BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 - repository.uksw.edu · Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 - repository.uksw.edu · Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1...
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Pabelan Kecamatan Sumber
Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas XI TKR sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 34 siswa
yang terdiri dari 33 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Dalam penelitian ini
dilihat potensi pemanfaatan Bring Your Own Device dalam metode pembelajaran
Inquiry untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Penelitian ini dilakukan
melalui 3 kali pertemuan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas
XI dengan materi polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan.
Pada tahap persiapan, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pembelajaran dan penelitian. Peneliti menyiapkan perangkat mengajar
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyiapkan bahan ajar
berupa materi yang akan disampaikan guru kepada siswa. Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk melihat keaktifan siswa
di kelas. Dari hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan maka peneliti akan
mendapatkan data hasil penelitian yang digunakan berbentuk persentase keaktifan
siswa dan hasil wawancara.
4.2 Pembahasan Penelitian
Pertemuan 1
Penelitian ini hanya menggunakan 1 kelas yaitu kelas eksperimen. Pada
kondisi awal yaitu pertemuan pertama yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus
2015 guru melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasanya. Guru memulai
pmbelajaran dengan kegiatan awal yaitu berdoa dan memberi salam. Selanjutnya
guru mengabsen siswa dan menjelaskan tentang tujuan dari pembelajaran.
Pada pertemuan pertama ini guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan
cara konvensional atau ceramah. Masing - masing siswa telah memiliki LKS
sebagai materi pegangan, kemudian guru menjelaskan materi yang terdapat di
19
dalamnya mengenai polusi dan dampaknya. Dalam kegiatan pembelajaran ini
siswa hanya mendengarkan ceramah guru dan guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang sedang dipelajari. Setelah
menjelaskan materi yang terdapat di dalam LKS, kemudian guru memerintahkan
siswa untuk mengerjakan LKS yang terdapat di dalam LKS sebagai evaluasi
pembelajaran.
Pada pertemuan pertama ini siswa cenderung lebih pasif karena siswa hanya
mendengarkan guru berceramah di depan kelas dan hanya membaca LKS yang
telah mereka miliki. Kemudian observer melakukan observasi dan pengamatan
mengenai keaktifan belajar siswa pada kondisi awal. Observer memberikan tanda
check list pada lembar observasi keaktifan siswa.
Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 ini, guru telah memberikan treatment. Pembelajaran
diawali dengan doa dan salam. Kemudian guru mengabsen siswa dan
mengingatkan kembali siswa mengenai materi yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Pada kegiatan awal ini guru menggali informasi siswa mengenai
limbah dan macamnya. Peserta didik diminta untuk membedakan macam-macam
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah. Dari hasil penggalian
informasi tersebut diperoleh masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh siswa.
Tahap selanjutnya siswa diminta untuk membuat kelompok yang terdiri dari
4 siswa setiap kelompoknya. Masing-masing kelompok berdiskusi dengan
membahas topik limbah dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
tahap ini siswa diminta untuk berdiskusi dan mencari pemecahan masalah dengan
menggunakan peralatan pribadi mereka seperti smartphone, tablet maupun laptop
yang mereka bawa ke sekolah. Siswa dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang
terdapat di dalam peralatan mereka masing-masing untuk mendapatkan informasi
dan pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Setiap siswa mencari informasi
lalu menyaring dan menyimpan informasi yang diperolehnya dengan mencatatnya
di dalam buku maupun di dalam aplikasi yang terdapat pada peralatan pribadi
masing-masing.
20
Setelah kegiatan ini berlangsung, guru meminta siswa untuk berdiskusi dan
saling bertukar informasi yang telah didapat kepada sesama anggota
kelompoknya. Masing-masing anggota kelompok mencatan informasi yang belum
didapat dari anggota kelompoknya. Dalam kegiatan ini guru sebagai pembimbing,
membimbing siswa ketika ada siswa yang kurang mengerti.
