BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data · 96 5. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data · 96 5. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja...
91
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada Bab ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh
berdasarkan hasil analisis data yang meliputi deskripsi data, hasil uji persyaratan,
hasil analisis inferensial, dan hasil pengujian hipotesis, kemudian dilanjutkan
dengan pembahasan dan keterbatasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
A. Deskripsi Data
Berikut ini disajikan berturut-turut deskripsi mengenai (1) persentase
lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, (2) persentase lemak tubuh pada
kelompok senam pilates, (3) persentase lemak tubuh pada kelompok remaja, (4)
persentase lemak tubuh pada kelompok dewasa, (5) persentase lemak tubuh pada
kelompok aerobic low impact , pada remaja, (6) persentase lemak tubuh pada
kelompok aerobic low impact , pada dewasa, (7) persentase lemak tubuh pada
kelompok senam pilates pada remaja, dan (8) persentase lemak tubuh pada
kelompok senam pilates pada dewasa.
1. Nilai persentase lemak pada kelompok senam Aerobic low impact
Tabel 4.1 statistik deskriptif kelompok senam aerobic low impact
B1 pretest postest Selisih
N 20 20 20
Min 31.4 28.4 0.8
Max 41.8 39.8 6.5
Mean 36.36 32.74 3.62
Sd 2.63 3.10 1.47
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact , pada
pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 – 41.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.36 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 2.63.
91
92
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada
postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 – 39.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.74 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 3.1.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada
selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 – 6.5). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3.62 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 1.47.
Diagram 4.1 Kelompok senam aerobic low impact
Berdasarkan tabel menyatakan bahwa rata-rata hasil dari kelompok
aerobic low impact mempunyai nilai rata-rata sebesar 36.36 pada saat pretes
dan 3.62 pada saat postest.
2. Nilai persentase lemak pada kelompok senam pilates
Tabel 4.2 statistik deskriptif kelompok senam pilates
B2 pretest postest Selisih
N 20 20 20
Min 33.2 29.3 1.5
Max 39.2 37.2 4.6
Mean 36.14 33.28 2.86
Sd 1.75 2.09 0.76
30
31
32
33
34
35
36
37
pretes postes
Aerobic Low Impact
93
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada pretest
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 –
39.2). Kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.14 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.75.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada
postestpersentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3
– 37.2). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.28 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.09.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada selisih
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.5 – 4.6).
kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.86 dan simpangan
baku (standar deviasi) sebesar 0.76.
Diagram 4.2 Kelompok Senam Pilates
Berdasarkan tabel menyatakan bahwa rata-rata hasil dari kelompok
pilates mempunyai nilai rata-rata sebesar 36.14 pada saat pretes dan 33.28 pada
saat postest.
31
32
33
34
35
36
37
pretest postest
Pilates
94
3. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja
Tabel 4.3 statistik deskriptif kelompok remaja
A1 pretest postest Selisih
N 20 20 20
Min 33.2 28.4 1.9
Max 41.8 39.8 6.5
Mean 35.990 32.310 3.690
Sd 1.940 2.530 1.370
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada pretest
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 –
41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 35.99 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1.94.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada postest
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 –
39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.31 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.53.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada selisih
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.9 – 6.5).
kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3.69 dan simpangan
baku (standar deviasi) sebesar 1.37.
Diagram 4.3 Persentase lemak pada Usia Remaja
30
32
34
36
38
pretest postest
Usia Remaja
95
4. Nilai persentase lemak pada kelompok dewasa
Tabel 4.4 statistik deskriptif kelompok dewasa
A2 pretest postest Selisih
n 20 20 20
min 31.4 29.3 0.8
max 41.8 39.8 4.6
mean 36.500 33.720 2.790
sd 2.470 2.580 0.840
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada pretest
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 –
41.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.5 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.47.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada posttest
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3 –
39.8). kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.72 dan
simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.58.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada selisih
persentase lemak tubuh secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 – 4.6).
kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.79 dan simpangan
baku (standar deviasi) sebesar 0.84.
