1. Pengertian Motivasi 2. Jenis Motif Manusia 3. Teori Motivasi 4 ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73...
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian
Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 20 Mei 2013. Kuesioner yang
disebarkan berjumlah 358 dan kuesioner yang disebarkan kembali 358. Hal ini
sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan. Kuesioner yang telah diisi dengan
benar kemudian akan diolah menjadi data penelitian. Jawaban responden
memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum 3 pada setiap indikator.
4.2. Gambaran Umum Primkopkar “Manunggal” Salatiga
4.2.1. Profil Primkopkar “Manunggal” Salatiga
PRIMER KOPERASI KARYAWAN “ MANUNGGAL” DAMATEX-
TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR “ MANUNGGAL” diawali dari itikat
semangat kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan serta sadar akan
kebutuhan yang tidak mungkin selamanya semua bisa dipenuhi Perusahaan.
Melalui Himpunan Karyawan (HIMKAR) yang terbentuk pada tahun
1976 yang kegiatan utamanya adalah olah raga dan sosial. Dengan dukungan
dari pihak Pimpinan Perusahaan dibentuklah usaha bersama dalam bidang
ekonomi, yang sekarang menjadi bentuk koperasi, yang didirikan pada tanggal
12 Juli 1979.
Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Jawa
Tengah, Tentang Pengesahan KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM pada
68
tanggal 22 agustus tahun 1985 No: 0242/KWK.11/3/VIII/85. Telah diputuskan
dalam buku daftar Umum pada tanggal 22 Agustus 1985 dengan no :
10396/BH/VI.
Pada tanggal 29 Nopember 1996 akte perubahan Anggaran Dasar oleh
Kepala Kantor Koperasi dan Pengusaha Kecil Jawa Tengah dengan No:
10396a/BH/PAD/KWK.11/XI/ 1996. Pada Tanggal 29 Nopember 2004 Akte
Perubahan Anggaran Dasar oleh Kepala Kantor dan UKM Kodya Salatiga
Dengan No: 518/01/PAD/BH/XI/2004.
Keanggotaan bersifat Sukarela terbatas pada karyawan Damatex dan
Karyawan Timatex Salatiga.
4.2.2. Lingkup Usaha
Primkopkar “Manunggal” Salatiga merupakan koperasi primer karyawan
bergerak dalam lingkup usaha sebagai berikut :
1. Primkopkar “ Manunggal ” adalah Simpan Pokok, Simpanan Wajib, Dana
cadangan dan Donasi dari pemerintah maupun Perusahaan.
2. Simpanan Berjangka adalah sejumlah uang yang disimpan anggota yang
boleh diambil sesuai dengan jatuh tempo yang sudah disepakati.
3. Simpanan Hari Tua (SHT) / Simpanan Jangka Panjang adalah sejumlah
uang yang disimpan tidak boleh diambil sebelum purna tugas.
4. Tabungan Koperasi (TAKOMA) adalah sejumlah uang yang disimpan dan
bisa diambil sewaktu sesuai dengan permintaan penyimpan.
69
5. Pinjaman Anggota adalah sejumlah uang yang dipinjam/diterima oleh
anggota atas permohonan yang sudah disepakati.
6. SPTB adalah Sejumlah Pinjaman Tanpa Bunga kepada para anggota atas
permohonan karena kena musibah/konsumen.
7. Pembelian barang adalah pengadaan barang dari supplier atas dasar barang
yang dibutuhkan anggota/konsumen.
8. Penjualan barang adalah sejumlah barang yang diserahkan kepada
anggota/konsumen atas dasar permintaan yang disepakati.
9. Jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada anggota di bidang
pembayaran rekening Listrik, Telepon, PAM, STNK dan transportasi.
10. Bengkel adalah pelayanan jasa yang diberikan atas perbaikan sepeda
motor.
