuiditas dan resiko kredit macet.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah efisiensi
operasional. Permasalahan efisiensi sangat penting karena berkaitan dengan
pengendalian biaya. Efisiensi operasional berarti biaya yang harus dikeluarkan
untuk menghasilkan keuntungan harus lebih kecil daripada keuntungan yang
diperoleh dari penggunaaan aktiva tersebut.
Alat ukur yang digunakan untuk menganalisis efisiensi operasional adalah
BOPO. BOPO memperhitungkan biaya (beban) operasional yang dikeluarkan
dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diterima. Nilai rata-rata rasio
BOPO dari PT Bank Mega, Tbk selama periode pengamatan adalah sebesar
82,97%. Angka ini terbilang cukup tinggi, PT Bank Mega, Tbk masih belum
optimal dalam menekan biaya operasional. Jika suatu bank memiliki tingkat rasio
BOPO yang sangat tinggi maka kinerja efisiensinya kurang baik, Kondisi BOPO
yang terbilang cukup tinggi ini diakibatkan kurang efisien nya manajemen bank
dalam pengendalian biaya. Manajemen PT Bank Mega,Tbk harus bisa mengelola
biaya seefisien mungkin dan memaksimalkan kegiatan usaha bank untuk
meningkatkan pendapatan bank, sehingga keiatan usaha bank menjadi lebih
127
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efisien dan rasio BOPO dapat lebih rendah. Apabila rasio ini semakin kecil berarti
semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank tersebut.
Hasil uji keberartian koefisien regresi menunjukkan bahwa Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas. Koefisien regresi likuiditas terhadap
profitabilitas menunjukkan arah yang positif, artinya ketika likuiditas meningkat
maka profitabilitas dalam hal ini return on asset akan meningkat. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Lukman Dendawijaya bahwa salah satu ketentuan
perbankan terhadap keberanian para eksekutif perbankan untuk memperbesar
volume kreditnya dalam rangka mengejar profitabilitas yang tinggi adalah Loan
To Deposit Ratio (LDR), Maka LDR sebagai tolak ukur bank untuk memperbesar
volume kredit untuk mencapai profit yang tinggi.Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Pontie Prasnanugraha pada tahun 2007 yang
berjudul “Analisis pengaruh rasio-rasio keuangana terhadap kinerja bank umum di
Indonesia”, yang menyebutkan bahwa LDR memiliki pengaruh yang positif tidak
signifikan terhadap ROA.
Disisi lain, Hasil uji keberartian koefisien regresi menunjukkan bahwa
efisiensi operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, artinya ketika
efisiensi operasional perusahaan menurun maka biaya yang dikeluarkan lebih
rendah daripada pendapatan yang diterima sehingga efisiensi biaya tercapai yang
akhirnya meningkatkan profitabilitas bank. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Mudrajad Kuncoro bahwa dengan adanya efisiensi dalam lembaga perbankan
terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh keuntungan yang optimal..Hasil
128
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Pontie Prasnanugraha pada
tahun 2007 yang berjudul “Analisis pengaruh rasio-rasio keuangana terhadap
kinerja bank umum di Indonesia”, yang menyebutkan bahwa BOPO berepengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan hasil analisis koefisien Determinasi menunjukkan bahwa
98,50% profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh LDR dan BOPO, sedangkan
sisanya sebesar 11,50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil uji keberartian regresi dengan menggunakan uji F didapatkan
hasil F hitung sebesar 232,688 > F tabel sebesar 4,74 dan nilai signifikansi 0.000
< 0,05, dengan demikian maka likuiditas dan Efisiensi Operasional berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.