Diagram 4.4 Persentase Lemak Usia Dewasa
32
33
34
35
36
37
pretest postest
Usia Dewasa
Persentase Lemak
96
5. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam aerobic low
impact
Tabel 4.5 statistik deskriptif kelompok remaja dan senam aerobic low impact
A1B1 pretest postest Selisih
n 10 10 10
min 33.9 28.4 2
max 41.8 39.8 6.5
mean 36.650 31.990 4.660
sd 2.270 3.190 1.230
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada pretest
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.9 – 41.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.65 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 2.27.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada postest
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (28.4 – 39.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 31.99 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 3.19.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia remaja pada selisih
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (2 – 6.5). kelompok ini mempunyai
nilai rata-rata (mean) sebesar 4.66 dan simpangan baku (standar deviasi)
sebesar 1.23.
Diagram 4.5 Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam
aerobic low impact
28
30
32
34
36
38
pretes t postest
Usia Remaja
persentase lemak
97
6. Nilai persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam pilates
Tabel 4.6 statistik deskriptif kelompok remaja dan senam pilates
A1B1 pretest Postest Selisih
N 10 10 10
min 33.2 30.1 1.9
max 36.4 33.9 3.8
mean 35.330 32.620 2.710
sd 1.350 1.760 0.600
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada pretest
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.2 – 36.4). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 35.33 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 1.35.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada postest
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (30.1 – 33.9). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 32.62 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 1.76.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok usia dewasa pada selisih
secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.9 – 3.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.71 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 0.6.
Diagram 4.6 Persentase lemak pada kelompok remaja dengan senam pilates
31
32
33
34
35
36
pretest postest
Remaja dan Pilates
persentase lemak
98
7. Nilaipersentase lemak pada kelompok dewasa dengan senam aerobic low
impact.
Tabel 4.7 statistik deskriptif kelompok dewasadan senam aerobic low impact
A1B1 pretest postest selisih
N 10 10 10
Min 31.4 30.6 0.8
Max 41.8 39.8 3.6
Mean 36.060 33.490 2.570
Sd 3.040 2.970 0.770
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada
pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (31.4 – 41.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.06 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 3.04.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact , pada
postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (30.6 – 39.8). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.49 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 2.97.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact, pada
selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (0.8 – 3.6). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 2.57 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 0.77.
Diagram 4.7 Nilai Persentase lemak tubuh dewasa dengan aerobic loe impact
32
33
34
35
36
37
pretest postest
Kelompok Dewasa Dan Senam Aerobic Low Impact
persentase lemak
99
8. Nilaipersentase lemak pada kelompok dewasa dan senam pilates
Tabel 4.8 statistik deskriptif kelompok dewasa dan senam pilates
A1B1 pretest Postest Selisih
N 10 10 10
Min 33.9 29.3 1.5
Max 39.2 37.2 4.6
Mean 36.940 33.940 3.000
Sd 1.790 2.270 0.900
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada
pretest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (33.9 – 39.2). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 36.94 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 1.79.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada
postest secara keseluruhan memiliki rentang nilai (29.3 – 37.2). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 33.94 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 2.27.
Hasil persentase lemak tubuh pada kelompok senam pilates pada
selisih secara keseluruhan memiliki rentang nilai (1.5 – 4.6). kelompok ini
mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 3 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 0.9.
Diagram 4.8 Nilai Persentase lemak tubuh dewasa dengan Pilates
32
33
34
35
36
37
38
pretest postest
persentase lemak
persentase lemak
100
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilaksanakan uji analisis dua jalur, data yang akan dianalisis
harus memenuhi syarat normalitas dan homogenitasnya. Oleh karena itu, data
yang akan dianalisis, diuji normalitas dan homogenitasnya.