Selanjutnya guru memberikan siswa sebuah tugas rumah, yaitu membuat
presentasi mengenai limbah dan pemanfaatannya. Di dalam presentasi tersebut,
guru meminta siswa untuk membuat video atau foto mengenai pemanfaatan
limbah di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
Pada pertemuan kedua ini siswa mulai menggunakan peralatan pribadi
mereka untuk menggali informasi dan mencari pemecahan masalah yang mereka
hadapi. Namun, siswa belum terbiasa dengan penggunaan peralatan pribadi
mereka yang digunakan untuk mencari informasi dan membantu pemecahan
masalah. Dalam kegiatan ini diperlukan peranan guru untuk mengontrol
penggunaan peralatan pribadi mereka agar tidak digunakan melebihi ketentuan
guru dalam mencari informasi dan memecahkan masalah. Observer kembali
mengamati dan melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 3
Pertemuan terakhir yaitu pertemuan 3, guru mengawali pembelajaran
dengan doa dan salam. Selanjutnya guru mengabsen siswa dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. Guru kembali menggali informasi peserta didik mengenai
limbah dan manfaatnya.
Tahap selanjutnya guru meminta peserta didik untuk berkumpul dengan
kelompok masing-masing. Guru menunjuk kelompok secara acak untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kelompo menyiapkan
peralatan pribadi mereka seperti smartphone, tablet maupun laptop untuk
digunakan dalam presentasi. Setelah menyampaikan presentasi, peserta didik
melakukan tanya jawab tentang materi yang disampaikan secara bergantian. Guru
sebagai moderator membantu mengelola jalannya presentasi.
Pada pertemuan ketiga ini, siswa terlibat aktif dalam presentasi dan
melakukan tanya jawab. Siswa mulai terbiasa menggunakan peralatan pribadi
21
mereka dalam mencari informasi dan digunakan dalam memecahkan masalah.
Observer melakukan pengamatan dan observasi mengenai kondisi kelas saat
pembelajaran.
4.3 Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Pada penelitian ini, peniliti melakukan observasi keaktifan siswa. Data
diambil untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas XI TKR SMK
Negeri 1 Pabelan. Pengambilan data observasi dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu
pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga.
Pada pertemuan pertama diambil ketika guru masih menggunakan proses
pembelajaran seperti biasanya sebagai data kondisi awal keaktifan siswa.
Pertemuan kedua guru sudah menerapkan penggunaan Bring Your Own Devive
dalam metode pembelajaran Inquiry guna membantu proses pembelajaran.
Sedangkan dalam pertemuan ketiga guru melakukan observasi untuk melihat
keaktifan siswa saat siswa melakukan presentasi di depan kelas. Dari observasi
dan pengamatan yang telah dilakukan tersebut diperoleh hasil :
Tabel 4.1 Persentase keaktifan siswa sesudah dan sebelum diberikan treatment
(Sudjana,1989)
No Indikator Keaktifan Sebelum
treatment
Sesudah
treatment
1 Turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya 100,00% 100,00%
2 Terlibat dalam pemecahan masalah 14,71% 76,47%
3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya
8,82% 73,53%
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah 23,53% 76,47%
5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan 0,00% 100,00%
22
petunjuk guru
6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil
yang diperolehnya 20,59% 45,59%
7 Melatih diri dalam memecahkan masalah atau
soal yang sejenis 17,65% 80,88%
8 Kesempatan menggunakan atau menempatkan
apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya
8,82% 73,53%
Rata-rata indikator keaktifan siswa 24,26% 78,31%
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa pada indikator 1 turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya sebelum pemberian treatment dan setelah
pemberian treatment mendapatkan hasil persentase yang sama atau tetap yaitu
sebesar 100%. Hal tersebut dikarenakan selurus siswa XI TKR hadir dan
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan diterapkannya Bring Your Own
Device (BYOD) dalam metode pembelajaran Inquiry peningkatan persentase
terjadi pada indikator 2 yaitu terlibat dalam pemecahan masalah yang sebelum
pemberian treatment sebesar 14,71% meningkat menjadi 76,47%, peningkatan ini
terjadi dikarenakan sebagian besar siswa terlibat aktif dalam pemecahan masalah
yang sedang mereka kerjakan. Penggunaan Bring Your Own Device (BYOD)
menjadikan siswa lebih aktif memecahkan masalah karena dengan dengan
menggunakan peralatan mereka pribadi siswa dapat mengeksplore kemampuan
mereka dalam pemecahan masalah dengan cara mencari informasi-informasi yang
diperlukan dan memanfaatkan aplikasi dan fitur di dalam gadget masing-masing
siswa untuk memecahkan masalah. Peningkatan persentase juga terjadi pada
indikator 3 yaitu bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya dengan besar peningkatan menjadi
73,53% setelah pemberian treatment. Setelah pemberian treatment siswa terlihat
aktif dengan banyak memberikan pertanyaan kepada guru maupun siswa lainnya
ketika ada materi yang tidak dimengerti. Penggunaan metode pembelajaran
23
Inquiry juga membantu peningkatan presentase pada Indikator 4, berusaha
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang
sebelumnya hanya mendapatkan persentase sebesar 23,53% mengalami
peningkatan sebesar 52,94% menjadi 76,47%. Pembelajaran Inquiry yang
merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan dengan pemberian masalah
dapat membuat siswa aktif mencari berbagai informasi menggunakan peralatan
pribadi mereka, memanfaatkan aplikasi dan fitur yang terdapat di dalamnya untuk
memecahkan masalah.