70
4.2.3. Struktur Organisasi
Sturktur Organisasi
Primkopkar “ Manunggal” Salatiga
Bagan 4.1. Struktur Organisasi Primkopkar “Manunggal” Salatiga
RAT
INTERNAL
AUDIT
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
PENGAWAS
WAKIL KETUA
BIDANG USAHA
Wakil Sekretaris
WAKIL KETUA BIDANG
ORGANISASI
Wakil Sekretaris
PEMBANTU
UMUM
PEMBANTU
UMUM
PEMBANTU
UMUM
PELAKSANA
HARIAN
PERDAGANGAN
PELAKSANA
HARIAN
SIMPAN PINJAM
PELAKSANA
HARIAN
PRODUKSI
PELAKSANA
HARIAN
PROPERTI
71
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Analisis Pendahuluan
4.3.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Uji ini
adalah untuk mengetahui data yang diteliti terdistribusi secara normal atau tidak
untuk populasi. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka data
berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang
digunakan adalah statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas data,
dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pedoman
penentuan normalitas, apabila signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi
secara normal (dalam Priatno, 2010: 45). Adapun hasil uji normalitas dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Instrumen Variabel Penelitian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motivasi P.Pelayanan P.Manfaat Partisipasi
N 358 358 358 358
Normal
Parametersa,b
Mean 4,9721 19,3045 2,5754 8,6536
Std. Deviation 1,11486 2,54253 ,55373 1,55483
Most Extreme
Differences
Absolute ,232 ,154 ,385 ,150
Positive ,178 ,154 ,244 ,150
Negative -,232 -,087 -,385 -,128
Kolmogorov-Smirnov Z 4,396 2,910 7,276 2,829
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
Test distribution is Normal.
Tabel 4.1 uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus
One-Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan perhitungan program SPSS for
windows release 20.0 dan berdasarkan penggitungan SPSS for windows release
72
bahwa harga One-Sample Kolmogrov Smirnov Test untuk variabel motivasi
menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota
terhadap manfaat, dan partisipasi anggota diperoleh hasil sebesar 0,000. Dari data
motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, motivasi
menjadi manfaat dan partisipasi anggota dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
4.3.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa besar tingkat
partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota di
Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas
dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka
dalam penelitian ini dibutuhkan empat macam data, yaitu:
a. Data motivasi menjadi anggota sebagai variabel bebas (X1)
b. Data persepsi anggota terhadap pelayanan sebagai variabel bebas (X2)
c. Data persepsi anggota terhadap manfaat sebagai variabel bebas (X3)
d. Data partisipasi anggota sebagai variabel terikat (Y)
Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data yang
telah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan bantuan komputer
program software SPSS version 20.0, maka untuk mengetahui deskripsi data dari
masing-masing variabel terdiri dari mean, standar deviasi, variance, range, nilai
maksimum, nilai minimum, distribusi frekuensi dan diagram.
73
4.3.2. Analisis Deskriptif
4.3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota
Motivasi merupakan daya penggerak/pendorong anggota untuk bertindak
membuat keputusan bergabung dalam Primkopkar “Manunggal” Salatiga.
Menurut Uno 2007;14 dalam Nursalam 2010 Motivasi diartikan sebagai
dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan
adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) dorongan dan
kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan dan cita-cita, (4) penghargaan
dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan yang baik, serta (6) kegiatan yang
menarik. Adapun hasil pengukuran motivasi menjadi anggota menunjukkan
berikut :
Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Motivasi Menjadi Anggota di
Primkopkar “Manunggal” Salatiga, 2013.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Variance
Motivasi
Anggota 358 4,00 2,00 6,00 4,9721 1,11486 1,243
Valid N
(listwise) 358
Tabel 4.2 menjelaskan hasil deskriptif tentang motivasi menjadi anggota
(X1) bahwa terdapat 358 orang anggota koperasi yang mengisi angket dengan
rata-rata (mean) sebesar 4,97; simpangan baku (standar deviasi) = 1,11; tingkat
penyebaran data motivasi belajar (variance) = 1,24; rentangan (range) = 4; skor
minimum adalah 2 dan skor maksimum adalah 6.
74
Distribusi frekuensi motivasi menjadi anggota koperasi dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi variabel motivasi menjadi anggota koperasi
dari 358 orang anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013
No
Motivasi menjadi
anggota
Kategori Frekuensi
fi Pi Relatif % Kumulatif %
1 4,66-6,00 Tinggi 249 0,7 69,6 69,6
2 3,33-4,66 Sedang 81 0,22 22,6 92,2
3 2,00-3,33 Rendah 28 0,08 7,8 100
Jumlah 358 1,00 100
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 4.3 menjelaskan penyebaran skor motivasi menjadi anggota di
Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 249
responden berada pada kategori tinggi (69,6%), terdapat 81 responden berada
pada kategori sedang (22,6%), dan terdapat 28 responden pada kategori rendah
(7,8 %). Dengan demikian, motivasi menjadi anggota di Primkopkar
“Manunggal” Salatiga berada dalam kategori tinggi.
4.3.2.2. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan
Persepsi anggota terhadap pelayanan merupakan penafsiran unik mereka
terhadap situasi pelayanan yang dialami di Primkopkar “Manunggal” Salatiga
bukan pencarian yang benar terhadap situasi. Adapun pengukuran persepsi
anggota terhadap pelayanan sebagai berikut :
75
Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan dari
358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Variance
Persepsi
Pelayanan 358 10,00 14,00 24,00 19,3045 2,54253 6,464
Valid N
(listwise) 358
Tabel 4.4 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota
terhadap pelayanan (X2) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket
dengan rata-rata (mean) sebesar 19,30; simpangan baku (standar deviasi) =
2,542; tingkat penyebaran data motivasi belajar (variance) = 6,46; rentangan
(range) = 10; skor minimum adalah 14; dan skor maksimum adalah 24.
Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap pelayanan dapat dilihat pada tabel
4.5 berikut :
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap
Pelayanan dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 No
Persepsi Anggota
Terhadap Pelayanan
Kategori Frekuensi
fi Pi Relatif % Kumulatif %
1 21-24 Tinggi 112 0,3 31,3 31,3
2 18-20 Sedang 136 0,4 38 69,3
3 14-17 Rendah 110 0,3 30,7 100
Jumlah 358 1,00 100
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 4.5. menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap
pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi
menjelaskan bahwa136 responden berada pada kategori sedang (38%). Terdapat
112 responden berada pada kategori tinggi (31,3%), dan terdapat 110 responden
76
berada pada kategori rendah (30,7%). Dengan demikian, persepsi anggota
terhadap pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori
sedang.
4.3.2.3. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat
Persepsi anggota terhadap manfaat merupakan penafsiran unik mereka
terhadap ada atau tidaknya manfaat yang dirasakan dalam Primkopkar
“Manunggal” Salatiga. Adapun pengukuran persepsi anggota terhadap manfaat
sebagai berikut :
Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat dari 358
Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Variance
Persepsi Manfaat 358 2,00 1,00 3,00 2,5754 ,55373 ,307
Valid N (listwise) 358
Tabel 4.6 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota
terhadap manfaat (X3) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan
rata-rata (mean) sebesar 2,57; simpangan baku (standar deviasi) = 0,55; tingkat
penyebaran data persepsi anggota terhadap manfaat (variance) = 0,307;
rentangan (range) = 2; skor minimum adalah 1 dan skor maksimum adalah 3.
Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap manfaat dapat dilihat pada tabel
4.7 berikut :
77
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap
Manfaat dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013
No
Persepsi Anggota
Terhadap Manfaat
Kategori Frekuensi
fi Pi Relatif % Kumulatif %
1 3 Tinggi 217 0,6 60,6 60,6
2 2 Sedang 131 0,37 36,6 97,2
3 1 Rendah 10 0,03 2,8 100
Jumlah 358 1,00 100
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 4.7 menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap
manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menunjukkan
bahwa 217 responden berada pada kategori tinggi (60,6%). Terdapat 131
responden berada pada kategori sedang (36,6%), dan terdapat 10 responden
berada pada kategori rendah (2,8%). Dengan demikian, persepsi anggota
terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori
tinggi.
4.3.2.4. Variabel Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal” diartikan sebagai
keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh
koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai
pengguna/pelanggan, keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh
dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha,
pengwasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam
78
pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Adapun pengukuran
partisipasi anggota sebagai berikut :
Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang Anggota
Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Partisipasi
Anggota 358 8,00 4,00 12,00 8,6536 1,55483 2,418
Valid N
(listwise) 358
Tabel 4.8 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel partisipasi anggota
(Y) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan rata-rata (mean)
sebesar 8,65; simpangan baku (standar deviasi) = 1,55; tingkat penyebaran data
partisipasi anggota (variance) = 2,41; rentangan (range) = 8; skor minimum
adalah 4 dan skor maksimum adalah 12. Distribusi frekuensi partisipasi anggota
dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang
Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013
No
Partisipasi
anggota
Kategori Frekuensi
fi Pi Relatif % Kumulatif %
1 10-12 Tinggi 115 0,3 32,1 32,1
2 7-9 Sedang 235 0,6 65,6 97,7
3 4-6 Rendah 8 0,1 2,2 100
Jumlah 358 1,00 100
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 4.9 menjelaskan penyebaran skor partisipasi anggota di Primkopkar
“Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 235 responden
79
berada pada kategori sedang (65,6%). Terdapat 115 responden berada pada
kategori tinggi (32,1%), dan terdapat 8 responden berada pada kategori rendah
(2,2%). Dengan demikian, partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal”
Salatiga berada dalam kategori sedang.
4.3.3 Analisis Lanjut
4.3.3.1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis partisipasi anggota koperasi di Primkopkar “Manunggal”
Salatiga adalah sedang yaitu 65,6%. Hal ini berarti H0 diterima dan H1
ditolak, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa partisipasi
anggota Primkopkar “Manunggal”rendah ditolak.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Korelasi Kendall’s-tau_b.