1. Uji Normalitas Data
Uji statistik yang penulis lakukan guna mengetahui normalitas adalah
uji statistik liliefors. Hasil yang diperoleh adalah nilai probabilitas masing-
masing A1, A2, B1, dan B2 adalah 0.138, 0.112, 0.137, dan 0.124 yang
nilainya lebih kecil dari nila L tabelnya pada taraf signifikansi 0.05 dan n = 20
yaitu sebesar 0.198. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data berdistribusi
normal. Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 hasil uji normalitas
variabel N Mean sd L Ltabel tes
A1 20 3.685 1.374 0.138 0.198 normal
A2 20 2.785 0.845 0.112 0.198 normal
B1 20 3.615 1.467 0.137 0.198 normal
B2 20 2.855 0.756 0.124 0.198 normal
2. Uji Homogenitas Data
Pengujian homogenitas varians ini dilakukan untuk menguji kesamaan
variansi persentase lemak tubuh berdasarkan kelompok-kelompok nilai yang
ada pada tiap sel (A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2). Teknik statistik yang
digunakan untuk kepentingan ini sebagaimanaa disebutkan pada Bab III adalah
dengan teknik bartlett. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis nol
(H0) yang menyatakan bahwa varians persentase lemak tubuh dilihat dari
kelompok-kelompok tersebut adalah homogen untuk taraf nyata α = 0,05,
melawan hipotesis tandingannya (H1) yang menyatakan bahwa varians
persentase lemak tubuh dilihat dari kelompok-kelompok nilai tersebut tidak
101
homogen pada taraf nyata yang sama. Kriteria pengujian yang digunakan
adalah bahwa H0 diterima(homogen) jika harga χ2 hitung ≤ χ2tabel. Sebaliknya,
jika harga χ2 hitung >χ2tabel, maka H0 ditolak(tidak homogen).Hasil yang
diperoleh adalah nilai χ2 hitung sebesar 0.332. sedangkan nilai χ2 tabel pada
taraf signifikansi 0.05 dan k =1 (4 kelompok – 1) adalah 7.815 . Nilai χ2 hitung
≤ χ2 tabel yaitu 0.332 < 7.815 yang berarti H0 diterima atau data keempat sel
bersifat homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 hasil uji homogenitas
χ2 0.332
χ2tabel χ20,05;3 7.815
Tes Homogen
Berdasarkan kedua hasil pengujian persyaratan analisis di atas
memberikan kesimpulan bahwa persyaratan analisis yang diperlukan untuk
analisis lebih lanjut dalam melihat perbedaan pengaruh jenis senam dan usia
terhadap persentase lemak tubuh.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis
nol (H0) yang diajukan ditolak, atau sebaliknya ada taraf kepercayaan tertentu
hipotesis alternatif (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan yang telah
disebutkan pada Bab III, pengujian hipotesis penelitian diuji dengan teknik
Analisis Varians Dua Jalan. Teknik analisis statistik tersebut digunakan untuk
melihat perbedaan pengaruh perlakuan secara keseluruhan. Maksud
keseluruhan di sini adalah perbedaan pengaruh baik karena (1) perbedaan
pengaruh senam (senam aerobic low impact dan senam pilates ), (2) perbedaan
usia (remaja dan dewasa), dan (3) interaksi antara keduanya (pendekatan jenis
senam dan kelompok usia). Kemudian melakukan uji lanjut (post hoc) sesuai
hipotesis.
102
Tabel 4.11 hasil pengujian anava 2 jalur
Sv Db JK RJK F F table kesimpulan
(usia)(A) 1 8.10 8.10 9.89 4.11 H0 ditolak
(senam)(B) 1 5.78 5.78 7.05 4.11 H0 ditolak
Interaksi (AB) 1 14.16 14.16 17.30 4.11 H0 ditolak
Galat 36 29.47 0.82
Total 39 57.51
1. Perbandingan Persentase lemak tubuh pada responden kelompok
Aerobic low impact , dengan responden kelompok Senam Pilates
Hasil pengujian pada anava 2 jalur diperoleh nilai F hitung pada
kelompok usia sebesar 7.05. dengan nilai F hitung sebesar 4.11. Nilai Fhitung
> Ftabel berarti ada perbedaan persentase lemak tubuh pada kelompok
perlakauan aerobic low impact, dengan kelompok perlakuan senam pilates.