Peningkatan juga terjadi pada indikator 5, melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru terjadi peningkatan sebesar 100% karena sebelum
pemberian treatment guru tidak meminta siswa untuk berdiskusi kelompok dan
ketika pemberian treatment guru membuat treatment yang terdapat diskusi
kelompok di dalamnya. Pada indikator 6, menilai kemampuan dirinya dan hasil-
hasil yang diperolehnya hanya mengalami peningkatan sebesar 25% menjadi
45,59% dikarenakan siswa hanya mencari informasi tanpa menyaring hasil
informasi yang didapatnya ketika didiskusikan kepada teman sekelompoknya.
Indikator 7, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis
sebelum treatment mendapatkan persentase sebesar 17,65% mengalami
peningkatan menjadi 80,88% setelah pemberian treatment. Peningkatan ini terjadi
karena setiap siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapi di dalam
diskusi kelompok. Sedangkan pada indikator 8, kesempatan menggunakan atau
menempatkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihadapinya setelah pemberian treatment mendapatkan persentase
sebesar 73,53% dari sebelumnya yang hanya mendapatkan persentase sebesar
8,82%. Peningkatan ini terjadi karena siswa aktif mencari informasi dan
menyelesaikan tugas dengan menyelesaikan masalah yang didapatkan.
Berdasarkan perhitungan dari tabel 3 keaktifan belajar siswa dari sebelum
pemberian treatment yang mendapatkan rata-rata persentase indikator keaktifan
siswa dari sebesar 24,26% meningkat sebesar 64,71% setelah pemberian
treatment menjadi 78,31%. Hal ini menunjukkan bahwa Bring Your Onw Device
(BYOD) dalam metode pembelajaran Inquiry dapat membantu meningkatkan
24
keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas XI
TKR SMK Negeri 1 Pabelan. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang
telah dilakukan berikut adalah tabel perbandingan keaktifan siswa sebelum dan
sesudah pemberian treatment :
Gambar 1 Perbandingan keaktifan siswa sebelum dan sesudah pemberian treatment
4.4 Hasil Wawancara Guru Dan Siswa
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru dan siswa kelas XI
TKR SMK Negeri 1 Pabelan, bahwa model pembelajaran seperti ini sangat
membantu untuk meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Bring Your Own Device
(BYOD) sangat cocok digabungkan dengan metode pembelajaran Inqury, karena
dapat diketahui bahwa model pembelajarn Inqury menuntut siswa untuk dapat
memecahkan masalah yang diberikan. Menggunakan Bring Your Own Device
(BYOD), kita bisa memberikan siswa sebuah masalah yang kemudian harus dicari
siswa melalui internet atau aplikasi apapun menggunakan gadget mereka masing-
masing. Di sini juga, siswa dapat berpikir bahwa gadget mereka tidak hanya bisa
di gunakan untuk bermain, berfoto, dll, tetapi juga bisa digunakan untuk menggali
informasi untuk memecahkan masalah yang ada.
24.26
78.31
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Perbandingan sebelum dan sesudah pemberian treatment
Per
sen
tase
Kea
ktif
an S
isw
a
Sebelum
Sesudah
25
Menggunakan gadget siswa juga dapat berinteraksi dengan alam sekitar
mereka dan tidak hanya terpaku dengan pembelajaran dikelas. Lewat hal ini
keaktifan siswa pun dapat di tingkatkan, karena siswa akan menjadi aktif untuk
mencari atau menggali informasi yang ada dengan gadget mereka sendiri. Tidak
hanya itu, Guru juga mengatakan bahwa siswa juga menjadi terlibat aktif dalam
berdiskusi kelompok dan menyatakan pendapatnya di dalam kelompok, sehingga
kemampuan bersosialisasi siswa menjadi bertambah.