Korelasi ini dilakukan untuk mengukur derajat hubungan dua atau lebih
variabel yang datanya berbentuk ordinal dengan responden lebih besar dari 30.
Pengujian tersebut dibantu dengan program software SPSS version 20.0. Adapun
hubungan setiap variabel dilihat pada gambaran berikut :
80
Tabel 4.10. Hasil Analisis Korelasi Kendall tau_b Variabel Motivasi
Menjadi Anggota, Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan, Persepsi
Anggota Terhadap Manfaat dan Partisipasi Anggota
Correlations
Motivasi Persepsi
Pelayanan
Persepsi
Manfaat
Partisipasi
Anggota
Ken dall's
tau_b
motivasi
Correlation Coefficient 1,000 ,165** ,146** ,163**
Sig. (2-tailed) . ,000 ,003 ,000
N 358 358 358 358
persepsi
pelayanan
Correlation Coefficient ,165** 1,000 ,168** ,285**
Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,000
N 358 358 358 358
persepsi
manfaat
Correlation Coefficient ,146** ,168** 1,000 ,191**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 . ,000
N 358 358 358 358
partisipas
i anggota
Correlation Coefficient ,163** ,285** ,191** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .
N 358 358 358 358
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa besar korelasi antara motivasi menjadi
anggota dengan partisipasi anggota adalah = 0,163. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi menjadi
anggota dan partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang
mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi
anggota dan partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.
Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan diketahui bahwa besar
korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,285. Hal ini berarti ada
hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap pelayanan dan
partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini berarti H0
ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan
81
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap
pelayanan dan partisipasi anggota diterima pada kategori rendah.
Variabel persepsi anggota terhadap manfaat diketahui bahwa besar
korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,191. Hal ini berarti ada
hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi
anggota. Angka signifikansi = 0,003<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1
diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dan
partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.
Menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota, persepsi anggota
terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota
di Primkopkar “Manunggal” Salatiga digunakan uji test konkordansi Kendall,
yang dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11. Uji Konkordansi Kendall (Kendall's W Test)
Ranks
Mean Rank
Motivasi 1,96
P.Pelayanan 4,00
P.Manfaat 1,04
Partisipasi 3,00
Test Statistics
N 358
Kendall's Wa ,987
Chi-Square 1060,226
df 3
Asymp. Sig. ,000
a. Kendall's Coefficient of Concordance
82
Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji Kendall’s W diketahui bahwa motivasi
menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota
terhadap manfaat dan partisipasi anggota adalah mencapai = 0,987. Koefisien
determinan adalah 98,7 %. Selain itu pula, dengan Asymp. Sig. = 0,000<0,05,
maka variabel motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan,
persepsi anggota terhadap manfaat bersama-sama berhubungan dengan
partisipasi anggota.
4.3.4. Pembahasan Hasil Analisis
Hasil penelitian menjelaskan tentang partisipasi anggota di Primkopkar
“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (65,6%).
Hasil penelitian persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar
“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (38%).
Sedangkan hasil penelitian motivasi menjadi anggota di Primkopkar
“Manunggal” berada pada kategori sangat tinggi, yang mencapai 69,6%. Hasil
penelitian persepsi anggota terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal”
Salatiga berada pada kategori tinggi, yang mencapai (60,6%).
Partisiasi merupakan kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan
menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab. Anggota koperasi
sudah melaksanakan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung
jawab, maka partisipasi anggota koperasi sudah dikatakan baik namun berada
pada kategori sedang, yaitu 65,6%. Partisipasi dalam koperasi bersifat
83
kesadaran, koperasi mampu memberikan rangsangan kepada anggota dalam
pelayanan dan memberikan manfaat.
Hendar Kusnadi (2010) menjelaskan bahwa partisipasi anggota
merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Partisipasi
meningkatkan peran serta anggota yang mempunyai visi dan misi yang sama
untuk mengembangkan organisasi dan usaha koperasi. Pendirian koperasi
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, demikian pula sebaliknya
anggota memanfaatkan layanan koperasi. Partisipasi anggota sebagai pemilik
dinyatakan berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat
keputusan; sedangkan partisipasi anggota sebagai pengguna/pelanggan
dinyatakan bahwa anggota koperasi memanfaatkan fasilitas, layanan,
barang/jasa yang disediakan oleh koperasi. Anggota bergantung dengan
koperasi menyatakan bahwa perkembangan organisasi dan usaha koperasi baik
dan memberikan manfaat keberadaan koperasi, koperasi berkembang sebagai
badan usaha atas dukungan anggota secara penuh.