Berdasarkan tabel 1.10 dan tabel 2.1 diperoleh nilai rata-rata penurunan
persentase lemak tubuh pada kelompok aerobic low impact sebesar 3.62
sedangkan pada kelompok senam pilates rata-rata penurunan persentase
lemak tubuh sebesar 2.86. Hal ini berarti kelompok senam aerobic low
impact memiliki tingkat penurunan persentase lemak tubuh lebih besar
dibandingkan kelompok senam pilates.
2. Perbandingan persentase lemak tubuh pada kelompok remaja dengan
kelompok dewasa
Hasil pengujian pada anava 2 jalur diperoleh nilai F hitung pada
kelompok usia sebesar 9.89. dengan nilai F hitung sebesar 4.11. Nilai Fhitung
> Ftabel berarti ada perbedaan persentase lemak tubuh antara kelompok
remaja dengan kelompok dewasa.
Berdasarkan tabel 2.2 dan tabel 2.3 diperoleh nilai rata-rata penurunan
persentase lemak tubuh pada kelompok remaja sebesar 3.690 sedangkan pada
kelompok dewasa rata-rata penurunan persentase lemak tubuh sebesar 2.790.
103
Hal ini berarti kelompok remaja memiliki tingkat penurunan persentase
lemak tubuh lebih besar dibandingkan kelompok dewasa.
3. Interaksi antara jenis senam dan kelompok usia terhadap penurunan
persentase lemak tubuh
Berdasarkan amalisis variansi dua jalur sebagaimana terangkum pada
Tabel Anava pada tabel 2.10 diperoleh F-hitung dari sumber variasi interaksi
(AXB) sebesar 17.30 dengan nilai F-tabel sebesar 4.11. F-hitung > F-tabel.
hal ini berarti Ada pengaruh interaksi antara jenis senam dengan usia.
Gambar 4.1 Grafik Interaksi jenis senam dan usia
Tabel 4.12 perbandingan setiap sel
Gabung N
Subset for alpha = 0.05
1 2
dewasa-ALI 10 2.5700
remaja_PIL 10 2.7100
dewasa-PIL 10 3.0000
remaja-ALI 10 4.6600
Sig. .714 1.000
104
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa
1. Penurunan persentase lemak tubuh paling sedikit terjadi pada kelompok
dewasa dengan senam aerobic low impact, selanjutnya pada kelompok
remaja dengan senam senam pilates, kelompok dewasa dengan senam
pilates, dan pengaruh yang paling tinggi adalah pada kelompok remaja
dengan senam aerobic low impact.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pada usia dewasa dengan
menggunakan senam aerobic low impact, pada kelompok remaja
dengan perlakuan pilates, dan pada usia dewasa pada kelompok senam
pilates.
3. Pada kelompok remaja memiliki perbedaan yang signifikan dengan
menggunakan teknik senam aerobic low impact dibandingkan dengan
yang lainnya.
4. Pada kelompok dewasa cenderung lebih cocok menggunakan metode
senam pilates karena memiliki persentase penurunan lemak tubuh yang
lebih besar dibandingkan menggunakan metode senam aerobic low
impact.
5. Pada kelompok remaja cenderung lebih cocok menggunakan metode
senam aerobic low impact, karena memiliki penurunan persentase
lemak tubuh yang lebih besar dibandingkan menggunakan metode
senam pilates.
Diagram 4.9 Perbandingan persentase lemak tubuh
sebelum dan sesudah perlakuan
29,030,031,032,033,034,035,036,037,038,0
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2
pretest
postest
105
Tabel 4.13 Hasil Selisih Persentase lemak tubuh
Variabel
Rerata
A1 A2
B1 B2 B1 B2
Pretest 36.650 36.060 35.330 36.940
Postest 31.990 33.490 32.620 33.940
Selisih 4.660 2.570 2.710 3.000
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan
pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis, yaitu:
1. Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian,
faktor tersebut meliputi:
a. Senam aerobic low impact
b. Senam pilates
2. Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi
dua faktor.
Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai
berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh senam aerobic low impact dan senam pilates terhadap
penurunan persentase lemak tubuh wanita obesitas.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan
pengaruh yang nyata antara kelompok yang diberikan senam aerobic low
impact, dibandingkan diberikan senam pilates. Hal ini diakibatkan karena
dalam melakukan gerakan senam Aerobic low impact , posisi tubuh dilakukan
dalam posisi semua tubuh bergerak yang menyebabkan banyak otot yang
berkontraksi, yang dimana dalam melakukan kontraksi otot diperlukan energi
106
yang berasal dari pemecahan cadangan makanan yang menjadi ATP. ATP
dibentuk melalui jalur fosfokreatin ATP, glikolitik, dan oksidatif, dimana jalur
fosfokreatin ATP dan jalur glikolitik bersifat anaerobik yang menghasilkan
sedikit ATP dan hanya dapat menyediakan energi selama 3-15 detik. Pada
senam aerobik, jalur oksidatif menjadi sumber utama produksi ATP. ATP
diproduksi melalui oksidasi karbohidrat yang bersumber dari makanan maupun
timbunan glikogen dalam sel, dan oksidasi asam lemak bebas yang berasal dari
hidrolisis trigliserida dari jaringan adiposa maupun diet. Untuk setiap
molekulnya, oksidasi lemak memerlukan oksigen jauh lebih banyak
dibandingkan karbohidrat.
Sistem kardiovaskuler dan respirasi memiliki keterbatasan dalam
memenuhi kebutuhan oksigen ke otot skelet, sehingga pasokan oksigen akan
berkurang apabila kebutuhan oksigen pada saat aktivitas melebihi kemampuan
sistem kardiovaskuler. Pada senam aerobik intensitas tinggi memerlukan ATP
yang banyak dalam waktu singkat sehingga terjadi defisit oksigen ke otot,
akibatnya pada senam aerobik intensitas tinggi dominan digunakan karbohidrat
sebagai energi utama. Sebaliknya pada senam aerobik intensitas ringan, sistem
kardiovaskuler masih mampu memenuhi kebutuhan oksigen selama latihan
sehingga tubuh lebih dominan mengoksidasi lemak sebagai sumber energi
utama saat berkontraksi.
2. Ada perbedaan penurunan persentase lemak tubuh antara usia remaja dan
dewasa pada wanita obesitas.
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan
pengaruh yang nyata antara persentase lemak tubuh pada usia remaja dan usia
dewasa. Dimana terjadi penurunan persentase lemak tubuh lebih banyak pada
usia remaja.
Pada usia remaja terjadi pertumbuhan fisik dan pematangan organ
tubuh. Dengan kata lain pada masa remaja masih terjadi proses pertumbuhan.
Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang cepat yaitu dalam hal perubahan
tinggi badan, perubahan pada hormon yang mempengaruhi ciri-ciri sekunder.
Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kesegaran jasmani,
107
latihan yang bersifat aerobik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan
daya tahan kardovasikuler dan dapat mengurangi lemak tubuh dengan
melakukan latihan atau kegiatan fisik yang baik dan benar berarti seluruh organ
tubuh dipacu untuk menjalankan fungsinya sehingga mampu beradaptasi
terhadap setiap pembebanan yang diberikan (Depkes 1994).
3. Ada pengaruh interaksi antara jenis senam dan usia terhadap penurunan
persentase lemak tubuh wanita obesitas
Salah satu tujuan dari penelitian dengan rancangan faktorial yaitu untuk
mengetahui interaksi antara variabel utama dan variabel atributif.
Senam aerobic low impact dan senam pilates dapat diberikan pada pada
usia remaja dan usia dewasa. Senam aerobic low impact dan senam pilates
dapat menurunkan persentase lemak pada semua usia. Tapi pada usia remaja
pengaruh lebih besar pada penurunan persetase lemak menggunakan senam
aerobic low impact, sedangkan pada usia dewasa penurunan lebih besar
diberikan senam pilates.