Dari hasil wawancara dengan siswa, mereka merasa menjadi semakin
tertarik dengan proses pembelajaran, karena pembelajaran seperti ini melibatkan
teknologi yang ada yaitu dengan gadget mereka masing-masing. Siswa tidak lagi
terpaku hanya kepada buku untuk mencari informasi, tetapi juga bisa mencari
informasi lewat internet ataupun lingkungan sekitar mereka. Siswa juga merasa
pembelajaran ini sangat menyenangkan bagi mereka dan tidak membosankan.
4.5 Hasil Pengamatan Potensi Bring Your Own Device (BYOD) dalam
Metode Pembelajaran Inquiry
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan Bring Your Own Device (BYOD)
dalam kegiatan pembelajaran. Guna menjalankan penerapan Bring Your Own
Device (BYOD), dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas peneliti
memilih metode pembelajaran Inquiry. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
untuk melihat potensi Bring Your Own Device (BYOD) dalam metode
pembelajaran Inquiry adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Pelaksanaan Bring Your Own Device (BYOD) dalam metode
pembelajaran Inquiry
No Pertemuan Pelaksanaan
1 Pertemuan 1
- Guru menampilkan sebuah video pengantar tentang
polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan (Inquiry)
- Guru memberikan permasalahan mengenai polusi dan
26
dampaknya terhadap manusia dan lingkungan (Inquiry)
- Siswa membuat kelompok yang beranggotakan 4-5
siswa (Inquiry)
- Siswa melakukan diskusi kelompok memanfaatkan
potensi Bring Your Own Device (BYOD)
- Siswa mengakses konten digital dan mencari informasi
yang berkaitan dengan polusi dan dampaknya terhadap
manusia dan lingkungan memanfaatkan potensi Bring
Your Own Device (BYOD)
- Siswa mencatat informasi yang diperoleh dengan
memanfaatkan aplikasi di dalam gadget masing-masing
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai polusi dan dampaknya terhadap
manusia dan lingkungan (Inquiry)
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat
video dengan memanfaatkan Bring Your Own Device
(BYOD) polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan
2 Pertemuan 2
- Siswa melakukan presentasi di depan kelas mengenai
polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan (Inquiry)
- Guru dan siswa memberikan pertanyaan kepada
kelompok yang melakukan presentasi (Inquiry)
- Guru membuat simpulan mengenai permasalahan yang
telah diselesaikan oleh masing-masing kelompok
(Inquiry)
Dapat dilihat pada tabel 4 sesuai dengan fungsi pemanfaatan Bring Your
Own Device (BYOD) yang telah dipaparkan pada bab 2 dapat dikatakan bahwa
pemanfaatan Bring Your Own Device (BYOD) dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan sudah memenuhi fungsi dari Bring Your Own Device (BYOD)
27
dengan alasan sebagai berikut : (a) Alat yang digunakan siswa untuk
penyelidikan dan mengetahui minat siswa dalam bidang akademik dan
minat di luar bidang akademik, berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan
pada fungsi ini guru telah memberikan keleluasaan kepada siswa untuk
menggunakan peralatan pribadi siswa guna penyelidikan dan siswa pun dapat
mengetahui minat belajar mereka dalam bidang akademik maupun non akademik,
(b) Menjadi kesempatan bagi peserta didik untuk berkolaborasi dengan guru
dan teman sebaya untuk mengekspresikan diri dan ide-ide mereka, dalam
fungsi ini siswa dan guru telah melakukan kolaborasi antara guru dan siswa
maupun sesama siswa dengan saling memberikan pertanyaan dan pernyataan
kepada masing-masing pihak. Selain itu sesama siswa juga berkolaborasi dengan
cara berdiskusi saling memberikan pendapat masing-masing hingga mendapatkan
hasil jawaban yang dimaksud, (c) Sebagai acuan dalam pembelajaran dengan
memastikan setiap siswa sepenuhnya terlibat dalam pembelajaran dan
berhasil dalam mencapai standar pembelajaran yang ditetapkan. Pada fungsi
ini semua siswa telah melakukan tugasnya masing-masing dalam kelompok, ada
siswa yang bertindak sebagi pencari informasi, ada pula siswa yang bertindak
sebagai pencatat informasi yang telah ditemukan, (d) Peluang siswa dalam
penggunaan multimedia untuk mengeksplorasi, meneliti, berpikir,
menganalisis, mengevaluasi, berkomunikasi, dan mengekspresikan ide-ide
dalam produk berkualitas tinggi. Pada fungsi Bring Your Own Device (BYOD)
yang ketiga ini guru dan siswa dapat mengeksplor kemampuan berpikir dan
berkreasi masing-masing dalam penggunaan Bring Your Own Device (BYOD)
untuk meningkatkan kualitas pelajaran dan pengajaran dengan produk yang
berkualitas tinggi menggunakan peralatan pribadi masing-masing, (e) Menjadi
sebuah platform atau forum untuk menampung aspirasi siswa. Dengan
meggunakan gadget masing-masing guru dan siswa dapat memanfaatkan media
sosial untuk membuat forum diskusi, (f) Untuk mengakses konten digital dan
lingkungan belajar digital yang menyediakan beberapa jalur untuk belajar.
Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengakses konten digital yang
tentunya sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, (g) Mengakses
28
koneksi lokal dan global untuk menambah referensi dalam menyelesaikan
tugas sekolah. Untuk mengakses segala konten digital yang diperlukan, guru
membebaskan siswa untuk mengakses koneksi internet secara lokal dan global.
Siswa dapat mengambil reverensi pembelajaran dari Indonesia maupun dari
negara lain sesuai dengan materi yang sedang dipelajari yaitu mengenai polusi
dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan, (h) Menjadi platform yang
mempelajari dan mencapai standar yang tinggi dalam era digital.
Penggunaan Bring Your Own Device (BYOD) dapat membantu guru dan siswa
dalam legiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai standar yang tinggi dalam
era digital, (i) Kesempatan bagi siswa untuk membangun ide-ide, pendapat,
argumen dan bukti berdasarkan penalaran secara kolaboratif. Pada fungsi ini
guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam penyaluran ide, pendapat,
argumen dan bukti dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat memberikan
simpulan pada akhir pembelajaran dengan menyimpulkan hasil diskusi siswa.
Bring Your Own Device (BYOD) dimanfaatkan semaksimal mungkin agar fungsi-
fungsi Bring Your Own Device (BYOD) dapat tercapai dan berguna dalam proses
belajar dan mengajar di kelas.
Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Inquiry untuk membantu
menerapkan Bring Your Own Device (BYOD) dalam proses belajar dan mengajar
di kelas. Pada penelitian ini terdapat prinsip-prinsip Inquiry yang telah
dilakukan dalam proses penelitian sesuai dengan paparan pada bab 2.
Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan telah sesuai dengan prinsip Inquiry
dengan alasan sebagai berikut: (a) Berorientasi pada pengembangan
intelektual, guru memberikan permasalahan mengenai polusi dan dampaknya
terhadap manusia dan lingkungannya dan siswa dituntut untuk berpikir dan
menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dalam prinsip ini siswa
dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, (b) Prinsip interaksi,
guru saling beriteraksi dengan siswa dan siswa juga saling berinteraksi dengan
siswa lainnya. Saling berdiskusi dan saling memberikan pendapat masing-masing
dalam kegiatan berkelompok, (c) Prinsip bertanya, setiap siswa bebas
mengajukan pertanyaan kepada guru maupun siswa lainnya mengenai polusi dan
29
dampaknya terhadap manusia dan lingkungan, (d) Prinsip belajar untuk
berpikir, dengan permasalahan mengenai polusi dan dampaknya terhadap
manusia dan lingkungan yang telah diberikan oleh guru, siswa diharuskan untuk
menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan. Dengan berdiskusi, siswa
dapat saling bertukar pendapat dan belajar. Dalam proses tersebut siswa
menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir dan menemukan jawaban dari
permasalahan yang diberikan, (e) Prinsip keterbukaan, antara siswa dan guru
dapat mengembangkan hipotesis dan dapat membuktikan kebenarannya
melalui proses berdiskusi dan mencari informasi dari berbagai sumber. Pada
penelitian ini Inquiry digunakan untuk membantu guru dalam mengatur kegiatan
pembelajaran dikelas.