Faktor-faktor yang dianggap mempunyai hubungan dengan partisipasi
anggota dalam pengembangan koperasi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, yaitu motivasi menjadi anggota koperasi, persepsi anggota terhadap
pelayanan koperasi, dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi.
Berkaitan dengan hasil analisa korelasi untuk membuktikan hipotesis penelitian
ini, dilakukan uji korelasi antara setiap variabel independen terhadap variabel
dependen. Sesuai dengan hipotesis penelitian, diketahui bahwa penelitian ini
84
bertujuan menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan
partisipasi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi
anggota, serta persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota.
Hasil uji yang diperoleh, terdapat hubungan antara motivasi menjadi
anggota dengan partisipasi anggota namun sangat lemah kontribusinya. Hal ini
dilihat dari nilai koefisien korelasinya adalah 0,163. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif namun sangat rendah antara
motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi
sebesar = 0,000<0,05 maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Anggota koperasi
berhasil dalam berpartisipasi kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk
menjadi anggota. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi.
Motivasi sangat penting untuk mendorong anggota dalam partisipasi baik itu
motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Anggota yang mempunyai motivasi
intrinsik kemauan berpartisipasi lebih kuat karena tidak tergantung pada faktor
dari luar dirinya sebaliknya anggota yang mempunyai motivasi ekstrinsik maka
kemauan berpartisipasinya tergantung pada faktor dari luar dirinya karena ada
rangsangan dari luar yang menyebabkan punya motivasi untuk berpartisipasi
dan tugas koperasi untuk merubah agar anggota berpartisipasi bukan karena
adanya faktor dari luar tetapi karena kebutuhan akan koperasi sehingga hal itu
bisa menjadi motivasi intrinsik. Motivasi anggota melibatkan keterlibatan
mental dan emosional dalam memberikan kontribusinya terhadap pencapaian
85
tujuan koperasi dalam perkembangannya. Motivasi anggota merangsang
keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan
oleh koperasi, baik kedudukan sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan.
Motivasi menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal” bersifat sukarela karena
secara otomatis bergabung ditempat bekerja.
Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan juga terdapat hubungan
dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai
koefisien korelasinya adalah 0,285. Hal ini berarti ada hubungan yang positif
namun rendah antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi
anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05, maka ada hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan
partisipasi anggota. Koperasi mampu memberikan pelayanan maksimal kepada
anggota. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi
yang mendasari kegiatan koperasi dalam melayani yaitu : kekeluargaan,
demokrasi, saling menolong, bertanggung jawab dalam pelayanan, melayani
dengan persamaan (tidak membedakan satu dengan lainnya), jujur, saling
terbuka, dan peduli terhadap anggota. Keanggotaan koperasi yang bersifat
terbuka dan sukarela, koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawan, koperasi melayani
anggotanya secara prima.
Variabel persepsi anggota terhadap manfaat juga terdapat hubungan
dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai
86
koefisien korelasinya adalah 0,191. Hal ini berarti ada hubungan yang positif
namun rendah antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi
anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,003<0,05, maka ada hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan
partisipasi anggota. Koperasi dapat memberikan manfaat kepada anggota,
partisipasi muncul ketika anggota merasakan manfaat yang diperolehnya dari
koperasi. Pencapaian keberhasilan dalam mengembangkan koperasi diperlukan
partisipasi dari anggota koperasi. Hal ini menunjukkan pendapat Hendar
Kusnadi (2010) menyatakan bahwa partisipasi anggota merupakan kunci
keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Sebagaimana menurut Jochen
Ropke (2012:32) “Jika manfaat (utility) atau keunggulan yang diberikan oleh
koperasi bagi seseorang lebih tinggi dari utility yang dapat diperoleh/dicapai
olehnya pada saat ia tidak menjadi anggota koperasi, maka orang tersebut akan
masuk menjadi anggota koperasi dan melakukan usaha dengan koperasinya
atau dengan kata lain, koperasi dapat menarik anggotanya”. Kenyataannya
koperasi dapat memberikan manfaat kategori sangat tinggi, artinya koperasi
dapat memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi mencapai tujuan yaitu
mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Hasil uji korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat,
selanjutnya diuji korelasi untuk ketiga variabel bebas secara bersama-sama
berhubungan dengan partisipasi anggota. Hasil uji menjelaskan bahwa motivasi
menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota
87
terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan
partisipasi anggota sebesar = 0,987. Hasil Asymp. Sig = 0,000<0,05 maka
motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi
anggota terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan
partisipasi anggota. Selain itu, diketahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pengembangan koperasi adalah motivasi menjadi anggota, persepsi
anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi
adalah 98,7% sedangkan sisanya 1,3% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
88
91